UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
83cbb895307a059a8fe221a39355537d
1. PENDIRIAN “BUSINESSDIGITAL LAB” SEBAGAI
INKUBATOR BISNIS BERBASISDIGITALPADA
LABORATORIUM JURUSANMANAJEMEN UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS di Jurusan
Manajemen, UniversitasNegeri Malang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
GOLONGAN III
Disusun oleh:
Nama : Dediek Tri Kurniawan, S.E., M.M.
NIP : 199006292019031012
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Unit Kerja : Universitas Negeri Malang
Angkatan : 20
Nomor Presensi : 10
Mentor : Dr. Ely Siswanto, S.Sos, M.M.
Coach : Drs. Dedy Karyana, M.Ed
COVER
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI
KEMENTERIANPENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2020
2. LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
Judul :
Nama :
NIP :
Angkatan :
Nomor Presensi :
Jabatan :
Unit Kerja :
Malang, 11 Agustus 2020
Pembimbing/Coach, Mentor,
Drs. Dedy Karyana, M.Ed Dr. Ely Siswanto, S.Sos, M.M.
NIP. 196409041992031003 NIP. 197504262005011001
Penguji/Narasumber,
., M. Pd.
NIP. 196501281995031004
Pendirian “Business Digital lab” sebagai Inkubator Bisnis
Berbasis Digital pada Laboratorium Jurusan Manajemen
Univerasitas Negeri Malang
Dediek Tri Kurniawan, S.E., M.M
199006292019031012
XX
10
Dosen Asisten Ahli
Universitas Negeri Malang
3. iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi
dengan judul “Pendirian Business Digital lab sebagai inkubator bisnis berbasis digital
pada Laboratorium Jurusan Manajemen, Universitas Negeri Malang.” Sesuai waktu
yang ditentukan. Adapun dokumen laporan aktualisasi ini berisi tentang identifikasi isu
yang terdapat di lingkungan kerja penulis yaitu di Jurusan Manajemen, Universitas
Negeri Malang. Selain itu, laporan aktualisasi ini berisi tentang gagasan yang
dibangun oleh penulis, serta kegiatan yang akan dilakukan dalam mengaktualisasikan
gagasan tersebut. Aktualisasi gagasan penulis dibuat berdasarkan pada nilai-nilai
dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi (ANEKA), serta berdasar pada Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan
Whole of Government. Selama penyusunan laporan aktualisasi ini, penulis mendapat
dukungan, bantuan, serta peran dari berbagai pihak. Tanpa mengurangi rasa hormat
kepada pihak mana pun, penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya
kepada:
1. Ibu Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos., M.Hum, Kepala Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Pegawai, Kementerian Pendidikan dan Kebudayan
Kemendikbud yang telah memfasilitasi pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan XX.
2. Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd. sebagai Rektor Universitas Negeri Malang yang
telah memfasilitasi seluruh CPNS dalam Pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan XX.
3. Dr. Ely Siswanto, S.Sos, M.M. sebagai mentor sekaligus Ketua Jurusan
Manajemen, Universitas Negeri Malang yang telah memberikan bimbingan,
motivasi, dan dukungan kepada penulis baik saat persiapan Pelaithan Dasar
sampai penyelesaian penyusunan Laporan Aktualisasi.
4. Drs. Dedy Karyana, M.Ed sebagai coach yang telah memberikan bimbingan,
motivasi, dan dukungan kepada penulis dalam penyusunan Laporan
Aktualisasi.
4. iv
5. Miskuindu Asramadhanoor S. Pd., M. Pd. sebagai narasumber sekaligus
penguji yang telah memberikan saran dan masukan pada pelaksanaan
seminar Laporan Aktualisasi.
6. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Pusdiklat
Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
7. Rekan-rekan dosen Jurusan Manajemen Universitas Negeri Malang yang
senantiasa siap sedia untuk bertukar gagasan serta memberikan masukan dan
saran.
8. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XX yang telah
memberikan banyak inspirasi dan semangat kepada penulis selama masa
Pelatihan Dasar CPNS.
9. Keluarga penulis yang selalu memberi doa dan dukungan setiap saat.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan aktualisasi ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan dan saran bagi
perbaikan Laporan Aktualisasi ini. Semoga laporan aktualisasi ini dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya dan bermanfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi
seluruh pihak yang membutuhkan.
Penulis,
Dediek Tri Kurniawan, S.E., M.M
199006292019031012
5. v
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................................iii
DAFTAR ISI .....................................................................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Tujuan Aktualisasi.................................................................................................3
BAB II. PELAKSANAAN AKTUALISASI.........................................................................4
A. Analisis Dampak Isu Jika Tidak Diselesaikan.....................................................4
B. Pelaksanaan Aktualisasi ......................................................................................4
C. Pelaksanaan Kegiatan........................................................................................28
D. Kendala dan Strategi Mengatasi........................................................................29
BAB III. PENUTUP ........................................................................................................30
A. Simpulan .............................................................................................................30
B. Saran ...................................................................................................................30
LAMPIRAN.....................................................................................................................33
Lampiran 1. Dokumentasi konsultasi rancangan aktualisasi dengan Ketua Jurusan
Manajemen (online)............................................................................................33
Lampiran 2. Perancangan website “Digital Business Lab” bersama Kepala
Laboraturium Manajemen ..................................................................................34
Lampiran 3. Proses desain dan pembuatan website “Digital Business Lab” .........35
Lampiran 4. Pemetaan dan klusterisasi inovasi produk dari mahasiswa serta
penginputan sampel produk mahasiswa pada “Digital Business Lab” ............36
Lampiran 5. FGD dengan perwakilan mahasiswa terkait Business Digital Lab .....37
Lampiran 6. FGD dosen dan ketua KBK Kewirausahaan .......................................38
Lampiran 7. Konsultasi dengan Koordinator Program Studi S1 Pendidikan
Administrasi Perkantoran FE .............................................................................39
Lampiran 8. Konsultasi dengan Ketua PUI PT Disruptive Learning Innovation .....40
Lampiran 9. Konsultasi dengan Ketua Jurusan Manajemen untuk finishing
website ................................................................................................................41
Lampiran 10. Launching website “Digital Business Lab” bersama Ketua Jurusan
Manajemen dihadiri seluruh dosen manajemen ...............................................42
Lampiran 11. Form Pengendalian Aktualisasi oleh Mentor .....................................43
6. 1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
CPNS sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Badan Kepegawaian
Negara (BKN) Nomor 14 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Pegawai
Negeri Sipil, bahwa sebelum diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), maka
CPNS harus melalui masa percobaan dimana salah satunya adalah pelaksanaan
aktualisasi. Pelaksanaan aktualisasi ini harus dilakukan dengan penerapan nilai-nilai
dasar ASN, manajemen PNS, serta pelayanan publik juga Whole of Government
(WoG) seperti tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Nilai-nilai dasar ASN yang harus tercapai
dalam pelaksanaan aktualisasi yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang dikenal dengan istilah ANEKA.
Pelaksanaan aktualisasi berpedoman pada peraturan yang dikeluarkalan oleh
Lembaga Administrasi Negara (LAN), dalam bentuk Peraturan Lembaga
Administrasi Negara (Perlan) Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Latihan Dasar Calon PNS. Adapun uraian penjelasan
aktualisasi tercantum pada Pasal 5 ayat 1 dan 2 yaitu ayat (1) Pelatihan Dasar CPNS
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara
terintegrasi, dan ayat (2) Kompetensi sebagaimana dimaksud ayat (1) salah satunya
diukur berdasarkan kemampuan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar CPNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya, serta mengaktualisasikan kedudukan dan peran
PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Agenda aktualisasi merupakan bentuk pelaksanaan pembinaan yang
dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap CPNS.
Pembinaan disini tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia (Permendikbud) Nomor 45 Tahun 2019 Pasal 59 yang
menjelaskan, bahwa Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan
Tenaga Kependidikan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, pembinaan, penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria,
fasilitas, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan, evaluasi,
pelaporan di bidang pendidikan profesi, pengembangan kompetensi, peningkatan
kualifikasi guru, pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan serta penetapan standar
7. 2
dan penjaminan mutu dosen dan tenaga kependidikan pada pendidikan profesi guru,
pembinaan organisasi profesi guru dan tenaga kependidikan, serta urusan
ketatausahaan Direktorat.
Gambar 1.1. Contoh Rancangan Produk Inovasi berbasis Digital Mahasiswa
Seiring menyesuaikan dengan tuntutan lingkungan eksternal, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang membuat mata kuliah baru yaitu
ekonomi dan bisnis digital. Dalam perkembangannya, mata kuliah ini didesain dalam
merangsang mahasiswa mampu menghasilkan produk inovatif berbasis digital. Pada
semester pertama mata kuliah ini diajarkan, berbagai desain produk-produk berbasis
digital dihasilkan. Meskipun demikian, perancangan mata kuliah ini hanya sebatas
standar pengajaran di dalam kelas. Meskipun demikian, belum ada tindaklanjut
bagaimana luaran produk yang dihasilkan akan dikembangkan lebih lanjut menjadi
produk yang bisa dikomersialisasi maupun untuk penelitian berbasis produk. Selain
dari mata kuliah ekonomi dan bisnis digital, tidak sedikit mahasiswa juga
menghasilkan produk digital yang saat ini banyak mendapat perhatian dari pemerintah
maupun swasta melalui hibah kompetisi dan bentuk pendanaan lainnya. Pelaksanaan
aktualisasi dilakukan dengan mencarikan solusi atas permasalahan atau isu yang
terjadi di lingkungan kerja.
