SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
TAHAPAN PROSES PENELITIAN :
IDENTIFIKASI, PEMILIHAN DAN PERUMUSAN
MASALAH PENELITIAN
PERMASALAHAN ATAU PROBLEM PENELITIAN
 Adalah kesenjangan antara apa yang seha-
rusnya dengan apa yang ada dalam kenyata-
an, apa yang diperlukan dengan apa yang
tersedia, antara harapan dengan pencapai-
an. Secara singkat dikatakan sebagai kesen-
jangan antara das Sollen dan das Sein
 Kesulitan yg dihadapi peneliti muda adl
bagaimana mengidentifikasi dan merumus-
kan masalah secara jelas dan lengkap
IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN
 Langkah pertama yang harus ditempuh seorang
peneliti adl. mengidentifikasi masalah penelitian
 Penelitian dimulai dari keinginan utk menjawab atau
memecahkan suatu masalah
 Situasi tertentu yg tidak dapat berjalan dengan baik
dan memuaskan dengan prosedur yg telah ada, perlu
pengembangan atau penyempurnaan melalui
penelitian
 Kesulitan yg dihadapi dibidang profesi sehari-hari
dapat menjadi objek penelitian yg potensial.
Ada 3 alasan perlunya penelitian disuatu
bidang tertentu :
 Tidak ada informasi sama sekali pada aspek
tertentu pada bidang tersebut
 Informasi yg belum lengkap tentang aspek
tertentu dalam bidang tersebut
 Informasi sudah banyak tetapi belum
dibuktikan kembali kebenarannya
CARA MELOKALISIR MASALAH PENELITIAN
 Lakukan eksplorasi literatur pada aspek
tertentu dalam suatu bidang keilmuan,
kumpulkan teori2, pelajari perkembangannya,
kelemahannya, kesenjangannya atau
inkonsistensinya
 Menghadiri seminar, pertemuan ilmiah profesi,
kuliah tamu atau mengunjungi pusat
penelitian
 Dari pengalaman sehari-hari dalam melakukan
praktek profesi
LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENDAPATKAN
PERMASALAHAN PENELITIAN
 Lakukan analisis terhadap semua yg telah
diketahui dan yg telah diteliti
 Carilah kesenjangan dalam penjelasannya,
carilah kesimpulan yg belum diuji
 Dapatkan konflik pendapat tentang suatu hal
 Carilah saran konkrit yg harus diteliti lebih
lanjut dari suatu laporan penelitian
 Pertanyakan kebenaran dari suatu prosedur
 Baca dan refleksikan dalam pertanyaan :
mengapa, bagaimana jika, dst-nya
PEMILIHAN PERMASALAHAN PENELITIAN
 Permasalahan yg telah diidentifikasi kadang
kadang sifatnya masih umum, belum
konkrit dan spesifik. Jika demikian maka
harus dipersempit agar lebih konkrit dan
spesifik melalui pemecahan menjadi sub-
sub masalah atau sederet pertanyaan yg
relevan dengan permasalahan pokoknya.
KRITERIA MASALAH YG DAPAT DITELITI
Mempunyai kontribusi profesional
Mempunyai derajat keunikan dan
keaslian
Layak untuk dilaksanakan
BATASAN PERMASALAHAN PENELITIAN
 Judul Penelitian
 Tujuan Penelitian
 Hipotesis Penelitian
 Asumsi Dasar
 Ruang Lingkup atau Scope Penelitian
 Keterbatasan Penelitian
 Definisi Terminologi yg Digunakan dalam
Penelitian
BEBERAPA CONTOH JUDUL PENELITIAN
 Pengaruh Penggunaan Tepung Temulawak dalam
Pakan terhadap Laju Pertumbuhan Ayam Broiler
 Tampilan Kalsium dan Fosfor pada Susu Sapi Perah FH
akibat Pemberian Aras Katu dalam Ransum
 Pengaruh Lama Penambahan Bawang Putih pada
Ransum terhadap Profil Perlemakan dan Kolesterol
Darah Burung Puyuh
 Berbagai Kemungkinan Model Regresi untuk
Menduga Bobot Badan Berdasarkan Ukuran-ukuran
Tubuh Sapi PO
 Uji Linearitas Nilai Kecernaan Pakan Berserat secara
In-Vitro akibat Adanya Lignin
RANCANGAN PENELITIAN
 Dalam arti luas proses rancangan penelitian dibeda-
kan atas dua tahapan, yakni :
1. Perencanaan Penelitian, meliputi :
a. Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah
Penelitian
b. Studi Kepustakaan
c. Merumuskan Hipotesis Penelitian
d. Identifikasi, Klasifikasi dan Mendefinisikan Vari-
bel Penelitian
2. Pelaksanaan Penelitian, meliputi :
Lanjutan
 Pelaksanaan Penelitian, meliputi :
a. Menyusun Rancangan Eksperimen
b. Menentukan Alat Pengambil Data (Instrument)
c. Pengumpulan, Pengaturan dan Analisis Data
d. Pengambilan Kesimpulan Penelitian
Manfaat Rancangan Penelitian :
1. Sebagai blue print atau kerangka operasional pnlt.
2. Menegaskan kedalaman dan keluasan pnlt.
3. Memperkirakan kesulitan yg akan dihadapi
4. Mengetahui keterbatasan/kelemahan hasil pnlt.
STUDI PUSTAKA
 Berfungsi untuk mencari landasan teoritis dari perma-
salahan penelitian ,juga untuk :
1. mendapatkan gambaran /informasi tentang peneliti-
an sejenis dan berkaitan dgn masalah yang diteliti.
2. mendapatkan metode, teknik atau cara pemecahan
masalah
3. sebagai sumber data skunder
4. mendapatkan informasi tentang cara evaluasi atau
analisis data yang digunakan
5. mengetahui siapa saja peneliti lain dibidang yg sama
Lanjutan :
 Berdasarkan fungsi kepustakaan, dibedakan atas 2 :
1. Acuan Umum
berisi konsep2, teori2 dan informasi2 lain yang bersi
fat umum, mis : buku teks, indeks, ensiklopedia, dsb
2. Acuan Khusus
berisi hasil2 penelitian terdahulu yg berkaitan dgn
masalah yg diteliti, mis: jurnal, laporan penelitian,
bulletin, thesis, desertasi, dll.
Catatan : Agar diperoleh informasi terbaru dan terkait
masalah yg diteliti, maka pustaka harus muta
hir (max 5 th) dan relevan
MERUMUSKAN HIPOTESIS PENELITIAN
 Hipotesis adl. Pernyataan yg masih lemah dan perlu
utk dibuktikan kebenarannya, bisa diterima atau di-
tolak. (berasal dari kata Hipo = lemah dan Tesis = per
nyataan)
KEGUNAANNYA :
1. Memberikan batas, lingkup atau jangkauan pnlt.
2. Menyiagakan peneliti agar tepat memilih data apa yg
harus dikumpulkan dan yg tidak perlu
3. Memfokuskan data yg bercerai-berai
4. Sebagai panduan memilih metoda analisis data
