6. KOLABORATIF
Kolaboratif merupakan sikap saling ketergantungan secara
positif, dibarengi tanggungjawab, kepedulian, serta
keakraban, setiap individu yang berkolaborasi, yang
membuahkan kerjasama, serta keterampilan komunikasi
interpersonal.
Perilaku guru penggerak berkaitan nilai kolaboratif adalah
guru harus membangun hubungan kerjasama yang positif
dan harmonis dengan :
• Dinas Pendidikan
• Kepala Sekolah
• Rekan Guru
• Orangtua Murid
• Murid
7. Kegiatan yang dilakukan :
• Melaporkan hasil belajar murid
kepada Dinas Pendidikan.
• Berkolaborasi dengan Dinas
Pendidikan dalam rangka
Pemantapan Kompetensi Guru di
Kabupaten Kepulauan Meranti.
• Menginformasikan kepada
Dinas Pendidikan tentang
pemenuhan kebutuhan Sekolah.
KOLABORASI BERSAMA
DINAS PENDIDIKAN
8. Kegiatan yang dilakukan :
• Program Praktik Baik seperti 5 S.
• Kegiatan supervisi sekolah.
• Program tiap pagi.
• Pelaksanaan ANBK.
• Program awal dan akhir tahun.
KOLABORASI
BERSAMA
KEPALA SEKOLAH
Kelima kegiatan di atas dilakukan dengan adanya kolaborasi
dengan kepala sekolah, baik sebelum, sedang berlangsung,
maupun setelah kegiatan.
9. KOLABORASI
BERSAMA REKAN GURU
• Diskusi antar guru tentang pencapaian keberhasilan
belajar murid di kelas.
• Diskusi antar guru tentang adab dan etika murid di
sekolah.
• Kolaborasi penyelesaian Aksi Nyata di PMM melaui
aplikasi canva.
• Kolaborasi antar guru dalam kegiatan peringatan hari
besar di sekolah, seperti peringatan Maulid Nabi, Hari
kemerdekaan RI.
• Saling memberi masukan dan saran dalam proses
kegiatan pembelajaran.
Kegiatan yang dilakukan :
10. Kegiatanyangdilakukan:
• Silaturahmi guru dan orangtua murid tentang pentingnya
pendidikan danperkembangan anak.
• BerkolaborasidalampenerapanP5.
• Berkolaborasi dengan orangtua pada saat murid
bermasalahbaikdarisegietikadanpengetahuan.
• Rapat orangtua murid untuk melengkapi aset sekolah,
seperti kegiatan gotong royong untuk pembuatan
lapanganbolakaki.
KOLABORASI BERSAMA ORANG TUA
MURID
11. • Membuat kesepakatan kelas.
• Penerapan Model atau Metode
pembelajaran berkelompok.
• Memberikan pilihan kegiatan
ekstrakurikuler sesuai dengan minat
dan bakat murid.
• Penerapan P5 bagi kelas yang sudah
menggunakan Kurikulum Merdeka.
• Bersama Murid menata dan
membersihkan kelas.
KOLABORASI BERSAMA MURID
Kegiatan yang dilakukan :
12. 1. Kami kelompok C telah sepakat untuk mengambil nilai “Kolaborasi” untuk dibahas
sebab kamisama-sama telahmenerapkan nilai ini disekolahmasing-masing.
2. Nilai Kolaborasi yang terjadi di sekolah sangat beragam yang kami alami
sebagaiCGP denganberbagaipihak.
3. Kamimembagijenis kolaborasiitu menjadi 5macam:
a.Kolaborasi CGP denganDinas Pendidikan.
b.Kolaborasi CGP dengan KepalaSekolah.
c.Kolaborasi CGP denganRekanGuru (Guru lain).
d.Kolaborasi CGP dengan Orangtua murid.
e.Kolaborasi CGP denganMurid.
4. ·Semua Kolaborasi itu sarat akan nilai positif dalam mewujudkan peran Guru
Penggerak.
Kesimpulan
15. Pertanyaan dari Buk Silvi Osnita :
“Teknik supervisi yang dilakukan di sekolah masing-masing Kelompok C, apakah melalui tatap
muka atau melalui Web Pribadi seperti yang sudah diterapkan di sekolah yang dipimpin Buk
Silvi ?”
Jawaban dari Pak Sidi Alfaridh : “Untuk di Sekolah tempat saya bertugas, kegiatan supervisi
masih dilakukan secara manual yaitu tatap muka. Pertama sebelum melakukan supervise,
kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan pra supervisi, dimana Kepala Sekolah saling sharing
kepada guru yang akan disupervisi. Kemudian baru dilakukan kegiatan supervise, setelah itu
kegiatan pasca supervisi.”
Pertanyaan dari Bapak Muhammad Fauzi :
“Pada saat melakukan kolaborasi dengan orangtua murid, bagaimana cara menghadapi
hambatan dan tantangan yang dihadapi ?”
Jawaban dari Bapak Yuhadi : “Melakukan komunikasi yang baik dengan orangtua murid.”
16. Jawaban dari Buk Dina : “Dengan keberagaman sosio kultur budaya yang ada di sekolah saya,
yang awalnya ada rasa cemas dalam berkolaborasi, Alhamdulillah orangtua murid sangat
antusias sekali jika diadakan pertemuan rapat. Bahkan yang diundang satu perwakilan, yang
dating bisa satu keluarga. Seperti di sekolah saya kemaren, bahkan mereka yang mengusulkan
untuk dibuat lapangan sepak bola. Orangtua murid yang berinisiatif bergotong royong. Kami
sangat menyambut baik kolaborasi ini.”
Jawaban Pak Sidi : “Untuk mengatasi orangtua yang susah diajak kolaborasi alangkah baiknya
membawa tokoh masyarakat (yang berpengaruh) di desa tersebut pada tiap diadakan
pertemuan.”
Pertanyaan dari Buk Hafizah : “Selain 5 kolaborasi di atas, apakah ada kolaborasi dengan pihak
kesehatan, polisi, dan desa ?”
Jawaban Pak Yuhadi : “Pasti ada terjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Namun saat ini yang
diangkat adalah koaborasi sekitar dunia pendidikan.”