8. 3
B. Tujuan Aktualisasi
1) Untuk mengimplemntasikan Nilai-Nilai Dasar PNS ANEKA , kedudukan peran
ASN, manajemen ASN serta pelayanan publik di Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang.
2) Untuk mengatasi permasalahan atau isu yang ada pada unit kerja dengan
menerapkan nilai-nilai ANEKA di dalamnya
3) Untuk memahami dan menghayati Nilai-Nilai Dasar PNS ANEKA untuk menjadi
PNS yang profesional dan berkarakter.
4) Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS serta kedudukan dan peran
PNS pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat,
dan menerapkan akuntabilitas dalam setiap tugas, dengan semangat
nasionalisme, menjujung kode etik sebagai ASN dalam memberikan pelayanan
masyarakat, memiliki komitmen mutu dalam tugaspokok dan fungsinya, dan
nilai-nilai anti korupsi dalam melaksanakan tugas untuk melayani masyarakat
9. 4
BAB II. PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Analisis Dampak Isu Jika Tidak Diselesaikan
Dari beberapa isu yang ada di jurusan manajemen, isu dan masalah yang
diangkat untuk dipecahkan adalah belum adanya inkubator bisnis digital yang secara
efektif dalam menindaklanjuti inovasi mahasiswa yang merupakan luaran dari mata
kuliah ekonomi bisnis digital. Alat bantu yang digunakan dalam penetapan isu yaitu
APKL dan USG. Identifikasi isu dilakukan berdasarkan permasalahan yang penulis
temukan di Unit Kerja yaitu di Jurusan Manajemen di Universitas Negeri Malang. Hasil
identifikasi isu yang telah dibuat, didiskusikan bersama mentor dan dipilih isu yang
solusinya harus segara dicarikan.
Keberadaan inkubator bisnis berbasis digital adalah salah satu kebutuhan yang
sangat penting khususnya bagi jurusan manajemen untuk menciptakan luaran produk
mahasiswa yang kompetitif baik untuk kebutuhan akademis maupun non akademis.
Inkubator berbasis digital juga semakin dibutuhkan di tengah dimana pembelajaran
daring di Universitas Negeri Malang. Kondisi dimana mahasiswa dan dosen terpaut
jarak. Mahasiswa juga tidak ada perkuliahan di dalam kampus. Padahal media
pembelajaran yang ada sebelumnya tidak mampu mengakomodasi kegiatan
pembelajaran praktek dan luaran produk pada beberapa mata kuliah (kewirausahaan,
manajemen inovasi, ekonomi dan bisnis digital, Pengelolaan Bisnis Start Up,
Pengembangan produk dan eksibisi, dan Perencanaan dan pengembangan bisnis)
Luaran produk dari inkubasi bisnis juga terkait dengan tuntutan dari luaran yang
harus dicapai setiap tahunnya dalam pemeringkatan baik tingkat fakultas maupun
jurusan seperti pada indikator “Jumlah mahasiswa yang berwirausaha”. Hal ini tentu
menjadi perhatian yang serius untuk kebutuhan fasilitas yang mendukung hal
tersebut. Fasilitas itu hendaknya dapat mempermudah dalam pembelajaran daring,
dapat diakses dimana saja (kapan saja), serta mudah digunakan.
B. Pelaksanaan Aktualisasi
1. Unit Kerja : Universitas Negeri Malang
2. Isu yang diangkat : Belum adanya inkubator bisnis berbasis digital
yang secara efektif dalam menindaklanjuti
10. 5
inovasi mahasiswa yang merupakan luaran dari
mata kuliah ekonomi bisnis digital
3. Gagasan Pemecahan Isu : Pendirian “Business Digital lab” sebagai
inkubator bisnis berbasis digital pada
Laboratorium Jurusan Manajemen
Digital business Lab merupakan inkubator bisnis yang fokus dalam
pengembangan produk digital dari mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas
Negeri Malang. Pembinaan fokus dalam mengembangkan produk inovatif mahasiswa
yang berbasis digital. Produk tersebut adalah luaran dari mata kuliah ekonomi dan
bisnis digital. Mata kuliah ekonomi dan bisnis merupakan salah satu mata kuliah baru
yang baru disusun pada tahun 2019. Mata kuliah ini merupakan respon dari tuntutan
lingkungan eksternal mengenai penguasaan kompetensi mahasiswa dalam bisnis
digital. Business digital lab menjadi lab virtual di Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang. Digital business lab nantinya secara
organisasi akan berada dibawah Laboratorium Jurusan Manajemen di Universitas
Negeri Malang. Adapun fungsi dari keberadaan digital busines lab adalah:
1) Sebagai media pameran online produk digital dari mahasiswa jurusan
manajemen UM
2) Pusat penyimpanan data produk berbasis digital yang dihasilkan mahasiswa
jurusan manajemen UM
3) Sebagai media komunikasi terkait perkembangan jurusan manajemen dalam
produk inovatif digital
Tahapan Proses Pembuatan
Proses pembuatan dimulai dari proses perancangan website dimulai dari
analisis isu dan permasalahan.
11. 6
Gambar 2.1. Tahapan Proses Pembuatan Website Business Digital Lab
Proses pembuatan website
Pengembangan website Business Digital Lab menggunakan 3 tahapan utama,
yaitu PreProduction, Production, dan Uploading. Pada tahapan Pre-Production
diperoleh hasil berupa analisis kebutuhan dari web, organisasi atau pengelompokan
atas data yang ada, terbentuk pula hasil stuktur web berikut sistem navigasi dan
terakhir materi isi dari web juga telah dideskripsikan. Tahapan Production terbagi
menjadi tahapan Design dan Programming. Pada tahapan Design, dipilihlah Theme
yang paling sesuai dengan hasil analisis, ditentukan juga layout yang sesuai, visual
content yang dibutuhkan dikelompokan dan terakhir dilakukan Execution visual untuk
mewujudkan web tersebut. Sedang tahapan Programming dilakukan oleh tenaga
expert dari mahasiswa fakultas teknik dalam mewujudkan website tersebut. Tahapan
itu juga meliputi membangun management system yang diperlukan. Setelah seluruh
proses tersebut siap maka tahapan Uploading pun dilakukan.
12. 7
Business digital lab nantinya akan berfungsi sebagai pusat informasi kegiatan
inkubator bisnis, pusat berita, e-learning (podcast terkait entrepreneurship), online
store, dan cyber gallery. Untuk perencanaan awal, Business digital lab menggunakan
domain www.be-creative.id. Setelah analisis pendalaman permasalahan dan
kebutuhan yang dilakukan, tahap berikutnya adalah melakukan perancangan desain
website. Perancangan desain dimulai dengan mengumpulkan berbagai referensi
tentang virtual lab termasuk benchmark dari website yang sudah dikembangan di
tempat lain. Perancangan desain website yang dimaksud juga mencakup desain
produk dan layanan, tampilan website, proses bisnis, konten, program, dan kegiatan.
Gambar 2.2. Rancangan Struktur Halaman Depan
Gambar 2.3. Rancangan Struktur Halaman Dalam
Perencanaan Konten Produk
Dalam penyusunan konten produk, pelaksana melibatkan beberapa dosen
untuk mengidentifikasi konten produk yang akan ditampilkan. Konten produk
mahasiswa di website Business Digital Lab meliputi:
13. 8
a) Nama usaha
b) Foto produk
c) Video promosi produk
d) Deskripsi produk
e) Barcode sertifikasi usaha
f) Kontak pemesanan
g) Profil mahasiswa pemilik usaha
h) Profil dosen pendamping.
Gambar 2.4. Site Architecture
Pada tahapan production, pelaksana menetapkan desain yang akan
digunakan. Penetapan logo adalah hal pertama sebagai bagian strategi branding dari
business digital lab. Proses desain juga penetapan theme yang sesuai dengan web
dan dilakukan modifikasi dari theme yang sudah dipilih yang sesuai dengan
kebutuhan.
Gambar 2.5. Rancangan logo business digital lab
Proses berikutnya pada tahapan production adalah programming yaitu terdiri
dari Coding HTML/Flash, Scripting/Flash, Database, dan Content Management
System. Proses ini juga membangun halaman admin yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan mudah digunakan bagi siapa pun.
14. 9
Gambar 2.6. Hasil Pembuatan halaman Admin
Gambar 2.7. Rangkaian Proses Teknis Pembuatan Business digital lab
Pengamalan Pelayanan Publik
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik. Dalam hal ini unsur pelayanan publik adalah jurusan manajemen sebagai
organisasi penyelenggara pelayanan publik, mahasiswa manajemen sebagai
penerima layanan (pelanggan), keberadaan digital business lab sebagai upaya
peningkatan kepuasan mahasiswa manajemen terhadap pelayanan yang diberikan
sebagai unsur terakhir yaitu kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh
penerima layanan (pelanggan).
