2. BAB 1
• Definisi psikologi sosial
• Sejarah psikologi sosial
• Hubungan psikologi sosial dgn ilmu lain
12/28/2011 Footer Text 2
3. PSIKOLOGI sosial
• Psikologi Sosial adalah salah satu cabang dari Psikologi
yang mempelajari perilaku manusia dalam situasi sosial.
Psikologi Sosial beranggapan bahwa perilaku manusia
senantiasa dikaitkan dan saling berhubungan dengan
kehadiran orang lain, baik secara nyata maupun secara
tersirat.
• BERASAL DARI KATA YUNANI
PSYCHE : JIWA
LOGOS : ILMU PENGETAHUAN
“Secara Etimologi, Psikologi artinya :
“ Ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai
macam-macam gejalanya, prosesnya, maupun latar
belakangnya” 3
4. Ruang lingkup psikologi sosial
•ruang lingkup Psikologi Sosial, antra lain, meliputi persepsi sosial
(pmhman mngenai org lain dan dampaknya pd prilaku kta), kognisi
sosial (brpikir mngenai org lain dan lngkngan sosial), sikap (mlkukan
penilaian mngnai org lain), identitas sosial (mmantapkan jati diri),
prasangka dan diskriminasi (mmhami pnyebabnya dan akibatnya
trhdap klmpk trtntu), perilaku prososial (mmberi bntuan pd org lain),
kepemimpinan (kmmpuan mmpngaruhi org lain/bawahan), perilaku
agresif (perilaku yg brtujuan mnyakiti org lain), pngmbangan
diri/self (pmbntukan diri mrpkn hasil interaksi dgn org lain),
hubungan antarklmpk (konflik antarklmpk, kompetisi, kooperasi),
dinamika klmpk (perubahan sikap anggota kelompok disebabkan oleh
interaksi antar anggota kelompok), dan lain-lain.
12/28/2011 4
5. definisi
– Dr. Singgih Dirgagunarsa
Psikologi : Ilmu yang mempelajari tingakh laku manusia.
– Plato dan Aristoteles
Psikologi : ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir
– JB. Watson
Psikologi Ilmu pengetahuan yang mepelajari tingkah laku
yang tampak (lahiriah) dengan menggunakan metode
observasi yang objektif terhadap rangsangan dan jawaban
(respon) Footer Text 5
6. – Wilhelm Wundt
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul
dalam diri manusia, seperti perasaan panca indra,
pikiran, perasaan (feeling) dan kehendak
– Hilgert
Psychology may be defined as the science that
studies the behavior of men and animals
12/28/2011 Footer Text 6
7. SEJARAH PSIKOLOGI
• PSIKOLOGI DIPENGARUHI OLEH FILSAFAT
A. PSIKOLOGI PLATO
PLATO (427 s.d 347)
- Manusia memiliki 3 kekuatan rohaniah disebut
- “ Trichotom”
- Kekuatan terdiri dari :
Kekuatan pikiran yang berada di kepala
Kemauan yang berada di dada
Keinginan yang berada diperut
8. B. PSIKOLOGI ARISTOTELES
• ARISTOTELES (384 s.d 322 SM )
• Makhluk berjiwa di alam ini adalah :
• A. Anima vegetativ
• B. Anima sensitive
• C. Anima intelektiva
Aristoteles membagi fungsi jiwa manusia dua yaitu
- Berpikir
- Berkehendak
Pandangannya di sebut “ Dichotomi”
9. c. Psikologi abad tengah
psikologi mulai dipikirkan secara deduktif
Tokohnya : Thomas Aquino, berpendapat bahwa
badan dan jiwa merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
d. Rasionalisme
• Tokohnya : Descartes
• Pandangannya yang terkenal “ Cogito Ergo Sum”
• ( saya berpikir jadi saya ada )
Objek Psikologi : gejala-gejala kesadaran yang membagi tingkah
laku menjadi dua bagian yaitu
- Tingkah laku rasional
- mekanisme
10. e. Empirisme
• Pengetahuan hanya dapat dicapai dengan pengamatan dan
pengalaman
• Tokoh-tokohnya diantaranya:
1. Francis Bacon
ia merupakan pelopor penggunaan metode induktif
2. John locke
a. Jiwa tidak mempunyai pengertian yangdibawa sejak lahir
(dari pembawaan)
b. Semua pengertian dan alam pikiran berasal dari
pengalaman manusia, lahir berjiwa terbuka (meja lilin)
c. semua tingkah laku yang didapat pada dasarnya
dipelajari.
