1. HIGIENE SANITASI
PANGAN DI SEKOLAH
SANITARIAN PUSKESMAS
KEBUMEN II
Subdit Penyehatan Pangan
Direktorat Kesehatan Lingkungan
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
2. Dit. Kesling, Kesmas
Sumber data: PHEOC P2P Kemenkes
KLB Keracunan Pangan Berdasarkan Jenis
Pangan
Tahun 2016
Jasaboga
16%
IRTP
1%
Makanan Jajanan
14%
Makanan Jajanan
Sekolah
21%
Masakan Rumah Tangga
37%
Tdak diketahui
11%
3. Dasar Hukum (1/2)
1
• UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
2
• UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3 • UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan
4
• Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan
Mutu dan Gizi Pangan
4. Dasar Hukum (2/2)
5
• Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 64 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan RI;
6
• Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
7
• Kepmenkes No 942/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan
Jajanan
• Kepmenkes No. 1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah
Makan dan Restoran
• Kepmenkes No. 1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga
• Permenkes KLB No. 2 Tahun 2013 tentang KLB Keracunan Pangan
• Permenkes No. 43 Tahun 2014 tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum
5. Sasaran HSP di Sekolah
⬩ Kantin sekolah : pengelola kantin
⬩ Pedagang makanan jajanan di sekitar sekolah
7. a. Tujuan Umum
Tujuan penyelenggaraan higiene sanitasi pangan di sekolah adalah mewujudkan kantin sekolah
dan makanan jajanan yang aman, nyaman, dan higienis serta saniter berdasarkan aspek
kesehatan masyarakat
Tujuan
b. Tujuan Khusus
- Agar diperoleh pangan yang higienis dan aman di kantin dan makanan jajanan untuk
dikonsumsi bagi warga sekolah
- Agar masyarakat sekolah dapat memilih pangan yang aman dan sehat di lingkungan
sekolah
8. Pengertian Kantin Sekolah
a. Kantin sekolah adalah tempat penjualan pangan yang dikelola oleh
masyarakat sekolah, berada dalam pekarangan sekolah, dan
dibuka selama hari sekolah
b. Persyaratan higiene sanitasi kantin sekolah adalah ketentuan-
ketentuan yang bersifat teknis yang diterapkan terhadap produk,
peralatan, tempat, dan penjamah pangan yang harus dipenuhi
oleh penyelenggara atau pengelola kantin sekolah yang meliputi
persyaratan biologi, kimia, dan fisik
9. Persyaratan
Higiene Sanitasi Kantin Sekolah
1. Lokasi dan bangunan
2. Bahan pangan
3. Pangan jadi
4. Penyimpanan bahan pangan
5. Dapur/ruang tempat pengolah pangan
6. Peralatan pengolahan pangan
7. Penyajian/penjualan pangan
8. Fasilitas sanitasi
9. Penjamah pangan
10. 1. Lokasi dan Bangunan
Lokasi
Lokasi kantin sekolah harus memungkinkan dapat terhindar dari terjadinya
pencemaran, baik cemaran biologi, kimia dan fisik. Untuk itu kantin sekolah
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Tidak berdampingan dengan tempat pemprosesan sampah sementara
- Tidak berdampingan dengan toilet/wc umum
- Terlindung dan cukup jauh dari sumber pencemaran
11. Bangunan
- Secara umum bangunan kantin harus kuat dan bersih
- Lantai terbuat dari bahan kedap air, rata, tidak licin, mudah dibersihkan
- Dinding kuat, rata, mudah dibersihkan, dan tidak rangkap
- Dinding yang terkena percikan air dilapisi dengan bahan kedap air dan mudah
dibersihkan
- Bila menggunakan ventilasi alam maka ventilasi minimal 20% dari luas lantai
- Bila menggunakan ventilasi buatan/AC, maka alat tersebut harus dibersihkan
