SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
KONTRIBUSI INOVASI PENDIDIKAN
Adopsi Inovasi Pendidikan dan
Hambatan dalam Inovasi Pendidikan
Dosen Pengampu :
Dr. Wan Syafii, M.Si
Disusun oleh :
Dimas Bayu Hidayat (NIM. 2210246930)
Untung Hasibuan (NIM. 2210246931)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
PROGRAM MAGISTER
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
A
PENGANTAR
C
IMPLEMENTASI
INOVASI PADA
TINGKAT
SEKOLAH
D
HAMBATAN
DALAM
MELAKUKAN
ADOPSI INOVASI
B
ADOPSI
INOVASI
Agenda
PENGANTAR
PENGANTAR
Inovasi Pendidikan adalah suatu pembaharuan dalam pendidikan baik
menyangkut ide, praktek, metode atau obyek dan secara kualitatif berbeda
dari hal-hal yang ada sebelumnya dan sengaja di usahakan untuk meningkatkan
kemampuan guna mencapai tujuan pendidikan dan memecahkan masalah
pendidikan.
PENGANTAR
Dengan demikian inovasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pendidikan atau pembelajaran, ini berarti bahwa inovasi apapun yang
tidak dapat meningkatkan kualitas pendidikan atau pembelajaran tidak
patut untuk diadopsi, dan dalam konteks ini peran guru akan sangat
menentukan dalam adopsi inovasi pada proses pendidikan atau
pembelajaran, oleh karena itu dalam menyikapi suatu inovasi, diperlukan
suatu pemahaman yang baik, hal ini dimaksudkan agar inovasi dapat
memberi nilai tambah bagi dunia pendidikan.
ADOPSI INOVASI
KOMPETENSI
Adopsi inovasi terdiri dari dua kata yaitu adopsi dan inovasi
Jadi dapat dikatakan, adopsi inovasi yang merupakan sebuah proses
pengubahan sosial dengan adanya penemuan baru yang dikomunikasikan
kepada pihak lain, kemudian diadopsi oleh masyarakat atau sistem sosial.
Adopsi: proses mental
seseorang yang ditandai
dengan keadaan menerima,
menerapkan dan
menggunakan atas suatu
inovasi
Inovasi : suatu ide, praktek,
atau produk yang dianggap
baru oleh individu atau grup
yang relevan
PENGERTIAN
KOMPETENSI
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
TAHAP
AWARENESS
TAHAP
ADOPTION
TAHAP TRIAL
TAHAP
EVALUATION
TAHAP
INTEREST
tahap seseorang tahu dan sadar terhadap suatu
inovasi sehingga muncul adanya suatu kesadaran
terhadap hal tersebut.
TAHAP
AWARENESS
KESADARAN
KOMPETENSI
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
TAHAP
AWARENESS
TAHAP
ADOPTION
TAHAP TRIAL
TAHAP
EVALUATION
TAHAP
INTEREST
tahap seseorang mempertimbangkan atau sedang
membentuk sikap terhadap inovasi yang telah
diketahuinya tersebut sehingga ia mulai tertarik
pada hal tersebut.
TAHAP
INTEREST
KEINGINAN
KOMPETENSI
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
TAHAP
AWARENESS
TAHAP
ADOPTION
TAHAP TRIAL
TAHAP
EVALUATION
TAHAP
INTEREST
tahap seseorang membuat putusan apakah ia
menolak atau menerima inovasi yang ditawarkan
sehingga saat itu ia mulai mengevaluasi.
TAHAP
EVALUATION
EVALUASI
KOMPETENSI
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
TAHAP
AWARENESS
TAHAP
ADOPTION
TAHAP TRIAL
TAHAP
EVALUATION
TAHAP
INTEREST
tahap seseorang melaksanakan keputusan yang
telah dibuatnya sehingga ia mulai mencoba suatu
perilaku yang baru.
TAHAP TRIAL
MENCOBA
KOMPETENSI
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
TAHAP
AWARENESS
TAHAP
ADOPTION
TAHAP TRIAL
TAHAP
EVALUATION
TAHAP
INTEREST
tahap seseorang memastikan atau
mengkonfirmasikan putusan yang diambilnya
sehingga ia mulai mengadopsi prilaku baru
tersebut.
TAHAP
ADOPTION
ADOPSI
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
BIOLOGI FASE E
Contoh
TAHAP
ADOPSI
INOVASI
Oleh sebab itu, Rogers (1983)
merevisi kembali teorinya tentang
keputusan tentang inovasi yaitu:
Knowledge (pengetahuan),
Persuasion (persuasi),
Decision (keputusan),
Implementation (pelaksanaan),
Confirmation (konfirmasi),
dan Discontinuance (Ketidak berlanjutan).
