SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
STANDART KEAMANAN LABORATORIUM
MIKROBIOLOGI UNTUK PENGEMBANGAN AGENS
PENGENDALI HAYATI
K3
Laboratorium mikrobiologi awalnya digunakan
sebagai sarana penunjang diagnosis,
semakin majunya ilmu pengetahuan maka fungsi
laboratorium semakin meningkat, tidak hanya untuk
diagnosis tetapi mencakup bidang pelayanan, pendidikan,
penelitian bahkan dibidang perlindungan tanaman
laboratorium mikrobiologi diperlukan dalam pengembangan
agens pengendali hayati (APH) untuk mengendalikan Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT).
Klasifikasi Laboratorium
Mikrobiologi
Berdasarkan resiko infeksi,
mikroorganisme
Berdasarkan Tingkat Keamanan
Biologis laboratorium
Berdasarkan resiko infeksi,
mikroorganisme
 Kategori risiko 1
tidak menimbulkan resiko/resiko sangat rendah
(individu, masyarakat), tidak menyebabkan penyakit
(manusia/ternak).
 Kategori resiko 2
menimbulkan resiko sedang (individu), resiko
rendah (masyarakat), dapat menimbulkan sakit
akan tetapi tidak menimbulkan bahaya yang serius.
Infeksi yang terjadi dapat dicegah dan resiko
penyebaran terbatas.
Berdasarkan resiko infeksi,
mikroorganisme
 Kategori resiko 3
menimbulkan resiko tinggi (individu), resiko rendah
(masyarakat), dapat menimbulkan sakit serius tetapi
tidak menyebar, tersedia tindakan pencegahan dan
pengobatan efektif.
 Kategori resiko 4
menimbulkan resiko tinggi (individu, mayarakat),
dapat menimbulkan sakit serius, sangat menular
dan belum tersedia tindakan pencegahan dan
pengobatan yang efektif.
Berdasarkan Tingkat Keamanan
Biologis laboratorium
 Laboratorium Tingkat keamanan Biologis I :
Menyelenggarakan kegiatan dengan kelompok
mikroorganisme kategori resiko1.
 Laboratorium Tingkat keamanan Biologis II :
Menyelenggarakan kegiatan dengan kelompok
mikroorganisme resiko II.
 Laboratorium Tingkat Keamanan Biologis III :
Menyelenggarakan kegiatan dengan
mikroorganisme resiko III.
 Laboratorium Tingkat Keamanan Biologis IV :
Menyelenggarakan kegiatan dengan kelompok
mikroorganisme resiko IV.
Persyaratan Laboratorium Mikrobiologi Untuk
Pengembangan APH
 Persyaratan laboratorium tingkat keamanan Biologis I
meliputi :
pintu yang dapat digunakan untuk akses masuk
dan keluar, terdapat bak cuci tangan, disediakan jas
laboratorium dan rak penyimpanannya, ruangan
mudah dibersihkaan, kedap air, perabotan kokoh,
jendela dilengkapi saringan debu, Biological Safety
Cabinet (BSL), autoclave untuk sterilisasi alat, bahan
maupun sterilisasi sisa-sisa kultur / isolat yang tidak
terpakai sebelum dibuang.
Gambar 1. Pemakaian Biological Safety Cabinet
 Persyaratan laboratorium tingkat keamanan Biologis
II yaitu :
pintu dapat menutup sendiri, tersedia bak cuci
tangan (steinless steel), perabotan kokoh, jendela
dilengkapi saringan debu, dilengkapi dengan
Biological Safety Cabinet (BSL)/Laminar flow
menggunakan filter udara yang dapat mengalirkan
ulang udara yang tersaring, membuang sebagian
udara ke atmosfer dan memasukkan udara melalui
bagian depan cabinet. Cahaya/penerangan cukup,
membatasi lalu lintas orang maupun barang ketika
personil laboratorium sedang bekerja
Gambar 2. Biological Safety Cabinet
Standart Operasional Praktek di
Laboratorium Mikrobiologi
Selain peralatan pendukung laboratorium,
juga diperlukan Standart Operasional dalam
praktek di laboratorium mikrobiologi. Standart
operasional tersebut harus dilakukan oleh
setiap personil tanpa terkecuali.
Gambar 3. Berbagai Alat Pelindung Diri
Aturan-aturan standart keamanan dan keselamatan di
laboratorium sebagai berikut :
 Mencuci tangan dengan menggunakan sabun
disinfektan ketika memasuki dan
meninggalkan ruangan laboratorium.
 Tidak diperbolehkan menyimpan, meletakkan
makanan, minuman dilaboratorium, tidak
boleh merokok di area laboratorium.