11. Psikologi dipengaruhi Ilmu Pengetahuan Alam
• A. Psikologi Asosiasi
• Metode yang digunakan dalam usaha mempelajari jiwa
adalah metode analisis sintesis
• B. Psikologi Unsur Elemen
Bahwa jiwa merupakan kumpulan unsur-unsur kejiwaan
yang berdiri sendiri.
12/28/2011 Footer Text 11
12. BAB II
• Ruang lingkup psikologi sosial
• Metode penelitian psikologi sosial
• Penelitian psikologi sosial
12/28/2011 Footer Text 12
13. Ruang Lingkup psikologi
• Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari manusia
• Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari hewan, yang
disebut psikologi hewan.
Psikologi khusus
• Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari khusus dari
aktivitas psikis manusia
• Antara lain :
A. Psikologi perkembangan , b. Psikologi sosial
c. Psikologi pendidikan, d. Psikologi kepribadian dan tipologi,
e. Psikopatologi
f. Psikologi kriminal, G. Psikologi perusahaan 13
14. METODE PENELITIAN PSIKOLOGI
• PENDEKATAN ILMIAH MEMPUNYAI EMPAT SIKAP
A. RASA INGIN TAHU
B. SKEPTIS
C. OBJEKTIVITAS
D. KESEDIAAN BERPIKIR KRITIS
LIMA LANGKAH DALAM METODE ILMIAH
• MENGAMATI SEJUMLAH GEJALA
• MERUMUSKAN HIPOTESIS DAN DUGAAN
• MENGUJI MELALUI PENELITIAN EMPIRIS
• MENARIK KESIMPULAN
14
• MENGEVALUASI KESIMPULAN
15. BAB III
Dasar2 perilaku sosial
• Kaum stoic dan epicurean
• Hakekat manusia
• Pengertian motivasi
12/28/2011 Footer Text 15
16. Dasar2 perilaku sosial
• KONSEP DASAR PERILAKU SOSIAL
1. KONFORMITAS
Konformitas sosial adalah proses dimana tingkah laku
seseorang terpengaruh atau dipengaruhi oleh orang lain di
dalam suatu kelompok. Cara seseorang terpengaruh ada
bermacam-macam, ada yang secara tidak langsung ataupun
tidak langsung. Memakai sepatu berwarna hitam karena ada
teguran dari teman kelompok adalah contoh pengaruh
langsung sedangkan memakai sepatu berwarna hitam karena
semua teman kelompok memakai sepatu berwarna hitam
adalah pengaruh tidak langsung yang menyebabkan
seseorang melakukan konformitas.
12/28/2011 Footer Text 16
17. 2. PROSOSIAL
A. Tingkah Laku Altruistik
Perilaku prososial adalah tindakan yang menguntungkan
orang lain tetapi tidak memberikan keuntungan yang nyata
bagi orang yang melakukan tindakan tersebut.
altruisme yang sebenarnya adalah tingkah laku yang
merefleksikan pertimbangan untuk tidak mementingkan
diri sendiri demi kebaikan orang lain.
Terdapat juga istilah bystander yang merupakan orang
yang kebetulan ada di tempat kejadian dan turut
12/28/2011
menyaksikan kejadian itu. 17
18. B. Model Pengambilan Keputusan Untuk Membantu Orang Lain:
1. Menyadari adanya situasi darurat.
2. Menginterpretasikan keadaan sebagai situasi darurat.
3. Mengasumsikan bahwa adalah tanggung jawabnya untuk
menolong.
4. Mengetahui apa yang harus dilakukan.
5. Mengambil keputusan terakhir untuk menolong.
C. Pengaruh Pribadi Dalam Tingkah Laku Prososial
Terdapat faktor-faktor tambahan yang juga memiliki pengaruh
pada kemungkinan bystander menolong atau tidak, yaitu:
1. Menolong orang yang disukai.
2. Atribusi menyangkut tanggung jawab korban.
3. Model-model prososial: Kekuatan dari contoh positif.
18
19. 3. AGRESI
Agresi merujuk pada perilaku yang dimaksudkan untuk membuat
objeknya mengalami bahaya atau kesakitan. Agresi dapat
dilakukan secara verbal atau fisik.