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
BIOLOGI FASE E
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
KOMPETENSI
Proses keputusan inovasi ini dimulai dengan Knowledge Stage.
Pada tahapan ini suatu individu belajar tentang keberadaan suatu
inovasi dan mencari informasi tentang inovasi tersebut.
Apa, bagaimana dan mengapa, merupakan pertanyaan yang
sangat penting pada knowledge stage ini.
Selama tahap ini individu akan berusaha menemukan
pemahaman yang komprehensif dan terpadu mengenai apa
inovasi itu, mengapa dan bagaimana inovasi tersebut berproses?
KNOWLEDGE
PENGETAHUAN
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
BIOLOGI FASE E
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
KOMPETENSI
Tahap Persuasi terjadi ketika individu memiliki sikap
positif atau negatif terhadap inovasi.
Tetapi sikap ini tidak secara langsung akan
menyebabkan apakah individu tersebut akan
menerima atau menolak suatu inovasi.
Suatu individu akan membentuk sikap ini setelah dia
tahu tentang inovasi, maka tahap ini berlangsung
setelah knowledge stage dalam proses keputusan
inovasi.
PERSUASION
PERSUASI
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
BIOLOGI FASE E
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
KOMPETENSI
Pada tahapan ini individu membuat keputusan apakah
menerima atau menolak suatu inovasi.
DECISION
KEPUTUSAN
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
BIOLOGI FASE E
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
KOMPETENSI
Pada tahap implementasi, sebuah inovasi dicoba
untuk dipraktekkan, akan tetapi sebuah inovasi
membawa sesuatu yang baru apabila tingkat
ketidakpastiannya akan terlibat.
Ketidakpastian dari hasil-hasil inovasi ini masih akan
menjadi masalah pada tahapan ini.
Maka si pengguna akan memerlukan bantuan teknis
dari agen perubahan untuk mengurangi tingkat
ketidakpastian dari akibatnya.
IMPLEMENTA
TION
IMPLEMENTASI
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
BIOLOGI FASE E
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
KOMPETENSI
Ketika keputusan inovasi sudah dibuat, maka si
penguna akan mencari dukungan atas keputusannya
ini.
Jadi dalam tahap ini, sikap menjadi hal yang lebih
krusial.
Keberlanjutan penggunaan inovasi ini akan
bergantung pada dukungan dan sikap individu.
CONFIRMATION
KONFIRMASI
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
BIOLOGI FASE E
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
KOMPETENSI
Discontinuance adalah suatu keputusan menolak
sebuah inovasi setelah sebelumnya mengadopsinya.
Ketidak berlanjutan ini dapat terjadi selama tahap ini
dan terjadi pada dua cara:
Pertama, atas penolakan individu terhadap sebuah
inovasi mencari inovasi lain yang akan
menggantikannya. Keputusan jenis ini dinamakan
replacement discontinuance.
DISCONTINUE
KETIDAK-
BERLANJUTAN
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
BIOLOGI FASE E
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
KOMPETENSI
Kedua, disenchanment discontinuance; dalam
hal ini individu menolak inovasi tersebut
disebabkan ia merasa tidak puas atas hasil dari
inovasi tersebut.
Alasan lain dari discontinuance decision ini
mungkin disebabkan inovasi tersebut tidak
memenuhi kebutuhan individu sehingga tidak
merasa adanya keuntungan dari inovasi
tersebut.
DISCONTINUE
KETIDAK-
BERLANJUTAN
IMPLEMENTASI INOVASI
PADA TINGKAT SEKOLAH
IMPLEMENTASI INOVASI PADA TINGKAT SEKOLAH
Untuk mencapai hal tersebut ada tiga tahap yang harus
dilalui yaitu :
Dalam bidang pendidikan, banyak usaha yang dilakukan untuk kegiatan yang sifatnya pembaruan
atau inovasi pendidikan.
Inovasi yang terjadi dalam bidang pendidikan tersebut, antara lain manajemen pendidikan,
metodologi pengajaran, media, sumber belajar, pelatihan guru, implementasi