minimal sekali dalam 6 bulan
- Pencahayaan cukup untuk melakukan kegiatan di kantin, minimal 10 fc
- Tidak bocor dan tidak memungkinkan sebagai sarang tikus dan serangga lainnya
12. 2. Bahan Pangan
- Bahan pangan dalam kondisi segar, tidak busuk, dan
tidak rusak
- Tidak mengandung bahan berbahaya beracun (pestisida
dan logam berat)
- Tidak mengandung bahan berbahaya seperti formalin,
borax, rhodamin B, methanyl yellow, dll
- Bahan pangan kemasan tidak kadaluwarsa cek KLIK
(Kemasan, Label, Izin, Kadaluarsa)
13. 3. Pangan Jadi
- Tidak mengandung bahan berbahaya beracun
(pestisida dan logam berat)
- Tidak mengandung bahan berbahaya seperti formalin,
borax, rhodamin B, methyl yellow, pewarna textile
- Bahan tambahan pangan kadarnya memenuhi
persyaratan peraturan perundangan yang berlaku
- Untuk pangan mudah rusak, angka kuman E coli 0
- Tidak berbau yang bukan aroma khasnya
- Tidak berlendir, tidak berjamur
- Tidak kadaluwarsa
14. 4. Penyimpanan Bahan Pangan
- Tempat penyimpanan bahan pangan selalu dijaga kebersihannya
- Penempatan bahan pangan terpisah dengan pangan jadi
- Ditempat penyimpanan tidak boleh ada bahan pestisida
- Tersedia sarana khusus, misal kulkas, lemari rak, dll yang dapat digunakan
sesuai peruntukannya
- Bebas dari serangga dan tikus
15. 5. Dapur/Ruang Tempat Mengolah Pangan
- Bangunan dapur harus dijaga kebersihannya
- Tidak berhubungan langsung dengan jamban dan peturasan/urinoir
- Meja dapur mudah dibersihkan
- Tersedia sarana atau alat yang berfungsi sebagai jalan keluar asap
- Ruang dapur harus bebas serangga dan tikus
- Pencahayaan alam minimal 10 foot candle
- Lantai mudah dibersihkan, tidak licin, rata
- Tersedia sarana atau tempat cuci tangan yang dilengkapi sabun
- Tersedia tempat penampungan sampah
16. 6. Peralatan Pengolahan Pangan
- Alat pengolahan pangan harus
bersih, tidak retak, tidak luntur,
tidak berkarat
- Menggunakan lap/serbet yang
bersih, tidak kotor
- Talenan tidak boleh terbuat dari
kayu
17. 7. Penyajian/Penjualan Pangan
- Alat/wadah penyajian harus tertutup,
tidak berkarat, bersih, dan foodgrade
- Waktu tidak boleh lebih dari 6 jam untuk
pangan protein tinggi (daging, ikan, ayam,
telur) dan bersantan
- Tiap jenis pangan disajikan dalam wadah
yang terpisah
- Etalase mudah dibersihkan, tidak berkarat,
tidak terbuat dari bahan yang mengandung
bahan berbahaya beracun
- Tidak menggunakan bahan yang berbahaya
(steker besi, tusuk gigi, bunga plastik)
18. 8. Fasilitas Sanitasi (1)
• Tersedia air bersih dalam jumlah yang cukup
• Kualitas air bersih harus memenuhi Keputusan Menteri
Kesehatan
• Tempat penampungan air bersih tertutup
Air Bersih
• Air limbah harus dikelola
• Air limbah dialirkan menggunakan SPAL tertutup agar
tidak mencemari lingkungan
• Terdapat grease trap untuk menangkap minyak
Air Limbah
• Tersedia tempat sampah kedap air, tidak berkarat tertutup dan
mudah dibersihkan
• Sampah harus segera dibuang, maksimal dalam waktu x 24 jam
• Sampah basah dan kering dipisah
• Tempat sampah basah dilapisi dengan kantong plastik
Sampah
19. 8. Fasilitas Sanitasi (2)
• Tersedia tempat cuci tangan/wastafel, sabun dan
alat pengering tangan
• Air untuk tempat cuci tangan harus mengalir
Tempat Cuci
Tangan
• Dapat berupa bak atau ember
• Tersedia air bersih yang cukup dan mengalir,
dilengkapi dengan sabun cuci piring
• Disekitar tempat cuci alat tidak boleh ada air
