SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
DESIGN PENELITIAN
OBSERVASIONAL
Design Penelitian
Deisgn Penelitian
Eksperimental
Laboratorium
Klinik
Epidemiologi
Observasional
Deskriptif
Laporan
Kasus
Studi Kasus
Survey
Analitik
Cross
Sectional
Case Control
Cohort
Design Penelitian Observasional
Penelitian observasional adalah suatu penelitian yang
melakukan kajian terhadap persoalan kesehatan dengan
menggunakan pendekatan komunitas atau kelompok
sosial.
Peneliti hanya dapat mengamati atau meneliti kejadian-kejadian atau fenomena
yg telah ada dan diduga ada hubungan sebab-akibat  Peneliti tidak
memberikan perlakuan/intervensi kepada subyek peneliti
Komponen Dasar Penelitian
Observasional
Komponen penyebab (cause =
exposure =paparan)
Komponen akibat (effect = outcome =
kejadian/kasus)
Masa/waktu (waktu sekarang/present
time, waktu lalu/past time, waktu akan
datang/future time)
Past
• Case Control
(Sukar
menentukan
control karena
adanya recall
bias / lupa)
Present
• Cross Sectional
(Karena sebab
akibat saat ini )
Future
• Kohort
• Prospective
(diikuti
kedepan)
• Retrospective
(Diikuti
kebelakang)
Cross Sectional/Potong Lintang
Penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara
faktor risiko dengan efek, melalui pendekatan, observasi
serta pengumpulan data sekaligus pada waktu yang
bersamaan (point time approach)
Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan
pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variable subjek
pada saat pemeriksaan.
• Arah Studi
Keselurhan variabel (Paparan dan Penyakit )
Dilakukan serentak pada saat yang sama (Non
Directional)
• Timing Pengumpulan Data
Pengukuran paparan dan status penyakit yang
dilakukan serentak dapat berlangsung saat ini
(Concurent) atau waktu yang lalu (Historis)
Skema Design Cross-Sectional
E+ , D+
(Terpapar
Berpenyakit)
E+ , D-
(Terpapar Tak
Berpenyakit)
E- , D+
(Tak Terpapar
Berpenyakit)
E- , D-
(Tak Terpapar
Tak
Berpenyakit)
POPULASI
SAMPEL
PAPARAN
(E)
PENYAKIT
(D)
Ciri-ciri Penelitian Cross Sectional
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
prevalensi penyakit tertentu.
Pada penelitian ini tidak terdapat kelompok pembanding.
Hubungan sebab akibat hanya merupakan perkiraan saja.
Penelitian ini dapat menghasilkan hipotesis.
Merupakan penelitian pendahuluan dari penelitian
analitis.
Langkah-langkah (rancangan
penelitian) Cross Sectional
Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian dan
mengidentifikasi faktor risiko dan faktor efek
Menetapkan subjek penelitian atau populasi dan
sampel.
Melakukan observsi atau pengukuran variabel-
variabel yang merupakan factor risiko dan efek
sekaligus berdasarkan status keadaan variable
pada saat itu (pengumpulan data).
Melakukan analisis korelasi dengan cara
membandingkan proporsi antar kelompok-
kelompok hasil observasi(pengukuran).
Keuntungan penelitian Cross
Sectional
■ Mudah dilaksanakan, ekonomis, hasil cepat didapat.
■ Dapat meneliti banyak variabel sekaligus
■ Dapat menghasilkan hipotesis spesifik untuk penelitian
analitis.
■ Tidak banyak hambatan etis.
■ Dapat digunakan untuk mengetahui prevalensi penyakit
tertentu dan masalah kesehatan yang terdapat di
masyarakat dan dengan demikian dapat digunakan untuk
menyusun perencanaan pelayanan kesehatan.
■ Dapat memberikan gambaran tentang arah dan sasaran
penelitian selanjutnya.
Kerugian penelitian Cross
Sectional
■ Diperlukan subjek penelitian yang besar.
■ Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit
secara akurat, Karena ketidakpastian mana yang lebih
dulu muncul, paparan atau penyakit
■ Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan
■ Kesimpulan korelasi faktor risiko dengan faktor efek
paling lemah dibanding case control dan cohort.
■ Sulit menetapkan mekanisme sebab akibat.
Case Control
Rancangan penelitian epidemiologi analitik yang
mempelajari hubungan antara paparan (faktor
penelitian) dan penyakit, dengan cara
membandingkan kelompok kasus dan kelompok
kontrol berdasarkan status paparannya
Ciri penelitian ini adalah pemilihan subyek berdasarkan status
penyakitnya, untuk kemudian dilakukan pengamatan apakah subyek
mempunyai riwayat terpapar atau tidak.
Kasus
Kontrol
Karateristik Penelitian Case
Control
1. Merupakan penelitian observasional yang bersifat retrospektif
2. Penelitian diawali dengan kelompok kasus dan kelompok kontrol
3. Kelompok kontrol digunakan untuk memperkuat ada tidaknya
hubungan sebab-akibat
4. Terdapat hipotesis spesifik yang akan diuji secara statistic
5. Merupakan penelitian observasional yang bersifat retrospektif
6. Penelitian diawali dengan kelompok kasus dan kelompok kontrol
7. Kelompok kontrol digunakan untuk memperkuat ada tidaknya
hubungan sebab-akibat
8. Terdapat hipotesis spesifik yang akan diuji secara statistik
Langkah-Langkah Penelitian
Case Control
1. Identifikasi variable-variabel penelitian.
2. menetapakan subjek penelitian (populasi dan
