1. Dokumen tersebut membahas hubungan antara manajemen konflik dengan kinerja karyawan di perusahaan.
2. Manajemen konflik yang baik dapat meningkatkan kinerja karyawan dengan mengatasi pertentangan antar karyawan dan meningkatkan komunikasi.
3. Konflik yang dikelola dengan baik dapat mendorong kinerja optimal, sedangkan konflik yang terlalu rendah atau tinggi dapat menurunkan kinerja.
1. HUBUNGAN MANAEMEN
KONFLIK DENGAN KINERJA
Destian Ricko Catur Firmansyah(1761281)
M. Beny Firdaus (1761144)
Dimas Eka P. (1761259)
2. Manajemen Konfik
Manajemen konflik adalah pendekatan yang memiliki orientasi pada proses
mengarahkan sebagai bentuk komunikasi pelaku konflik dengan pihak ketiga serta
bagaimana pelaku konflik atau pihak ketiga memengaruhi kepentingan serta
interpretasi.Konflik pastinya akan terjadi di dalam pelaksanaan operasional bisnis atau
dalam hidup sehari-hari. Adanya perubahan dalam masyarakat serta adanya inovasi
akan menimbulkan konflik, terlebih apabila ada perubahan yang tidak disertai
pemahaman mengenai ide yang tengah berkembang.
3. Tipe Manajemen Konflik
Avoiding
Baik individu maupun organisasi, umumnya akan menghindari konflik. Ada banyak hal
sensitif serta berpotensi dapat menyebabkan konflik. Sehingga hal tersebut akan lebih
baik jika dihindari. Hal ini adalah cara ter-efektif dalam menjaga lingkungan supaya
terhindar dari konflik terbuka.
Acomodating
Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan ragam pendapat dari banyak pihak
yang ber-konflik. Jika pendapat sudah dikumpulkan, maka suatu organisasi bisa
mencari jalan keluarnya serta tetap mengutamakan kepentingan dari salah satu pihak
yang melakukan konflik.
4. Compromising
Berbeda dengan cara sebelumnya, compromising lebih memerhatikan mengenai
pendapat seta kepentingan dari semua pihak. Kompromi adalah penyelesaian konflik
dengan cara negosiasi terhadap pihak-pihak yang terlibat konflik serta mencari jalan
tengah untuk kebaikan bersama.
Competing
Merupakan cara untuk menyelesaikan konflik dengan cara mengarahkan pihak yang
terlibat konflik untuk bersaing serta memenangkan kepentingan pihak masing-masing.
Akhirnya, akan ada satu pihak yang kalah sedangkan pihak lain akan mengalami
kekalahan. Competing merupakan strategi cadangan yang kurang efektif jika salah
satunya lebih kuat.
5. Colaborating
Colaborating atau kolaborasi merupakan penyelesaian konflik degan cara bekerja
sama untuk memperoleh hasil memuaskan sebab semua pihak akan melakukan sinergi
untuk menyelesaikan masalah dengan memperhatikan kepentingan dari semua pihak.
Jadi, bisa dibilang kalau collaborating adalah usaha untuk mencapai kepentingan dari
pihak yang ber-konflik serta menghasilkan win-win solution.
Conglomeration (Mixtured Type)
Cara ini adalah penyelesaian konflik kombinasi antara lima tipe manajemen konflik
yang sudah dibahas di atas, Tipe manajemen konflik ini membutuhkan tenaga dan
waktu untuk melakukannya.
6. KINERJA
Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
7. Faktor – Faktor Kinerja
Efektifitas Dan Efisiensi
Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan bahwa
kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak dicari kegiatan menilai
yang penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan kepuasan walaupun
efektif dinamakan tidak efesien. Sebaliknya bila akibat yang dicari-cari tidak penting
atau remeh maka kegiatan tersebut efesien “Prawirosentono, 1999:27”.
Inisiatif
Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk ide untuk
merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.
8. Otoritas “Wewenang”
Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu
organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada anggota yang lain
untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya “Prawirosentono,
1999:27”, perintah tersebut mengatakan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak
boleh dalam organisasi tersebut.
Disiplin
Disiplin adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku “Prawirosentono,
1999:27” jadi disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan yang bersangkutan dalam
menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia bekerja.
9. Hubungan Manaemen Konflik Dengan
Kinerja
Hubungan antara konflik dengan kinerja menunjukkan bahwa
1. Apabila tingkat konflik optimal yaitu tingkat konflik yang sangat fungsional
berdampak pada kinerja organisasi menjadi maksimal
2. Apabila konflik terlalu rendah, kinerja dalam organisasi mengalami stagnansi dan
organisasi menjadi lambat dan menyesuaikan diri dengan perkembangan
lingkungan
3. Di satu sisi, jika tingkat konlik terlalu tinggi maka akan timbul kekacauan, tidak
kooperatif, dan menghalangi pencapaian tujuan organisasi
10. Karyawan dalam perusahaan tentunya memiliki berbagai karakteristik yang berbeda
beda. Tidak dipungkiri akan muncul pertentangan antar karyawan yang mengakibatkan
komunikasi antar karyawan menjadi kurang baik. Komunikasi yang kurang baik
berakibat pada pekerjaan menjadi tidak optimal.
Manajemen konflik berperan penting dalam mengatasi hal yang telah disebutkan
diatas. Jika konflik yang muncul dapat diatasi dengan baik maka hasilnya juga baik bagi
hubungan antar karyawan dan kinerja karyawan.