2. Diare atau penyakit diare (diarrheal disease) berasal dari kata
diarrola (bahasa Yunani) yang berarti mengalir terus, merupakan
suatu keadaan abnormal dari pengeluaran tinja yang terlalu
frekuen.
DEFINISI
Diare akut adalah diare yang terjadi secara akut dan berlangsung
kurang dari 14 hari (bahkan kebanyakan kurang dari 7 hari),
dengan pengeluaran tinja yang lunak atau cair yang sering dan
dapat/tanpa lendir dan darah.
4. ETIOLOGI
Imunodefisiensi: hipogamaglobulinemia, panhipogamaglobulinemia
(Bruton), penyakit granulomatose kronik, defisiensi IgA, imunodefisiensi IgA
heavycombination.
Terapi obat: antibiotik, kemoterapi, antasid, dll.
Tindakan tertentu seperti gastrektomi, gastroenterostomi, dosis tinggi
terapi radiasi.
Lain-lain: Sindrom Zollinger-Ellison, neuropati autonomik (neuropati
diabetik).
5.
6. P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
Diare osmotik, disebabkan meningkatnya tekanan osmotik intralumen
dari usus halus
Diare sklerotik, disebabkan oleh meningkatnya sekresi air dan elektrolit
dari usus, menurunnya absorpsi.
Malabsorpsi asam empedu, malabsorpsi lemak, diare tipe ini didapatkan
pada gangguan pembentukan/produksi micelle empedu dan penyakit-
penyakit saluran bilier dan hati.
Defek sistem pertukaran anion/transpor elektrolit aktif di enterosit, diare
tipe ini disebabkan adanya hambatan mekanisme transport aktif
Na+K+ATP ase di enterosit dan absorpsi Na+ dan air yang abnormal.
7. P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
Motilitas dan waktu transit usus abnormal, diare tipe ini disebabkan
hipermotilitas dan iregularitas motilitas usus sehingga menyebabkan
absorpsi yang abnormal di usus halus.
Inflamasi dinidng usus (diare inflamatorik): diare tipe ini disebabkan
adanya kerusakan mukosa usus karena proses inflamasi, sehingga terjadi
produksi mukus yang berlebihan dan eksudasi air dan elektrolit kedalam
lumen, gangguan absorpsi air-elektrolit.
Diare infeksi merupakan penyebab tersering diare dimana jika dilihat dari
sudut pandang kelainan usus diare bakteri dibagi atas non-invasif (tidak
merusak usus) dan invasif (merusak usus).
8.
9. Gejala klinik tergantung penyebab penyakit dasarnya. Keluhan
diare berlangsung kurang dari 15 hari. Pasien dengan diare
akut infektif datang dengan keluhan khas yaitu nausea,
muntah, nyeri abdomen, demam, dan tinja yang sering, bisa
air, malabsorptif, atau berdarah tergantung bakteri patogen
yang spesifik.
DIAGNOSIS
10.
11. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah
Lengkap
• Pasien dengan diare karena virus biasanya memiliki jumlah
dan hitung jenis leukosit yang normal atau limfositosis.
• Pasien dengan infeksi bakteri yang invasif ke mukosa,
memiliki leukositosis dengan kelebihan darah putih muda.
• Neutropenia dapat timbul pada salmonellosis.
Ureum & Creatinin
Untuk memeriksa adanya kekurangan volume cairan dan
mineral tubuh
Px. Tinja
• Untuk melihat adanya leukosit dalam tinja yang
menunjukkan adanya infeksi bakteri.
• Adanya telur cacing dan parasit dewasa.
12. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sigmoidoskopi
atau rektoskopi
Perlu dipertimbangkan pada pasien-pasien yang toksik, pasien
dengan diare berdarah, atau pasien dengan diare akut
persisten.
ELISA Mendeteksi giardiasis
Test Serologic
amebiasis
Foto x-ray
abdomen
14. REHIDRASI
asupan cairan yang adekuat dapat dicapai dengan
minuman ringan, sari buah, sup.
penatalaksanaan yang agresif seperti cairan intravena
atau rehidrasi oral dengan cairan isotonik
mengandung elektrolit dan gula atau starch
keadaan umum
baik tidak
dehidrasi
kehilangan
cairan yang
banyak dan
dehidrasi
15. Ringan Ringan Ringan
Pasien
mengalami
kekuarangan
cairan
2-5% dari BB
Pasien
mengalami
kekuarangan
cairan
5-8% dari BB
Pasien
mengalami
kekuarangan
cairan
8-10% dari BB
REHIDRASI
DERAJAT DEHIDRASI
turgor kurang,
suara serak (vox
cholerica), pasien
belum jatuh dalam
presyok.
turgor buruk, suara
serak, pasien jatuh
dalam presyok atau
syok, nadi cepat,
nafas cepat dan
dalam.
tanda dehidrasi
sedang ditambah
kesadaran menurun
(apatis sampai koma),
otot-otot kaku,
sianosis.
