SlideShare a Scribd company logo
1 of 69
Salam jumpa dengan….
INOVASI PENDIDIKAN
Bersama :
Dr. Dedy Achmad Kurniady, M.Pd.
dhieupi@yahoo.co.id
REFERENSI
 Alex Inkels and David H. Smith (1974), Becoming Modern, Individual
Change in six Development Countries. Massachusett:Harvard Universuty
Press Camridge
 Boettcher Judith V. (1999), Faculty Guide for Moving Teaching and
Learning to the Web. USA:Leage for Innovation in the Community College
 Departemen Pendidikan Nasional. (2002), Pedoman Umum Pelaksanaan
Pendidikan Berbasis Keterampilan Hidup (Life Skill) Melalui Pendidikan
Broad Based Education Dalam Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda.
Jakarta: Ditjen PLS dan Pemuda.
 Everett M. Rogers (1983). Diffusion of Inovation. New York: The Free Press
A division of Macmillan Publishing Co.Inc.
 Heinich Robert, (1996), Instructional Media and Technologies for Learning.
New Jersey : Prentice-Hall, Inc.
 Matthew B. Milles (1964). Innovation in Education, Bureu of Publication
Teachers College. Columbia University New York.
 Roger M & Shoemaker F. Floyd (1971), Communication of Inovation. New
York: The Free Press A Divison of Macmillan Publishing Co.Inc.
 Udin S. Saud. (2010). Inovasi Pendidikan, Alfabeta Bandung.
KONSEP DASAR INOVASI
PENDIDIKAN
 Inovasi (Innovation ) : Segala hal yang baru
atau pembaharuan.
- Kadang dipakai untuk menyatakan
penemuan (discovery dan Invention)
 Perbedaan :
 Discovery mempunyai makna penemuan
sesuatu yang sebenarnya sesuatu itu telah
ada sebelumnya, tetapi belum diketahui.
 Invensi adalah penemuan yang benar-benar
baru sebagai hasil kegiatan manusia
DEFINISI INOVASI
 Suatu ide, barang, kejadian, metode
yang dirasakan atau diamati sebagai
suatu yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang (masyarakat), baik
berupa hasil invention maupun
discovery.
 Inovasi diadakan untuk memecahkan
suatu masalah tertentu.
Inovasi Menurut Para Pakar
 An innovation is an idea for accomplishing some
recognition social and in a new way or for a means of
accomplishing some social (Donald P. Ely;1982)
 An Innovation is any idea, practice, or mate artifact
perceived to be new by relevant unit of adopt. The
innovation is the change object. (Zaltman, Duncan;
1977:12)
 Innovation is the creative selection, organization, and
utilization of human and material resources in new
and unique ways which will result in the attainment of
higher level of achievement for the defined goals and
objectives (Huberma; 1973:5)
TUJUAN INOVASI
 Meningkatkan kualitas
 Menciptakan pasar baru
 Memperluas jangkauan produk
 Mengurangi biaya tenaga kerja
 Meningkatkan proses produksi
 Mengurangi bahan baku
 Mengurangi kerusakan lingkungan
 Mengganti produk atau pelayanan
 Mengurangi konsumsi energi
 Menyesuaikan diri dengan undang-undang
INOVASI PENDIDIKAN
 Suatu perubahan yang baru dan
kualitatif berbeda dari hal (yang
sebelumnya), serta sengaja
diusahakan untuk meningkatkan
kemampuan guna mencapai tujuan
tertentu dalam pendidikan.
 “Baru” : Apa saja yang belum dipahami, diterima atau
dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun mungkin
bukan baru lagi bagi orang lain.
 “Kualitatif” : Memungkinkan adanya reorganisasi atau
pengaturan kembali unsur-unsur dalam pendidikan.
 “Hal”: Meliputi semua komponen dan aspek dalam sub
sistem pendidikan.
 “Kesengajaan”: Merupakan unsur perkembangan baru
dalam pemikiran pendidik dewasa ini.
 “Meningkatkan kemampuan”: Tujuan utama inovasi
adalah kemampuan sumber-sumber tenaga, uang, dan
sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi.
 “Tujuan”: Harus dirinci secara jelas tentang sasaran dan
hasil-hasil yang ingin dicapai dan dapat diukur untuk
mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan
sebelum inovasi dilaksanakan.
TUJUAN DI LAKUKANNYA INOVASI
PENDIDIKAN
Untuk meningkatkan efesiensi,
relevansi, kualitas dan efektivitas
pendidikan.
MASALAH-MASALAH YANG
MENUNUTUT DIADAKANNYA
INOVASI PENDIDIKAN
 Perkembangan ilmu pengetahuan
 Laju eksplorasi penduduk yang cukup pesat
 Melonjaknya aspirasi masyarakat
 Mutu pendidikan yang dirasakan makin menurun.
Jadi…..
 Inovasi di bidang pendidikan
merupakan segala usaha
mengadakan perubahan dengan
tujuan untuk memperoleh hal yang
lebih baik dalam bidang pendidikan.
Contoh Inovasi Dalam Bidang
Pendidikan
 Pembinaan personalia : peningkatan mutu guru, sistem
kenaikan pangkat, dsb.
 Fasilitas fisik : perubahan bentuk tempat duduk, perubahan
pengaturan dinding ruangan, media belajar, dsb.
 Penggunaan waktu : penggunaan waktu belajar (semester,
cawu, fleksibilitas pemilihan jadual pelajaran bagi
mahasiswa), dsb.
 Perumusan tujuan : perubahan tujuan tiap jenis sekolah
(penetapan tujuan disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan tantangan kehidupan), dsb.
 Prosedur : penggunaan kurikulum baru, cara membuat
persiapan mengajar, pengajaran individual/kelompok, dsb.
Jumpa Lagi dengan….
INOVASI PENDIDIKAN
Bersama :
Dr. Dedy Achmad Kurniady, M.Pd.
dhieupi@yahoo.co.id
Karakteristik Inovasi Pendidikan
(yang mempengaruhi cepat / lambatnya penerimaan
inovasi)
 Keuntungan relatif : sejauhmana inovasi dianggap
menguntungkan bagi penerimanya.
 Kompatibel : tingkat kesesuian inovasi dengan nilai,
pengalaman masa lalu, dan kebutuhan dari penerima.
 Kompleksitas : tingkat kesukaran untuk memahami
dan menggunakan inovasi bagi penerima.
 Trialabilitas : dapat dicoba atau tidaknya suatu
inovasi oleh penerima.
 Dapat diamati : mudah tidaknya diamati suatu hasil
inovasi.
Atribut Inovasi (Zaltman, 1973:32-
52)
 Pembiayaan
 Balik modal
 Efisiensi
 Resiko dan ketidakpastian
 Mudah dikomunikasikan
 Kompatibilitas
 Kompleksitas
 Status Ilmiah
 Kadar keaslian
 Dapat dilihat kemanfaatannya
 Keterlibatan sasaran perubahan
 Hubungan interpersonal
 Kepentingan umum atau pribadi
 Penyuluh Inovasi
cepat lambatnya penerimaan inovasi dipengaruhi oleh pembiayaan, baik pembiayaan
pada awal (penggunaan) maupun pembiayaan untuk pembinaan selanjutnya, karena
pembiayaan mahal maka akhirnya tidak dapat disebarluaskan.
inovasi akan dapat dilaksanakan kalau hasilnya dapat dilihat sesuai
dengan modal yang telah dikeluarkan (perusahaan tidak merugi)
inovasi akan cepat diterima jika ternyata pelaksanaan dapat
menghemat waktu dan juga terhindar dari berbagai
masalah/hambatan.inovasi akan cepat diterima jika mengandung
resiko yang sekecil-kecilnya bagi penerima inovasiInovasi akan cepat diterima bila isinya mudah
dikomunikasikan dan mudah diterima kliencepat lambatnya penerimaan inovasi tergantung dari
kesesuainnya dengan nilai-nilai (value) warga
masyarakatinovasi yang dapat mudah digunakan oleh penerima
akan cepat tersebar dengan cepat
Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh
penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar
dimengerti atau sukar digunakan oleh penerima akan lambat proses
penyebarannya
warga masyarakat dapat cepat menerima inovasi apabila
dirasakan itu hal yang baru bagi mereka
suatu inovasi yang hasilnya mudah diamati
akan makin cepat diterima oleh masyarakat, dan
sebaliknya inovasi yang sukar diamati hasilnya, akan
lama diterima oleh masyarakat
inovasi dapat mudah diterima apabila
waraga masyarakat dikutsertakan dalam setiap
proses yang dijalani
jika hubungan interpersonal baik, dapat
mempengaruhi temannya untuk menerima inovasi
Inovasi yang bermanfaat untuk kepentingan
umum akan lebih cepat diterima daripada inovasi
yang ditujukan pada kepentingan sekelompok
orang saja
Untuk melancarkan hubungan dalam usaha mengenalkan suatu
inovasi kepada organisasi sampai organisasi mau menerima
inovasi, diperlukan sejumlah orang yang diangkat menjadi
penyuluh inovasi
Strategy Inovasi
 Salah satu faktor yang ikut
menentukan efektivitas pelaksanaan
program perubahan sosial adalah
ketepatan penggunaan strategi,
tetapi memilih strategi yang tepat
bukan pekerjaan yang mudah
4 Macam Strategy Inovasi
 Strategi Fasilitatif
 Strategi Pendidikan
 Strategi Bujukan
 Strategi Paksaan
Difusi Inovasi
 Merupakan proses komunikasi inovasi
antara warga masyarakat (anggota
sistem sosial), dengan menggunakan
saluran tertentu dan dalam waktu
tertentu.
 Difusi dapat merupakan salah satu tipe
komunikasi yakni komunikasi yang
mempunyai ciri pokok, pesan yang
dikomunikasikan adalah hal yang baru.
 Difusi inovasi terjadi secara spontan
Elemen Pokok Difusi Inovasi
 Inovasi
 Komunikasi dengan saluran tertentu
 Waktu
Diseminasi Inovasi
 Diseminasi adalah proses
penyebaran inovasi yang
direncanakan, diarahkan, dikelola.
 Diseminasi terjadi dengan
perencanaan.
5 tahapan Proses Keputusan Inovasi
 Tahap pengetahuan : menyadari adanya suatu
inovasi dan ingin tahu inovasi tersebut (membuka
diri)
 Tahap bujukan : sikap menyenangi atau tidak
terhadap inovasi
 Tahap keputusan : melakukan kegiatan yang
mengarah untuk menetapkan, menerima atau
menolak inovasi
 Tahap implementasi : seseorang menerapkan
inovasi
 Tahap konfirmasi : seseorang mencari penguatan
terhadap keputusan yang telah diambilnya
PROSES INOVASI
PENDIDIKAN
 Serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh
individu atau organisasi, mulai sadar tahu
adanya inovasi sampai menerapkan
(implementasi) inovasi pendidikan.
 Proses mengandung arti bahwa aktivitas
itu dilakukan dengan memakan waktu dan
setiap saat tentu terjadi perubahan,
sampai proses itu dinyatakan berakhir.
Siklus Proses Inovasi Pendidikan
Idea Creation
Discovering a potential new
product or way to modify an
existing one
Initial Experimentation
Sharing the idea with others &