Adapun prinsip pelayanan publik yang diamalkan dalam kegiatan aktualisasi ini
yaitu partisipatif, transparan, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, dan
akuntabel. Pengamalan prinsip partisipatif terlihat dari pelibatan mahasiswa dan
pihak terkait dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pada proses
pembuatan business digital lab. Pengamalan prinsip transparan tergambar dari
keterbukaan selama proses pembuatan pembuatan business digital lab kepada
15. 10
semua pihak. Pemilihan bentuk website daripada aplikasi adalah salah satu
pengamalam prinsip mudah dan murah dimana membutuhkan biaya pengembangan
lebih murah dan mudah dilaksanakan. Proses pembuatan business digital lab juga
menggunakan sumber daya seefisien dan seefektif mungkin dengan melibatkan
mahasiswa Universitas Negeri Malang dalam membantu pengembangan website
daripada menggunakan expert dari luar kampus. Business digital lab juga dapat
diakses dari manapun sesuai dengan prinsip aksesibel dan dapat
dipertanggungjawbakan (akuntabel).
Pengamalan Whole-of-Government (WoG)
Pembuatan website melibatkan berbagai pihak dalam kegiatan perancangan
digital business lab. Pelibatan berbagai pihak merupakan salah satu pengamalan
konsep Whole-of-Government (WoG). WoG adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. WoG dipandang menunjukkan atau menjelaskan bagaimana
instansi pelayanan public bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan
bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.
Adapun pihak yang dilibatkan sebagai berikut:
Ketua Jurusan Manajemen Universitas Negeri Malang
Ketua Jurusan Manajemen, Dr. Ely Siswanto, S.Sos, M.M., yang juga sekaligus
mentor pelaksana sangat berperan penting dalam penyelesaian business digital lab.
Masukan dan arahan dari Ketua Jurusan Manajemen mencakup penjabaran
isu/masalah, perancangan platform business digital bisnis, dan proses bisnis
(operasional).
Kepala Laboratorium Manajemen
Dalam mengembangkan business digital lab sebagai virtual lab, pelaksana
melakukan pembahasan dengan Kepala Laboratorium Manajemen, yaitu Lulu Nurul
Istanti, S.E., M.M., Ak.. Arahan dan masukan dari Kepala Laboratorium Manajemen
juga mengarah pada integrasi laboratorium fisik yang sudah ada di jurusan
manajemen.
Koorprodi Pendidikan Administrasi Perkantoran
16. 11
Salah satu produk unggulan Universitas Negeri Malang adalah produk inovasi
pembelajaran (INOBEL) sebagai the Learning University. Berbagai produk inovasi
pembelajaran telah banyak dihasilkan dari dosen maupun mahasiswa. Jurusan
Manajemen sendiri memiliki dua prodi pada bidang pendidikan yaitu Prodi Pendidikan
Administrasi Perkantoran (PADP). Sharing yang dilakukan terkait dengan pemetaan
produk inovasi pembelajaran yang bisa diakomodasi pada business digital lab.
PUI PT Disruptive Learning Innovation
PUI PT Disruptive Learning Innovation yang sudah memiliki sarana inkubator
startup mahasiswa di Universitas Negeri Malang. Pusat Unggulan Ipteks Perguruan
Tinggi Disruptive Learning Innovation (DLI) Universitas Negeri Malang fokus pada
pengembangan teknologi pembelajaran dengan konsep “disruptive learning
innovation” yang menfasilitasi pembelajaran di lingkungan pembelajran cerdas (smart
learning environment). Dari sharing dengan ketua PUI DLI, adapun masukan dalam
pengembangan Business Digital Lab yaitu:
1. Layanan dari Business Digital Lab tidak sekedar hanya pada etalase produk
temuan dan ide mahasiswa. Business Digital Lab pada jurusan manajemen
harus memiliki karakter dan pembeda.
2. Layanan dari Business Digital Lab sebaiknya mampu mengakomodasi praktek
mahasiswa manajemen dalam bisnis yang sebenarnya sehingga mampu
menjadi kekuatan utama virtual lab di jurusan manajemen.
Dosen pengampu Mata Kuliah berbasis Luaran dan KBK Kewirausahaan
Keberadaan business digital lab akan percuma bila tidak terintegrasi dengan
kebutuhan jurusan manajemen. Tahun ini, jurusan manajemen telah menambah dua
konsentrasi baru yaitu konsentrasi kewirausahaan dan konsentrasi manajemen
syariah. Dalam hal ini, konsentrasi memiliki banyak mata kuliah yang sangat berkaitan
dengan business digital lab. Hal tersebut mendorong keterlibatan dalam penyusunan
website business digital lab.
Seluruh Dosen Manajemen
Sebagai salah satu asset yang akan dimiliki jurusan manajemen, business
digital lab akan digunakan oleh seluruh dosen manajemen. Hal ini tentu akan penting
dalam menjaring masukan dan saran dari seluruh dosen manajemen.
Perwakilan mahasiswa manajemen
17. 12
Pengembangan business digital lab harus melibatkan saran dan masukan dari
mahasiswa sebagai user. Dalam mengakomodasi masukan dan saran dari
mahasiswa tentang perancangan business digital lab, pelaksana kegiatan telah
mengadakan sebuah forum group discussion (FGD).
Hasil rangkuman FGD dengan perwakilan mahasiswa terkait Business Digital Lab
adalah:
1. Business Digital Lab sangat sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dalam
mewadahi produk-produk mahasiswa
2. Business Digital Lab harus memiliki keberlanjutan dengan pengembangan
yang terus dilakukan.
3. Business Digital Lab sebaiknya juga memiliki berbagai program inkubasi bisnis
bagi mahasiswa yang sedang atau mau memulai bisnis.
4. Adanya petunjuk atau pendoman mekanime proses bisnis Business Digital Lab
sehingga mahasiswa mampu memaksimalkan peran Business Digital Lab.
5. Business Digital Lab sebaiknya juga mencakup perlindungan terhadap ide dan
inovasi produk mahasiswa.
6. Business Digital Lab bisa memiliki rangkaian acara dalam satu tahun dalam
meningkatkan keberadaannya.
7. Adanya pelibatan mahasiswa dalam pengembangan Business Digital Lab ke
depan. Kolaborasi antara dosen dan mahasiswa sangat penting dalam
kemajuan virtual lab ini. Hal tersebut dapat disempurnakan dengan pihak
eksternal yang berkepentingan untuk menyempurnakan keberadaan business
lab. Peran mahasiswa dapat ditingkatkan dalam pengembangan Business
Digital Lab.
Perencanaan Kelembagaan dan Kedudukan Business Digital Lab
Business Digital lab akan menjadi pelengkap dari laboratorium fisik yang sudah
ada di Jurusan Manajemen. Business Digital lab menjadi laboratorium virtual pertama
di Jurusan Manajemen Universitas Negeri Malang. Saat ini terdapat beberapa
laboratorium fisik di jurusan manajemen yaitu Lab Manajemen Terpadu, Lab
Pemasaran Ritel, Lab Sumulasi Bisnis, Lab Teknologi Perkanntoran, Lab Creative
Centre, Lab Pasar Modal, Lab Perbankan Syariah, dan Lab Audio Visual.
Beberapa mata kuliah yang menghasilkan berpotensi luaran adalah:
1. Manajemen inovasi
18. 13
2. Ekonomi dan bisnis digital
3. Kewirausahaan
4. Pengelolaan Bisnis Start Up
5. Pengembangan produk dan eksibisi
6. Perencanaan dan pengembangan bisnis
Pengamalan Nilai ANEKA
Pengamalam nilai aneka juga dapat dilihat dari implementasi nilai ANEKA pada
seluruh proses dan tahapan kegiatan dalam menghasilkan business digital lab pada
tabel dibawah ini:
19. 14
Tabel 2.1. Pelaksanaan Aktualisasi
No
Kegiatan dan
tan
Tahapan
Kegiatan
Output/
Hasil
Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika Nilai-
nilai Dasar PNS tidak
Diterapkan
1 Melakukan
konsultasi terkait
eksplorasi
masalah/isu yang
terjadi di jurusan
manajemen dan
konsultasi
rancangan
aktualisasi
dengan Ketua
Jurusan
Manajemen
Tahapan Kegiatan 1:
1.1 Menghubungi Ketua
Jurusan manajemen
dengan santun (Etika
Publik) dan ramah
(Komitmen Mutu) untuk
menentukan waktu
pertemuan
1.2 Mempersiapkan sarana
video conference dengan
teliti dan akurat (Etika
Publik) serta disiplin
tidak terlambat (Anti
Korupsi)
1.3 Mengawali kegiatan
dengan membaca doa
(Nasionalisme)
1.4 Mendorong berfikir
inovatif dan kreatif
(komitmen mutu) dalam
menangkap isu dan
pemecahan
permasalahan.
