Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat tiga jenis pustaka yaitu pustaka primer, sekunder, dan tersier. Pustaka primer merupakan hasil penelitian langsung dari peneliti, contohnya jurnal ilmiah. Pustaka sekunder adalah sumber yang tidak langsung ditulis oleh peneliti melalui database. Pustaka tersier adalah sumber yang merangkum informasi dari pustaka primer dan sekunder. Dokumen ini juga menjelaskan beber
2. Jenis Pustaka Skunder
► Pustaka
merupakan jenis
skunder
pustaka
yang tidak langsung ditulis
oleh peneliti langsung ➔
database (pangkalan data)
dari berbagai jurnal
► Contoh lain pustaka skunder
adalah google scholar,
International
Pharmaceutical
Abstracts,Iowa Drug
Information Services, and
EMBASE
3. Jenis Pustaka Primer
Contoh Journal Alamat Website Jenis Pustaka Primer Yang Terdapat di
Dalam Journal
NEJM https://www.nejm.org Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report
Jama Network https://jamanetwork.com Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
Cochrane https://www.cochrane.org Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
Sciencedirect https://www.sciencedirect.com Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
Wiley Online Library https://www.onlinelibrary.wiley.co
m
Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
Up to Date https://www.uptodate.com/content
s/search
Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
Sage Journal https://journals.sagepub.com Penelitian clinical trial, case series, review
artikel, case report, systematic review, meta
analysis
4.
5.
6.
7. Langkah III Evaluasi Literatur yang Anda
Dapatkan (simple critical appraisal tools)
1. Mengevaluasi literature sangat penting untuk menentukan
kualitas jurnal yang anda dapatkan
2. Banyak tools yang bisa digunakan untuk mengevaluasi
literature contohnya seperti jadad score (sistematika review),
critical appraisal Harvard dan critical appraisal consort
3. Kekurangan pada critical appraisal seperti Harvard dan tools
konvensional lainnya ➔ terlalu banyak point peniliaian ➔
membutuhkan banyak waktu ➔ kurang efektif untuk
permasalah klinis yang membutuhkan jawaban “cito”
4. tools sederhana (simple ciritical appraisal tools) ➔ cebm.net
(oxford) disesuaikan dengan jenis penelitian dan jadad score
(RCT dan sistematika review)
5. Tools lain ➔ ten major consideration
8. 1. Evaluasi pustaka menggunakan CEBM ➔
sesuai jenis penelitian yang anda dapatkan
dapat berupa sistematika review, clinical
trial, dan penelitian kualitatif ➔ hampir
mirip dengan tools 10 item poin penilaian
9. 2. Evaluasi
menggunakan
Jurnal dengan
jaded score ➔
untuk penelitian
dan sistematika
digunakan
clinical trial
review
► Keuntungan: simple dan
cepat untuk digunakan
► Kerugian: tidak
untuk
seluruh
representative
mendeskripsikan
permasalahan klinis
10. ► Ten Major
Concideration ➔
merupakan tools
berisi 10 item
dengan
berbahasa
penilaian
versi
inggris
► Penilaian jurnal
dikategorikan
2 yaitu
strength”
menjadi
“major
dan “Major
limitation”
► Penilaian
ditentukan dari
power penelitian ➔
power penelitian
akurat dan relevan
➔ item
automatis
lain
akan
mengikuti atau bisa
dikatakan sudah
pasti ikut jelas
► Keuntungan:cepat
dan akurat
Ten major concideration (10 poin penilaian) Strengh
(kekuatan)
Limitation
(Keterbatasan)
Power penelitian (set/met)?
Dosis/regimentasi terapi jelas?
Lama perlakuan dijelaskan secara detil sampai
terjadi efek terapi/ROTD?
Kriteria inklusi jelas?
Kriteria eksklusi jelas?
Dilakukan blinding?
Randomisasi dilakukan pada kedua grup
(perlakuan/control)?
Analisa statistik sesuai dengan data hasil
penelitian?
Validitas data dan standarisasi dilakukan oleh
instansi atau lembaga yang kompeten serta
independent?
Kesimpulan representative dengan hasil penelitian?
11. 1. Power Penelititan
(set or met)?
Dari penelitian yang berjudul Remdesivir in adults with
severe COVID-19: a randomised, double-blind, placebo-
controlled, multicentre trial dengan membandingkan
ramdesivir dengan placebo dengan melihat parameter
skala kesembuhan (6 skala) selama 28 hari. Penelitian
menggunakan design RCT dengan power penelitian
95% CI (α=0,005) dan HR (Hazard Ratio) serta
efektifitas dianilisis dengan ITT (Intention-to-treat).
Perhatikan power penelitiannya ➔ Analisa dan
kekuatan statistic disebutkan dengan jelas sudah
sesuai dengan kriteria? ➔ secara syarat sudah
memenuhi untuk dievaluasi ke point berikutnya ➔ cek
kembali pada hasil!
Hasil penelitian ➔ major strengh
12. 2. Dosis/regimentasi
terapi disebutkan?
Penjelasan dosis juga sangat jelas
dijabarkan. Pada kelompok perlakukan
Hari pertama ➔ injeksi (loading dose) 200
mg i.v
Hari ke 2 s.d 10 ➔ 100 mg i.v drip (infus)
Pada kelompok control ➔ juga diberikan
perlakuan yang sama
Semua di follow up selama 28 hari
Referensi dosis ➔ berdasarkan Gilead
Science, Foster City ➔ major strengh
13. 3. Lama perlakuan
(intervensi)
dijelaskan secara detil
sampai terjadi efek?
