SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
MISTIK JAWA DALAM ISLAM KEBATINAN (ISLAM KEJAWEN)
I. PENDAHULUAN
Islam adalah agama yang menyeimbangkan antara aspek lahiriyah dan batiniyah. Nabi
Muhammad SAW. diutus untuk menyampaikan risalah Islam. Beliau tidak pernah menunjukkan
sikap-sikap yang lebih menekankan salah satu dari dua aspek tersebut. Selain islam mengajarkan
umatnya untuk menyeimbangkan kedua aspek tersebut, islam juga menjadikan keduanya hal
yang sama-sama penting dalam menjalani kehidupan dunia.
Sebagai aspek yang sama-sama penting dalam ajaran Islam, telah terjadi pergeseran ke arah
formalisme dan legalisme serba lahir yang menimbulkan reaksi serba batin. Orang-orang yang
lebih mementingkan aspek-aspek syari’ah, persoalan halal-haram, intelektualisme-rasional,
materialisme, dan legalisme, mewakili golongan lahiriah. Sementara bagi orang-orang yang lebih
mementingkan rasa-hati, dan nilai-nilai batin, masuk dalam golongan batiniah. Tasawuf atau
sufisme, berawal dari gerakan batiniah tersebut. Gerakan ini berusaha mendekatkan diri kepada
Allah Sang pencipta dengan memanfaatkan media-media yang serba batin dan rahasia tersebut.
Sebelum Islam datang ke Indonesia, agama Islam telah mengalami perkembangan yang
gemilang. Dalam bidang penalaran, umat Islam telah sanggup mewarisi dan memanfaatkan
pemikiran dan falsafah Yunani, untuk memperkuat perkembangan ijtihad, baik dalam hukum
Islam, ilmu kalam, falsafah dan sebagainya. Dalam mistik Islam atau tasawuf, umat islam juga
telah berhasil mengembangkan penghayatan dan pengalaman mistik yang disesuaikan dengan
ajaran Islam. Dalam makalah ini, akan sedikit mepaparkan tentang apa, bagaimana dan contoh
praktek-praktek mistik dalam islam kebatinan.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian mistik dan islam kebatinan?
B. Bagaimana mistik jawa dalam islam kebatinan?
C. Apa contoh ritual atau praktek-praktek yang bersifat mistik dalam islam kebatinan?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian mistik dan islam kebatinan
Kata mistik berasal dari bahasa Greek (Yunani) “ Mysticos” yang artinya rahasia, serba
rahasia, tersembunyi, gelap atau terselubung dalam kekelaman.1[1] Sedangkan dalam bahasa
Arab, Persia dan Turki, kata mistik itu bahasa yang utama dalam islam, yang berkaitan dengan
istilah sufi. Kedua istilah itu memang tidak mengandung arti yang sama. Sebab istilah sufi
memiliki konotasi yang religius dan khas. Dan biasanya digunakan secara terbatas yakni untuk
menyebut mistik yang dianut oleh para pemeluk agama islam.2[2] Selain itu, dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia kata “mistik” artinya hal-hal gaib yang terjangkau oleh akal manusia,
tetapi ada dan nyata.3[3]
Bertitik tolak dari arti kata tersebut kemudian mistik berkembang menjadi sebuah paham,
yaitu mistisisme (paham mistik). Mistisisme sebagai paham dapat dikatakan sebagai paham yang
memberikan ajaran mistis, ajarannya berbentuk rahasia atau ajarannya serba rahasia,
tersembunyi, gelap atau terselubung dalam kelemahan. Ajaran-ajarannya hanya dikenal,
diketahui atau dipahami oleh orang-orang tertentu saja, terutama para penganutnya.4[4] Van
Haeringen barpendapat bahwa paham mistik itu pada dasarnya mengajarkan kepercayaan adanya
kontak antara manusia bumi dengan Tuhan, persatuan mesra antara ruh manusia dan Tuhan. Ini
berarti mistik mengajarkan kepada hal-hal yang rahasia dan hal-hal yang tersembunyi.
Sedangkan mistisisme menurut A.S.Hornby yaitu ajaran atau kepercayaan bahwa hakekat
iman dan Tuhan dapat dicapai melalui meditasi atau pancaran spiritual, terlepas dari pikiran dan
akal sehat.
Paham mistik ditinjau dari materi ajarannya terdiri dari dua macam paham, yaitu:
1. Paham yang bersifat keagamaan, adalah mengajarkan tentang mistik yang berkaitan dengan
Tuhan dan Ketuhanan-Nya, hubungan atau persatuan antar manusia dengan Tuhan.
2. Paham non keagamaan, adalah tidak mengajarkan tentang pengertian Tuhan dan Ketuhanan-
Nya. Paham ini lebih menekankan pada ajaran tentang sopan santun, akhlak atau etika. Selain itu
juga mengajarkan tentang pengobatan dengan gaya-gaya ghaib, peramalan nasib atau
pernujuman, kekebalan atau kesaktian.5[5]
Sedangkan kata “ kebatinan” berasal dari bahasa Arab “ba-tin” yang artinya di dalam,
bagian dalam. Dalam bahasa Indonesia mendapat imbuhan ke – an, jadi kebatinan, artinya bagian
yang tertutup yang berada di dalam.6[6] Ditinjau dari makna, kebatinan mempunyai bermacam-
macam pengertian, yaitu:
1. Di dalam “Ensiklopedia Umum”
Kebatinan ialah sumber asas dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa untuk mencapai budi luhur
guna kesempurnaan hidup.
2. Di dalam buku ‘Ensiklopedia Pendidikan” karya Prof. DR. Soegarda Poerbakawatja dan H.A.H.
