Tugas sebelum uas_perbankan_syariah-leonardus_ida_transetio_43214120115-rizal_sutiawan_43214120445
1. PERBANKAN SYARIAH
LATIHAN SOAL BUKU RIZAL YAYA, AJI ERLANGGA, AHIM ABDURAHIM
EDISI 2
Dosen Pengampu :
Shinta Melzatia, SE. M.Ak
KELOMPOK :
LEONARDUS IDA TRANSETIO / 43214120115
RIZAL SUTIAWAN / 43214120445
2. BAB 8 AKUNTANSI TRANSAKSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH
1. Musyarakah berasal dari kata syirkah,Syirkahartinyapencampuranantarainteraksi.Secara
terminologi,syirkahadalahpersekutuanusahauntukmengambil hakatauuntukberoperasi.
IAIdalamPSAK106 mendefinisikanmursyarakahsebagaiakadkerja samaantara dua pihak
atau lebihuntuksuatuusahatertentudengankondisimasing-masingpihakmemberikan
kontribusi dana,denganketentuanbahwakeuntungandibagiberdasarkankesepakatan,
sedangkankerugianberdasarkanporsi kontribusi dana.
2. Perbedaanantaratransaksi denganskemamusyarakahdanskemamudharabah:
Mudharabah danmusyarakah memiliki perbedaanpadabeberapahal :
pertama,dalam aqadmudharabah,shahib al-malmenyediakanseluruhdanayang
mudharib,sedangdalammusyarakah keduabelahpihak ikutandildalampemodalan(equity
participation);
kedua,dalam manajemen mudharabah,shahib al-maltidakdiperkenankanmelakukan
intervensidalambentukapapunselainhakpengawasanuntukmengantisipasi terjadinya
penyelewengan,sedangdalam musyarakah masing-masingpihakdapatturutdalam
manajemen;
ketiga, dalammudharabah bagi hasil (porsinisbah)ditentukanpadaawal akadyang setelah
proyekatauusaha yang dijalankan mudharib selesaidijalankan,sedang
dalammusyarakah porsi nisbahbagi hasil yangdiperolehsangatditentukanolehbesar
kecilnyamodal yangdikeluarkandanfrekuensi keikutsertaandalamprosesmanajemen;
keempat, dalammudharabahkerugianditanggungoleh shahib al-malselamakerugian
tersebutbukandisebabkanolehkelalaiandari pihak mudharib,sedang
dalammusyarakah keduapihaksama-samamenanggungkerugiantersebut.
3. Rukuntransaksi musyarakah:
a. Transaktor : Pihak-pihakyangterlibatdalamtransaksi musyarakahharuscakap
hukum,sertaberkkompetendalammemberikanataudiberikankekuasaan
perwakilan.Paramitraharusmemperhatikanhal-hal yangterkaitdenganketentuan
syar’i transaksi musyarakah.
b. ObjekMusyarakah: Meliputi tigaaspek: pertama,modal yangdiberikandapat
berupakas dan/atauasetnon-kas;kedua,partisipasiparamitra dalampekerjaan
merupakandasarpelaksanaanmusyarakah;ketiga,dalamhal keuntungan
musyarakah,DSN mewajibkanparamitrauntukmenghitungsecarajelas
keuntungannyauntukmenghindari perbedaandansengketapadawaktualokasi
keuntunganyangdidapatkan,sedangkandalamhal kerugian,DSN mewajibkan
kerugiandibagi di antarapara mitra secaraproporsional menurutbagianmasing-
masing.
c. Ijabdan Kabul : Akadpenerimaandanpenawaranyangdisepakati harussecara
eksplisitmenunjukkantujuankontrak.Akadselanjutnyadituangkansecaratertulis
3. melalui korespondensi ataudenganmenggunakancarayang lazimdalamsuatu
masyarakatbisnis.
4. Perbedaanantaramusyarakahmenurundenganmusyarakahpermanen
Musyarakahpermanen adalahmusyarakahdenganketentuanbagiandana setiapmitra
ditentukansesuai akaddanjumlahnyatetaphinggaakhirmasaakad.
Contohnya:
Antara mitraA dan mitrap yang telahmelakukanakadmusyarakahmenanamkanmodal
yang jumlahawal masing – masingRp20 juta,maka sampai akhirmasaakad syirkah modal
merekamasing– masingtetapRp 20 juta.
Musyarakahmenurun(musyarakahmutanaqisha) adalahmusyarakahdenganketentuan
bagiandan entitasakandialihkansecarabertahapkepadamitrasehinggabagiandana
entitasakanmenurundanpada akhirmasa akad mitraakan menjadi pemilikpenuhusaha
tersebut.
Contohnya:
Mitra A dan mitraP melakukanakadmusyarakah,mitraPmenanmkanRp100 jutadan mitra
A menanamkanRp200 juta. Seiringberjalannyakerjasamaakadmusyarakahtersebut,
modal mitraP sebesarRp100 juta akanberalihkepadamitraA melalui pelunasansecara
bertahapyangdilakukanolehmitraA.
5. Perbedaanantararevenue sharing,profitsharingdangrossprofitsharing
PROFITSHARING REVENUE SHARING
1. Pendapatanyangakan
didistribusikanadalah
pendapatan bersihsetelah
pengurangantotal Cost
terhadaptotal revenue.
1. Pendapatanyangakan didistribusikan
adalahpendapatankotordari penyaluran
dana,tanpa harus di-kalkulasi-kanterlebih
dahuludenganbiaya-biayapengeluaran
operasional usaha.
2. Biaya-biayaoperasionalakandi beban
kedalammodal usahaatau pendapatan
usaha,artinyabiaya-biayaakanditanggung
olehshahibulmaal
2. Biaya-biayaakanditanggungbankSyariah
sebagai Mudharib,yaitupengelolamodal.
