SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
HEMORARGIA POST PARTUM
DISUSUN OLEH :
1. Rahmi Andrita Yuda (1920332028)
2. Yaumil Fauziah (1920332029)
3. Intan Julianingsih (1920332030)
DEFINISI PENDARAHAN POST PARTUM
Kehilangan darah
> 500 mL setelah
persalinan
pervaginam
Kehilangan darah
> 1000 mL setelah
persalinan sesar
(SC)
Setiap kehilangan darah yang memiliki potensia untuk
menyebabkan gangguan hemodinamik
ETIOLOGI
• Atonia Uteri
TONE
• Retensio Plasenta, Sisa Plasenta/bekuan
TISSUE(implantasi abnormal plasenta)
• Rupture Uteri
• Inversio Uteri
• Laserasi Jalan lahir
TRAUMA
TROMBIN
• Kelainan pembekuan darah
• DIC
Perdarahan terjadi karena pembuluh darah didalam uterus masih terbuka. Lepasnya plasenta
tidak terjadi bersamaan sehingga sebagian masih melekat pada tempat implementasinya,
sehingga sebagian pembuluh darah terbuka serta menimbulkan perdarahan Pelepasan plasenta
memutuskan pembuluh darah dalam stratum spongiosum sehingga sinus - sinus maternalis
ditempat insersi plasenta terbuka
TISSUE
TONE
Dalam persalinan pembuluh darah yang ada di uterus melebar untuk meningkatkan sirkulasi ke
sana, Adanya gangguan retraksi dan kontraksi otot uterus, akan menghambat penutupan
pembuluh darah yang melebar tadi tidak menutup sempura sehingga terjadi perdarahan terus
menerus
TRAUMA
. Perlukaan yang luas akan menambah perdarahan seperti robekan servix, vagina dan
perineum, perdarahan terjadi karena terbukanya pembuluh darah
TROMBIN
Penyakit darah pada ibu, misalnya afibrinogemia atau hipofibrinogemia karena tidak ada atau
kurangnya fibrin untuk membantu proses pembekuan darah dimana akan terjadi gangguan
pembentukan thrombus di ujung pembuluh darah,sehingga aliran darah terganggu serta
Pemebentukan epitel juga akan terganggu sehingga akan menimbulkan perdarahan berkepanjangan
KLASIFIKASI PERDARAHAN POST PARTUM
PERDARAHAN PASCA PERSALINAN:
PERDARAHAN > 500 CC
PERDARAHAN
< 24 JAM SESUDAH
BAYI LAHIR
PRIMER SEKUNDER
PERDARAHAN
> 24 JAM SESUDAH
BAYI LAHIR
Hemoragic Post Partum Primer,
meliputi :
• Uterus atonik (terjadi karena, misalnya
plasenta atau selaput ketuban
tertahan)
• Trauma genital (meliputi penyebab
spontan dan trauma akibat
penatalaksanaan atau gangguan,
misalnya, kelahiran yang
menggunakan peralatan termasuk
seksio sesarian, episiotomi,
pemotongan “ghisiri”)
• Koagulasi intravaskular diseminata
• Inversi uterus
Hemoragic Post Partum Sekunder,
meliputi :
• Fragmen plasenta atau selaput ketuban
tertahan
• Pelepasan jaringan mati setelah
persalinan macet (dapat terjadi di
serviks, vagina, kandung kemih, rektum)
• Terbukanya luka pada uterus (setelah
seksio sesarian atau ruptur uterus).
FAKTOR PREDISPOSISI
UsiaIbu Gravid
Paritas
Kadar Hemoglobin Kelainan implantasi dan
pembentukan plasenta
Trauma saat kehamilan
dan Persalinan
Gangguan Koagulasi
Diagnosis Perdarahan Pascapersalinan
Gejala dan tanda
yang selalu ada
Gejala dan tanda yang
Kadang-kadang ada
Diagnosis
kemungkinan
•Uterus tidak berkontraksi dan lembek
•Perdarahan setelah anak lahir (perdarahan
pascapersalinan primer atau)
•Syok Atonia uteri
•Perdarahan segera
•Darah segar yang mengalir segera setelah
bayi lahir
•Uterus kontraksi baik
•Plasenta lengkap
•Pucat
•Lemah
•Menggigil
Robekan jalan
lahir
•Plasenta belum lahir setelah 30 menit
•Perdarahan segera (P3)
•Uterus kontraksi baik