PENGUJIAN HIPOTESIS (TEST HIPOTESIS)
 Pengujian hipotesis pada hakekatnya adalah menguji
validitas hipotesis tsb.
 Pengujian hipotesis dapat dilakukan dgn 2 cara :
1. Menguji konsistensi terhadap logika
Menggunakan prosedur logika induktif-analisis(da-
ri hal-hal spesifik ke kesimpulan umum) atau prose
logika deduktif-verifikatif (dari hal umum ke kesim-
pulan yg spesifik)
2. Mencocokkan dengan data yg ada
Dilakukan melalui eksperimentasi atau observasi
utk mendapatkan data empirik. Kemudian dianalisis
dengan statistik induktif atau inferensia
IDENTIFIKASI, KLASIFIKASI DAN DEFINISI
VARIABEL PENELITIAN
 Variabel adl. semua ciri atau faktor yang dapat menun
jukkan variasi.
* Berdasarkan fungsinya, dibedakan atas 3, yakni
1. Variabel sebab, yg dibedakan : var.bebas, var,modera
tor, var.kendali dan var,rambang (random)
2. Variabel penghubung
3. Variabel akibat
Catatan : Klasifikasi var yg benar memerlukan penguasa
an dasar teoritis yg kuat dan mendalam.
Contoh : `Ada hubungan antara umur dan daun
teh dengan kadar kofein yang dikandungnya`
 Berdasarkan pertimbangan teoritis, pada contoh
diatas, untuk :
1. Var.bebas : umur daun
2. Var.tergantung : kadar kofein
3. Var.penghubung : proses biosintesis kofein dalam
daun
4. Var.random : cara memetik daun teh, cara menyim
pan, lebar dan tebal daun
5. Var.moderator : umur pohon teh
6. Var.kendali : genus/spesies, tempat tumbuh
Keterangan :
 Var. Bebas adl. faktor yg menjadi pokok permasala-
han yg ingin diteliti
 Var. Penghubung (Intervening) adl.var yg tidak dapat
diamati secara langsung, tetapi dapat diamati hasilnya
(sesuatu yg terjadi dalam daun)
 Var. Respons (dependent) adl.var yg besarnya tergan-
tung dari var bebas yg diberikan dan diukur utk me-
nentukan ada tidaknya pengaruh dari var bebas
 Var. Random adl var sebab yg diabaikan pengaruhnya
 Var. Kendali adl var yg dikendalikan atau dikontrol,
dibuat sama antara kelompok yg diteliti
PENENTUAN ALAT UKUR DALAM PENGUMPULAN DATA
 Kualitas data sangat menentukan kualitas penelitian.
Kualitas data tergantung pada kualitas alat atau instru-
ment yg digunakan dalam penelitian
Dua katagori alat yang digunakan dalam penelitian :
1. Instrument yg digunakan utk memperoleh informa-
si atau data tentang keadaan obyek atau proses yg di
teliti.
2. Instrument yg digunakan utk mengontrol obyek
atau proses penelitian
Lanjutan :
Dari dua kategori tsb maka kondisi obyek atau proses
penelitian terukur dalam kondisi yg spesifik dan dapat
diulang
 Dalam sebuah penelitian ada dua sub sistem instru-
ment, yg satu untuk mengumpulkan data dan yg satu
lagi untuk menganalisis data’
 Tiap sub sistem terdiri dari 3 komponen, yi : masukan
(input), proses (modifer) dan keluaran (output)
 Output dari sub sistem instrumen mengumpulkan da-
ta akan merupakan input bagi sub sistem instrument
analisis data. Dengan demikian teknik statistika meru-
pakan sub sistem proses instrument analisis data.
Prinsip Pemilihan Instrument Penelitian
 Prinsip utama pemilihan instrument penelitian adalah
memahami sepenuhnya tujuan penelitian, sehingga da
pat memilih instrument yg diharapkan dapat mengan-
tar ketujuan penelitiannya.
 Pedoman umum dalam memilih instrument pnlt.
1. Pakailah instrument yg telah digunakan oleh peneli-
ti terdahulu
2. Buatlah daftar instrument yg tersedia, kemudian ka
tegorikan tiap instrument sesuai dengan input dan
output yg ditetapkan, lalu pilih yg paling sesuai.
Syarat-syarat Instrument Penelitian :
1. Akurasi (Accuracy)
2. Presisi (Precision)
3. Kepekaan (Sensitivity)
Keterangan :
*Akurasi berkaitan dengan validitas (kesahihan) inst
yi mengukur apa yg hendak diukur.
*Presisi berkaitan dengan keterandalan (reliability),
yi kemampuan memberikan kesesuaian hasil pada
proses pengulangan
*Kepekaan berkaitan dengan ketelitian dari perubah
an harga besaran variabel tertentu, makin kecil makin
peka alat tsb.
Berdasarkan wujudnya dibedakan menjadi 2, yi :
1.Perangkat Keras (Hardware) : alat laboratorium
2. Perangkat Lunak (Software) : kuesioner, ceklist,dll.
 Perangkat lunak digunakan utk memperoleh
informasi atau respons dari objek pnlt baik
langsung/tidak langsung
 Secara garis besar dapat dilakukan pengukuran
tentang :
1. Informasi langsung dari objek
2. Mengevaluasi objek
3. Mengukur langsung kemampuannya
4. Mengukur secara tidak langsung tentang
kepercayaan, sikap atau prilaku objek
PENGUKURAN (MEASUREMENT)
 Pengukuran adl fungsi matematis yg korespondensi
 Diperlukan himpunan objek yg diukur (X), himpunan
angka (Y) dan suatu perintah yg menghubungkan (X)
dan (Y)
 Secara korespondensi artinya setiap anggota himpun-
an (X) mempunyai pasangan satu anggota dalam him-
punan (Y)
 Contoh : pengukuran suhu badan ternak. Himpunan
(X) adl ternaknya, himpunan (Y) adl angka2 skala ter-
mometer, perintahnya : jika termometer pada mulut
ternak , maka air raksa akan menunjukkan angka
tertentu sesuai dengan kondisi tubuhnya.
PENGUMPULAN, PENGATURAN DAN ANALISIS DATA
 Data adl segala informasi mengenai variabel yg diteliti
 Berdasarkan sumbernya dibedakan :
1. Data Primer yi data yg dikumpulkan peneliti
sendiri, berarti saat penelitian dimulai data belum ada
2. Data Skunder yi data yg diperoleh dari penelitian
orang lain, ini berarti saat penelitian dimulai data su-
dah ada dan digunakan sebagai pelengkap serta refe-
rensi dalam penelitian.
Catatan : Data primer mempunyai kedudukan yg lebih
dekat dengan informasi yg dibutuhkan
SKALA PENGUKURAN
 Berdasarkan skala pengukurannya, data di-
bedakan atas :
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
