3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menentukan dan memilih tehnik pengumpulan
data
Tidak ada tehnik pengumpulan data yang mudah,
masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahan
Memadu tehnik puldat dg tepat
Memahami jenis tehnik puldata sesuai tujuan dan
desain penelitian untuk menghindari bias pengumpulan
data
Sebaiknya dilakukan pelatihan kepada pewawancara /
observer, ujicoba instrumen penelitian dan uji validasi
4. BIAS DALAM PENGUMPULAN DATA
Dapat terjadi disebabkan :
INSTRUMEN PENELITIAN / KUESIONER
OBSERVER / PEWAWANCARA
EFEK PERTANYAAN TERHADAP
RESPONDEN / INFORMAN
MEMORY RECALL RESPONDEN / INFORMAN
5. Jenis penelitian Tehnik pengumpulan data
Studi eksplorasi tentang persepsi,
gejala dan penyebab dari anemia dan
pengobatan yang dapat dilakukan
seorang ibu
FGD dg wanita pd usia produktif
Survei cross sectional berbasis
masyarakat untuk menentukan besar
masalah dan tingginya risiko kelompok
bumil yg ANC berdasarkan skrining
klinis
• Observasi klinis : pemeriksaan
Hb
• Kuesioner untuk menjelaskan
latar belakang wanita berusia 15-
45 thn
6. Jenis penelitian Tehnik pengumpulan data
Studi eksplorasi / deskriptif
tentang antrian di unit Rawat jalan
RS Kartika Raya Tretes
• Observasi pd pelaksanaan prosedur
kerja tetap
• Wawancara dengan staf tentang
penyebab dan penyelesaiannya
• Wawancara dengan pasien
Studi tentang kohor ibu hamil
yang datang ANC pd bln
kehamilan ke 6, yang diikuti
sampai bersalin
History taking, measuring body mass
index and growth during pregnancy, lab
test
7. Studi kasus kontrol pada ibu-ibu
yg melahirkan bayi dg berat
badan lahir rendah dan ibu-ibu yg
melahirkan bayi dg berat badan
lahir normal
Wawancara dengan ibu-ibu tentang
faktor sosial dan ekonomi dan faktor
budaya (atau)
Wawancara dg ibu-ibu yg melahirkan
bayi dg berat badan lahir rendah dan dg
ibu-ibu yg melahirkan bayi dg berat
badan lahir normal tentang faktor sosial
dan ekonomi dan faktor budaya
Jenis penelitian Tehnik pengumpulan data
9. TYPES OF QUESTIONS :
• Open ended : bisa complete dan semi /
partial : umumnya perlu elaborasi / probing
• Close ended : Ada pilihan jawaban
10.
11.
12. Syarat-Syarat Instrument Penelitian
Instrument walaupun sederhana tetapi dapat langsung mengukur
informasi yang dikehendaki lebih baik.
Ada beberapa kriteria penampilan instrument yang baik, baik yang
digunakan untuk mengontrol ataupun untuk mengukur variabel, yaitu :
- Akurasi (accuracy)
- Presisi (precision)
- Kepekaan (sensitivity)
13. Akurasi
Akurasi dari suatu instrumen pada hakekatnya berkaitan erat
dengan validitas (kesahihan) instrument tersebut.
Apakah instrumen benar-benar dapat mengukur apa yang
hendak diukur.
Validitas tentang apa yang hendak diukur disebut validitas
kualitatif.
Instrumen dapat mengukur dengan cermat dalam batas yang
hendak diukur, maka validitas yang diperoleh adalah validitas
kuantitatif.
14. Presisi
Presisi instrumen berkaitan erat dengan keterandalan
(reliability), yaitu kemampuan memberikan kesesuaian hasil
pada pengulangan pengukuran.
Instrumen mempunyai presisi yang baik jika dapat menjamin
bahwa inputnya sama memberikan output yang selalu sama
kapan saja, dimana saja, oleh dan kepada siapa saja
instrumen ini digunakan memberikan hasil konsisiten (ajeg).
Instrumen dengan presisi yang baik belum tentu akurasinya
baik dan sebaliknya.
Instrumen yang baik tentu yang akurasi dan presisinya baik.
15. Kepekaan
Penelitian yang ingin mengetahui adanya perubahan harga variabel tertentu
membutuhkan instrumen yang dapat mendeteksi besarnya perubahan
tersebut.
Makin kecil perubahan yang terjadi harus makin peka instrumen yang
digunakan.
Sebagai ilustrasi :
- Stopwatch dengan presisi 0,1 detik tidak dapat untuk mengukur kecepatan gerak
refleks.
- Penggaris dengan presisis 0,1 mm tidak dapat mendeteksi perubahan panjang
ikatan dalam perubahan struktur molekul.