kurikulum, dsb.
IMPLEMENTASI INOVASI PADA TINGKAT SEKOLAH
dimana para guru memperoleh dan memahami Informasi
tentang suatu inovasi, umpamanya tentang metodologi
pengajaran, media pembelajaran yang baru dari berbagai
sumber (buku, jurnal, koran, dll).
TAHAP AKUISISI INFORMASI
1 TAHAP
AKUISISI
INFORMASI
dimana orang mengevalusi informasi tentang inovasi, dengan
berbagai pertimbangan apakah sesuai atau tidak dalam
memenuhi kebutuhan.
TAHAP EVALUASI INFORMASI
2TAHAP
EVALUASI
INFORMASI
IMPLEMENTASI INOVASI PADA TINGKAT SEKOLAH
dimana terjadinya finalisasi proses keputusan apakah akan
melaksanakan atau menolak suatu inovasi.
TAHAP ADOPSI
3TAHAP
ADOPSI
IMPLEMENTASI INOVASI PADA TINGKAT SEKOLAH
HAMBATAN DALAM
MELAKUKAN ADOPSI
INOVASI
HAMBATAN
UTAMA
Mental block barriers, yaitu hambatan yang lebih
disebabkan oleh sikap mental
Culture block, yaitu hambatan yang berhubungan
dengan budaya
Social block (hambatan sosial), yaitu hambatan
inovasi sebagai akibat dari faktor sosial dan pranata
masyarakat sekitar
TIGA HAMBATAN UTAMA YANG TIMBUL
DALAM PROSES ADOPSI INOVASI
Faktor ini merupakan faktor yang paling penting dan kompleks
sebagai hambatan bagi inovasi pendidikan.
Hambatan yang disebabkan kurang tepatnya perencanaan atau
estimasi (under estimate) dalam inovasi pendidikan yakni:
tidak tepatnya peritmbangan tentang implementasi inovasi,
kurang adanya hubungan antar anggota kelompok pelaksana
inovasi, dan kurang adanya kesamaan pendapat tentang tujuan
yang akan dicapai atau kurang adanya kerjasama yang baik.
PERKIRAAN YANG TIDAK TEPAT
1 PERKIRAAN
YANG TIDAK
TEPAT
MENGENAI
INOVASI
FAKTOR PENGHAMBAT YANG MEMPEGARUHI
KEBERHASILAN SUATU INOVASI
Hambatan ini muncul karena adanya masalah-masalah
pribadi seperti :
pertentangan anggota kelompok pelaksana,
kurang motivasi untuk bekerja,
dan berbagai macam sikap pribadi yang dapat
mengganggu proses inovasi.
KONFLIK DAN MOTIVASI
2KONFLIK
DAN
MOTIVASI
YANG
KURANG
SEHAT
FAKTOR PENGHAMBAT YANG MEMPEGARUHI
KEBERHASILAN SUATU INOVASI
Hal-hal berkaitan dengan lemahnya faktor penunjang inovasi, seperti
:
rendahnya penghasilan per kapita,
kurang adanya pertukaran inovasi,
tidak mengetahui adanya potensi alam,
jarak yang terlalu jauh,
iklim yang tidak menunjang,
kurang sarana komunikasi,
kurang perhatian dari pemerintah,
dan sistem pendidikan yang kurang sesuai dengan
kebutuhan.
LEMAHNYA FAKTOR PENUNJANG INOVASI
3LEMAHNYA
BERBAGAI
FAKTOR
PENUNJANG
INOVASI
FAKTOR PENGHAMBAT YANG MEMPEGARUHI
KEBERHASILAN SUATU INOVASI
Bantuan dana untuk suatu proyek inovasi sering terjadi
adanya peraturan bahwa pemerintah akan memberikan
bantuan bila masyarakat setempat (daerah) memiliki dana
sendiri (swasembada).
Daerah tidak memiliki dana, maka pemerintah tidak
membantu atau masyarakat tidak mau mengusahakan dana
karena tidak ada bantuan dari pemerintah.
KEUANGAN YANG TIDAK TERPENUHI
4KEUANGAN
YANG TIDAK
TERPENUHI
FAKTOR PENGHAMBAT YANG MEMPEGARUHI
KEBERHASILAN SUATU INOVASI
Faktor ini berupa penolakan dari kelompok inovasi penentu
atau kelompok elit dalam suatu sistem sosial. Penolakan ini
berbeda dengan keberatan karena kurang dana atau masalah
personal.
Namun, penolakan ini memang ada kecenderungan muncul
dari kelompok penentu.
PENOLAKAN ATAS HASIL INOVASI
5PENOLAKAN
DARI
SEKELOMPOK
TERTENTU
ATAS HASIL
INOVASI
FAKTOR PENGHAMBAT YANG MEMPEGARUHI
KEBERHASILAN SUATU INOVASI
Faktor ini berkaitan dengan hubungan antar kelompok dan
hubungan dengan orang di luar kelompok
KURANG ADANYA HUBUNGAN SOSIAL
6
KURANG
ADANYA
HUBUNGAN
SOSIAL DAN
PUBLIKASI
FAKTOR PENGHAMBAT YANG MEMPEGARUHI
KEBERHASILAN SUATU INOVASI
T E R I M A K A S I H
“INOVASI ITU BUTUH KEBERANIAN.
HANYA ORANG ATAU ORGANISASI PEMBERANI YANG
SIAP UNTUK BERINOVASI!”

