SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
PERTEMUAN 7
PRINSIP HYGIENE SANITASI MAKANAN DAN
MINUMAN
AHMAD IRFANDI, SKM., MKM
PROGRAM STUDI KESMAS FIKES
• Sanitasi (hub dgn pengolahan pangan) : penciptaan atau
pemeliharaan kondisi yang mampu mencegah terjadinya
kontaminasi makanan atau terjadinya penyakit yang disebabkan
oleh makanan (Marriott NG, 1999)
• Sanitasi makanan : upaya yang ditujukan untuk kebersihan dan
keamanan makanan agar tidak menimbulkan bahaya keracunan dan
penyakit pada manusia
• Higiene : suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan
pada usaha kesehatan perorangan atau manusia beserta
lingkungan tempat orang tersebut hidup
• Higiene makanan : usaha pengendalian penyakit yang
ditularkan melalui bahan makanan (Bukle, dkk, 1987)
• Higiene dan sanitasi mempunyai arti yang hampir sama
perbedaan :
– Higiene lebih mengarahkan pada aktivitasnya pada manusia
– Sanitasi : lebih menitikberatkan pada faktor-faktor lingkungan hidup
manusia
Contoh :
• Tindakan higiene
– Minuman yang direbus
– Mencuci tangan sebelum
memegang makanan
• Tindakan sanitasi
– Pembuatan sumur yang memenuhi
standar kesehatan
– Pengawasan terhadap pencemaran
makanan
Tujuan upaya sanitasi makanan:
1. Menjamin keamanan dan kebersihan makanan
2. Mencegah penyebaran wabah penyakit
3. Mencegah beredarnya produk makanan yang merugikan masyarakat
4. Mengurangi tingkat kebusukan atau pembusukan pada makanan
Prinsip- prinsip
Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman
1. Pemilihan Bahan Makanan
2. Penyimpanan Bahan Makanan
3. Pengolahan Bahan Makanan
4. Penyimpanan Makanan Jadi
5. Pendistribusian Makanan
6. Penyajianan Makanan
Pemilihan Bahan Makanan
• Bahan Makanan Mentah
– Daging, susu, telor, ikan/udang, buah dan sayuran harus dalam
keadaan baik, segar dan tidak rusak atau berubah bentuk, warna dan
rasa, serta sebaiknya berasal dari tempat resmi yang diawasi.
– Jenis tepung dan biji-bijian harus dalam keadaan baik, tidak berubah
warna, tidak bernoda dan tidak berjamur.
– Makanan fermentasi yaitu makanan yang diolah dengan bantuan
mikroba seperti ragi atau cendawan, harus dalam keadaan baik,
tercium aroma fermentasi, tidak berubah warna, aroma, rasa serta
tidak bernoda dan tidak berjamur.
Pemilihan Bahan Makanan
• Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang dipakai harus memenuhi
persyaratan
–Aman
–Tidak mengandung zat kimia berbahaya
–Tersertifikasi BPOM
–Sesuai untuk peruntukannya
Pemilihan Bahan Makanan
• Makanan dikemas
a. Mempunyai label dan merk
b. Terdaftar dan mempunyai nomor daftar
c. Kemasan tidak rusak/pecah atau kembung
d. Belum kadaluwarsa
e. Kemasan digunakan hanya untuk satu kali penggunaan
Pemilihan Bahan Makanan
• Makanan tidak dikemas
–Baru dan segar
–Tidak basi, busuk, rusak
atau berjamur
–Tidak mengandung
bahan berbahaya
Penyimpanan Bahan Makanan
• Tempat penyimpanan bahan makanan harus terhindar dari
kemungkinan kontaminasi baik oleh bakteri, serangga, tikus dan
hewan lainnya maupun bahan berbahaya.
• Penyimpanan harus memperhatikan prinsip first in first out (FIFO)
dan first expired first out (FEFO) yaitu bahan makanan yang
disimpan terlebih dahulu dan yang mendekati masa kadaluarsa
dimanfaatkan/digunakan lebih dahulu.
Penyimpanan Bahan Makanan
• Tempat atau wadah penyimpanan harus sesuai dengan
jenis bahan makanan. Contohnya bahan makanan yang
cepat rusak disimpan dalam lemari pendingin dan
bahan makanan kering disimpan ditempat yang kering
dan tidak lembab.
• Penyimpanan bahan makanan harus memperhatikan
suhu sebagai berikut pada tabel
Penyimpanan Bahan Makanan
Jenis Bahan Makanan
Digunakan dalam waktu
3 hari atau
kurang
1 minggu atau
kurang
1 minggu atau
lebih
Daging, ikan, udang dan
olahannya
-5° s/d 0°C -10° s/d -5°C >-10°C
Telor, susu dan olahannya 5° s/d 7°C -5° s/d 0°C >-5°C
Sayur, buah dan minuma 10°C 10°C 10°C
Tepung dan biji
25°C atau suhu
ruang
25°C atau suhu
ruang
25°C atau suhu
ruang
Penyimpanan Bahan Makanan
• Ketebalan dan bahan padat tidak lebih dari 10 cm
• Kelembaban penyimpanan dalam ruangan : 80% – 90%
• Penyimpanan bahan makanan olahan pabrik. Makanan dalam
kemasan tertutup disimpan pada suhu + 10°C.
• Tidak menempel pada lantai, dinding atau langit-langit dengan
ketentuan sebagai berikut :
– Jarak bahan makanan dengan lantai : 15 cm
– Jarak bahan makanan dengan dinding : 5 cm
– Jarak bahan makanan dengan langit-langit : 60 cm
Penyimpanan Bahan Makanan
Pengolahan Bahan Makanan
• Pengolahan makanan
adalah proses
pengubahan bentuk
dari bahan mentah
menjadi makanan
jadi/masak atau siap
santap
Pengolahan Bahan Makanan
• Tempat pengolahan makanan atau dapur harus memenuhi
persyaratan teknis higiene sanitasi untuk mencegah risiko
pencemaran terhadap makanan dan dapat mencegah
masuknya lalat, kecoa, tikus dan hewan lainnya.
• Menu disusun dengan memperhatikan:
– Pemesanan dari konsumen
– Ketersediaan bahan, jenis dan jumlahnya
