AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, perubahaan di pt. kereta api indonesia (persero), universitas mercu buana, 2018.
1. MODUL PERKULIAHAN
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
Perubahan di PT. Kereta Api
Indonesia (Persero)
Fakultas
Program
Studi
Tatap
Muka
Kode MK Disusun Oleh
Dosen
Pengampu
Ekonomi dan
Bisnis
Akuntansi
07
F041700009 Dyana Anggraini
43216010001
Prof. Dr.
Hapzi Ali,
CMA
Abstract Kompetensi
Memahami Perubahaan di PT.
Kereta Api Indonesia (Persero).
.
Memberikan pemahaman dan
pembelajaran Perubahaan di PT.
Kereta Api Indonesia (Persero).
2. 2 Hukum Bisnis & Lingkungan
Dyana Anggraini (43216010001)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas mengenai “Perubahan di PT.
Kereta Api Indonesia (Persero)”
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi salah satu syarat guna
melengkapi tugas mata kuliah Hukum Bisnis dan Lingkungan, Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Mercu Buana.
Makalah ini dibuat dengan bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, diantaranya:
1. Orangtua yang telah memberikan dukungan semangat demi terselesaikannya makalah
ini.
2. Bapak Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA selaku dosen mata kuliah Hukum Bisnis dan
Lingkungan yang telah membimbing dalam proses pembuatan makalah ini.
3. Teman-teman yang ikut memberikan bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan
makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu, kami secara terbuka menerima saran serta kritik yang bersifat konstruktif sehingga
dapat membangun saya. Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca.
Jakarta, 11 April 2018
Penyusun
Dyana Anggraini
3. 3 Hukum Bisnis & Lingkungan
Dyana Anggraini (43216010001)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang..........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................5
C. Tujuan Masalah........................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................6
A. Pengertian Manajemen Perubahan.........................................................................................6
B. Proses Perubahan di PT Kereta Api Indonesia (Persero)........................................................ 6
C. Hambatan-Hambatan dalam Proses Perubahan di PT Kereta Api Indonesia (Persero)........ 10
D. Pengaruh Perubahan Bagi PT Kereta Api Indonesia (Persero)............................................. 10
E. Analisa Produk Layanan Ticketing........................................................................................12
F. Analisa Kompetitor................................................................................................................12
G. Analisis Internal dan Eksternal..............................................................................................13
BAB III..................................................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................................................17
A. Kesimpulan............................................................................................................................17
B. Saran...................................................................................................................................... 17
Daftar Pustaka................................................................................................................................... 17
4. 4 Hukum Bisnis & Lingkungan
Dyana Anggraini (43216010001)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem transportasi di Indonesia ada tiga jenis bidang transportasi yaitu
transportasi darat, transportasi laut dan transportasi udara. Kereta api merupakan salah
satu transportasi masal yang tertua di Indonesia. Tujuan penyelenggaraan
perkerataapian nasionala adalah untuk memperlancar perpindahan orang atau barang
secara masal, menunjang pemerataan pertumbuhan ekonomi, stabilitas serta sebagai
pendorong dan penggerak pembangunan nasional. Dengan demikian, terdapat harapan
besar terhadap peran dan fungsi perkeretaapian nasional dalam sistem pembangunan
nasional maupun untuk pelayanan umum kepada masyarakat.
Akan tetapi masih banyak permasalahan ataupun tantangan yang masih
dihadapi perkeretaapaian nasional untuk mewujudkan harapan yang dibebankan pada
perkeretaapian nasional tersebut. Undang-undang No. 13 Tahun 1992 tentang
Perkeretaapian mengamanatkan agar perkeretaapian di Indonesia diselenggarakan
berdasarkan asas manfaat, adil dan merata, keseimbangan kepentingan umum,
keterpaduan dan percaya diri sendiri. Penyelenggaraan perkeretaapian nasional
dituntut agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk mencapai
sasaran pembangunan nasional. Pelayanan kereta api juga diharapkan dapat
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat secara adil dan merata, serta
manfaat yang seimbang untuk semua pihak bagi operator maupun pengguna jasa
kereta api.
Keseimbangan dalam kepentingan umum, berarti pelayanan tidak hanya
memperhatikan kepentingan komersial, ataupun hanya melayani sebagian golongan
masyarakat tertentu saja, tetapi juga bagi pelayanan umum dan semua golongan
masyarakat. Keterpaduan penyelenggaraan kereta api berarti terjadi sinergi dan
keserasian terhadap pembangunan nasional, pengembangan wilayah, pengembangan
sektor-sektor lain serta keterpaduan dengan sistem transportasi secara antarmoda (jasa
transportasi kereta api dengan jasa transportasi lain seperti bis, kapal laut, pesawat dll)
dan intermoda (PT. Kereta Api di Indonesia).