4. Skala Ratio
DATA DENGAN SKALA NOMINAL
 Angka-angka yg diletakkan dalam skala no-
minal hanya utk pembeda antara satu de-
ngan yg lain.
 Ciri dari data nominal adl cara membeda-
kan datanya dengan cara menghitung
 Angka-angka yg diperoleh tidak bersifat
aditif (tak dapat dijumlahkan kategorinya)
 Contoh : jenis kelamin kategorinya laki-laki
dan perempuan.
DATA DENGAN SKALA ORDINAL
 Data tersusun atas jenjang
 Sudah ada keteraturan (order) bahwa suatu
nilai (skor) lebih tinggi atau lebih rendah
 Belum ada sifat aditif atau multiplikatif
 Contoh :
1. Pemberian angka pada suatu kejuaraan
2. Ranking pendapat suatu survei
DATA DENGAN SKALA INTERVAL
 Disamping sudah ada keteraturan, juga su-
dah mempunyai sifat aditif, contoh : 5 – 3 =
4 - 2
 Juga mempunyai sifat multiplikatif, contoh:
4 x 1 = 2 x 2
 Belum ada harga nol mutlak
 Contoh : Indeks prestasi, skala termometer
DATA DENGAN SKALA RATIO
 Skala ini mempunyai derajat paling tinggi
dan telah mempunyai harga nol mutlak
 Contoh : Bobot badan, tinggi pundak dan
panjang badan ternak ruminansia
 Data diperoleh dengan cara mengukur
ANALISIS DATA
 Penyajian dan analisis data tergantung dari
jenis datanya
 Jika datanya adl data kuantitatif maka data
dapat disajikan dan dianalisis dgn metode
statistik dan utk menarik kesimpulan dari data
sampel thd populasinya digunakan stat
induktif (inferensial)
 Untuk mengatur dan menyajikan data kuali
tatif digunakan metode statistika deskriptif
 Statistika adl bahasa peneliti utk menyatakan
hasil penelitiannya.
PELAPORAN HASIL PENELITIAN
 Laporan hasil penelitian bukan sekedar ke-
lengkapan administrasi penelitian
 Laporan penelitian menjamin keterbukaan
pengetahuan ilmiah untuk diuji kembali
atau dipergunakan bagi yg memerlukannya
 Penulisan laporan ilmiah hendaknya mengi-
kuti kaidah-kaidah penulisan ilmiah yang
lazim dan konsisten.
MACAM-MACAM RANCANGAN PENELITIAN
 Penelitian Historis
 Penelitian Deskripsi
 Penelitian Perkembangan
 Penelitian Kasus dan Lapangan
 Penelitian Korelasional
 Penelitian Kausal Komparatif
 Penelitian Eksperimental
 Penelitian Tindakan
PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
(SAMPLING)
 Populasi adl keseluruhan atau himpunan
obyek dengan ciri yang sama
Dapat berupa benda, kejadian, kasus, waktu
atau tempat dengan sifat dan ciri yg sama
 Sampel adl himpunan bagian atau sebagian
dari populasi
 Penelitian umumnya tidak dilakukan terha-
dap populasi tetapi dilakukan terhadap sam
pel, karena alasan-alasan tertentu :
lanjutan :
 Jika pengambilan sampel dilakukan atas azas probabi-
litas maka penggunaan data dari sampel utk pengam-
bilan kesimpulan terhadap populasi dapat dipertang-
gung jawabkan.
 Jika populasi homogen, sampel adl identik dgn popu-
lasinya
 Untuk penelitian yg bersifat merusak maka pengguna-
an populasi akan merugikan
 Jika populasinya tidak terbatas
 Jika ada keterbatasan waktu, tenaga dan beaya penlt.
 Lingkup penelitian menjadi luas, krn observasinya
lebih sedikit shg informasi yg didapat lebih teliti
Hubungan antara populasi dan sampel
Generalisasi
POPULASI SAMPEL
Parameter Statistik
Sampling
Generalisasi akan menjadi maksimal, jika pada
tahap sampling dipenuhi beberapa syarat, yakni:
 Digunakan azas probabilitas
 Jumlah sampel memadai
 Ciri-ciri populasi dipenuhi secara ketat
 Variasi antar unit populasi sekecil mungkin
KEUNTUNGAN SAMPLING
 Kesimpulan umum tentang populasi dipero
leh relatif murah, cepat akurat dan dapat di-
pertanggung jawabkan
 Tingkat kesalahan pada kesimpulan, dapat
diperhitungkan yi dgn sampling error
 Validitas informasi atau validitas pengukur
an dapat ditingkatkan krn dapat dilakukan
kontrol terhadap variabel2 tertentu
TEKNIK SAMPLING DIBEDAKAN ATAS DUA CARA :
 Random Sampling, yg dibedakan atas :
1. Simple Random Sampling
2. Systematic Random Sampling
3. Stratified Random Sampling
4. Cluster/Area Random Sampling
5. Multistage Random Sampling
 Non Random Sampling
SIMPLE RANDOM SAMPLING
 Cara ini digunakan jika populasi dianggap homogen,
tersedia daftar /list dari seluruh unit populasi, berikut
nomor urut dari seluruh unit populasi. Pengambilan
unit sampel dapat dilakukan dengan bantuan bilangan
random
 Keuntungan : harga rata-rata sampel merupakan esti-
mator rata-rata populasi dan pelaksanaannya mudah
 Kelemahan : sampel dapat menyebar pada jarak yg ja-
uh atau mengumpul pada area tertentu. Dibutuhkan
daftar lengkap dari seluruh unit populasi.
SISTEMATIC RANDOM SAMPLING
 Cara ini digunakan untuk populasi yg dianggap homo-
gen dan tersedia daftar dari seluruh unit populasi
 Pengambilan sampel yg pertama dilakukan sama de-
ngan Simple Random Sampling, untuk sampel kedua
dst-nya ditentukan secara sistematik yi meloncat keno
mer berikutnya dengan jarak tertentu
 Contoh : diambil 30 unit sampel dari unit populasi dgn
jumlah 90 unit. Dalam hal ini jarak atau besaran lonca
tan adl. 90 : 30 = 3. Mis sampel pertama jatuh pada no.
15, maka sampel ke-2 dst-nya akan jatuh pada nomer
18, 21, 24, 27, dst-nya sampai diperoleh 30 sampel
STRATIFIED RANDOM SAMPLING
 Sampling ini digunakan jika populasinya heterogen, di
mana dalam populasi yg heterogen tsb ternyata terdiri
dari strata atau lapisan yg homogen
 Dibedakan kedalam dua cara, yakni :
1. Simple Stratified Random Sampling.
Jika jumlah tiap unit dalam setiap strata sama
2. Proporsional Stratifed Random Sampling
Jika jumlah unit dalam setiap strata tidak sama
Teknik sampling ini digunakan dalam usaha meningkat
kan derajat keterwakilan sampel yg akan diambil
Metode penelitian