sampel).
3. identifikasi subjek sebagai kasus.
4. pemilihan subjek sebagai control.
5. melakukan pengukuran retrospektif (melihat ke
belakang) untuk melihat faktor resiko. Lalu
melakukan analisa
Penyakit (-)
Penyakit (+)
Sampel Kasus
Sampel Kontrol
Populasi kontrol
(penyakit -)
Populasi kasus
(penyakit +)
Faktor
Risiko (+)
Faktor
Risiko (-)
Faktor
Risiko (+)
Faktor
Risiko (-)
Kelebihaan Dari Penelitian
Case Control
a) Adanya kesamaan ukuran waktu anatara kelompok kasus
dengan kelompok control.
b) Adanya pembatasan atau pengendalian faktor resiko
sehingga hasil penelitia lebih tajam dibanding hasil penelitian
cross sectional.
c) Tidak menghadapai kendala etik seperti pada penelitian
eksperimen atau cohort.
d) Tidak memerlukan waktu lama (lebih ekonomis).
e) Cocok untuk penyakit dengan periode laten yang panjang
f) Tepat untuk meneliti penyakit langka
Kekurangan Dari Penelitian
Case Control
a) Pengukuran variable yang retrospective, objektivitas, dan
reliabilitasnya kurang karena subjek penelitian harus mengingat
kembali faktor-faktor resikonya.
b) Tidak dapat diketahui efek variabel luar karena secara teknis
tidak dapat dikendalikan.
c) Kadang-kadang sulit memilih kontrol yang benar-benar sesuai
dengan kelompok kasus karena banyaknya faktor resiko yang
harus dikendalikan.
Cohort
Rancangan penelitian epidemiologi analitik
observasional yang mempelajari hubungan
antara paparan dan penyakit, dengan cara
membandingkan kelompok terpapar dan
kelompok tidak terpapar berdasarkan status
penyakit.
Ciri – ciri studi kohort adalah pemilihan subyek berdasarkan status
paparannya, kemudian dilakukan pengamatan atau pencatatan apakah
subyek dalam perkembangannya mengalami penyakit yang diteliti atau
tidak.
Karateristik Penelitian
Cohort
Bersifat observasional
Pengamatan dilakukan dari sebab ke akibat
Disebut sebagai studi insidens
Terdapat kelompok kontrol
Terdapat hipotesis spesifik
Dapat bersifat prospektif ataupun retrospektif
Untuk kohor retrospektif, sumber datanya menggunakan data
sekunder
Kohort prospektif
Penelitian yang meneliti suatu kasus dengan melihat
faktor penyebab terlebih dahulu (faktor risiko), baru
kemudian melihat akibat dari suatu kasus dalam jangka
waktu tertentu. Penelitian kohort prospektif ini bersifat
melihat ke depan (forward looking).
Steps :
1.Select a sample from the population
2.Measure predictor variables (risk factor present or absent)
3.Follow-up the cohort
4.Measure outcome variables (disease present or absent)
Kohort retrospektif
Penelitian kohort yang berusaha melihat ke belakang
(backward looking), artinya pengumpulan data dimulai
dari efek atau akibat yang telah terjadi, baru kemudian
efek tersebut ditelusuri penyebabnya yang
mempengaruhi efek atau akibat tersebut.
MASA LALU SAAT INI
Faktor Risiko (+)
Faktor Risiko (-)
Penyakit (+) Penyakit (-)
Penyakit (+) Penyakit (-)
Sampel
Populasi
Steps :
1.Identify a cohort that has been assembled in the past
2.Collect data on predictor variables (measured in the past)
3.Follow-up the cohort
4.Collect data on outcome variables (measured in past or present)
Langkah-Langkah Penelitian
Kohort
■ Merumuskan masalah penelitian
■ Mengidentifikasi faktor-faktor risiko dan efek
■ Menetapkan subjek penelitian (menetapkan populasi dan sampel)
■ Pemilihan subjek dengan faktor risiko positif dari subjek dengan
efek negative
■ Memilih subjek yang akan menjadi anggota kelompok kontrol
■ Mengobservasi perkembangan subjek sampai batas waktu yang
ditentukan
■ Mengidentifikasi timbulnya efek atau tidak pada kedua kelompok
■ Menganalisis dengan membandingkan proporsi subjek yang
mendapat efek positif dengan subjek yang mendapat efek negatif
baik pada kelompok risiko positif maupun kelompok kontrol
Keuntungan penelitian
kohort
■ Studi kohort merupakan desain yang terbaik dalam
menentukan insidens dan perjalanan penyakit atau efek
yang diteliti.
■ Studi kohort yang baik dalam menerangkan hubungan antara
factor-faktor risiko dengan efek secara temporal.
■ Studi kohort merupakan pilihan terbaik untuk kasus yang
bersifat fatal dan progesif.
■ Studi kohort dapat dipakai untuk meneliti beberapa efek
sekaligus dari suatu factor risiko tertentu.
■ Karena pengamatan dilakukan secara kontinyu dan
longitudinal, studi kohort memiliki kekuatan yang andal
untuk meneliti berbagai masalah kesehatan yang makin
meningkat.
Kerugian Penelitian Kohort
■ Studi kohort biasanya memerlukan waktu yang lama
■ Sarana dan biaya biasanya mahal
■ Studi kohort seringkali rumit
■ Kurang efisien segi waktu maupun biaya untuk meneliti
kasus yang jarang terjadi
■ Terancam terjadinya drop out atau terjadinya perubahan
intensitas pajanan atau factor resiko dapat mengganggu
analisis hasil
■ Dapat menimbulkan masalah etika oleh karena peneliti
membiarkan subyek terkena pajanan yang dicurigai atau
dianggap dapat merugikan subyek.
340007330-Tugas-Penelitian-Observasional.pptx

