Dokumen tersebut membahas tentang konflik dan negosiasi dalam organisasi, meliputi pengertian, jenis, penyebab, dan proses konflik serta strategi manajemen konflik, prinsip dan proses negosiasi."
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Hana Yulia/Mulawarman University (perilaku organisasi) Kelompok 3
1. KONFLIK dan NEGOSIASI
(Perilaku Organisasi)
Dr. Warman, M.Si
KELOMPOK 3 :
1. PRIMA ADI PRATAMA (2005148015)
2. HANA YULIA (2005148004)
3. DINI HADIYANTI (2005148012)
4. HERIMAN (2005148013)
2. Agenda
Pengertian Konflik
01
Pandangan Tentang Konflik
02
Jenis dan Penyebab Konflik
03
Proses Konflik
04
Hubungan Konflik dan Kinerja
05
Strategi Manajemen Konflik
06
Negosiasi atau Perundingan
07
4. Konflik didefinisikan sebuah
sebuah proses yang bermula ketika
satu pihak menganggap pihak lain
secara negatif mempengaruhi atau
akan secara negatif mempengaruhi,
sesuatu yang menjadi kepedulian
pihak pertama.
Configure = saling memukul
Secara sosiologis, konflik adalah suatu proses
sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok)
di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan
pihak lain dengan menghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya.
6. Perkembangan pandangan tentang
Konflik dibagi menjadi:
2
3
1
Pandangan Interaksionis
Keyakinan bahwa konflik tidak hanya menjadi kekuatan positif dalam
kelompok namun konflik juga sangat diperlukan agar kelompok berkinerja
efektif.
Pandangan Hubungan Kemanusiaan (Behavioral) ( 1940-an
sampai 1970-an)
Pandangan ini berpendapat bahwa konflik adalah kejadian alamiah dalam
semua kelompok dan organisasi.
Pandangan Tradional ( 1930-an sampai 1940-an )
Berpandangan bahwa semua konflik itu berbahaya dan harus dihindari.
7. Konflik Fungsional vs Konflik Disfungsional
konflik yang menghambat
kinerja kelompok secara
spesifik.
Konflik
Disfungsional
konflik yang mendukung tujuan
kelompok dan meningkatkan
kinerjanya.
Konflik Fungsional
Lanjutan…
9. 3. Konflik
Proses
Konflik yang berhubungan dengan cara
melakukan pekerjaan.
1. Konflik
Tugas
Konflik yang
berhubungan dengan
isi dan sasaran
pekerjaan.
2. Konflik
Hubungan
Konflik yang didasarkan atas
hubungan personal.
Jenis Konflik
10. Sebab-Sebab Konflik
01 02 03 04
Setiap divisi dalam
organisasi akan berlomba
untuk mendapat bagian
dari alokasi sumber daya
yang ada. Masing-masing
menginginkan alokas
isamber daya yang
banyak agar dapat
mempercepat
pertumbuhan, kemajuan,
dan pengembangan
dalam divisi. Karena
adanya persaingan
tersebut akan memicu
timbulnya konflik.
Persaingan terhadap
sumber-sumber daya
yang langka
Dalam organisasi dapat
dipastikan ada
ketergantungan antara dua
individu atau kelompok
untuk mencapai
kesuksesan dalam tugas-
tugasnya. Apabila antara
dua pibak itu ada
perbedaan. prioritas,
kemungkinan muncul
konflikakan semakin besar.
Semakin perbedaan
dipertahankan,
kemungkinan konflik juga
akan lebih besar bahlan
lebih lama.
Ketergantungan
tugas
Bidang kerja dalam
organisasi yang
tidak jelas akan
memunculkan
konflik, dan
menciptakan suatu
kondisi dimana ada
seseorang yang
mendominasi dalam
bidangnya.
Kekaburan
batas-batas
bidang kerja
Konflik semacam ini
disebabkan adanya
imbalan atas
kemajuan suatu
divisi oleh
perusahaan, konflik
bisa muncul apabila
kegiatan monitoring
dan evaluasi
terhadap sub-sub
unit yang berbeda.