•Tali pusat putus akibat traksi
berlebihan
•Inversio uteri akibat tarikan
•Perdarahan lanjutan
Retensio
plasenta
•Plasenta atau sebagian selaput
(mengandung pembuluh darah) tidak
lengkap
•Perdarahan segera
•Uterus berkontaksi tetapi
tinggi
fundus tidak berkurang
(kontraksi hilang-timbul)
Tertinggalnya
sebagian
plasenta
Gejala dan tanda
yang selalu ada
Gejala dan tanda yang
Kadang-kadang ada
Diagnosis
kemungkinan
•Uterus tidak berkontraksi dan lembek
•Perdarahan setelah anak lahir (perdarahan
pascapersalinan primer atau)
•Syok Atonia uteri
•Perdarahan segera
•Darah segar yang mengalir segera setelah
bayi lahir
•Uterus kontraksi baik
•Plasenta lengkap
•Pucat
•Lemah
•Menggigil
Robekan jalan
lahir
•Plasenta belum lahir setelah 30 menit
•Perdarahan segera (P3)
•Uterus kontraksi baik
•Tali pusat putus akibat traksi
berlebihan
•Inversio uteri akibat tarikan
•Perdarahan lanjutan
Retensio
plasenta
•Plasenta atau sebagian selaput
(mengandung pembuluh darah) tidak
lengkap
•Perdarahan segera
•Uterus berkontaksi tetapi tinggi
fundus tidak berkurang
(kontraksi hilang-timbul)
Tertinggalnya
sebagian
plasenta
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan darah lengkap harus harus dilakukan sejak periode
antenatal. Kadar hemoglobin dibawah 10 g/dL berhubungan
dengan hasil kehamilan yang buruk.
• Pemeriksaan golongan darah dan tes antibodi harus dilakukan sejak
awal periode antenatal
• Perlu dilakukan pemeriksaan faktor koagulasi seperti waktu
perdarahan dan waktu pembekuan
PENATALAKSANAAN
1.Penatalaksanaan umum
• Ketahui secara pasti kondisi ibu bersalin sejak awal
• Pimpin persalinan dengan mengacu pada persalinan bersih dan aman
• Selalu siapkan keperluan tindakan gawat darurat
• Segera lakukan penilaian klinik dan upaya pertolongan apabila dihadapkan dengan
masalah dan komplikasi
• Atasi syok jika terjadi syok
• Pastikan kontraksi berlangsung baik ( keluarkan bekuan darah, lakukan pijatan uterus,
beri uterotonika 10 IV dilanjutkan infus 20 ml dalam 500 cc NS/RL dengan tetesan 40
tetes/menit ).
• Pastikan plasenta telah lahir lengkap dan eksplorasi kemungkinan robekan jalan lahir
• Bila perdarahan tidak berlangsung, lakukan uji bekuan darah.
• Pasang kateter tetap dan pantau cairan keluar masuk
• Lakukan observasi ketat pada 2 jam pertama paska persalinan dan lanjutkan pemantauan
terjadwal hingga 4 jam berikutnya.
2.PENATALAKSANAAN KHUSUS
A. ATONIA UTERI
• Lakukan tindakan spesifik
 Kompresi bimanual
eksternal
 Kompresi bimanual
internal
 Tampon kondom kateter
PENANGANAN KHUSUS ATONIA UTERI
Masase fundus uteri
Segera ssdh plasenta lahir
(maksimal 15 detik)
Uterus kontraksi?
Evaluasi / bersihkan bekuan darah /sel
ketuban KBI maksimal 5 menit
Uterus kontraksi?
• Ajarkan keluarga KBE
• Keluarkan tangan secara hati2
• Suntik ergometrin 0,2 im
• Pasang infus + 20 IU Oksitosin, guyur
• Lakukan KBI lagi
Ya
Evaluasi Rutin
Ya
• Pertahankan KBI 1 – 2 mnt
• Keluarkan tangan secara
hati2
• Lakukan pengawasan kala
IV
Ajarkan keluarga KBE
Keluarkan tangan secara hati2
Suntik Ergometrin 0,2 im
Pasang infus + 20 IU Oksitosin, guyur
Lakukan KBI lagi
Uterus kontraksi ?
Rujuk ke RS utk persiapan laparotomi
(bisa dilakukan pemasangan tampon kondom kateter)
Lanjutkan infus + 20 IU oksitosin minimal 500 cc / jam
Sampai tempat rujukan
Ya Pengawasan Kala IV
Tidak Lakukan KBE Dapat diberikan misoprostol per rektal