testing it in prototype form
Final Application
Commercializing the product for
sale to customers or client
Feasibility Determination
Testing the practicality &
financial viability at the new
product
Internal
Organization
Sensitivity
LINGKUP INOVASI
PENDIDIKAN
INOVASI SISTEM
MAKRO
MIKRO
MANAJEMEN
ORGANISASI
KEBIJAKAN
BIDANG GARAPAN
BIDANG GARAPAN
INOVASI MANAJEMEN
 INOVASI DALAM SISTEM
PENGELOLAAN PENDIDIKAN
 FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
DIJALANKAN DENGAN BAIK (POAC)
MAKRO
MIKRO/SEKOLAH
 INOVASI DALAM KERANGKA
PENGELOLAAN SEKOLAH
 BIDANG GARAPAN DALAM SEKOLAH
(KURIKULUM, SISWA, BIAYA,
FASILITAS, TENAGA, HUSEMAS)
INOVASI ORGANISASI
 INOVASI DALAM TATA KELOLA
SECARA KELEMBAGAAN
 RAMPING STRUKTUR KAYA FUNGSI
 PENGEMBANGAN SETIAP FUNGSI
YANG ADA DALAM STRUKTUR
SECARA SKEMATIK
Perubahan2:
- sikap dan persepsi,
- penguasaan dan pengintegrasian pengetahuan,
- perluasan dan penghalusan pengetahuan,
- penggunaan pengetahuan secara bermakna,
- kebiasaan-kebiasaan berpikir & berbuat produktif
penataan kembali
pola pengorganisasian
sekolah dan atau kelas
penataan kembali beban, wewenang, tanggung jawab;
- dalam pengajaran atau implementasi kurikulum,
- supervisi,
- tatalaksana kantor,
- pelayanan lainnya
-rekayasa alat dan media pembelajaran,
-penataan kembali sarana-prasarana sekolah,
-rekayasa prosedur, metode, teknik kerja
KEGAGALAN INOVASI
(1) kepemimpinan yang buruk
(2) organisasi yang buruk
(3) komunikasi yang buruk
(4) pemberdayaan pekerja yang buruk
(5) pengetahuan manajemen yang buruk
Penyebab umum gagalnya suatu proses inovasi
pendidikan, dapat disaring kedalam 5 macam, yaitu:
(1) definisi tujuan yang buruk
(2) buruknya mensejajarkan aksi untuk mencapai
tujuan
(3) buruknya partisipasi anggota tim
(4) buruknya pengawasan produk
(5) buruknya komunikasi dan akses informasi
INOVASI PENDIDIKAN DI
SEKOLAH
• Inovasi harus berlangsung di sekolah guna
memperoleh hasil yang terbaik dalam mendidik
siswa
• Ujung tombak keberhasilan pendidikan di sekolah
adalah guru
• Oleh karena itu guru harus mampu menjadi
seorang yang inovatif guna menemukan strategi
atau metode yang efektif untuk mendidik
• Inovasi yang dilakukan guru pada intinya berada
dalam tatanan pembelajaran yang dilakukan di
kelas
• Kunci utama yang harus dipegang guru adalah
bahwa setiap proses atau produk inovatif yang
dilakukan dan dihasilkannya harus mengacu
kepada kepentingan siswa
What Is The School?
 A place for
better learning
Or
 Better place for
learning
-Tenaga khusus lebih disiapkan
- Program/Kurikulum lebih ditata
- Fasilitas diadakan lebih cocok
- Pembelajaran dirancang lbh sesuai
Pokoknya seluruh sumberdaya
Digerakkan dng sebaik-baiknya.
Skematik Inovasi di Sekolah
Sekolah
Bidang Garapan:
Kurikulum
Biaya
Fasilitas
Tenaga
Siswa
Humas
Kepentingan
Siswa Tumbuh dan
Berkembang
melalui
proses belajar
Guru/Inovasi Proses
Transformasi
Strategi,
Metode, Media,
dll
penerapan inovasi pada suatu
sekolah
 Buatlah rumusan yang jelas tentang
inovasi yang akan diterapkan
 Gunakan metode atau cara yang
memberi kesempatan untuk
berpartisipasi secara aktif dalam
usaha merubah pribadi maupun
sekolah.
lanjutan
 Gunakan berbagai macam alternatif
pilihan (option) untuk mempermudah
penerapan inovasi.
 Gunakan data atau informasi yang
sudah ada untuk bahan
pertimbangan dalam menyusun
perencanaan dan penerapan inovasi.
lanjutan
 Gunakan tambahan data untuk
mempermudah fasilitas terjadinya
penerapan inovasi.
 Gunakan kemanfaatan dari
pengalaman sekolah atau lembaga
yang lain.
 Berbuatlah secara positif untuk
mendapatkan kepercayaan
lanjutan
 Menerima tanggungjawab pribadi.
 Usahakan adanya pengorganisasian
kegiatan yang memungkinkan
terjadinya kepemimpinan yang efektif
 Mencari jawaban atas beberapa
pertanyaan dasar tentang inovasi di
sekolah
TUGAS LATIHAN
 Model Rancangan Inovasi Integratif  individual
- identifikasi masalah-masalah krusial
- tetapkan prioritas solusi
- perumusan peta materi ubah
- penjabaran unsur-unsur operasional
 Pilih Kasus Sekolah  kelompok
- perubahan guru, organisasi, pekerjaan,
pemanfaatan fasilitas pembelajaran
TERIMAKASIH
INOVASI PEMBELAJARAN
RASIONAL
 Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
memberikan dampak positif terhadap peningkatan
kualitas pembelajaran di berbagai satuan
pendidikan, antara lain mendorong dan mengilhami
lahirnya inovasi dalam pengembangan model-model
pembelajaran yang efektif
 Pengembangan inovasi pembelajaran melalui
penerapan berbagai inovasi model-model
pembelajaran yang diadopsi dari pembelajaran
reguler diharapkan memberikan dampak positif pada
peningkatan kualitas belajar peserta didik
KONSEP DASAR
 Pembelajaran adalah proses interaksi dan
komunikasi yang sistematis antara peserta didik
dengan guru/sumber belajar untuk memfasilitasi
proses belajar peserta didik dengan
menggunakan waktu, materi, dan tempat tertentu
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan belajar
yang disepakati/ditetapkan
 Inovasi pembelajaran merupakan suatu proses
pembaharuan terhadap aktivitas pembelajaran
konvensional melalui pengembangan pola-pola
kegiatan maupun pengadopsian teknologi yang
sesuai dengan kebutuhan, sehingga aktivitas
pembelajaran menjadi lebih atraktif dan
menyenangkan peserta didik
MODEL-MODEL INOVASI
PEMBELAJARAN
 Pembelajaran Kuantum
 Pembelajaran Berbasis
Kompetensi
 Pembelajaran Konstektual
 Pembelajaran melalui Teknologi
Informasi (e-learning)
PEMBELAJARAN
KUANTUM
 Merupakan bentuk inovasi penggubahan bermacam-
macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen
belajar
 Tujuan pokok pembelajaran kuantum yaitu meningkatkan
partisipasi siswa, melalui penggubahan keadaan,
meningkatkan motivasi dan minat belajar, meningkatkan
daya ingat, meningkatkan rasa kebersamaan,
meningkatkan daya dengar, dan meningkatkan kehalusan
perilaku
 Pola dasar utama yang digunakan:
1. percepatan proses belajar melalui usaha sengaja
untuk mengikis hambatan-hambatan belajar
tradisional
2. fasilitasi belajar yang dapat mempermudah terjadinya
proses belajar pesera didik
PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN KUANTUM
 Segalanya berbicara (seluruh lingkungan kelas hendaknya
dirancang untuk dapat membawa pesan belajar yang dapat
diterima siswa)
 Segalanya bertujuan (semua pengubahan pembelajaran harus
mempunyai tujuan)
 Pengalaman sebelum pemberian nama (sebelum siswa belajar
memberi nama seperti mendefinisikan, membedakan,
mengkatagorikan sesuatu, hendaknya telah memiliki
pengalaman informasi)
 Mengakui setiap usaha (semua usaha belajar siswa, harus
memperoleh pengakuan guru dan siswa lainnya)
 Merayakan keberhasilan (setiap usaha belajar siswa dalam
pembelajaran pantas dirayakan)
STRATEGI PEMBELAJARAN KUANTUM
(TANDUR)
 Tumbuhkan, yaitu dengan memberikan apersepsi yang
cukup sehingga sejak awal kegiatan siswa termotivasi
untuk belajar dan memahami Apa Manfaatnya Bagiku
(AMBAK).
 Alami, berikan pengalaman nyata kepada setiap siswa
untuk mencoba.
 Namai, sediakan kata kunci, konsep, model, rumus,
strategi dan metode lainnya.
 Demonstrasikan, sediakan kesempatan kepada siswa
untuk menunjukkan kemampuannya.
 Ulangi, beri kesempatan untuk mengulangi apa yang
telah dipelajarinya, sehingga setiap siswa merasakan
langsung dimana kesulitan akhirnya datang kesuksesan,
kami bisa bahwa kami memang bisa.
 Rayakan, dimaksudkan sebagai respon pengakuan yang
proporsional
Kunci Keberhasilan Model
Pembelajaran Kuantum
 Optimalkan minat pada diri peserta
didik
 Bertanggung jawab pada diri,
sehingga peserta didik akan memulai
mengupayakan segalanya terlaksana
 Hargailah segala tugas yang telah
diselesaikan peserta didik secara
proporsional
PEMBELAJARAN BERBASIS
KOMPETENSI
 Kompetensi merupakan seperangkat
kemampuan dasar yang dapat dilakukan
oleh para siswa pada tahap pengetahuan,
keterampilan, dan bersikap.
 Kemampuan dasar ini akan dijadikan
sebagai landasan melakukan proses
pembelajaran dan penilaian siswa.
 Kompetensi merupakan target, sasaran,
standar bahwa menyampaikan materi
pelajaran kepada siswa penekanannya
pada tercapai sasaran atau tujuan
pembelajaran (instruksional).
Prinsip Pembelajaran Berbasis Kompetensi
 Proses pembelajaran kompetensi membentuk kreasi
lingkungan yang dapat membentuk atau mengubah
struktur kognitif siswa.
 Berhubungan dengan tipe-tipe pengetahuan yang harus
dipelajari, ada tipe pengetahuan fisis, sosial dan logika
(Bruce Weil, l980).
 Pembelajaran dalam konteks kompetensi harus
melibatkan peran lingkungan sosial.
 Pembelajaran kompetensi diarahkan agar siswa mampu
mengatasi setiap tantangan dan rintangan dalam
kehidupan yang cepat berubah, melalui sejumlah
kompetensi yang harus dimiliki, meliputi : kompetensi
akademik, kompetensi okupasional, kompetensi kultural,
dan kompetensi temporal.
Perbedaan Karakteristik Pembelajaran Kompetensi dengan
Bukan Kompetensi
Karakteristik Pembelajaran Kompetensi Pembelajaran Bukan Kompetensi
Apa yang dipelajari Kompetensi yang menunjukkan sasaran-sasaran
belajar yang sudah dirumuskan secara
spesifik, yang memenuhi standar sesuai
dengan tuntutan lapangan
Bahan ajar berupa materi pengetahuan, konsep,
prinsip, prosedur yang dimuat dalam buku,
handout atau silabus
Proses pembelajaran Program pembelajaran yang disusun secara
seksama, berpusat pada siswa, memuat
pengalaman belajar, media dan bahan yang
diarahkan pada penguasaan kompetensi.
Program pembelajaran dirancang untuk
melayani kebutuhan, minat dan kemampuan
peserta didik. Umpan balik digunakan untuk