1.5 Melakukan konsultasi
dengan efektif dan
efisien (Komitmen Mutu)
serta jelas (akuntabilitas)
1.6 Selalu menghormati
Ketua Jurusan
Manajemen
(Nasionalisme).
1.7 Melakukan konsultasi
dengan Ketua Jurusan
dengan santun dan
ramah (Etika Publik)
dokumentasi,
notulensi
Akuntabilitas:
bertanggungjawab, jelas
Nasionalisme: religius,
menghormati
Etika publik: santun,
ramah,
Komitmen mutu: efektif
dan efisen, inovatif dan
kreatif
Anti korupsi: disiplin
tidak terlambat, jujur
Berkontribusi pada
misi nomor 3 dan 4
yaitu:
a) Memperkuat tata
kelola
pelaksanaan
pendidikan dan
pembelajaran
yang kredibel
dan terkinikan
b) Memperkuat
sumberdaya
pendukung
pelaksanaan
pendidikan dan
pembelajaran,
penelitian dan
pengabdian
kepada
masyarakat.
Integritas, etika,
dan
musyawarah
• Apabila tidak
mengimplementasikan nilai
santun (Etika Publik) dan
ramah (Komitmen Mutu),
pelaksana mungkin saja
tidak mendapat respon
yang baik, atau kajur tidak
respek sehingga kegiatan
tidak berjalan sesuai
dengan seharusnya.
• Apabila nilai akurat (Etika
Publik) tidak diterapkan,
pelaksana memiliki
kemungkinan melakukan
kesalahan dalam kegiatan
yang dilaksanakan
• Apabila nilai
bertanggungjawab
(Akuntabilitas) dan
disiplin tidak terlambat
(Anti Korupsi) tidak
diterapkan, kegiatan tidak
akan berjalan sesuai
dengan jadwal seharusnya.
20. 15
No
Kegiatan dan
tan
Tahapan
Kegiatan
Output/
Hasil
Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika Nilai-
nilai Dasar PNS tidak
Diterapkan
1.1 Melakukan diskusi dan
koordinasi dengan
bertanggungjawab
(Akuntabilitas) dan
menjelaskan secara jujur
atau apa adanya (Anti
Korupsi)
2 Perancangan
website “Digital
Business Lab”
bersama Kepala
Laboraturium
Manajemen
Tahapan Kegiatan 2:
2.1. Melakukan konsultasi
dengan Kepala
Laboratorium Manajemen
dengan santun (Etika
Publik)
2.2. menghubungi Kepala
Laboratorium Manajemen
dengan santun dan
ramah (Etika Publik)
untuk menentukan waktu
pertemuan
2.3. Melakukan inovasi dan
mendorong diri kreatif
(komitmen mutu) dalam
perancangan desain awal.
2.4. Membuat bahan paparan
untuk disampaikan dalam
pertemuan dengan teliti
(Komitmen Mutu) dan
jelas (Akuntabilitas)
2.5. Mengawali kegiatan
dengan membaca doa
(Nasionalisme)
2.6. Melakukan pertemuan
dengan disiplin tidak
terlambat (Anti Korupsi)
2.7. Menyusun analisis
kebutuhan untuk
mahasiswa secara teliti
(Komitmen Mutu) dan
jelas (Akuntabilitas)
desain
website,
dokumentasi
Akuntabilitas: jelas,
bertanggung jawab
Nasionalisme: religius,
menghargai pendapat
Etika publik: arahan,
santun dan ramah,
profesional
Komitmen mutu: teliti,
inovasi dan kreatif
Anti korupsi: disiplin
tidak terlambat
Berkontribusi pada
misi nomor 3 dan 4
yaitu:
a) Memperkuat tata
kelola
pelaksanaan
pendidikan dan
pembelajaran
yang kredibel
dan terkinikan
b) Memperkuat
sumberdaya
pendukung
pelaksanaan
pendidikan dan
pembelajaran,
penelitian dan
pengabdian
kepada
masyarakat.
Integritas, etika,
kualitas, dan
musyawarah
• Apabila nilai tidak
mengimplementasikan nilai
santun (Etika Publik) dan
ramah (Etika publik),
pelaksana mungkin saja
tidak mendapat respon
yang baik, atau Kepala
Laboratorium Manajamen
tidak respek sehingga
kegiatan tidak berjalan
sesuai dengan seharusnya.
• Apabila nilai
bertanggungjawab
(Akuntabilitas) dan
disiplin tidak terlambat
(Anti Korupsi) tidak
diterapkan, kegiatan tidak
akan berjalan sesuai
dengan jadwal seharusnya.
• Apabila nilai teliti
(Komitmen Mutu) tidak
diterapkan, pelaksana
dimungkinkan akan
melakukan kesalahan pada
pelaksanaan kegiatan.
• Apabila nilai jelas
(Akuntabilitas) tidak
diterapkan, Kepala
Laboratorium Manajemen
mungkin akan kesulitan
21. 16
No
Kegiatan dan
tan
Tahapan
Kegiatan
Output/
Hasil
Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika Nilai-
nilai Dasar PNS tidak
Diterapkan
2.8. Meminta arahan dan
bimbingan Kepala
Laboratorium Manajemen
dengan pembuatan desain
awal (Etika Publik) dan
menghargai pendapat
(Nasionalisme)
2.9. Melakukan diskusi dan
koordinasi dengan
bertanggungjawab
(Akuntabilitas) dan
profesional (Etika
Publik)
memahami dari hal yang
disampaikan.
3. Proses desain
dan pembuatan
website “Digital
Business Lab”
Tahapan Kegiatan 3:
3.1. Mengawali kegiatan
dengan membaca doa
(Nasionalisme)
3.2. Mencari referensi terkait
virtual lab yang dapat
dipertanggungjawabkan
(Akuntabilitas)
3.3. Melakukan benchmark
pada kampus lain yang
telah mengembangkan
virtual lab yang dapat
dipertanggungjawabkan
(Akuntabilitas)
3.4. Mendesain tampilan dan
konten secara akurat
(Etika Publik) dan jelas
(Akuntabilitas)
3.5. Mendorong inovasi dan
kreativitas (komitmen
mutu) dalam desain dan
pembuatan website.
3.6. Merancang produk
layanan yang ada dalam
website secara teliti dan
akurat (Etika Publik)
Website
business
digital lab
URL:
www. be-
creative.id
Akuntabilitas: dapat
dipertanggungjawabkan,
jelas, bertanggungjawab
Nasionalisme: religius,
keadilan
Etika Publik: ramah,
santun
Komitmen Mutu: teliti
dan akurat, efektif dan
efisien, inovasi dan
kreativitas
Anti Korupsi: disiplin
tidak terlambat, jujur,
bekerja keras
Berkontribusi pada
misi nomor 3 dan 4
yaitu:
a) Memperkuat tata
kelola
pelaksanaan
pendidikan dan
pembelajaran
yang kredibel
dan terkinikan
b) Memperkuat
sumberdaya
pendukung
pelaksanaan
pendidikan dan
pembelajaran,
penelitian dan
pengabdian
kepada
masyarakat.
Integritas, etika,
kualitas, dan
musyawarah
• Apabila nilai
dipertanggungjawabkan
(Akuntabilitas) tidak
diterapkan, pelaksana tidak
mampu menjelaskan
dengan baik landasan
dasar berfikir berdasarkan
pengetahuan dan teoritis
yang digunakan dalam
merancang pelaksanaan
kegiatan.
• Apabilia nilai secara teliti
dan akurat (Etika Publik)
tidak diterapkan,pelaksana
berpeluang melakukan
kesalahan yang
memungkinkan hasil dan
tujuan dari kegiatan tidak
akan terlaksana dengan
baik.
• Apabilia nilai efektif dan
efisien (Komitmen Mutu)
tidak diterapkan, pelaksana
akan berpotensi melakukan
pemborosan sumber daya
22. 17
No
Kegiatan dan
tan
Tahapan
Kegiatan
Output/
Hasil
Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika Nilai-
nilai Dasar PNS tidak
Diterapkan
serta fokus keadilan
(Nasionalisme) yang bisa
digunakan siapa saja.
3.7. Merancang tampilan
website termasuk
menentukan warna, font,
dan gambar ilustrasi yang
ada dalam website secara
teliti dan akurat
(Komitmen mutu)
3.8. Merancang proses bisnis
secara teliti dan akurat
(Komitmen mutu) serta
efektif dan efisien
(Komitmen Mutu)
3.9. Disiplin pada waktu dan
tidak terlambat (Anti
Korupsi)
3.10. Merancang konten,
program dan kegiatan
dalam business digital lab
secara teliti dan akurat
(Komitmen mutu)
3.11. Bekerja keras dalam
menyelesaikan website
(Anti Korupsi)
3.12. Melaporkan progress
pembuatan kepada
pimpinan secara jujur
(anti korupsi)
3.13. Melakukan diskusi
dan koordinasi dengan
bertanggungjawab
(Akuntabilitas)
dan kegagalan dalam
pelaksanaan kegiatan
• Apabila tidak
mengimplementasikan nilai
santun (Etika Publik) dan
ramah (Komitmen Mutu),
pelaksana mungkin saja
tidak mendapat respon dan
dukungan yang baik dari
pimpinan yang
menghambat pelaksanaan
kegiatan.