Penjelasan lama perlakuan
ke pasien hingga dilakukan
analisis data ➔ cukup
lengkap dijelaskan
Lama perlakuan
diperhatikan
perlu
karena
menyangkut efek samping yang
juga akan muncul tertuma pada
uji klinis ➔ jika ADR muncul
perlakuan apa yang diberikan
oleh peneliti untuk mengurangi
gejala tersebut
14. 4. Kriteria inklusi
jelas?
6. Dilakukan blinding
atau tidak
7. Apakah randomisasi
dilakukan?
► Dalam penelitian ini juga
disebutkan jelas kriteria inklusi
pasien
► Kriteria inklusi ➔ kirteria atau
nominasi pasien bisa dilibatkan
dalam penelitian sesua dengan
ketetapan baik itu Lembaga atau
institusi yang independent dan
verified contohnya WHO,
American Collage Cardiology dll
► Blinding juga sudah dilakukan ➔
blinding adalah dilakukan oleh
orang yang berbeda ➔ pada
penelitian ini digunakan teknik
double blind
► Randomisasi juga dijelaskan
dalam penelitian ini
15. 5. Kriteria eksklusi
dijelaskan?
► Kriteria eksklusi juga dijelaskan dengan
detil
► Kriteria eksklusi ➔ kriteria atau nominasi
pasien tidak dapat dilibatkan sebelum
diberikan perlakuan atau pada saat
penelitian sudah berlangsung misalkan
pasien meninggal sebelum waktu
penelitian selesai ➔ kriteria eksklusi
► Penelitian yang baik ➔ kriteria pasien
dijelaskan secara detil ➔ menggunakan
diagram alir yang sangat mudah untuk
dibaca
17. 8. Analisa statistik
sesuai dengan hasil
penelitian
► Analisa statistic ➔ dijelasakan
menggunakan kompeterized
► Berdasarkan hasil penelitian
statistic yang digunakan sesuai
dengan metode awal ➔ 95% CI
dan HR (Hazard Ratio)
► Hasil hitung ITT pada 2
kelompok control adalah:
► EER = 18,98%
► CER = 14,10%
► RR = EER/CER = 1,35% (RR >1)
➔ ramdesivir tidak lebih baik
memberikan kesembuhan pada
grup placebo
► RR > 1 ➔ ramdesivir justru
dapat menignkatkan risiko
kematian pada pasien terinfeksi
COVID-19
18. 9. Validitas data dan
standarisasi dilakukan
oleh instansi atau
lembaga yang
kompeten serta
independent? ► Organisasi/institusi
independent dilibatkan
dalam penelitian ➔ selain
Teknik blinding validitas
data yang dilakukan oleh
organisasi independent
akan sangat meminimalisir
bias dan konflik
kepentingan
➔
► Seperti penelitian tersebut
kriteria
pengamatan/outcome klinis
ditetapkan oleh
Lembaga/institusi tersebut
dan dimonitoring selama
jalannya penelitian
berlangsung
19. 9. Validitas data dan
standarisasi dilakukan
oleh instansi atau
lembaga yang
kompeten serta
independent? ► Organisasi/institusi
independent dilibatkan
dalam penelitian ➔ selain
Teknik blinding validitas
data yang dilakukan oleh
organisasi independent
akan sangat meminimalisir
bias dan konflik
kepentingan
➔
► Seperti penelitian tersebut
kriteria
pengamatan/outcome klinis
ditetapkan oleh
Lembaga/institusi tersebut
dan dimonitoring selama
jalannya penelitian
berlangsung
20. 10. Kesimpulan
representative dengan
hasil penelitian?
► Berdasarkan hasil penelitian ➔ hasil hitung ITT
terbukti ramdesivir tidak lebih baik dari plasebon
► Pada keseimpulan ➔ peneliti juga menyebutkan
bahwa pemberian ramdesivir memberikan efek yang
tidak signifikan terhadap kesembuhan pasien COVID-
19 derajat berat
► Banyak factor yang mempengaruhi hasil penelitian
➔ ras/genetic, jumlah sampel yang digunakan,
dosis/regimentais yang kurang efektif, dan lain-lain
21. Langkah V Rumuskan Kesimpulan dan
Memberikan Rekomendasi (Level of Evidence)
► Setelah tahapan semua dilakukan ➔ untuk
menyimpulakan jawaban juga penting ➔
semua memenuhi kriteria major strength
➔ maka tingkat kepercayaan tinggi ➔ jika
jurnal yang kita dapatkan lebih banyak
keterbatasan ➔ tentu tidak bisa
memberikan kesimpulan yang baik
► Dari contoh jurnal diatas ➔ apakah
ramdesivir efektif untuk mengurangi
gejala pada pasien COVID-19 derajat
berat? ➔ kesimpulannya tidak lebih baik
➔ sehingga diperlukan literature lain atau
cukup dengan kesimpulan tersebut
► Dalam merumuskan kesimpulan jawaban
pertanyaan klinis ➔ kualitas literature +
logical reasoning (pemikiran kritis) +
keputusan klinis (based on experience)
22.
23. Dalam Tabel Levels of evidence dipresentasikan derajat evidence, yaitu kategorisasi untuk menempatkan evidence berdasarkan
kekuatannya.
Evidence level 1a, misalnya, merupakan evidence yang diperoleh dari meta-analisis terhadap berbagai uji klinik acak dengan kontrol
(randomized controlled trials). Evidence level 1a ini dianggap sebagai bukti ilmiah dengan derajat paling tinggi yang layak untuk dipercaya.