memberikan perbaikan belajar
Menggunakan pendekatan dan metode
pembelajaran yang bersifat ekspositori seperti
ceramah, diskusi dan demonstrasi. Anak didik
kurang dapat mengatur caea dan kecepatan
belajar sendiri. Umpan balikpun jarang
diberikan.
Waktu Belajar Disediakan waktu yang cukup untuk menguasai
kompetensi, sebelum pindah mempelajari
kompetensi berikutnya.
Sekelompok siswa dalam periode waktu yang sama
mempelajari unit / topik pembelajaran
tertentu. Kelompok tersebut dapat pindah ke
unit/topik berikut setelah waktu yang
disediakan habis.
Kemajuan Individu Tiap siswa dituntut menguasai setiap formasi atau
tugas sesuai dengan standar lapangan,
sebelum dapat menyicil untuk menyelesaikan
fermansi/tugas tersebut.
Penguasaan didasarkan atas hasil ujian tertulis,
tingkat penguasaan menggunakan acuan
norma. Peserta diperbolehkan pindah ke bahan
berikutnya walaupun tingkat penguasaannya
masih minimal.
Makna
pembelajaran
Mempersiapkan anak didik memiliki daya antisipasi
dan aklimasi dalam menghadapi kehidupan
yang penuh tantangan, persaingan, dan
kompleksitas di era globalisasi.
Mempersiapkan anak didik agar memiliki
kecerdasan, sikap dan kepatuhan dapat
menyelesaikan tugas dan pekerjaan dan hidup
berkelayakan
Strategi Pelaksanaan Pembelajaran
Berbasis Kompetensi
 Pembelajaran tematik (Thematic Teaching)
merupakan suatu strategi pembelajaran
yang melibatkan beberapa mata pelajaran
yang relevan dan berkaitan untuk
memberikan pengalaman yang bermakna
kepada siswa
 Pembelajaran
bermakna(MeaningfulTeaching)
merupakan kegiatan pembelajaran yang
menitikberatkan pada kegunaan pengalaman
belajar bagi kehidupan nyata siswa
PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL
Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning)
adalah suatu model pembelajaran yang menekankan kepada
proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat
menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya
dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa
untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka, melalui:
1. Proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya
proses belajar berorieantasikan pada proses pengalaman
secara langsung
2. Mendorong siswa dapat menemukan hubungan antara materi
yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata,
3. Mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan
Karakteristik Dasar Pelaksanaan
Pembelajaran Kontekstual
 Dalam CTL pembelajaran merupakan proses pengaktifan
pengetahuan yang sudah ada, artinya apa yang akan dipelajari tidak
terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian
pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang
utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
 Pembelajaran kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh
dan menambah pengetahuan baru, yang diperoleh dengan cara
deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan cara mempelajari
secara keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya.
 Pemahaman pengetahuan, artinya pengetahuan yang diperoleh
bukan untuk dihafal tapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya
dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang
pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan
tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan.
 Memperaktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut, artinya
pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat
diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan
perilaku siswa.
 Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan.
Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan
penyempurnaan strategi.
Prinsip Dasar Pelaksanaan
Pembelajaran Kontekstual
Dalam pembelajaran kontekstual, peserta didik dipandang sebagai
individu yang berkembang. Anak bukanlah orang dewasa kecil, melainkan
mahluk organik yang sedang berada pada tahap-tahap perkembangan.
Kemampuan belajar akan sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan
dan pengalaman mereka.
Dengan demikian peran guru tidak lagi sebagai instruktur atau pelatih
yang memaksakan kehendak, melainkan sebagai pembimbing dan
fasilitator peserta didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan
kemampuannya, sehingga
1. menekankan pada aktivitas peserta didik secara penuh, baik fisik
maupun mental.
2. CTL memandang bahwa belajar bukanlah kegiatan menghafal,
mengingat fakta-fakta, mendemonstrasikan latihan secara berulang-
ulang, akan tetapi proses berpengalaman dalam kehidupan nyata.
3. Dalam pembelajaran CTL, belajar di alam terbuka merupakan tempat
untuk memperoleh informasi sehingga menguji data hasil temuannya
dari lapangan tadi baru dikaji di kelas.
4. Peserta didik didorong untuk menemukan sendiri materi pelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan belajarnya, bukan hasil pemberian
apalagi dibatasi oleh guru.
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
 Adanya Saling Ketergantungan dalam
proses belajar peserta didik
(interdependence)
 Menghargai Perbedaan Pola Belajar
Peserta didik (differentiation)
 Mendorong Pengorganisasian Belajar
yang sesuai dengan kebutuhan peserta
didik (self organization).
Perbedaan Pembelajaran Kontektual dengan
Pembelajaran Konvensional
Konteks Pembelajaran Pembelajaran Kontekstual Pembelajaran Konvensional
Hakikat Belajar Konten pembelajaran selalu dikaitkan
dengan kehidupan nyata yang
diperoleh sehari-hari pada
lingkungannya
Isi pelajaran terdiri dari konsep dan teori
yang abstrak tanpa pertimbangan
manfaat bagi siswa
Model Pembelajaran Siswa belajar melalui kegiatan kelompok
seperti kerja kelompok, berdiskusi,
praktikum kelompok, saling
bertukar fikiran, memberi dan
menerima informasi
Siswa melakukan kegiatan pembelajaran
bersifat individual dan komunikasi
satu arah, kegiatan dominan
mencatat, menghafal, menerima
instruksi guru
Kegiatan Pembelajaran Siswa ditempatkan sebagai subjek
pembelajaran dan berusaha
menggali dan menemukan sendiri
materi pelajaran
Siswa ditempatkan sebagai objek
pembelajaran yang lebih berperan
sebagai penerima informasi yang
pasif dan kaku
Kebermaknaan Belajar Mengutamakan kemampuan yang
didasarkan pada pengalaman yang
diperoleh siswa dari kehidupan
nyata
Kemampuan yang didapat siswa
berdasarkan pada latihan-latihan
dan dril yang terus menerus
Tindakan dan Perilaku Siswa Menumbuhkan kesadaran diri pada anak
didik karena menyadari perilaku itu
merugikan dan tidak memberikan
manfaat bagi dirinya dan
masyarakat
Tindakan dan perilaku individu
didasarkan oleh faktor luar dirinya,
tidak melakukan sesuatu karena
takut sangsi, kalaupun melakukan
sekedar memperoleh nilai/ganjaran
Tujuan Hasil Belajar Pengetahuan yang dimiliki bersifat
tentatif karena tujuan akkhir belajar
kepuasan diri
Pengetahuan yang diperoleh dari hasil
pembelajaran bersifat final dan
absolut karena bertujuan utk nilai
Asas-Asas Penerapan
Pembelajaran Kontekstual
• Konstruktivisme : membangun/menyusun pengetahuan baru
dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman
• Inkuiri : proses pembelajaran berdasarkan pada pencarian dan
penemuan melalui proses berpikir secara sistematis
• Bertanya (Questioning) : pada hakikatnya belajar adalah
bertanya dan menjawab
• Masyarakat Belajar (Learning Community) : hasil pembelajaran
diperoleh melalui kerjasama dengan orang lain
• Pemodelan (Modeling) : proses pembelajaran dengan
memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh
setiap siswa
• Refleksi (Reflection) : proses pengendapan pengalaman yang
telah dipelajari dan dilakukan dengan mengurutkan kembali
kejadian atau peristiwa pmbelajaran yang telah dilaluinya
• Penilaian Nyata (Authentik Assessment) : Proses yang
dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang
perkembangan belajar yang dilakukan siswa
Diagram Tahapan Pembelajaran
Kontekstual
INVITASI
EKSPLORASI
PENJELASAN DAN
SOLUSI
PENGAMBILAN TINDAKAN
Siswa di dorong agar mengemukakan pengetahuan
awalnya tentang konsep yang dibahas
Siswa diberi
kesempatan untuk
menyelidiki dan
menemukan konsep
melalui
pengumpulan,
pengorganisasian,
penginterpretasikan
data dalam sebuah
kegiatan yang telah
dirancang guru
Siswa memberi
penjelasan,
solusi yang
didasarkan pada
hasil observasi
dengan
penguatan guru,
sehingga siswa
dapat
menyampaikan
gagasan, dan
ringkasan
Siswa dapat membuat keputusan,
berbagi informasi dan gagasan,
mengajukan pertanyaan lanjutan serta
saran
INOVASI PEMBELAJARAN MELALUI
TEKNOLOGI INFORMASI (E-LEARNING)
 Keunggulan yang ditawarkan bukan saja terletak
pada faktor kecepatan untuk mendapatkan
informasi namun juga fasilitas multi media yang
dapat membuat belajar lebih menarik, visual dan
interaktif
 E-Learning dapat didefinisikan sebagai upaya
menghubungkan pebelajar (peserta didik) dengan
sumber belajar (data base, pakar/guru,
perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau
bahkan berjauhan.
 Interaksi peserta didik dan sumber belajar dalam
konteks e-learning dapat dilakukan secara
langsung (synchronous) maupun tidak langsung
(asynchronous).
Karakteristik Khas Internet
 Sebagai media interpersonal dan juga
sebagai media massa yang
memungkinkan terjadinya komunikasi
one-to-one maupun one-to-many,
 Memiliki sifat interaktif
 Memungkinkan terjadinya komunikasi
secara sinkron (syncronous) maupun
tertunda (asyncronous), sehingga
memungkinkan terselenggaranya ketiga
jenis dialog komunikasi yang merupakan
syarat terselengaranya suatu proses
belajar mengajar.
Terima Kasih, Semoga Bermanfaat