Harahap,
Kebatinan adalah sumber rasa dan kemauan untuk mencapai kebenaran, kenyataan,
kesempurnaan, dan kebahagiaan.7[7]
Maka dari itu, islam kebatinan adalah islam yang bersifat dan yang menonjolkan aspek-
aspek batiniyah.
B. Mistik jawa dalam islam kebatinan
Pengertian mistik jawa lebih dikenal dengan kebatinan, atau kebatinan jawa. Mistik jawa
merupakan sikap hidup keagamaan orang jawa, karena kenyataannya mistik jawa dalam praktek
kehidupan sehari-hari menjadi semacam agama orang jawa yang bersifat mistik. Adapun mistik
jawa dalam islam kebatinan yaitu mistik yang dilakukan seseorang untuk bisa berhubungan dan
berkomunikasi dengan Allah SWT. yang dilakukan dengan cara tertentu sesuai dengan tradisi
jawa dan syari’at islam yang tujuan utamanya adalah bisa berkomunikasi dan mencapai maqam
tertentu di sisi Allah SWT.
Lahirnya pustaka islam kejawen atau islam kebatinan membawa dampak yang cukup
besar bagi perkembangan keagamaan masyarakat jawa. Ajaran tasawuf mendapat perhatian yang
cukup besar di kalangan masyarakat Jawa. Pustaka jawa yang merupakan cermin pengolahan
jawa atas mistik yang datangnya dari luar, baik itu Hindu-Budha atau Islam semua mengajarkan
kesatuan hamba dengan Tuhan.
Mistik jawa dalam islam kebatinan terlihat dalam sikap hidup orang jawa yang
menekankan pada hidup batin, seperti: sikap rela, narima, legawa, waspada, sabar, eling, dan
seterusnya. Sikap hidup tersebut hampir diajarkan oleh semua aliran kebatinan. Selain itu juga,
terdapat paham kesatuan kawula-Gusti (wahdatul wujud) yang merupakan pengaruh ajaran
mistik islam yang hampir semua aliran kebatinan mengajarkannya.
Kebatinan atau kejawen merupakan salah satu varian dari agama islam yang ada di Jawa,
kebatinan merupakan sinkretis antar unsur-unsur pribumi jawa, Hindu-Budha dan Islam. Ritus
mistik orang jawa adalah slametan, suatu perjamuan sederhana, semua tetangga harus diundang
dan keselarasan diantara para tetangga dengan alam raya dipulihkan kembali. Slametan
merupakan nilai sakral bagi masyarakat Jawa, dilakukan sejak menyambut kelahiran bayi,
khitanan, pernikahan sampai orang meninggal. Slametan yang pada masa pra-islam banyak
menggunakan tradisi mistis mitologis Hindu-Budha dengan berbagai macam sesaji, setelah islam
datang, banyak cukup dengan do’a-do’a yang dipanjatkan seorang rais (modin) dan bacaan-
bacaan ayat al-Qur’an dianggap telah syah.8[8]
C. Contoh ritual atau praktek-praktek yang bersifat mistik dalam islam kebatinan
Mistik jawa dalam islam kebatinan menganjurkan laku spiritual untuk mencapai maksud,
tujuan atau cita-cita. Menurut Ranggawarsita ada beberapa ritual atau praktek-praktek untuk
mencapai tujuan tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Tapa atau semedi
Adalah penarikan diri sementara dari minat kepada dunia lahir, yang caranya adalah duduk lurus
berdiam diri mutlak dan mengosongkan diri dari semua isi dunia sejauh mungkin.9[9] Dalam
bertapa mempunyai beberapa makna, yaitu:
a. Laku prihatin. Ciri laku spiritual ini adalah menikmati yang tidak enak dan tidak menikmati
yang enak, gembira dalam keprihatinan. Diharapkan setelah menjalani spiritual ini, tidak akan
pernah tergoda dengan daya tarik dunia dan terbentuk pandangan spiritual yang transenden.
Sehingga dapat juga dikatakan bahwa bertapa bertujuan untuk penyucian batin dan mencapai
kesempurnaan ruh.
b. Bertapa sebagai sarana penguatan batin. Dalam hal ini bertapa merupakan bentuk latihan untuk
menguatkan batin. Batin akan menjadi kuat setelah adanya pengekangan nafsu dunia secara
konsisten dan terarah. Tujuannya adalah untuk mendapat kesaktian, mampu berkomunikasi
dengan yang ghaib-ghaib. Intrpretasi pertama dan kedua di atas acapkali berada dalam satu
pemaknaan saja. Hal ini karena pandangan mistik yang menjiwainya, dan berlaku umum dalam
dunia tasawuf. Jalan mistik sebagaiman lahir dalam bentuk tasawuf adalah salah satu jalan di
mana manusia berusaha mematikan hawa nafsunya di dalam rangka supaya lahir kembali di
dalam Illahi dan oleh karenanya mengalami persatuan dengan Yang Benar.
c. Bertapa sebagai ibadah. Bagi Ranggawarsita yang menjalankan syari’at islam, puasa seperti ini
dijalankan dalam hukum-hukum fiqihnya. Islam yang disadari adalah islam dalam bentuk
syari’at, dan kebanyakan hidup di daerah santri dan kauman.10[10]
Dari penjelasan makna tapa atau semedi di atas, ada beberapa jenis atau macam dari tapa atau
semedi, diantaranya yaitu:
a) Tapa ngeli, yaitu bertapa dengan menghanyutkan diri di air. Tujuannya untuk meraih maqom
tertentu.
b) Tapa ngrame, yaitu bertapa dengan siap berkorban atau menolong siapa saja dan kapan saja.
Tujuannya adalah menegakkan kebenaran dan kedilan dan beramal sosial.