Percaya diri sendiri berarti ada kemandirian dan keberlanjutan (sustainability)
dalam sistem penyelenggaraan yang didukung oleh pengembangan kelembagaan,
sumber daya serta terjaga keseimbangan dan kualitas lingkungan. Sustainability
tersebut dapat dilihat dari aspek lingkungan, teknologi, Sumber Daya Manusia,
finansial dan Ekonomi.
Setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan program diarahkan selalu
berdaya guna mencapai tujuannya. Salah satu faktor kelacaran tujuan suatu
perusahaan adalah mengidentifikasi dan mengukur kinerjanya. Ketatnya persaingan
bisnis saat ini menyebabkan perusahaan berusaha semaksimal mungkin mengoptimasi
proses bisnis yang ada di dalam organisasi. Analisis proses bisnis merupakan salah
satu alat untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan atas proses bisnis. Melalui
analisis proses bisnis maka perusahaan dapat memutuskan proses mana yang dapat
dikurangi, diserahkan ke pihak luar, dihilangkan sama sekali atau ditingkatkan.
Tahapan awal dalam menganalisis proses bisnis adalah menggambarkan
proses bisnis tersebut. Agar proses bisnis ini dapat dikomunikasikan dengan mudah ke
semua pihak yang terkait maka diperlukan teknik analisis bisnis yang praktis tetapi
5. 5 Hukum Bisnis & Lingkungan
Dyana Anggraini (43216010001)
cukup representatif mewakili proses yang sebenarnya khususnya bagi PT. Kereta Api
Indonesia
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimanakah proses perubahan yang dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen?
2. Hambatan-hambatan apa saja yang dirasakan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen?
3. Bagaimanakah pengaruh perubahan yang dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen?
4. Bagamaimana analisis terhadap PT. Kereta Api Indonesia (Persero)?
5. Bagaimana analisis SWOT terhadap PT. Kereta Api Indonesia (Persero)?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah :
1. Mengetahui proses perubahan yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero)
dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen
2. Mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dirasakan oleh PT Kereta Api
Indonesia (Persero) dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen
3. Mengetahui pengaruh perubahan yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia
(Persero) dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen
4. Mengetahui berbagai analisis terhadap PT. Kereta Api Indonesia (Persero)?
5. Mengetahui dan memahami analisis SWOT PT. Kereta Api Indonesia (Persero)?
6. 6 Hukum Bisnis & Lingkungan
Dyana Anggraini (43216010001)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Perubahan
Pengertian Manajemen Perubahan menurut beberapa para ahli :
1. Menurut Prof. Dr. J. Winardi, manajemen perubahan adalah :
“Upaya yang ditempuh manajer untuk memanajemen perubahan secara efektif,
dimana diperlukan pemahaman tentang persoalan motivasi,kepemimpinan,
kelompok, konflik, dan komunikasi.”
2. Menurut Wibowo, dalam bukunya Manajemen Perubahan,
Manajemen perubahan adalah suatu proses secara sistematis dalam
menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan untuk
mempengaruhi perubahan pada orang yang akan
terkena dampak dari proses tersebut.
3. Menurut E. Rochyadi (2008), dalam modulnya yang berjudul manajemen
perubahan, mengartikan bahwa :
“Secara umum perubahan sering diartikan sebagai kondisi yang berbeda dari
kondisi sebelumnya. Artinya bahwa perubahan itu terjadi sebagai akibat yang timbul
dari suatu proses yang terjadi kemudian dan menggambarkan antara sebelum dan
sesudah peristiwa tersebut baik itu berkaitan dengan perubahan fisik, ide atau gagasan,
yang hasilnya mungkin positif (growth), mungkin negatif (stagnation), atau mundur
(collaps).”
B. Proses Perubahan di PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Pada tahun 2000 perusahaan sudah berbentuk PT Persero, tetapi perusahaan
tidak pernah untung akibat pengelolaan perusahaan yang kurang tertata dengan baik,
mengingat PT memiliki tujuan untuk mendapatkan profit tetapi pada waktu itu tetap
merugi. Setelah dilakukannya pergantian Direksi pada tahun 2009, memicu terjadinya
berbagai perubahan. Selain itu, peran pemerintah sangatlah penting, karena PT KAI
menupakan perusahaan milik negara, sehingga pemerintah sebagai regulator atau yg
mengatur Perusahaan PT KAI, sedangkan PT KAI yang menjalankan perusahaan
tersebut.
Dalam proses perubahan tersebut, setiap karyawan dapat mengusulkan ide-ide
perubahan, baik dari level tertinggi sampai level terrendah. Tetapi, setiap ide harus di
negosiasikan terlebih dahulu, ketika ide tersebut bersifat membangun perusahaan,
maka ide itu akan disampaikan kepada Pimpinan perusahaan untuk dipertimbangkan
melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Meskipun dalam melakukan proses
perubahan dilakukan secara negosiasi, akan tetapi peran pimpinan sangatlah penting
dalam memutuskan perubahan. Maka dalam hal ini Strategi Direktif juga lakukan.