More Related Content

What's hot

Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didik
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didikPresentasi konsep dasar perkembangan peserta didik
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didikharis07_slideshare
 
Definisi TEP tahun 1963 sampai 2004
Definisi TEP tahun 1963 sampai 2004Definisi TEP tahun 1963 sampai 2004
Definisi TEP tahun 1963 sampai 2004Teguh Arie Sandy
 
Model pengembangan kurikulum
Model pengembangan kurikulumModel pengembangan kurikulum
Model pengembangan kurikulumMitha Ye Es
 
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikanPengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikanSeptian Muna Barakati
 
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaranDaly Indra
 
PPT ILMU ALAMIAH DASAR
PPT ILMU ALAMIAH DASARPPT ILMU ALAMIAH DASAR
PPT ILMU ALAMIAH DASARTitin Rohayati
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajarandhea_nattasha
 
Komponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulumKomponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulumTe PraNugros
 
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifYuca Siahaan
 
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptxKELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptxMEkoDaris
 
Kelebihan dan Kelemahan Metode Presentasi dalam Pembelajaran
Kelebihan dan Kelemahan Metode Presentasi dalam PembelajaranKelebihan dan Kelemahan Metode Presentasi dalam Pembelajaran
Kelebihan dan Kelemahan Metode Presentasi dalam PembelajaranSayyidah95
 
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptxCahyoNugroho82
 
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptx
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptxBagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptx
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptxShintaFitri3
 
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SD
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SDKlasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SD
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SDdindinamuiz
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxUlfahWulandari2
 
Pengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikanPengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikanHaBeb Ashegaf
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran Dwi Karyani
 

What's hot (20)

Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didik
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didikPresentasi konsep dasar perkembangan peserta didik
Presentasi konsep dasar perkembangan peserta didik
 
Definisi TEP tahun 1963 sampai 2004
Definisi TEP tahun 1963 sampai 2004Definisi TEP tahun 1963 sampai 2004
Definisi TEP tahun 1963 sampai 2004
 
Model pengembangan kurikulum
Model pengembangan kurikulumModel pengembangan kurikulum
Model pengembangan kurikulum
 