More Related Content

What's hot

Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Muhammad Muqouwis. AT
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpoint
Robert Lakka
 
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatStrategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Alexandrya Hening
 
Jaminan kesehatan nasional_ringkas
Jaminan kesehatan nasional_ringkasJaminan kesehatan nasional_ringkas
Jaminan kesehatan nasional_ringkas
Muh Saleh
 
Cluster & multi satge random sampling
Cluster & multi satge random samplingCluster & multi satge random sampling
Cluster & multi satge random sampling
rifansahDua1
 
Building Shared Vision (Membangun Visi Bersama)
Building Shared Vision (Membangun Visi Bersama)Building Shared Vision (Membangun Visi Bersama)
Building Shared Vision (Membangun Visi Bersama)
Tri Widodo W. UTOMO
 

What's hot (20)

MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIFMENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
 
Kuesioner evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswa
Kuesioner    evaluasi  proses pembelajaran  oleh  mahasiswaKuesioner    evaluasi  proses pembelajaran  oleh  mahasiswa
Kuesioner evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswa
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatan
 
Kerjasama tim
Kerjasama timKerjasama tim
Kerjasama tim
 
Merancang laporan hasil evaluasi program
Merancang laporan hasil evaluasi programMerancang laporan hasil evaluasi program
Merancang laporan hasil evaluasi program
 
Peran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peldPeran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peld
 
skala pengukuran
skala pengukuranskala pengukuran
skala pengukuran
 
Ppt komunikasi efektif
Ppt komunikasi efektifPpt komunikasi efektif
Ppt komunikasi efektif
 
Komunikasi risiko
Komunikasi risikoKomunikasi risiko
Komunikasi risiko
 
Health belief model
Health belief modelHealth belief model
Health belief model
 
Dinamika Kelompok
Dinamika KelompokDinamika Kelompok
Dinamika Kelompok
 
Manajemen Organisasi
Manajemen Organisasi Manajemen Organisasi
Manajemen Organisasi
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpoint
 
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakatStrategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
Strategi dan pendekatan dalam pengembangan masyarakat
 
Jaminan kesehatan nasional_ringkas
Jaminan kesehatan nasional_ringkasJaminan kesehatan nasional_ringkas
Jaminan kesehatan nasional_ringkas
 
Cluster & multi satge random sampling
Cluster & multi satge random samplingCluster & multi satge random sampling
Cluster & multi satge random sampling
 
Building Shared Vision (Membangun Visi Bersama)
Building Shared Vision (Membangun Visi Bersama)Building Shared Vision (Membangun Visi Bersama)
Building Shared Vision (Membangun Visi Bersama)
 
PD3I Nusantara Sehat
PD3I Nusantara SehatPD3I Nusantara Sehat
PD3I Nusantara Sehat
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
 

Similar to PPT ADOPSI DAN HAMBATAN INOVASI TAMPIL (SABTU, 4 MARET 2023).ppt

Inovasi pendidikan indonesia
Inovasi pendidikan indonesiaInovasi pendidikan indonesia
Inovasi pendidikan indonesia
adysintang
 
Inovasi pendidikan indonesia
Inovasi pendidikan indonesiaInovasi pendidikan indonesia
Inovasi pendidikan indonesia
Ady Setiawan
 
Inovasi pendidikan pembelajaran
Inovasi pendidikan pembelajaranInovasi pendidikan pembelajaran
Inovasi pendidikan pembelajaran
Om Ooh
 