More Related Content

Similar to 340007330-Tugas-Penelitian-Observasional.pptx

Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01
Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01
Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01resi marta
 
88734061 studi-case-control
88734061 studi-case-control88734061 studi-case-control
88734061 studi-case-controlhomeworkping4
 
Faktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptxFaktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptxadella22
 
perbedaan case sectional dan case control
perbedaan case sectional dan case controlperbedaan case sectional dan case control
perbedaan case sectional dan case controlkhofifahwidaningsih
 
Ringkasan metopen
Ringkasan metopenRingkasan metopen
Ringkasan metopenershahasan
 
Ringkasan metopen
Ringkasan metopenRingkasan metopen
Ringkasan metopenershahasan
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi PenelitianBank Miko
 
8991 01 metodologi
8991 01 metodologi8991 01 metodologi
8991 01 metodologifdsriwahyuni
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi PenelitianTian Sarwoyo
 
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case ControlEpidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case ControlFachri Latif
 
Epidemiologi-tugas kelompok unsrat magis
Epidemiologi-tugas kelompok unsrat magisEpidemiologi-tugas kelompok unsrat magis
Epidemiologi-tugas kelompok unsrat magisAndreZeref
 
materi tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatifmateri tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatifjaka permanna
 
RANCANGAN_DESAIN_PENELITIAN_(1).pdf
RANCANGAN_DESAIN_PENELITIAN_(1).pdfRANCANGAN_DESAIN_PENELITIAN_(1).pdf
RANCANGAN_DESAIN_PENELITIAN_(1).pdfMKhotibulUmam
 
Rancangan Desain Penelitian dalam Penelitian Kesehatan
Rancangan Desain Penelitian dalam Penelitian KesehatanRancangan Desain Penelitian dalam Penelitian Kesehatan
Rancangan Desain Penelitian dalam Penelitian Kesehatanrachmawatiastri
 
