Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Shollana
Persentasi dari kelompok 2 yang berjudul "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam". yang beranggotakan : Shollana M, Danang Wahyu T, Muhammad Wahyu D, dan Nurul F. Husna.
menjadi bangsa indonesia harusnya kita bangga karena indonesia yang kaya akan budaya dan beraneka ragam, namun walaupun berbeda tapi kita memiliki satu kesatuan yang berarti PANCASIlA, berbeda tapi satu
Ppt msi "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam"Shollana
Persentasi dari kelompok 2 yang berjudul "Pendekatan - Pendekatan Studi Islam". yang beranggotakan : Shollana M, Danang Wahyu T, Muhammad Wahyu D, dan Nurul F. Husna.
menjadi bangsa indonesia harusnya kita bangga karena indonesia yang kaya akan budaya dan beraneka ragam, namun walaupun berbeda tapi kita memiliki satu kesatuan yang berarti PANCASIlA, berbeda tapi satu
Aliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialismeradenkuning
Filsafat adalah induk segala ilmu pengetahuan. Dalam Filsafat terdapat beberapa aliran filsafat seperti aliran Empirisme, Rasionalisme dan materialisme.
Berikut merupakan hasil kerja dari kelompok 2, yang beranggotakan : Shollana Makhmud, Nurul Fadzilatul Husna, Muhammad Wahyu Darmawan, dan Danang Wahyu Triantoro.
Kebudayaan adalah gabungan antara tenaga batin dan tenaga lahir manusia. Yang dimaksud ialah bahwa suatu pemikiran manusia yang dilaksanakan dalam bentuk perbuatan adalah merupakan kebudayaan
Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuanEkoBowo2
Pemikiran filsafat merupakan pemikiran reflektif yang dapat berubah dari waktu ke waktu, dengan konsep yang terbuka dalam arti selalu berkembang sesuai dengan keadaan dan dalam mencari solusi masalah yang sesuai dengan bidang yang dihadapi ataupun dengan cabang filsafat yang dipakai sebagai objek formalnya.
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaAinina Sa'id
Manusia yang ada pada zaman filsafat barat kontemporer memiliki kebebasan berfilsafat dengan seluas-luasnya. Kebebasan yang dimaksud bukan berarti kebebasan berfilsafat yang melampaui batas, tetapi tetap berada dalam kaidah berfilsafat yang dipertanggungjawabkan.
Aliran filsafat empirisme rasionalisme dan materialismeradenkuning
Filsafat adalah induk segala ilmu pengetahuan. Dalam Filsafat terdapat beberapa aliran filsafat seperti aliran Empirisme, Rasionalisme dan materialisme.
Berikut merupakan hasil kerja dari kelompok 2, yang beranggotakan : Shollana Makhmud, Nurul Fadzilatul Husna, Muhammad Wahyu Darmawan, dan Danang Wahyu Triantoro.
Kebudayaan adalah gabungan antara tenaga batin dan tenaga lahir manusia. Yang dimaksud ialah bahwa suatu pemikiran manusia yang dilaksanakan dalam bentuk perbuatan adalah merupakan kebudayaan
Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuanEkoBowo2
Pemikiran filsafat merupakan pemikiran reflektif yang dapat berubah dari waktu ke waktu, dengan konsep yang terbuka dalam arti selalu berkembang sesuai dengan keadaan dan dalam mencari solusi masalah yang sesuai dengan bidang yang dihadapi ataupun dengan cabang filsafat yang dipakai sebagai objek formalnya.
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaAinina Sa'id
Manusia yang ada pada zaman filsafat barat kontemporer memiliki kebebasan berfilsafat dengan seluas-luasnya. Kebebasan yang dimaksud bukan berarti kebebasan berfilsafat yang melampaui batas, tetapi tetap berada dalam kaidah berfilsafat yang dipertanggungjawabkan.
BCOM 275 Final Exam VERSION 2 2015 versionudalltawfeek
BCOM 275 Final Exam VERSION 2 Answers
1) The term channel in communication means
A. the medium through which a message travels from sender to
receiver
B. the context of the communication
C. the volume at which a message is received
D. the process of changing thoughts into symbols
2) This preparation process involves looking at the characteristics of the receivers
of the sender’s message.
