PPT ADOPSI DAN HAMBATAN INOVASI TAMPIL (SABTU, 4 MARET 2023).ppt
1. KONTRIBUSI INOVASI PENDIDIKAN
Adopsi Inovasi Pendidikan dan
Hambatan dalam Inovasi Pendidikan
Dosen Pengampu :
Dr. Wan Syafii, M.Si
Disusun oleh :
Dimas Bayu Hidayat (NIM. 2210246930)
Untung Hasibuan (NIM. 2210246931)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
PROGRAM MAGISTER
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
4. PENGANTAR
Inovasi Pendidikan adalah suatu pembaharuan dalam pendidikan baik
menyangkut ide, praktek, metode atau obyek dan secara kualitatif berbeda
dari hal-hal yang ada sebelumnya dan sengaja di usahakan untuk meningkatkan
kemampuan guna mencapai tujuan pendidikan dan memecahkan masalah
pendidikan.
5. PENGANTAR
Dengan demikian inovasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pendidikan atau pembelajaran, ini berarti bahwa inovasi apapun yang
tidak dapat meningkatkan kualitas pendidikan atau pembelajaran tidak
patut untuk diadopsi, dan dalam konteks ini peran guru akan sangat
menentukan dalam adopsi inovasi pada proses pendidikan atau
pembelajaran, oleh karena itu dalam menyikapi suatu inovasi, diperlukan
suatu pemahaman yang baik, hal ini dimaksudkan agar inovasi dapat
memberi nilai tambah bagi dunia pendidikan.
7. KOMPETENSI
Adopsi inovasi terdiri dari dua kata yaitu adopsi dan inovasi
Jadi dapat dikatakan, adopsi inovasi yang merupakan sebuah proses
pengubahan sosial dengan adanya penemuan baru yang dikomunikasikan
kepada pihak lain, kemudian diadopsi oleh masyarakat atau sistem sosial.
Adopsi: proses mental
seseorang yang ditandai
dengan keadaan menerima,
menerapkan dan
menggunakan atas suatu
inovasi
Inovasi : suatu ide, praktek,
atau produk yang dianggap
baru oleh individu atau grup
yang relevan
PENGERTIAN
8. KOMPETENSI
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
TAHAP
AWARENESS
TAHAP
ADOPTION
TAHAP TRIAL
TAHAP
EVALUATION
TAHAP
INTEREST
tahap seseorang tahu dan sadar terhadap suatu
inovasi sehingga muncul adanya suatu kesadaran
terhadap hal tersebut.
TAHAP
AWARENESS
KESADARAN
9. KOMPETENSI
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
TAHAP
AWARENESS
TAHAP
ADOPTION
TAHAP TRIAL
TAHAP
EVALUATION
TAHAP
INTEREST
tahap seseorang mempertimbangkan atau sedang
membentuk sikap terhadap inovasi yang telah
diketahuinya tersebut sehingga ia mulai tertarik
pada hal tersebut.
TAHAP
INTEREST
KEINGINAN
10. KOMPETENSI
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
TAHAP
AWARENESS
TAHAP
ADOPTION
TAHAP TRIAL
TAHAP
EVALUATION
TAHAP
INTEREST
tahap seseorang membuat putusan apakah ia
menolak atau menerima inovasi yang ditawarkan
sehingga saat itu ia mulai mengevaluasi.
TAHAP
EVALUATION
EVALUASI
11. KOMPETENSI
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
TAHAP
AWARENESS
TAHAP
ADOPTION
TAHAP TRIAL
TAHAP
EVALUATION
TAHAP
INTEREST
tahap seseorang melaksanakan keputusan yang
telah dibuatnya sehingga ia mulai mencoba suatu
perilaku yang baru.
TAHAP TRIAL
MENCOBA
12. KOMPETENSI
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
TAHAP
AWARENESS
TAHAP
ADOPTION
TAHAP TRIAL
TAHAP
EVALUATION
TAHAP
INTEREST
tahap seseorang memastikan atau
mengkonfirmasikan putusan yang diambilnya
sehingga ia mulai mengadopsi prilaku baru
tersebut.
TAHAP
ADOPTION
ADOPSI
14. TAHAP
ADOPSI
INOVASI
Oleh sebab itu, Rogers (1983)
merevisi kembali teorinya tentang
keputusan tentang inovasi yaitu:
Knowledge (pengetahuan),
Persuasion (persuasi),
Decision (keputusan),
Implementation (pelaksanaan),
Confirmation (konfirmasi),
dan Discontinuance (Ketidak berlanjutan).
15. CAPAIAN
PEMBELAJARAN
BIOLOGI FASE E
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
KOMPETENSI
Proses keputusan inovasi ini dimulai dengan Knowledge Stage.