3. Pendistribusianpendapatanyangakan
dibagikanadalahseluruhpendapatan,baik
pendapatandari hasil investasidanaatau
pendapatandari fee atasjasa-jasayang
3. Pendapatanyangakan didistribusikanhanya
pendapatandari penyalurandana
shahibulmaal,sedangkanpendapatanFeeatas
jasa-jasabanksyariahmerupakanpendapatan
4. diberikanbanksetelahdikurangiseluruh
biaya-biayaoperasional.
murni banksendiri.Dari pendapatanFee inilah
bankSyariahdapat menutupi biaya-biaya
operasional yangditanggungbanksyariah.
Revenue sharing=Gross Profitsharing.
Kelebihandan Kekurangan
Kelebihandari sistemProfitandLossSharingdan sistemRevenue Sharing
dibandingkandengansystemkonvensional adalah:
1. Merupakan alatyang terbaikuntukmenghapus bungadalamberbagai macam
transaksi danpembiayaanjangkapendek;
2. Tingkat investasi lebihtinggi karenadiberikanpenawaranyangmemadai terhadap
dana-danayangdapat dipinjamkan,karenapengusahadapatmengabaikan
kepastianbagianhasil usahayangdiberikan kepadapemberi pinjamanyang
disebabkanketidaktentuanhasil produksinya.
Sedangkankelemahansistem profit and loss sharing dalampenerapannya
menyebabkanberbagaiproblemyangberkaitandenganpenggunaan profitand loss
sharing dalamaktivitasinvestasi bank-bankIslam.
Berdasarkanteori perbankanIslamkontenporer,prinsipmudharabahdan
musyarakahdijadikansebagai alternative penerapansystembagi hasil (profitand
loss sharing).Meskipundemikian,dalamprakteknya,ternyatasignifikasi profitand
losssharingdalammemainkanoperasional investasi danabankperanannyasangat
lemah.
Sedangkansistem revenuesharing mengandungkelemahan,yaituapabilatingkat
pendapatanbanksedemikianrendahmakabagianbank,setelahpendapatan
didistribusikanolehbank, tidakmampumembiayaikebutuhanoperasionalnya(yang
lebihbesardari padapendapatanfee) sehinggamerupakankerugianbankdan
membebani parapemegangsahamsebagai penanggungkerugian.Sementarapara
penyandangdanatau investorlaintidakakanpernahmenanggungkerugianakibat
biayaoperasional tersebut.Dengankatalain,secaratidaklangsungbankmenjamin
nilai nominal nasabah,karenapendapatanpalingrendahyangakandialami oleh
bankadalah nol dan tidakmungkinterjadi pendapatannegatif.Selainbelum
sepenuhnyasesuai denganprinsipsyari’ah,sistem revenuesharing tidakberbeda
statusnyadenganwadi’ahyangolehkarenaitutidakdapatdi kategorikansebagai
ekuitas
5. BAB 9 AKUNTANSI TRANSAKSI MURABAHAH
1. Definisi Muharabah
Murabahah adalah transaksi penjualanbarangdenganmenyatakanhargaperolehandan
keuntungan(margin) yangdisepakati olehpenjual danpembeli.Pembayaranatasakadjual
beli dapatdilakukansecaratunai maupunkredit.Hal yangmembedakanmurabahahdengan
jual beli lainnyaadalahpenjual harusmemberitahukankepadapembeli hargabarangpokok
yang dijualnyasertajumlahkeuntunganyangdiperoleh.
2. Murabahah cocok digunakanuntuktransaksi jual beli,hal ini dikarenakanmurabahah
mencerminkantransaksi jualbeli dimanaharga jual merupakanakumulasidari biaya-biaya
yang telahdikeluarkanuntukmendatanganobyektransaksi(hargapokokpembelian)
dengantambahankeuntungantertentuyangdiinginkanpenjual (margin),dimanahargabeli
dan jumlahkeuntunganyangdiinginkandiketahuiilehpembeli.
3. Landasansyar’I transaksi murabahah:
a. Al-Qur’an
“Hai orang-orang yang beriman,janganlah kalian saling memakan(mengambil)
hartasesamamu dengan jalanyang batil,kecualidengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka rela diantaramu” QS.An-Nisa(4:29).Ayatini melarangsegala
bentuktransaksi yangbatil diantaratransaksi yangdikategorikanyangbatil adalah
yang mengandungbunga(riba) sebagaimanaterdalpatdalamsistemkredit
konvensional.BerbedadenganMurabahah,dalamakadini tidakditemukanunsur
bunga,namunhanya menggunakanmargin.Disampingitu,ayatini mewajibkan
untukkeabsahansetiaptransaksimurabahah harusberdasarkanprinsipkesepakatan
antara pihakyang dituangkandalamsuatuperjanjianyangdijelaskandandipahami
segalahal yang menyangkuthakdankewajibanmasing-masing.
b. Al-Hadits
Nabi bersabda:“ada tiga hal yang mengandung berkah,jualbelitidaksecara tunai,
muqaradlah (murabahah) dan mencampurgamdumdenganjewawutuntuk
keperluan rumah tangga bukan untukdijual”HadistriwayatIbnuMajah merupakan
dalil laindibolehkannyamurabahahyangdilakukansecaratempo.Kedudukanhadits
ini lemah,namundemikianbanyakulamayangmenggunakannyasebagai dalil
sebagai akadmudarabahatau jual beli tempo.Denganpembiayaan murabahahyang
dilakukansecaratempo,dalamarti,nasabahdiberi tenggangwaktuuntuk
melakukanpelunasanatashargakomoditassesuai kesepakatan.
4. Rukunmurabahah
a. Penjual (Ba’i)
Penjual merupakan seseorang yang menyediakan alatkomoditasataubarang
yang akandijual belikan, kepadakonsumenataunasabah.