16. LANGKAH MEMBUAT INSTRUMEN
PENELITIAN / PANDUAN WAWANCARA
1. Starting point mulai di tujuan penelitian
dan variabel penelitian
2. Formulasi pertanyaan untuk menjawab
variabel penelitian
3. Setiap pertanyaan hanya mengukur satu
hal pada suatu saat
4. Hindari pertanyaan yang ‘mengarahkan’
5. Pertanyaan sensitive diformulasi ‘in
sociallly acceptable way’
17. 6. Hindari penggunaan kata-kata yang sulit
Contoh: Bagaimana status Bapak ?
7. Hindari pertanyaan yang mendua arti
Contoh: Apakah Bapak senang ke mantri atau
puskesmas ?
8. Hindari pertanyaan yang mengandung sugesti
Contoh:Apakah ibu setuju bila anak ibu harus
diimunisasi?
9. Hindari pertanyaan presumasi
Contoh: Merek susu bubuk apa yang ibu berikan kepada
bayi ibu ?
18. Contoh pertanyaan dengan jawaban ganda
Dari mana anda mendengar tentang flu H1N1 ?
Ya Tidak
1. Teman atau keluarga __ __
2. Kader __ __
3. Tenaga kesehatan __ __
4. Televisi __ __
5. Radio __ __
Dari mana anda pertama kali mendengar tentang flu H1N1 ?
(Beri tanda pada jawaban yang pertama diucapkan !)
1. Teman atau keluarga
2. Kader
3. Tenaga kesehatan
4. Televisi
5. Radio
19. SEQUENCING THE QUESTION
NATURAL CONVERSATIONS
SIMPLE
EVERYDAY LANGUAGE
RESPONDENT FRIENDLY
• Mulai dengan pertanyaan yang sederhana
dahulu
• Kadang-kadang diperlukan pertanyaan
penapis
Contoh: Berapa orang anak ibu ? Siapa saja
namanya ?
20. Sebaiknya sudah dilengkapi dengan kode dan kotak kode
- Kode harus konsisten untuk semua pertanyaan/pernyataan
- Sediakan kode khusus yg seragam untuk tiap pertanyaan untuk
jawaban tidak tahu, lupa dan tidak bersedia menjawab
Tentukan apakah pertanyaan harus dibaca seperti yg tertulis atau boleh
diinterpretasikan oleh pewawancara
- Jika harus dibacakan gunakan bahasa sehari-hari, jika perlu
bahasa daerah setempat yg biasa digunakan subyek
TAMPILAN FISIK PERTANYAAN/PERNYATAAN
21. Setiap pertanyaan harus terpisah
Jawaban harus berada tepat di bawah/samping pertanyaan
Setiap kategori jawaban harus jelas, terpisah dan berbeda satu dengan
lainnya
Petunjuk pewawancara harus terpisah dari pertanyaan
Lompatan pertanyaan harus jelas
Ukuran huruf harus jelas dan mudah terbaca
Setiap pertanyaan dan halaman harus diberi nomor
Perhatikan pertanyaan yg dapat memiliki jawaban ganda
Lanjutan…..
22. JUKLAK INSTRUMEN PENELITIAN
Harus dibuat untuk menjawab masalah yang ingin
ditanyakan
Digunakan sebagai rujukan pengumpul data jika mereka
ragu-ragu atau bingung
Harus sudah siap pada waktu pelatihan pengumpul data
25. MODEL SKALA PENGUKURAN
RATING:
Kontinyu
Pertanyaan Jawaban / Respon
Menurut saudara, apakah metode tatap muka di
kelas (klasik) tepat diterapakan untuk
pembelajaran bahasa asing di Perguruan Tinggi?
ST STT
25
Catatan: Misal panjang garis 5 cm, sehingga setiap
jawaban dari responden dapat diukur panjang garis,
akhirnya diperoleh data numerik (kuantitatif)
26. MODEL SKALA PENGUKURAN
RATING:
Itemize: Semantik Diferensial (bipolar, kutup negatif – positif)
Pertanyaan Jawaban
Menurut saudara, apakah metode tatap muka di
kelas (klasik) cocok diterapakan untuk
pembelajaran bahasa asing di Perguruan Tinggi?
♥ ♥ ♥ ♥ ♥
SC C B TC STC
26
Pemberian Skor:
STC = 1 ; TC = 2 ; B = 3 ; C = 5 ; SC = 5
STC = Sangat tidak cocok; TC = Tidak cocok; B = Biasa; C = Cocok;
SC = Sangat cocok
27. MODEL SKALA PENGUKURAN
RATING:
Itemize: Likert (summated ratings)
Pertanyaan Jawaban
Apakah saudara setuju bahwa metode tatap
muka di kelas (klasik) tepat diterapakan untuk
pembelajaran bahasa asing di Perguruan Tinggi?
