STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PEMASANGAN NGT , STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMASANGAN NGT, Cara Pemasangan NGT, Tugas Mata Kuliah Sistem Pencernaan , UNSRIT (Universitas Sariputra Indonesia Tomohon) Fakultas Keperawatan Semester 4
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
SPO pemasangan NGT
1. SPO PEMASANGAN NGT
OLEH KELOMPOK 2:
• MEGA GAYO
• VICTORYA BAMBUNG
• AUXILIA DENDENG
• CITISEN OGA
• SELVIE LOBI
• RANNY SAMBUAGA
• VOLTA LUKAS
• MEISKE DAVID
• AGIBSON RARUM
2. PENGERTIAN
NGT adalah kependekan dari
Naso Gastric Tube. Alat ini
adalah alat yang digunakan untuk
memasukkan nutrisi cair dengan
selang plastic yang dipasang
melalui hidung sampai lambung.
4. SELANG NGT DARI
BAHAN SILICON
SELANG NGT DARI
BAHAN KARET
SELANG NGT DARI
BAHAN PLASTIC
5. INDIKASI
Pasien yang di pasang NGT adalah diantaranya sebagai
berikut:
Pasien tidak sadar (koma)
Pasien karena kesulitan menelan
pasien yang keracunan
pasien yang muntah darah
Pasien Pra atau Post operasi esophagus atau mulut
Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas : stenosis
esofagus, tumor mulut atau faring atau esofagus, dll
Pasien pasca operasi pada mulut atau faring atau esophagus
Bayi prematur atau bayi yang tidak dapat menghisap.
6. TUJUAN PEMASANGAN NGT
Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada
dalam lambung(cairan,udara,darah,racun)
Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien
yang mengalami kesulitan menelan ( memenuhi kebutuhan
cairan atau nutrisi)
Mencegah terjadinya atropi esophagus/lambung pada pasien
tidak sadar
Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami
muntah darah atau pendarahan pada lambung
Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa
subtansi isi lambung
Persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesia
Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang
melaksanakan operasi pneumonectomy untuk mencegah
muntah dan kemungkinan aspirasi isi lambung sewaktu
recovery (pemulihan dari general anaesthesia)
7. KONTRAINDIKASI
PEMASANGAN NGT
Pada pasien yang memiliki
tumor di rongga hidung atau
esophagus
Pasien yang mengalami cidera
serebrospinal
Pasien dengan trauma cervical
Pasien dengan fraktur facialis
8. PENGKAJIAN
Pengkajian harus berfokus pada:
Instruksi dokter tentang tipe
slang dan penggunaan slang
Ukuran slang yang digunakan
sebelumnya, jika ada
Riwayat masalah sinus atau
nasal
Distensi abdomen, nyeri atau
mual
9. PERSIAPAN ALAT
Peralatan yang dipersiapkan diantaranya adalah;
Selang NGT ukuran dewasa, anak –anak dan juga bayi. Melihat
kondisi pasiennya
Handscun bersih
Handuk kecil
Perlak
Bengkok
Jelli atau lubricant
spuit 50 cc – 100 cc
Stetoskop
Tongue spatel
Plaster
Pen light
Gunting
Klem
Baskom berisi air
12. LANGKAH PEMASANGAN NGT
Siapkan peralatan di butuhkan seperti yang telah disebutkan diatas
termasuk plester 3 untuk tanda, fiksasi di hidung dan leher dan juga
ukuran selang NGT
Setelah peralatan siap minta izin pada pasien untuk memasang NGT
dan jelaskan pada pasien atau keluarganya tujuan pemasangan NGT
tapi sebelumnya jangan lupa cuci tangan
Setelah minta izin bawa peralatan di sebelah kanan pasien. Secara
etika perawat saat memasang NGT berada di sebelah kanan pasien
Cek kondisi lubang hidung pasien , perhatikan adanya sumbatan
Untuk menentukan insersi NGT, instruksikan klien untuk rileks dan
bernapas secara normal dengan menutup salah satu
hidung. Kemudian ulangi pada lubang hidung lainnya (bagi pasien
sadar)
Pakai handscun kemudian posisikan pasien dengan kepala hiper
ekstensi
Pasang handuk didada pasien untuk menjaga kebersihan kalau pasien
muntah
Letakkan bengkok di dekat pasien
13. Ukur selang NGT yang akan dimasukan dengan menggunakan
metode:
Metode tradisional
Ukur jarak mulai dari puncak hidung ke telinga bagian
bawah, kemudian dari telinga tadi ke prosesus xipoideus
Metode Hanson:
Mula-mula tandai 50 cm pada tube, kemudian lakukan
pengukuran dengan metode tradisional. Selang yang akan
dimasukan pertengahan antara 50 cm dengan tanda
tradisional
Setelah selesai tandai selang dengan plaster untuk batas
selang yang akan dimasukkan
Olesi jelly pada NGT sepanjang 10-20 cm
Instruksikan pada pasien bahwa selang akan dimasukan dan
instruksikan pada pasien untuk mengatur posisi ekstensi
Masukkan selang dengan pelan-pelan, jika sudah sampai
epiglottis suruh pasien untuk menelan dan posisikan kepala
pasien fleksi, setelah sampai batas plester cek apakah
selang sudah benar-benar masuk dengan pen light jika
ternyata masih di mulut tarik kembali selang dan pasang lagi
14. Jika sudah masuk cek lagi apakah selang benar-benar masuk
lambung atau trakea dengan memasukkan angin sekitar 5-10
cc dengan spuit. Kemudian dengarkan dengan stetoskop, bila
ada suara angin berarti sudah benar masuk lambung.
Kemuadian aspirasi kembali udara yang di masukkan tadi.
Jika sudah sampai lambung akan ada cairan lambung yang
teraspirasi
Kemudian fiksasi dengan plester pada hidung, setelah
fiksasi lagi di leher. Jangan lupa mengklem ujung selang
supaya udara tidak masuk
Evaluasi pasien setelah terpasang NGT
Setelah selesai rapikan peralatan dan permisi pada pasien
atau keluarga.
Cuci tangan
Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan
Selang NGT maksimal dipasang 3 x 24 jam jika sudah
mencapai waktu harus dilepas dan di pasang NGT yang baru.
15. DOKUMENTASI
Catat hal-hal berikut pada lembar
dokumentasi:
Tanggal dan waktu insersi slang
Warna dan jumlah drainase
Ukuran dan tipe slang
Toleransi klien terhadap
prosedur
16. KOMPLIKASI
1. Komplikasi mekanis
• Sondenya tersumbat
• Dislokasi dari sonde, misalnya karena
ketidaksempurnaan melekatkatnya sonde dengan
plester di sayap hidung.
2. Komplikasi pulmonal: misalnya aspirasi.
• Dikarenakan pemberian NGT feeding yang terlalu
cepat.
• Kecepatan aliran nutrisi enteral terlalu tinggih
• Letak sonde mulai hidung sampai ke lambung tidak
sempurna.
17. KOMPLIKASI..
3.Komplikasi yang disebabkan oleh tidak sempurnanya
kedudukan sonde
• Yang menyerupai jerat
• Yang menyerupai simpul
• Apabila sonde terus meluncur ke duodenum atau
jejunum. Hal ini dapat langsung menyebabkan diare.
4. Komplikasi yang disebabkan oleh zat nutrisi
• Diare
• Perut terasa penuh
• Enteral
• Perencanaan keperawatan dari komplikasi yang
terjadi di usus, pemberian nutrisi enteral harus
dilakukan secara bertahap