6. b. Pembeli (Musytari)
Pembeli merupakan,seseorangyangmembutuhkanbaranguntukdigunakan, dan
bisadidapat ketikamelakukan transaksi denganpenjual.
c. ObjekJual Beli (Mabi’)
Adanya barang yang akan diperjual belikan merupakansalah satu unsure
terpentingdemi suksesnya transaksi.Contoh:alatkomoditastransportasi,alat
kebutuhanrumahtanggadan lainlain.
d. Harga (Tsaman)
Harga merupakan unsur terpenting dalam jual beli karenamerupakansuatunilai
tukar dari barang yang akan atau sudahdijual.
e. IjabQabul
Para ulama fiqih sepakat menyatakan bahwa unsur utama dari jual beli adalah
kerelaan keduabelah pihak, kedua belah pihakdapat dilihat dari ijab qobul
yang dilangsungkan. Menurutmereka ijab dan qabul perlu diungkapkan secara
jelas dan transaksi yang bersifat mengikat kedua belah pihak, sepertiakad jual
beli,akadsewa,danakad nikah.(Karim, 2001:94)
5. Apabilanasabahtidakdapatmemenuhi piutangmurabahahsesuai denganyang
diperjanjikan,bankberhakmengenakandendakecuali jikadibuktikanbahwanasabah
tidak mampu melunasi.Dendaditerapkanbagi nasabahmampuyangmenunda
pembayaran.Dendatersebutberdasarkanpadapendekatata’ziryaituuntukmembuat
nasabahlebihdisiplinterhadapkewajibannya.Besarnyadendasesuai denganyang
diperjanjikandalamakaddandana yangberasal dari dendadiperuntukkansebagai dana
sosial (qardhul hasan).
Akuntansi pencatatandendaini adalahsebagai berikut:
Db Kas/RekeningNasabah xxx
Kr Rekeningdanakebajikan xxx
7. BAB 10 AKUNTANSI TRANSAKSI SALAM DAN SALAM
PARALEL
1) Ba’i salam atau biasadisebutdengansalam, merupakanpembelianbarangyang
pembayarannyadilunasi di muka,sedangkanpenyerahanbarangdilakukandi kemudian
hari.Akadsalam ini digunakanuntukmemfasilitasi pembeliansuatubarang(biasanya
barang hasil pertanian) yangmemerlukanwaktuuntukmemroduksinya.Adapunsalam
paralel merupakanjual beli barangyangmelibatkanduatransaksi salam, dalamhal ini
transaksi salampertamadilakukanantaranasabahdenganbank,sedangkantransaksi salam
yang keduadilakukanantarabankdenganpemasok.Penerapantransaksi salamdalamdunia
perbankanmasihsangatminim,bahkansebagianbesarbanksyariahtidakmenawarkan
skematransaksi ini.Hal ini dapatdipahami karenapersepsi masyarakatyangsangatkuat
bahwabank,termasukbank syariah,merupakaninstitusiuntukmembantumasyarakatjika
mengalami kandalalikuiditas.Dengandemikian,ketentuansalamyangmensyaratkan
pembayarandi mukamerupakansuatuhal yang masihsulitunutkdiaplikasikan.
2) Kelebihandankekurangantransaksi assalamantaralainadalahsebagai berikut:
a. Bagi petani
Skemasalamdenganpembayarandi mukaakan sangatmembantupetani dalam
membiayai kebutuhanpetanidalammemproduksibarangpertanian.Dengandemikian,
petani memiliki kesempatandandoronganyanglebihbesaruntukmeningkatkan
kapasitasproduksinyaagardapatmenghasilkanprodukpertaniayanglebihbanyak
sehinggadi sampinguntukdiserahkankepadapemiliksebanyakyangsudahditentukan,
jugadapat digunakanuntukdiri sendiri atauuntukdijual kepadapihaklain.
b. Bagi Pemerintah
Penggunaanskemasalamdenganciri pembayarandi mukaakandapat mempercepat
pencapaiantarget-targetpemerintahdalammendorongpeningkatancadangan
pengadaanprodukpertanian.Skemaini dipandangdapatmengantisipasi keengganan
petani menjual produknyakepadapemerintahselamaini,baikkarenatelahterbisa
menjual kepadatengkulakataukepadapedagangbesar.Keuntunganlainnabagi
pemerintahadalahdengantercapainyatargetcadanganpengadaanprodukpertanian
dengandanayang terjangkau,makaakanmempercepatperansertapemerintahdalam
eksporprodukpertanianke luarnegeri yangbelakanganini mengalamikenaikanharga.
c. Bagi Pengusaha
Penggunaanskemasalambagi pengusahaberpotensimenignkatkanefisiensi dannilai
penualan pengusahaprodukpertanian.Pengusaha,yangdalamhal ini berperansebagai
penjual produkpertanianbaikuntukkonsumsi lokal maupunekspor,akandapat
memilikiprodukpertaniandarri petani denganhargayangrelatif akanlebihrendah
dibandighargapasar menngingt
d. Bagi Bank
8. Skemasalampada dasarnyasangat menguntngkanbagi banksyariahmengingatpembeli
sudahmenyerahkanuangnyaterlebihdahuludi muka.Dengandemikian,riisko
kegagalanmembayarutangtidakada samasekali.Walautransasksi ini menimbulkan
riiskobaru,yaitukegagalanmenyerahkanbarang,denganpengalamandanjaringan
petani yangdimilikibankrisikoini mestinyatidaksulituntukdi atasi olehbanksyariah.
3) Perbedaantransaksi salamdenganmurabahahadalahpada transaksi murabahah,penjual
harus memiliki lebihdahulubarangyangakandijual.Prosespengadaanbarangmurabahah
harus dilakukanolehpenjual.Jikapenjual hendakmewakilkankepadanasabahuntuk
membeli barangdari pihakketiga,akadjual beli murabahahharusdilakukansetelah barang
menjadi milikpenjual.Berbedadengantransaksi salam,penjual justrubelummemiliki
barang yangakan dijual karenabarangyang diperjualbelikanbelumadaketikatransaksi
dilakukan,namunpembelimelakukanpembayarandimukasedangkanpenyerahanbarang
baru dilakukandi kemudianhari.