4. Pemetaan dan
klusterisasi
inovasi produk
dari mahasiswa
serta
penginputan
Tahapan Kegiatan 4:
4.1. Mengawali kegiatan
dengan membaca doa
(Nasionalisme)
Daftar produk
mahasiswa,
draft
pemetaan
produk
Akuntabilitas: jelas,
bertanggungjawab
Nasionalisme: religius
Etika Publik,
Akuntabilitas, Anti
Korupsi, Komitmen
Mutu
Integritas,
kualitas,
tanggungjawab,
dan kualitas
• Apabila tidak
mengimplementasikan nilai
akurat (Etika Publik) dan
jelas (Akuntabilitas),
dosen lain yang akan
diajak terlibat dalam
23. 18
No
Kegiatan dan
tan
Tahapan
Kegiatan
Output/
Hasil
Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika Nilai-
nilai Dasar PNS tidak
Diterapkan
sampel produk
mahasiswa pada
“Digital Business
Lab”
4.2. Mengidentifikasi produk-
produk inovasi
mahasiswa yang dapat
diakomodasi dalam
digital business lab
secara jelas
(Akuntabilitas)
4.3. Bekerja secara
profesional (Etika
publik) dalam pemetaan
produk mahasiswa
4.4. menyusun dan
menentukan format
pemaparan produk
dalam digital business
lab secara adil (Anti
Korupsi)
4.5. Menerima beberapa
produk sebagai sampel
dari dosen secara ramah
(Etika publik)
4.6. Melakukan penginputan
produk sampel pada
digital business lab
secara efektif dan
efisien (Komitmen
Mutu) serta
bertanggungjawab
(Akuntabilitas)
4.7. Memulai kegiatan secara
tepat waktu, displin,
dan tidak terlambat
(Anti Korupsi)
4.8. Menyampaikan kondisi
dengan apa adanya atau
jujur (Anti Korupsi)
4.9. Fokus pada kualitas
pelayanan (Komitmen
Mutu) kepada
mahasiswa yang akan
Etika Publik: ramah,
santun, profesional
Komitmen Mutu:
Kualitas pelayanan,
efektif dan efisien
Anti Korupsi: adil, jujur,
tepat waktu, disiplin,
dan tidak terlambat
kegiatan akan sulit
memahami terkait dari
rancangan, tujuan, dan
proses kegiatan yang
dilakukan.
• Apabilia nilai adil (Anti
Korupsi) tidak diterapkan
dalam kegiatan, adanya
pihak yang dirugikan
dengan perlakukan yang
berbeda dari pelaksana.
• Apabila nilai ramah
(komitmen mutu) tidak
diterapkan, pelaksana tidak
akan mendapatkan respon
dan perlakukan yang baik
dari dosen lain yang akan
dilibatkan dalam
pelaksanaan kegiatan
• Apabila nilai teliti dan
akurat (etika publik) tidak
diimplementasikan,
pelaksana akan berpotensi
melakukan kesalahan.
24. 19
No
Kegiatan dan
tan
Tahapan
Kegiatan
Output/
Hasil
Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika Nilai-
nilai Dasar PNS tidak
Diterapkan
menjadi penerima
pelayanan.
5. FGD dengan
perwakilan
mahasiswa
dalam melibatkan
mahasiswa
dalam
perancangan
Business Digital
Lab
Tahapan Kegiatan 5:
5.1. Menghubungi perwakilan
mahasiswa jurusan
manajemen dengan
santun dan ramah
(Etika Publik) untuk
menentukan waktu
pertemuan
5.2. membuat bahan paparan
untuk disampaikan
dalam pertemuan
dengan teliti (Komitmen
Mutu) dan jelas
(Akuntabilitas)
5.3. Mengadakan kegiatan
dengan efektif dan
efisien (komitmen
mutu)
5.4. Mengawali kegiatan
dengan membaca doa
(Nasionalisme)
5.5. Melakukan pertemuan
dengan disiplin tidak
terlambat (Anti
Korupsi) dan
mengedepankan
musyawarah mufakat
(Nasionalisme)
5.6. Selama kegiatan,
bersikap secara
profesional (Etika
publik)
5.7. Memaparkan kondisi
dengan sebenarnya atau
jujur (Anti Korupsi)
5.8. Melakukan diskusi dan
koordinasi dengan
dokumentasi,
notulensi
Akuntabilitas: jelas,
bertanggungjawab
Nasionalisme: religius
Etika Publik: santun,
ramah, profesional, non
diskriminatif
Komitmen Mutu: teliti,
efektif dan efisien
Anti Korupsi: disiplin
dan tidak terlambat,
jujur
Berkontribusi pada
misi nomor 3 dan 4
yaitu:
a) Memperkuat tata
kelola
pelaksanaan
pendidikan dan
pembelajaran
yang kredibel dan
terkinikan
b) Memperkuat
sumberdaya
pendukung
pelaksanaan
pendidikan dan
pembelajaran,
penelitian dan
pengabdian
kepada
masyarakat.
Integritas, etika,
kualitas, dan
musyawarah
• Apabila nilai santun (etika
publik) dan ramah
(komitmen mutu) tidak
diterapkan, pelaksana tidak
akan mendapatkan respon
dan perlakukan yang baik
dari perwakilan mahasiswa
serta pelaksana tidak akan
mendapatkan saran dan
masukan dari mahasiswa.
• Apabila nilai teliti
(Komitmen Mutu) dan
jelas (Akuntabilitas) tidak
diimplementasikan,
pelaksana tidak akan
mampu menjelaskan
dengan baik kepada
mahasiswa terkait
pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan.
• Apabila nilai disiplin tidak
terlambat (Anti Korupsi)
tidak dilaksanakan,
kegiatan tidak akan
terlaksana sesuai dengan
jadwal.
25. 20
No
Kegiatan dan
tan
Tahapan
Kegiatan
Output/
Hasil
Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika Nilai-
nilai Dasar PNS tidak
Diterapkan
bertanggungjawab
(Akuntabilitas)
5.9. Memberi kesempatan
kepada mahasiswa dan
tidak diskriminatif
(Etika Publik) untuk
menyampaikan
pendapatan dan
sarannya.
6. FGD
penyelerasan
mata kuliah
berbasis
luaran/produk
dengan dosen
dan ketua KBK
Kewirausahaan
Tahapan Kegiatan 6:
6.1. Melakukan konsultasi
dengan Kepala
Laboratorium
Manajemen dengan
santun (Etika Publik)
6.2. menghubungi Kepala
Laboratorium
Manajemen dengan
santun dan ramah
(Etika Publik) untuk
menentukan waktu
pertemuan
6.3. membuat bahan paparan
untuk disampaikan
dalam pertemuan
dengan teliti (Komitmen
Mutu) dan jelas
(Akuntabilitas) serta
apa adanya (jujur) (Anti
Korupsi.
6.4. Mengawali kegiatan
dengan membaca doa
(Nasionalisme)
6.5. Melakukan pertemuan
dengan disiplin tidak
terlambat (Anti
Korupsi)
6.6. Melakukan kegiatan
secara profesional
dokumentasi,
notulensi
Akuntabilitas: jelas,
bertanggungjawab
Nasionalisme: religius,
musyarawah mufakat
Etika Publik: santun,
ramah, profesional
Komitmen Mutu: teliti,
efektif dan efisien,
inovatif
Anti Korupsi: disiplin
tidak terlambat, jujur
Berkontribusi pada
misi nomor 3 dan 4
yaitu:
a) Memperkuat tata
kelola
pelaksanaan
pendidikan dan
pembelajaran
yang kredibel
dan terkinikan.
b) Memperkuat
sumberdaya
pendukung
pelaksanaan
pendidikan dan
pembelajaran,
penelitian dan
pengabdian
kepada
masyarakat
Integritas, etika,
kualitas, dan
musyawarah
• Apabila nilai santun dan
ramah (etika publik) tidak
diterapkan, pelaksana tidak
akan mendapatkan respon
dan perlakukan yang baik
dari dosen dan ketua KBK
Kewirausahaan.
• Apabila nilai teliti dan
akurat (Komitmen Mutu)
tidak diimplementasikan,
pelaksana akan berpotensi
terjadinya kesalahan.
• Apabila tidak
mengimplementasikan nilai
akurat (Etika Publik) dan
jelas (Akuntabilitas),
dosen lain yang akan
diajak terlibat dalam
kegiatan akan sulit
memahami terkait dari
rancangan, tujuan, dan
proses kegiatan yang
dilakukan.
• Apabila nilai arahan (etika
publik) tidak
diimplementasikan yang
baik, pelaksana tidak akan
mendapatkan masukan
dari dosen yang terlibat.
26. 21
No
Kegiatan dan
tan
Tahapan
Kegiatan
Output/
Hasil
Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika Nilai-
nilai Dasar PNS tidak
Diterapkan
(Etika Publik) serta
efektif dan efisien
(Komitmen Mutu) dan
mengedepankan
musyawarah mufakat
(Nasionalisme)
6.7. Memaparkan ide dan
solusi yang inovatif
(komitmen mutu) dalam
alternatif pemecahan
masalah.