– Keragaman variasi dari setiap menu
– Proses dan lama waktu pengolahannya
– Keahlian dalam mengolah makanan dari menu terkait
Pengolahan Bahan Makanan
• Pemilihan bahan sortir untuk memisahkan/membuang bagian
bahan yang rusak/afkir dan untuk menjaga mutu dan keawetan
makanan serta mengurangi risiko pencemaran makanan.
• Peracikan bahan, persiapan bumbu, persiapan pengolahan dan
prioritas dalam memasak harus dilakukan sesuai tahapan dan
harus higienis dan semua bahan yang siap dimasak harus
dicuci dengan air mengalir.
Pengolahan Bahan Makanan
• Peralatan saat Pengolahan Makanan
–Peralatan masak dan peralatan makan harus terbuat dari
bahan tara pangan (food grade) yaitu peralatan yang aman
dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
–Lapisan permukaan peralatan tidak larut dalam suasana
asam/basa atau garam yang lazim terdapat dalam makanan
dan tidak mengeluarkan bahan berbahaya dan logam berat
beracun
Pengolahan Bahan Makanan
• Peralatan saat Pengolahan Makanan
–Talenan terbuat dari bahan selain kayu, kuat dan tidak
melepas bahan beracun.
–Perlengkapan pengolahan seperti kompor, tabung gas,
lampu, kipas angin harus bersih, kuat dan berfungsi dengan
baik, tidak menjadi sumber pencemaran dan tidak
menyebabkan sumber bencana (kecelakaan).
Pengolahan Bahan Makanan
• Peralatan saat Pengolahan Makanan
–Wadah yang digunakan harus mempunyai tutup yang dapat
menutup sempurna dan dapat mengeluarkan udara panas
dari makanan untuk mencegah pengembunan (kondensasi).
–Terpisah untuk setiap jenis makanan, makanan jadi/masak
serta makanan basah dan kering.
Pengolahan Bahan Makanan
• Peralatan saat Pengolahan Makanan
–Peralatan bersih yang siap pakai tidak boleh dipegang di
bagian yang kontak langsung dengan makanan atau yang
menempel di mulut.
–Kebersihan peralatan harus tidak ada kuman Eschericia coli
(E.coli) dan kuman lainnya.
–Keadaan peralatan harus utuh, tidak cacat, tidak retak, tidak
gompal dan mudah dibersihkan.
Pengolahan Bahan Makanan
• Persiapan pengolahan harus dilakukan dengan
menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan dan
bahan makanan yang akan diolah sesuai urutan
prioritas.
• Pengaturan suhu dan waktu perlu diperhatikan karena
setiap bahan makanan mempunyai waktu kematangan
yang berbeda. Suhu pengolahan minimal 900C agar
kuman patogen mati dan tidak boleh terlalu lama agar
kandungan zat gizi tidak hilang akibat penguapan.
Pengolahan Bahan Makanan
• Prioritas dalam memasak
–Dahulukan memasak makanan yang tahan lama seperti
goreng-gorengan yang kering
–Makanan rawan seperti makanan berkuah dimasak paling
akhir
–Simpan bahan makanan yang belum waktunya dimasak pada
kulkas/lemari es
–Simpan makanan jadi/masak yang belum waktunya
dihidangkan dalam keadaan panas
Pengolahan Bahan Makanan
• Prioritas dalam memasak
–Perhatikan uap makanan jangan sampai masuk ke dalam
makanan karena akan menyebabkan kontaminasi ulang
–Tidak menjamah makanan jadi/masak dengan tangan tetapi
harus menggunakan alat seperti penjepit atau sendok
–Mencicipi makanan menggunakan sendok khusus yang
selalu dicuci
Pengolahan Makanan
• Higiene penanganan makanan
–Memperlakukan makanan secara hati-hati dan
seksama sesuai dengan prinsip higiene sanitasi
makanan
–Menempatkan makanan dalam wadah tertutup dan
menghindari penempatan makanan terbuka dengan
tumpang tindih karena akan mengotori makanan
dalam wadah di bawahnya.
Penyimpanan Makanan Jadi
• Makanan tidak rusak, tidak busuk atau basi yang ditandai dari rasa,
bau, berlendir, berubah warna, berjamur, berubah aroma atau
adanya cemaran lain.
• Memenuhi persyaratan bakteriologis berdasarkan ketentuan yang
berlaku.
– Angka kuman E. coli pada makanan harus 0/gr contoh makanan.
– Angka kuman E. coli pada minuman harus 0/gr contoh minuman.
• Jumlah kandungan logam berat atau residu pestisida, tidak boleh
melebihi ambang batas yang diperkenankan menurut ketentuan
yang berlaku.
Penyimpanan Makanan Jadi
• Penyimpanan harus memperhatikan prinsip first in first out (FIFO)
dan first expired first out (FEFO) yaitu makanan yang disimpan
terlebih dahulu dan yang mendekati masa kedaluwarsa dikonsumsi
lebih dahulu.
• Tempat atau wadah penyimpanan harus terpisah untuk setiap jenis
makanan jadi dan mempunyai tutup yang dapat menutup
sempurna tetapi berventilasi yang dapat mengeluarkan uap air.
• Makanan jadi tidak dicampur dengan bahan makanan mentah.
• Penyimpanan makanan jadi harus memperhatikan suhu sebagai
berikut :
Penyimpanan Makanan Jadi
Jenis Makanan
Suhu Penyimpanan Makanan
Disajikan dalam
waktu lama
Akan segera disajikan
Belum segera
disajikan
Makanan kering 25° s/d 30°C
Makanan basah (berkuah) > 60°C -10°C
Makanan cepat basi
(santan, telur, susu)
≥ 65,5° - 5° s/d -1°C
Makanan disajikan dingin 5° s/d 10°C < 10°C
Pendistribusian Makanan
• Pengangkutan bahan makanan
– Tidak bercampur dengan bahan berbahaya dan beracun (B3).