• Tentukan jenis retensio yang terjadi karena berkaitan dengan tindakan yang akan diambil.
• Regangkan tali pusat dan minta pasien untuk mengejan, bila ekspulsi tidak terjadi cobakan
traksi terkontrol tali pusat.
• Pasang infus oksitosin 20 unit/500 cc NS atau RL dengan tetesan 40/menit, bila perlu
kombinasikan dengan misoprostol 400mg per rektal.
• Bila traksi terkontrol gagal melahirkan plasenta,
• lakukan manual plasenta secara hati-hati dan halus.
• Restorasi cairan untuk mengatasi hipovolemia.
• Lakukan transfusi darah bila diperlukan.
• Berikan antibiotik profilaksis ( ampicilin 2 gr IV/oral + metronidazole 1 g supp/oral ).
B. Retensio Plasenta
Manual Plasenta
• Dilakukan bila plasenta belum lahir 30 menit
setelah bayi lahir
• Berikan sedativa dan analgetik jika
diperlukan (untuk relaksasi dan mencegah
refleks vagal)
• Masukkan tangan secara obstetrik dengan
menelusuri bagian bawah tali pusat,
sementara tangan yang lain menahan
fundus uteri
• Lepaskan implantasi plasenta
Jika plasenta tidak dapat dilepaskan 
plasenta akreta
RUPTUR UTERI
• Berikan segera cairan isotonik ( RL/NS) 500 cc dalam 15-20 menit dan siapkan
laparatomi
• Lakukan laparatomi untuk melahirkan anak dan plasenta, fasilitas pelayanan kesehatan
dasar harus merujuk pasien ke rumah sakit rujukan
• Bila konservasi uterus masih diperlukan dan kondisi jaringan memungkinkan, lakukan
operasi uterus
• Bila luka mengalami nekrosis yang luas dan kondisi pasien mengkwatirkan lakukan
histerektomi
• Lakukan bilasan peritonial dan pasang drain dari cavum abdomen
• Antibiotik dan serum anti tetanus, bila ada tanda-tanda infeksi. (Ambarwati, 2010)
SISA PLASENTA
• Penemuan secara dini, dengan memeriksa
kelengkapan plasenta setelah dilahirkan
• Berika antibiotika karena kemungkinan ada
endometriosis
• Lakukan eksplorasi digital/bila serviks terbuka dan
mengeluarkan bekuan darah atau jaringan, bila
serviks hanya dapat dilalui oleh instrument, lakukan
evakuasi sisa plasenta dengan dilatasi dan kuret.
• Hb 8 gr% berikan transfusi atau berikan sulfat
ferosus 600mg/hari selama 10 hari.
ROBEKAN SERVIKS
• Sering terjadi pada sisi lateral, karena serviks yang
terjulur akan mengalami robekan pada posisi spina
ishiadika tertekan oleh kepala bayi.
• Bila kontraksi uterus baik, plasenta lahir lengkap,
tetapi terjadi perdarahan banyak maka segera lihat
bagian lateral bawah kiri dan kanan porsio.
• Jepitan klem ovum pada kedua sisi porsio yang
robek sehingga perdarahan dapat segera di
hentikan, jika setelah eksploitasi lanjutkan tidak
dijumpai robekan lain, lakukan penjahitan, jahitan
dimulai dari ujung atas robekan kemudian kearah
luar sehingga semua robekan dapat dijahit.
• Setelah tindakan periksa tanda vital, kontraksi
uterus, tinggi fundus uteri dan perdarahan paska
tindakan
• Berikan antibiotika profilaksis, kecuali bila jelas
ditemui tanda-tanda infeksi
• Bila terjadi defisit cairan lakukan restorasi dan bila
kadar Hb dibawah 8 gr% berikan transfusi darah
PENCEGAHAN
Penanganan aktif kala III dapat menurunkan insiden dan tingkat
keparahan perdarahan post partum. Penanganan aktif kala III
merupakan kombinasi dari hal- hal berikut:
• Pemberian uterotonika (dianjurkan oksitosin) segera
setelah bayi dilahirkan
• Penjepitan dan pemotongan tali pusat dengan cepat dan tepat.
• Peregangan tali pusat yang terkendali