 Di dalam lokasi laboratorium sebaiknya
menggunakan jas laboratorium berlengan
panjang dengan kancing di bagian depan
agar mudah dibuka.
 Sebaiknya didalam laboratorium menggunakan
sepatu khusus, disesuaikan dengan kondisi
laboratorium.
 Singkirkan barang-barang yang tidak perlu dari area
kerja. (sebaiknya tas, dompet, dsb. tempatkan pada
rak tersendiri).
 Bersihkan area kerja dengan menggunakan alkohol
sebelum maupun setelah bekerja.
 Pemberian label pada media/isolat/dll harus secara
jelas, agar tidak terjadi kekeliruan.
 Botol-botol reagen, botol kultur (isolat) harus
tertutup rapat dan jangan dibuka kalau tidak
diperlukan.
 Peralatan inokulasi disterilisasi terlebih dulu dengan
api bunsen sebelum dan sesudah digunakan.
 Perlakukan semua mikroorganisme sebagai pathogen yang
berpotensi (beresiko bagi kesehatan) dan gunakan cara
perlindungan yang sesuai.
 Gunakan sarung tangan apabila bekerja dengan
mikroorganisme yang berpotensi menyebabkan penyakit.
 Sterilisasi seluruh bahan dan peralatan laboratorium.
 Jangan pernah menggunakan pipet dengan mulut.
 Pertimbangkan selalu setiap bahaya yang ada, autoclave
terlebih dahulu cairan sisa culture yang tidak terpakai sebelum
membuangnya.
 Buang semua materi limbah padat kedalam kantong dan di
autoclave sebelum kemudian dibuang ke tempat sampah.
 Kenali letak alat-alat keselamatan di laboratorium
(P3K,shower, pemadam api).
 Laporkan setiap terjadi kecelakaan sekecil apaun di
laboratorium (zat kimia, culture/ isolat tumpah rusak).
Penggunaan Alat-alat di
Laboratorium
Cara menggunakan pipet dan alat bantu pipet
 Hindari memipet dengan mulut, gunakan alat bantu,
masukkan sumbat kapas untuk mengurangi
kontaminasi
 Jangan mencampur bahan infeksi dengan
menghisap/meniup pipet
 Jangan mengeluarkan cairan dari dalam pipet
secara paksa
 Gunakan kapas yang telah diberi disinfektan bila
ada tetesan spesimen yang jatuh di meja, kemudian
kapas di buang di tempat khusus untuk diautoclave
 Rendam pipet habis pakai di disinfektan 18-24 jam
Cara pembukaan wadah
 Buka tutup wadah di tempat kerja dengan
hati-hati agar isi dalam wadah tidak
terpencar ke luar.
 Gunakan jas lab. dan sarung tangan.
 Hindari aerosol.
 Spesimen yang bocor atau pecah hanya
dibuka di dalam Safety Cabinet.
Penerimaan spesimen di Laboratorium
 Laboratorium mempunyai loket khusus penerimaan spesimen.
Jika jumlah spesimen tidak banyak, maka tempat pemeriksaan
spesimen dapat dilakukan pada meja khusus dalam areal
laboratorium.
 Spesimen harus di tempatkan dalam wadah yang tertutup rapat
untuk mencegah tumpahnya/bocornya spesimen.
 Wadah harus dapat didisinfeksi atau diautoklaf.
 Wadah terbuat dari bahan tidak mudah pecah/bocor.
 Wadah diberi label tentang identitas spesimen.
 Wadah diletakkan pada baki khusus yang terbuat dari logam atau
plastik yang dapat didisinfeksi atau diautoklaf ulang.
 Baki harus didisinfeksi / diautoklaf secara teratur setiap hari.
 Jika mungkin, wadah diletakkan di atas baki dalam posisi berdiri.
Petugas pembawa spesimen dalam Laboratorium
 Mengenakan jas laboratorium yang tertutup rapat
pada bagian depan saat membawa spesimen.
 Membawa spesimen di atas kaki
 Mencuci tangan dengan disinfektan jika terkena
tumpahan/percikan dari spesimen.
 Jika spesimen bocor / tumpah di atas baki,
dekontaminasi baki dan sisa spesimen diautoklaf.
 Lapor pada petugas/panitia keamanan kerja
laboratorium jika terluka saat bekerja.
Tindakan khusus terhadap darah dan
cairan tubuh
Mengambil, melabel dan membawa spesimen
 Gunakan sarung tangan
 Hanya petugas lab yang boleh melakukan pengambilan
darah.
 Setelah pengambilan darah, lepaskan jarum dari
sempritnya dengan alat khusus yang sekaligus merupakan
wadah penyimpanan jarum habis pakai. Pindahkan darah
ke dalam tabung spesimen dengan hari-hati dan tutup