– Menggunakan kendaraan khusus pengangkut bahan makanan yang
higienis.
– Bahan makanan tidak boleh diinjak, dibanting dan diduduki.
– Bahan makanan yang selama pengangkutan harus selalu dalam
keadaan dingin, diangkut dengan menggunakan alat pendingin
sehingga bahan makanan tidak rusak seperti daging, susu cair dan
sebagainya.
Pendistribusian Makanan
• Pengangkutan makanan jadi/masak/siap santap
–Tidak bercampur dengan bahan berbahaya dan beracun (B3).
–Menggunakan kendaraan khusus pengangkut makanan
jadi/masak dan harus selalu higienis.
–Setiap jenis makanan jadi mempunyai wadah masing-masing
dan bertutup.
Pendistribusian Makanan
• Pengangkutan makanan jadi/masak/siap santap
– Wadah harus utuh, kuat, tidak karat dan ukurannya memadai dengan
jumlah makanan yang akan ditempatkan.
– Isi tidak boleh penuh untuk menghindari terjadi uap makanan yang
mencair (kondensasi).
– Pengangkutan untuk waktu lama, suhu harus diperhatikan dan diatur
agar makanan tetap panas pada suhu 600C atau tetap dingin pada
suhu 400C.
Penyajian Makanan
• Makanan dinyatakan laik santap apabila telah
dilakukan uji organoleptik dan uji biologis dan uji
laboratorium dilakukan bila ada kecurigaan.
Pengujian Makanan
• Uji biologis dengan memakan makanan secara
sempurna dan apabila dalam waktu 2 (dua) jam tidak
terjadi tanda – tanda kesakitan, makanan tersebut
dinyatakan aman.
• Uji laboratorium dengan mengambil sampel setiap
makanan untuk mengetahui tingkat cemaran makanan
baik kimia maupun mikroba
Pengujian Makanan
• Uji organoleptik memeriksa makanan dengan cara meneliti
dan menggunakan 5 (lima) indera manusia yaitu dengan
melihat (penampilan), meraba (tekstur, keempukan), mencium
(aroma), mendengar (bunyi misal telur), menjilat (rasa).
Apabila secara organoleptik baik maka makanan dinyatakan
laik santap.
Penyajian Makanan
Tempat penyajian
Perhatikan jarak dan waktu tempuh dari tempat
pengolahan makanan ke tempat penyajian serta
hambatan yang mungkin terjadi selama
pengangkutan karena akan mempengaruhi kondisi
penyajian. Hambatan di luar dugaan sangat
mempengaruhi keterlambatan penyajian.
Penyajian Makanan
Cara Penyajian
• Penyajian meja (Tabel service) yaitu penyajian di meja
secara bersama, umumnya untuk acara keluarga atau
pertemuan kelompok dengan jumlah terbatas 10
sampai 20 orang.
• Prasmanan (buffet) yaitu penyajian terpusat untuk
semua jenis makanan yang dihidangkan dan makanan
dapat dipilih sendiri untuk dibawa ke tempat masing-
masing.
Penyajian Makanan
Cara Penyajian
• Saung (ala carte) yaitu penyajian terpisah untuk setiap
jenis makanan dan setiap orang dapat mengambil
makanan sesuai dengan kesukaannya.
• Dus (box) yaitu penyajian dengan kotak kertas atau
kotak plastik yang sudah berisi menu makanan
lengkap termasuk air minum dan buah yang biasanya
untuk acara makan siang.
Penyajian Makanan
Cara Penyajian
• Nasi bungkus (pack/wrap) yaitu penyajian
makanan dalam satu campuran menu (mix) yang
dibungkus dan siap santap.
• Layanan cepat (fast food) yaitu penyajian makanan
dalam satu rak
Penyajian Makanan
Cara Penyajian
• makanan (food counter) di rumah makan dengan cara
mengambil sendiri makanan yang dikehendaki dan
membayar sebelum makanan tersebut dimakan.
• Lesehan yaitu penyajian makanan dengan cara
hidangan di lantai atau meja rendah dengan duduk di
lantai dengan menu lengkap.
Penyajian Makanan
Prinsip Penyajian
• Wadah yaitu setiap jenis makanan di tempatkan dalam
wadah terpisah, tertutup agar tidak terjadi kontaminasi
silang dan dapat memperpanjang masa saji makanan sesuai
dengan tingkat kerawanan makanan.
• Kadar air yaitu makanan yang mengandung kadar air tinggi
(makanan berkuah) baru dicampur pada saat menjelang
dihidangkan untuk mencegah makanan cepat rusak dan
basi.
Penyajian Makanan
Prinsip Penyajian
• Pemisah yaitu makanan yang ditempatkan dalam wadah
yang sama seperti dus atau rantang harus dipisah dari
setiap jenis makanan agar tidak saling campur aduk.
• Panas yaitu makanan yang harus disajikan panas
diusahakan tetap dalam keadaan panas dengan
memperhatikan suhu makanan, sebelum ditempatkan
dalam alat saji panas (food warmer/bean merry) makanan
harus berada pada suhu > 600C.
Penyajian Makanan
Prinsip Penyajian
• Tepat penyajian yaitu pelaksanaan penyajian makanan
harus tepat sesuai dengan seharusnya yaitu tepat menu,
tepat waktu, tepat tata hidang dan tepat volume (sesuai
jumlah).
Penyajian Makanan
Prinsip Penyajian
• Bersih yaitu semua peralatan yang digunakan harus higienis,
utuh, tidak cacat atau rusak.
• Handling yaitu setiap penanganan makanan maupun alat
makan tidak kontak langsung dengan anggota tubuh
terutama tangan dan bibir.
• Edible part yaitu semua yang disajikan adalah makanan yang
dapat dimakan, bahan yang tidak dapat dimakan harus
disingkirkan.
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to PPT-UEU-Sanitasi-Makanan-dan-Minuman-Pertemuan-7.pptx