Pada tahapan ini suatu individu belajar tentang keberadaan suatu
inovasi dan mencari informasi tentang inovasi tersebut.
Apa, bagaimana dan mengapa, merupakan pertanyaan yang
sangat penting pada knowledge stage ini.
Selama tahap ini individu akan berusaha menemukan
pemahaman yang komprehensif dan terpadu mengenai apa
inovasi itu, mengapa dan bagaimana inovasi tersebut berproses?
KNOWLEDGE
PENGETAHUAN
16. CAPAIAN
PEMBELAJARAN
BIOLOGI FASE E
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
KOMPETENSI
Tahap Persuasi terjadi ketika individu memiliki sikap
positif atau negatif terhadap inovasi.
Tetapi sikap ini tidak secara langsung akan
menyebabkan apakah individu tersebut akan
menerima atau menolak suatu inovasi.
Suatu individu akan membentuk sikap ini setelah dia
tahu tentang inovasi, maka tahap ini berlangsung
setelah knowledge stage dalam proses keputusan
inovasi.
PERSUASION
PERSUASI
17. CAPAIAN
PEMBELAJARAN
BIOLOGI FASE E
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
KOMPETENSI
Pada tahapan ini individu membuat keputusan apakah
menerima atau menolak suatu inovasi.
DECISION
KEPUTUSAN
18. CAPAIAN
PEMBELAJARAN
BIOLOGI FASE E
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
KOMPETENSI
Pada tahap implementasi, sebuah inovasi dicoba
untuk dipraktekkan, akan tetapi sebuah inovasi
membawa sesuatu yang baru apabila tingkat
ketidakpastiannya akan terlibat.
Ketidakpastian dari hasil-hasil inovasi ini masih akan
menjadi masalah pada tahapan ini.
Maka si pengguna akan memerlukan bantuan teknis
dari agen perubahan untuk mengurangi tingkat
ketidakpastian dari akibatnya.
IMPLEMENTA
TION
IMPLEMENTASI
19. CAPAIAN
PEMBELAJARAN
BIOLOGI FASE E
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
KOMPETENSI
Ketika keputusan inovasi sudah dibuat, maka si
penguna akan mencari dukungan atas keputusannya
ini.
Jadi dalam tahap ini, sikap menjadi hal yang lebih
krusial.
Keberlanjutan penggunaan inovasi ini akan
bergantung pada dukungan dan sikap individu.
CONFIRMATION
KONFIRMASI
20. CAPAIAN
PEMBELAJARAN
BIOLOGI FASE E
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
KOMPETENSI
Discontinuance adalah suatu keputusan menolak
sebuah inovasi setelah sebelumnya mengadopsinya.
Ketidak berlanjutan ini dapat terjadi selama tahap ini
dan terjadi pada dua cara:
Pertama, atas penolakan individu terhadap sebuah
inovasi mencari inovasi lain yang akan
menggantikannya. Keputusan jenis ini dinamakan
replacement discontinuance.
DISCONTINUE
KETIDAK-
BERLANJUTAN
21. CAPAIAN
PEMBELAJARAN
BIOLOGI FASE E
TAHAPAN PROSES ADOPSI INOV
ASI PENDIDKAN
KOMPETENSI
Kedua, disenchanment discontinuance; dalam
hal ini individu menolak inovasi tersebut
disebabkan ia merasa tidak puas atas hasil dari
inovasi tersebut.
Alasan lain dari discontinuance decision ini
mungkin disebabkan inovasi tersebut tidak
memenuhi kebutuhan individu sehingga tidak
merasa adanya keuntungan dari inovasi
tersebut.
DISCONTINUE
KETIDAK-
BERLANJUTAN
23. IMPLEMENTASI INOVASI PADA TINGKAT SEKOLAH
Untuk mencapai hal tersebut ada tiga tahap yang harus
dilalui yaitu :
Dalam bidang pendidikan, banyak usaha yang dilakukan untuk kegiatan yang sifatnya pembaruan
atau inovasi pendidikan.
Inovasi yang terjadi dalam bidang pendidikan tersebut, antara lain manajemen pendidikan,
metodologi pengajaran, media, sumber belajar, pelatihan guru, implementasi
kurikulum, dsb.
24. IMPLEMENTASI INOVASI PADA TINGKAT SEKOLAH
dimana para guru memperoleh dan memahami Informasi
tentang suatu inovasi, umpamanya tentang metodologi
pengajaran, media pembelajaran yang baru dari berbagai
sumber (buku, jurnal, koran, dll).
TAHAP AKUISISI INFORMASI
1 TAHAP
AKUISISI
INFORMASI
25. dimana orang mengevalusi informasi tentang inovasi, dengan
berbagai pertimbangan apakah sesuai atau tidak dalam
memenuhi kebutuhan.