• Jenis – jenis agresi menurut Moyer :
1. Agresi pemangsa: serangan terhadap mangsa oleh pemangsa,
2. Agresi antar jantan: kompetisi antara jantan dari spesies
yang sama mengenai akses terhadap sumber tertentu seperti
betina, dominansi, status, dsb, 3. Agresi akibat takut: agresi
yang dihubungkan dengan upaya menghindari ancaman,
4. Agresi teritorial: mempertahankan suatu daerah teritorial
dari para penyusup, 5. Agresi maternal: agresi dari perempuan
/ betina untuk melindungi anaknya dari ancaman.
12/28/2011 19
20. Kaum stoic dan epicurean
• kaum Stoic (300-200 SM)
• Menurut Bochenski (1669), Kaum Stoic memiliki
pemikiran mengenai teori tentang tanda yang
mengaitkannya pada tiga komponen pembentuknya, yaitu
material atau penanda (signier), makna atau petanda
(signified), dan objek eksternal. Penanda dan objek
didefinisikan sebagai entitas material, sedangkan
makna dianggap sebagai sesuatu yang diinkorporasikan
atau dimasukan ke dalamnya. Tanda dibagi menjadi
tanda commemorative dan indicative.
12/28/2011 20
21. • kaum Epicureans (300 SM-abad pertama Masehi)
• Teori yang terkenal dari kaum ini adalah epistemiologi
materialistis, yaitu segala sesuatu yang kita rasakan
adalah kesan yang diperoleh pikiran kita lewat
gambaran atom dari permukaan suatu objek yang
nyata, atau dengan kata lain dari materi ke konsep.
Jadi, bahwa tanda sebagai data alamiah
mempresentasikan sesuatu yang tak dapat dilihat atau
ditangkap secara indrawi.
12/28/2011 Footer Text 21
22. Hakekat manusia menurut psikologis pendidikan
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
• Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat
menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan –
kebutuhannya.
• Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung
jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
• yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif
mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu
menentukan nasibnya.
• Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus
berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
12/28/2011 Footer Text 22
23. Pengertian motivasi
• motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan. Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi
adalah sesuatu yang kompleks.
• Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi
yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk
kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.
12/28/2011 Footer Text 23
24. Pengertian sugesti
• sugesti adalah suatu proses dimana seseorang
individu menerima suatu cara penglihatan, atau
pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa
kritik terlebih dahulu.
12/28/2011 Footer Text 24
25. BAB IV
Teori psikologi sosial
• Teori psikoanalisa
• Teori peran
• Teori SR (stimulus respons)
• Teori kognitif
12/28/2011 Footer Text 25
26. Teori peran
• Menurut teori peran, kehidupan nyata ini sama dengan
panggung sandiwara. Setiap posisi memiliki pasangan
masing-masing, dan posisi tersebut tidak dapat
dipertukarkan dengan posisi lain yang bukan pasangannya.
Jika itu dilanggar maka akan terjadi ketidakharmonisan.
• Menurut teori pertukaran sosial, manusia akan berusaha
memaksimalkan keuntungan (rewards) dari suatu transaksi
dengan biaya (costs) yang sekecil-kecilnya. Apabila salah
satu pihak yang terlibat dalam transaksi itu memperoleh
hadiah sementara yang lain menerima hukuman, maka akan
timbul keadaan tidak seimbang. Dalam kaitan ini, muncul
konsep kekuasaan dan keadilan distributif.
12/28/2011 26
27. • Menurut teori stimulus - respons, terutama yang
diajukan oleh Pavlov, pembentukan dan perubahan
perilaku ditentukan oleh apakah kondisioning diterapkan
secara konsekuen dan taat asas atau tidak. Gagasan ini
sangat berpengaruh terhadap munculnya aliran
Behaviorism.