7. 7 Hukum Bisnis & Lingkungan
Dyana Anggraini (43216010001)
Ada beberapa perubahan – perubahan yang dilakukan PT Kereta Api
Indonesia (Persero), yaitu diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Perubahan dalam Struktur Organisasi
Perubahan struktur organisasi di PT KAI terlihat dari bentuk struktur
organisasi yang konvensional menjadi lebih modern, atau dari yang tidak banyak
pembagian-pembagian menjadi lebih banyak pembagian, bisa dikatakan bentuk
struktur organisasinya lebih gemuk.
2. Perubahan Infrastruktur
Perubahan infrastruktur ditujukan untuk menunjang kenyamanan penumpang,
mengingat sebelumnya infrastruktur tidak terawat dengan baik sehingga
kondisinya kumuh dan tidak layak pakai, perubahan ini meliputi a). Perbaikan
WC di stasiun kereta api, b). Tempat atau ruang tunggu kereta api, serta c).
Perbaikan stasiun kereta api.
3. Perubahan pelayanan dan Kenyaman Penumpang
Melihat sebelum dilakukannya perubahan, pelayanan dan kenyamanan
penumpang terbilang masih kurang, hal ini terlihat dari masih kurang tertatanya
dalam proses pelayanan dan kenyamanan penumpang, diantaranya sebagai
berikut :
Pelayanan
Pelayanan dalam pembelian tiket kereta api masih terjadi antrian
panjang yang kadang dapat menghambat proses pembelian tiket. Sehingga
banyak praktik percaloan yang menjual tiket kereta api, serta penumpang
dapat naik kereta api tanpa menggunakan tiket tetapi langsung membayar di
dalam kereta api kepada kondektur, sehingga banyak terjadi kebocoran
terhadap pendapatan PT KAI.
Kenyamanan
Dalam memelihara kenyamanan pelanggan juga masih kurang, terlihat
dari masih banyaknya yang berjualan di dalam kereta api, banyaknya
penumpang gelap, penumpang melebihi kapasitas, merokok di dalam kereta,
dan lain sebagainya, itulah sebagian keluhan penumpang yang membuat
mereka tidak nyaman di dalam kereta.
Maka perusahaan melakukan berbagai perubahan mengenai pelayanan
dan kenyamanan penumpang, diantaranya adalah sebagai berikut :
Pelayanan
Perusahaan melakukan perubahan pelayanan berupa pelayanan
pembelian tiket kerata api, pembelian tiket kereta api sekarang lebih mudah
dan menghindari berbagai antrian panjang, tiket dapat dibeli tanpa harus ke
8. 8 Hukum Bisnis & Lingkungan
Dyana Anggraini (43216010001)
stasiun kereta api, tetapi sudah tersedia di indomart, menggunakan ponsel
Black Berry, menghilangkan calo dalam pembelian tiket, sehingga tidak ada
penumpang gelap dan jumlah penumpang sesuai kapasitas. Selain pelayanan
dalam pembelian tiket, perusahaan juga melayani penumpang sesuai dengan
kebutuhan penumpang.
Kenyamanan
Perubahan dalam menunjang kenyamanan penumpang, perusahaan
merubah berbagai keluhan-keluhan yang dirasakan penumpang yaitu dengan
menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) di dalam kereta, menertibkan
penumpang gelap, membatasi penumpang sesuai kapasitas sehingga
penumpang jarak jauh dilarang berdiri, serta menertibkan atau memberikan
larangan merokok di dalam kereta.
4. Perubahan Budaya Organisasi
Perubahan ini seperti perilaku karyawan perusahan PT Kereta Api
Indonesia harus bersikap disiplin, karyawan dituntut berpola pikir sebagai seorang
pengusaha, sehingga dengan pola pikir tersebut konsumen merupakan prioritas
layanan utama perusahaan.
5. Penertiban Aset Perusahaan
Dalam hal ini perusahan melakukan gebrakan terhadap penertiban aset
perusahaan, tidak sedikit masyarakat yang menentang terhadap gebrakan
perusahaan dalam menertibkan aset PT Kereta Api Indonesia tersebut, mengingat
aset kereta api merupakan aset negara yang waktu itu banyak ditempati oleh orang
luar. Seperti, rumah dinas, lahan-lahan kereta api yang ditempati oleh warga
tanpak izin. Semua itu ditertibkan kembali kepada semula apabila aset tersebut
merupakan aset perusahaan.
6. Perubahan dari Segi Bisnis atau Usaha Perusahaan
Seiring bertambah banyaknya persaingan di dunia bisnis terutama jasa
transportasi, perusahan PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai mengembangkan
usahanya dengan mendirikan berbagai anak perusahaan serta bekerja sama dengan
perusahaan lain. Perusahaan – perusahaan tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut :
Reska Multi Usaha
PT Reska Multi Usaha adalah anak perusahaan PT Kereta Api
Indonesia bergerak dalam bidang usaha Restorasi KA, Service On Train
(SOT), Jasa Boga (Catering), Resto & Cafe, Parkir, Housekeeping, On Trip
Cleaning (OTC), Cuci Kereta, RES-TV dan Pendukung Kenyamanan.