Makalahinovasipend 121114045937-phpapp01 (1) (1)
Makalahinovasipend 121114045937-phpapp01 (1) (1)Makalahinovasipend 121114045937-phpapp01 (1) (1)
Makalahinovasipend 121114045937-phpapp01 (1) (1)
Nieco Afryans
 
Diffusion of innovation
Diffusion of innovationDiffusion of innovation
Diffusion of innovation
asmahaniarifin
 
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Operator Warnet Vast Raha
 
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Operator Warnet Vast Raha
 
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to PPT ADOPSI DAN HAMBATAN INOVASI TAMPIL (SABTU, 4 MARET 2023).ppt (20)

Inovasi pendidikan indonesia
Inovasi pendidikan indonesiaInovasi pendidikan indonesia
Inovasi pendidikan indonesia
 
Inovasi pendidikan indonesia
Inovasi pendidikan indonesiaInovasi pendidikan indonesia
Inovasi pendidikan indonesia
 
Inovasi pendidikan 1 7
Inovasi pendidikan 1 7Inovasi pendidikan 1 7
Inovasi pendidikan 1 7
 
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptxDIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DIFUSI INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
 
Inovasi pendidikan pembelajaran
Inovasi pendidikan pembelajaranInovasi pendidikan pembelajaran
Inovasi pendidikan pembelajaran
 
Inovasi Kurikulum
Inovasi KurikulumInovasi Kurikulum
Inovasi Kurikulum
 
Inovasi_Pendidikan_Pembelajaran.pdf
Inovasi_Pendidikan_Pembelajaran.pdfInovasi_Pendidikan_Pembelajaran.pdf
Inovasi_Pendidikan_Pembelajaran.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Proses Keputusan Inovasi
Proses Keputusan InovasiProses Keputusan Inovasi
Proses Keputusan Inovasi
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Makalahinovasipend 121114045937-phpapp01 (1) (1)
Makalahinovasipend 121114045937-phpapp01 (1) (1)Makalahinovasipend 121114045937-phpapp01 (1) (1)
Makalahinovasipend 121114045937-phpapp01 (1) (1)
 
TUGAS KELOMPOK B - R. KOLABORASI (VISI DAN KANVAS BAGJA).pptx
TUGAS KELOMPOK B - R. KOLABORASI (VISI DAN KANVAS BAGJA).pptxTUGAS KELOMPOK B - R. KOLABORASI (VISI DAN KANVAS BAGJA).pptx
TUGAS KELOMPOK B - R. KOLABORASI (VISI DAN KANVAS BAGJA).pptx
 
TUGAS Koneksi Antar Materi Modul 1.3.pptx
TUGAS Koneksi Antar  Materi  Modul 1.3.pptxTUGAS Koneksi Antar  Materi  Modul 1.3.pptx
TUGAS Koneksi Antar Materi Modul 1.3.pptx
 
Diffusion of innovation
Diffusion of innovationDiffusion of innovation
Diffusion of innovation
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.3_Arnold.pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.3_Arnold.pdfDemonstrasi Kontekstual Modul 1.3_Arnold.pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.3_Arnold.pdf
 
RUKOL 1.3.pptx
RUKOL 1.3.pptxRUKOL 1.3.pptx
RUKOL 1.3.pptx
 
inovasi kurikulum dan pembelajaran
inovasi kurikulum dan pembelajaraninovasi kurikulum dan pembelajaran
inovasi kurikulum dan pembelajaran
 
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
 
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
 
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
 

Recently uploaded

Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptxJaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
arbidu2022
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 

Recently uploaded (20)

Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptxJaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
Jaringan Komputer dan Internet - Informatika Kelas XI.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptxMateri Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxDokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 

