2. PERSAINGAN
Kegiatan yang berdasarkan atas sikap rasional dan emosional
dalam mencapai prestasi kerja yang terbaik.
Persaingan dimotivasi oleh :
1. Ambisi untuk memperoleh pengakuan
2. Penghargaan
3. Status sosial yang terbaik
3. Pengertian Konflik Kerja
• Konflik adalah persaingan yang kurang sehat
berdasarkan ambisi dan sikap emosional dalam
memperoleh kemenangan.
• konflik akan menimbulkan ketegangan ,
konfrontasi , perkelahian dan frustrasi jika tidak
dapat diselesaikan sedangkan
4. Bentuk Konflik
Konflik Fungsional
adalah sebuah konfrontasi di antara kelompok yang menambah
keuntungan kinerja perusahaan.
Konflik Disfungsional
adalah setiap atau interaksi di antara kelompok yang merugikan
perusahaan atau menghalangi pencapaian tujuan perusahaaan.
Konflik dan Kinerja Perusahaan
Konflik dapat mempunyai dampak positif atau negatif terhadap kinerja
perusahaan,tergantung pada sifat konflik dan bagaimana konflik yang itu
dikelola.untuk setiap perusahaan,tingkat optimal konflik yang terjadi dapa
dianggap sangat berguna,membantu kinerja keberhasilan yang
positif.disuatu pihak,ketika tingkat konflik terlalu rendah,kinerjanya bisa
buruk.
5. Jenis - Jenis Konflik.
1. Konflik dalam diri seseorang
Seseorang dapat mengalami konflik internal dalam
dirinya karena ia harus memilih tujuan yang saling
bertentangan.ia merasa bimbang mana yang harus
dipilih atau dilakukan.
Konflik dalam diri seseorang juga dapat terjadi
karena tuntutan tugas yang melebihi
kemampuannya..
6. 2. Konflik Antarindividu
Konflik individu terjadi seringkali
disebabkan oleh adanya
perbedaan tentang isu
tertentu,tindakan,dan tujuan di
mana hasil bersama sangat
menentukan
7. 3. Konflik antar – anggota kelompok
Suatu kelompok dapat mengalami
konflik substantif atau konflik afektif.
konflik substantif
adalah konflik yang terjadi karena latar
belakang keahlian yang berbeda.jika
anggota dari suatu komite
menghasilkan kesimpulan yang
berbeda atas data yang sama
konflik afektif
adalah konflik yang terjadi didasarkan
atas tanggapan emosional terhadap
suatu situasi tertentu.
8. 4. Konflik antarkelompok
Konflik antarkelompok terjadi
karena masing – masing kelompok
ingin mengejar kepentingan atau
tujuan kelompoknya masing –
masing.
9. 5. Konflik Intraperusahaan
Konflik vertikal terjadi antara manajer dengan bawahan
yang tidak sependapat tentang cara terbaik untuk
menyelesaikan tugas.
konflik horizontal terjadi antara karyawan atau departemen
yang memiliki hierarki yang sama dalam organisasi.
konflik lini-staff yang sering terjadi karena adanya
perbedaan persepsi tentang keterlibatan staff dalam proses
pengambilan keputusan oleh manajer lini.
konflik peran dapat terjadikarena seseorang memiliki lebih
dari satu peran yang saling bertentangan.
10. 6. Konflik Antarperusahaan
Konflik bisa terjadi antarorganisasi karena mereka
memiliki saling ketergantungan satu sama lain
terhadap pemasok,pelanggan,maupun distributor.
seberapa jauh konflik terjadi tergantung kepada
seberapa besar tindakan suatu organisasi
menyebabkan adanya dampak negatif terhadap
perusahaan yang lainnya,atau mencoba
mengendalikan sumber – sumber vital perusahaan.
11. Faktor-faktor yang menyebabkan
timbulnya konflik
1. Tujuan
Tujuan sama yang ingin dicapai akan
merangsang timbulnya persaingan dan konflik
diantara individu atau karyawan. Setiap
karyawan selalu berjuang untuk mendapat
pengakuan yang lebih baik dari orang lain.
2. Ego manusia
Ego manusia yang selalu menginginkan lebih
berhasil dari manusia lainnya akan
menimbulkan persaingan atau konflik.
12. 3. Kebutuhan
Kebutuhan material dan non material
yang terbatas akan menyebabkan
timbulnya persaingan dan konplik
Setiap orang cenderung untuk dapat
memenuhi kebutuhannya lebih baik dari
orang lain.