c) Tapa mendem, yaitu bertapa dengan menyembunyikan diri di dalam tanah seperti mayat.
Tujuannya adalah untuk menghayati mati sajroning urip.
d) Tapa kungkum, yaitu bertapa dengan menenggelamkan diri dalam air sebatas leher di sungai
atau danau tertentu. Tujuannya untuk meraih maqom rohani tertentu.
e) Tapa gantung, yaitu bertapa dengan menggantung di pohon seperti kera. Tujuannya untuk
meraih maqom rohani tertentu.11[11]
2. Pasa
Menurut Ranggawarsita kata “ pasa” hampir dapat dipertukarkan dengan kata tapa, karena
pelaksanaan tapa selalu dibarengi dengan pasa. Adapun pasa adalah
Menahan diri dari rasa lapar dan haus serta berprilaku prihatin.
Dalam pemaknaan pasa dalam masyarakat jawa tidak jauh berbeda dengan pemaknaan tapa,
yaitu Puasa sebagai simbol keprihatinan dan praktek asketik, puasa sebagai sarana penguat batin
dan puasa sebagai ibadah.
Adapun macam-macam pasa adalah sebagai berikut:12[12]
a. Pasa ramadhan, yaitu puasa wajib dalam bulan ramadhan. Tujuannya untuk memebersihkan diri
dari dosa dan mencapai derajat taqwa.
b. Pasa ngerawat, yaitu berpuasa hanya makan sayur selama 7 hari 7 malam. Tujuannya agar rohani
kita kuat Dan punya kekuatan magis.
c. Pasa pati geni, yaitu berpuasa dengan berpantang makan-makanan yang dimasak memakai api
atau geni selama sehari-semalam. Tujuannya untuk meraih maqom rohani tertentu.
d. Pasa ngebleng, yaitu berpuasa dengan tidak makan dan tidak tidur selama 3 hari 3 malam.
Tujuannya untuk meraih maqom rohani tertentu.
e. Pasa mutih, yaitu berpuasa dengan hanya makan nasi selama 7 hari berturut-turut. Tujuannya
untuk meraih maqom rohani tertentu.
IV. ANALISIS
Mistik merupakan sesuatu yang ghaib yang sulit diterima oleh akal logika tapi ada dan
nyata. Seseorang melakukan mistik pastinya memiliki tujuan untuk mencapai maqam tertentu
dan berkomunikasi dengan Tuhan dan sesuatu yang ghaib. Dalam masyarakat Jawa, mistik telah
menjadi suatu cerminan dalam hidup. De jong mengatakan bahwa Mistik merupakan salah satu
bentuk, bahkan visi dasar dari javanisme.13[13] Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa
mistik merupakan suatu bentuk tujuan yang perlu dilaksanakan oleh masyarakat jawa dan tradisi
yang perlu dilestarikan karena merupakan warisan dari leluhur nenek moyang. Mistik identik
dengan kebatinan atau sesuatu yang bersifat batin (yang ada di dalam).
Mistik jawa dalam islam kebatinan bisa ditunjukkan seseorang lewat prilaku spiritualitas
ruhaniyah yang bertujuan berkomunikasi dan berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Prilaku spiritual yang biasa dilakukan orang jawa misalnya semedi atau tapa, puasa dan lain
sebagainya yang semuanya itu dilakukan untuk mencapai tujuan yaitu untuk menempati maqam
tertentu di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
V. KESIMPULAN
Mistik adalah hal-hal gaib yang terjangkau oleh akal manusia, tetapi ada dan nyata. Dari
mistik muncullah mistisisme, yaitu paham yang memberikan ajaran mistis, ajarannya berbentuk
rahasia atau ajarannya serba rahasia, tersembunyi, gelap atau terselubung dalam kelemahan.
Sedangkan islam kebatinan yaitu islam yang bersifat dan yang menonjolkan aspek-aspek
bathiniyah.
Adapun mistik jawa dalam islam kebatinan yaitu mistik yang dilakukan seseorang untuk
bisa berhubungan dan berkomunikasi dengan Allah SWT. yang dilakukan dengan cara tertentu
sesuai dengan tradisi jawa dan syari’at Islam yang tujuan utamanya adalah bisa berkomunikasi
dan mencapai maqam tertentu di sisi Allah SWT.
Laku spiritual untuk mencapai maksud, tujuan atau cita-cita, menurut Ranggawarsita ada
beberapa ritual atau praktek-praktek untuk mencapai tujuan tersebut, diantaranya adalah tapa
atau semedi dan pasa.
VI. PENUTUP
Demikian apa yang dapat disajikan oleh penulis, semoga dapat memberikan manfaat bagi
siapapun yang membacanya. Tentu masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam
makalah yang singkat ini, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Geertz, Clifford, Abangan, Santri, Priyayi: Dalam masyarakat Jawa, terj. Aswab Mahasin, cet. 2 ,
Jakarta: Pustaka Jaya, 1983.
Hariwijaya, M., Islam Kejawen, Yogjakarta: Gelombang pasang, 2006.
Jaiz, Amin, Masalah Mistik, Tasawuf dan Kebatinan, Bandung: Al- Ma’arif, 1980.
Khalim, Samidi, Islam & Spiritualitas Jawa, Semarang: RaSAIL, 2008.
Nicholson, Reynold A., Mistik Dalam Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2000.
Nursam, M., Membuka Pintu bagi Masa Depan Biografi Sartono Kartodirdjo, Jakarta: PT. Kompas
Nusantara, 2008.
Payamani, Ma’ruf Al, Islam dan Kebatinan, Solo: CV. Ramadhani,1992.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
2005.
Rasjidi, M., Islam dan Kebatinan, Jakarta: Bulan Bintang, 1977.