Latihan 7 dari..tuliskan nama
Latihan 7 dari..tuliskan namaLatihan 7 dari..tuliskan nama
Latihan 7 dari..tuliskan namaAndes Harahap
 

Similar to 340007330-Tugas-Penelitian-Observasional.pptx (20)

Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01
Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01
Metodologipenelitiandesainstudi 121114024110-phpapp01
 
88734061 studi-case-control
88734061 studi-case-control88734061 studi-case-control
88734061 studi-case-control
 
Faktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptxFaktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptx
 
perbedaan case sectional dan case control
perbedaan case sectional dan case controlperbedaan case sectional dan case control
perbedaan case sectional dan case control
 
Ringkasan metopen
Ringkasan metopenRingkasan metopen
Ringkasan metopen
 
Ringkasan metopen
Ringkasan metopenRingkasan metopen
Ringkasan metopen
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
8991 01 metodologi
8991 01 metodologi8991 01 metodologi
8991 01 metodologi
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Mini Proposal .pptx
Mini Proposal .pptxMini Proposal .pptx
Mini Proposal .pptx
 
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case ControlEpidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
Epidemiologi Lanjut : Penelitian Case Control
 
Epidemiologi-tugas kelompok unsrat magis
Epidemiologi-tugas kelompok unsrat magisEpidemiologi-tugas kelompok unsrat magis
Epidemiologi-tugas kelompok unsrat magis
 
materi tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatifmateri tentang penelitian kuantitatif
materi tentang penelitian kuantitatif
 
RANCANGAN_DESAIN_PENELITIAN_(1).pdf
RANCANGAN_DESAIN_PENELITIAN_(1).pdfRANCANGAN_DESAIN_PENELITIAN_(1).pdf
RANCANGAN_DESAIN_PENELITIAN_(1).pdf
 
Rancangan Desain Penelitian dalam Penelitian Kesehatan
Rancangan Desain Penelitian dalam Penelitian KesehatanRancangan Desain Penelitian dalam Penelitian Kesehatan
Rancangan Desain Penelitian dalam Penelitian Kesehatan
 
Uji Klinik
Uji KlinikUji Klinik
Uji Klinik
 
Latihan 7 dari..tuliskan nama
Latihan 7 dari..tuliskan namaLatihan 7 dari..tuliskan nama
Latihan 7 dari..tuliskan nama
 
Cohort Study
Cohort StudyCohort Study
Cohort Study
 
Case control ppt
Case control pptCase control ppt
Case control ppt
 
CAT deskriptif studi.pptx
CAT deskriptif studi.pptxCAT deskriptif studi.pptx
CAT deskriptif studi.pptx
 

Recently uploaded

1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 

Recently uploaded (20)