More Related Content

What's hot

PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode PenelitianLia Rusdyana Dewi
 
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian okCara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian okArifuddin Ali.
 
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDesain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDhenok Citra Panyuluh
 
materi tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatifmateri tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatifjaka permanna
 
Metodologi Penelitian (Metopel)
Metodologi Penelitian (Metopel)Metodologi Penelitian (Metopel)
Metodologi Penelitian (Metopel)MimaNasution
 
Komponen rancangan penelitian
Komponen rancangan penelitian Komponen rancangan penelitian
Komponen rancangan penelitian PT. SASA
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian - Metode Pengumpulan Data
Materi Kuliah Metodologi Penelitian - Metode Pengumpulan DataMateri Kuliah Metodologi Penelitian - Metode Pengumpulan Data
Materi Kuliah Metodologi Penelitian - Metode Pengumpulan DataLia Rusdyana Dewi
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitianEDIS BLOG
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Jenis Jenis Penelitian Ilmiah
PENULISAN KARYA ILMIAH - Jenis Jenis Penelitian IlmiahPENULISAN KARYA ILMIAH - Jenis Jenis Penelitian Ilmiah
PENULISAN KARYA ILMIAH - Jenis Jenis Penelitian IlmiahDiana Amelia Bagti
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitianMetodologi penelitian
Metodologi penelitiangiegieok
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianLia Rusdyana Dewi
 
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitianBahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitianJey Queenn
 
Langkah langkah umum penelitian Kuantitatif
Langkah langkah umum penelitian KuantitatifLangkah langkah umum penelitian Kuantitatif
Langkah langkah umum penelitian KuantitatifYaser Lopekabausirah
 
Sosiologi - Rancangan Penelitian Sosial
Sosiologi - Rancangan Penelitian SosialSosiologi - Rancangan Penelitian Sosial
Sosiologi - Rancangan Penelitian SosialFaiz Ramli
 

What's hot (20)

PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatifPPT Rancangan penelitian kuantitatif
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
 
Ppt Eksperimen
Ppt EksperimenPpt Eksperimen
Ppt Eksperimen
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 1 - Pengenalan Metode Penelitian
 
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian okCara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
Cara membuat dan menyusun proposal penelitian ok
 
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDesain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
 
materi tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatifmateri tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatif
 
Metodologi Penelitian (Metopel)
Metodologi Penelitian (Metopel)Metodologi Penelitian (Metopel)
Metodologi Penelitian (Metopel)
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Komponen rancangan penelitian
Komponen rancangan penelitian Komponen rancangan penelitian
Komponen rancangan penelitian
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian - Metode Pengumpulan Data
Materi Kuliah Metodologi Penelitian - Metode Pengumpulan DataMateri Kuliah Metodologi Penelitian - Metode Pengumpulan Data
Materi Kuliah Metodologi Penelitian - Metode Pengumpulan Data
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitian
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Jenis Jenis Penelitian Ilmiah
PENULISAN KARYA ILMIAH - Jenis Jenis Penelitian IlmiahPENULISAN KARYA ILMIAH - Jenis Jenis Penelitian Ilmiah
PENULISAN KARYA ILMIAH - Jenis Jenis Penelitian Ilmiah
 
Makalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi PenelitianMakalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi Penelitian
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitianMetodologi penelitian
Metodologi penelitian
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
 
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitianBahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Langkah langkah umum penelitian Kuantitatif
Langkah langkah umum penelitian KuantitatifLangkah langkah umum penelitian Kuantitatif
Langkah langkah umum penelitian Kuantitatif
 
Gru individu
Gru individuGru individu
Gru individu
 
Sosiologi - Rancangan Penelitian Sosial
Sosiologi - Rancangan Penelitian SosialSosiologi - Rancangan Penelitian Sosial
Sosiologi - Rancangan Penelitian Sosial
 

Viewers also liked

Pengertian teori
Pengertian teoriPengertian teori
Pengertian teoriAri Jayanti
 
P#2 research framework
P#2 research frameworkP#2 research framework
P#2 research frameworkAPTIKOM3
 
masalah , hipotesis , dan analisis
masalah , hipotesis , dan analisismasalah , hipotesis , dan analisis
masalah , hipotesis , dan analisisShinta
 
Latar belakang & rumusan masalah dalam penelitian
Latar belakang & rumusan masalah dalam penelitianLatar belakang & rumusan masalah dalam penelitian
Latar belakang & rumusan masalah dalam penelitianAfifah Asra
 
Metode penelitian 1+2
Metode penelitian 1+2Metode penelitian 1+2
Metode penelitian 1+2Jauhar Anam
 
Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Perumusan Masalah dan Tujuan PenelitianPerumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitianpjj_kemenkes
 
PERMASALAHAN PENELITIAN
PERMASALAHAN PENELITIAN PERMASALAHAN PENELITIAN
PERMASALAHAN PENELITIAN jakarta
 
Metode riset utk bisnis & ekonomi
Metode riset utk bisnis & ekonomiMetode riset utk bisnis & ekonomi
Metode riset utk bisnis & ekonomisundulangit
 
03 rumusan masalah
03 rumusan masalah03 rumusan masalah
03 rumusan masalahWa Fa
 
Makalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset BisnisMakalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset BisnisRizki Malinda
 
Materi 1 hakikat penelitian = metodologi riset
Materi 1 hakikat penelitian = metodologi risetMateri 1 hakikat penelitian = metodologi riset
Materi 1 hakikat penelitian = metodologi risetAni Istiana
 
Bab 1 Pengantar Penelitian
Bab 1 Pengantar PenelitianBab 1 Pengantar Penelitian
Bab 1 Pengantar Penelitiantimhore05sakmh
 
Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi
Metode Riset untuk Bisnis & EkonomiMetode Riset untuk Bisnis & Ekonomi
Metode Riset untuk Bisnis & EkonomiDwi Wahyu
 
Analisa data dan interpretasi
Analisa data dan interpretasiAnalisa data dan interpretasi
Analisa data dan interpretasiFitri Ciptosari
 
mengidentifikasi masalah penelitian
mengidentifikasi masalah penelitianmengidentifikasi masalah penelitian
mengidentifikasi masalah penelitianmas karebet
 

Viewers also liked (20)

Pengertian teori
Pengertian teoriPengertian teori
Pengertian teori
 
P#2 research framework
P#2 research frameworkP#2 research framework
P#2 research framework
 
masalah , hipotesis , dan analisis
masalah , hipotesis , dan analisismasalah , hipotesis , dan analisis
masalah , hipotesis , dan analisis
 
Latar belakang & rumusan masalah dalam penelitian
Latar belakang & rumusan masalah dalam penelitianLatar belakang & rumusan masalah dalam penelitian
Latar belakang & rumusan masalah dalam penelitian
 
Metode penelitian 1+2
Metode penelitian 1+2Metode penelitian 1+2
Metode penelitian 1+2
 
Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Perumusan Masalah dan Tujuan PenelitianPerumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
 
PERMASALAHAN PENELITIAN
PERMASALAHAN PENELITIAN PERMASALAHAN PENELITIAN
PERMASALAHAN PENELITIAN
 
Metode riset utk bisnis & ekonomi
Metode riset utk bisnis & ekonomiMetode riset utk bisnis & ekonomi
Metode riset utk bisnis & ekonomi
 