yang tergenang
Tempat Cuci
Peralatan
20. 9. Penjamah Pangan
- Mengikuti kursus penjamah pangan yang diselenggarakan oleh
instansi yang berwenang
- Sehat, tidak menderita penyakit menular, dan penyakit kulit
- Melakukan test/pemeriksaan kesehatan secara rutin, minimal 6
bulan sekali
- Menggunakan pakaian kerja/celemek dan tutup kepala yang
bersih
- Selalu cuci tangan pakai sabun sebelum menyentuh pangan
- Selalu cuci tangan pakai sabun setelah buang air besar maupun
air kecil
- Tidak merokok saat menyajikan pangan dan minuman
- Menggunakan alat atau perlengkapan saat menjamah pangan
- Kuku tangan pendek, tidak kotor, dan tidak menggunakan
pewarna kuku
21. Pembinaan dan Pengawasan HSP
Pedagang Makanan Jajanan di Sekitar Sekolah
• perhatikan KLIK (Kemasan, Label, Izin, Kadaluarsa)
• tidak mengandung bahan kimia berbahaya (misalnya : formalin, methanil
yellow, rhodamin, borax)
• tidak basi
Kualitas
Pangan
• meja/gerobak bersih
• tersedia tempat sampah
• tersedia sarana untuk cuci tangan
Tempat
• tersedia minimal 2 bak cuci peralatan dan air bersih
• bungkus makanan bukan dari koran, plastik hitam/daur ulang dan styrofoam
• lap bersih
• makanan disajikan dalam wadah bersih, terpisah tiap makanan, dan tertutup
Peralatan
• sehat
• pakaian bersih
• kuku pendek dan bersih, tidak menggunakan perhiasan
• tidak merokok, tidak meludah sembarangan saat berjualan
Orang
22. Pembinaan Kantin Sekolah (1)
a. Pendataan
1) Pendataan kantin sekolah dimaksudkan untuk memperoleh gambaran penyebaran kantin sekolah di suatu
wilayah kerja tertentu. Data yang dikumpulkan antara lain:
Nama kantin
Nama penyelenggara/pemilik kantin
Alamat kantin
Jenis pangan dan minuman yang dijajakan
Jumlah pekerja/penjamah pangan
2) Untuk melakukan pendataan harus disiapkan formulir pendataan
3) Pendataan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota pada setiap awal tahun kalender
23. Pembinaan Kantin Sekolah (2)
b.Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan oleh petugas kesehatan dan bekerja sama dengan unit atau instansi lain terkait,
seperti dinas pendidikan dan guru sekolah. Penyuluhan dimaksudkan untuk memotivasi pengelola
kantin sekolah menyelenggarakan kantin yang memenuhi aspek higiene sanitasi. Penyuluhan dapat
dilaksanakan secara langsung ataupun tidak langsung dengan memasang poster, leaflet dll.
c. Penyelenggaraan kursus/pelatihan
Kursus dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan tentang higiene sanitasi secara lebih
mendalam bagi para pengelola kantin sekolah. Pada akhir kursus kepada peserta yang memenuhi
syarat diberikan sertifikat untuk memberikan rasa kebanggaan kepada para peserta.
25. Pengawasan Kantin Sekolah
• Puskesmas
• Dinkes
Kabupaten/Kota
Eksternal
• Pengelola
Kantin/Penjamah
Internal
Form IKL e
Monev HSP
26. Peran Instansi Terkait dan Masyarakat
1. Dinas Kesehatan pembinaan dan pengawasan
2. Tim Pembina UKS pengawasan kantin dan
Makjan sekolah Pokja Kantin
3. Masyarakat/Konsumen pengawasan
32. Pengawasan Kantin Sekolah
⬩ Pemeriksaan makanan yang mengandung zat
pewarna dan bahan kimia
⬩ Mencicipi makanan yang ada di kantin 1X/minggu
oleh Kepala Sekolah dan Koordinator Kantin
33. Menghindari Siswa Jajan di Luar Sekolah:
⬩ Menyiapkan sarana dan jajanan sehat di kantin sekolah
⬩ Sosialisasi jajanan sehat setiap bulan kepada siswa siswa
⬩ Menasehati siswa yang jajan di luar sekolah