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikanPengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
Pengertian dan sejarah sosiologi pendidikan
 
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
59 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
 
PPT ILMU ALAMIAH DASAR
PPT ILMU ALAMIAH DASARPPT ILMU ALAMIAH DASAR
PPT ILMU ALAMIAH DASAR
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
Komponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulumKomponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulum
 
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
 
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatifBeberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
Beberapa pertanyaan dalam metode kuantitatif
 
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptxKELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 7 RUANG KOLABORASI TEKNOLOGI BARU DALAM PEMBELAJARAN (1).pptx
 
Kelebihan dan Kelemahan Metode Presentasi dalam Pembelajaran
Kelebihan dan Kelemahan Metode Presentasi dalam PembelajaranKelebihan dan Kelemahan Metode Presentasi dalam Pembelajaran
Kelebihan dan Kelemahan Metode Presentasi dalam Pembelajaran
 
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
3. PPT Implementasi Kurikulum Merdeka.pptx
 
Template MODUL AJAR.docx
Template MODUL AJAR.docxTemplate MODUL AJAR.docx
Template MODUL AJAR.docx
 
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptx
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptxBagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptx
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptx
 
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SD
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SDKlasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SD
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SD
 
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPANPPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
 
Pengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikanPengertian filsafat pendidikan
Pengertian filsafat pendidikan
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran
 

Similar to Inovasi pendidikan 1 7

Konsep Dasar Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar Inovasi PendidikanKonsep Dasar Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar Inovasi Pendidikanzoel elektronik
 
Inovasi pendidikan pembelajaran
Inovasi pendidikan pembelajaranInovasi pendidikan pembelajaran
Inovasi pendidikan pembelajaranOm Ooh
 
Makalahinovasipend 121114045937-phpapp01 (1) (1)
Makalahinovasipend 121114045937-phpapp01 (1) (1)Makalahinovasipend 121114045937-phpapp01 (1) (1)
Makalahinovasipend 121114045937-phpapp01 (1) (1)Nieco Afryans
 
Inovasi_Pendidikan_Pembelajaran.pdf
Inovasi_Pendidikan_Pembelajaran.pdfInovasi_Pendidikan_Pembelajaran.pdf
Inovasi_Pendidikan_Pembelajaran.pdfDianaSari252708
 
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Operator Warnet Vast Raha
 
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Operator Warnet Vast Raha
 
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Operator Warnet Vast Raha
 
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Inovasi pendidikan 1 7 (20)

Konsep Dasar Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar Inovasi PendidikanKonsep Dasar Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar Inovasi Pendidikan
 
Inovasi pendidikan pembelajaran
Inovasi pendidikan pembelajaranInovasi pendidikan pembelajaran
Inovasi pendidikan pembelajaran
 
Makalahinovasipend 121114045937-phpapp01 (1) (1)
Makalahinovasipend 121114045937-phpapp01 (1) (1)Makalahinovasipend 121114045937-phpapp01 (1) (1)
Makalahinovasipend 121114045937-phpapp01 (1) (1)
 
Inovasi Kurikulum
Inovasi KurikulumInovasi Kurikulum
Inovasi Kurikulum
 
Inovasi_Pendidikan_Pembelajaran.pdf
Inovasi_Pendidikan_Pembelajaran.pdfInovasi_Pendidikan_Pembelajaran.pdf
Inovasi_Pendidikan_Pembelajaran.pdf
 
Divusi dan inovasi erna sari
Divusi dan inovasi erna sariDivusi dan inovasi erna sari
Divusi dan inovasi erna sari
 
Divusi dan inovasi erna sari
Divusi dan inovasi erna sariDivusi dan inovasi erna sari
Divusi dan inovasi erna sari
 
Divusi dan inovasi erna sari
Divusi dan inovasi erna sariDivusi dan inovasi erna sari
Divusi dan inovasi erna sari
 
Divusi dan inovasi erna sari
Divusi dan inovasi erna sariDivusi dan inovasi erna sari
Divusi dan inovasi erna sari
 
Divusi dan inovasi erna sari
Divusi dan inovasi erna sariDivusi dan inovasi erna sari
Divusi dan inovasi erna sari
 
Divusi dan inovasi samsia
Divusi dan inovasi samsiaDivusi dan inovasi samsia
Divusi dan inovasi samsia
 
Divusi dan inovasi samsia
Divusi dan inovasi samsiaDivusi dan inovasi samsia
Divusi dan inovasi samsia
 
Divusi dan inovasi samsia
Divusi dan inovasi samsiaDivusi dan inovasi samsia
Divusi dan inovasi samsia
 
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
 
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
 
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
 
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
Difusi adalah proses komuikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bent...
 
Divusi dan inovasi zamria
Divusi dan inovasi zamriaDivusi dan inovasi zamria
Divusi dan inovasi zamria
 
Divusi dan inovasi zamria
Divusi dan inovasi zamriaDivusi dan inovasi zamria
Divusi dan inovasi zamria
 
Divusi dan inovasi zamria
Divusi dan inovasi zamriaDivusi dan inovasi zamria
Divusi dan inovasi zamria
 

More from Gilang Dawous

More from Gilang Dawous (9)

Pendidikan
PendidikanPendidikan
Pendidikan
 
Pegawai negeri sipil
Pegawai negeri sipilPegawai negeri sipil
Pegawai negeri sipil
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Antologi
AntologiAntologi
Antologi
 
Vbl – membangun ekstrakurikuler berbasis nilai 2014
Vbl – membangun ekstrakurikuler berbasis nilai 2014Vbl – membangun ekstrakurikuler berbasis nilai 2014
Vbl – membangun ekstrakurikuler berbasis nilai 2014
 