More Related Content

Similar to HEMORARGIA POST PARTUM.pptx

Asuhan kebidanan persalianan kala iv
Asuhan kebidanan persalianan kala ivAsuhan kebidanan persalianan kala iv
Asuhan kebidanan persalianan kala ivAyunina2
 
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxPerdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxItcBaraCraft
 
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI Erlina Wati
 
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakartaPenyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakartaYunita Dipra
 
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVSALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVLilis c'Ben
 
hemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptxhemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptxIGDKSP
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteriarozi14
 
Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Taufik Tias
 
Perdarahan pasca persalinan
Perdarahan pasca persalinanPerdarahan pasca persalinan
Perdarahan pasca persalinanRsia Muslimat
 
Kegawatdaruratan_Obstetri.ppt
Kegawatdaruratan_Obstetri.pptKegawatdaruratan_Obstetri.ppt
Kegawatdaruratan_Obstetri.pptYoshiRiantyoko
 
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.pptSTIKESSENIORSARJANAK
 
Persalinan Aktif Kala III
Persalinan Aktif Kala IIIPersalinan Aktif Kala III
Persalinan Aktif Kala IIIParama Perdana
 
BAB III APN Kala III Atonia.ppt
BAB III APN Kala III Atonia.pptBAB III APN Kala III Atonia.ppt
BAB III APN Kala III Atonia.pptVictorSantawi1
 

Similar to HEMORARGIA POST PARTUM.pptx (20)

Asuhan kebidanan persalianan kala iv
Asuhan kebidanan persalianan kala ivAsuhan kebidanan persalianan kala iv
Asuhan kebidanan persalianan kala iv
 
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptxPerdarahan Obstetri TM I.pptx
Perdarahan Obstetri TM I.pptx
 
162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp
 
162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp162970870 askep-hpp
162970870 askep-hpp
 
Haemorraghe post partum
Haemorraghe post partumHaemorraghe post partum
Haemorraghe post partum
 
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
 
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakartaPenyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
Penyulit kala 3 persalinan poltekkes surakarta
 
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IVSALIN PENYULIT KALA III DAN IV
SALIN PENYULIT KALA III DAN IV
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Pp hdocx
Pp hdocxPp hdocx
Pp hdocx
 
hemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptxhemorragic-post-partum-ppt.pptx
hemorragic-post-partum-ppt.pptx
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)
 
Perdarahan pasca persalinan
Perdarahan pasca persalinanPerdarahan pasca persalinan
Perdarahan pasca persalinan
 
Kegawatdaruratan_Obstetri.ppt
Kegawatdaruratan_Obstetri.pptKegawatdaruratan_Obstetri.ppt
Kegawatdaruratan_Obstetri.ppt
 
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
18. Bahaya hamil muda; perdarahan.ppt
 
Persalinan Aktif Kala III
Persalinan Aktif Kala IIIPersalinan Aktif Kala III
Persalinan Aktif Kala III
 
BAB III APN Kala III Atonia.ppt
BAB III APN Kala III Atonia.pptBAB III APN Kala III Atonia.ppt
BAB III APN Kala III Atonia.ppt
 
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
Plasenta previa AKPER PEMKAB MUNA
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 

Recently uploaded

Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 

Recently uploaded (20)

Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 

HEMORARGIA POST PARTUM.pptx

  • 1. HEMORARGIA POST PARTUM DISUSUN OLEH : 1. Rahmi Andrita Yuda (1920332028) 2. Yaumil Fauziah (1920332029) 3. Intan Julianingsih (1920332030)
  • 2. DEFINISI PENDARAHAN POST PARTUM Kehilangan darah > 500 mL setelah persalinan pervaginam Kehilangan darah > 1000 mL setelah persalinan sesar (SC) Setiap kehilangan darah yang memiliki potensia untuk menyebabkan gangguan hemodinamik
  • 3. ETIOLOGI • Atonia Uteri TONE • Retensio Plasenta, Sisa Plasenta/bekuan TISSUE(implantasi abnormal plasenta) • Rupture Uteri • Inversio Uteri • Laserasi Jalan lahir TRAUMA TROMBIN • Kelainan pembekuan darah • DIC
  • 4. Perdarahan terjadi karena pembuluh darah didalam uterus masih terbuka. Lepasnya plasenta tidak terjadi bersamaan sehingga sebagian masih melekat pada tempat implementasinya, sehingga sebagian pembuluh darah terbuka serta menimbulkan perdarahan Pelepasan plasenta memutuskan pembuluh darah dalam stratum spongiosum sehingga sinus - sinus maternalis ditempat insersi plasenta terbuka TISSUE TONE Dalam persalinan pembuluh darah yang ada di uterus melebar untuk meningkatkan sirkulasi ke sana, Adanya gangguan retraksi dan kontraksi otot uterus, akan menghambat penutupan pembuluh darah yang melebar tadi tidak menutup sempura sehingga terjadi perdarahan terus menerus TRAUMA . Perlukaan yang luas akan menambah perdarahan seperti robekan servix, vagina dan perineum, perdarahan terjadi karena terbukanya pembuluh darah TROMBIN Penyakit darah pada ibu, misalnya afibrinogemia atau hipofibrinogemia karena tidak ada atau kurangnya fibrin untuk membantu proses pembekuan darah dimana akan terjadi gangguan pembentukan thrombus di ujung pembuluh darah,sehingga aliran darah terganggu serta Pemebentukan epitel juga akan terganggu sehingga akan menimbulkan perdarahan berkepanjangan
  • 5. KLASIFIKASI PERDARAHAN POST PARTUM PERDARAHAN PASCA PERSALINAN: PERDARAHAN > 500 CC PERDARAHAN < 24 JAM SESUDAH BAYI LAHIR PRIMER SEKUNDER PERDARAHAN > 24 JAM SESUDAH BAYI LAHIR
  • 6. Hemoragic Post Partum Primer, meliputi : • Uterus atonik (terjadi karena, misalnya plasenta atau selaput ketuban tertahan) • Trauma genital (meliputi penyebab spontan dan trauma akibat penatalaksanaan atau gangguan, misalnya, kelahiran yang menggunakan peralatan termasuk seksio sesarian, episiotomi, pemotongan “ghisiri”) • Koagulasi intravaskular diseminata • Inversi uterus Hemoragic Post Partum Sekunder, meliputi : • Fragmen plasenta atau selaput ketuban tertahan • Pelepasan jaringan mati setelah persalinan macet (dapat terjadi di serviks, vagina, kandung kemih, rektum) • Terbukanya luka pada uterus (setelah seksio sesarian atau ruptur uterus).
  • 7. FAKTOR PREDISPOSISI UsiaIbu Gravid Paritas Kadar Hemoglobin Kelainan implantasi dan pembentukan plasenta Trauma saat kehamilan dan Persalinan Gangguan Koagulasi
  • 8.
  • 9. Diagnosis Perdarahan Pascapersalinan Gejala dan tanda yang selalu ada Gejala dan tanda yang Kadang-kadang ada Diagnosis kemungkinan •Uterus tidak berkontraksi dan lembek •Perdarahan setelah anak lahir (perdarahan pascapersalinan primer atau) •Syok Atonia uteri •Perdarahan segera •Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir •Uterus kontraksi baik •Plasenta lengkap •Pucat •Lemah •Menggigil Robekan jalan lahir •Plasenta belum lahir setelah 30 menit •Perdarahan segera (P3) •Uterus kontraksi baik •Tali pusat putus akibat traksi berlebihan •Inversio uteri akibat tarikan •Perdarahan lanjutan Retensio plasenta •Plasenta atau sebagian selaput (mengandung pembuluh darah) tidak lengkap •Perdarahan segera •Uterus berkontaksi tetapi tinggi fundus tidak berkurang (kontraksi hilang-timbul) Tertinggalnya sebagian plasenta