PPT ADOPSI DAN HAMBATAN INOVASI TAMPIL (SABTU, 4 MARET 2023).ppt

  • 1. KONTRIBUSI INOVASI PENDIDIKAN Adopsi Inovasi Pendidikan dan Hambatan dalam Inovasi Pendidikan Dosen Pengampu : Dr. Wan Syafii, M.Si Disusun oleh : Dimas Bayu Hidayat (NIM. 2210246930) Untung Hasibuan (NIM. 2210246931) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI PROGRAM MAGISTER UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2023
  • 4. PENGANTAR Inovasi Pendidikan adalah suatu pembaharuan dalam pendidikan baik menyangkut ide, praktek, metode atau obyek dan secara kualitatif berbeda dari hal-hal yang ada sebelumnya dan sengaja di usahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan pendidikan dan memecahkan masalah pendidikan.
  • 5. PENGANTAR Dengan demikian inovasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan atau pembelajaran, ini berarti bahwa inovasi apapun yang tidak dapat meningkatkan kualitas pendidikan atau pembelajaran tidak patut untuk diadopsi, dan dalam konteks ini peran guru akan sangat menentukan dalam adopsi inovasi pada proses pendidikan atau pembelajaran, oleh karena itu dalam menyikapi suatu inovasi, diperlukan suatu pemahaman yang baik, hal ini dimaksudkan agar inovasi dapat memberi nilai tambah bagi dunia pendidikan.
  • 7. KOMPETENSI Adopsi inovasi terdiri dari dua kata yaitu adopsi dan inovasi Jadi dapat dikatakan, adopsi inovasi yang merupakan sebuah proses pengubahan sosial dengan adanya penemuan baru yang dikomunikasikan kepada pihak lain, kemudian diadopsi oleh masyarakat atau sistem sosial. Adopsi: proses mental seseorang yang ditandai dengan keadaan menerima, menerapkan dan menggunakan atas suatu inovasi Inovasi : suatu ide, praktek, atau produk yang dianggap baru oleh individu atau grup yang relevan PENGERTIAN
  • 8. KOMPETENSI TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV ASI PENDIDKAN TAHAP AWARENESS TAHAP ADOPTION TAHAP TRIAL TAHAP EVALUATION TAHAP INTEREST tahap seseorang tahu dan sadar terhadap suatu inovasi sehingga muncul adanya suatu kesadaran terhadap hal tersebut. TAHAP AWARENESS KESADARAN
  • 9. KOMPETENSI TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV ASI PENDIDKAN TAHAP AWARENESS TAHAP ADOPTION TAHAP TRIAL TAHAP EVALUATION TAHAP INTEREST tahap seseorang mempertimbangkan atau sedang membentuk sikap terhadap inovasi yang telah diketahuinya tersebut sehingga ia mulai tertarik pada hal tersebut. TAHAP INTEREST KEINGINAN
  • 10. KOMPETENSI TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV ASI PENDIDKAN TAHAP AWARENESS TAHAP ADOPTION TAHAP TRIAL TAHAP EVALUATION TAHAP INTEREST tahap seseorang membuat putusan apakah ia menolak atau menerima inovasi yang ditawarkan sehingga saat itu ia mulai mengevaluasi. TAHAP EVALUATION EVALUASI
  • 11. KOMPETENSI TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV ASI PENDIDKAN TAHAP AWARENESS TAHAP ADOPTION TAHAP TRIAL TAHAP EVALUATION TAHAP INTEREST tahap seseorang melaksanakan keputusan yang telah dibuatnya sehingga ia mulai mencoba suatu perilaku yang baru. TAHAP TRIAL MENCOBA
  • 12. KOMPETENSI TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV ASI PENDIDKAN TAHAP AWARENESS TAHAP ADOPTION TAHAP TRIAL TAHAP EVALUATION TAHAP INTEREST tahap seseorang memastikan atau mengkonfirmasikan putusan yang diambilnya sehingga ia mulai mengadopsi prilaku baru tersebut. TAHAP ADOPTION ADOPSI
  • 14. TAHAP ADOPSI INOVASI Oleh sebab itu, Rogers (1983) merevisi kembali teorinya tentang keputusan tentang inovasi yaitu: Knowledge (pengetahuan), Persuasion (persuasi), Decision (keputusan), Implementation (pelaksanaan), Confirmation (konfirmasi), dan Discontinuance (Ketidak berlanjutan).