Jurnal pedagogia
Jurnal pedagogiaJurnal pedagogia
Jurnal pedagogia
 
Cover proceedings
Cover proceedingsCover proceedings
Cover proceedings
 
Laporan akhir
Laporan akhirLaporan akhir
Laporan akhir
 
Semangat
SemangatSemangat
Semangat
 

Recently uploaded

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 

Inovasi pendidikan 1 7

  • 1. Salam jumpa dengan…. INOVASI PENDIDIKAN Bersama : Dr. Dedy Achmad Kurniady, M.Pd. dhieupi@yahoo.co.id
  • 2. REFERENSI  Alex Inkels and David H. Smith (1974), Becoming Modern, Individual Change in six Development Countries. Massachusett:Harvard Universuty Press Camridge  Boettcher Judith V. (1999), Faculty Guide for Moving Teaching and Learning to the Web. USA:Leage for Innovation in the Community College  Departemen Pendidikan Nasional. (2002), Pedoman Umum Pelaksanaan Pendidikan Berbasis Keterampilan Hidup (Life Skill) Melalui Pendidikan Broad Based Education Dalam Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda. Jakarta: Ditjen PLS dan Pemuda.  Everett M. Rogers (1983). Diffusion of Inovation. New York: The Free Press A division of Macmillan Publishing Co.Inc.  Heinich Robert, (1996), Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey : Prentice-Hall, Inc.  Matthew B. Milles (1964). Innovation in Education, Bureu of Publication Teachers College. Columbia University New York.  Roger M & Shoemaker F. Floyd (1971), Communication of Inovation. New York: The Free Press A Divison of Macmillan Publishing Co.Inc.  Udin S. Saud. (2010). Inovasi Pendidikan, Alfabeta Bandung.
  • 3. KONSEP DASAR INOVASI PENDIDIKAN  Inovasi (Innovation ) : Segala hal yang baru atau pembaharuan. - Kadang dipakai untuk menyatakan penemuan (discovery dan Invention)  Perbedaan :  Discovery mempunyai makna penemuan sesuatu yang sebenarnya sesuatu itu telah ada sebelumnya, tetapi belum diketahui.  Invensi adalah penemuan yang benar-benar baru sebagai hasil kegiatan manusia
  • 4. DEFINISI INOVASI  Suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil invention maupun discovery.  Inovasi diadakan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
  • 5. Inovasi Menurut Para Pakar  An innovation is an idea for accomplishing some recognition social and in a new way or for a means of accomplishing some social (Donald P. Ely;1982)  An Innovation is any idea, practice, or mate artifact perceived to be new by relevant unit of adopt. The innovation is the change object. (Zaltman, Duncan; 1977:12)  Innovation is the creative selection, organization, and utilization of human and material resources in new and unique ways which will result in the attainment of higher level of achievement for the defined goals and objectives (Huberma; 1973:5)
  • 6. TUJUAN INOVASI  Meningkatkan kualitas  Menciptakan pasar baru  Memperluas jangkauan produk  Mengurangi biaya tenaga kerja  Meningkatkan proses produksi  Mengurangi bahan baku  Mengurangi kerusakan lingkungan  Mengganti produk atau pelayanan  Mengurangi konsumsi energi  Menyesuaikan diri dengan undang-undang
  • 7. INOVASI PENDIDIKAN  Suatu perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal (yang sebelumnya), serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan.
  • 8.  “Baru” : Apa saja yang belum dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh penerima inovasi, meskipun mungkin bukan baru lagi bagi orang lain.  “Kualitatif” : Memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan kembali unsur-unsur dalam pendidikan.  “Hal”: Meliputi semua komponen dan aspek dalam sub sistem pendidikan.  “Kesengajaan”: Merupakan unsur perkembangan baru dalam pemikiran pendidik dewasa ini.  “Meningkatkan kemampuan”: Tujuan utama inovasi adalah kemampuan sumber-sumber tenaga, uang, dan sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi.  “Tujuan”: Harus dirinci secara jelas tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai dan dapat diukur untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi dilaksanakan.
  • 9. TUJUAN DI LAKUKANNYA INOVASI PENDIDIKAN Untuk meningkatkan efesiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas pendidikan.
  • 10. MASALAH-MASALAH YANG MENUNUTUT DIADAKANNYA INOVASI PENDIDIKAN  Perkembangan ilmu pengetahuan  Laju eksplorasi penduduk yang cukup pesat  Melonjaknya aspirasi masyarakat  Mutu pendidikan yang dirasakan makin menurun.
  • 11. Jadi…..  Inovasi di bidang pendidikan merupakan segala usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam bidang pendidikan.
  • 12. Contoh Inovasi Dalam Bidang Pendidikan  Pembinaan personalia : peningkatan mutu guru, sistem kenaikan pangkat, dsb.  Fasilitas fisik : perubahan bentuk tempat duduk, perubahan pengaturan dinding ruangan, media belajar, dsb.  Penggunaan waktu : penggunaan waktu belajar (semester, cawu, fleksibilitas pemilihan jadual pelajaran bagi mahasiswa), dsb.  Perumusan tujuan : perubahan tujuan tiap jenis sekolah (penetapan tujuan disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan tantangan kehidupan), dsb.  Prosedur : penggunaan kurikulum baru, cara membuat persiapan mengajar, pengajaran individual/kelompok, dsb.
  • 13.
  • 14. Jumpa Lagi dengan…. INOVASI PENDIDIKAN Bersama : Dr. Dedy Achmad Kurniady, M.Pd. dhieupi@yahoo.co.id
  • 15. Karakteristik Inovasi Pendidikan (yang mempengaruhi cepat / lambatnya penerimaan inovasi)  Keuntungan relatif : sejauhmana inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya.  Kompatibel : tingkat kesesuian inovasi dengan nilai, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan dari penerima.  Kompleksitas : tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi penerima.  Trialabilitas : dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima.  Dapat diamati : mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi.
  • 16. Atribut Inovasi (Zaltman, 1973:32- 52)  Pembiayaan  Balik modal  Efisiensi  Resiko dan ketidakpastian  Mudah dikomunikasikan  Kompatibilitas  Kompleksitas  Status Ilmiah  Kadar keaslian  Dapat dilihat kemanfaatannya  Keterlibatan sasaran perubahan  Hubungan interpersonal  Kepentingan umum atau pribadi  Penyuluh Inovasi cepat lambatnya penerimaan inovasi dipengaruhi oleh pembiayaan, baik pembiayaan pada awal (penggunaan) maupun pembiayaan untuk pembinaan selanjutnya, karena pembiayaan mahal maka akhirnya tidak dapat disebarluaskan. inovasi akan dapat dilaksanakan kalau hasilnya dapat dilihat sesuai dengan modal yang telah dikeluarkan (perusahaan tidak merugi) inovasi akan cepat diterima jika ternyata pelaksanaan dapat menghemat waktu dan juga terhindar dari berbagai masalah/hambatan.inovasi akan cepat diterima jika mengandung resiko yang sekecil-kecilnya bagi penerima inovasiInovasi akan cepat diterima bila isinya mudah dikomunikasikan dan mudah diterima kliencepat lambatnya penerimaan inovasi tergantung dari kesesuainnya dengan nilai-nilai (value) warga masyarakatinovasi yang dapat mudah digunakan oleh penerima akan cepat tersebar dengan cepat Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau sukar digunakan oleh penerima akan lambat proses penyebarannya warga masyarakat dapat cepat menerima inovasi apabila dirasakan itu hal yang baru bagi mereka suatu inovasi yang hasilnya mudah diamati akan makin cepat diterima oleh masyarakat, dan sebaliknya inovasi yang sukar diamati hasilnya, akan lama diterima oleh masyarakat inovasi dapat mudah diterima apabila waraga masyarakat dikutsertakan dalam setiap proses yang dijalani jika hubungan interpersonal baik, dapat mempengaruhi temannya untuk menerima inovasi Inovasi yang bermanfaat untuk kepentingan umum akan lebih cepat diterima daripada inovasi yang ditujukan pada kepentingan sekelompok orang saja Untuk melancarkan hubungan dalam usaha mengenalkan suatu inovasi kepada organisasi sampai organisasi mau menerima inovasi, diperlukan sejumlah orang yang diangkat menjadi penyuluh inovasi
  • 17. Strategy Inovasi  Salah satu faktor yang ikut menentukan efektivitas pelaksanaan program perubahan sosial adalah ketepatan penggunaan strategi, tetapi memilih strategi yang tepat bukan pekerjaan yang mudah
  • 18. 4 Macam Strategy Inovasi  Strategi Fasilitatif  Strategi Pendidikan  Strategi Bujukan  Strategi Paksaan
  • 19. Difusi Inovasi  Merupakan proses komunikasi inovasi antara warga masyarakat (anggota sistem sosial), dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu.  Difusi dapat merupakan salah satu tipe komunikasi yakni komunikasi yang mempunyai ciri pokok, pesan yang dikomunikasikan adalah hal yang baru.  Difusi inovasi terjadi secara spontan
  • 20. Elemen Pokok Difusi Inovasi  Inovasi  Komunikasi dengan saluran tertentu  Waktu
  • 21. Diseminasi Inovasi  Diseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dikelola.  Diseminasi terjadi dengan perencanaan.
  • 22. 5 tahapan Proses Keputusan Inovasi  Tahap pengetahuan : menyadari adanya suatu inovasi dan ingin tahu inovasi tersebut (membuka diri)  Tahap bujukan : sikap menyenangi atau tidak terhadap inovasi  Tahap keputusan : melakukan kegiatan yang mengarah untuk menetapkan, menerima atau menolak inovasi  Tahap implementasi : seseorang menerapkan inovasi  Tahap konfirmasi : seseorang mencari penguatan terhadap keputusan yang telah diambilnya
  • 23.