• Teori pembelajaran sosial dipengaruhi oleh teori
stimulus - respons, dan berpendapat bahwa manusia
bukan makhluk yang serta-merta berespons ketika
menghadapi stimulus, melainkan ia akan mengolah lebih
dulu stimulus tersebut berdasar pengalamannya.
12/28/2011 Footer Text 27
28. • Teori atribusi terdiri dari teori psikologi naif dan teori
model kovariasi. Menurut teori psikologi naif setiap
manusia adalah ilmuwan naif yang mempunyai pola pikir
dan perilaku ilmiah dalam mengamati suatu peristiwa
seperti halnya seorang ilmuwan. Sedangkan menurut
teori model kovariasi, perilaku muncul karena adanya
beberapa variabel yang berfungsi secara bersama.
• Menurut teori kognitif, untuk memahami perilaku
manusia, periksalah kognisinya, karena kognisi
menentukan perilaku. Kognisi adalah segala hal yang
ada di 'kepala' manusia, yang berupa pikiran, keyakinan,
harapan, dan cita-cita.
12/28/2011 Footer Text 28
29. BAB V
Persepsi sosial
• Pengertian persepsi sosial
• Perbedaan persepsi dan persepsi sosial
• Faktor yang mempengaruhi persepsi sosial
• Macam persepsi sosial
• Persepsi dan komunikasi non verbal
12/28/2011 Footer Text 29
30. Pengertian persepsi sosial
• Persepsi sosial, adalah sebuah proses yang kompleks,
orang mengamati perilaku orang lain dengan teliti hingga
di peroleh analisis secara lengkap terhadap person,
situasional, dan behaviour.
Perbedaan persepsi dan persepsi sosial
• persepsi adalah proses kognitif yang dialami setiap orang
dalam memahami informasi tentang lingkungannya
melalui pancaindera, dan tiap-tiap individu dapat
memberikan arti atau tanggapan yang berbeda-beda
• persepsi sosial adalah proses menangkap arti obyek-
obyek sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam
lingkungan kita. Manusia bersifat emosional, sehingga
penilaian terhadap mereka mengandung resiko.
12/28/2011 30
31. Faktor yg mempengaruhi persepsi sosial
• Faktor ex :
1.Kekonkretan : wujud atau gagasan yang abstrak yang sulit
dipersepsikan dibandingkan dengan yang obyektif.
2. Novelty atau hal yang baru : biasanya lebih menarik
untuk di persepsikan dibanding dengan hal-hal yang baru.
3. Velocity atau percepatan : misalnya gerak yang cepat
untuk menstimulasi munculnya persepsi lebih efektif di
bandingkan dengan gerakan yang lambat.
4. Conditioned stimuli, stimuli yang di kondisikan seperti bel
pintu, deringan telepon dan lain-lain.
12/28/2011 31
32. • Faktor inter :
1. Motivation, misalnya merasa lelah menstimulasi
untuk berespon untuk istirahat.
2. Interest, hal-hal yang menarik lebih di perhatikan
dari pada yang tidak menarik
3. Need, kebutuhan akan hal tertentu akan menjadi
pusat perhatian
4. Assumptions, juga mempengaruhi persepsi sesuai
dengan pengalaman melihat, merasakan dan lain-lain.
12/28/2011 Footer Text 32
33. Persepsi dan Komunikasi Non-verbal
Komunikasi Non-verbal adalah prroses komunikasi
dimana pesan disampaikan tidk menggunakan kata-kata.
- Gesture
- Pictorial
• Hubungan yang terjadi pada saat kita berkomunikasi
dengan budaya yang berbeda, mereka melakukan
komunikasi nonverbal sehari-harinya berbeda dengan apa
yang kita persepsikan, ini mampu menimbulkan persepsi
berlainan makna atau bahkan terjadi kesalah pahaman.
34. Perbedaan Persepsi Lingkungan Fisik dg Persepsi Sosial
• Persepsi terhadap objek melalui lambang-lambang
fisik, sedangkan persepsi terhadap orang melalui
lambang-lambang verbal dan non-verbal.
• persepsi terhadap objek menanggapi sifat-sifat luar,
sedangkan persepsi terhadap manusia menanggapi
sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif, harapan,
dan sebagainya).
• Objek tidak bereaksi, sedangkan manusia bereaksi.