♥ ♥ ♥ ♥ ♥
SS S B TS STS
27
Pemberian Skor:
STS = 1 ; TS = 2 ; B = 3 ; S = 5 ; SS = 5
STS = Sangat tdk setuju; TS = Tidak setuju; B = Biasa; S = Setuju; SS = Sangat setuju
Sekaran (2003), bahwa Skala Likert dapat menghasilkan data interval
Sharma (1996), pengukuran akan menghasilkan skala interval (interval scale),
jika the differences between the successive categories are equal.
28. PROSES PENGUKURAN VARIABEL
28
1.Buat Definisi Operasional Variabel (DOV)
2.Identifikasi Dimensi (partikular) dari variabel sesuai DOV (optional)
3.Identifikasi Indikator (partikular) dari setiap dimensi atau variabel
4.Identifikasi Item dari masing-masing indikator
5.Sistem respon yang ingin diukur : affective domain (perasaan / sikap terhadap sesuatu),
conative domain (tendensi untuk bertingkah laku) atau cognitive domain (tahu atau tidak
tahu).
6.Pilih model skala pengukuran yang akan digunakan :skala semantik diferensial, Likert atau
skala kontinyu
29. PROSES PENGUKURAN VARIABEL
29
7. Susun item (pertanyaan) boleh negatif (unfavorable) atau positif
(favorable), tidak direkomendasikan ada item netral
8. Tetapkan banyaknya respon pada setiap item : 3, 5, 7, 9 atau 11,
yang banyak digunakan adalah 5
9. Tetapkan skor (bukan skala) pada setiap respon : 1 = sangat
tidak setuju, 2 = setuju, 3 = biasa, 4 = setuju , 5 = sangat setuju
10. Asumsi : harus ada contimum
11. Banyaknya respon jawaban setiap item lebih baik sama
12. Skor yang telah diperoleh diubah menjadi skala (MSI dari Thurston
atau Likert Scale)
13. Uji coba instrumen: uji validitas dan reliabilitas
30. CONTOH : Pengukuran Variabel Kompetensi Mengajar Dosen
30
Definisi Operasional Variabel:
Kompetensi mengajar dosen adalah tingkah laku yang ditampilkan oleh dosen dalam kegiatan
belajar mengajar sehingga materi pembelajaran dapat ditangkap oleh mahasiswa, menurut
pengamatan dan persepsi mahasiswa. Tingkah laku yang ditampilkan oleh dosen meliputi
kemampuan membuka dan menutup kuliah, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya,
keterampilan memberi penguatan, keterampilan membuat variasi, keterampilan mengajar kelompok
kecil dan perorangan, keterampilan mengelola kelas, serta keterampilan memimpin diskusi kelompok
kecil (Usman: 2000:74). Namun demikian, di dalam penelitian indikator yang digunakan hanya
diambil: keterampilan menjelaskan, keterampilan membuat variasi, dan keterampilan mengelola
kelas.
Skala Pengukuran: Skala Likert dengan 5 skor
31. CONTOH : Kuesioner (instrumen penelitian)
Pertanyaan Jawaban
Apakah saudara setuju, dosen AA sangat trampil di
dalam memberikan penjelasan tentang materi yang
dikuliahkan?
♥ ♥ ♥ ♥ ♥
SS S B TS STS
Apakah saudara setuju, dosen AA sangat trampil di
dalam membuat variasi perkuliahan?
♥ ♥ ♥ ♥ ♥
SS S B TS STS
Apakah saudara setuju, dosen AA sangat baik di
dalam melakukan pengelolaan kelas?
♥ ♥ ♥ ♥ ♥
SS S B TS STS
31
32. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
32
UJI COBA INSTRUMEN
Kondisi uji coba harus menjamin diperolehnya data yang benar- benar mencerminkan
keadaan sebenarnya
Dilakukan sekurang-kurangnya terhadap 30 responden
ANALISIS HASIL UJI COBA
Uji validitas :
Face validity : Koreksi dari ahli
Unidimensionalitas: GFI > 0.90 (LISREL atau AMOS)
Unidimensionalitas: An. Faktor Konfirmatori sig. 1 faktor (SPSS)
Kriteria: r > 0.3 ; korelasi skor indikator dengan skor total (SPSS)
Uji Reliabilitas :
Internal consistency : Alpha Cronbach, 0.60 (SPSS)
Construct Reliabity : ρη (SEM, LISREL, AMOS)
33. PELATIHAN PENGUMPUL DATA
Harus dilakukan pelatihan pengumpul data untuk standarisasi
- TIDAK ADA KUESIONER YG MUDAH ATAU PERTANYAAN YG MUDAH
Dalam pelatihan harus dibahas semua pertanyaan/informasi yg
dikumpulan secara satu persatu
Dilakukan main peran dan juga praktek lapangan
Sediakan waktu dan budget yg memadai untuk pelatihan
pengumpul data Sangat menentukan kualitas data yg
terkumpul