More Related Content

What's hot

Hubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan KebudayaanHubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan Kebudayaanindra08
 
Ruang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islamRuang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islamteguh ahmad
 
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Marhamah Saleh
 
Studi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporerStudi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporerAtika Vania
 
Ppt tentang akhalak
Ppt tentang akhalak Ppt tentang akhalak
Ppt tentang akhalak FarelIbnuAkil
 
Kebudayaan dan Seni Dalam Islam
Kebudayaan dan Seni Dalam IslamKebudayaan dan Seni Dalam Islam
Kebudayaan dan Seni Dalam Islamanitartaruna
 
Konsep Pendidikan Islam
Konsep Pendidikan Islam Konsep Pendidikan Islam
Konsep Pendidikan Islam m10ehebat
 
Materi 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu DakwahMateri 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu DakwahMarlin Dwinastiti
 
03. Akhlak Kepada Orang Tua
03. Akhlak Kepada Orang Tua03. Akhlak Kepada Orang Tua
03. Akhlak Kepada Orang Tuayasin5582
 
Perkembangan Islam Di Era Modern (indonesia)
Perkembangan Islam Di Era Modern (indonesia)Perkembangan Islam Di Era Modern (indonesia)
Perkembangan Islam Di Era Modern (indonesia)Ripan Nugraha Harahap
 
Presentation hadits istiqamah
Presentation hadits istiqamahPresentation hadits istiqamah
Presentation hadits istiqamahsitibanjar25
 
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAMDASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAMMuhammad Wisnu D R
 
pengenalan tarekat
pengenalan tarekatpengenalan tarekat
pengenalan tarekatLela Warni
 

What's hot (20)

Hubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan KebudayaanHubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan Kebudayaan
 
Coto makassar
Coto makassarCoto makassar
Coto makassar
 
Presentasi Tauhid
Presentasi TauhidPresentasi Tauhid
Presentasi Tauhid
 
Ruang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islamRuang lingkup pendidikan islam
Ruang lingkup pendidikan islam
 
Alghazali
AlghazaliAlghazali
Alghazali
 
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
 
Al kindi
Al kindiAl kindi
Al kindi
 
israf
israfisraf
israf
 
Studi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporerStudi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporer
 
Ppt tentang akhalak
Ppt tentang akhalak Ppt tentang akhalak
Ppt tentang akhalak
 
Kebudayaan dan Seni Dalam Islam
Kebudayaan dan Seni Dalam IslamKebudayaan dan Seni Dalam Islam
Kebudayaan dan Seni Dalam Islam
 
Konsep Pendidikan Islam
Konsep Pendidikan Islam Konsep Pendidikan Islam
Konsep Pendidikan Islam
 
Materi 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu DakwahMateri 8: Pengantar Ilmu Dakwah
Materi 8: Pengantar Ilmu Dakwah
 
03. Akhlak Kepada Orang Tua
03. Akhlak Kepada Orang Tua03. Akhlak Kepada Orang Tua
03. Akhlak Kepada Orang Tua
 
Perkembangan Islam Di Era Modern (indonesia)
Perkembangan Islam Di Era Modern (indonesia)Perkembangan Islam Di Era Modern (indonesia)
Perkembangan Islam Di Era Modern (indonesia)
 
PERAN MASJID DALAM PERADABAN UMAT ISLAM
PERAN MASJID DALAM PERADABAN UMAT ISLAMPERAN MASJID DALAM PERADABAN UMAT ISLAM
PERAN MASJID DALAM PERADABAN UMAT ISLAM
 
Presentation hadits istiqamah
Presentation hadits istiqamahPresentation hadits istiqamah
Presentation hadits istiqamah
 
Ppt tasawuf
Ppt tasawufPpt tasawuf
Ppt tasawuf
 
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAMDASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
 
pengenalan tarekat
pengenalan tarekatpengenalan tarekat
pengenalan tarekat
 

Viewers also liked

Pancasila Sebagai Paradigma Hukum
Pancasila Sebagai Paradigma HukumPancasila Sebagai Paradigma Hukum
Pancasila Sebagai Paradigma HukumJesica Grace
 
Artikel Muatan Lokal
Artikel Muatan LokalArtikel Muatan Lokal
Artikel Muatan LokalFAJAR MENTARI
 
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEG...
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA  KEHIDUPAN  DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEG...PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA  KEHIDUPAN  DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEG...
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEG...Nurfaizatul Jannah
 
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaMakalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaFAJAR MENTARI
 
Instrumen akreditasi-dan-bukti-fisik (2)
Instrumen akreditasi-dan-bukti-fisik (2)Instrumen akreditasi-dan-bukti-fisik (2)
Instrumen akreditasi-dan-bukti-fisik (2)Ahmad Wahyudi
 
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalMakalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalFAJAR MENTARI
 
Perbandingan islam dan kristian.
Perbandingan islam dan kristian.Perbandingan islam dan kristian.
Perbandingan islam dan kristian.hafizi88
 
Instrumen data-pendukung-sd-karangayu-02 (1)
Instrumen data-pendukung-sd-karangayu-02 (1)Instrumen data-pendukung-sd-karangayu-02 (1)
Instrumen data-pendukung-sd-karangayu-02 (1)Errol Wattimena
 
MPW1143 - Bab 1 konsep asas islam
MPW1143 - Bab 1  konsep asas islamMPW1143 - Bab 1  konsep asas islam
MPW1143 - Bab 1 konsep asas islamMimi Mokhtar
 

Viewers also liked (12)

Pancasila Sebagai Paradigma Hukum
Pancasila Sebagai Paradigma HukumPancasila Sebagai Paradigma Hukum
Pancasila Sebagai Paradigma Hukum
 
Artikel Muatan Lokal
Artikel Muatan LokalArtikel Muatan Lokal
Artikel Muatan Lokal
 
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEG...
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA  KEHIDUPAN  DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEG...PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA  KEHIDUPAN  DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEG...
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEG...
 
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaMakalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
 
Perbezaan agama islam & tamadun hindu
Perbezaan agama islam & tamadun hinduPerbezaan agama islam & tamadun hindu
Perbezaan agama islam & tamadun hindu
 
Instrumen akreditasi-dan-bukti-fisik (2)
Instrumen akreditasi-dan-bukti-fisik (2)Instrumen akreditasi-dan-bukti-fisik (2)
Instrumen akreditasi-dan-bukti-fisik (2)
 
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalMakalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
 
Perbandingan islam dan kristian.
Perbandingan islam dan kristian.Perbandingan islam dan kristian.
Perbandingan islam dan kristian.
 