TAHAP EVALUASI INFORMASI
2TAHAP
EVALUASI
INFORMASI
IMPLEMENTASI INOVASI PADA TINGKAT SEKOLAH
26. dimana terjadinya finalisasi proses keputusan apakah akan
melaksanakan atau menolak suatu inovasi.
TAHAP ADOPSI
3TAHAP
ADOPSI
IMPLEMENTASI INOVASI PADA TINGKAT SEKOLAH
28. HAMBATAN
UTAMA
Mental block barriers, yaitu hambatan yang lebih
disebabkan oleh sikap mental
Culture block, yaitu hambatan yang berhubungan
dengan budaya
Social block (hambatan sosial), yaitu hambatan
inovasi sebagai akibat dari faktor sosial dan pranata
masyarakat sekitar
TIGA HAMBATAN UTAMA YANG TIMBUL
DALAM PROSES ADOPSI INOVASI
29. Faktor ini merupakan faktor yang paling penting dan kompleks
sebagai hambatan bagi inovasi pendidikan.
Hambatan yang disebabkan kurang tepatnya perencanaan atau
estimasi (under estimate) dalam inovasi pendidikan yakni:
tidak tepatnya peritmbangan tentang implementasi inovasi,
kurang adanya hubungan antar anggota kelompok pelaksana
inovasi, dan kurang adanya kesamaan pendapat tentang tujuan
yang akan dicapai atau kurang adanya kerjasama yang baik.
PERKIRAAN YANG TIDAK TEPAT
1 PERKIRAAN
YANG TIDAK
TEPAT
MENGENAI
INOVASI
FAKTOR PENGHAMBAT YANG MEMPEGARUHI
KEBERHASILAN SUATU INOVASI
30. Hambatan ini muncul karena adanya masalah-masalah
pribadi seperti :
pertentangan anggota kelompok pelaksana,
kurang motivasi untuk bekerja,
dan berbagai macam sikap pribadi yang dapat
mengganggu proses inovasi.
KONFLIK DAN MOTIVASI
2KONFLIK
DAN
MOTIVASI
YANG
KURANG
SEHAT
FAKTOR PENGHAMBAT YANG MEMPEGARUHI
KEBERHASILAN SUATU INOVASI
31. Hal-hal berkaitan dengan lemahnya faktor penunjang inovasi, seperti
:
rendahnya penghasilan per kapita,
kurang adanya pertukaran inovasi,
tidak mengetahui adanya potensi alam,
jarak yang terlalu jauh,
iklim yang tidak menunjang,
kurang sarana komunikasi,
kurang perhatian dari pemerintah,
dan sistem pendidikan yang kurang sesuai dengan
kebutuhan.
LEMAHNYA FAKTOR PENUNJANG INOVASI
3LEMAHNYA
BERBAGAI
FAKTOR
PENUNJANG
INOVASI
FAKTOR PENGHAMBAT YANG MEMPEGARUHI
KEBERHASILAN SUATU INOVASI
32. Bantuan dana untuk suatu proyek inovasi sering terjadi
adanya peraturan bahwa pemerintah akan memberikan
bantuan bila masyarakat setempat (daerah) memiliki dana
sendiri (swasembada).
Daerah tidak memiliki dana, maka pemerintah tidak
membantu atau masyarakat tidak mau mengusahakan dana
karena tidak ada bantuan dari pemerintah.
KEUANGAN YANG TIDAK TERPENUHI
4KEUANGAN
YANG TIDAK
TERPENUHI
FAKTOR PENGHAMBAT YANG MEMPEGARUHI
KEBERHASILAN SUATU INOVASI
33. Faktor ini berupa penolakan dari kelompok inovasi penentu
atau kelompok elit dalam suatu sistem sosial. Penolakan ini
berbeda dengan keberatan karena kurang dana atau masalah
personal.
Namun, penolakan ini memang ada kecenderungan muncul
dari kelompok penentu.
PENOLAKAN ATAS HASIL INOVASI
5PENOLAKAN
DARI
SEKELOMPOK
TERTENTU
ATAS HASIL
INOVASI
FAKTOR PENGHAMBAT YANG MEMPEGARUHI
KEBERHASILAN SUATU INOVASI
34. Faktor ini berkaitan dengan hubungan antar kelompok dan
hubungan dengan orang di luar kelompok
KURANG ADANYA HUBUNGAN SOSIAL
6
KURANG
ADANYA
HUBUNGAN
SOSIAL DAN
PUBLIKASI
FAKTOR PENGHAMBAT YANG MEMPEGARUHI
KEBERHASILAN SUATU INOVASI
35. T E R I M A K A S I H
“INOVASI ITU BUTUH KEBERANIAN.
HANYA ORANG ATAU ORGANISASI PEMBERANI YANG
SIAP UNTUK BERINOVASI!”