rapat mulut tabung spesimen. Jarum suntik habis pakai
sebaiknya dibakar dalam alat insinerasi. Jika fasilitas
insinerasi tidak tersedia, jarum suntik dan sempritnya
diautoklaf dalam kantong yang terpisah.
 Tabung spesimen dan formulir permintaan harus diberi
label BAHAYA INFEKSI.
 Masukkan tabung ke dalam kantung plastik untuk dibawa
ke laboratorium. Formulir permintaan dibawa secara
terpisah.
Membuka tabung spesimen dan mengambil
sampel
 Buka tabung spesimen dalam kabinet
keamanan biologis Kelas I dan Kelas II.
 Gunakan sarung tangan
 Untuk mencegah percikan, buka sumbat
tabung setelah dibungkus kain kasa.
Kaca dan benda tajam
 Jika mungkin, gunakan alat terbuat dari
plastik sebagai pengganti kaca/gelas. Bahan
kaca/gelas dapat dipakai jika terbuat dari
borosilikat.
 Sedapat mungkin, hindari penggunaan alat
suntik selain untuk mengambil darah
Sediaan darah pada kaca objek
 Pegang kaca objek dengan forsep
 Peralatan otomatis
 Sebaiknya gunakan alat yang tertutup
(enclosed type)
 Cairan yang keluar dari alat/effalut harus
dikumpulkan dalam tabung/wadah tertutup
atau dibuang ke dalam sistem pembuangan
limbah.
 Jika memungkinkan, alirkan hipoklorit atau
glutaraldehid ke dalam alat disinfektan hanya
pada keadaan tertentu.
Melakukan sentrifus
 Gunakan tabung sentrifus yang mempunyai tutup
 Gunakan selongsong/rotor yang dilengkapi penutup
Jaringan
 Fiksasi jaringan dengan formalin. Spesimen
berukuran kecil, seperti dari biopsi jarum, dapat
difiksasi dan didekontaminasi dalam waktu kurang
lebih 2 jam, tetapi spesimen berukuran besar
membutuhkan waktu beberapa hari.
 Setelah melakukan potong beku (frozensection), alat
(cryotome) haru didekontaminasi.
Kecelakaan di Laboratorium
 Perlindungan petugas pemeriksa
 Batasi kontaminasi
 Dekontaminasi pegawai
 Dekontaminasi areal yang berhubungan
 Dekontaminasi kulit, detergen tidak boleh
digunakan, perawatan harus dilakukan
dengan tidak merusak kulit
 Dekontaminasi mata, dilakukan dengan
perawatan air untuk mencegah penyebaran
kontaminasi dari satu area ke area lainnya
 Dekontaminasi pakaian, pakaian yang
terkontaminasi harus dipindahkan secepatnya dan
diletakkan pada wadah tertentu. Harus dipindahkan
dari lokasi tumpahan sampai kontaminasi dapat
termonitor.
 Dekontaminasi daerah kerja, basahi semua daerah
yang terkena tumpahan termasuk wadah yang
rusak dengan disinfektan. Diamkan 10 menit.
Bersihkan dengan tissue atau lap dengan
menggunakan sarung tangan
Bila terjadi kecelakaan diruang kerja laboratorium, batasi orang yang
masuk didaerah tersebut sampai dilakukan monitor terhadap
kontaminasi oleh petugas. Kotak peralatan P3K yang lengkap
harus tersedia di laboratorium dan diletakkan di tempat
yang diketahui oleh semua staf laboratorium. Sebaiknya kotak
peralatan tersebut disertai dengan petunjuk lengkap
tentang pertolongan pada kecelakaan, terpotong/tersengat,
luka bakar, keracunan, shock/collapse serta terbaca oleh semua staff.
Setelah semua hal yang mendukung terciptanya kesehatan, keselamatan
dan keamanan kerja terpenuhi, maka hal terakhir yang diperlukan untuk
menyempurnakan semua kegiatan tersebut adalah mencuci tangan.
Cara yang benar untuk mencuci tangan
yaitu :
 Basahi tangan setinggi pertengahan lengan bawah
dengan air mengalir
 Gunakan sabun di bagian telapak tangan yang telah
basah
 Digosok telapak tangan ke telapak tangan, sehingga
menghasikan busa secukupnya selama 15-20 detik
 Bilas kembali dengan air bersih
 Tutup kran dengan siku atau tissue
 Keringkan tangan dengan tissu / handuk kertas
 Hindarkan menyentuh benda disekitarnya setelah
mencuci tangan.
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Modul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratoriumModul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratoriumAndi Wahyudin
 
Sanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
Sanitasi dan Penanganan Limbah LaboratoriumSanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
Sanitasi dan Penanganan Limbah LaboratoriumBapake Icha Kukuh Andin
 
Toksikology kimia, Ilmu Lingkungan
Toksikology kimia, Ilmu Lingkungan Toksikology kimia, Ilmu Lingkungan
Toksikology kimia, Ilmu Lingkungan Anggi Sagitha
 
Membuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaMembuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaWulung Gono
 
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1Suryanata Kesuma
 
Diagnosis laboratorium infeksi menular seksual
Diagnosis laboratorium infeksi menular seksualDiagnosis laboratorium infeksi menular seksual
Diagnosis laboratorium infeksi menular seksualDian Jenova
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinAuliabcd
 
Soal smester instrumentasi kls x
Soal smester instrumentasi kls xSoal smester instrumentasi kls x
Soal smester instrumentasi kls xMilaLisaholit
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
 
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah SakitPenanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah SakitAmako Rezeki Utama
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsaEka Selvina
 
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriPenetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriUNIMUS
 
Isolasi Agar, Alginat, Karagenan, dan Fukoidan beserta Manfaat dan Kegunaanny...
Isolasi Agar, Alginat, Karagenan, dan Fukoidan beserta Manfaat dan Kegunaanny...Isolasi Agar, Alginat, Karagenan, dan Fukoidan beserta Manfaat dan Kegunaanny...
Isolasi Agar, Alginat, Karagenan, dan Fukoidan beserta Manfaat dan Kegunaanny...Maulana Sakti
 

What's hot (20)

Modul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratoriumModul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratorium
 
Sanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
Sanitasi dan Penanganan Limbah LaboratoriumSanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
Sanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
 
Toksikology kimia, Ilmu Lingkungan
Toksikology kimia, Ilmu Lingkungan Toksikology kimia, Ilmu Lingkungan
Toksikology kimia, Ilmu Lingkungan
 
Membuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaMembuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan Galenika
 
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
 
Diagnosis laboratorium infeksi menular seksual
Diagnosis laboratorium infeksi menular seksualDiagnosis laboratorium infeksi menular seksual
Diagnosis laboratorium infeksi menular seksual
 
Mikroba patogen
 Mikroba patogen Mikroba patogen
Mikroba patogen
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode Klein
 
Pewarnaan BTA/BTTA
Pewarnaan BTA/BTTA Pewarnaan BTA/BTTA
Pewarnaan BTA/BTTA
 
Diagnostik mikrobiologi klinik
Diagnostik mikrobiologi klinikDiagnostik mikrobiologi klinik
Diagnostik mikrobiologi klinik
 