Kriteria kinerja
yang tidak
sesuai
05
Konflik juga bisa
disebabkan oleh adanya
usaha masing-masing sub
unit untuk mencapai
tujuannya. Hal ini bisa
tumbuh menjadi konflik bila
ada ketidaksesuaian antar
tujuan masing-masing,
bahkan usaha pencapaian
tujuan suatusub unit dapat
menghalangi sub unit lain
dalammencapai tujuannya
Perbedaan-
perbedaan
tujuan &
prioritas
e-journal “Acta Diurna” Volume IV. No.2. Tahun 2015
12. Robbins (2003) menjelaskan konflik terjadi melalui lima tahap, yaitu tahap oposisi atau ketidakcocokan
potensial,tahap kognisi dan personalisasi, tahap maksud, tahap perilaku dan tahap hasil
(Gambar. Proses Konflik dari Robbins, 2002)
14. Pengaruh antara Konflik terhadap Kinerja
Karyawan tercermin dalam pernyataan
Hasibuan (2013:201) yaitu:
Konflik harus dicegah dan diselesaikan sedini mungkin, supaya tetap
terwujud kerjasama yang baik, terhindar dari ketegangan dan perpecahan
di antara sesama karyawan. Persaingan sehat harus selalu diciptakan dan
dibina agar dinamika organisasi, kreativitas, intropeksi diri,pengembangan
diri, moral kerja, dan produktivitas kerja karyawan meningkat sehingga
tujuan perusahaan, karyawan, dan masyrakat tercapai.
15. Akibat negatif atau merugikan terhadap kinerja kerja dalam suatu organisasi, yaitu:
1. Kerjasama kurang serasi dan harmonis di
antara para karyawan.
2. Memotivasi sikap-sikap emosional karyawan.
4. Meningkatkan absen dan turnover karyawan.
5.Kerusakan produksi dan kecelakaan semakin
meningkat
Mangkunegara (2008:200)
3. Menimbulkan sikap apriori karyawan.
16. Adapun akibat-akibat positif /menguntungkan dari adanya konflik adalah
sebagai berikut:
01 Menimbulkan kemampuan mengoreksi diri sendiri
02 Meningkatkan prestasi
03 Pendekatan yang lebih baik
04 Mengembangkan alternatif yang lebih baik
17. Dampak dari perilaku terjadinya konflik disuatu organisasi
1. Konflik dapat menimbulkan perasaan “tidak enak" sehingga
menghambat komunikasi..
3. Konflk menyebabkan ketegangan antara individu atau
kelompok.
4. Konfik dapat menghalangi kerjasama antara individu dengan
gangguan komunikas.
Konflik sebagai Suatu Kekuatan Positif:
1. Kebutuhan untuk menyelesaikan konflik
menyebabkan orang mencari jalan untuk
mengubah cara-cara berlaku dalam hal
melaksanakan tugas-tugas..
2. Proses penyelesaian konfik dapat
merangsang timbulnya perubahan positif di
dalam organisasi yang bersangkutan.
3. Persaingan yang menyebabkan timbuinya konflik
tentang salah satu tujuan atau lebih, dapat pula
menimbulkan efek menguntungkan. Para karyawan
yang mengalami suatu suasana kompetitif antarapara
sesama pekerja sehubungan dengan pertorma, dapat
dimotivasi untuk mencurahkan upaya lebih intensif
guna memenangkan persaingan.
Konflik sebagai Suatu Kekuatan Negatif:
2. Konflik dapat membawa organis asi ke arah disintegrasi..
19. Jurnal Manajemen dan organisasi Vol VI, No 1, April 2015
Strategi dalam mengatasi konflik (manajemen konflik)
yang efektif dalam penjelasan Robbins dan Hunsaker
(1996) dan Kaushal dan Kwantes (2006) adalah
dengan melakukan berbagai upaya:
Upaya-upaya tersebut menurut penelitian yang
dilakukan Irawati (2007)membuktikan adanya
peningkatan yang signifikan terhadap kinerja
kelompok melalui:
S
21. Pengertian Negosiasi
Negosiasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(dalam Darmayanti, 2007) merupakan proses tawar
menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau
menerima guna mencapai kesepakatan bersama antara
satu pihak dengan pihak yang lain.
Tim Guru Eduka (2015) menyatakan bahwa negosiasi
merupakan suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan
melalui suatu diskusi formal. Negosiasi merupakan suatu proses
dimana kedua belah pihak mencapai perjanjian yang dapat
memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan
elemen kerja sama dan kompetisi.
Sardjono, (2009) menyatakan negosiasi berasal dari
bahasa Inggris, negotiation. Artinya perundingan.
Perundingan dapat juga diartikan sebagai musyawarah
untuk mufakat. Negosiasi merupakan suatu usaha
untuk membangun kerja sama antara beberapa pihak.
Yustinah dan Iskak (2008) menyatakan bernegosiasi
merupakan suatu proses tawar menawar dengan
cara berunding untuk memberi atau menerima
dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan
bersama antara satu pihak dengan pihak yang lain.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa negosiasi merupakan suatu cara yang ditempuh oleh kedua
belah pihak untuk menyelesaikan suatu masalah dengan cara bertukar pikiran untuk mencapai musyawarah untuk
mufakat.
22. Proses Negosiasi
Pihak yang memiliki program
atau pihak pertama yang
menyampaikan maksud
dengan kalimat yang santun,
jelas, dan terperinci.