03 rumusan masalah
03 rumusan masalah03 rumusan masalah
03 rumusan masalah
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Makalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset BisnisMakalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset Bisnis
 
Perumusan masalah
Perumusan masalahPerumusan masalah
Perumusan masalah
 
Materi 1 hakikat penelitian = metodologi riset
Materi 1 hakikat penelitian = metodologi risetMateri 1 hakikat penelitian = metodologi riset
Materi 1 hakikat penelitian = metodologi riset
 
Research Design
Research DesignResearch Design
Research Design
 
Bab 1 Pengantar Penelitian
Bab 1 Pengantar PenelitianBab 1 Pengantar Penelitian
Bab 1 Pengantar Penelitian
 
Masalah penelitian
Masalah penelitianMasalah penelitian
Masalah penelitian
 
Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi
Metode Riset untuk Bisnis & EkonomiMetode Riset untuk Bisnis & Ekonomi
Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi
 
Analisa data dan interpretasi
Analisa data dan interpretasiAnalisa data dan interpretasi
Analisa data dan interpretasi
 
mengidentifikasi masalah penelitian
mengidentifikasi masalah penelitianmengidentifikasi masalah penelitian
mengidentifikasi masalah penelitian
 
Metodologi penelitian 1
Metodologi penelitian 1Metodologi penelitian 1
Metodologi penelitian 1
 

Similar to Metode penelitian

49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitianDorado Sb
 
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptMetodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptTriEvelina1
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitianMetodologi penelitian
Metodologi penelitianfikri asyura
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi PenelitianBank Miko
 
8991 01 metodologi
8991 01 metodologi8991 01 metodologi
8991 01 metodologifdsriwahyuni
 
Tahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian KeperawatanTahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian Keperawatanpjj_kemenkes
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi PenelitianTian Sarwoyo
 
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SEBahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SEMeiman21051983
 
Riset keperawatan kelompok
Riset keperawatan kelompokRiset keperawatan kelompok
Riset keperawatan kelompokanisdwiprakasiwi
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitianpristanti
 
Pert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitianPert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitiandedidarwis
 
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdfPROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdfDARADeva
 
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA AviLa Marzuki
 
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis VariabelIdentifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabelpjj_kemenkes
 
Metode Risat Akuntansi Keperilakuan
Metode Risat Akuntansi KeperilakuanMetode Risat Akuntansi Keperilakuan
Metode Risat Akuntansi KeperilakuanYohanaMagdalenaK
 
Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif
Penelitian deskriptifRauza Tunnur
 

Similar to Metode penelitian (20)

49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
49619147 bab-iii-metodologi-penelitian
 
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.pptMetodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
Metodologi-Penelitian-Keperawatan-pertemuan-2.ppt
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Metodologi
MetodologiMetodologi
Metodologi
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitianMetodologi penelitian
Metodologi penelitian
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
8991 01 metodologi
8991 01 metodologi8991 01 metodologi
8991 01 metodologi
 
Tahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian KeperawatanTahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian Keperawatan
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SEBahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
 
Riset keperawatan kelompok
Riset keperawatan kelompokRiset keperawatan kelompok
Riset keperawatan kelompok
 
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitian
 
Metode ilmiah
Metode ilmiahMetode ilmiah
Metode ilmiah
 
Pert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitianPert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitian
 
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdfPROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
 
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK  UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
 
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis VariabelIdentifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
Identifikasi, Pengukuran, dan Analisis Variabel
 
Metode Risat Akuntansi Keperilakuan
Metode Risat Akuntansi KeperilakuanMetode Risat Akuntansi Keperilakuan
Metode Risat Akuntansi Keperilakuan
 
Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif
Penelitian deskriptif
 

More from Muhammad Eko

Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstualNutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstualMuhammad Eko
 
Minerals in animal_nutrition
Minerals in animal_nutritionMinerals in animal_nutrition
Minerals in animal_nutritionMuhammad Eko
 
National swine nutrition guide
National swine nutrition guideNational swine nutrition guide
National swine nutrition guideMuhammad Eko
 
Komposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanKomposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanMuhammad Eko
 
Poultry nutrition and feeding
Poultry nutrition and feedingPoultry nutrition and feeding
Poultry nutrition and feedingMuhammad Eko
 
Distillers grains feeding recommendations for poultry
Distillers grains feeding recommendations for poultryDistillers grains feeding recommendations for poultry
Distillers grains feeding recommendations for poultryMuhammad Eko
 
Horse nutrition and feeding
Horse nutrition and feedingHorse nutrition and feeding
Horse nutrition and feedingMuhammad Eko
 
Farm animal nutrition book[1]
Farm animal nutrition book[1]Farm animal nutrition book[1]
Farm animal nutrition book[1]Muhammad Eko
 
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011Muhammad Eko
 
Dynamics of animal nutrition development
Dynamics of animal nutrition developmentDynamics of animal nutrition development
Dynamics of animal nutrition developmentMuhammad Eko
 
hatchery design and technology
hatchery design and technologyhatchery design and technology
hatchery design and technologyMuhammad Eko
 
grading of day old-chicks
grading of day old-chicksgrading of day old-chicks
grading of day old-chicksMuhammad Eko
 
MANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASANMANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASANMuhammad Eko
 
PARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGASPARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGASMuhammad Eko
 
PENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasPENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasMuhammad Eko
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggasMuhammad Eko
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurPenyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurMuhammad Eko
 

More from Muhammad Eko (20)

Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstualNutrisi dan pakan unggas kontekstual
Nutrisi dan pakan unggas kontekstual
 
Minerals in animal_nutrition
Minerals in animal_nutritionMinerals in animal_nutrition
Minerals in animal_nutrition
 
National swine nutrition guide
National swine nutrition guideNational swine nutrition guide
National swine nutrition guide
 
Tabel hartadi
Tabel hartadiTabel hartadi
Tabel hartadi
 
Komposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanKomposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakan
 
Poultry nutrition and feeding
Poultry nutrition and feedingPoultry nutrition and feeding
Poultry nutrition and feeding
 
Distillers grains feeding recommendations for poultry
Distillers grains feeding recommendations for poultryDistillers grains feeding recommendations for poultry
Distillers grains feeding recommendations for poultry
 
Horse nutrition and feeding
Horse nutrition and feedingHorse nutrition and feeding
Horse nutrition and feeding
 
Farm animal nutrition book[1]
Farm animal nutrition book[1]Farm animal nutrition book[1]
Farm animal nutrition book[1]
 
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
Recent advances-in-animal-nutrition-australia-vol-18-2011
 
Dynamics of animal nutrition development
Dynamics of animal nutrition developmentDynamics of animal nutrition development
Dynamics of animal nutrition development
 
hatchery design and technology
hatchery design and technologyhatchery design and technology
hatchery design and technology
 
grading of day old-chicks
grading of day old-chicksgrading of day old-chicks
grading of day old-chicks
 
hatchery design
hatchery designhatchery design
hatchery design
 
MANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASANMANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASAN
 