  • 10. Gejala dan tanda yang selalu ada Gejala dan tanda yang Kadang-kadang ada Diagnosis kemungkinan •Uterus tidak berkontraksi dan lembek •Perdarahan setelah anak lahir (perdarahan pascapersalinan primer atau) •Syok Atonia uteri •Perdarahan segera •Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir •Uterus kontraksi baik •Plasenta lengkap •Pucat •Lemah •Menggigil Robekan jalan lahir •Plasenta belum lahir setelah 30 menit •Perdarahan segera (P3) •Uterus kontraksi baik •Tali pusat putus akibat traksi berlebihan •Inversio uteri akibat tarikan •Perdarahan lanjutan Retensio plasenta •Plasenta atau sebagian selaput (mengandung pembuluh darah) tidak lengkap •Perdarahan segera •Uterus berkontaksi tetapi tinggi fundus tidak berkurang (kontraksi hilang-timbul) Tertinggalnya sebagian plasenta
  • 11. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium • Pemeriksaan darah lengkap harus harus dilakukan sejak periode antenatal. Kadar hemoglobin dibawah 10 g/dL berhubungan dengan hasil kehamilan yang buruk. • Pemeriksaan golongan darah dan tes antibodi harus dilakukan sejak awal periode antenatal • Perlu dilakukan pemeriksaan faktor koagulasi seperti waktu perdarahan dan waktu pembekuan
  • 12. PENATALAKSANAAN 1.Penatalaksanaan umum • Ketahui secara pasti kondisi ibu bersalin sejak awal • Pimpin persalinan dengan mengacu pada persalinan bersih dan aman • Selalu siapkan keperluan tindakan gawat darurat • Segera lakukan penilaian klinik dan upaya pertolongan apabila dihadapkan dengan masalah dan komplikasi • Atasi syok jika terjadi syok • Pastikan kontraksi berlangsung baik ( keluarkan bekuan darah, lakukan pijatan uterus, beri uterotonika 10 IV dilanjutkan infus 20 ml dalam 500 cc NS/RL dengan tetesan 40 tetes/menit ). • Pastikan plasenta telah lahir lengkap dan eksplorasi kemungkinan robekan jalan lahir • Bila perdarahan tidak berlangsung, lakukan uji bekuan darah. • Pasang kateter tetap dan pantau cairan keluar masuk • Lakukan observasi ketat pada 2 jam pertama paska persalinan dan lanjutkan pemantauan terjadwal hingga 4 jam berikutnya.
  • 13. 2.PENATALAKSANAAN KHUSUS A. ATONIA UTERI • Lakukan tindakan spesifik  Kompresi bimanual eksternal  Kompresi bimanual internal  Tampon kondom kateter
  • 14. PENANGANAN KHUSUS ATONIA UTERI Masase fundus uteri Segera ssdh plasenta lahir (maksimal 15 detik) Uterus kontraksi? Evaluasi / bersihkan bekuan darah /sel ketuban KBI maksimal 5 menit Uterus kontraksi? • Ajarkan keluarga KBE • Keluarkan tangan secara hati2 • Suntik ergometrin 0,2 im • Pasang infus + 20 IU Oksitosin, guyur • Lakukan KBI lagi Ya Evaluasi Rutin Ya • Pertahankan KBI 1 – 2 mnt • Keluarkan tangan secara hati2 • Lakukan pengawasan kala IV
  • 15. Ajarkan keluarga KBE Keluarkan tangan secara hati2 Suntik Ergometrin 0,2 im Pasang infus + 20 IU Oksitosin, guyur Lakukan KBI lagi Uterus kontraksi ? Rujuk ke RS utk persiapan laparotomi (bisa dilakukan pemasangan tampon kondom kateter) Lanjutkan infus + 20 IU oksitosin minimal 500 cc / jam Sampai tempat rujukan Ya Pengawasan Kala IV Tidak Lakukan KBE Dapat diberikan misoprostol per rektal