  • 24. PROSES INOVASI PENDIDIKAN  Serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh individu atau organisasi, mulai sadar tahu adanya inovasi sampai menerapkan (implementasi) inovasi pendidikan.  Proses mengandung arti bahwa aktivitas itu dilakukan dengan memakan waktu dan setiap saat tentu terjadi perubahan, sampai proses itu dinyatakan berakhir.
  • 25. Siklus Proses Inovasi Pendidikan Idea Creation Discovering a potential new product or way to modify an existing one Initial Experimentation Sharing the idea with others & testing it in prototype form Final Application Commercializing the product for sale to customers or client Feasibility Determination Testing the practicality & financial viability at the new product Internal Organization Sensitivity
  • 27. INOVASI MANAJEMEN  INOVASI DALAM SISTEM PENGELOLAAN PENDIDIKAN  FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DIJALANKAN DENGAN BAIK (POAC) MAKRO
  • 28. MIKRO/SEKOLAH  INOVASI DALAM KERANGKA PENGELOLAAN SEKOLAH  BIDANG GARAPAN DALAM SEKOLAH (KURIKULUM, SISWA, BIAYA, FASILITAS, TENAGA, HUSEMAS)
  • 29. INOVASI ORGANISASI  INOVASI DALAM TATA KELOLA SECARA KELEMBAGAAN  RAMPING STRUKTUR KAYA FUNGSI  PENGEMBANGAN SETIAP FUNGSI YANG ADA DALAM STRUKTUR SECARA SKEMATIK
  • 30.
  • 31. Perubahan2: - sikap dan persepsi, - penguasaan dan pengintegrasian pengetahuan, - perluasan dan penghalusan pengetahuan, - penggunaan pengetahuan secara bermakna, - kebiasaan-kebiasaan berpikir & berbuat produktif
  • 33. penataan kembali beban, wewenang, tanggung jawab; - dalam pengajaran atau implementasi kurikulum, - supervisi, - tatalaksana kantor, - pelayanan lainnya
  • 34. -rekayasa alat dan media pembelajaran, -penataan kembali sarana-prasarana sekolah, -rekayasa prosedur, metode, teknik kerja
  • 35. KEGAGALAN INOVASI (1) kepemimpinan yang buruk (2) organisasi yang buruk (3) komunikasi yang buruk (4) pemberdayaan pekerja yang buruk (5) pengetahuan manajemen yang buruk Penyebab umum gagalnya suatu proses inovasi pendidikan, dapat disaring kedalam 5 macam, yaitu: (1) definisi tujuan yang buruk (2) buruknya mensejajarkan aksi untuk mencapai tujuan (3) buruknya partisipasi anggota tim (4) buruknya pengawasan produk (5) buruknya komunikasi dan akses informasi
  • 36.
  • 37.
  • 39. • Inovasi harus berlangsung di sekolah guna memperoleh hasil yang terbaik dalam mendidik siswa • Ujung tombak keberhasilan pendidikan di sekolah adalah guru • Oleh karena itu guru harus mampu menjadi seorang yang inovatif guna menemukan strategi atau metode yang efektif untuk mendidik • Inovasi yang dilakukan guru pada intinya berada dalam tatanan pembelajaran yang dilakukan di kelas • Kunci utama yang harus dipegang guru adalah bahwa setiap proses atau produk inovatif yang dilakukan dan dihasilkannya harus mengacu kepada kepentingan siswa
  • 40. What Is The School?  A place for better learning Or  Better place for learning -Tenaga khusus lebih disiapkan - Program/Kurikulum lebih ditata - Fasilitas diadakan lebih cocok - Pembelajaran dirancang lbh sesuai Pokoknya seluruh sumberdaya Digerakkan dng sebaik-baiknya.
  • 41. Skematik Inovasi di Sekolah Sekolah Bidang Garapan: Kurikulum Biaya Fasilitas Tenaga Siswa Humas Kepentingan Siswa Tumbuh dan Berkembang melalui proses belajar Guru/Inovasi Proses Transformasi Strategi, Metode, Media, dll
  • 42. penerapan inovasi pada suatu sekolah  Buatlah rumusan yang jelas tentang inovasi yang akan diterapkan  Gunakan metode atau cara yang memberi kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam usaha merubah pribadi maupun sekolah.
  • 43. lanjutan  Gunakan berbagai macam alternatif pilihan (option) untuk mempermudah penerapan inovasi.  Gunakan data atau informasi yang sudah ada untuk bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan dan penerapan inovasi.
  • 44. lanjutan  Gunakan tambahan data untuk mempermudah fasilitas terjadinya penerapan inovasi.  Gunakan kemanfaatan dari pengalaman sekolah atau lembaga yang lain.  Berbuatlah secara positif untuk mendapatkan kepercayaan
  • 45. lanjutan  Menerima tanggungjawab pribadi.  Usahakan adanya pengorganisasian kegiatan yang memungkinkan terjadinya kepemimpinan yang efektif  Mencari jawaban atas beberapa pertanyaan dasar tentang inovasi di sekolah
  • 46. TUGAS LATIHAN  Model Rancangan Inovasi Integratif  individual - identifikasi masalah-masalah krusial - tetapkan prioritas solusi - perumusan peta materi ubah - penjabaran unsur-unsur operasional  Pilih Kasus Sekolah  kelompok - perubahan guru, organisasi, pekerjaan, pemanfaatan fasilitas pembelajaran
  • 49. RASIONAL  Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di berbagai satuan pendidikan, antara lain mendorong dan mengilhami lahirnya inovasi dalam pengembangan model-model pembelajaran yang efektif  Pengembangan inovasi pembelajaran melalui penerapan berbagai inovasi model-model pembelajaran yang diadopsi dari pembelajaran reguler diharapkan memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas belajar peserta didik
  • 50. KONSEP DASAR  Pembelajaran adalah proses interaksi dan komunikasi yang sistematis antara peserta didik dengan guru/sumber belajar untuk memfasilitasi proses belajar peserta didik dengan menggunakan waktu, materi, dan tempat tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan belajar yang disepakati/ditetapkan  Inovasi pembelajaran merupakan suatu proses pembaharuan terhadap aktivitas pembelajaran konvensional melalui pengembangan pola-pola kegiatan maupun pengadopsian teknologi yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga aktivitas pembelajaran menjadi lebih atraktif dan menyenangkan peserta didik
  • 51. MODEL-MODEL INOVASI PEMBELAJARAN  Pembelajaran Kuantum  Pembelajaran Berbasis Kompetensi  Pembelajaran Konstektual  Pembelajaran melalui Teknologi Informasi (e-learning)
  • 52. PEMBELAJARAN KUANTUM  Merupakan bentuk inovasi penggubahan bermacam- macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar  Tujuan pokok pembelajaran kuantum yaitu meningkatkan partisipasi siswa, melalui penggubahan keadaan, meningkatkan motivasi dan minat belajar, meningkatkan daya ingat, meningkatkan rasa kebersamaan, meningkatkan daya dengar, dan meningkatkan kehalusan perilaku  Pola dasar utama yang digunakan: 1. percepatan proses belajar melalui usaha sengaja untuk mengikis hambatan-hambatan belajar tradisional 2. fasilitasi belajar yang dapat mempermudah terjadinya proses belajar pesera didik
  • 53. PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KUANTUM  Segalanya berbicara (seluruh lingkungan kelas hendaknya dirancang untuk dapat membawa pesan belajar yang dapat diterima siswa)  Segalanya bertujuan (semua pengubahan pembelajaran harus mempunyai tujuan)  Pengalaman sebelum pemberian nama (sebelum siswa belajar memberi nama seperti mendefinisikan, membedakan, mengkatagorikan sesuatu, hendaknya telah memiliki pengalaman informasi)  Mengakui setiap usaha (semua usaha belajar siswa, harus memperoleh pengakuan guru dan siswa lainnya)  Merayakan keberhasilan (setiap usaha belajar siswa dalam pembelajaran pantas dirayakan)
  • 54. STRATEGI PEMBELAJARAN KUANTUM (TANDUR)  Tumbuhkan, yaitu dengan memberikan apersepsi yang cukup sehingga sejak awal kegiatan siswa termotivasi untuk belajar dan memahami Apa Manfaatnya Bagiku (AMBAK).  Alami, berikan pengalaman nyata kepada setiap siswa untuk mencoba.  Namai, sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi dan metode lainnya.  Demonstrasikan, sediakan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuannya.  Ulangi, beri kesempatan untuk mengulangi apa yang telah dipelajarinya, sehingga setiap siswa merasakan langsung dimana kesulitan akhirnya datang kesuksesan, kami bisa bahwa kami memang bisa.  Rayakan, dimaksudkan sebagai respon pengakuan yang proporsional
  • 55. Kunci Keberhasilan Model Pembelajaran Kuantum  Optimalkan minat pada diri peserta didik  Bertanggung jawab pada diri, sehingga peserta didik akan memulai mengupayakan segalanya terlaksana  Hargailah segala tugas yang telah diselesaikan peserta didik secara proporsional
  • 56. PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI  Kompetensi merupakan seperangkat kemampuan dasar yang dapat dilakukan oleh para siswa pada tahap pengetahuan, keterampilan, dan bersikap.  Kemampuan dasar ini akan dijadikan sebagai landasan melakukan proses pembelajaran dan penilaian siswa.  Kompetensi merupakan target, sasaran, standar bahwa menyampaikan materi pelajaran kepada siswa penekanannya pada tercapai sasaran atau tujuan pembelajaran (instruksional).
  • 57. Prinsip Pembelajaran Berbasis Kompetensi  Proses pembelajaran kompetensi membentuk kreasi lingkungan yang dapat membentuk atau mengubah struktur kognitif siswa.  Berhubungan dengan tipe-tipe pengetahuan yang harus dipelajari, ada tipe pengetahuan fisis, sosial dan logika (Bruce Weil, l980).  Pembelajaran dalam konteks kompetensi harus melibatkan peran lingkungan sosial.  Pembelajaran kompetensi diarahkan agar siswa mampu mengatasi setiap tantangan dan rintangan dalam kehidupan yang cepat berubah, melalui sejumlah kompetensi yang harus dimiliki, meliputi : kompetensi akademik, kompetensi okupasional, kompetensi kultural, dan kompetensi temporal.