Soal smester instrumentasi kls x
Soal smester instrumentasi kls xSoal smester instrumentasi kls x
Soal smester instrumentasi kls x
 
autoclave
autoclaveautoclave
autoclave
 
Akreditasi ppt
Akreditasi pptAkreditasi ppt
Akreditasi ppt
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
 
Detoksifikasi
DetoksifikasiDetoksifikasi
Detoksifikasi
 
Giardia Lamblia
Giardia LambliaGiardia Lamblia
Giardia Lamblia
 
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah SakitPenanganan Limbah B3 Rumah Sakit
Penanganan Limbah B3 Rumah Sakit
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
 
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriPenetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
 
Isolasi Agar, Alginat, Karagenan, dan Fukoidan beserta Manfaat dan Kegunaanny...
Isolasi Agar, Alginat, Karagenan, dan Fukoidan beserta Manfaat dan Kegunaanny...Isolasi Agar, Alginat, Karagenan, dan Fukoidan beserta Manfaat dan Kegunaanny...
Isolasi Agar, Alginat, Karagenan, dan Fukoidan beserta Manfaat dan Kegunaanny...
 

Similar to K3 Mikro.pptx

Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiEllie Sirait
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasidinmaul
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranSeptian Muna Barakati
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranSeptian Muna Barakati
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranSeptian Muna Barakati
 
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
7 prosedur keselamatan kerja di laboratoriumArianto Amri
 
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxgebinawahyu
 
C kesehatan dan keselamatan kerja di lab
C  kesehatan dan keselamatan kerja di labC  kesehatan dan keselamatan kerja di lab
C kesehatan dan keselamatan kerja di labABINUL HAKIM
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumRukmana Suharta
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.pptannisamelhannah1
 
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docxLaporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docxSitiAsmaul2
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6tristyanto
 
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,NsPrinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,NsMuhammad Khoirul Zed
 
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docxModul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docxYudhaDeEndolita
 

Similar to K3 Mikro.pptx (20)

Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasi
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
 
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
C kesehatan dan keselamatan kerja di lab
C  kesehatan dan keselamatan kerja di labC  kesehatan dan keselamatan kerja di lab
C kesehatan dan keselamatan kerja di lab
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
 
Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksiPencegahan infeksi
Pencegahan infeksi
 
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
1_PRINSIP_PENCEGAHAN_INFEKSI_ppt.ppt
 
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docxLaporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
Laporan_Mikrobiologi_Pengenalan_Alat_Lab.docx
 
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksiMakalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
 
Makalah sterilisasi
Makalah sterilisasiMakalah sterilisasi
Makalah sterilisasi
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,NsPrinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
Prinsip pencegahan infeksi Oleh; Yurida Olviani, S.Kep.,Ns
 
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docxModul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
 
Prinsip pencegahan infeksi
Prinsip pencegahan infeksiPrinsip pencegahan infeksi
Prinsip pencegahan infeksi
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