  • 16. • Tentukan jenis retensio yang terjadi karena berkaitan dengan tindakan yang akan diambil. • Regangkan tali pusat dan minta pasien untuk mengejan, bila ekspulsi tidak terjadi cobakan traksi terkontrol tali pusat. • Pasang infus oksitosin 20 unit/500 cc NS atau RL dengan tetesan 40/menit, bila perlu kombinasikan dengan misoprostol 400mg per rektal. • Bila traksi terkontrol gagal melahirkan plasenta, • lakukan manual plasenta secara hati-hati dan halus. • Restorasi cairan untuk mengatasi hipovolemia. • Lakukan transfusi darah bila diperlukan. • Berikan antibiotik profilaksis ( ampicilin 2 gr IV/oral + metronidazole 1 g supp/oral ). B. Retensio Plasenta
  • 17. Manual Plasenta • Dilakukan bila plasenta belum lahir 30 menit setelah bayi lahir • Berikan sedativa dan analgetik jika diperlukan (untuk relaksasi dan mencegah refleks vagal) • Masukkan tangan secara obstetrik dengan menelusuri bagian bawah tali pusat, sementara tangan yang lain menahan fundus uteri • Lepaskan implantasi plasenta Jika plasenta tidak dapat dilepaskan  plasenta akreta
  • 18. RUPTUR UTERI • Berikan segera cairan isotonik ( RL/NS) 500 cc dalam 15-20 menit dan siapkan laparatomi • Lakukan laparatomi untuk melahirkan anak dan plasenta, fasilitas pelayanan kesehatan dasar harus merujuk pasien ke rumah sakit rujukan • Bila konservasi uterus masih diperlukan dan kondisi jaringan memungkinkan, lakukan operasi uterus • Bila luka mengalami nekrosis yang luas dan kondisi pasien mengkwatirkan lakukan histerektomi • Lakukan bilasan peritonial dan pasang drain dari cavum abdomen • Antibiotik dan serum anti tetanus, bila ada tanda-tanda infeksi. (Ambarwati, 2010)
  • 19. SISA PLASENTA • Penemuan secara dini, dengan memeriksa kelengkapan plasenta setelah dilahirkan • Berika antibiotika karena kemungkinan ada endometriosis • Lakukan eksplorasi digital/bila serviks terbuka dan mengeluarkan bekuan darah atau jaringan, bila serviks hanya dapat dilalui oleh instrument, lakukan evakuasi sisa plasenta dengan dilatasi dan kuret. • Hb 8 gr% berikan transfusi atau berikan sulfat ferosus 600mg/hari selama 10 hari.
  • 20. ROBEKAN SERVIKS • Sering terjadi pada sisi lateral, karena serviks yang terjulur akan mengalami robekan pada posisi spina ishiadika tertekan oleh kepala bayi. • Bila kontraksi uterus baik, plasenta lahir lengkap, tetapi terjadi perdarahan banyak maka segera lihat bagian lateral bawah kiri dan kanan porsio. • Jepitan klem ovum pada kedua sisi porsio yang robek sehingga perdarahan dapat segera di hentikan, jika setelah eksploitasi lanjutkan tidak dijumpai robekan lain, lakukan penjahitan, jahitan dimulai dari ujung atas robekan kemudian kearah luar sehingga semua robekan dapat dijahit. • Setelah tindakan periksa tanda vital, kontraksi uterus, tinggi fundus uteri dan perdarahan paska tindakan • Berikan antibiotika profilaksis, kecuali bila jelas ditemui tanda-tanda infeksi • Bila terjadi defisit cairan lakukan restorasi dan bila kadar Hb dibawah 8 gr% berikan transfusi darah
  • 21. PENCEGAHAN Penanganan aktif kala III dapat menurunkan insiden dan tingkat keparahan perdarahan post partum. Penanganan aktif kala III merupakan kombinasi dari hal- hal berikut: • Pemberian uterotonika (dianjurkan oksitosin) segera setelah bayi dilahirkan • Penjepitan dan pemotongan tali pusat dengan cepat dan tepat. • Peregangan tali pusat yang terkendali