Instrumen data-pendukung-sd-karangayu-02 (1)
Instrumen data-pendukung-sd-karangayu-02 (1)Instrumen data-pendukung-sd-karangayu-02 (1)
Instrumen data-pendukung-sd-karangayu-02 (1)
 
Titas
TitasTitas
Titas
 
MPW1143 - Bab 1 konsep asas islam
MPW1143 - Bab 1  konsep asas islamMPW1143 - Bab 1  konsep asas islam
MPW1143 - Bab 1 konsep asas islam
 
Bab 4 tamadun india
Bab 4 tamadun indiaBab 4 tamadun india
Bab 4 tamadun india
 

Similar to MISTIK ISLAM

Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu TasawufUrgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu TasawufThufailah Mujahidah
 
14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx
14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx
14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptxnada521515
 
Komunikasi spiritual dalam islam
Komunikasi spiritual dalam islamKomunikasi spiritual dalam islam
Komunikasi spiritual dalam islamIlham Surahmin
 
Konsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di IndonesiaKonsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di Indonesiapjj_kemenkes
 
Makalah Tasawuf Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Tasawuf Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Tasawuf Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Tasawuf Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxZukét Printing
 
Metode Studi Islam
Metode Studi IslamMetode Studi Islam
Metode Studi Islamazzahracaem
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuabdiridwan01
 
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptxPemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptxNiaepa
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaSutipyo Ru'iya
 
American Piety : The Nature of Religious Commitment
 American Piety : The Nature of Religious Commitment American Piety : The Nature of Religious Commitment
American Piety : The Nature of Religious CommitmentArif Setyawan
 

Similar to MISTIK ISLAM (20)

Wawancara iv
Wawancara ivWawancara iv
Wawancara iv
 
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu TasawufUrgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
Urgensi Dasar, Dasar, dan Sejarah Perkembangan Ilmu Tasawuf
 
Filsafat mistik
Filsafat mistikFilsafat mistik
Filsafat mistik
 
14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx
14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx
14. FILSAFAT ILMU KONTEKSTUAL (FILSAFAT, ILMU, DAN AGAMA).pptx
 
Makalah Ilmu Tasawuf.docx
Makalah Ilmu Tasawuf.docxMakalah Ilmu Tasawuf.docx
Makalah Ilmu Tasawuf.docx
 
Komunikasi spiritual dalam islam
Komunikasi spiritual dalam islamKomunikasi spiritual dalam islam
Komunikasi spiritual dalam islam
 
TASAWUF
TASAWUFTASAWUF
TASAWUF
 
islam dan tasawuf
islam dan tasawufislam dan tasawuf
islam dan tasawuf
 
Pai 3 kebutuhan agama 2003
Pai 3  kebutuhan agama 2003Pai 3  kebutuhan agama 2003
Pai 3 kebutuhan agama 2003
 
Pai 3 kebutuhan agama 2003
Pai 3  kebutuhan agama 2003Pai 3  kebutuhan agama 2003
Pai 3 kebutuhan agama 2003
 
Konsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di IndonesiaKonsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di Indonesia
 
Makalah Tasawuf Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Tasawuf Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docxMakalah Tasawuf Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
Makalah Tasawuf Irfani UNZAH GENGGONG By_ Zuket Printing.docx
 
Metode Studi Islam
Metode Studi IslamMetode Studi Islam
Metode Studi Islam
 
TUHAN DAN AGAMA (1).pptx
TUHAN DAN AGAMA (1).pptxTUHAN DAN AGAMA (1).pptx
TUHAN DAN AGAMA (1).pptx
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptxPemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
 
TASAWUF
TASAWUFTASAWUF
TASAWUF
 
Kelompok 5 PAI.pptx
Kelompok 5 PAI.pptxKelompok 5 PAI.pptx
Kelompok 5 PAI.pptx
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnya
 
American Piety : The Nature of Religious Commitment
 American Piety : The Nature of Religious Commitment American Piety : The Nature of Religious Commitment
American Piety : The Nature of Religious Commitment
 

More from FAJAR MENTARI

Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...FAJAR MENTARI
 
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada SiswaMakalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada SiswaFAJAR MENTARI
 
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn KognitifMakalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn KognitifFAJAR MENTARI
 
Jenis dan klasifikasi media
Jenis dan klasifikasi mediaJenis dan klasifikasi media
Jenis dan klasifikasi mediaFAJAR MENTARI
 
Makalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari
Makalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hariMakalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari
Makalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hariFAJAR MENTARI
 
ORGANISASI KEHIDUPAN DAN SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MAHLUK HIDUP, SERTA PEN...
ORGANISASI KEHIDUPAN DAN SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MAHLUK HIDUP, SERTA PEN...ORGANISASI KEHIDUPAN DAN SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MAHLUK HIDUP, SERTA PEN...
ORGANISASI KEHIDUPAN DAN SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MAHLUK HIDUP, SERTA PEN...FAJAR MENTARI
 
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAANKEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAANFAJAR MENTARI
 
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTERPERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTERFAJAR MENTARI
 

More from FAJAR MENTARI (11)

Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
 
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada SiswaMakalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
Makalah Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa
 
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn KognitifMakalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
Makalah Psikologi Pendidikan Teori Belajar dan Pembelajarn Kognitif
 
Artikel Seni Musik
Artikel Seni MusikArtikel Seni Musik
Artikel Seni Musik
 
Jenis dan klasifikasi media
Jenis dan klasifikasi mediaJenis dan klasifikasi media
Jenis dan klasifikasi media
 
FAJAR MENTARI
FAJAR MENTARIFAJAR MENTARI
FAJAR MENTARI
 
Makalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari
Makalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hariMakalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari
Makalah Manfaat Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari
 
ORGANISASI KEHIDUPAN DAN SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MAHLUK HIDUP, SERTA PEN...
ORGANISASI KEHIDUPAN DAN SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MAHLUK HIDUP, SERTA PEN...ORGANISASI KEHIDUPAN DAN SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MAHLUK HIDUP, SERTA PEN...
ORGANISASI KEHIDUPAN DAN SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MAHLUK HIDUP, SERTA PEN...
 