Perusahaan ini berkantor pusat di Bandung.
9. 9 Hukum Bisnis & Lingkungan
Dyana Anggraini (43216010001)
PT KAI Commuter Jabodetabek
PT KAI Commuter Jabodetabek adalah salah satu anak perusahaan di
lingkungan PT Kereta Api Indonesia yang mengelola KA Commuter
Jabodetabek. Tugas pokok perusahaan yang baru ini adalah menyelenggarakan
pengusahaan pelayanan jasa angkutan kereta api komuter dengan
menggunakan sarana Kereta Rel Listrik di
wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang (Serpong)
dan Bekasi (Jabodetabek) serta pengusahaan di bidang usaha non angkutan
penumpang.
PT KA Pariwisata
PT KA Pariwisata adalah anak perusahaan PT Kereta Api
Indonesia bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa yang bermutu tinggi
dan berdaya saing kuat di pasar dalam wilayah Indonesia di bidang
pariwisata kereta api, dan kegiatan usaha yang mendukung pariwisata kereta
api dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Perusahaan ini
berkantor pusat di Jakarta, di Gedung Jakarta Railway Center.
PT Railink
PT Railink merupakan perusahaan hasil kerjasama antara PT. Kereta
Api Indonesia (Persero) dengan PT. Angkasa Pura II (Persero) dengan
komposisi kepemilikan saham 60% PT KAI dan 40% PT AP II. Kegiatan
usaha yang dijalaninya yakni pengoperasian, pengelolaan dan pengusahaan
kereta api bandara, pengembangan dan pengelolaan stasiun kereta api di
bandara dan di pusat kota, pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
kereta api, pembangunan prasarana kereta api, konsultasi dan desain sistem
perkeretaapian, pengusahaan jasa lainnya yang menunjang usaha-usaha pokok.
PT Railink mengoperasikan Bandara Kuala Namu – Medan. Perusahaan ini
berkantor pusat di Jakarta dan sedang mengembangkan pembangunan KA
Bandara Soekarno Hatta Tangerang yang direncanakan rampung akhir 2015.
PT Kereta Api Logistik (KALOG)
PT Kereta Api Logistik adalah anak perusahaan PT Kereta Api
Indonesia yang memiliki usaha di bidang layanan distribusi logistik berbasis
kereta api. Fungsi dan peran kontributif KALOG terhadap jasa layanan yang
telah disediakan oleh induknya adalah sebagai pencipta nilai tambah (value
creator) sepanjang rantai nilai (value chain) layanan distribusi logistik,
termasuk layanan yang telah disediakan oleh PT. Kereta Api Indonesia
(Persero), seperti angkutan barang dan pergudangan. Perusahaan ini berkantor
pusat di Jakarta.
KA Property Management
PT KA Property Management memiliki usaha di bidang pengelolaan
aset/properti perkeretaapian milik PT. Kereta Api Indonesia (Persero) maupun
pihak lainnya dengan tujuan mengoptimalkan pemanfaatan serta memberikan
10. 10 Hukum Bisnis & Lingkungan
Dyana Anggraini (43216010001)
nilai tambah aset/properti tersebut guna memenuhi standar mutu terbaik
dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Perusahaan ini
berkantor pusat di Jakarta.
C. Hambatan-Hambatan dalam Proses Perubahan di PT Kereta Api Indonesia
(Persero)
Dalam proses perubahan di PT Kereta Api Indonesia (Persero), terjadi
pertentangan baik pertentangan dari pihak internal maupun dari pihak eksternal, hal
tersebut merupakan hambatan tersendiri dalam proses perubahan di PT KAI (Persero).
1. Pihak Internal
Pihak internal merupakan orang-orang yang berada didalam organisasi atau
perusahaan yang berhubungan langsung dengan organisasi atau perusahaan. Pihak
internal di PT KAI sendiri seperti karyawan perusahaan, tidak sedikit melakukan
penolakan, karena menurut mereka perubahan tersebut akan berdampak bagi mereka,
baik berdampak terhadap tingkat kesulitan kerja, waktu kerja, dan lain-lain. Waktu
perubahan yang relatif cepat, sehingga karyawan tidak mampu atau tidak bisa
mengimbangi perubahan yang sudah ditetapkan oleh pimpinan, sehingga tidak sedikit
karyawan perusahaan yang tidak bisa mengikuti perubahan, akibatnya mereka
tersingkirkan dengan pensiun dini atau bahkan dipecat oleh perusahaan apabila
karyawan tersebut menghambat proses perubahan, tentunya pemecatan tersebut secara
proporsional atau pemecatan dilakukan ketika sudah memenuhi syarat karyawan
tersebut harus dikeluarkan.