4. Perbedaan pendapat
5. Salah paham
6. Perasaan sensitif
13. Kebaikan persaingan
1. Evaluasi diri/intropeksi diri demi
kemajuan
2. Moral kerja atau prestasi kerja meningkat
3. Mengembangkan diri demi kemajuan
karena dorongan persaingan
4. Memotivasi dinamika organisasi dan
kreatifitas karyawan
14. Keburukan Persaingan
1. Kerjasama kurang serasi dan harmonis
diantara para karyawan
2. Memotivasi sikap-sikap emosional
karyawan
3. Menimbulkan sikap apriori karyawan
4. Meningkatkan absen dan turnover
karyawan
15. Strategi Penaggulangan Konflik
1. Pemecahan Persoalan
Dalam strategi pemecahan persoalan diambil suatu asumsi bahwa
semua pihak mempunyai kepentingan untuk mengurangi konflik yang
terjadi,maka perlu dicari ukuran yang dapat digunakan untuk
memuaskan pihak yang terlibat konflik,yaitu pemecahan persoalan ini
berusaha mengurangi konflik melalui pertemuan tatap muka masing –
masing pihak yang bertentangan,yang tujuannya untuk mengidentifikas
dan memecahkan persoalan serta mengumpulkan data informasi yang
relevan sampai mencapai keputusan.al ini biasanya dilakukan untuk
konflik yang timbul karena terjadinya salah paham atau kesalahan
komunikasi.
16. 2. Musyawarah
Sebelum melakukan musyawarah terlebih
dahulu harus ditentukan dulu apa yang
menjadi persoalan dalam konflik
itu,selanjutnya kedua belah pihak yang
bertikai mengadakan pembahasan untuk
mendapatkan titik temu dari konflik
itu.sehingga tercapainya suatu konsensus
bersama sehingga konflik atau
pertentangan itu tidak terulang lagi.
17. 3. Sub ordinasi kepentingan dan
tujuan
4. Mencari lawan yang sama
5. Peningkatan interaksi dan
komunikasi
6. Latihan kepekaan
7. Koordinasi
18. Cara mengelola konflik
a. Metode Stimulasi Konflik
Metode ini digunakan untuk merangsang
konflik yang produktif.metode stimulasi
konflik ini meliputi :
Pemasukan atau penempatan orang luar ke
dalam kelompok
Penyusunan kembali organisasi
Penawaran bonus,pembayaran insentif dan
penghargaan untuk mendorong persaingan
Pemilihan manajer – manajer yang tepat
Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaaan
19. b. Metode Pengurangan Konflik
Metode ini mengurangi antagonis
(permusuhan)yang ditimbulkan oleh
konflik,tetapi tidak menangani masalah –
masalah yang semula menimbulkan konflik.
metode ini ada dua :
1 .Mengganti tujuan yang menimbulkan
persaingan dengan tujuan yang bisa diterima
kedua kelompok
2 .Mempersatukan kedua kelompok yang
bertentangan untuk menghadapi ancaman atau
musuh yang sama.
21. penekanan dapat dilakukan
dengan beberapa cara
Kekerasan (forcing) yang bersifat
penekanan otokratis
Penenangan (smoothing) merupakan cara
yang lebih diplomatis
Penghindaran (avoidance) di mana
manajer menghindar untuk mengambil
posisi yang tegas
Aturan mayoritas (majority rule) mencoba
untuk menyelesaikan konflik
antarakelompok dengan melakukan
pemungutan suara (voting) melalui
prosedur yang adil.
22. Bentuk- bentuk kompromi
Pemisahan (separation) di mana pihak – pihak yang
sedang bertikai dipisahkan sampai mereka mencapai
persetujuan.
Perwasitan (arbitrasi) di mana pihak ketiga diminta
memberikan pendapat.
Kembali ke peraturan – peraturan yang berlaku dimana
kemacetan dikembalikan pada ketentuan – ketentuan
tertulis yang berlaku dan menyetujui bahwa peraturan –
peraturan yang memutuskan penyelesaian konflik
Penyuapan (bribing) salah satu pihak menerima
kompensasi dalam penukaran untuk pencapaiannya
penyelesaian konflik.
23. tiga macam metode penyelesaian
integratif
• Konsensus.kedua belah pihak bertemu bersama untuk
mencari penyelesaian terbaik masalah mereka dan
bukan mencari kemenangan suatu pihak
• Konfrontasi.kedua belah pihak menyatakan pendapatnya
secara langsung satu sama lain dan dengan
kepemimpinan yang terampil serta kesediaan untuk
menerima penyelesaian,suatu penyelesaian konflik yang
rasional sering dapat ditemukan.
• Penggunaan tujuan – tujuan yang lebih tinggi.dapat juga
menjadi metode penyelesaian konflik bila tujuan tersebut
disetujui bersama