6.8. Melakukan diskusi dan
koordinasi dengan
bertanggungjawab
(Akuntabilitas) dan
memberikan
kesempatan yang sama
atau tidak diskriminatif
(Etika Publik) pada
semua yang hadir untuk
memberikan masukan
dan pendapatnya.
7. Konsultasi
dengan
Koordinator
Program Studi S1
Pendidikan
Administrasi
Perkantoran FE
dalam
mengakomodasi
produk inovasi
pembelajaran
(INOBEL)
Tahapan Kegiatan 7:
7.1. Menghubungi Koorprodi
S1 Pendidikan
Administrasi
Perkantoran Manajemen
dengan santun dan
ramah (Etika Publik)
untuk menentukan waktu
pertemuan
7.2. Membuat bahan paparan
untuk disampaikan
dalam pertemuan
dengan teliti (Komitmen
Mutu) dan jelas
(Akuntabilitas)
dokumentasi,
notulensi
Akuntabilitas:
bertanggungjawab, jelas
Nasionalisme: religius,
menghormati
Etika Publik: santun,
ramah,
Komitmen Mutu: teliti,
peningkatan kualitas,
efisien dan efektif
Anti Korupsi: disiplin
tidak terlambat, peduli
dan tanggungjawab
Berkontribusi pada
misi nomor 3 dan 4
yaitu:
a) Memperkuat tata
kelola
pelaksanaan
pendidikan dan
pembelajaran
yang kredibel
dan terkinikan
b) Memperkuat
sumberdaya
pendukung
pelaksanaan
pendidikan dan
pembelajaran,
penelitian dan
Integritas, etika,
kualitas, dan
musyawarah
• Apabila nilai santun (etika
publik) dan ramah
(komitmen mutu) tidak
diterapkan, pelaksana tidak
akan mendapatkan respon
dan perlakukan yang baik
dari Koorprodi S1
Pendidikan Administrasi
Perkantoran Manajemen
• Apabila nilai teliti
(Komitmen Mutu) dan
jelas (Akuntabilitas) tidak
diterapkan, Koorprodi S1
Pendidikan Administrasi
Perkantoran Manajemen
tidak mampu memahami
27. 22
No
Kegiatan dan
tan
Tahapan
Kegiatan
Output/
Hasil
Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika Nilai-
nilai Dasar PNS tidak
Diterapkan
7.3. Mengawali kegiatan
dengan membaca doa
(Nasionalisme)
7.4. Melakukan pertemuan
dengan disiplin tidak
terlambat (Anti
Korupsi)
7.5. Melakukan konsultasi
dengan Koorprodi S1
Pendidikan Administrasi
Perkantoran Manajemen
dengan santun (Etika
Publik) dan
memamparkan kondisi
dengan jujur (Anti
korupsi)
7.6. Melakukan diskusi dan
koordinasi dengan
bertanggungjawab
(Akuntabilitas) serta
efisien dan efektif
(Komitmen Mutu) serta
menghormati
(Nasionalisme)
tanggapan yang
diberikan.
7.7. Menindaklanjuti
feedback dengan fokus
pada peningkatan
kualitas (Komitmen
Mutu) hasil konsultasi
dengan koorprodi
dengan peduli dan
tanggungjawab (Anti
Korupsi)
pengabdian
kepada
masyarakat.
dengan baik bahan yang
akan disampaikan.
• Apabila nilai disiplin tidak
terlambat (Anti Korupsi)
tidak diterapkan,
pelaksanaan kegiatan bisa
tidak terlaksana sesuai
jadwal.
• Apabila nilai
bertanggungjawab
(Akuntabilitas) tidak
diterapkan, pelaksana
berpotensi dapat menemu
kegagalan dalam
pelaksanaan kegiatan.
• Apabila nilai
menindaklanjuti
(Komitmen Mutu), peduli
dan tanggungjawab (Anti
Korupsi) tidak diterapkan,
tidak akan ada
perkembangan yang
signifikan dari luaran
kegiatan dan hasilnya tidak
tercapai
8. Melakukan
konsultasi dan
menerima
masukan dari
ketua PUI PT
✓ Tahapan Kegiatan 8:
8.1. Menghubungi Ketua PUI
PT Disruptive Learning
Innovation dengan
santun dan ramah
dokumentasi,
notulensi
Akuntabilitas: jelas,
bertanggungjawab
Nasionalisme: religius
Berkontribusi pada
misi nomor 3 dan 4
yaitu:
Integritas, etika,
kualitas dan
musyawarah
• Apabila nilai santun (etika
publik) dan ramah
(komitmen mutu) tidak
diterapkan, pelaksana tidak
akan mendapatkan respon
28. 23
No
Kegiatan dan
tan
Tahapan
Kegiatan
Output/
Hasil
Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika Nilai-
nilai Dasar PNS tidak
Diterapkan
Disruptive
Learning
Innovation
(etika publik) untuk
menentukan waktu
pertemuan
8.2. Mengawali kegiatan
dengan membaca doa
(Nasionalisme)
8.3. Melakukan konsultasi
dengan Ketua PUI PT
Disruptive Learning
Innovation secara
profesional (Etika
Publik)
8.4. Membuat bahan paparan
untuk disampaikan
dalam pertemuan
dengan teliti (Komitmen
Mutu) dan jelas
(Akuntabilitas) serta
jujur atau apa adanya
(Anti Korupsi)
8.5. Melakukan pertemuan
dengan disiplin tidak
terlambat (Anti
Korupsi) serta efektif
dan efisien (Komitmen
Mutu)
8.6.
8.7. Meminta arahan dan
bimbingan Ketua PUI PT
Disruptive Learning
Innovation untuk fokus
pada perbaikan
berkelanjutan dan
peningkatan kualitas
layanan (Komitmen
mutu)
8.8. Melakukan diskusi dan
koordinasi dengan
bertanggungjawab
(Akuntabilitas)
Etika Publik: ramah,
santun, profesional,
Komitmen Mutu: teliti,
efektif dan efisien,
perbaikan berkelanjutan,
peningkatan kualitas
pelayanan
Anti Korupsi: disiplin
tidak telambat, jujur
a) Memperkuat tata
kelola
pelaksanaan
pendidikan dan
pembelajaran
yang kredibel
dan terkinikan
b) Memperkuat
sumberdaya
pendukung
pelaksanaan
pendidikan dan
pembelajaran,
penelitian dan
pengabdian
kepada
masyarakat.
dan perlakukan yang baik
dari Ketua PUI PT
Disruptive Learning
Innovation
• Apabila nilai teliti
(Komitmen Mutu) dan
jelas (Akuntabilitas) tidak
diterapkan, Ketua PUI PT
Disruptive Learning
Innovation tidak mampu
memahami dengan baik
bahan yang akan
disampaikan.
• Apabila nilai disiplin tidak
terlambat (Anti Korupsi)
tidak diterapkan,
pelaksanaan kegiatan bisa
tidak terlaksana sesuai
jadwal.
• Apabila nilai
menindaklanjuti
(Komitmen Mutu), peduli
dan tanggungjawab (Anti
Korupsi) tidak diterapkan,
tidak akan ada
perkembangan yang
signifikan dari luaran
kegiatan dan hasilnya tidak
tercapai
29. 24
No
Kegiatan dan
tan
Tahapan
Kegiatan
Output/
Hasil
Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika Nilai-
nilai Dasar PNS tidak
Diterapkan
9. Launching
website “Digital
Business Lab”
bersama Ketua
Jurusan
Manajemen yang
dihadiri oleh
seluruh dosen
manajemen
Tahapan Kegiatan 9:
9.1. Melakukan perencanaan
kegiatan launcing
business digital lab
dengan Ketua Jurusan
Manajemen dan
Koorprodi Manajemen
dengan santun (Etika
Publik)
9.2. Menentukan waktu dan
desain acara dengan
teliti (Komitmen Mutu)
dan jelas
(Akuntabilitas)
9.3. Membuat tim
penyelenggara kegiatan
dengan keadilan
(nasionalisme) dan
membuat surat
undangan dengan
efektif dan efisien
(Komitmen Mutu) serta
profesional (Etika
Publik)
9.4. Acara launching dimulai
dengan doa dan
sambutan
(Nasionalisme)
9.5. membuat bahan paparan
untuk disampaikan
dalam acara launching
tentang fungsi dan peran
business digital lab di
jurusan manajemen
dengan teliti (Komitmen
Mutu) dan jelas
(Akuntabilitas)
Dokumentasi,
video di
Youtube
Akuntabilitas: jelas,
bertanggungjawab,
Nasionalisme: religius,
keadilan
Etika Publik: santun,
non diskriminatif
Komitmen Mutu: efektif
dan efisien, teliti
Anti Korupsi: disiplin
tidak terlambat, adil
Berkontribusi pada
misi nomor 3 dan 4
yaitu:
a) Memperkuat tata
kelola
pelaksanaan
pendidikan dan
pembelajaran
yang kredibel
dan terkinikan
b) Memperkuat
sumberdaya
pendukung
pelaksanaan
pendidikan dan
pembelajaran,
penelitian dan
pengabdian
kepada
masyarakat.