2. Pihak eksternal
Pihak eksternal merupakan orang-orang yang berada di luar organisasi. Pihak
eksternal tersebut seperti masyarakat, masyarakat belum cukup tau bahwa perusahaan
sedang melakukan perubahan, sehingga perusahaan butuh waktu panjang untuk
mengsosialisasikan kepada masyarakat tentang perubahan yang dilakukan perusahaan
PT KAI.
D. Pengaruh Perubahan Bagi PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Perubahan sangatlah penting bagi PT Kerata Api Indonesia. Karena,
perubahan itu menyangkut finansial, menyangkut pengelolaan perusahaan, struktur
organisasi, termasuk perubahan perilaku serta budaya seluruh karyawan, karena pada
dasarnya PT Kerata Api Indonesia ini merupakan perusahaan milik negara, sehingga
pola pikir karyawan masih berpikir birokrat karena karyawan menganggap dirinya
sebagai pegawai pemerintah, tetapi setelah dilakukannya perubahan ini, karyawan
sudah tidak berpikir birokrat lagi tetapi mulai berpikir sebagai seorang pengusaha,
yang artinya ketika karyawan masih berpikir birokrat, karyawan atau pegawai
meminta dirinya untuk dilayani atau kurang memperhatikan terhadap konsumen,
berbeda ketika karyawan sudah berpolapikir sebagai seorang pengusaha, mereka
11. 11 Hukum Bisnis & Lingkungan
Dyana Anggraini (43216010001)
menerapkan sistim jemput bola, yang artinya konsumen merupakan prioritas layanan
utama perusahaan.
Sehingga, ketika terjadi kekeliruan dalam pelayanan perusahaan, misalnya
pelayanan pegawai kurang baik, layanan infrastruktur kurang memadai, maka
pegawai akan dikenakan sanksi oleh perusahaan, berbeda dengan sebelumnya, sanksi
tersebut tidak berlaku dan mengabaikan keluhan-keluhan yang dirasakan konsumen
akibat masih berpikir birokrat tersebut dan menganggap bahwa perusahaan tersebut
merupakan milik pemerintah, sehingga semua keluhan yang dirasakan konsumen
kembali lagi kepada pemerintah tanpa adanya tanggapan dari karyawan perusahaan.
Dalam hal ini, pola pikir karyawan sebagai seorang pengusaha, merupakan modal
dasar perusahaan untuk melakukan suatu perubahan yang baik.
Perubahan – perubahan yang dilakukan PT KAI memberikan dampak yang
cukup baik, berikut merupakan beberapa bagian yang terkena dampak atau hasil dari
perubahan yang selama ini di lakukan perusahaan PT KAI, diantaranya adalah sebagai
berikut :
a. Finansial
Dari segi finansial perusahaan mengalami peningkatan pendapatan,
pendapatan yang paling besar pada jasa transportasi terutama angkutan
penumpang. Selain dari jasa transportasi yang merupakan bisnis utama PT KAI,
perusahaan juga mendapatkan keuntungan dari anak perusahaannya. Dapat kita
lihat peningkatan laba dari tahun 2009 sebesar Rp 154,8 M, 2010 Rp 216 M, 2011
Rp 201 M, 2012 Rp 425 M, dan 2013 Rp 560 M, ini menunjukan bahwa
perubahan yang dilakukan PT KAI cukup berhasil.
b. Budaya Organisasi
Perubahan tersebut berdampak pada budaya organisasi, salah satunya
karyawan harus bersikap disiplin. Karena, menurut perusahaan sikap disiplin
sangatlah sulit diterapkan, sehingga dengan dilakukannya perubahan, karyawan
dituntut untuk disiplin.
c. Kesejahteraan Perusahaan dan Karyawan
d. Dari Sisi Pemerintah
Perusahaan BUMN PT Kereta Api Indonesia (PERSERO), diatur oleh
pemerintah dan RUPS ( Rapata Umum Pemegang Saham ), pada dasarnya
perusahaan yang diatur oleh pemerintah memiliki klasifikasi, diantaranya a).
Perusahaan sehat dan b). Perusahaan tidak sehat. Dalam hal ini PT Kereta Api
Indonesia merupakan perusahaan yang sehat, hal tersebut tidak terlepas dari
usaha-usaha perusahaan dengan gencar melakukan berbagai perubahan.
e. Dari Sisi Kesejahteraan Karyawan
Perubahan yang dilakukan perusahaan PT KAI, tidak hanya memberikan
dampak yang baik bagi perusahaan, tentunya hal ini juga berdampak terhadap
kesejahteraan karyawan. Dalam hal ini kesejahteraan karyawan lebih baik
12. 12 Hukum Bisnis & Lingkungan
Dyana Anggraini (43216010001)
dibandingkan sebelumnya, meskipun pada kenyataannya kesejahteraan karyawan
itu bersifat relatif, tetapi setidaknya lebih baik dibandingkan sebelumnya.
f. Kebijakan Perusahaan
Dengan ditetapkannya berbagai perubahan-perubahan, perusahaan
menetapkan kebijakan kepada karyawan untuk menunjang tercapainya perubahan
yang diharapkan perusahaan. yaitu diantaranya :
1. Pegawai harus menguasai tugas pokok dan fungsinya.
2. Harus kompetensi pada bidangnya masing-masing.
3. Disiplin
4. Integritas, karena tanpa adanya integritas perusahaan sulit maju atau
berkembang karena mementingkan kerja sendiri.