1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 

340007330-Tugas-Penelitian-Observasional.pptx

  • 3. Design Penelitian Observasional Penelitian observasional adalah suatu penelitian yang melakukan kajian terhadap persoalan kesehatan dengan menggunakan pendekatan komunitas atau kelompok sosial. Peneliti hanya dapat mengamati atau meneliti kejadian-kejadian atau fenomena yg telah ada dan diduga ada hubungan sebab-akibat  Peneliti tidak memberikan perlakuan/intervensi kepada subyek peneliti
  • 4. Komponen Dasar Penelitian Observasional Komponen penyebab (cause = exposure =paparan) Komponen akibat (effect = outcome = kejadian/kasus) Masa/waktu (waktu sekarang/present time, waktu lalu/past time, waktu akan datang/future time)
  • 5. Past • Case Control (Sukar menentukan control karena adanya recall bias / lupa) Present • Cross Sectional (Karena sebab akibat saat ini ) Future • Kohort • Prospective (diikuti kedepan) • Retrospective (Diikuti kebelakang)
  • 6.
  • 7. Cross Sectional/Potong Lintang Penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor risiko dengan efek, melalui pendekatan, observasi serta pengumpulan data sekaligus pada waktu yang bersamaan (point time approach) Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variable subjek pada saat pemeriksaan.
  • 8. • Arah Studi Keselurhan variabel (Paparan dan Penyakit ) Dilakukan serentak pada saat yang sama (Non Directional) • Timing Pengumpulan Data Pengukuran paparan dan status penyakit yang dilakukan serentak dapat berlangsung saat ini (Concurent) atau waktu yang lalu (Historis)
  • 9. Skema Design Cross-Sectional E+ , D+ (Terpapar Berpenyakit) E+ , D- (Terpapar Tak Berpenyakit) E- , D+ (Tak Terpapar Berpenyakit) E- , D- (Tak Terpapar Tak Berpenyakit) POPULASI SAMPEL PAPARAN (E) PENYAKIT (D)
  • 10. Ciri-ciri Penelitian Cross Sectional Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prevalensi penyakit tertentu. Pada penelitian ini tidak terdapat kelompok pembanding. Hubungan sebab akibat hanya merupakan perkiraan saja. Penelitian ini dapat menghasilkan hipotesis. Merupakan penelitian pendahuluan dari penelitian analitis.
  • 11. Langkah-langkah (rancangan penelitian) Cross Sectional Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian dan mengidentifikasi faktor risiko dan faktor efek Menetapkan subjek penelitian atau populasi dan sampel. Melakukan observsi atau pengukuran variabel- variabel yang merupakan factor risiko dan efek sekaligus berdasarkan status keadaan variable pada saat itu (pengumpulan data). Melakukan analisis korelasi dengan cara membandingkan proporsi antar kelompok- kelompok hasil observasi(pengukuran).
  • 12. Keuntungan penelitian Cross Sectional ■ Mudah dilaksanakan, ekonomis, hasil cepat didapat. ■ Dapat meneliti banyak variabel sekaligus ■ Dapat menghasilkan hipotesis spesifik untuk penelitian analitis. ■ Tidak banyak hambatan etis. ■ Dapat digunakan untuk mengetahui prevalensi penyakit tertentu dan masalah kesehatan yang terdapat di masyarakat dan dengan demikian dapat digunakan untuk menyusun perencanaan pelayanan kesehatan. ■ Dapat memberikan gambaran tentang arah dan sasaran penelitian selanjutnya.
  • 13. Kerugian penelitian Cross Sectional ■ Diperlukan subjek penelitian yang besar. ■ Tidak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat, Karena ketidakpastian mana yang lebih dulu muncul, paparan atau penyakit ■ Tidak valid untuk meramalkan suatu kecenderungan ■ Kesimpulan korelasi faktor risiko dengan faktor efek paling lemah dibanding case control dan cohort. ■ Sulit menetapkan mekanisme sebab akibat.
  • 14.
  • 15. Case Control Rancangan penelitian epidemiologi analitik yang mempelajari hubungan antara paparan (faktor penelitian) dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya Ciri penelitian ini adalah pemilihan subyek berdasarkan status penyakitnya, untuk kemudian dilakukan pengamatan apakah subyek mempunyai riwayat terpapar atau tidak. Kasus Kontrol
  • 16. Karateristik Penelitian Case Control 1. Merupakan penelitian observasional yang bersifat retrospektif 2. Penelitian diawali dengan kelompok kasus dan kelompok kontrol 3. Kelompok kontrol digunakan untuk memperkuat ada tidaknya hubungan sebab-akibat 4. Terdapat hipotesis spesifik yang akan diuji secara statistic 5. Merupakan penelitian observasional yang bersifat retrospektif 6. Penelitian diawali dengan kelompok kasus dan kelompok kontrol 7. Kelompok kontrol digunakan untuk memperkuat ada tidaknya hubungan sebab-akibat 8. Terdapat hipotesis spesifik yang akan diuji secara statistik
  • 17. Langkah-Langkah Penelitian Case Control 1. Identifikasi variable-variabel penelitian. 2. menetapakan subjek penelitian (populasi dan sampel). 3. identifikasi subjek sebagai kasus. 4. pemilihan subjek sebagai control. 5. melakukan pengukuran retrospektif (melihat ke belakang) untuk melihat faktor resiko. Lalu melakukan analisa