  • 15. CAPAIAN PEMBELAJARAN BIOLOGI FASE E TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV ASI PENDIDKAN KOMPETENSI Proses keputusan inovasi ini dimulai dengan Knowledge Stage. Pada tahapan ini suatu individu belajar tentang keberadaan suatu inovasi dan mencari informasi tentang inovasi tersebut. Apa, bagaimana dan mengapa, merupakan pertanyaan yang sangat penting pada knowledge stage ini. Selama tahap ini individu akan berusaha menemukan pemahaman yang komprehensif dan terpadu mengenai apa inovasi itu, mengapa dan bagaimana inovasi tersebut berproses? KNOWLEDGE PENGETAHUAN
  • 16. CAPAIAN PEMBELAJARAN BIOLOGI FASE E TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV ASI PENDIDKAN KOMPETENSI Tahap Persuasi terjadi ketika individu memiliki sikap positif atau negatif terhadap inovasi. Tetapi sikap ini tidak secara langsung akan menyebabkan apakah individu tersebut akan menerima atau menolak suatu inovasi. Suatu individu akan membentuk sikap ini setelah dia tahu tentang inovasi, maka tahap ini berlangsung setelah knowledge stage dalam proses keputusan inovasi. PERSUASION PERSUASI
  • 17. CAPAIAN PEMBELAJARAN BIOLOGI FASE E TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV ASI PENDIDKAN KOMPETENSI Pada tahapan ini individu membuat keputusan apakah menerima atau menolak suatu inovasi. DECISION KEPUTUSAN
  • 18. CAPAIAN PEMBELAJARAN BIOLOGI FASE E TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV ASI PENDIDKAN KOMPETENSI Pada tahap implementasi, sebuah inovasi dicoba untuk dipraktekkan, akan tetapi sebuah inovasi membawa sesuatu yang baru apabila tingkat ketidakpastiannya akan terlibat. Ketidakpastian dari hasil-hasil inovasi ini masih akan menjadi masalah pada tahapan ini. Maka si pengguna akan memerlukan bantuan teknis dari agen perubahan untuk mengurangi tingkat ketidakpastian dari akibatnya. IMPLEMENTA TION IMPLEMENTASI
  • 19. CAPAIAN PEMBELAJARAN BIOLOGI FASE E TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV ASI PENDIDKAN KOMPETENSI Ketika keputusan inovasi sudah dibuat, maka si penguna akan mencari dukungan atas keputusannya ini. Jadi dalam tahap ini, sikap menjadi hal yang lebih krusial. Keberlanjutan penggunaan inovasi ini akan bergantung pada dukungan dan sikap individu. CONFIRMATION KONFIRMASI
  • 20. CAPAIAN PEMBELAJARAN BIOLOGI FASE E TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV ASI PENDIDKAN KOMPETENSI Discontinuance adalah suatu keputusan menolak sebuah inovasi setelah sebelumnya mengadopsinya. Ketidak berlanjutan ini dapat terjadi selama tahap ini dan terjadi pada dua cara: Pertama, atas penolakan individu terhadap sebuah inovasi mencari inovasi lain yang akan menggantikannya. Keputusan jenis ini dinamakan replacement discontinuance. DISCONTINUE KETIDAK- BERLANJUTAN
  • 21. CAPAIAN PEMBELAJARAN BIOLOGI FASE E TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV ASI PENDIDKAN KOMPETENSI Kedua, disenchanment discontinuance; dalam hal ini individu menolak inovasi tersebut disebabkan ia merasa tidak puas atas hasil dari inovasi tersebut. Alasan lain dari discontinuance decision ini mungkin disebabkan inovasi tersebut tidak memenuhi kebutuhan individu sehingga tidak merasa adanya keuntungan dari inovasi tersebut. DISCONTINUE KETIDAK- BERLANJUTAN
  • 23. IMPLEMENTASI INOVASI PADA TINGKAT SEKOLAH Untuk mencapai hal tersebut ada tiga tahap yang harus dilalui yaitu : Dalam bidang pendidikan, banyak usaha yang dilakukan untuk kegiatan yang sifatnya pembaruan atau inovasi pendidikan. Inovasi yang terjadi dalam bidang pendidikan tersebut, antara lain manajemen pendidikan, metodologi pengajaran, media, sumber belajar, pelatihan guru, implementasi kurikulum, dsb.