E. Analisa Produk Layanan Ticketing
PT Kereta Api Indonesia memiliki beberapa produk layanan dalam hal ticketing,
diantaranya :
1. Pembelian ticket di setiap counter stasiun
2. Pembelian ticket di travel agent (untuk kelas Eksekutif)
3. Pembelian ticket melalui Call Center
4. Pembelian ticket secara online
5. Pembelian ticket melalui ATM
Permasalahan yang dihadapi PT. Kereta Api Indonesia saat ini tidak mudah
diselesaikan. PT. Kereta Api Indonesia menghadapi permasalahan yang serius akibat
terjadinya berbagai akumulasi permasalahan baik dari dalam maupun luar sistem.
Selain itu PT. Kereta Api Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan perubahan
lingkungan eksternal yang berkembang semakin kompleks dan berlangsung cepat. Di
sisi lain, pesatnya perubahan lingkungan eksternal dan perkembangan global baik dari
aspek teknologi, ekonomi, sistem informasi, dan desentralisasi, menyebabkan semakin
tingginya tuntutan terhadap akuntabilitas, efisiensi dan kualitas pelayanan. Masalah
kelembagaan yang dihadapi PT. Kereta Api Indonesia terutama pada sistem birokrasi
diantaranya banyaknya instansi pemerintahan yang terlibat.
Dari aspek finansial dan ekonomi, masalah PT. Kereta Api Indonesia umumnya
sama yang dihadapi oleh sistem perkeretaapian negara lain. Kendala tersebut pada
umumnya terdiri dari defisit pendanaan, kebutuhan subsidi yang semakin besar, serta
kebutuhan biaya investasi yang besar.
F. Analisa Kompetitor
Pada dasarnya strategi itu dibuat karena adanya pesaing. Tujuan dari
dikembangkannya teknologi informasi adalah untuk meningkatkan kinerja perusahaan
sehingga dapat menghasilkan produk atau jasa yang lebih murah, lebih baik, dan lebih
13. 13 Hukum Bisnis & Lingkungan
Dyana Anggraini (43216010001)
cepat dibandingkan dengan produk atau jasa yang dihasilkan kompetitor. Sehingga
jelas bahwa tujuan diadakannya analisa terhadap para pesaing bisnis adalah untuk
melihat seberapa murah, seberapa baik, dan seberapa cepat produk dan jasa yang
ditawarkan perusahaan lain sehingga hal tersebut dapat menjadi patokan target dari
PT. Kereta Api Indonesia.
Pesaing PT. Kereta Api dari sisi moda transportasi masal, kecepatan,
kenyamanan, pelayanan dan ketepatan waktu, yaitu :
Bis Antar Kota Antar Provinsi
Mobil Sewaan
Pesawat Terbang
G. Analisis Internal dan Eksternal
1. Analisis Internal
Dalam analisis SWOT, terdapat analisis internal yaitu suatu analisis
lingkungan pada suatu perusahaan yang meliputi kekuatan (strengths) dan
kelemahan (weaknesses). Perusahaan dapat memaksimalkan kekuatan namun
secara bersamaan juga dapat meminimalkan kelemahan dengan kekuatan yang ada.
Oleh karena itu, pada dasarnya faktor-faktor internal tersebut dapat dikendalikan
oleh perusahaan.
a. Kekuatan (Strengths)
Kekuatan adalah suatu kunci bagi perusahaan untuk bertahan didalam
persaingan dengan perusahaan lain. Dengan demikian akan berdampak pada
suatu keunggulan bagi perusahaan itu sendiri. Dalam hal ini PT. KA (Persero)
memiliki kekuatan yaitu:
1) Management and Busines
Core bisnis PT KA adalah jasa angkutan penumpang dan barang
dengan beberapa pengkelasan fasilitas seperti executive, bisnis dan
ekonomi, yang menjadi kekuatan usaha ini adalah, track perjalanan yang
relatif lebih cepat dibandingkan dengan jenis usaha perjalan darat yang
lain, karena memiliki track / jalur khusus sehingga terbebas dari macet dan
kendala perjalanan yang lain.
2) Operating / Production Management
Semua kegiatan penjadwalan operasi kereta api disesuaikan dengan
waktu-waktu trafic, untuk kreta lokal dijadwalkan pada waktu pagi hari
dan sore hari, dimana pada waktu-waktu tersebut banyak kegiatan
ekonomi yang akan dimulai (pagi hari) dan berhenti (sore hari) sehingga
ini menjadi keunggulan tersendiri bagi usaha ini.