Nekropsi ayam
Nekropsi ayamNekropsi ayam
Nekropsi ayam
 
PARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGASPARASIT PADA UNGGAS
PARASIT PADA UNGGAS
 
PENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggasPENYAKIT Parasit PADA unggas
PENYAKIT Parasit PADA unggas
 
 Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas Kesehatan ternak unggas
 Kesehatan ternak unggas
 
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamurPenyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
Penyakit pada unggas yang disebabkan oleh jamur
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

Metode penelitian

  • 1. TAHAPAN PROSES PENELITIAN : IDENTIFIKASI, PEMILIHAN DAN PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN
  • 2. PERMASALAHAN ATAU PROBLEM PENELITIAN  Adalah kesenjangan antara apa yang seha- rusnya dengan apa yang ada dalam kenyata- an, apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia, antara harapan dengan pencapai- an. Secara singkat dikatakan sebagai kesen- jangan antara das Sollen dan das Sein  Kesulitan yg dihadapi peneliti muda adl bagaimana mengidentifikasi dan merumus- kan masalah secara jelas dan lengkap
  • 3. IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN  Langkah pertama yang harus ditempuh seorang peneliti adl. mengidentifikasi masalah penelitian  Penelitian dimulai dari keinginan utk menjawab atau memecahkan suatu masalah  Situasi tertentu yg tidak dapat berjalan dengan baik dan memuaskan dengan prosedur yg telah ada, perlu pengembangan atau penyempurnaan melalui penelitian  Kesulitan yg dihadapi dibidang profesi sehari-hari dapat menjadi objek penelitian yg potensial.
  • 4. Ada 3 alasan perlunya penelitian disuatu bidang tertentu :  Tidak ada informasi sama sekali pada aspek tertentu pada bidang tersebut  Informasi yg belum lengkap tentang aspek tertentu dalam bidang tersebut  Informasi sudah banyak tetapi belum dibuktikan kembali kebenarannya
  • 5. CARA MELOKALISIR MASALAH PENELITIAN  Lakukan eksplorasi literatur pada aspek tertentu dalam suatu bidang keilmuan, kumpulkan teori2, pelajari perkembangannya, kelemahannya, kesenjangannya atau inkonsistensinya  Menghadiri seminar, pertemuan ilmiah profesi, kuliah tamu atau mengunjungi pusat penelitian  Dari pengalaman sehari-hari dalam melakukan praktek profesi
  • 6. LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENDAPATKAN PERMASALAHAN PENELITIAN  Lakukan analisis terhadap semua yg telah diketahui dan yg telah diteliti  Carilah kesenjangan dalam penjelasannya, carilah kesimpulan yg belum diuji  Dapatkan konflik pendapat tentang suatu hal  Carilah saran konkrit yg harus diteliti lebih lanjut dari suatu laporan penelitian  Pertanyakan kebenaran dari suatu prosedur  Baca dan refleksikan dalam pertanyaan : mengapa, bagaimana jika, dst-nya
  • 7. PEMILIHAN PERMASALAHAN PENELITIAN  Permasalahan yg telah diidentifikasi kadang kadang sifatnya masih umum, belum konkrit dan spesifik. Jika demikian maka harus dipersempit agar lebih konkrit dan spesifik melalui pemecahan menjadi sub- sub masalah atau sederet pertanyaan yg relevan dengan permasalahan pokoknya.
  • 8. KRITERIA MASALAH YG DAPAT DITELITI Mempunyai kontribusi profesional Mempunyai derajat keunikan dan keaslian Layak untuk dilaksanakan
  • 9. BATASAN PERMASALAHAN PENELITIAN  Judul Penelitian  Tujuan Penelitian  Hipotesis Penelitian  Asumsi Dasar  Ruang Lingkup atau Scope Penelitian  Keterbatasan Penelitian  Definisi Terminologi yg Digunakan dalam Penelitian
  • 10. BEBERAPA CONTOH JUDUL PENELITIAN  Pengaruh Penggunaan Tepung Temulawak dalam Pakan terhadap Laju Pertumbuhan Ayam Broiler  Tampilan Kalsium dan Fosfor pada Susu Sapi Perah FH akibat Pemberian Aras Katu dalam Ransum  Pengaruh Lama Penambahan Bawang Putih pada Ransum terhadap Profil Perlemakan dan Kolesterol Darah Burung Puyuh  Berbagai Kemungkinan Model Regresi untuk Menduga Bobot Badan Berdasarkan Ukuran-ukuran Tubuh Sapi PO  Uji Linearitas Nilai Kecernaan Pakan Berserat secara In-Vitro akibat Adanya Lignin
  • 11. RANCANGAN PENELITIAN  Dalam arti luas proses rancangan penelitian dibeda- kan atas dua tahapan, yakni : 1. Perencanaan Penelitian, meliputi : a. Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian b. Studi Kepustakaan c. Merumuskan Hipotesis Penelitian d. Identifikasi, Klasifikasi dan Mendefinisikan Vari- bel Penelitian 2. Pelaksanaan Penelitian, meliputi :
  • 12. Lanjutan  Pelaksanaan Penelitian, meliputi : a. Menyusun Rancangan Eksperimen b. Menentukan Alat Pengambil Data (Instrument) c. Pengumpulan, Pengaturan dan Analisis Data d. Pengambilan Kesimpulan Penelitian Manfaat Rancangan Penelitian : 1. Sebagai blue print atau kerangka operasional pnlt. 2. Menegaskan kedalaman dan keluasan pnlt. 3. Memperkirakan kesulitan yg akan dihadapi 4. Mengetahui keterbatasan/kelemahan hasil pnlt.
  • 13. STUDI PUSTAKA  Berfungsi untuk mencari landasan teoritis dari perma- salahan penelitian ,juga untuk : 1. mendapatkan gambaran /informasi tentang peneliti- an sejenis dan berkaitan dgn masalah yang diteliti. 2. mendapatkan metode, teknik atau cara pemecahan masalah 3. sebagai sumber data skunder 4. mendapatkan informasi tentang cara evaluasi atau analisis data yang digunakan 5. mengetahui siapa saja peneliti lain dibidang yg sama
  • 14. Lanjutan :  Berdasarkan fungsi kepustakaan, dibedakan atas 2 : 1. Acuan Umum berisi konsep2, teori2 dan informasi2 lain yang bersi fat umum, mis : buku teks, indeks, ensiklopedia, dsb 2. Acuan Khusus berisi hasil2 penelitian terdahulu yg berkaitan dgn masalah yg diteliti, mis: jurnal, laporan penelitian, bulletin, thesis, desertasi, dll. Catatan : Agar diperoleh informasi terbaru dan terkait masalah yg diteliti, maka pustaka harus muta hir (max 5 th) dan relevan