4) Landasansyar’I dibolehkanyatransaksi salamadalahsebagaimanadi sebutkandalamhadist
nabi SAW riwayatibnuabasberikut:
“Barang siapayang melakukansalaf (salam) hendaknyaiamelakukannyadengantakaran
yang jelas,timbanganyangjelaspulauntukjangkawaktuyangdiketahui”.
Ketentuansyar’i transaksi salamdiaturdalamfatwaDSN nomor05/DSN-MUI/IV/2000
tentangjual beli salam.Fatwatersebutmengaturtentangketentuanpembayaran,barang,
salamparalel,waktupenyerahan,dansyaratpembatalankontrak,ketentuan –ketentuan
tersebutakandalamaspekrukunsalam.
5) RukunTransaksi Salam
a. Transaktor
Transaktor terdiri ataspembeli (muslam) dalamhal ini nasabahdanpenjual (muslam
ilaih) dalamhal ini banksyariah.
Keduatransakstordisyaratkanmemilikikompetensi berupaakil balighdan
kemampuanmemilihyangoptimal sepertitidakgila,tidaksedangdipaksadanlain
yang sejenis.Adapununtuktransaksi dengananakkecil,dapatdilakukan denganizin
dan pantauandari walinya.
Terkaitdenganpenjual,fatwaDSN no05/DSN-MUI/IV/2000 mengharuskanagar
penjual menyerahkanbarangtepatpadawaktunyadengankualitasdanjumlahyang
telahdisepakati.
Penjual diperbolehkanmenyerahkanbaranglebihcepatdari waktuyangdisepakati
dengansyaratkualitasdanjumlahbarang sesuai dengankesepakatandaniatidak
bolehmenuntuttambahanharga.
b) Objeksalam
9. DSN dalamfatwanyamenyatakanbahwaadabeberapaketentuanyangharus
dipenuhi olehbarangyang diperjualbelikandalamtransaksi salam.Ketentuan
tersebutantaralain:
1) harus jelasciri-cirinyadandapatdiakui sebagai utang
2) harus dapatdijelaskanspesifikasinya
3) penyerahannyadilakukankemudian
4) waktudan tempatpenyerahanbarangharusditetapkanberdasarkan
kesepakatan
5) pembeli tidakbolehmenjual barangsebelummenerimanya.
6) Tidakbolehmenukarbarang,kecuali denganbarangsejenissesuai
kesepakatan
Terkaitdenganalatpembayaran,DSN mensyaratkanalatbayar harus diketahui
jumlahdanbentuknya.Alatbayarbisaberupauang,barang atau manfaat.
Pembayaranharusdilakukanpadasaatkontrakdisepakati.Pembayaranitusendiri
tidakbolehdalambentukpembebasanutang.
c) Ijabdan qobul
Ijabdan qobul yangmenunjukkanpernyataankehendakjual beli secarasalambaik
berupaucapan maupunperbuatan.
10. BAB 11 AKUNTANSITRANSAKSI ISTISHNA’ DAN ISTISNA’
PARALEL
1. Bai’al Istishna’ataubiasadisebutdenganIstishnamerupakankontrakjual beli dalam
bentukpemesananpembuatanbarangtertentudengankriteriadanpersyaratan
tertentuyangdisepakati antarapemesan(pembeli,mustashni’) danpenjual(pembuat,
shani’).Transaksi Istishna’memiliki kemiripandengantransaksisalam, dalamhal barang
yang dibeli belumadapadasaat transaksi melainkanharusdibarangsiterlebihdahulu.
Berbedadengantransaksi salamyangbarangnyaadalahhasil pertanian,padatransaksi
transaksi istishna’barangyangdiperjualbelikanbiasanyaadalahbarang
manufaktur.Keduabelahpihakbersepakatatasharga sertasistempembayaran:apakah
pembayarandilakukandi muka,melalui cicilan,atauditangguhkansampai suatuwaktu
pada masa yangakan datang.
2. Murabahah, berasal dari kata ribhu(keuntungan),adalahtransaksi jual-beli yangsi
penjual menyebutkandenganjelaskepadasi calonpembeli,berapahargapokokbarang
dan berapakeuntunganyangdiambilnya.Jadi esensi Murabahahpadaketerbukaan
informasi keuntunganyangingindiraih. Bukanpadapembelianbarangdengan
pembayaransecaracicilan.
Salamdan Istishnamerupakanmacamjual beli yangdibedakanberdasarkancara
pembayarandanwaktupenyerahanbarang.Jual beli secaraSalam, mekanisme
kebalikandari jual beli secaramuajjal ataudalambisnisumumdikenaldengan advance
payment100% (pelunasandi muka).Jadi pelunasandilakukansaattransaksi,namun
barang baru diserahkankemudian.
IstishnasebenarnyasamadenganSalam, namunsistempembayaran tidaksecaralump
sum,tetapi secarabertahaphinggabarang yang dibeli diserahkan.
3. RukunIstishna,meliputi:
a. Transaktor
Terdiri ataspembeli danpenjual.Terkaitdenganpenjual,DSN mengharuskanagar
penjual menyerahhkanbarangtepatpadawaktunyadengankualitasdanjumlah
yang telahdisepakati.Penjual diperbolehkanmenyerahkanbaranglebihcepatdari
waktuyang disepakati dengansyaratkualitasdanjumlahbarangsesuai dengan
kesepakatandaniatidakbolehmenuntuttambahanharga.
Dalamhal pesanansudah sesuai dengankesepakatan,hukumnyawajibbagi pembeli
untukmenerimabarangistishnadanmelaksanakansemuaketentuandalam
kesepakatanistishna.Akantetapi,sekiranyapadabarangyang dilunasi terdapat
cacat atau barang tidaksesuai dengankesepakatan,pemesanmemiliki hakkhiyar
(hakmemilih)untukmelanjutkanatau membatalkanakad.
b. ObjekIstishna
11. Rukunobjekakadtransaksi jual beli istishnameliputibarangyangdiperjualbelikan
dan harga barang tersebut.
c. Ijabdan Kabul (sighat)
Merupakanpernyataan dari keduabelahpihakyangberkontrak,dengancara
penawarandari penjual (banksyariah) danpenerimaanyangdinyatakanoleh
pembeli (nasabah).