3) Human Resourses Management
Keunggulan dari HR Management perusahaan ini adalah adanya
pengelompokkan wewenang,yaitu wewenang lini dan wewenang
staf. adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antara
pimpinan, staf, dan pelaksana sehingga dapat mewujudkan “The right man
in the right place” yaitu dimana seseorang yang memiliki posisi atau
jabatan dalam suatu perusahaan disesuaikan dengan kemampuan atau
14. 14 Hukum Bisnis & Lingkungan
Dyana Anggraini (43216010001)
bidang. Fungsi-fungsi staf dilaksanakan oleh unit staf ahli menurut
bidangnya sehingga dapat diperoleh efektifitas yang cukup tinggi
sedangkan unit lini dapat memusatkan perhatiannya pada fungsi utamanya
dalam pencapaian tujuan perusahaan.
4) Financial Management
Kekuatan dari Financial Management perusahaan ini adalah rencana
anggaran tahunan daerah terdesentralisasi kepada setiap daerah operasi
dimasih-masih daerah, sehingga pekerjaan tidak menumpuk di kantor
pusat.
5) Marketing Management
Keunggulan pelayan reservasi dari PT KA (Persero) adalah dapat
dilakukan via online, via telepon, dan juga bekerjasama dengan berbagai
instansi untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan reservasi
seperti dengan Bank, Pusat perbelanjaan dan instansi-instansi pemerintah
yang lain.
b. Kelemahan ( Weaknesses)
Kelemahan adalah faktor internal yang dimiliki oleh perusahan
merupakan suatu keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber daya
manusia, kemampuan, keterampilan, serta yang menjadi penghalang serius
bagi kinerja organisasi atau perusahaan. Dalam hal ini kelemahan yang
dimiliki oleh PT. Kereta Api dalam penjualan usaha angkutan penumpang,
antara lain :
1) Management and Busines
Kelemahan core bisnis usaha ini adalah, sistem perjalanan yang
kaku dan tidak fleksibel, tidak seperti jasa angkutan darat yang lain, karena
jalur perjalanan jasa usaha ini sudah terrigid hanya melewati rel sehingga
membutuhkan moda transportasi lain sebagai penghubung dari stasiun
untuk sampai ke tujuan pelanggan.
2) Operating / Production Management
Terbatasnya rangkaian kereta api kelas bisnis, Kereta dibagi
berdasarkan kelas menurut tingkat pelayanan dan harganya, setiap kereta
mempunyai rangkaian gerbong yang telah disesuaikan dengan kapasitas
yang ada di setiap daop tersebut. Kereta kelas bisnis yang berangkat
langsung mempunyai keterbatasan rangkaian dalam pengoperasiannya.
Pada saat-saat tertentu bahkan over load permintaan, namun keterbatasan
rangkaian membuat penumpang harus memilih alternatif lain dan
mengeluhkan ketersediaan yang ada.
Keterbatasan rangkaian ini menjadi salah satu unsur yang sangat
berpengaruh besar dalam proses penyediaan jasa tansportasi dan
pemenuhan kebutuhan pelanggan dalam segmen pasar. Tidak
seimbangnya antara permintaan dengan penjualan yang ada karena
rangkaiannya terbatas.
3) Human Resourses Management
Karena perusahaan ini menggunakan sistem organisasi lini maka
memiliki beberapa kelemahan seperti,Wewenang staf harus dinyatakan
15. 15 Hukum Bisnis & Lingkungan
Dyana Anggraini (43216010001)
secara tegas agar tidak menimbulkan friksi, Unit staf sering dapat
memaksakan sarannya pada unit lini atau dapat tidak efektif jika hanya
menunggu sampai diminta untuk memberikan sarannya. Kelompok
pelaksana sering bingung untuk membedakan perintah atau bantuan
nasehat. Sering kali sukar dikoordinasikan disebabkan rumit dan
kompleksnya suatu organisasi.Persaingan kurang sehat sering terjadi,
sebab setiap unit atau bagian menganggap tugas-tugasnyalah yang
terpenting.
4) Financial Management
Karena sistem rencana anggaran terdesentralisasi sehingga perusahaan
ini memiliki kelemahan dalah hal mengkontrol anggaran, pengawasan
anggaran tidak dapat dilakukan secara langsung maupun cepat.
5) Marketing Management
Kurang terpublishnya kemudahan dalam reservasi tiket KA kepada
masyarakat menjadi kelemahan tersendiri, sehingga distiap stasiun
keberangkatan masih selalu terlihat penumpukan pelanggan untuk
melakukan reservasi.
6) Information Management
Kelemahan dari sistem informasi perusahaan ini adalah banyaknya
keterbatasan, dalam hal pengaturan kedatangan maupun pada setiap
pemberhentian distasiun, hal tersebut masih sangat bergantung sekali
terhadap pengaturan informasi manual dari setiap stasiun.
