Dokumen tersebut membahas tentang kasus pasien laki-laki berusia 52 tahun yang datang dengan keluhan nyeri pada siku kanan setelah bermain tenis. Pasien didiagnosis menderita serangan gout akut berdasarkan pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium yang menunjukkan kadar asam urat di atas normal. Pengobatan awal yang diberikan adalah NSAID oral dan kompres es untuk mengurangi nyeri dan bengkak serta edukasi pasien tentang
1. FARMAKOTERAPI TERAPAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
JUMRIANA AKHYAR (O1B1 18 013)
PUTRI SABRYNA AYU (O1B1 18 023)
RIDHO FAJRIYAH JAMRI (O1B1 18 028)
SAHRIR MANAAN S (O1B1 18 031)
WA ODE YEYEN PURNAMASARI (O1B1 18 038)
2. DEFENISI
Gout merupakan suatu keadaan dimana terjadi gangguan metabolisme purin di
dalam tubuh. Dimana akan terjadi peningkatan produksi asam urat dan
penurunan ekskresi asam urat oleh ginjal sehingga menyebabkan penumpukan
kadar asam urat di sendi dan saluran ginjal.
Gout adalah hasil dari metabolisme tubuh oleh
salah satu protein (purin) dalam ginjal. Dalam hal
ini, ginjal berfungsi mengatur kestabilan kadar
asam urat dalam tubuh dimana sebagian sisa asam
urat dibuang melalui air seni (urin).
3. PATOFISIOLOGI
Pada manusia, asam urat adalah produk akhir dari degradasi purin. Fungsi fisiologisnya tidak diketahui sehingga
dianggap sebagai sampah.
Purin yang merupakan sumber asam urat berasal dari tiga sumber: purine dari makanan, perubahan asam
nukleat jaringan menjadi nukleotida purine, dansintesis de nouvo basa purine.
Asam urat juga bisa overproduksi sebagai konsekuensi dari peningkatan penghancuran asam nukleat jaringan,
seperti pada myeloproliferasi dan kelainan limfoproliferasi.
Obat yang menurunkan kliren asam urat oleh ginjal melalui modifikasi filtrasi atau salah satu proses pada
transpor tubular termasuk duretik, salisilat (<2 g/hari), pirazinamide, etambutol, asam nikotinat, etanol,
levodopa, siklosporin dan obat sitotoksik.
Penyimpanan asam urat pada cairan sinovial mengakibatkan inflamasi yang melibatkan mediator kimia yang
menyebabkan vasodilatasi, peningkatan permeabilitas vaskular, dan aktivitas kemotaktik untuk leukosit
polimorfonuklear.
4. GEJALA KLINIK
Serangan akut gout artritis dicirikan oleh
rasa sakit yang hebat, bengkak,
daninflamasi. Serangan awalnya pada
daerah terbatas, terutama pada
persendian metatarsophalangeal pertama
(podagra), dan lalu, menurut tingkat
keseringan,daerah pertemuan telapak
kaki dan pergelangan kaki, pergelangan
kaki, tumit,lutut, pinggang, jari dan siku.
Meski serangan akut gout artritis bisa
terjadi tanpa sebab yang jelas, serangan
bias dipicu oleh stress, trauma,
menghirup alkohol, infeksi, operasi,
penurunan serum asam urat secara cepat
dengan penggunaan agen penurun asam
urat, dan menggunakan obat yang
diketahui menaikkan konsentrasi serum
asam urat.
Diagnosis definitif dicapai dengan
aspirasi cairan sinovial dari persendian
yang terkena dan identifikasi kristal
intraselular dari mononatrium urat
monohidrat pada leukosit cairan sinovial.
Ketika aspirasi persendian bukan
merupakan pilihan, diagnosis awal dari
gout artritis akut bisa dibuat dengan
dasar kehadiran gejala dan simtom dan
juga respon terhadap perawatan.
5. ETIOLOGI
Obesitas dan indeks massa tubuh berkontribusi secara signifikan dengan
resiko artritis gout.
Obesitas berkaitan dengan terjadinya resistensi insulin. Insulin diduga
meningkatkan reabsorpsi asam urat pada ginjal melalui urate anion
exchanger transporter-1 (URAT1) atau melalui sodium dependent
anion cotransporter pada brush border yang terletak pada membran
ginjal bagian tubulus proksimal.