4. Transaksi istishna’cocokdigunakanuntukmempermudahnasabahmelakukanjual beli
terutamadalamhal manufakturyangmanamembutuhkanbiayabesar,sedangkan
nasabah/pembelitidakcukupbiaya.Sehinggapihakpemberi biayamemberikan
kemudahandalampembiayaannasabahkepadapenjual.Mengingatistishna
merupakanlanjutandari jual beli salam, makasecaraumumlandasansyariahyang
berlakupadasalamberlakupulapadaistishna.
5. Bai’al istishna’ataudisebutdenganakadistishna’adalahakadjual beli dalambentuk
pemesananpembuatanbarangtertentudengankriteriadanpersyaratantertentuyang
disepakati antarapemesan (pembeli/mustashni’) danpenjual(pembuat/shani’).
Istishna’paralel adalahsuatubentukakadistishna’antarapemesan
(pembeli/ mustashni’)denganpenjual (pembuat/shani’),kemudianuntukmemenuhi
kewajibannyakepadamustashni’,penjual memerlukanpihaklainsebagai shani’.
12. BAB 12 AKUNTANSITRANSAKSI IJARAH DAN IJARAH
MUNTAHIYA BIT TAMLIK
1. Ijarahmerupakanmenjual manfaatyangdilakukanolehseseorangdenganoranglaindengan
menggunakanketentuansyari’atislam.Kegiatanijarahini tidakdapatdilepaskandari
kehidupankitasehari-hari baikdilingkungankeluargamaupunmasyarakatsekitarkita.Oleh
sebabitukitaharus mengetahui apapengertiandari ijarahyangsebenarnya,rukundan
syarat ijarah,dasarhukumijarah,manfaatijarahdan lainsebagainyamengenai ijarah.
Karenabegitupentingnyamasalahtersebutmakapermasalahanini akandijelaskandalam
pembahasanmakalahini.
Ijarahberarti sewa,jasaatauimbalan,yaituakadyangdilakukanatasdasarsuatumanfaat
denganimbalanjasa.MenurutsayyidSabiq,Ijarahadalahsuatujenisakadyangmengambil
manfaatdenganjalanpenggantian.DengandemikianpadahakikatnyaIjarahadlah
penjualanmanfaatyaitupemindahanhakguna(manfaat)atassuatu/upahtanpadiikuti
denganpemindahankepemilikanbarangitusendiri.akadijarahtidakadaperubahan
kepemilikantetapi hanyaperpindahanhakgunasajadari yangmenyewakankepada
penyewa.
2. MenurutUndang-UndangNo.21 Tahun2008 dan PeraturanBank Indonesia akadijarah
muntahiyabittamlik"adalahAkadpenyediaandanadalamrangkamemindahkanhakguna
atau manfaatdari suatubarang atau jasa berdasarkantransaksi sewadenganopsi
pemindahankepemilikanbarang.
IjarahMuntahiyaBittamlik adalahsejenisperpaduanantarakontrakjual beli dansewalebih
tepatnyaakadsewayang diakhiri dengankepemilikanbarangditangansi penyewa.Sifat
permindahankepemilikanini pulayangmembedakandengan ijarahbiasa.
3. RukunTransaksi Ijarah
a. Transaktor
Implikasi perjanjiansewakepadabanksyariahsebagai penyewaadalahsebagai berikut:
Menyediakanassetyangdisewakan
Menanggungbiayapemeliharaanasset.Biayaini meliputi biayayangterkait
langsungdengansubtansi objeksewaanyangmanfaatnyakembli kepada
pembeli sewanya(misalnyarenovasi,penambahanfasiltasdanreparasi yang
bersifatinsidentral).Semuabiayaini dibebankankepadapemberi sewa.Jika
pemberi sewamenolak menanggung,makasewa–menyewanyabersifatbatal.
Jikaterdapatkelalaianpenyewa,tanggungjawabadapada penyewa.
Menjaminbilaterdapatcacat pada assetyangdisewakan.
Adapunkewajibannasabahsebagai penyewaadalah:
13. Membayarsewadan bertanggungjawabuntukmenjagakeutuhanassetyang
disewasertamenggunakannyasesuai kontrak.
Menaggungbiayapemeliharaanyangsifatnyaringan(tidakmateriil).Biayaini
meliputi biayayangberkaitanlangsungdenganoptimalisasi fasilitasyangdisewa
dan kegunaannyaadalahkewajibanpenyewa(misalpemeliharaanrutin).Semua
biayaini merupakantanggungjawabpenyewa.Misalnyamengisi bensinuntuk
kendaraanyangdisewa.
Jikaassetyang disewarusak,bukankarenapelanggarandari enggunaanyang
dibolehkan,jugabukankarenakelalaianpihakpenyewadalammenjaganya,ia
tidakbertanggungjawabataskerusakantersebut.
b. ObjekIjarah
Adapaunketentuanobjekijarahadalahsebgai berikut:
Objekijarahadalahmanfaatdari penggunaanbarangdan / atau jasa.
Manfaat barang harusbisa dinilai dandapatdilaksanakandalamkontrak.Dalam
hal ini,hendaklahfasilitasobeksewaanitumempunyai nilai komersial,dengan
demikiankitadilarangmenyewakandurianunuksekedarmenciumbaunya.
Hendaknyajugapenggunaanfasilitasobjeksewaantidakmenghabiskan
subtansinya,sebagai contohtidakbolehmenyewakanlilinuntukpenerangan
atau sabunmandi.