  • 58. Perbedaan Karakteristik Pembelajaran Kompetensi dengan Bukan Kompetensi Karakteristik Pembelajaran Kompetensi Pembelajaran Bukan Kompetensi Apa yang dipelajari Kompetensi yang menunjukkan sasaran-sasaran belajar yang sudah dirumuskan secara spesifik, yang memenuhi standar sesuai dengan tuntutan lapangan Bahan ajar berupa materi pengetahuan, konsep, prinsip, prosedur yang dimuat dalam buku, handout atau silabus Proses pembelajaran Program pembelajaran yang disusun secara seksama, berpusat pada siswa, memuat pengalaman belajar, media dan bahan yang diarahkan pada penguasaan kompetensi. Program pembelajaran dirancang untuk melayani kebutuhan, minat dan kemampuan peserta didik. Umpan balik digunakan untuk memberikan perbaikan belajar Menggunakan pendekatan dan metode pembelajaran yang bersifat ekspositori seperti ceramah, diskusi dan demonstrasi. Anak didik kurang dapat mengatur caea dan kecepatan belajar sendiri. Umpan balikpun jarang diberikan. Waktu Belajar Disediakan waktu yang cukup untuk menguasai kompetensi, sebelum pindah mempelajari kompetensi berikutnya. Sekelompok siswa dalam periode waktu yang sama mempelajari unit / topik pembelajaran tertentu. Kelompok tersebut dapat pindah ke unit/topik berikut setelah waktu yang disediakan habis. Kemajuan Individu Tiap siswa dituntut menguasai setiap formasi atau tugas sesuai dengan standar lapangan, sebelum dapat menyicil untuk menyelesaikan fermansi/tugas tersebut. Penguasaan didasarkan atas hasil ujian tertulis, tingkat penguasaan menggunakan acuan norma. Peserta diperbolehkan pindah ke bahan berikutnya walaupun tingkat penguasaannya masih minimal. Makna pembelajaran Mempersiapkan anak didik memiliki daya antisipasi dan aklimasi dalam menghadapi kehidupan yang penuh tantangan, persaingan, dan kompleksitas di era globalisasi. Mempersiapkan anak didik agar memiliki kecerdasan, sikap dan kepatuhan dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan dan hidup berkelayakan
  • 59. Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Kompetensi  Pembelajaran tematik (Thematic Teaching) merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran yang relevan dan berkaitan untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa  Pembelajaran bermakna(MeaningfulTeaching) merupakan kegiatan pembelajaran yang menitikberatkan pada kegunaan pengalaman belajar bagi kehidupan nyata siswa
  • 60. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah suatu model pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka, melalui: 1. Proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar berorieantasikan pada proses pengalaman secara langsung 2. Mendorong siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, 3. Mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan
  • 61. Karakteristik Dasar Pelaksanaan Pembelajaran Kontekstual  Dalam CTL pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada, artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.  Pembelajaran kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru, yang diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan cara mempelajari secara keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya.  Pemahaman pengetahuan, artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan.  Memperaktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut, artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan perilaku siswa.  Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.
  • 62. Prinsip Dasar Pelaksanaan Pembelajaran Kontekstual Dalam pembelajaran kontekstual, peserta didik dipandang sebagai individu yang berkembang. Anak bukanlah orang dewasa kecil, melainkan mahluk organik yang sedang berada pada tahap-tahap perkembangan. Kemampuan belajar akan sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pengalaman mereka. Dengan demikian peran guru tidak lagi sebagai instruktur atau pelatih yang memaksakan kehendak, melainkan sebagai pembimbing dan fasilitator peserta didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan kemampuannya, sehingga 1. menekankan pada aktivitas peserta didik secara penuh, baik fisik maupun mental. 2. CTL memandang bahwa belajar bukanlah kegiatan menghafal, mengingat fakta-fakta, mendemonstrasikan latihan secara berulang- ulang, akan tetapi proses berpengalaman dalam kehidupan nyata. 3. Dalam pembelajaran CTL, belajar di alam terbuka merupakan tempat untuk memperoleh informasi sehingga menguji data hasil temuannya dari lapangan tadi baru dikaji di kelas. 4. Peserta didik didorong untuk menemukan sendiri materi pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajarnya, bukan hasil pemberian apalagi dibatasi oleh guru.
  • 63. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL  Adanya Saling Ketergantungan dalam proses belajar peserta didik (interdependence)  Menghargai Perbedaan Pola Belajar Peserta didik (differentiation)  Mendorong Pengorganisasian Belajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik (self organization).
  • 64. Perbedaan Pembelajaran Kontektual dengan Pembelajaran Konvensional Konteks Pembelajaran Pembelajaran Kontekstual Pembelajaran Konvensional Hakikat Belajar Konten pembelajaran selalu dikaitkan dengan kehidupan nyata yang diperoleh sehari-hari pada lingkungannya Isi pelajaran terdiri dari konsep dan teori yang abstrak tanpa pertimbangan manfaat bagi siswa Model Pembelajaran Siswa belajar melalui kegiatan kelompok seperti kerja kelompok, berdiskusi, praktikum kelompok, saling bertukar fikiran, memberi dan menerima informasi Siswa melakukan kegiatan pembelajaran bersifat individual dan komunikasi satu arah, kegiatan dominan mencatat, menghafal, menerima instruksi guru Kegiatan Pembelajaran Siswa ditempatkan sebagai subjek pembelajaran dan berusaha menggali dan menemukan sendiri materi pelajaran Siswa ditempatkan sebagai objek pembelajaran yang lebih berperan sebagai penerima informasi yang pasif dan kaku Kebermaknaan Belajar Mengutamakan kemampuan yang didasarkan pada pengalaman yang diperoleh siswa dari kehidupan nyata Kemampuan yang didapat siswa berdasarkan pada latihan-latihan dan dril yang terus menerus Tindakan dan Perilaku Siswa Menumbuhkan kesadaran diri pada anak didik karena menyadari perilaku itu merugikan dan tidak memberikan manfaat bagi dirinya dan masyarakat Tindakan dan perilaku individu didasarkan oleh faktor luar dirinya, tidak melakukan sesuatu karena takut sangsi, kalaupun melakukan sekedar memperoleh nilai/ganjaran Tujuan Hasil Belajar Pengetahuan yang dimiliki bersifat tentatif karena tujuan akkhir belajar kepuasan diri Pengetahuan yang diperoleh dari hasil pembelajaran bersifat final dan absolut karena bertujuan utk nilai
  • 65. Asas-Asas Penerapan Pembelajaran Kontekstual • Konstruktivisme : membangun/menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman • Inkuiri : proses pembelajaran berdasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis • Bertanya (Questioning) : pada hakikatnya belajar adalah bertanya dan menjawab • Masyarakat Belajar (Learning Community) : hasil pembelajaran diperoleh melalui kerjasama dengan orang lain • Pemodelan (Modeling) : proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa • Refleksi (Reflection) : proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari dan dilakukan dengan mengurutkan kembali kejadian atau peristiwa pmbelajaran yang telah dilaluinya • Penilaian Nyata (Authentik Assessment) : Proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa
  • 66. Diagram Tahapan Pembelajaran Kontekstual INVITASI EKSPLORASI PENJELASAN DAN SOLUSI PENGAMBILAN TINDAKAN Siswa di dorong agar mengemukakan pengetahuan awalnya tentang konsep yang dibahas Siswa diberi kesempatan untuk menyelidiki dan menemukan konsep melalui pengumpulan, pengorganisasian, penginterpretasikan data dalam sebuah kegiatan yang telah dirancang guru Siswa memberi penjelasan, solusi yang didasarkan pada hasil observasi dengan penguatan guru, sehingga siswa dapat menyampaikan gagasan, dan ringkasan Siswa dapat membuat keputusan, berbagi informasi dan gagasan, mengajukan pertanyaan lanjutan serta saran
  • 67. INOVASI PEMBELAJARAN MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI (E-LEARNING)  Keunggulan yang ditawarkan bukan saja terletak pada faktor kecepatan untuk mendapatkan informasi namun juga fasilitas multi media yang dapat membuat belajar lebih menarik, visual dan interaktif  E-Learning dapat didefinisikan sebagai upaya menghubungkan pebelajar (peserta didik) dengan sumber belajar (data base, pakar/guru, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan.  Interaksi peserta didik dan sumber belajar dalam konteks e-learning dapat dilakukan secara langsung (synchronous) maupun tidak langsung (asynchronous).
  • 68. Karakteristik Khas Internet  Sebagai media interpersonal dan juga sebagai media massa yang memungkinkan terjadinya komunikasi one-to-one maupun one-to-many,  Memiliki sifat interaktif  Memungkinkan terjadinya komunikasi secara sinkron (syncronous) maupun tertunda (asyncronous), sehingga memungkinkan terselenggaranya ketiga jenis dialog komunikasi yang merupakan syarat terselengaranya suatu proses belajar mengajar.
  • 69. Terima Kasih, Semoga Bermanfaat