K3 Mikro.pptx

  • 1. STANDART KEAMANAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI UNTUK PENGEMBANGAN AGENS PENGENDALI HAYATI K3
  • 2. Laboratorium mikrobiologi awalnya digunakan sebagai sarana penunjang diagnosis, semakin majunya ilmu pengetahuan maka fungsi laboratorium semakin meningkat, tidak hanya untuk diagnosis tetapi mencakup bidang pelayanan, pendidikan, penelitian bahkan dibidang perlindungan tanaman laboratorium mikrobiologi diperlukan dalam pengembangan agens pengendali hayati (APH) untuk mengendalikan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
  • 3. Klasifikasi Laboratorium Mikrobiologi Berdasarkan resiko infeksi, mikroorganisme Berdasarkan Tingkat Keamanan Biologis laboratorium
  • 4. Berdasarkan resiko infeksi, mikroorganisme  Kategori risiko 1 tidak menimbulkan resiko/resiko sangat rendah (individu, masyarakat), tidak menyebabkan penyakit (manusia/ternak).  Kategori resiko 2 menimbulkan resiko sedang (individu), resiko rendah (masyarakat), dapat menimbulkan sakit akan tetapi tidak menimbulkan bahaya yang serius. Infeksi yang terjadi dapat dicegah dan resiko penyebaran terbatas.
  • 5. Berdasarkan resiko infeksi, mikroorganisme  Kategori resiko 3 menimbulkan resiko tinggi (individu), resiko rendah (masyarakat), dapat menimbulkan sakit serius tetapi tidak menyebar, tersedia tindakan pencegahan dan pengobatan efektif.  Kategori resiko 4 menimbulkan resiko tinggi (individu, mayarakat), dapat menimbulkan sakit serius, sangat menular dan belum tersedia tindakan pencegahan dan pengobatan yang efektif.
  • 6. Berdasarkan Tingkat Keamanan Biologis laboratorium  Laboratorium Tingkat keamanan Biologis I : Menyelenggarakan kegiatan dengan kelompok mikroorganisme kategori resiko1.  Laboratorium Tingkat keamanan Biologis II : Menyelenggarakan kegiatan dengan kelompok mikroorganisme resiko II.  Laboratorium Tingkat Keamanan Biologis III : Menyelenggarakan kegiatan dengan mikroorganisme resiko III.  Laboratorium Tingkat Keamanan Biologis IV : Menyelenggarakan kegiatan dengan kelompok mikroorganisme resiko IV.
  • 7. Persyaratan Laboratorium Mikrobiologi Untuk Pengembangan APH  Persyaratan laboratorium tingkat keamanan Biologis I meliputi : pintu yang dapat digunakan untuk akses masuk dan keluar, terdapat bak cuci tangan, disediakan jas laboratorium dan rak penyimpanannya, ruangan mudah dibersihkaan, kedap air, perabotan kokoh, jendela dilengkapi saringan debu, Biological Safety Cabinet (BSL), autoclave untuk sterilisasi alat, bahan maupun sterilisasi sisa-sisa kultur / isolat yang tidak terpakai sebelum dibuang.
  • 8. Gambar 1. Pemakaian Biological Safety Cabinet
  • 9.  Persyaratan laboratorium tingkat keamanan Biologis II yaitu : pintu dapat menutup sendiri, tersedia bak cuci tangan (steinless steel), perabotan kokoh, jendela dilengkapi saringan debu, dilengkapi dengan Biological Safety Cabinet (BSL)/Laminar flow menggunakan filter udara yang dapat mengalirkan ulang udara yang tersaring, membuang sebagian udara ke atmosfer dan memasukkan udara melalui bagian depan cabinet. Cahaya/penerangan cukup, membatasi lalu lintas orang maupun barang ketika personil laboratorium sedang bekerja
  • 10. Gambar 2. Biological Safety Cabinet
  • 11. Standart Operasional Praktek di Laboratorium Mikrobiologi Selain peralatan pendukung laboratorium, juga diperlukan Standart Operasional dalam praktek di laboratorium mikrobiologi. Standart operasional tersebut harus dilakukan oleh setiap personil tanpa terkecuali.
  • 12. Gambar 3. Berbagai Alat Pelindung Diri
  • 13. Aturan-aturan standart keamanan dan keselamatan di laboratorium sebagai berikut :  Mencuci tangan dengan menggunakan sabun disinfektan ketika memasuki dan meninggalkan ruangan laboratorium.  Tidak diperbolehkan menyimpan, meletakkan makanan, minuman dilaboratorium, tidak boleh merokok di area laboratorium.  Di dalam lokasi laboratorium sebaiknya menggunakan jas laboratorium berlengan panjang dengan kancing di bagian depan agar mudah dibuka.