Fasilitasnyamubah(dibolehkan).Dalamhal ini,menyewatenagaataufaslitas
untukmaksiatatau sesuatuyangdiharamkanadalahharam.Berdasarkan
pedomanpengawasansyariahyangditerbitkanolehBankIndonesia,disebutkan
bahwatransaksi multijasayangbiasanyadigunakanakadijarahdapatdalam
bentukpelayananpendidikan,kesehatan,ketenagaerjaan,dankepariwisatawan.
Kesanggupanuntukmemenuhi manfaatharusnyatadansesuai dengansyariah.
Dalamhal ini objektransaksi bisadiserahterimkansecarasubstansi dan
syariat.Dengandemikian,dilarangmenyewaorangbutauntukpenjagaanyang
memerlukanpenglihatanataumenyewakanuntayanghlangkarenasecara
substantive tidakakadapatmenjalankanfungsinya.Begitupuladilarang
menyewawanitahaidmembersihkanmasjdkarenasyariatidakbolehmasuk
masjiddalamkondisi haid.
Manfaat harus dikenali secaraspesifiksedemikianrupauntukmenghilangkan
keidaktahuanyangakanmengakibatkansengketa.
Spesifikasi manfaatharusdinyatakandenganjelastermaksudjangkawaktunya.
Ataubisa jugadikenali denganspesifikasiatauidentifikasi fisik.Untuksesuatu
yang tidakaktif,kapasitasdiketahuinyaadalahwaktusewa.Untuksesuatuyang
aktif seperti manusiadanbinatangkapasitasdiketahuinyaadalahdasarpekrjaan
dan waktu.
14. SewaadalahsesuatuyangdijanjikandandibayarkepadaLKSsebagai
pembayaranmanfaat.Sesuatuyangdapatdijadikanhargadalamjual beli dapat
puladijadikansewadalamijarah.
Ketentuandalammenentukansewadapatdiwujudkandalamukuranwaktu,
tempatdan jarak.
c. Ijabdan Kabul
Ijabdan Kabul dalamakad ijarahmerupakanpernyataandari keduabelahpihakyang
berkontrak,dengancarapenawarandari pemilikasset(banksyariah)danpenerimaan
yang dinyatakanolehpenyewa(nasabah).Perjanjiandapatdilakukandenganlisan,
isyarat(bagi yang tidakbisabicara),tindakanmaupuntulisan,bergantungpadapraktik
yang lazimdi masyarakatdan menunjukankeridahaansatupihakuntukmenyewadan
pihaklainuntukmenyewakantenaga/fasilias.
4. Untuk menguji kesesuaiantransaksi ijarahdanIMBTyang dilakukanbankdenganfatwa
dewanDSN,DPSsuatu banksyariahakan melakukanpengawasansyariah.Menurutbank
Indonesia,pengawasantersebutantaralainberupa:
a. Memastikanpenyalurandanaberdasarkanprinsipijarahtidakdipergunakanuntuk
kegiatanyangbertentangandenganprinsipsyariah.
b. MemastikanbahwaakadpengalihankepemilikandalamIMBTdilakukansetelahakad
ijarahselesai,dandalamakadijarah,janji (wa’ad) untukpengalihankepemilikanharus
dilakukanpadasaatberakhirnyaakadijarah;
c. Meneliti pembiayaanberdasarkanprinsipijarahuntukmultijasamenggunakan
perjanjiansebagaimanadiaturdalamfawayangberlakutentangmultijasadan
ketentuanlainnyaantaralainketentuanstandardakad;
d. Memastikanbesarujrahatau fee multijasadenganmenggunakanakadijarahtelah
disepakati di awal dandiyatakandalambentuknominalbukandalambentukpersentase.
5. Bagi banksyariah,transaksi ijarahmemiliki beberapakeunggulanjikadibandingkandengan
jenisakadlainnyayaitu:
a. Dibandingkandenganakadmurabahah,akadijarahlebihfleksibel dalamhal objek
transaksi.
b. Dibandingkandenganinvestasi,akadijarahmengandungresikousahayanglebih
rendah,yaituadanyapendapatansewayangrelatif tetap.
15. BAB 13 AKUNTANSITRANSAKSI DANA ZAKAT, DANA
KEBAJIKAN, DAN PINJAMAN QARDH
1. Definisi DanaKebajikan
Dana kebajikanmerupakandanasosial diluarzakatyangberasal dari masyarakatyang
dikelolaolehbanksyariah.Danakebajikanbisajugadisebutdengandanaqardh.PSAK59
dan PAPSImenggunakanistilahqardhdanbukanistilahdanakebajikan.Akantetapi,pada
PSAK101, istilahini diganti denganistilah“DanaKebajikan”.Tidakadaketeranganresmi
alasanpenggantianistilahinidalamPSAK101. Akantetapi,adanyaistilahdanakebajikan
memberi fleksibilitasdalamsumbermaupunpenggunaandanatersebut,mengingatistilah
qardh lebihtepatdigunakanuntuktransaksiyangterkaitdenganpinjammeminjamtanpa
bunga.
2. Infakdan sedekahyangdimaksuddalamdanakebajikanadalahsemuajenisinfakdan
sedekahbaikyangperuntukannyaditentukansecarakhususolehpemberiinfakdansedekah
maupunyang tidak.Dendamerupakansanksi berupauangyangdikenakanolehbanksyariah
kepadanasabahyang mampu,tetapi dengansengajamenunda-nundapembayaran
kewajibannyakepadabanksyariah.Semuapenerimaanbanksyariahdari nasabahyang
merupakandendadimasukkanke dalamdanakebajikan.Sumbanganatauhibahpada
dasarnyamerupakansalahsatu bentuksedekahsunah.Akantetapi,istilahsumbanganatau
hibahsecara terminologi dipandanguniversal,sehinggadapatmenampungbantuanyang
mungkinberasal dari orangyang bukanberagamaIslamataupundari instansi danlembaga
yang cenderungmemilihistilahyangumumdalammemberikansuatubantuan.Pendapatan
non-halal merupakansumberdanakebajikanyangberasal dari transaksi banksyariah
denganpihaklainyangtidakmenggunakanskemasyariah.Untuk keperluanlalulintas
keuangan,banksyariahdalamhal tertentuharusmemeilikirekeningdi bankkonvensional.