Integritas, etika,
kualitas, dan
musyawarah
• Apabila nilai santun (etika
publik) dan ramah
(komitmen mutu) tidak
diterapkan, pelaksana tidak
akan mendapatkan respon
dan perlakukan yang baik
dari seluruh dosen
manajemen.
• Apabila nilai teliti
(Komitmen Mutu) dan
jelas (Akuntabilitas) tidak
diterapkan, kegiatan/acara
tidak akan berjalan dengan
lancar sesuai dengan
harapan.
• Apabila nilai efektif dan
efisien (Komitmen Mutu)
tidak diterapkan, kegiatan
akan menimbulkan
pemborosan (sumber daya
yang terbuang percuma)
• Apabila nilai disiplin tidak
terlambat (Anti Korupsi)
tidak diterapkan,
pelaksanaan kegiatan bisa
tidak terlaksana sesuai
jadwal.
• Apabila nilai
bertanggungjawab
(Akuntabilitas) tidak
diimplemetasikan,
pelaksana berpotensi
menemui kegagalan dalam
pelaksanaan kegiatan.
30. 25
No
Kegiatan dan
tan
Tahapan
Kegiatan
Output/
Hasil
Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Penguatan
Nilai
Organisasi
Analisis Dampak Jika Nilai-
nilai Dasar PNS tidak
Diterapkan
9.6. Mengawali kegiatan
dengan membaca doa
(Nasionalisme)
9.7. Memulai acara tidak
terlambat (Anti
Korupsi)
9.8. Melakukan diskusi
dengan
bertanggungjawab
(Akuntabilitas) dan
memberikan semua
audiens kesempatan
yang sama (adil) (Anti
Korupsi) dan non
diskriminatif (Etika
Publik)
10. Penyusunan
laporan hasil
aktualisasi
Tahapan Kegiatan 10:
Menyusun Laporan hasil
aktualisasi dengan
bertanggungjawab dan jelas
(akuntabilitas), profesional
(etika publik), tidak terlambat
atau waktu (Anti Korupsi),
inovatif, efektif dan efisien
(komitmen Mutu) serta
menghargai (Nasionalisme)
setiap masukan yang ada
Draft laporan
hasil
aktualisasi
Akuntabilitas:
bertanggungjawab, jelas
Nasionalisme:
menghargai
Etika Publik:
profesional
Komitmen Mutu:
inovatif, efektif dan
efisien
Anti Korupsi: tidak
terlambat
Berkontribusi pada
misi nomor 3 dan 4
yaitu:
a) Memperkuat tata
kelola
pelaksanaan
pendidikan dan
pembelajaran
yang kredibel
dan terkinikan
b) Memperkuat
sumberdaya
pendukung
pelaksanaan
pendidikan dan
pembelajaran,
penelitian dan
pengabdian
kepada
masyarakat.
Kejujuran,
Integritas, dan
tanggungjawab
• Apabila nilai-nilai dalam
Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen
Mutu, Anti Korupsi tidak
diterapkan dapat
menyebabkan kegagalan
dalam pelaksanaan
kegiatan-kegiatan yang
direncankan dan tidak
mampu menyelesaikan
laporan aktualisasi tepat
waktu.
32. 27
Gambar 2.8. Desain Welcome Page Business Digital
Gambar 2.9.. Desain Etalase Produk Business Digital lab
33. 28
Gambar 2.10. Desain Profil Produk Business Digital lab
C. Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 2.2.. PelaksanaanAktualisasi
No Kegiatan
Bulan
Mingggu ke
Bulan
Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Melakukan konsultasi terkait eksplorasi
masalah/isu yang terjadi di jurusan
manajemen dan konsultasi rancangan
aktualisasi dengan Ketua Jurusan
Manajemen
2. Perancangan website “Digital Business
Lab” bersama Kepala Laboraturium
Manajemen
3. Proses desain dan pembuatan website
“Digital Business Lab”
4. Pemetaan dan klusterisasi inovasiproduk
dari mahasiswa serta penginputan
sampel produk mahasiswa pada “Digital
Business Lab”
5. FGD dengan perwakilan mahasiswa
dalam melibatkan mahasiswa dalam
perancangan Business Digital Lab
6. FGD penyelerasan mata kuliah berbasis
luaran/produk dengan dosen dan ketua
KBK Kewirausahaan
7 Konsultasi dengan Koordinator Program
Studi S1 Pendidikan Administrasi
Perkantoran FE dalam mengakomodasi
produk inovasi pembelajaran (INOBEL)
8. Melakukan konsultasi dan menerima
masukan dari ketua PUI PT Disruptive
Learning Innovation
9. Launching website “Digital Business Lab”
bersama Ketua Jurusan Manajemen yang
dihadirioleh seluruh dosen manajemen
10. Penyusunan laporan hasil aktualisasi
34. 29
D. Kendala dan Strategi Mengatasi
Tabel 2.3. Kendala dan Strategi Mengatasinya
No Kendala Strategi Mengatasinya
1 Sulitnya berkoordinasi dan bertemu
dengan mentor dan rekan dosen karena
kegiatan work form home
Melakukan online meeting
2 Sulitnya berkoordinasi dan bertemu
dengan mahasiswa karena mahasiswa
sedang melakukan pembelajaran daring
Melakukan online meeting
3. Terjadi perbuahan-perubahan yang
menyebabkan penulis merevisi berbagai
program
Melakukan revisi terhadap
rencana program dan
kegiatan yang dilakukan
4. Penulis juga harus mengerjakan berbagai
kegiatan pada jurusan dan universitas
karena memiliki peran yang signifikan
terhadap acara-acara tersebut
Adanya beberapa kegiatan
aktualisasi yang harus
ditunda penyelenggaraanya
35. 30
BAB III. PENUTUP
A. Simpulan
Identifikasi isu yang diperoleh dari hasil diskusi bersama mentor adalah: 1)
Mahasiswa kesulitan dalam pembelajaran daring karena belum maksimalnya media
pembelajaran yang tersedia untuk pembelajaran daring, 2) Belum adanya career
center sebagai lembaga konsultasi perencanaan karir mahasiswa, 3) Kesulitan
melacak alumni (khususnya dalam tracer study), 4) Belum adanya inkubator bisnis
digital yang secara efektif dalam menindaklanjuti inovasi mahasiswa yang merupakan
luaran dari mata kuliah ekonomi bisnis digital 5) Masih belum maksimalnya kolaborasi
mahasiswa lintas fakultas baik untuk penelitian, pengembangan produk, serta
partisipasi dalam kompetisi-kompetisi nasional maupun internasional, dan 6)
Kurangnya minat mahasiswa dalam mengikuti kompetisi-kompetisi.
Setelah enam isu tersebut dianalisis dengan menggunakan metode APKL dan
USG, didapatkan hasil bahwa isu mengenai belum adanya inkubator bisnis digital
yang secara efektif dalam menindaklanjuti inovasi mahasiswa yang merupakan luaran
dari mata kuliah ekonomi bisnis digital memiliki nilai USG tertinggi. Jurusan
manejemen belum memiliki sebuah inkubator bisnis berbasis digital yang secara
efektif dalam menindaklanjuti luaran dari mata kuliah ekonomi bisnis digital (mata
kuliah baru). Para dosen pengampu seringkali kebingungan menindaklanjuti produk
yang dihasilkan dalam mata kuliah tersebut. Apalagi metode pembelajaran yang
digunakan adalah product-based-learning.
Solusi yang dapat dilakukan salah satunya adalah pendirian “Business Digital
lab” sebagai inkubator bisnis berbasis digital pada Laboratorium Jurusan Manajemen.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam implementasi solusi yang ditetapkan
adalah: konsultasi rancangan aktualisasi dengan ketua jurusan manajemen,
perancangan website “digital business lab”, penginputan produk mahasiswa “digital
business lab”, FGD dengan perwakilan mahasiswa terkait business digital lab, FGD
dosen dan ketua KBK Kewirausahaan, konsultasi dengan Koordinator Program Studi
S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran FE, konsultasi dengan ketua PUI PT
Disruptive Learning Innovation, Launching website “Digital Business Lab” bersama
Ketua Jurusan Manajemen dihadiri seluruh dosen manajemen.
B. Saran
Dalam kesempatan ini, terdapat beberapa saran yang bisa disampaikan
36. 31
1) Keberadaan business digital lab sebagai satu-satunya virtual lab di jurusan
manajemen bisa terus dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.
Perlu adanya diskusi tentang perencanaan jangka panjang sehingga perna
business digital lab bisa lebih strategis.
2) Dengan kondisi pembelajaran daring, sosialisasi tidak hanya sekedar hanya
pada pengenalan tetapi juga sosialisasi pada optimalisasi penggunaannya
website business digital lab.