6 prinsip hygiene sanitasi pangan
6 prinsip hygiene sanitasi pangan6 prinsip hygiene sanitasi pangan
6 prinsip hygiene sanitasi pangansanitasirsud1
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Dokter Tekno
 
Laporan hacc previsi
Laporan hacc previsiLaporan hacc previsi
Laporan hacc previsiKhoirul Anam
 
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
Week 10   hygiene dan sanitasi makananWeek 10   hygiene dan sanitasi makanan
Week 10 hygiene dan sanitasi makanansunarto bin sudi
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppthamrirendi27
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppthamrirendi27
 
fdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.ppt
fdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.pptfdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.ppt
fdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.pptRiaKasmeri
 
CARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-A
CARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-ACARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-A
CARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-ANgulya Imroatul
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptAnggoroSetiawati
 
Sanitasi Makanan
Sanitasi MakananSanitasi Makanan
Sanitasi MakananSri Sumarni
 
Higiene sanitasi makanan_jajanan
Higiene sanitasi makanan_jajananHigiene sanitasi makanan_jajanan
Higiene sanitasi makanan_jajananjanganpernah
 
5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A5).pdf
5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A5).pdf5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A5).pdf
5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A5).pdfFatmaNashriati1
 
2. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN MINUMAN.ppt
2. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN MINUMAN.ppt2. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN MINUMAN.ppt
2. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN MINUMAN.pptParamedicAMMMHU
 
01 sanitasi makanan & minuman
01 sanitasi makanan & minuman01 sanitasi makanan & minuman
01 sanitasi makanan & minumanFadhil Hayat
 
dokumen.tips_kantin-sekolah-sehat.pptx
dokumen.tips_kantin-sekolah-sehat.pptxdokumen.tips_kantin-sekolah-sehat.pptx
dokumen.tips_kantin-sekolah-sehat.pptxtiaraagatha4
 
Lembar balik_5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A3).pdf
Lembar balik_5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A3).pdfLembar balik_5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A3).pdf
Lembar balik_5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A3).pdfRena Febriana
 
6. leaflet cara pengolahan makanan
6. leaflet cara pengolahan makanan6. leaflet cara pengolahan makanan
6. leaflet cara pengolahan makananaskep33
 

Similar to PPT-UEU-Sanitasi-Makanan-dan-Minuman-Pertemuan-7.pptx (20)

6 prinsip hygiene sanitasi pangan
6 prinsip hygiene sanitasi pangan6 prinsip hygiene sanitasi pangan
6 prinsip hygiene sanitasi pangan
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
 
Laporan hacc previsi
Laporan hacc previsiLaporan hacc previsi
Laporan hacc previsi
 
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
Week 10   hygiene dan sanitasi makananWeek 10   hygiene dan sanitasi makanan
Week 10 hygiene dan sanitasi makanan
 
Sanitasi dan K3
Sanitasi dan K3Sanitasi dan K3
Sanitasi dan K3
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan.ppt
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
 
fdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.ppt
fdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.pptfdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.ppt
fdokumen.com_keamanan-bahan-pangan-fix.ppt
 
CARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-A
CARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-ACARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-A
CARA MENGOLAH MAKANAN MAKUL PMM-A
 
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).pptHygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
Hygiene_and_Sanitasi_Makanan (1).ppt
 
Sanitasi Makanan
Sanitasi MakananSanitasi Makanan
Sanitasi Makanan
 
Higiene sanitasi makanan_jajanan
Higiene sanitasi makanan_jajananHigiene sanitasi makanan_jajanan
Higiene sanitasi makanan_jajanan
 
5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A5).pdf
5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A5).pdf5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A5).pdf
5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A5).pdf
 
2. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN MINUMAN.ppt
2. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN MINUMAN.ppt2. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN MINUMAN.ppt
2. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN MINUMAN.ppt
 
01 sanitasi makanan & minuman
01 sanitasi makanan & minuman01 sanitasi makanan & minuman
01 sanitasi makanan & minuman
 
dokumen.tips_kantin-sekolah-sehat.pptx
dokumen.tips_kantin-sekolah-sehat.pptxdokumen.tips_kantin-sekolah-sehat.pptx
dokumen.tips_kantin-sekolah-sehat.pptx
 
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam SanitasiBahan Pembersih dalam Sanitasi
Bahan Pembersih dalam Sanitasi
 
Lembar balik_5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A3).pdf
Lembar balik_5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A3).pdfLembar balik_5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A3).pdf
Lembar balik_5 kunci keamanan pangan di rumah tangga(A3).pdf
 
MPI 5 Keracunan pangan
MPI 5 Keracunan panganMPI 5 Keracunan pangan
MPI 5 Keracunan pangan
 
6. leaflet cara pengolahan makanan
6. leaflet cara pengolahan makanan6. leaflet cara pengolahan makanan
6. leaflet cara pengolahan makanan
 

More from zuhrifirdausnaperuni

menupaketthreesanspaketmakananmenuthre.pdf
menupaketthreesanspaketmakananmenuthre.pdfmenupaketthreesanspaketmakananmenuthre.pdf
menupaketthreesanspaketmakananmenuthre.pdfzuhrifirdausnaperuni
 
perkaderanhmidanikhtiarabadxxi-200812052830.pdf
perkaderanhmidanikhtiarabadxxi-200812052830.pdfperkaderanhmidanikhtiarabadxxi-200812052830.pdf
perkaderanhmidanikhtiarabadxxi-200812052830.pdfzuhrifirdausnaperuni
 
hmimenghadapiperubahanzamanaripmusthopa-231207070617-c607ccdf.pdf
hmimenghadapiperubahanzamanaripmusthopa-231207070617-c607ccdf.pdfhmimenghadapiperubahanzamanaripmusthopa-231207070617-c607ccdf.pdf
hmimenghadapiperubahanzamanaripmusthopa-231207070617-c607ccdf.pdfzuhrifirdausnaperuni
 
BAHAN PEMBEKALAN PKD se-Wringinanom 2024....pptx
BAHAN PEMBEKALAN PKD se-Wringinanom 2024....pptxBAHAN PEMBEKALAN PKD se-Wringinanom 2024....pptx
BAHAN PEMBEKALAN PKD se-Wringinanom 2024....pptxzuhrifirdausnaperuni
 

More from zuhrifirdausnaperuni (6)

menupaketthreesanspaketmakananmenuthre.pdf
menupaketthreesanspaketmakananmenuthre.pdfmenupaketthreesanspaketmakananmenuthre.pdf
menupaketthreesanspaketmakananmenuthre.pdf
 
perkaderanhmidanikhtiarabadxxi-200812052830.pdf
perkaderanhmidanikhtiarabadxxi-200812052830.pdfperkaderanhmidanikhtiarabadxxi-200812052830.pdf
perkaderanhmidanikhtiarabadxxi-200812052830.pdf
 
hmimenghadapiperubahanzamanaripmusthopa-231207070617-c607ccdf.pdf
hmimenghadapiperubahanzamanaripmusthopa-231207070617-c607ccdf.pdfhmimenghadapiperubahanzamanaripmusthopa-231207070617-c607ccdf.pdf
hmimenghadapiperubahanzamanaripmusthopa-231207070617-c607ccdf.pdf
 
PengolahanMakanan gastronomi.pptx
PengolahanMakanan gastronomi.pptxPengolahanMakanan gastronomi.pptx
PengolahanMakanan gastronomi.pptx
 
Bakery.pptx
Bakery.pptxBakery.pptx
Bakery.pptx
 
BAHAN PEMBEKALAN PKD se-Wringinanom 2024....pptx
BAHAN PEMBEKALAN PKD se-Wringinanom 2024....pptxBAHAN PEMBEKALAN PKD se-Wringinanom 2024....pptx
BAHAN PEMBEKALAN PKD se-Wringinanom 2024....pptx
 