A. Determining the message
B. Audience analysis
C. Channel evaluation
D. Receiver response analysis
3) A receiver’s response to a sender’s message is called
A. channel
B. feedback
C. encoding
D. decoding
4) This act is involuntary and happens automatically.
A. Listening
B. Feedback
C. Hearing
D. Responding
5) This happens when you receive, construct meaning from, and respond to the
sender’s message.
A. Responding
B. Attending
C. Listening
D. Hearing
6) With this type of response, you analyze or teach the sender about the cause of
his or h
Puheenvuorossa tarkastellaan tietokäytäntöjen vaikutusta sosiaalityössä tuotettavaan tietoon ja sosiaalityön toteuttamiseen. Sosiaalityön tarkasteleminen tietokäytäntöinä mahdollistaa toimintatapojen toimivuuden arvioinnin, jatkojalostamisen ja jatkohyödyntämisen. Tietokäytännöt vaikuttavat myös asiakkaan osallisuuden toteutumiseen. Tietokäytäntöjen merkitys on olennainen työskennellessä eri palvelujen välisillä rajapinnoilla. Sosiaalityön tietokäytäntöjä koskevassa tutkimuksessa huomattiin, että tietokäytännöillä on keskeinen vaikutus siihen, miten lastensuojelun nuoret asiakkaat kokivat oman asemansa sosiaalityössä. Kokemukset näennäisestä osallisuudesta koettiin vaikuttavan jopa omaan identiteettiin sosiaalityön asiakkaana.
Pasi Pohjola, Kehittämispäällikkö, Terveyden ja hyvinvoinnin laitos
Pengertian individu,Manusia sebagai Mahluk Social,Pengertian Masyarakat, Pengertian Agama,Fungsi dan tujuan agama dalam masyarakat,Contoh-contoh pelanggaran HAM atas nama AGAMA
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. menurut Durkheim adalah suatu “sistem kepercayaan
dan praktek yang telah dipersatukan yang berkaitan
dengan hal-hal yang kudus kepercayaan-kepercayaan
dan praktek-praktek yang bersatu menjadi suatu
komunitas moral yang tunggal.”
menurut pendapat Hendro puspito, agama adalah
suatu jenis sosial yang dibuat oleh penganut-
penganutnya yang berproses pada kekuatan-
kekuatan non-empiris yang dipercayainya dan
didayagunakannya untuk mencapai keselamatan bagi
mereka dan masyarakat luas umumya.
3. Kepercayaan pada hal-hal yang spiritual
Perangkat kepercayaan dan praktek-praktek spiritual
yang dianggap sebagai tujuan tersendiri
Ideologi mengenai hal-hal yang bersifat supranatural
4. Hubungan manusia dengan tuhannya.
Hubungan dengan tuhan disebut ibadah. Ibadah
bertujuan untuk mendekatkan diri manusia kepada
tuhannya.
Hubungan manusia dengan manusia.
Agama memiliki konsep-konsep dasar mengenai
kekeluargaan dan kemasyarakatan. Konsep dasar tersebut
memberikan gambaran tentang ajaran-ajaran agama
mengenai hubungan manusia dengan manusia atau
disebut pula sebagai ajaran kemasyarakatan. Sebagai
contoh setiap ajaran agama mengajarkan tolong-menolong
terhadap sesama manusia.
5. Hubungan manusia dengan makhluk lainnya atau
lingkungannya.
Di setiap ajaran agama diajarkan bahwa manusia
selalu menjaga keharmonisan antara makluk hidup
dengan lingkungan sekitar supaya manusia dapat
melanjutkan kehidupannya.
6. Fungsi edukatif.
Agama memberikan bimbingan dan pengajaaran
dengan perantara petugas-petugasnya (fungsionaris)
seperti syaman, dukun, nabi, kiai, pendeta imam, guru
agama dan lainnya, baik dalam upacara (perayaan)
keagamaan, khotbah, renungan (meditasi)
pendalaman rohani, dsb.