  • 15. MERUMUSKAN HIPOTESIS PENELITIAN  Hipotesis adl. Pernyataan yg masih lemah dan perlu utk dibuktikan kebenarannya, bisa diterima atau di- tolak. (berasal dari kata Hipo = lemah dan Tesis = per nyataan) KEGUNAANNYA : 1. Memberikan batas, lingkup atau jangkauan pnlt. 2. Menyiagakan peneliti agar tepat memilih data apa yg harus dikumpulkan dan yg tidak perlu 3. Memfokuskan data yg bercerai-berai 4. Sebagai panduan memilih metoda analisis data
  • 16. PENGUJIAN HIPOTESIS (TEST HIPOTESIS)  Pengujian hipotesis pada hakekatnya adalah menguji validitas hipotesis tsb.  Pengujian hipotesis dapat dilakukan dgn 2 cara : 1. Menguji konsistensi terhadap logika Menggunakan prosedur logika induktif-analisis(da- ri hal-hal spesifik ke kesimpulan umum) atau prose logika deduktif-verifikatif (dari hal umum ke kesim- pulan yg spesifik) 2. Mencocokkan dengan data yg ada Dilakukan melalui eksperimentasi atau observasi utk mendapatkan data empirik. Kemudian dianalisis dengan statistik induktif atau inferensia
  • 17. IDENTIFIKASI, KLASIFIKASI DAN DEFINISI VARIABEL PENELITIAN  Variabel adl. semua ciri atau faktor yang dapat menun jukkan variasi. * Berdasarkan fungsinya, dibedakan atas 3, yakni 1. Variabel sebab, yg dibedakan : var.bebas, var,modera tor, var.kendali dan var,rambang (random) 2. Variabel penghubung 3. Variabel akibat Catatan : Klasifikasi var yg benar memerlukan penguasa an dasar teoritis yg kuat dan mendalam.
  • 18. Contoh : `Ada hubungan antara umur dan daun teh dengan kadar kofein yang dikandungnya`  Berdasarkan pertimbangan teoritis, pada contoh diatas, untuk : 1. Var.bebas : umur daun 2. Var.tergantung : kadar kofein 3. Var.penghubung : proses biosintesis kofein dalam daun 4. Var.random : cara memetik daun teh, cara menyim pan, lebar dan tebal daun 5. Var.moderator : umur pohon teh 6. Var.kendali : genus/spesies, tempat tumbuh
  • 19. Keterangan :  Var. Bebas adl. faktor yg menjadi pokok permasala- han yg ingin diteliti  Var. Penghubung (Intervening) adl.var yg tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diamati hasilnya (sesuatu yg terjadi dalam daun)  Var. Respons (dependent) adl.var yg besarnya tergan- tung dari var bebas yg diberikan dan diukur utk me- nentukan ada tidaknya pengaruh dari var bebas  Var. Random adl var sebab yg diabaikan pengaruhnya  Var. Kendali adl var yg dikendalikan atau dikontrol, dibuat sama antara kelompok yg diteliti
  • 20. PENENTUAN ALAT UKUR DALAM PENGUMPULAN DATA  Kualitas data sangat menentukan kualitas penelitian. Kualitas data tergantung pada kualitas alat atau instru- ment yg digunakan dalam penelitian Dua katagori alat yang digunakan dalam penelitian : 1. Instrument yg digunakan utk memperoleh informa- si atau data tentang keadaan obyek atau proses yg di teliti. 2. Instrument yg digunakan utk mengontrol obyek atau proses penelitian
  • 21. Lanjutan : Dari dua kategori tsb maka kondisi obyek atau proses penelitian terukur dalam kondisi yg spesifik dan dapat diulang  Dalam sebuah penelitian ada dua sub sistem instru- ment, yg satu untuk mengumpulkan data dan yg satu lagi untuk menganalisis data’  Tiap sub sistem terdiri dari 3 komponen, yi : masukan (input), proses (modifer) dan keluaran (output)  Output dari sub sistem instrumen mengumpulkan da- ta akan merupakan input bagi sub sistem instrument analisis data. Dengan demikian teknik statistika meru- pakan sub sistem proses instrument analisis data.
  • 22. Prinsip Pemilihan Instrument Penelitian  Prinsip utama pemilihan instrument penelitian adalah memahami sepenuhnya tujuan penelitian, sehingga da pat memilih instrument yg diharapkan dapat mengan- tar ketujuan penelitiannya.  Pedoman umum dalam memilih instrument pnlt. 1. Pakailah instrument yg telah digunakan oleh peneli- ti terdahulu 2. Buatlah daftar instrument yg tersedia, kemudian ka tegorikan tiap instrument sesuai dengan input dan output yg ditetapkan, lalu pilih yg paling sesuai.
  • 23. Syarat-syarat Instrument Penelitian : 1. Akurasi (Accuracy) 2. Presisi (Precision) 3. Kepekaan (Sensitivity) Keterangan : *Akurasi berkaitan dengan validitas (kesahihan) inst yi mengukur apa yg hendak diukur. *Presisi berkaitan dengan keterandalan (reliability), yi kemampuan memberikan kesesuaian hasil pada proses pengulangan *Kepekaan berkaitan dengan ketelitian dari perubah an harga besaran variabel tertentu, makin kecil makin peka alat tsb.
  • 24. Berdasarkan wujudnya dibedakan menjadi 2, yi : 1.Perangkat Keras (Hardware) : alat laboratorium 2. Perangkat Lunak (Software) : kuesioner, ceklist,dll.  Perangkat lunak digunakan utk memperoleh informasi atau respons dari objek pnlt baik langsung/tidak langsung  Secara garis besar dapat dilakukan pengukuran tentang : 1. Informasi langsung dari objek 2. Mengevaluasi objek 3. Mengukur langsung kemampuannya 4. Mengukur secara tidak langsung tentang kepercayaan, sikap atau prilaku objek
  • 25. PENGUKURAN (MEASUREMENT)  Pengukuran adl fungsi matematis yg korespondensi  Diperlukan himpunan objek yg diukur (X), himpunan angka (Y) dan suatu perintah yg menghubungkan (X) dan (Y)  Secara korespondensi artinya setiap anggota himpun- an (X) mempunyai pasangan satu anggota dalam him- punan (Y)  Contoh : pengukuran suhu badan ternak. Himpunan (X) adl ternaknya, himpunan (Y) adl angka2 skala ter- mometer, perintahnya : jika termometer pada mulut ternak , maka air raksa akan menunjukkan angka tertentu sesuai dengan kondisi tubuhnya.
  • 26. PENGUMPULAN, PENGATURAN DAN ANALISIS DATA  Data adl segala informasi mengenai variabel yg diteliti  Berdasarkan sumbernya dibedakan : 1. Data Primer yi data yg dikumpulkan peneliti sendiri, berarti saat penelitian dimulai data belum ada 2. Data Skunder yi data yg diperoleh dari penelitian orang lain, ini berarti saat penelitian dimulai data su- dah ada dan digunakan sebagai pelengkap serta refe- rensi dalam penelitian. Catatan : Data primer mempunyai kedudukan yg lebih dekat dengan informasi yg dibutuhkan