  • 24. IMPLEMENTASI INOVASI PADA TINGKAT SEKOLAH dimana para guru memperoleh dan memahami Informasi tentang suatu inovasi, umpamanya tentang metodologi pengajaran, media pembelajaran yang baru dari berbagai sumber (buku, jurnal, koran, dll). TAHAP AKUISISI INFORMASI 1 TAHAP AKUISISI INFORMASI
  • 25. dimana orang mengevalusi informasi tentang inovasi, dengan berbagai pertimbangan apakah sesuai atau tidak dalam memenuhi kebutuhan. TAHAP EVALUASI INFORMASI 2TAHAP EVALUASI INFORMASI IMPLEMENTASI INOVASI PADA TINGKAT SEKOLAH
  • 26. dimana terjadinya finalisasi proses keputusan apakah akan melaksanakan atau menolak suatu inovasi. TAHAP ADOPSI 3TAHAP ADOPSI IMPLEMENTASI INOVASI PADA TINGKAT SEKOLAH
  • 28. HAMBATAN UTAMA Mental block barriers, yaitu hambatan yang lebih disebabkan oleh sikap mental Culture block, yaitu hambatan yang berhubungan dengan budaya Social block (hambatan sosial), yaitu hambatan inovasi sebagai akibat dari faktor sosial dan pranata masyarakat sekitar TIGA HAMBATAN UTAMA YANG TIMBUL DALAM PROSES ADOPSI INOVASI
  • 29. Faktor ini merupakan faktor yang paling penting dan kompleks sebagai hambatan bagi inovasi pendidikan. Hambatan yang disebabkan kurang tepatnya perencanaan atau estimasi (under estimate) dalam inovasi pendidikan yakni: tidak tepatnya peritmbangan tentang implementasi inovasi, kurang adanya hubungan antar anggota kelompok pelaksana inovasi, dan kurang adanya kesamaan pendapat tentang tujuan yang akan dicapai atau kurang adanya kerjasama yang baik. PERKIRAAN YANG TIDAK TEPAT 1 PERKIRAAN YANG TIDAK TEPAT MENGENAI INOVASI FAKTOR PENGHAMBAT YANG MEMPEGARUHI KEBERHASILAN SUATU INOVASI
  • 30. Hambatan ini muncul karena adanya masalah-masalah pribadi seperti : pertentangan anggota kelompok pelaksana, kurang motivasi untuk bekerja, dan berbagai macam sikap pribadi yang dapat mengganggu proses inovasi. KONFLIK DAN MOTIVASI 2KONFLIK DAN MOTIVASI YANG KURANG SEHAT FAKTOR PENGHAMBAT YANG MEMPEGARUHI KEBERHASILAN SUATU INOVASI
  • 31. Hal-hal berkaitan dengan lemahnya faktor penunjang inovasi, seperti : rendahnya penghasilan per kapita, kurang adanya pertukaran inovasi, tidak mengetahui adanya potensi alam, jarak yang terlalu jauh, iklim yang tidak menunjang, kurang sarana komunikasi, kurang perhatian dari pemerintah, dan sistem pendidikan yang kurang sesuai dengan kebutuhan. LEMAHNYA FAKTOR PENUNJANG INOVASI 3LEMAHNYA BERBAGAI FAKTOR PENUNJANG INOVASI FAKTOR PENGHAMBAT YANG MEMPEGARUHI KEBERHASILAN SUATU INOVASI
  • 32. Bantuan dana untuk suatu proyek inovasi sering terjadi adanya peraturan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan bila masyarakat setempat (daerah) memiliki dana sendiri (swasembada). Daerah tidak memiliki dana, maka pemerintah tidak membantu atau masyarakat tidak mau mengusahakan dana karena tidak ada bantuan dari pemerintah. KEUANGAN YANG TIDAK TERPENUHI 4KEUANGAN YANG TIDAK TERPENUHI FAKTOR PENGHAMBAT YANG MEMPEGARUHI KEBERHASILAN SUATU INOVASI
  • 33. Faktor ini berupa penolakan dari kelompok inovasi penentu atau kelompok elit dalam suatu sistem sosial. Penolakan ini berbeda dengan keberatan karena kurang dana atau masalah personal. Namun, penolakan ini memang ada kecenderungan muncul dari kelompok penentu. PENOLAKAN ATAS HASIL INOVASI 5PENOLAKAN DARI SEKELOMPOK TERTENTU ATAS HASIL INOVASI FAKTOR PENGHAMBAT YANG MEMPEGARUHI KEBERHASILAN SUATU INOVASI
  • 34. Faktor ini berkaitan dengan hubungan antar kelompok dan hubungan dengan orang di luar kelompok KURANG ADANYA HUBUNGAN SOSIAL 6 KURANG ADANYA HUBUNGAN SOSIAL DAN PUBLIKASI FAKTOR PENGHAMBAT YANG MEMPEGARUHI KEBERHASILAN SUATU INOVASI
  • 35. T E R I M A K A S I H “INOVASI ITU BUTUH KEBERANIAN. HANYA ORANG ATAU ORGANISASI PEMBERANI YANG SIAP UNTUK BERINOVASI!”