  • 14.  Sebaiknya didalam laboratorium menggunakan sepatu khusus, disesuaikan dengan kondisi laboratorium.  Singkirkan barang-barang yang tidak perlu dari area kerja. (sebaiknya tas, dompet, dsb. tempatkan pada rak tersendiri).  Bersihkan area kerja dengan menggunakan alkohol sebelum maupun setelah bekerja.  Pemberian label pada media/isolat/dll harus secara jelas, agar tidak terjadi kekeliruan.  Botol-botol reagen, botol kultur (isolat) harus tertutup rapat dan jangan dibuka kalau tidak diperlukan.  Peralatan inokulasi disterilisasi terlebih dulu dengan api bunsen sebelum dan sesudah digunakan.
  • 15.  Perlakukan semua mikroorganisme sebagai pathogen yang berpotensi (beresiko bagi kesehatan) dan gunakan cara perlindungan yang sesuai.  Gunakan sarung tangan apabila bekerja dengan mikroorganisme yang berpotensi menyebabkan penyakit.  Sterilisasi seluruh bahan dan peralatan laboratorium.  Jangan pernah menggunakan pipet dengan mulut.  Pertimbangkan selalu setiap bahaya yang ada, autoclave terlebih dahulu cairan sisa culture yang tidak terpakai sebelum membuangnya.  Buang semua materi limbah padat kedalam kantong dan di autoclave sebelum kemudian dibuang ke tempat sampah.  Kenali letak alat-alat keselamatan di laboratorium (P3K,shower, pemadam api).  Laporkan setiap terjadi kecelakaan sekecil apaun di laboratorium (zat kimia, culture/ isolat tumpah rusak).
  • 16. Penggunaan Alat-alat di Laboratorium Cara menggunakan pipet dan alat bantu pipet  Hindari memipet dengan mulut, gunakan alat bantu, masukkan sumbat kapas untuk mengurangi kontaminasi  Jangan mencampur bahan infeksi dengan menghisap/meniup pipet  Jangan mengeluarkan cairan dari dalam pipet secara paksa  Gunakan kapas yang telah diberi disinfektan bila ada tetesan spesimen yang jatuh di meja, kemudian kapas di buang di tempat khusus untuk diautoclave  Rendam pipet habis pakai di disinfektan 18-24 jam
  • 17. Cara pembukaan wadah  Buka tutup wadah di tempat kerja dengan hati-hati agar isi dalam wadah tidak terpencar ke luar.  Gunakan jas lab. dan sarung tangan.  Hindari aerosol.  Spesimen yang bocor atau pecah hanya dibuka di dalam Safety Cabinet.
  • 18. Penerimaan spesimen di Laboratorium  Laboratorium mempunyai loket khusus penerimaan spesimen. Jika jumlah spesimen tidak banyak, maka tempat pemeriksaan spesimen dapat dilakukan pada meja khusus dalam areal laboratorium.  Spesimen harus di tempatkan dalam wadah yang tertutup rapat untuk mencegah tumpahnya/bocornya spesimen.  Wadah harus dapat didisinfeksi atau diautoklaf.  Wadah terbuat dari bahan tidak mudah pecah/bocor.  Wadah diberi label tentang identitas spesimen.  Wadah diletakkan pada baki khusus yang terbuat dari logam atau plastik yang dapat didisinfeksi atau diautoklaf ulang.  Baki harus didisinfeksi / diautoklaf secara teratur setiap hari.  Jika mungkin, wadah diletakkan di atas baki dalam posisi berdiri.
  • 19. Petugas pembawa spesimen dalam Laboratorium  Mengenakan jas laboratorium yang tertutup rapat pada bagian depan saat membawa spesimen.  Membawa spesimen di atas kaki  Mencuci tangan dengan disinfektan jika terkena tumpahan/percikan dari spesimen.  Jika spesimen bocor / tumpah di atas baki, dekontaminasi baki dan sisa spesimen diautoklaf.  Lapor pada petugas/panitia keamanan kerja laboratorium jika terluka saat bekerja.