  • 27. SKALA PENGUKURAN  Berdasarkan skala pengukurannya, data di- bedakan atas : 1. Skala Nominal 2. Skala Ordinal 3. Skala Interval 4. Skala Ratio
  • 28. DATA DENGAN SKALA NOMINAL  Angka-angka yg diletakkan dalam skala no- minal hanya utk pembeda antara satu de- ngan yg lain.  Ciri dari data nominal adl cara membeda- kan datanya dengan cara menghitung  Angka-angka yg diperoleh tidak bersifat aditif (tak dapat dijumlahkan kategorinya)  Contoh : jenis kelamin kategorinya laki-laki dan perempuan.
  • 29. DATA DENGAN SKALA ORDINAL  Data tersusun atas jenjang  Sudah ada keteraturan (order) bahwa suatu nilai (skor) lebih tinggi atau lebih rendah  Belum ada sifat aditif atau multiplikatif  Contoh : 1. Pemberian angka pada suatu kejuaraan 2. Ranking pendapat suatu survei
  • 30. DATA DENGAN SKALA INTERVAL  Disamping sudah ada keteraturan, juga su- dah mempunyai sifat aditif, contoh : 5 – 3 = 4 - 2  Juga mempunyai sifat multiplikatif, contoh: 4 x 1 = 2 x 2  Belum ada harga nol mutlak  Contoh : Indeks prestasi, skala termometer
  • 31. DATA DENGAN SKALA RATIO  Skala ini mempunyai derajat paling tinggi dan telah mempunyai harga nol mutlak  Contoh : Bobot badan, tinggi pundak dan panjang badan ternak ruminansia  Data diperoleh dengan cara mengukur
  • 32. ANALISIS DATA  Penyajian dan analisis data tergantung dari jenis datanya  Jika datanya adl data kuantitatif maka data dapat disajikan dan dianalisis dgn metode statistik dan utk menarik kesimpulan dari data sampel thd populasinya digunakan stat induktif (inferensial)  Untuk mengatur dan menyajikan data kuali tatif digunakan metode statistika deskriptif  Statistika adl bahasa peneliti utk menyatakan hasil penelitiannya.
  • 33. PELAPORAN HASIL PENELITIAN  Laporan hasil penelitian bukan sekedar ke- lengkapan administrasi penelitian  Laporan penelitian menjamin keterbukaan pengetahuan ilmiah untuk diuji kembali atau dipergunakan bagi yg memerlukannya  Penulisan laporan ilmiah hendaknya mengi- kuti kaidah-kaidah penulisan ilmiah yang lazim dan konsisten.
  • 34. MACAM-MACAM RANCANGAN PENELITIAN  Penelitian Historis  Penelitian Deskripsi  Penelitian Perkembangan  Penelitian Kasus dan Lapangan  Penelitian Korelasional  Penelitian Kausal Komparatif  Penelitian Eksperimental  Penelitian Tindakan
  • 35. PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN (SAMPLING)  Populasi adl keseluruhan atau himpunan obyek dengan ciri yang sama Dapat berupa benda, kejadian, kasus, waktu atau tempat dengan sifat dan ciri yg sama  Sampel adl himpunan bagian atau sebagian dari populasi  Penelitian umumnya tidak dilakukan terha- dap populasi tetapi dilakukan terhadap sam pel, karena alasan-alasan tertentu :
  • 36. lanjutan :  Jika pengambilan sampel dilakukan atas azas probabi- litas maka penggunaan data dari sampel utk pengam- bilan kesimpulan terhadap populasi dapat dipertang- gung jawabkan.  Jika populasi homogen, sampel adl identik dgn popu- lasinya  Untuk penelitian yg bersifat merusak maka pengguna- an populasi akan merugikan  Jika populasinya tidak terbatas  Jika ada keterbatasan waktu, tenaga dan beaya penlt.  Lingkup penelitian menjadi luas, krn observasinya lebih sedikit shg informasi yg didapat lebih teliti
  • 37. Hubungan antara populasi dan sampel Generalisasi POPULASI SAMPEL Parameter Statistik Sampling
  • 38. Generalisasi akan menjadi maksimal, jika pada tahap sampling dipenuhi beberapa syarat, yakni:  Digunakan azas probabilitas  Jumlah sampel memadai  Ciri-ciri populasi dipenuhi secara ketat  Variasi antar unit populasi sekecil mungkin
  • 39. KEUNTUNGAN SAMPLING  Kesimpulan umum tentang populasi dipero leh relatif murah, cepat akurat dan dapat di- pertanggung jawabkan  Tingkat kesalahan pada kesimpulan, dapat diperhitungkan yi dgn sampling error  Validitas informasi atau validitas pengukur an dapat ditingkatkan krn dapat dilakukan kontrol terhadap variabel2 tertentu
  • 40. TEKNIK SAMPLING DIBEDAKAN ATAS DUA CARA :  Random Sampling, yg dibedakan atas : 1. Simple Random Sampling 2. Systematic Random Sampling 3. Stratified Random Sampling 4. Cluster/Area Random Sampling 5. Multistage Random Sampling  Non Random Sampling
  • 41. SIMPLE RANDOM SAMPLING  Cara ini digunakan jika populasi dianggap homogen, tersedia daftar /list dari seluruh unit populasi, berikut nomor urut dari seluruh unit populasi. Pengambilan unit sampel dapat dilakukan dengan bantuan bilangan random  Keuntungan : harga rata-rata sampel merupakan esti- mator rata-rata populasi dan pelaksanaannya mudah  Kelemahan : sampel dapat menyebar pada jarak yg ja- uh atau mengumpul pada area tertentu. Dibutuhkan daftar lengkap dari seluruh unit populasi.
  • 42. SISTEMATIC RANDOM SAMPLING  Cara ini digunakan untuk populasi yg dianggap homo- gen dan tersedia daftar dari seluruh unit populasi  Pengambilan sampel yg pertama dilakukan sama de- ngan Simple Random Sampling, untuk sampel kedua dst-nya ditentukan secara sistematik yi meloncat keno mer berikutnya dengan jarak tertentu  Contoh : diambil 30 unit sampel dari unit populasi dgn jumlah 90 unit. Dalam hal ini jarak atau besaran lonca tan adl. 90 : 30 = 3. Mis sampel pertama jatuh pada no. 15, maka sampel ke-2 dst-nya akan jatuh pada nomer 18, 21, 24, 27, dst-nya sampai diperoleh 30 sampel
  • 43. STRATIFIED RANDOM SAMPLING  Sampling ini digunakan jika populasinya heterogen, di mana dalam populasi yg heterogen tsb ternyata terdiri dari strata atau lapisan yg homogen  Dibedakan kedalam dua cara, yakni : 1. Simple Stratified Random Sampling. Jika jumlah tiap unit dalam setiap strata sama 2. Proporsional Stratifed Random Sampling Jika jumlah unit dalam setiap strata tidak sama Teknik sampling ini digunakan dalam usaha meningkat kan derajat keterwakilan sampel yg akan diambil