PPT-UEU-Sanitasi-Makanan-dan-Minuman-Pertemuan-7.pptx

  • 1. PERTEMUAN 7 PRINSIP HYGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN AHMAD IRFANDI, SKM., MKM PROGRAM STUDI KESMAS FIKES
  • 2. • Sanitasi (hub dgn pengolahan pangan) : penciptaan atau pemeliharaan kondisi yang mampu mencegah terjadinya kontaminasi makanan atau terjadinya penyakit yang disebabkan oleh makanan (Marriott NG, 1999) • Sanitasi makanan : upaya yang ditujukan untuk kebersihan dan keamanan makanan agar tidak menimbulkan bahaya keracunan dan penyakit pada manusia
  • 3. • Higiene : suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut hidup • Higiene makanan : usaha pengendalian penyakit yang ditularkan melalui bahan makanan (Bukle, dkk, 1987)
  • 4. • Higiene dan sanitasi mempunyai arti yang hampir sama perbedaan : – Higiene lebih mengarahkan pada aktivitasnya pada manusia – Sanitasi : lebih menitikberatkan pada faktor-faktor lingkungan hidup manusia
  • 5. Contoh : • Tindakan higiene – Minuman yang direbus – Mencuci tangan sebelum memegang makanan • Tindakan sanitasi – Pembuatan sumur yang memenuhi standar kesehatan – Pengawasan terhadap pencemaran makanan
  • 6. Tujuan upaya sanitasi makanan: 1. Menjamin keamanan dan kebersihan makanan 2. Mencegah penyebaran wabah penyakit 3. Mencegah beredarnya produk makanan yang merugikan masyarakat 4. Mengurangi tingkat kebusukan atau pembusukan pada makanan
  • 7. Prinsip- prinsip Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman 1. Pemilihan Bahan Makanan 2. Penyimpanan Bahan Makanan 3. Pengolahan Bahan Makanan 4. Penyimpanan Makanan Jadi 5. Pendistribusian Makanan 6. Penyajianan Makanan
  • 8. Pemilihan Bahan Makanan • Bahan Makanan Mentah – Daging, susu, telor, ikan/udang, buah dan sayuran harus dalam keadaan baik, segar dan tidak rusak atau berubah bentuk, warna dan rasa, serta sebaiknya berasal dari tempat resmi yang diawasi. – Jenis tepung dan biji-bijian harus dalam keadaan baik, tidak berubah warna, tidak bernoda dan tidak berjamur. – Makanan fermentasi yaitu makanan yang diolah dengan bantuan mikroba seperti ragi atau cendawan, harus dalam keadaan baik, tercium aroma fermentasi, tidak berubah warna, aroma, rasa serta tidak bernoda dan tidak berjamur.
  • 9. Pemilihan Bahan Makanan • Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang dipakai harus memenuhi persyaratan –Aman –Tidak mengandung zat kimia berbahaya –Tersertifikasi BPOM –Sesuai untuk peruntukannya
  • 10. Pemilihan Bahan Makanan • Makanan dikemas a. Mempunyai label dan merk b. Terdaftar dan mempunyai nomor daftar c. Kemasan tidak rusak/pecah atau kembung d. Belum kadaluwarsa e. Kemasan digunakan hanya untuk satu kali penggunaan
  • 11. Pemilihan Bahan Makanan • Makanan tidak dikemas –Baru dan segar –Tidak basi, busuk, rusak atau berjamur –Tidak mengandung bahan berbahaya
  • 12. Penyimpanan Bahan Makanan • Tempat penyimpanan bahan makanan harus terhindar dari kemungkinan kontaminasi baik oleh bakteri, serangga, tikus dan hewan lainnya maupun bahan berbahaya. • Penyimpanan harus memperhatikan prinsip first in first out (FIFO) dan first expired first out (FEFO) yaitu bahan makanan yang disimpan terlebih dahulu dan yang mendekati masa kadaluarsa dimanfaatkan/digunakan lebih dahulu.
  • 13. Penyimpanan Bahan Makanan • Tempat atau wadah penyimpanan harus sesuai dengan jenis bahan makanan. Contohnya bahan makanan yang cepat rusak disimpan dalam lemari pendingin dan bahan makanan kering disimpan ditempat yang kering dan tidak lembab. • Penyimpanan bahan makanan harus memperhatikan suhu sebagai berikut pada tabel
  • 14. Penyimpanan Bahan Makanan Jenis Bahan Makanan Digunakan dalam waktu 3 hari atau kurang 1 minggu atau kurang 1 minggu atau lebih Daging, ikan, udang dan olahannya -5° s/d 0°C -10° s/d -5°C >-10°C Telor, susu dan olahannya 5° s/d 7°C -5° s/d 0°C >-5°C Sayur, buah dan minuma 10°C 10°C 10°C Tepung dan biji 25°C atau suhu ruang 25°C atau suhu ruang 25°C atau suhu ruang
  • 15. Penyimpanan Bahan Makanan • Ketebalan dan bahan padat tidak lebih dari 10 cm • Kelembaban penyimpanan dalam ruangan : 80% – 90% • Penyimpanan bahan makanan olahan pabrik. Makanan dalam kemasan tertutup disimpan pada suhu + 10°C. • Tidak menempel pada lantai, dinding atau langit-langit dengan ketentuan sebagai berikut : – Jarak bahan makanan dengan lantai : 15 cm – Jarak bahan makanan dengan dinding : 5 cm – Jarak bahan makanan dengan langit-langit : 60 cm
  • 17. Pengolahan Bahan Makanan • Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi makanan jadi/masak atau siap santap
  • 18. Pengolahan Bahan Makanan • Tempat pengolahan makanan atau dapur harus memenuhi persyaratan teknis higiene sanitasi untuk mencegah risiko pencemaran terhadap makanan dan dapat mencegah masuknya lalat, kecoa, tikus dan hewan lainnya. • Menu disusun dengan memperhatikan: – Pemesanan dari konsumen – Ketersediaan bahan, jenis dan jumlahnya – Keragaman variasi dari setiap menu – Proses dan lama waktu pengolahannya – Keahlian dalam mengolah makanan dari menu terkait