Pihak mitra bicara
menyanggah mitra bicara
dengan cara santun dan
tetap menghargai pihak yang
pertama.
Pemilik program
mengemukakan argumentasi
dengan menggunakan
kalimat yang santun dan
meyakinkan mitra bicara.
Tim Guru Eduka (2015) menyatakan proses negosiasi terdiri dari
Tim Guru Eduka. 2015. Mega Book Pelajaran SMA/MA IPA. Jakarta: Cmedia.
23. Hal – Hal yang Harus Diperhatikan dalam Negosiasi
Pendapat yang disampaikan dengan
lancar, jelas, dan sopan. Hal ini
bertujuan agar tidak terjadi kesalahan
dalam memahami pendapat yang
disampaikan.
Menyampaikan pendapat dengan intonasi
dan suara yang keras agar dapat dengan
mudah dipahami oleh orang lain.
Penyampaian pendapat dengan intonasi
dan suara yang kurang keras, akan
menyebabkan pembaca kesulitan dalam
mendengar dan memahami hal yang
disampaikan.
Kejelasan dalam menyampaikan
pendapat. Pendapat yang
disampaikan dengan jelas akan
menjadikan orang lain percaya dan
yang diajak negosiasi dapat
memahami yang disampaikan.
Pendapat yang disampaikan disertai
dengan alasan, fakta, atau contoh
yang jelas. Hal ini bertujuan agar apa
yang disampaikan berdasarkan pada
alasan yang dapat diterima secara
rasional dan benar adanya.
Darmayanti (2007) menyatakan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menyampaikan
pendapat dalam negosiasi, yaitu:
Darmayanti, N. 2007. Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Madia. Bandung: Grafindo.
24. menyatakan tujuan
negosiasi untuk
mendelegasikan suatu
kepentingan pada pihak
yang lain. Namun,
pendelegasian ini dapat
terlaksana jika kedua belah
pihak memiliki korelasi
dalam sumber daya alam
yang dimiliki.
Sardjono, (2009)
Selain itu, negosiasi juga bertujuan untuk mendapatkan simpati dari suatu
gagasan yang sedang ditawarkan. Secara implisit tujuan dari negosiasi
berhubungan dengan marketing. Marketing yang dimaksud bukan hanya
berkaitan dengan barang konsumtif, namun juga pelayanan jasa
Tujuan Negosiasi
25. Prinsip Negosiasi
Akuntabilitas
merupakan dapat dipertanggungjawabkan. Artinya, seseorang yang
melakukan negosiasi hendaknya konsekuen dengan yang dikatakan.
Keadilan
yang dimaksudkan yaitu pembagian porsi dalam suatu kerja sama harus
adil. Dalam negosiasi hendaknya tidak memberikan pihak pada oknum
tertentu, yang dinilai lebih memiliki kepentingan.
Transparansi
merupakan kejujuran. Namun, bukan berarti tidak diperbolehkan
menentukan taktik. Taktik yang dilakukan bukanlah suatu kebohongan.
.
Saling menghargai dan menghormati
ini bertujuan untuk membina hubungan baik dengan partner. Sikap saling
menghargai dan menghormati hendaknya juga ditunjukkan, ketika
melakukan negosiasi.
Sardjono,
(2009)
Sardjono, T. 2009. 8 Langkah Sukses Negosiasi. Depok: Raih Asa Sukses.
27. Perundingan merupakan
sebuah proses dimana dua
belah pihak atau lebih saling
bertukar barang atau jasa dan
mencoba menyepakati jalan
tengah perihal konflik yang
terjadi. Bahkan ini dituangkan
dalam konsep BATNA (Best
Alternative to Negotiated
Agreement)
Perundingan
Proses
Perundingan
28. PERUNDINGAN PIHAK KETIGA.
Pihak ketiga dilibatkan saat pihak-pihak yang bernegosiasi mengalami
jalan buntu,adakalanya pihak ketiga sengaja dilibatkan sejak awal
proses negosiasi. Dalam keadaan apapun, negosiasi yang melibatkan
pihak ketiga semakin banyak digunakan
MEDIATOR
Pihak ketiga yang bersifat netral dan memfasilitasi penyelesaian perundingan dengan
menggunakan penalaran, persuasi dan saran-saran sebagai alternatif. Arbitrator. Pihak ketiga
yang memiliki kewenangan untuk memaksakan kesepakatan. Pendamai. Pihak ketiga yang
dipercayai dimana menyediakan sambungan komunikasi informal antara negosiator dan
lawannya. Konsultan. Pihak ketiga yang tidak memihak, terampil dalam manajemen konflik, yang
mencoba memberikan penyeleseian keputusan yang kreatif melalui komunikasi dan analisis.