Denganmemilikirekeningdi bankkonvensional,baikyangadadidalamataupundiluar
negeri,adanyabungabankdari bankmitramerupakansuatuyang tidakdapatdihindari.
Dalamhali ini,bungayang diterimatersebuttidakbolehmenambahpendapatanbank
syariah,tetapi dimasukkansebagaitambahandanakebajikan.
BerdasarkanPSAK101, dana kebajikandapatdigunakanuntuk:Danakebajikanproduktif,
sumbangandanpenggunaanlainnyauntukkepentinganumum.
3. BerdasarkanPSAK101 paragraf 75, sumberdanakebajikanterdiri atas:Infak,Sedekah,Hasil
pengelolaanwakaf sesuai denganperundang-undanganyangberlaku,Pengembaliandana
kebajikanproduktif,Denda,Pendapatannon-halal,Sumbangan/hibah.
4. Sumberdanazakat di banksyariahterdiri dari :
a. Zakat dari dalam entitasbanksyariah
b. Dana zakat dari pihakluar entitasbanksyariah(termasukzakatdari nasabah).
16. Penyaluran/penggunaandanazakatdibatasi padadelapangolonganataudisebutasnaf
yang sudahditentukanolehsyariah,yaitu:
1. Fakir
Fakiradalahmerekayangtidak mempunyai hartaataupenghasilanlayakdalammemenuhi
keperluannyaberupasandang,pangan,tempattinggal,dansegalakebutuhanpokoklainnya,
baikuntukdirinyasendiri maupunbagi merekayangmenjadi tanggungannya.Misalnya:
orang yangmemerlukan10 dirhamperhari,tapi yangada hanyamemiliki 4,3atau2 dirham.
2. Miskin
Miskinadalahmerekayangmempunyai hartaataupenghasilanlayakdalammemenuhi
keperluannyadanoranglainyang menjadi tanggungannya,tapi tidaksepenuhnyaterpenuhi.
Seperti :yang di perlukan10 dirhamtetapi yangada hanya memiliki 7atau 8 dirham.Kedua
definisidiatasadalahpendapat3imamfiqih(syafi’i,hambali danmalik).Dari definisi
tersebutdapatdisimpulkan:
a. Merekayang tidakpunyaharta dan usahasama sekali
b. Merekayang punyaharta atau usaha tetapi tidakmencukupi untukdirinya
dan keluarganya,batasannyatidakmemenuhi separuhataukurangdari
kebutuhannya.
c. Merekayang punyaharta atau usaha yanghanya dapatmencukupi separuh
atau lebihkebutuhanuntukdiri dantanggungannyatetapi tidakuntuk
seluruhkebutuhannya.
MenurutpandanganSyafi’i danHambali,zakatbagianfakirdanmiskintidak
bolehdiberikankepadaorangtersebut,karenaiamasihbisaberusahasecara
layakdan dapetmencukupi diri pribadidankeluarganya.Dengandiperkuatoleh
hadissebagai berikut:
“sedekah (zakat) tidakhalal bagi orangyangkaya, orangyang berbadansehat
dan kuat.”(HR.Tirmidzi)
“makananyang terbaikadalahmakananhasil jerihpayahnyasendiri.”
(HR.Bukhari)
Mazhab fiqihberbedapendapatdalammenentukanbesarzakatyangharus
diberikankepadafakirdanmiskin.Pendapatitudapatdibagi menjadi dua
golonganpokok:
a. Zakat diberikansecukupnya,danditentukanmenurutbesarnyahartazakat
yang diperoleh
b. Zakat diberikandalamjumlahtertentudanbesarkecilnyadisesuaikan
denganbagianmustahiklain.
3. Pihakyang menguruszakat(amilin)
17. Para amil zakat mempunyai berbagaimacamtugasdan pekerjaan.Semuaberhubungan
denganpengaturan administrasi dankeuanganzakat.Yaitumendataorang-orangyang
wajibzakatdan macam zakat yangdiwajibkanpadanya.Jugabesarhartayang wajibdizakati,
kemudianmengetahui paramustahik(penerimazakat),berapajumlahmereka,berapa
kebuuhanmerekasertabesarbiayayangdapatmencukupi danhal-hal lainyangperlu
ditangani misalnyapengadministrasiandanpelaporansumberdanpenggunaandanazakat.
Syarat-syaratamil zakat:
a. Muslim
b. Mukalaf
c. Jujur
d. Memahami hukum-hukumzakatt
e. Memiliki kemampuanmelaksanakantugas
f. Orang yang merdekabukabudak
Seorangamil tidak bolehmenggelapkansedikitpunhartazakatdan tidakboleh
menerimasuatupemberian(gratifikasi),sebabituadalahsuap.
4. GolonganMualaf
Mualaf adalah merekayangdiharapkankecenderunganhatinyaataukeyakinannya
dapat bertambahpadaIslamatau menghalangi niatjahatmerekaataskaum
musliminatauharapanakanada manfaatnyamerekadalammembeladan
menolongkaummuslimindari musuh.(Qordhawi,1996)
5. Orang Yang BelumMerdeka(Riqab)
Budakyang tidakmemilikihartadaninginmemerdekaandirinya,berhakmendapat
zakat sebagai uangtebusan.Dalamkonteksyanglebihluas,budakjamansekarang
seperti tenagakerjayangdianiayadandiperlakukantidakmanusiawi.