  • 19. Pengolahan Bahan Makanan • Pemilihan bahan sortir untuk memisahkan/membuang bagian bahan yang rusak/afkir dan untuk menjaga mutu dan keawetan makanan serta mengurangi risiko pencemaran makanan. • Peracikan bahan, persiapan bumbu, persiapan pengolahan dan prioritas dalam memasak harus dilakukan sesuai tahapan dan harus higienis dan semua bahan yang siap dimasak harus dicuci dengan air mengalir.
  • 20. Pengolahan Bahan Makanan • Peralatan saat Pengolahan Makanan –Peralatan masak dan peralatan makan harus terbuat dari bahan tara pangan (food grade) yaitu peralatan yang aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan. –Lapisan permukaan peralatan tidak larut dalam suasana asam/basa atau garam yang lazim terdapat dalam makanan dan tidak mengeluarkan bahan berbahaya dan logam berat beracun
  • 21. Pengolahan Bahan Makanan • Peralatan saat Pengolahan Makanan –Talenan terbuat dari bahan selain kayu, kuat dan tidak melepas bahan beracun. –Perlengkapan pengolahan seperti kompor, tabung gas, lampu, kipas angin harus bersih, kuat dan berfungsi dengan baik, tidak menjadi sumber pencemaran dan tidak menyebabkan sumber bencana (kecelakaan).
  • 22. Pengolahan Bahan Makanan • Peralatan saat Pengolahan Makanan –Wadah yang digunakan harus mempunyai tutup yang dapat menutup sempurna dan dapat mengeluarkan udara panas dari makanan untuk mencegah pengembunan (kondensasi). –Terpisah untuk setiap jenis makanan, makanan jadi/masak serta makanan basah dan kering.
  • 23. Pengolahan Bahan Makanan • Peralatan saat Pengolahan Makanan –Peralatan bersih yang siap pakai tidak boleh dipegang di bagian yang kontak langsung dengan makanan atau yang menempel di mulut. –Kebersihan peralatan harus tidak ada kuman Eschericia coli (E.coli) dan kuman lainnya. –Keadaan peralatan harus utuh, tidak cacat, tidak retak, tidak gompal dan mudah dibersihkan.
  • 24. Pengolahan Bahan Makanan • Persiapan pengolahan harus dilakukan dengan menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan dan bahan makanan yang akan diolah sesuai urutan prioritas. • Pengaturan suhu dan waktu perlu diperhatikan karena setiap bahan makanan mempunyai waktu kematangan yang berbeda. Suhu pengolahan minimal 900C agar kuman patogen mati dan tidak boleh terlalu lama agar kandungan zat gizi tidak hilang akibat penguapan.
  • 25. Pengolahan Bahan Makanan • Prioritas dalam memasak –Dahulukan memasak makanan yang tahan lama seperti goreng-gorengan yang kering –Makanan rawan seperti makanan berkuah dimasak paling akhir –Simpan bahan makanan yang belum waktunya dimasak pada kulkas/lemari es –Simpan makanan jadi/masak yang belum waktunya dihidangkan dalam keadaan panas
  • 26. Pengolahan Bahan Makanan • Prioritas dalam memasak –Perhatikan uap makanan jangan sampai masuk ke dalam makanan karena akan menyebabkan kontaminasi ulang –Tidak menjamah makanan jadi/masak dengan tangan tetapi harus menggunakan alat seperti penjepit atau sendok –Mencicipi makanan menggunakan sendok khusus yang selalu dicuci
  • 27. Pengolahan Makanan • Higiene penanganan makanan –Memperlakukan makanan secara hati-hati dan seksama sesuai dengan prinsip higiene sanitasi makanan –Menempatkan makanan dalam wadah tertutup dan menghindari penempatan makanan terbuka dengan tumpang tindih karena akan mengotori makanan dalam wadah di bawahnya.
  • 28. Penyimpanan Makanan Jadi • Makanan tidak rusak, tidak busuk atau basi yang ditandai dari rasa, bau, berlendir, berubah warna, berjamur, berubah aroma atau adanya cemaran lain. • Memenuhi persyaratan bakteriologis berdasarkan ketentuan yang berlaku. – Angka kuman E. coli pada makanan harus 0/gr contoh makanan. – Angka kuman E. coli pada minuman harus 0/gr contoh minuman. • Jumlah kandungan logam berat atau residu pestisida, tidak boleh melebihi ambang batas yang diperkenankan menurut ketentuan yang berlaku.
  • 29. Penyimpanan Makanan Jadi • Penyimpanan harus memperhatikan prinsip first in first out (FIFO) dan first expired first out (FEFO) yaitu makanan yang disimpan terlebih dahulu dan yang mendekati masa kedaluwarsa dikonsumsi lebih dahulu. • Tempat atau wadah penyimpanan harus terpisah untuk setiap jenis makanan jadi dan mempunyai tutup yang dapat menutup sempurna tetapi berventilasi yang dapat mengeluarkan uap air. • Makanan jadi tidak dicampur dengan bahan makanan mentah. • Penyimpanan makanan jadi harus memperhatikan suhu sebagai berikut :
  • 30. Penyimpanan Makanan Jadi Jenis Makanan Suhu Penyimpanan Makanan Disajikan dalam waktu lama Akan segera disajikan Belum segera disajikan Makanan kering 25° s/d 30°C Makanan basah (berkuah) > 60°C -10°C Makanan cepat basi (santan, telur, susu) ≥ 65,5° - 5° s/d -1°C Makanan disajikan dingin 5° s/d 10°C < 10°C