Dengan kata lain, objek bersifat statis, sedangkan
manusia bersifat dinamis.
35. BAB VI
Atribusi sosial
• Pengertian atribusi sosial
• Teori atribusi
• Kesalahan atribusi
12/28/2011 Footer Text 35
36. Pengertian atribusi sosial
• Atribusi adalah pemberian hak. Adapun menurut
terminologi adalah memahami perilaku diri sendiri atau
orang lain dengan cara menarik kesimpulan tentang apa
yang mendasari atau melatarbelakangi perilaku tersebut.
Teori atribusi
• Teori atribusi pada intinya membicarakan penyebab
(atribusi) dari suatu perilaku: apakah penyebabnya
individu (disposisi/atribusi internal atau lingkungan
(situasi/atribusi eksternal).
12/28/2011 36
37. • Dalam hubungan ini terdapat beberapa teori untuk
menjelaskan penyebab suatu perilaku, yakni berikut
ini.
• Teori Penyimpulan Terkait (Jones dan Davis, 1965).
• Teori Psikologi Naif (Heider, 1958).
• Teori Kovariasi (Kelley, 1967).
• Emotional Lability Theory (Schachter, 1964).
• Teori Persepsi - Diri (Bem, 1967).
• Teori Atribusi Weiner (Weiner, 1979).
12/28/2011 Footer Text 37
38. Kesalahan atribusi
• Dalam hubungan ini, ada beberapa bentuk kesalahan
atribusi, yakni:
• kesalahan atribusi yang mendasar,
• efek pelaku-pengamat,
• efek konsensus yang salah,
• pengutamaan diri-sendiri.
12/28/2011 Footer Text 38
39. BAB VII
Kognisi sosial
• Pengertian kognisi sosial
• Jalan pintas mental
• Berpikir ilusi
• Aspek dasar kognisi sosial
• Afek dan kognisi
12/28/2011 Footer Text 39
40. Kognisi sosial
• Pengertian Kognisi Sosial
Kognisi sosial adalah suatu cara untuk menginterpretasikan,
menganalisis, mengingat, dan menggunakan informasi dalam
lingkungan sosial untuk sampai pada suatu kesimpulan atau
atribusi.
• Jalan Pintas Mental
• Dalam kehidupan nyata sehari-hari, sadar atau tidak sadar
kita sering melakukan tindakan jalan pintas karena kita
juga sering dihadapkan pada situasi yang mendadak atau
kepala kita sudah penuh (overloaded), sehingga kita tidak
bisa berpikir cermat, sistematis, analitis. Apabila dalam
kondisi ini kita dituntut untuk mengambil keputusan segera,
12/28/2011
maka kita akan melakukan jalan pintas. 40
41. • Berpikir Ilusi (Illusory Thinking) → ilusi dalam dalam
psikologi sosial, individu sering mengalami kesalahan dalam
mempersepsi sesuatu yang mengakibatkan terjadinya
kesalahan pula dalam kognisi sosial. Berpikir ilusi dapat
dibedakan menjadi:
• a. ilusi tentang korelasi → ilusi ini terjadi apabila individu
menghubungkan dua hal yang tampaknya berhubungan padahal
sebenarnya tidak
• b. ilusi kontrol → individu menganggap seakan-akan dirinya
dapat mengendalikan lingkungan
• c. penilaian terlalu percaya diri → individu salah memberikan
penilaian atau menarik kesimpulan akibat terlalu percaya pada
dirinya sendiri
•
12/28/2011 41
42. • Kognisi dan afeksi
• kognisi mempengaruhi afeksi, dan sebaliknya.
• Afeksi : perasaan seseorang terhadap suatu stimulus
• Kognisi : cara berpikir seseorang terhadap suatu stimulus
Dalam menilai dan memahami suatu gejala sosial,
tanpa kita sadari ternyata dipengaruhi oleh perasaan kita
pada saat itu → kognisi mempengaruhi afeksi.
Apabila kita berpikir hal-hal buruk maka kita akan
menjadi cemas dan takut, namun apabila kita menanggapi
sebaliknya maka kita akan tenang → afeksi mempengaruhi
kognisi.
Ada perbedaan : berpikir + dan berpikir -
12/28/2011 42