  • 18. Penyakit (-) Penyakit (+) Sampel Kasus Sampel Kontrol Populasi kontrol (penyakit -) Populasi kasus (penyakit +) Faktor Risiko (+) Faktor Risiko (-) Faktor Risiko (+) Faktor Risiko (-)
  • 19. Kelebihaan Dari Penelitian Case Control a) Adanya kesamaan ukuran waktu anatara kelompok kasus dengan kelompok control. b) Adanya pembatasan atau pengendalian faktor resiko sehingga hasil penelitia lebih tajam dibanding hasil penelitian cross sectional. c) Tidak menghadapai kendala etik seperti pada penelitian eksperimen atau cohort. d) Tidak memerlukan waktu lama (lebih ekonomis). e) Cocok untuk penyakit dengan periode laten yang panjang f) Tepat untuk meneliti penyakit langka
  • 20. Kekurangan Dari Penelitian Case Control a) Pengukuran variable yang retrospective, objektivitas, dan reliabilitasnya kurang karena subjek penelitian harus mengingat kembali faktor-faktor resikonya. b) Tidak dapat diketahui efek variabel luar karena secara teknis tidak dapat dikendalikan. c) Kadang-kadang sulit memilih kontrol yang benar-benar sesuai dengan kelompok kasus karena banyaknya faktor resiko yang harus dikendalikan.
  • 21.
  • 22. Cohort Rancangan penelitian epidemiologi analitik observasional yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok terpapar dan kelompok tidak terpapar berdasarkan status penyakit. Ciri – ciri studi kohort adalah pemilihan subyek berdasarkan status paparannya, kemudian dilakukan pengamatan atau pencatatan apakah subyek dalam perkembangannya mengalami penyakit yang diteliti atau tidak.
  • 23. Karateristik Penelitian Cohort Bersifat observasional Pengamatan dilakukan dari sebab ke akibat Disebut sebagai studi insidens Terdapat kelompok kontrol Terdapat hipotesis spesifik Dapat bersifat prospektif ataupun retrospektif Untuk kohor retrospektif, sumber datanya menggunakan data sekunder
  • 24. Kohort prospektif Penelitian yang meneliti suatu kasus dengan melihat faktor penyebab terlebih dahulu (faktor risiko), baru kemudian melihat akibat dari suatu kasus dalam jangka waktu tertentu. Penelitian kohort prospektif ini bersifat melihat ke depan (forward looking).
  • 25. Steps : 1.Select a sample from the population 2.Measure predictor variables (risk factor present or absent) 3.Follow-up the cohort 4.Measure outcome variables (disease present or absent)
  • 26. Kohort retrospektif Penelitian kohort yang berusaha melihat ke belakang (backward looking), artinya pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi, baru kemudian efek tersebut ditelusuri penyebabnya yang mempengaruhi efek atau akibat tersebut.
  • 27. MASA LALU SAAT INI Faktor Risiko (+) Faktor Risiko (-) Penyakit (+) Penyakit (-) Penyakit (+) Penyakit (-) Sampel Populasi Steps : 1.Identify a cohort that has been assembled in the past 2.Collect data on predictor variables (measured in the past) 3.Follow-up the cohort 4.Collect data on outcome variables (measured in past or present)
  • 28. Langkah-Langkah Penelitian Kohort ■ Merumuskan masalah penelitian ■ Mengidentifikasi faktor-faktor risiko dan efek ■ Menetapkan subjek penelitian (menetapkan populasi dan sampel) ■ Pemilihan subjek dengan faktor risiko positif dari subjek dengan efek negative ■ Memilih subjek yang akan menjadi anggota kelompok kontrol ■ Mengobservasi perkembangan subjek sampai batas waktu yang ditentukan ■ Mengidentifikasi timbulnya efek atau tidak pada kedua kelompok ■ Menganalisis dengan membandingkan proporsi subjek yang mendapat efek positif dengan subjek yang mendapat efek negatif baik pada kelompok risiko positif maupun kelompok kontrol
  • 29. Keuntungan penelitian kohort ■ Studi kohort merupakan desain yang terbaik dalam menentukan insidens dan perjalanan penyakit atau efek yang diteliti. ■ Studi kohort yang baik dalam menerangkan hubungan antara factor-faktor risiko dengan efek secara temporal. ■ Studi kohort merupakan pilihan terbaik untuk kasus yang bersifat fatal dan progesif. ■ Studi kohort dapat dipakai untuk meneliti beberapa efek sekaligus dari suatu factor risiko tertentu. ■ Karena pengamatan dilakukan secara kontinyu dan longitudinal, studi kohort memiliki kekuatan yang andal untuk meneliti berbagai masalah kesehatan yang makin meningkat.
  • 30. Kerugian Penelitian Kohort ■ Studi kohort biasanya memerlukan waktu yang lama ■ Sarana dan biaya biasanya mahal ■ Studi kohort seringkali rumit ■ Kurang efisien segi waktu maupun biaya untuk meneliti kasus yang jarang terjadi ■ Terancam terjadinya drop out atau terjadinya perubahan intensitas pajanan atau factor resiko dapat mengganggu analisis hasil ■ Dapat menimbulkan masalah etika oleh karena peneliti membiarkan subyek terkena pajanan yang dicurigai atau dianggap dapat merugikan subyek.