3) Pengembangan business digital seharusnya bukan hanya mahasiswa dan
dosen yang dapat memanfaatkannya namun juga masyarakat umum, baik itu
praktisi/profesional
4) Jurusan manajemen dapat memperkuat branding business digital lab. Secara
tidak langsung akan terjadi proses branding yang positif pada jurusan
manajemen sebagai jurusan yang inovatif.
Rencana Tindak Lanjut
Long-term Grand Design untuk Business Digital Lab
Dalam pengembangannya, Business digital lab ke depan akan dikembangkan
lagi menjadi virtual development lab. Konsep virtual development lab lahir dari
terbentuknya kerjasama antara akademis dan industri dimana menyediakan
pengalaman siswa dalam pemebelajaran yang sesuai dengan kebutuhan industri
(Mikhaylov, dan Chernov, 2012). Business digital lab akan dikembangkan lagi dalam
konteks proses bisnis (standar operasional) sehingga mampu memberikan dampak
yang signifikan dalam mendukung pencapaian visi dan misi jurusan manajemen.
Pembuatan Indonesian Journal of Digital Innovation (IJODI).
Dalam menindaklanjuti produk bisnis yang berpotensi menghasilkan penelitian
produktif berbasis produk, business Digital Lab akan dilengkapi dengan jurnal. Jurnal
yang dikembangkan adalah Indonesian Journal of Digital Innovation (IJODI). Profil
IJODI telah ada dan terintegrasi di website business digital lab, Pembuatan journal ini
telah sampai pada pengurusan ijin pada tingkat universitas untuk direalisasikan.
37. 32
DAFTAR PUSTAKA
Mikhaylov, N. dan Chernov, D. (2012). From virtual lab to virtual development lab.
Proceedings of the 9th IFAC Symposium Advances in Control Education
Widhyatmoko, D. (2010). Rancangan pembuatan website jurusan desain komunikasi
visual (DKV) Universitas Bina Nusantara. Humaniora Binus, 1 (2), 233-245.
38. 33
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi konsultasi rancangan aktualisasi dengan Ketua
Jurusan Manajemen (online)
Hasil konsultasi:
Ditemukan berbagai pernasalah yang mungkin bisa di munculkan dalam
rancangan aktualisasi, diantaranya adalah:
• Mahasiswa kesulitan dalam pembelajaran daring karena belum maksimalnya
media pembelajaran yang tersedia untuk pembelajaran daring
• Belum adanya career center sebagai lembaga konsultasi perencanaan karir
mahasiswa
• Kesulitan melacak alumni (khususnya dalam tracer study), karena belum ada
platform yang menjembatani antara alumni dan minimnya kolaborasi dengan
alumni
• Belum adanya inkubator bisnis digital yang secara efektif dalam
menindaklanjuti inovasi mahasiswa yang merupakan luaran dari mata kuliah
ekonomi bisnis digital (mata kuliah baru)
• Masih belum maksimalnya kolaborasi mahasiswa lintas fakultas baik untuk
penelitian, pengembangan produk, serta partisipasi dalam kompetisi-kompetisi
nasional maupun internasional.
• Kurangnya minat mahasiswa dalam mengikuti kompetisi-kompetisi. Padahal
program ini dapat mendukung mahasiswa dalam mencapai prestasi, serta
mendukung peningkatan skor akreditasi jurusan, fakultas, dan perguruan
tinggi.
39. 34
Lampiran 2. Perancangan website “Digital Business Lab” bersama Kepala
Laboraturium Manajemen
Lokasi: Laboratorium Manajemen
Hasil Arahan dan Masukan dari Kepala Laboratorium Manajemen:
1. Desain warna sudah baik baik warna, font, dan lay out
2. Adanya penyempurnaan pada konten yang dimasukkan
3. Perancangan desain opeasional digital business lab dan integrasi dengan
laboratorium lain di jurusan manajemen.
4. Menempatkan “Digital Business Lab” secara struktur organisasi berada di
bawah laboratorium manajemen di Jurusan Manajemen sebagai lab virtual
yang melengkapi lab fisik yang sudah ada.
40. 35
Lampiran 3. Proses desain dan pembuatan website “Digital Business Lab”
Rancangan awal Rancangan Akhr
41. 36
Lampiran 4. Pemetaan dan klusterisasi inovasi produk dari mahasiswa serta
penginputan sampel produk mahasiswa pada “Digital Business Lab”
Lokasi: Gedung A2 Univesitas Negeri Malang
Hasil Pemetaan dan klusterisasi inovasi produk dari mahasiswa pada “Digital
Business Lab”
Klusterisasi berdasarkan jenis produk:
1. Produk jasa/pelayanan
2. Produk barang
3. Produk inovasi pembelajaran
4. Produk buku (dosen)
42. 37
Lampiran 5. FGD dengan perwakilan mahasiswa terkait Business Digital Lab
Lokasi: online meeting (google meet)
Hasil rangkuman FGD dengan perwakilan mahasiswa terkait Business Digital Lab
adalah:
1. Business Digital Lab sangat sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dalam
mewadahi produk-produk mahasiswa
2. Business Digital Lab harus memiliki keberlanjutan dengan pengembangan yang
terus dilakukan.
3. Business Digital Lab sebaiknya juga memiliki berbagai program inkubasi bisnis bagi
mahasiswa yang sedang atau mau memulai bisnis.
4. Adanya petunjuk atau pendoman mekanime proses bisnis Business Digital Lab
sehingga mahasiswa mampu memaksimalkan peran Business Digital Lab.
5. Business Digital Lab sebaiknya juga mencakup perlindungan terhadap ide dan
inovasi produk mahasiswa.
6. Business Digital Lab bisa memiliki rangkaian acara dalam satu tahun dalam
meningkatkan keberadaannya.
7. Adanya pelibatan mahasiswa dalam pengembangan Business Digital Lab ke
depan. Kolaborasi antara dosen dan mahasiswa sangat penting dalam
kemajuan virtual lab ini. Hal tersebut dapat disempurnakan dengan pihak
eksternal yang berkepentingan untuk menyempurnakan keberadaan business
lab. Peran mahasiswa dapat ditingkatkan dalam pengembangan Business
Digital Lab.
43. 38
Lampiran 6. FGD dosen dan ketua KBK Kewirausahaan
Lokasi: Gedung E3 Kantor Pascasarjana
Hasil rapat penyelarasan bahan mata perkuliahan
1. Adanya beberapa mata kuliah berbasis proyek yang memiliki hasil luaran
produk yang sama.
a. Manajemen inovasi
b. Ekonomi dan bisnis digital
c. Kewirausahaan
d. Pengelolaan Bisnis Start Up
e. Pengembangan produk dan eksibisi
f. Perencanaan dan pengembangan bisnis
2. Seluruh mata kuliah di atas saling berkaitan dan dapat diintegrasikan dalam
melahirkan produk yang lebih kompetitif pada mahasiswa
3. Business digital lab siap menampung produk yang akan menjadi luaran
seluruh mata kuliah berbasis luaran serta menjadi platform yang dapat
digunakan dalam mendukung kegitan di kelas.
4. Adanya koordinasi yang lebih intens dari setiap pengampu mata kuliah di atas
dalam merancang proyek yang dikembangkan di kelas.
44. 39
Lampiran 7. Konsultasi dengan Koordinator Program Studi S1 Pendidikan
Administrasi Perkantoran FE
Lokasi: Laboratorium manajemen
Catatan Masukan Koordinator Program Studi S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran
FE
1. Adanya produk dari penelitian mahasiswa yang berpotensi melahirkan produk
inovasi pembelajaran
2. Produk-produk inovasi pembelajaran dari dosen dan mahasiswa telah di data
dan bisa dipelajari lebih lanjut
3. Kedepan, pengembangan jurnal terkait inovasi menjadi prioritas berikutnya
4. Launching dapat melibatkan seluruh dosen manajemen
45. 40
Lampiran 8. Konsultasi dengan Ketua PUI PT Disruptive Learning Innovation
Lokasi: Gedung Graha Rektorat lantai 5 LP3
Catatan dan masukan dari ketua PUI PT Disruptive Learning Innovation
1. Harus ada pembeda untuk platform yang dibuat oleh jurusan manajemen dibanding
jurusan lain
2. Saran adanya upaya komersialisasi produk dari mahasiswa, sehingga unsur
pembelajaran bisnis secara nyata dapat diakomodasi
3. Bukan hanya fokus melahirkan produk saja dan tidak ada lanjutannya, tetapi perlu
adanya pengembangan produk sampai bisa dinikmati masyarakat luar atau siap
digunakan pihak eksternal.
4. Apabila jurusan teknik mampu membuat teknologinya, maka jurusan manajemen
harus berorientasi pada pengelolaan dan bisnis (daripada hanya melahirkan produk
saja)
5. Pelajari platform serupa yang sudah dikembangkan oleh universitas. Cari
pembedanya.
46. 41
Lampiran 9. Konsultasi dengan Ketua Jurusan Manajemen untuk finishing
website
Lokasi: Laboratorium manajemen
47. 42
Lampiran 10. Launching website “Digital Business Lab” bersama Ketua
Jurusan Manajemen dihadiri seluruh dosen manajemen