2. Konsep Keperawatan Usia Lanjut
• Definisi Gerontik
• Fokus Keperawatan Gerontik
• Tujuan Perawatan Lanjut Usia
• Alasan timbulnya perhatian pada lanjut usia
• Berbagai pelayanan pada Lanjut Usia
2
3. 3
1. DEFINISI
A. Gerontologi
Berasal dari kata ; Geron/Geros Lanjut Usia
dan Logos Ilmu
Gerontologi adalah Ilmu yang mempelajari secara khusus mengenai
faktor-faktor yang menyangkut lanjut usia
“The Scientific study of the fenomena of aging, involving the
process of aging, and senescene, including the related problem and
achievment of older people”. (Cuningham & Brook Bank, 1988)
Ilmu yg mempelajari, membahas, meneliti segala bidang masalah
lanjut usia. Bukan saja mengenai kesehatan, namun jg mencakup soal
kesejahteraan, pemukiman, lingkungan hidup, pendidikan dan per-
UU. (Josaputra K,.T., 1987)
“Ilmu yang mempelajari seluruh aspek menua” (Kozier, 1987)
Gerontologi Nursing adalah ilmu yang mempelajari tentang
perawatan pada lansia. (Kozier, 1987)
4. 4
B. Geriatric
– Berasal dari kata : Geron/Geros Lanjut Usia
dan Eatriea Kesehatan
– Ada beberapa pengertian dari geriatric antara lain :
Geriatri Nursing adalah Praktek keperawatan yang
berkaitan dengan penyakit pada proses menua
Geriatri Kedokteran adalah Cabang ilmu kedokteran yang
mempelajari, membahas, meneliti proses menua dan segala
macam penyakit jasmani don rohani yang mungkin mengenai
manusia lanjut usia, serta bagaimana cara mencegah dan
mengobatinya. (Josaputra, K.T., 1987)
SENESCENE : “A Periode Characterized by cell death
exceeding cell birth“. (Leveson Porter, 1984)
5. 5
Aging Proses Menua atau proses yg terus-
menerus berlanjut secara alamiah.
• Kronologik ≥ 65 Tahun
• Fungsional ;
Fisik/Biologi, Sosial, Psikologikal/Perilaku
Masalah kompleks
Interdisciplinary approach
(Pendekatan berbagai cabang ilmu)
6. 6
2. TUJUAN GERIATRI
a) Mempertahankan derajat kesehatan lansia pada
taraf yang setinggi-tingginya terhindar gangguan.
b) Memelihara kondisi kes. dengan aktivitas-aktivitas
fisik dan mental.
c) Merangsang para petugas kesehatan (dokter,
perawat) untuk dapat mengenal dan menegakkan
diagnosa yang tepat dan dini.
d) Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para lansia
yang sakit dapat mempertahankan kebebasan yang
optimal (memelihara kemandirian secara maximal)
e) Lansia dalam keadaan terminal dapat meninggal
dengan damai.
7. 7
3. BATASAN-BATASAN LANSIA
a) WHO
– Middle age : 45 - 59 tahun
– Elderly : 60 - 74 tahun
– Old : 75 - 90 tahun
– Very Old : 90 tahun keatas
b) Prof Dr. Ny. Sumiati Ahmad Mochamad
Periodesasi biologis perkembangan manusia sebagai berikut :
0 – 1 tahun : masa bayi
1 – 6 tahun : masa prasekolah
6 – 10 tahun : masa sekolah
10 – 20 tahun : masa pubertas
40 – 65 tahun : masa setengah umur (Prasenium)
> 65 tahun : masa lansia (senium)
8. 8
C. Dra. Ny. Jos Masdani ( Psikolog UI )
Lansia merupakan lanjutan dari dewasa, dibagi menjadi 4 bagian :
fase iuventus : 25 - 40 tahun
fase venilitas : 40 - 50 tahun
fase prasenium : 55 - 65 tahun
fase senium : 65 tahun sampai tutup usia
D. Prof Dr. Koesoemato Setyonegoro
Dewasa muda/Elderly adulhood : 18 atau 20 - 25 tahun
Middle years atau maturitas : 25 - 60 tahun atau 65
Geriatric age : > 65 atau 70 tahun, terbagi menjadi;
umur 70 – 75 tahun (young old), 75 – 80 tahun (old), dan
lebih dari 80 tahun (very old)
E. UU No 13 tahun 1998
BAB I pasal 1 ayat 2 tentang kesejahteraan lansia ynag berbunyi ;
“Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun
(enam puluh) tahun keatas”.
9. 9
Tugas Perkembangan pada Late adulthood
menurut Erikson adalah integritas vs
Keputusasaan :
a) Menerima penurunan kemampuan & keterbatasan
b) Menyesuaikan dengan masa pensiunan
c) Mengatur pola hidup yang teratur
d) Menerima kehilangan dan kematian dengan tentram
10. 10
4. LATAR BELAKANG DEMOGRAFI LANJUT USIA
Tabel Proyeksi kependudukan Dunia
pada tahun 1970 – 1985 – 2000
13. 13
Lapisan lansia dalam struktur demografi Indonesia
makin tebal dan sebaliknya balita makin sedikit
timbul regenerasi yang bisa membawa akibat
negatif, yang berlangsung beberapa tahap.
Tahap I : Generation Gap
Golongan muda secara dinamis mengikuti kemajuan
teknologi canggih, sedangkan lansia tdk acuh, tetap
tertinggal dan membiarkan golongan muda berjalan
terus
14. 14
Tahap II : Generation pressure
Makin tebalnya lapisan lansia dan makin meningkatnya
tingkat kesehatan, merekapun masih mampu
mengimbangi golongan muda, dan menghendaki tetap
pada jabatannya serta tidak mau digeser timbullah
tekanan pada generasi muda
Tahap III : Generation conflict
Timbulnya konflik antar generasi. Lansia yang
jumlahnya makin banyak merasa makin kuat dan terus
menerus menekan generasi dibawahnya. Sedangkan
golongon muda terus beraksi dan melawan tekanan-
tekanan tsb. muncul konflik yang berkepanjangan
dan sulit diatasi dengan segera