PENGOLAHAN DATA
PENGOLAHAN DATAPENGOLAHAN DATA
PENGOLAHAN DATA
 
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAANKEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
 
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTERPERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

MISTIK ISLAM

  • 1. MISTIK JAWA DALAM ISLAM KEBATINAN (ISLAM KEJAWEN) I. PENDAHULUAN Islam adalah agama yang menyeimbangkan antara aspek lahiriyah dan batiniyah. Nabi Muhammad SAW. diutus untuk menyampaikan risalah Islam. Beliau tidak pernah menunjukkan sikap-sikap yang lebih menekankan salah satu dari dua aspek tersebut. Selain islam mengajarkan umatnya untuk menyeimbangkan kedua aspek tersebut, islam juga menjadikan keduanya hal yang sama-sama penting dalam menjalani kehidupan dunia. Sebagai aspek yang sama-sama penting dalam ajaran Islam, telah terjadi pergeseran ke arah formalisme dan legalisme serba lahir yang menimbulkan reaksi serba batin. Orang-orang yang lebih mementingkan aspek-aspek syari’ah, persoalan halal-haram, intelektualisme-rasional, materialisme, dan legalisme, mewakili golongan lahiriah. Sementara bagi orang-orang yang lebih mementingkan rasa-hati, dan nilai-nilai batin, masuk dalam golongan batiniah. Tasawuf atau sufisme, berawal dari gerakan batiniah tersebut. Gerakan ini berusaha mendekatkan diri kepada Allah Sang pencipta dengan memanfaatkan media-media yang serba batin dan rahasia tersebut. Sebelum Islam datang ke Indonesia, agama Islam telah mengalami perkembangan yang gemilang. Dalam bidang penalaran, umat Islam telah sanggup mewarisi dan memanfaatkan pemikiran dan falsafah Yunani, untuk memperkuat perkembangan ijtihad, baik dalam hukum Islam, ilmu kalam, falsafah dan sebagainya. Dalam mistik Islam atau tasawuf, umat islam juga telah berhasil mengembangkan penghayatan dan pengalaman mistik yang disesuaikan dengan ajaran Islam. Dalam makalah ini, akan sedikit mepaparkan tentang apa, bagaimana dan contoh praktek-praktek mistik dalam islam kebatinan. II. RUMUSAN MASALAH A. Apa pengertian mistik dan islam kebatinan? B. Bagaimana mistik jawa dalam islam kebatinan? C. Apa contoh ritual atau praktek-praktek yang bersifat mistik dalam islam kebatinan? III. PEMBAHASAN A. Pengertian mistik dan islam kebatinan
  • 2. Kata mistik berasal dari bahasa Greek (Yunani) “ Mysticos” yang artinya rahasia, serba rahasia, tersembunyi, gelap atau terselubung dalam kekelaman.1[1] Sedangkan dalam bahasa Arab, Persia dan Turki, kata mistik itu bahasa yang utama dalam islam, yang berkaitan dengan istilah sufi. Kedua istilah itu memang tidak mengandung arti yang sama. Sebab istilah sufi memiliki konotasi yang religius dan khas. Dan biasanya digunakan secara terbatas yakni untuk menyebut mistik yang dianut oleh para pemeluk agama islam.2[2] Selain itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “mistik” artinya hal-hal gaib yang terjangkau oleh akal manusia, tetapi ada dan nyata.3[3] Bertitik tolak dari arti kata tersebut kemudian mistik berkembang menjadi sebuah paham, yaitu mistisisme (paham mistik). Mistisisme sebagai paham dapat dikatakan sebagai paham yang memberikan ajaran mistis, ajarannya berbentuk rahasia atau ajarannya serba rahasia, tersembunyi, gelap atau terselubung dalam kelemahan. Ajaran-ajarannya hanya dikenal, diketahui atau dipahami oleh orang-orang tertentu saja, terutama para penganutnya.4[4] Van Haeringen barpendapat bahwa paham mistik itu pada dasarnya mengajarkan kepercayaan adanya kontak antara manusia bumi dengan Tuhan, persatuan mesra antara ruh manusia dan Tuhan. Ini berarti mistik mengajarkan kepada hal-hal yang rahasia dan hal-hal yang tersembunyi. Sedangkan mistisisme menurut A.S.Hornby yaitu ajaran atau kepercayaan bahwa hakekat iman dan Tuhan dapat dicapai melalui meditasi atau pancaran spiritual, terlepas dari pikiran dan akal sehat. Paham mistik ditinjau dari materi ajarannya terdiri dari dua macam paham, yaitu: 1. Paham yang bersifat keagamaan, adalah mengajarkan tentang mistik yang berkaitan dengan Tuhan dan Ketuhanan-Nya, hubungan atau persatuan antar manusia dengan Tuhan. 2. Paham non keagamaan, adalah tidak mengajarkan tentang pengertian Tuhan dan Ketuhanan- Nya. Paham ini lebih menekankan pada ajaran tentang sopan santun, akhlak atau etika. Selain itu