16. Derajat Dehidrasi
Klinis Skor
Rasa haus/muntah 1
Tekanan darah sistolik 60-90mmHg 1
Tekanan darah sistolik <60mmHg 2
Frekuensi nadi >120 kali/menit 1
Kesadaran apati 1
Kesadaran samnolen, sopor atau koma 2
Frekuensi nafas >30 kali/menit 1
Facies cholerica 2
Vox cholerica 2
Turgor kulit menurun 1
Washer woman’s hand 1
Ekstremitas dingin 1
Sianosis 2
Umur 50-60 tahun -1
Umur >60 tahun -2
S
K
O
R
D
A
L
D
I
Y
O
N
O
17. Perhitungan dengan Metode Daldiyono adalah sebagai berikut:
Lanjutan...
𝑲𝒆𝒃𝒖𝒕𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒄𝒂𝒊𝒓𝒂𝒏 =
𝑺𝒌𝒐𝒓
𝟏𝟓
× 𝟏𝟎% × 𝒌𝒈𝑩𝑩 × 𝟏𝒍𝒊𝒕𝒆𝒓
Bila skor kurang dari 3 dan tidak ada syok, maka diberikan cairan peroral.
Pemberian per oral diberikan larutan elektrolit yang hipotonik dengan komposisi
29g glukosa, 3,5g NaCl, 2,5g Natrium Bikarbonat dan 1,5g KVl setiap liter.
Bila skor lebih dari sama dengan 3 disertai syok diberikan cairan per
intravena. Pemberian cairan dehidrasi terbagi atas:
18. Lanjutan...
Skor ≥ 3
Dua jam pertama (tahap rehidrasi inisial): jumlah total kebutuhan
cairan menurut BJ plasma atau skor Daldiyono diberikan langsung
dalam 2 jam agar tercapai rehidrasi optimal secepat mungkin.
Satu jam berikut/jam ke-3 (tahap kedua) pemberian diberikan
berdasarkan kehilangan cairan selama 2 jam pemberian cairan
rehidrasi inisial sebelumnya. Bila tidak ada syok atau skor
Daldiyono kurang dari 3 dapat diganti cairan per oral.
Jam berikutnya pemberian cairan diberikan berdasarkan
kehilangan cairan melalui tinja dan Insensible water loss (IWL).
19. Lanjutan...
MACAM-MACAM
PEMBERIAN CAIRAN
Berdasarkan Berat Jenis
Plasma
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 =
𝐵𝐽 𝑃𝑙𝑎𝑠𝑚𝑎 − 1,025
0,001
× 𝐵𝐵 × 4𝑚𝑙
MACAM-MACAM
PEMBERIAN CAIRAN
Metode Pierce
berdasarkan Klinis
• Derajat Dehidrasi Ringan, Kebutuhan Cairan: 5% x BB (kg)
• Derajat Dehidrasi Sedang, Kebutuhan Cairan: 8% x BB (kg)
• Derajat Dehidrasi Berat, Kebutuhan Cairan: 10% x BB (kg)
20. Dianjurkan minum-minuman sari buah, teh, minuman
tidak bergas, makanan mudah dicerna seperti pisang,
nasi, dan sup. Susu sapi harus dihindari karena adanya
defisiensi laktase transien yang disebabkan oleh
infeksi virus dan bakteri.
DIET
21. Derivat opioid misal Loperamid HCl 2mg, difenoksilat-
atropin dan tinkur opium.
Obat yang mengeraskan tinja: atapulgite 600mg
4x2tab/hari, smectite 3x3g (saset) diberikan setiap hari
sampai diare berhenti.
Obat anti sekretorik atau anti enkephalinase: Hidrasec
3x100mg.
OBAT ANTI-DIARE
22. Beberapa obat pilihan antara lain:
kuinolon (ciprofloksasin 500mg 2x/hari selama 5-7hari),
kotrimoksazol (trimetropin/sulfametoksazol, 160/800mg
2x/hari atau eritromisin 250-500mg 4x/hari)
Metronidazol 3x250mg selama 7 hari diberikan dengan
kecurigaan giardiasis.
OBAT ANTIMIKROBA