2. Analisis Eksternal
Analisis eksternal yaitu suatu analisis lingkungan pada suatu perusahaan yang
meliputi peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Perusahaan harus lebih
cermat dalam menghadapi lingkungan ini dengan mengambil peluang yang ada
dan meminimalkan ancaman yang ada pada perusahaan. Karena pada dasaranya
faktor-faktor eksternal tersebut tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan.
a. Peluang (opportunities)
Peluang (opportunities) adalah berbagai faktor situasi lingkungan
luar perusahaan yang menguntungkan bagi kegiatan perusahaan. Peluang
yang dimiliki oleh PT. Kereta Api antara lain :
1) Supplier
PT INKA sebagai satu-satunya supplier PT KA (Persero)
adalah merupan sebuah peluang apabila kita melihat dari segi
ekonomi dan efektivitas biaya operasional dalam penyediaan
kebutuhan prasarana dan sarana PT KA (Persero)
2) Custumer
Sebagai usaha jasa perjalanan massal sekaligus terjangkau
PT KA (Persero) memiliki peluang yang besar dalam menarik hati
custumer karena dengan harga yang terjangkau customer dapat
16. 16 Hukum Bisnis & Lingkungan
Dyana Anggraini (43216010001)
melakukan perjalan yang cukup jauh dengan cepat untuk beberapa
keperluan.
3) Competitor
Karena sampai saat ini usaha perkeretaapian masih
termonopoli oleh PT KA (Persero) sehingga peluang ini sangat
menguntungkan karena tidak memiliki usaha sejenis sebagai
competitor.
4) Government
PT KA (Persero) adalah perusahaan BUMN, sehingga tidak
terlalu mengejar profit seperti perusahaan swasta, dikarenakan
dukungan subsidi oleh pemerintah kepada perusahaan BUMN.
b. Ancaman (threats)
Ancaman merupakan suatu kondisi lingkungan yang tidak
menguntungkan bagi suatu bisnis perusahaan. Ancaman yang dimiliki
oleh PT. Kereta Api Daop VI yaitu :
1) Supplier
Beberapa tahun terakhir ini penyedia kebutuhan sarana
dan prasarana harus didapat dari impor negara lain, hal ini
dapat menjadi ancaman kedepan bagi perusahaan ini.
2) Customer
Pelayanan yang kurang maksimal terhadap pelanggan
akan menjadi ancaman tersendiri apabila hal ini tidak teratasi
secara terus menerus.
3) Competitor
Wacana masuknya badan usaha milik swasta operator
perkeretaapian juga harus dilihat sebagai ancaman.
4) Government
Keterbatasan subsidi pemerintah untuk PT KA (Persero)
menjadikan BUMN ini merugi dalam penyelenggaraan Kereta Api
Ekonomi, Padahal kelas ekonomilah yang paling banyak menyerap
kemampuan pelanggan.
17. 17 Hukum Bisnis & Lingkungan
Dyana Anggraini (43216010001)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya perubahan dilakukan perusahaan untuk meningkatkan
kualitas perusahaan untuk jangka panjang. Tentunya dalam proses perubahan akan
dihadapkan dengan berbagai hambatan baik dari internal maupun eksternal.
Perubahan sekecil apapun akan berdampak terhadap perusahaan, baik berdampak
positif maupun sebaliknya, tergantung usaha-usaha yang dapat menunjang
perubahan-perubahan yang ditetapkan perusahaan.
Perubahan – perubahan yang dilakukan perusahaan PT Kereta Api
Indonesia (Persero) pada dasarnya mengalami perubahan yang cukup baik, boleh
dikatakan perusahaan mengalami trasformasi. Seperti kita lihat perubahan-
perubahan di PT KAI yang cukup bagus ini terlihat dari kepercayaan masyarakat
yang masih menggunakan jasa transfortasi kereta api sampai saat ini, melihat pada
saat ini persaingan di bidang jasa transfortasi cukup tinggi. Selain itu, PT KAI
mampu menata ulang perusahaan, baik dari segi pelayanan, manajerial perusahaan,
kenyamanan penumpang, penertiban didalam kereta, dan lain sebagainya.
Sehingga boleh dikatakan perubahan yang dilakukan PT KAI terbilang berhasil,
serta keberhasilan PT KAI tdk terlepas dari sosok Direktur Utama PT KAI
Ignasius Jonan yang selalu memberikan pembinaan mengenai tata kelola
perusahaan kepada para pejabat internal perusahaan, selain itu Ignasius Jonan
berani melakukan gebrakan-gebrakan untuk meningkatkan kualitas perusahaan.
B. Saran
Adapun saran dari penulis untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) adalah
perusahaan harus memberikan berbagai pelatihan kepada karyawan perusahaan
agar karyawan dapat menyesuaikan terhadap perubahan yang dilakukan
perusahaan, serta sosialisasi perubahan harus ditingkatkan baik kepada pihak
internal maupun pihak eksternal agar tidak terjadi kesalahfahaman yang dapat
menghambat proses perubahan tersebut.
Daftar Pustaka