  • 3. juga mengajarkan tentang pengobatan dengan gaya-gaya ghaib, peramalan nasib atau pernujuman, kekebalan atau kesaktian.5[5] Sedangkan kata “ kebatinan” berasal dari bahasa Arab “ba-tin” yang artinya di dalam, bagian dalam. Dalam bahasa Indonesia mendapat imbuhan ke – an, jadi kebatinan, artinya bagian yang tertutup yang berada di dalam.6[6] Ditinjau dari makna, kebatinan mempunyai bermacam- macam pengertian, yaitu: 1. Di dalam “Ensiklopedia Umum” Kebatinan ialah sumber asas dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa untuk mencapai budi luhur guna kesempurnaan hidup. 2. Di dalam buku ‘Ensiklopedia Pendidikan” karya Prof. DR. Soegarda Poerbakawatja dan H.A.H. Harahap, Kebatinan adalah sumber rasa dan kemauan untuk mencapai kebenaran, kenyataan, kesempurnaan, dan kebahagiaan.7[7] Maka dari itu, islam kebatinan adalah islam yang bersifat dan yang menonjolkan aspek- aspek batiniyah. B. Mistik jawa dalam islam kebatinan Pengertian mistik jawa lebih dikenal dengan kebatinan, atau kebatinan jawa. Mistik jawa merupakan sikap hidup keagamaan orang jawa, karena kenyataannya mistik jawa dalam praktek kehidupan sehari-hari menjadi semacam agama orang jawa yang bersifat mistik. Adapun mistik jawa dalam islam kebatinan yaitu mistik yang dilakukan seseorang untuk bisa berhubungan dan berkomunikasi dengan Allah SWT. yang dilakukan dengan cara tertentu sesuai dengan tradisi jawa dan syari’at islam yang tujuan utamanya adalah bisa berkomunikasi dan mencapai maqam tertentu di sisi Allah SWT. Lahirnya pustaka islam kejawen atau islam kebatinan membawa dampak yang cukup besar bagi perkembangan keagamaan masyarakat jawa. Ajaran tasawuf mendapat perhatian yang cukup besar di kalangan masyarakat Jawa. Pustaka jawa yang merupakan cermin pengolahan
  • 4. jawa atas mistik yang datangnya dari luar, baik itu Hindu-Budha atau Islam semua mengajarkan kesatuan hamba dengan Tuhan. Mistik jawa dalam islam kebatinan terlihat dalam sikap hidup orang jawa yang menekankan pada hidup batin, seperti: sikap rela, narima, legawa, waspada, sabar, eling, dan seterusnya. Sikap hidup tersebut hampir diajarkan oleh semua aliran kebatinan. Selain itu juga, terdapat paham kesatuan kawula-Gusti (wahdatul wujud) yang merupakan pengaruh ajaran mistik islam yang hampir semua aliran kebatinan mengajarkannya. Kebatinan atau kejawen merupakan salah satu varian dari agama islam yang ada di Jawa, kebatinan merupakan sinkretis antar unsur-unsur pribumi jawa, Hindu-Budha dan Islam. Ritus mistik orang jawa adalah slametan, suatu perjamuan sederhana, semua tetangga harus diundang dan keselarasan diantara para tetangga dengan alam raya dipulihkan kembali. Slametan merupakan nilai sakral bagi masyarakat Jawa, dilakukan sejak menyambut kelahiran bayi, khitanan, pernikahan sampai orang meninggal. Slametan yang pada masa pra-islam banyak menggunakan tradisi mistis mitologis Hindu-Budha dengan berbagai macam sesaji, setelah islam datang, banyak cukup dengan do’a-do’a yang dipanjatkan seorang rais (modin) dan bacaan- bacaan ayat al-Qur’an dianggap telah syah.8[8] C. Contoh ritual atau praktek-praktek yang bersifat mistik dalam islam kebatinan Mistik jawa dalam islam kebatinan menganjurkan laku spiritual untuk mencapai maksud, tujuan atau cita-cita. Menurut Ranggawarsita ada beberapa ritual atau praktek-praktek untuk mencapai tujuan tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Tapa atau semedi Adalah penarikan diri sementara dari minat kepada dunia lahir, yang caranya adalah duduk lurus berdiam diri mutlak dan mengosongkan diri dari semua isi dunia sejauh mungkin.9[9] Dalam bertapa mempunyai beberapa makna, yaitu: a. Laku prihatin. Ciri laku spiritual ini adalah menikmati yang tidak enak dan tidak menikmati yang enak, gembira dalam keprihatinan. Diharapkan setelah menjalani spiritual ini, tidak akan pernah tergoda dengan daya tarik dunia dan terbentuk pandangan spiritual yang transenden.
  • 5. Sehingga dapat juga dikatakan bahwa bertapa bertujuan untuk penyucian batin dan mencapai kesempurnaan ruh. b. Bertapa sebagai sarana penguatan batin. Dalam hal ini bertapa merupakan bentuk latihan untuk menguatkan batin. Batin akan menjadi kuat setelah adanya pengekangan nafsu dunia secara konsisten dan terarah. Tujuannya adalah untuk mendapat kesaktian, mampu berkomunikasi dengan yang ghaib-ghaib. Intrpretasi pertama dan kedua di atas acapkali berada dalam satu pemaknaan saja. Hal ini karena pandangan mistik yang menjiwainya, dan berlaku umum dalam dunia tasawuf. Jalan mistik sebagaiman lahir dalam bentuk tasawuf adalah salah satu jalan di mana manusia berusaha mematikan hawa nafsunya di dalam rangka supaya lahir kembali di dalam Illahi dan oleh karenanya mengalami persatuan dengan Yang Benar. c. Bertapa sebagai ibadah. Bagi Ranggawarsita yang menjalankan syari’at islam, puasa seperti ini dijalankan dalam hukum-hukum fiqihnya. Islam yang disadari adalah islam dalam bentuk syari’at, dan kebanyakan hidup di daerah santri dan kauman.10[10] Dari penjelasan makna tapa atau semedi di atas, ada beberapa jenis atau macam dari tapa atau semedi, diantaranya yaitu: a) Tapa ngeli, yaitu bertapa dengan menghanyutkan diri di air. Tujuannya untuk meraih maqom tertentu. b) Tapa ngrame, yaitu bertapa dengan siap berkorban atau menolong siapa saja dan kapan saja. Tujuannya adalah menegakkan kebenaran dan kedilan dan beramal sosial. c) Tapa mendem, yaitu bertapa dengan menyembunyikan diri di dalam tanah seperti mayat. Tujuannya adalah untuk menghayati mati sajroning urip. d) Tapa kungkum, yaitu bertapa dengan menenggelamkan diri dalam air sebatas leher di sungai atau danau tertentu. Tujuannya untuk meraih maqom rohani tertentu. e) Tapa gantung, yaitu bertapa dengan menggantung di pohon seperti kera. Tujuannya untuk meraih maqom rohani tertentu.11[11] 2. Pasa Menurut Ranggawarsita kata “ pasa” hampir dapat dipertukarkan dengan kata tapa, karena pelaksanaan tapa selalu dibarengi dengan pasa. Adapun pasa adalah