6. Orang Yang Berhutang(Gharimin)
MenurutImam Malik,Syafi’i,danHambali,bahwaorangyangmemiliki hutang
terbagi kepadaduagolongan:
a. Orang yangmempunyai hutanguntukkemaslahatandirinyasendiri,termasuk
orang yangmengalami bencanaseperti terkenabanjir,hartanyahabisterbakar,dan
orang yangberhutanguntukmenafkahi keluarganya.
b. Orangyang mempunyai hutanguntukkemaslahatanmasyarakat;sebagian
Ulama Syafi’i berpendapat,bahwaorangyangberhutanguntukmeramaikanmasjid,
membebaskantawanan,menghormatitamuhendaknyadiberi bagianzakat
18. walaupuniakaya,jikakayanyaitudenganmemilikibendatidakbergerakbukan
memilikiuang.
7. Orang Yang BerjuangDijalanAllah(Fi sabilillah)
Menuruttafsiribnuabsirdalam an-mihayah,arti kalimatsabilillahterbagi menjadi dua:
a. Menurutbahasa adalahsetiapamal perbuatanikhlasyangdiprergunakanuntuk
ber-taqarrubkepadaAllahSWT,meliputi segalaamal perbuatansalih,baikyang
bersifatpribadi maupunyangbersifatkemasyarakatan.
b. Arti bersifatmutlakadalahberperangdijalanAllah,seolah-olahkhususuntuk
jihad.
8. Orang Yang MelakukanPerjalanan(IbnuSabil)
MenurutIbnuZaid : IbnuSabil adalahmusafir,apakahiakaya atau miskin,apabilamendapat
musibahdalambekalnyaatauhartanyasama sekali tidakada,atauterkenasuatumusibah
atas hartanya,atau ia sama sekali tidakmemiliki apa-apa,makakeadaandemikianhanya
bersifatpasti.
Islammendorongumatnyauntukbepergiandalamrangka:
a. Untuk mencari rezeki
b. Untukmencari ilmu
c. Untuk berperangdijalanAllah
d. Untuk melaksanakanibadah
5. KetentuanSyar’i Transaksi PinjamanQardh
DisyariatkannyaqardhmengacupadaAlqurandanSunah,antara lain:
Q.S.Al-Baqarah:245, “Siapakahyangmau memberi kepadapinjamankepadaAllah,
pinjamanyangbaik(menafkahkandi jalanAllah),makaAllahakan memperlihatkan
pembayarankepadanyadenganlipatgandayangbanyak.
HadistriwayatIbnuHibban,“Setiapmuslimyangmemberikanpinjamankepadasesamanya
dua kali,makaituseperti orangyangbersedekahsatukali.”
HadistriwayatBukhari,“Berikansajakepadanya.Sesungguhnyaorangyangterbaikadalah
yang palingbaikdalammengembalikanutang.”
Ketentuanyangterkaitdengantransaksi pinjamanqardhmeliputi berbagai aspekantara
lain:
a. Larangan mensyaratkantambahanpengembalianatassuatupinjaman
19. Dalampinjamanqardhtidakdibolehkandisyaratkantambahanpengembalianatas
pinjamantersebut.Q.S.Al-Baqarah278-279 yangartinya:
“Hai orang-orangyangberiman,bertakwalahkepadaAllahdantinggalkanlahsisa
riba (yangbelumdipungut) jikakamuorang-orangyangberiman.Makajikakamu
tidakmengerjakan(meninggalkansisariba),makaketahuilahbahwaAllahdan
Rasulnyaakanmemerangimu.Danjikakamubertaubat(dari pengambilanriba)
maka bagimupokokhartamu;kamutidakmenganiayadantidakpuladianiaya.”
Akantetapi,asal tidakdipersyaratkanpadasaatakad, orangyang meminjamboleh
saja mengembalikanlebihdari yangdipinjamnya(bahkanini dianjurkanolehrasul
kepadapeminjam).Nabi pernahmengembalikanutanguntabakrdenganunta
ruba’ie.Hadisriwayat Bukhari yangartinya:
“Sesungguhnyaorangyangterbaikadalahyangpalingbaikdalammengembalikan
utang.”
b. Larangan menundapembayaranpinjamanbagi orangyangmampu
Orang yangmeminjamtidakbolehmenundapembayarannyajikadalamkeadaan
mampumembayarsebagaimanadisebutdalamhadistriwayatJama’ahyangartinya:
“penundaanpembayaranolehorangyangmampuadalahsuatukezaliman.”
c. Perintahmeringankanbebanorangyangkesulitanmembayarpinjaman
Upaya meringankanbebanorangyangkesulitanmembayarpinjamandapat
dilakukandalambentuktangguhmaupunmenghapuspinjaman.PerintahAllah
memberi tangguhorangyangkesulitanmembayarpinjamanterdapatdalamQ.S.Al-
Baqarah (2): 280 yang artinya:
“Dan jikaia dalamkesulitan,berilahtangguhsampai iaberkelapangan.”
Sedangkanmenghapuspinjamanorangyangkesulitanmembayarpinjamanadalah
didasarkanpadahadistNabi Muhammadsaw.,riwayatMuslimyang artinya:“Orang
yang melepaskanseorangmuslimdari kesulitannyadi dunia,Allahakanmelepaskan
kesulitannyadi hari kiamat,danAllahsenantiasamenolonghamba-Nyaselamaia
sukamenolongsaudaranya.”
d. Pembolehanmengenakanbiayaadministrasi
Fatwa DSN membolehkanuntukpemberi pinjamanuntukmembebankanbiaya
administrasi kepadanasabah.(FatwaNomor19 tahun 2009). Dalampenetapan
besarnyabiayaadministrasi sehubungandenganpemberianqardh,tidakboleh
berdasarkanperhitunganpersentasedari jumlahdanaqardhyangdiberikan.
e. Pembolehanpengenaansanksi padapeminjamyangmampu,telahmelalaikan
kewajibannya
20. BerdasarkanFatwaDSN nomor19 disebutkanbahwadalamhal nasabahtidak
menunjukkankeinginanmengembalikansebagianatauseluruhkewajibannyadan
bukankarenaketidakmampuannya,banksyariahdapatmenjatuhkansanksi kepada
nasabah.Sanksi yangdijatuhkandapatberupapengadaandendayangdigunakan
sebagai danakebajikan.