7. Fungsi pengawasan sosial (social control)
Fungsi agama sebagai kontrol sosial yaitu :
a) Agama meneguhkan kaidah-kaidah susila dari adat
yang dipandang baik bagi kehidupan moral warga
masyarakat.
b) Agama mengamankan dan melestarikan kaidah-
kaidah moral ( yang dianggap baik )dari serbuan
destruktif dari agama baru dan dari system hokum
Negara modern.
8. Fungsi memupuk Persaudaraan.
Kesatuan persaudaraan berdasarkan kesatuan
sosiologis ialah kesatuan manusia-manusia yang didirikan
atas unsur kesamaan.
a) Kesatuan persaudaraan berdasarkan ideologi yang
sama, seperti liberalisme, komunisme, dan sosialisme.
b) Kesatuan persaudaraan berdasarkan sistem politik
yang sama. Bangsa-bangsa bergabung dalam sistem
kenegaraan besar, seperti NATO, ASEAN dll.
c) Kesatuan persaudaraan atas dasar se-iman,
merupakan kesatuan tertinggi karena dalam
persatuan ini manusia bukan hanya melibatkan
sebagian dari dirinya saja melainkan seluruh
pribadinya dilibatkan dalam satu intimitas yang
terdalam dengan sesuatu yang tertinggi yang
dipercayai bersama
9. Fungsi Transformatif
Fungsi transformatif disini diartikan dengan
mengubah bentuk kehidupan baru atau mengganti
nilai-nilai lama dengan menanamkan nilai-nilai baru
yang lebih bermanfaat.
Sedangkan menurut Thomas F.O’Dea menuliskan
enam fungsi agama dan masyarakat yaitu:
a) Sebagai pendukung, pelipur lara, dan perekonsiliasi.
b) Sarana hubungan transendental melalui pemujaan
dan upacara keagamaan.
c) Penguat norma-norma dan nilai-nilai yang sudah ada.
d) Pengoreksi fungsi yang sudah ada.
e) Pemberi identitas diri.
f) Pendewasaan agama.
10. Menurut Elizabeth K. Nottingham (1954), kaitan
agama dalam masyarakat dapat mencerminkan tiga
tipe, meskipun tidak menggambarkan keseluruhannya
secara utuh.
11. a) Masyarakat yang Terbelakang dan Nilai-nilai Sakral
Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi, dan
terbelakang. Anggota masyarakatnya menganut
agama yang sama. Sebab itu, keanggotaan mereka
dalam masyarakat dan dalam kelompok
keagamaan adalah sama. Agama menyusup ke
dalam kelompok aktivitas yang lain. Sifat-sifatnya:
1. Agama memasukkan pengaruhnya yang sakral
ke dalam sistem masyarakat secara mutlak.
2. Nilai agama sering meningkatkan
konservatisme dan menghalangi perubahan
dalam masyarakat dan agama menjadi fokus
utama pengintegrasian dan persatuan
masyarakat secra keseluruhan yang berasal
dari keluarga yang belum berkembang.
12. b) Mayarakat-masyarakat Praindustri yang Sedang
Berkembang.
Masyarakatnya tidak terisolasi, ada perkembangan
teknologi. Agama memberi arti dan ikatan kepada sistem nilai
dalam tiap masyarakat, pada saat yang sama, lingkungan yang
sakral dan yang sekular masih dapat dibedakan. Fase kehidupan
sosial diisi dengan upacara-upacara tertentu. Di pihak lain,
agama tidak memberikan dukungan sempurna terhadap
aktivitas sehari-hari, agama hanya memberikan dukungan
terhadap adat-istiadat.
Pendekatan rasional terhadap agama dengan penjelasan
ilmiah biasanya akan mengacu dan berpedoman pada tingkah
laku yang sifatnya ekonomis dan teknologis dan tentu akan
kurang baik. Karena adlam tingkah laku, tentu unsur rasional
akan lebih banyak, dan bila dikaitkan dengan agama yang
melibatkan unsur-unsur pengetahuan di luar jangkauan
manusia (transdental), seperangkat symbol dan keyakinan yang
kuat, dan hal ini adalah keliru. Karena justru sebenarnya,
tingkah laku agama yang sifatnya tidak rasional memberikan
manfaat bagi kehidupan manusia.