  • 6. Menahan diri dari rasa lapar dan haus serta berprilaku prihatin. Dalam pemaknaan pasa dalam masyarakat jawa tidak jauh berbeda dengan pemaknaan tapa, yaitu Puasa sebagai simbol keprihatinan dan praktek asketik, puasa sebagai sarana penguat batin dan puasa sebagai ibadah. Adapun macam-macam pasa adalah sebagai berikut:12[12] a. Pasa ramadhan, yaitu puasa wajib dalam bulan ramadhan. Tujuannya untuk memebersihkan diri dari dosa dan mencapai derajat taqwa. b. Pasa ngerawat, yaitu berpuasa hanya makan sayur selama 7 hari 7 malam. Tujuannya agar rohani kita kuat Dan punya kekuatan magis. c. Pasa pati geni, yaitu berpuasa dengan berpantang makan-makanan yang dimasak memakai api atau geni selama sehari-semalam. Tujuannya untuk meraih maqom rohani tertentu. d. Pasa ngebleng, yaitu berpuasa dengan tidak makan dan tidak tidur selama 3 hari 3 malam. Tujuannya untuk meraih maqom rohani tertentu. e. Pasa mutih, yaitu berpuasa dengan hanya makan nasi selama 7 hari berturut-turut. Tujuannya untuk meraih maqom rohani tertentu. IV. ANALISIS Mistik merupakan sesuatu yang ghaib yang sulit diterima oleh akal logika tapi ada dan nyata. Seseorang melakukan mistik pastinya memiliki tujuan untuk mencapai maqam tertentu dan berkomunikasi dengan Tuhan dan sesuatu yang ghaib. Dalam masyarakat Jawa, mistik telah menjadi suatu cerminan dalam hidup. De jong mengatakan bahwa Mistik merupakan salah satu bentuk, bahkan visi dasar dari javanisme.13[13] Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa mistik merupakan suatu bentuk tujuan yang perlu dilaksanakan oleh masyarakat jawa dan tradisi yang perlu dilestarikan karena merupakan warisan dari leluhur nenek moyang. Mistik identik dengan kebatinan atau sesuatu yang bersifat batin (yang ada di dalam). Mistik jawa dalam islam kebatinan bisa ditunjukkan seseorang lewat prilaku spiritualitas ruhaniyah yang bertujuan berkomunikasi dan berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  • 7. Prilaku spiritual yang biasa dilakukan orang jawa misalnya semedi atau tapa, puasa dan lain sebagainya yang semuanya itu dilakukan untuk mencapai tujuan yaitu untuk menempati maqam tertentu di sisi Tuhan Yang Maha Esa. V. KESIMPULAN Mistik adalah hal-hal gaib yang terjangkau oleh akal manusia, tetapi ada dan nyata. Dari mistik muncullah mistisisme, yaitu paham yang memberikan ajaran mistis, ajarannya berbentuk rahasia atau ajarannya serba rahasia, tersembunyi, gelap atau terselubung dalam kelemahan. Sedangkan islam kebatinan yaitu islam yang bersifat dan yang menonjolkan aspek-aspek bathiniyah. Adapun mistik jawa dalam islam kebatinan yaitu mistik yang dilakukan seseorang untuk bisa berhubungan dan berkomunikasi dengan Allah SWT. yang dilakukan dengan cara tertentu sesuai dengan tradisi jawa dan syari’at Islam yang tujuan utamanya adalah bisa berkomunikasi dan mencapai maqam tertentu di sisi Allah SWT. Laku spiritual untuk mencapai maksud, tujuan atau cita-cita, menurut Ranggawarsita ada beberapa ritual atau praktek-praktek untuk mencapai tujuan tersebut, diantaranya adalah tapa atau semedi dan pasa. VI. PENUTUP Demikian apa yang dapat disajikan oleh penulis, semoga dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya. Tentu masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam makalah yang singkat ini, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini. DAFTAR PUSTAKA Geertz, Clifford, Abangan, Santri, Priyayi: Dalam masyarakat Jawa, terj. Aswab Mahasin, cet. 2 , Jakarta: Pustaka Jaya, 1983. Hariwijaya, M., Islam Kejawen, Yogjakarta: Gelombang pasang, 2006. Jaiz, Amin, Masalah Mistik, Tasawuf dan Kebatinan, Bandung: Al- Ma’arif, 1980.
  • 8. Khalim, Samidi, Islam & Spiritualitas Jawa, Semarang: RaSAIL, 2008. Nicholson, Reynold A., Mistik Dalam Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2000. Nursam, M., Membuka Pintu bagi Masa Depan Biografi Sartono Kartodirdjo, Jakarta: PT. Kompas Nusantara, 2008. Payamani, Ma’ruf Al, Islam dan Kebatinan, Solo: CV. Ramadhani,1992. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005. Rasjidi, M., Islam dan Kebatinan, Jakarta: Bulan Bintang, 1977.