  • 31. Pendistribusian Makanan • Pengangkutan bahan makanan – Tidak bercampur dengan bahan berbahaya dan beracun (B3). – Menggunakan kendaraan khusus pengangkut bahan makanan yang higienis. – Bahan makanan tidak boleh diinjak, dibanting dan diduduki. – Bahan makanan yang selama pengangkutan harus selalu dalam keadaan dingin, diangkut dengan menggunakan alat pendingin sehingga bahan makanan tidak rusak seperti daging, susu cair dan sebagainya.
  • 32. Pendistribusian Makanan • Pengangkutan makanan jadi/masak/siap santap –Tidak bercampur dengan bahan berbahaya dan beracun (B3). –Menggunakan kendaraan khusus pengangkut makanan jadi/masak dan harus selalu higienis. –Setiap jenis makanan jadi mempunyai wadah masing-masing dan bertutup.
  • 33. Pendistribusian Makanan • Pengangkutan makanan jadi/masak/siap santap – Wadah harus utuh, kuat, tidak karat dan ukurannya memadai dengan jumlah makanan yang akan ditempatkan. – Isi tidak boleh penuh untuk menghindari terjadi uap makanan yang mencair (kondensasi). – Pengangkutan untuk waktu lama, suhu harus diperhatikan dan diatur agar makanan tetap panas pada suhu 600C atau tetap dingin pada suhu 400C.
  • 34. Penyajian Makanan • Makanan dinyatakan laik santap apabila telah dilakukan uji organoleptik dan uji biologis dan uji laboratorium dilakukan bila ada kecurigaan.
  • 35. Pengujian Makanan • Uji biologis dengan memakan makanan secara sempurna dan apabila dalam waktu 2 (dua) jam tidak terjadi tanda – tanda kesakitan, makanan tersebut dinyatakan aman. • Uji laboratorium dengan mengambil sampel setiap makanan untuk mengetahui tingkat cemaran makanan baik kimia maupun mikroba
  • 36. Pengujian Makanan • Uji organoleptik memeriksa makanan dengan cara meneliti dan menggunakan 5 (lima) indera manusia yaitu dengan melihat (penampilan), meraba (tekstur, keempukan), mencium (aroma), mendengar (bunyi misal telur), menjilat (rasa). Apabila secara organoleptik baik maka makanan dinyatakan laik santap.
  • 37. Penyajian Makanan Tempat penyajian Perhatikan jarak dan waktu tempuh dari tempat pengolahan makanan ke tempat penyajian serta hambatan yang mungkin terjadi selama pengangkutan karena akan mempengaruhi kondisi penyajian. Hambatan di luar dugaan sangat mempengaruhi keterlambatan penyajian.
  • 38. Penyajian Makanan Cara Penyajian • Penyajian meja (Tabel service) yaitu penyajian di meja secara bersama, umumnya untuk acara keluarga atau pertemuan kelompok dengan jumlah terbatas 10 sampai 20 orang. • Prasmanan (buffet) yaitu penyajian terpusat untuk semua jenis makanan yang dihidangkan dan makanan dapat dipilih sendiri untuk dibawa ke tempat masing- masing.
  • 39. Penyajian Makanan Cara Penyajian • Saung (ala carte) yaitu penyajian terpisah untuk setiap jenis makanan dan setiap orang dapat mengambil makanan sesuai dengan kesukaannya. • Dus (box) yaitu penyajian dengan kotak kertas atau kotak plastik yang sudah berisi menu makanan lengkap termasuk air minum dan buah yang biasanya untuk acara makan siang.
  • 40. Penyajian Makanan Cara Penyajian • Nasi bungkus (pack/wrap) yaitu penyajian makanan dalam satu campuran menu (mix) yang dibungkus dan siap santap. • Layanan cepat (fast food) yaitu penyajian makanan dalam satu rak
  • 41. Penyajian Makanan Cara Penyajian • makanan (food counter) di rumah makan dengan cara mengambil sendiri makanan yang dikehendaki dan membayar sebelum makanan tersebut dimakan. • Lesehan yaitu penyajian makanan dengan cara hidangan di lantai atau meja rendah dengan duduk di lantai dengan menu lengkap.
  • 42. Penyajian Makanan Prinsip Penyajian • Wadah yaitu setiap jenis makanan di tempatkan dalam wadah terpisah, tertutup agar tidak terjadi kontaminasi silang dan dapat memperpanjang masa saji makanan sesuai dengan tingkat kerawanan makanan. • Kadar air yaitu makanan yang mengandung kadar air tinggi (makanan berkuah) baru dicampur pada saat menjelang dihidangkan untuk mencegah makanan cepat rusak dan basi.
  • 43. Penyajian Makanan Prinsip Penyajian • Pemisah yaitu makanan yang ditempatkan dalam wadah yang sama seperti dus atau rantang harus dipisah dari setiap jenis makanan agar tidak saling campur aduk. • Panas yaitu makanan yang harus disajikan panas diusahakan tetap dalam keadaan panas dengan memperhatikan suhu makanan, sebelum ditempatkan dalam alat saji panas (food warmer/bean merry) makanan harus berada pada suhu > 600C.
  • 44. Penyajian Makanan Prinsip Penyajian • Tepat penyajian yaitu pelaksanaan penyajian makanan harus tepat sesuai dengan seharusnya yaitu tepat menu, tepat waktu, tepat tata hidang dan tepat volume (sesuai jumlah).
  • 45. Penyajian Makanan Prinsip Penyajian • Bersih yaitu semua peralatan yang digunakan harus higienis, utuh, tidak cacat atau rusak. • Handling yaitu setiap penanganan makanan maupun alat makan tidak kontak langsung dengan anggota tubuh terutama tangan dan bibir. • Edible part yaitu semua yang disajikan adalah makanan yang dapat dimakan, bahan yang tidak dapat dimakan harus disingkirkan.