  • 20. Tindakan khusus terhadap darah dan cairan tubuh Mengambil, melabel dan membawa spesimen  Gunakan sarung tangan  Hanya petugas lab yang boleh melakukan pengambilan darah.  Setelah pengambilan darah, lepaskan jarum dari sempritnya dengan alat khusus yang sekaligus merupakan wadah penyimpanan jarum habis pakai. Pindahkan darah ke dalam tabung spesimen dengan hari-hati dan tutup rapat mulut tabung spesimen. Jarum suntik habis pakai sebaiknya dibakar dalam alat insinerasi. Jika fasilitas insinerasi tidak tersedia, jarum suntik dan sempritnya diautoklaf dalam kantong yang terpisah.  Tabung spesimen dan formulir permintaan harus diberi label BAHAYA INFEKSI.  Masukkan tabung ke dalam kantung plastik untuk dibawa ke laboratorium. Formulir permintaan dibawa secara terpisah.
  • 21. Membuka tabung spesimen dan mengambil sampel  Buka tabung spesimen dalam kabinet keamanan biologis Kelas I dan Kelas II.  Gunakan sarung tangan  Untuk mencegah percikan, buka sumbat tabung setelah dibungkus kain kasa.
  • 22. Kaca dan benda tajam  Jika mungkin, gunakan alat terbuat dari plastik sebagai pengganti kaca/gelas. Bahan kaca/gelas dapat dipakai jika terbuat dari borosilikat.  Sedapat mungkin, hindari penggunaan alat suntik selain untuk mengambil darah Sediaan darah pada kaca objek  Pegang kaca objek dengan forsep
  • 23.  Peralatan otomatis  Sebaiknya gunakan alat yang tertutup (enclosed type)  Cairan yang keluar dari alat/effalut harus dikumpulkan dalam tabung/wadah tertutup atau dibuang ke dalam sistem pembuangan limbah.  Jika memungkinkan, alirkan hipoklorit atau glutaraldehid ke dalam alat disinfektan hanya pada keadaan tertentu.
  • 24. Melakukan sentrifus  Gunakan tabung sentrifus yang mempunyai tutup  Gunakan selongsong/rotor yang dilengkapi penutup Jaringan  Fiksasi jaringan dengan formalin. Spesimen berukuran kecil, seperti dari biopsi jarum, dapat difiksasi dan didekontaminasi dalam waktu kurang lebih 2 jam, tetapi spesimen berukuran besar membutuhkan waktu beberapa hari.  Setelah melakukan potong beku (frozensection), alat (cryotome) haru didekontaminasi.
  • 25. Kecelakaan di Laboratorium  Perlindungan petugas pemeriksa  Batasi kontaminasi  Dekontaminasi pegawai  Dekontaminasi areal yang berhubungan  Dekontaminasi kulit, detergen tidak boleh digunakan, perawatan harus dilakukan dengan tidak merusak kulit  Dekontaminasi mata, dilakukan dengan perawatan air untuk mencegah penyebaran kontaminasi dari satu area ke area lainnya
  • 26.  Dekontaminasi pakaian, pakaian yang terkontaminasi harus dipindahkan secepatnya dan diletakkan pada wadah tertentu. Harus dipindahkan dari lokasi tumpahan sampai kontaminasi dapat termonitor.  Dekontaminasi daerah kerja, basahi semua daerah yang terkena tumpahan termasuk wadah yang rusak dengan disinfektan. Diamkan 10 menit. Bersihkan dengan tissue atau lap dengan menggunakan sarung tangan
  • 27. Bila terjadi kecelakaan diruang kerja laboratorium, batasi orang yang masuk didaerah tersebut sampai dilakukan monitor terhadap kontaminasi oleh petugas. Kotak peralatan P3K yang lengkap harus tersedia di laboratorium dan diletakkan di tempat yang diketahui oleh semua staf laboratorium. Sebaiknya kotak peralatan tersebut disertai dengan petunjuk lengkap tentang pertolongan pada kecelakaan, terpotong/tersengat, luka bakar, keracunan, shock/collapse serta terbaca oleh semua staff. Setelah semua hal yang mendukung terciptanya kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja terpenuhi, maka hal terakhir yang diperlukan untuk menyempurnakan semua kegiatan tersebut adalah mencuci tangan.
  • 28. Cara yang benar untuk mencuci tangan yaitu :  Basahi tangan setinggi pertengahan lengan bawah dengan air mengalir  Gunakan sabun di bagian telapak tangan yang telah basah  Digosok telapak tangan ke telapak tangan, sehingga menghasikan busa secukupnya selama 15-20 detik  Bilas kembali dengan air bersih  Tutup kran dengan siku atau tissue  Keringkan tangan dengan tissu / handuk kertas  Hindarkan menyentuh benda disekitarnya setelah mencuci tangan.