Konsumsi tinggi alkohol dan diet kaya daging serta makanan laut
(terutama kerang dan beberapa ikan laut lain) meningkatkan resiko
artritis gout.
6. TUJUAN TERAPI
1.Menghilangkan
rasa nyeri yang
mengganggu.
1.Mencegah
kekambuhan
pada penderita
kronik.
1.Mencegah
komplikasi
karena adanya
kristal asam
urat didalam
jaringan.
8. TERAPI FARMAKOLOGI
a.Kortikosteroid
NSAID memiliki khasiat
yang sangat baik dan
toksisitas minimal dengan
penggunaan jangka
pendek.
Efikasi kortikosteroid
setara dengan NSAID;
golongan obat-obat
ini dapat digunakan
secara sistemik atau
dengan injeksi
intraarticular (IA).
Terapi sistemik
diperlukan jika
serangan terjadi poli
artikular.
Kolkisin oral merupakan
salah satu obat pilihan
utama ketika terjadi
serangan gout artritis
akut, akan tetapi
pemberian obat ini
tidak dianjurkan pada
penderita yang onset
serangannya telah lebih
dari 36 jam.
9. EDUKASI
a.Mengurangi
makanan yang
mempunyai
kandungan purin
yang tinggi.
a.Menghindari
konsumsi
alkohol.
a.Mengurangi
stress.
a.Mengurangi
berat badan
sehingga berat
badan normal
atau bahkan
lebih rendah 10-
15% dari berat
badan normal.
a.Mengurangi
konsumsi lemak
menjadi sekitar
15% dari total
energi yang
pada orang
sehat sekitar
25%, jika
konsumsi lemak
tidak dikurangi,
pembakaran
lemak menjadi
energi akan
menghasilkan
keton yang akan
menghambat
ekskresi asam
urat.
10. STUDI KASUS
Pasien 52 tahun seorang supir mobil ke rumah sakit karena nyeri pada siku kanan setelah
kemarinnya bermain tenis. Suka terbangun subuh karena nyeri dan menggunakan
asetaminofen untuk nyerinya tersebut dan kembali tidur. Riwayat penyakit adalah hipertensi
dan obesitas. Sejak tamat SMA tidak pernah secara rutin ke dokter. Kedokter hanya ketika
nyeri meningkat itupun atas desakan istrinya terutama sejak ayahnya meninggal karena
iskemik stroke. Kunjungan terakhir 1 bulan lalu diresepkan HCT 12,5 mg p.o sekali sehari. Dia
menjalani diet dan olahraga. Tidak ada riwayat alergi obat dan makanan. Pemeriksaan fisik
pada siku kanan terasa nyeri dan eritema, panas dan bengkak sedang. Tanda vital normal.
Hasil lab:
Asam Urat, 7.5 mg/dL
BUN, 10 mg/dL
SCr, 1.0 mg/dL
WBC count, 10.2 × 103/µL
11. Tujuan terapi ?
Tujuan dari pengobatan gout akut adalah untuk menghilangkan rasa sakit dan
inflamasi. Pasien kemungkina besar beberapa bulan telah mengalami
hiperurisemia dan tidak segera mengobatinya. Selain itu, penurunan konsentrasi
SUA memicu konsentrasi asam urat yang meningkat dalam tubuh sehingga memicu
serangan gout akut.
12. First line terapi ?
First line dari gout akut dan fungsi ginjal yang normal serta dengan asumsi
tekanan darah terkontrol secara memadai adalah NSAID dengan penggunaan ibu
profen 800 mg setiap 8 jam selama 3 hari. Ibu profe dikonsumsi berdasarkan
aturan pakai yang diresepkan untuk mengurangi peradangan danmencegah rasa
sakit dengan dosis 2400 mg/hari tidak melebihi dari yang disarankan yaitu
3200mg/hari
13. Terapi non farmakologi ?
Terapi non farmakologi menggunakan es yang bermanfaat pada sendi yang
terkena gout akut untuk mengurangi rasa sakit akibat serangan gout. Selain itu
ada beberapa edukasi yang harus disamapaikan pada pasien gout diantaranya
mengurangi asupan makanan kaya purine (seperti jeroan), menghindari alkohol,
dan mengurangi berat jika kegemukan