1. Making higher
Education Open
All
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA DALAM
ORGANISASI: KOMUNIKASI, KONFLIK &
NEGOSIASI
Inisiasi Tuton-6
Mata Kuliah : Perilaku Organisasi
Program Studi : Magister Manajemen
2. A. DEFINISI KOMUNIKASI
Istilah “Komunikasi” berasal dari kata latin “Communicatio”, dan bersumber dari kata
“Communis” yang bermakna umum atau bersama-sama.
Menurut Webster New Collogiate Dictionary dijelaskan bahwa komunikasi adalah
“Suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui system lambang-lambang,
tanda-tanda atau tingkah laku”.
Dalam komunikasi berharap adanya saling pemahaman (common understanding).
Dalam kehidupan organisasi, proses komunikasi dapat dianalisis melalui tiga level berbeda,
yaitu komunikasi antarindividu (interpersonal communication), komunikasi dalam kelompok
(communication in groups), dan komunikasi organisasi (organizational communication).
3. Fungsi –Fungsi Komunikasi
Komunikasi, pemindahan pemahaman tentang makna.
Fungsi-fungsi Komunikasi
1. Mengendalikan Perilaku anggota .
2. Mendorong motivasi bagi apa yang harus dilakukan.
3. Menyiapkan mengeluarkan ekspresi emosional.
4. Menyediakan informasi yang diperlukan untuk
membuat keputusan
4. Sumber
Penerima Membaca
sandi
Jaringan
Pengkodean
Pesan Pesan
Pesan
Pesan
umpan balik
Proses komunikasi, langkah-
langkah antara sumber dan penerima
yang mengakibatkan pemindahan dan
memahami arti
B. PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi adalah sebuah proses
yang melibatkan dua belah pihak. Salah satu
model secara tradisional digunakan untuk
menggambarkan berlangsungnya proses itu
disebut conduit model.
5. C. KOMUNIKASI VERBAL VS NONVERBAL
1. Komunikasi Verbal
Bekomunikasi menggunakan kata disebut komunikasi verbal.
2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah sebuah komunikasi ketika segala bentuk pesan
yang dikirim atau diterima tidak menggunakan kata-kata verbal, baik tertulis maupun
lisan, melainkan bahasa isyarat yang bersifat nonverbal, seperti bahasa tubuh, ekspresi
wajah, dan elemen nonverbal lainnya.
6. Komunikasi lisan
•Keuntungan: kecepatan dan umpan balik.
•Kekurangan: Penyimpangan dari pesan.
Komunikasi tertulis
•Keuntungan: Nyata dan dapat dibuktikan.
•Kekurangan: memakan waktu dan tidak memiliki umpan balik.
Komunikasi hubungan nonverbal
•Keuntungan: Mendukung komunikasi lainnya dan menyediakan ekspresi yang dapat diamati dari
emosi-emosi dan perasaan.
•Kekurangan: Kesalahpahaman dari bahasa tubuh gerakan (gesture) atau dapat mempengaruhi tafsiran
penerima pesan.
D. KOMUNIKASI ANTARINDIVIDU (INTERPERSONAL COMMUNICATION)
Titik tekan pada komunikasi antarindividu (interpersonal communication) adalah menyampaikan
informasi dari seseorang ke orang lain.
7. E. KOMUNIKASI ORGANISASI
1. Pengaruh Struktur Organisasi
Komunikasi akan menjadi efektif jika informasi diatur dan dibatasi. Alasannya, kebebasan informasi
menyebabkkan timbulnya information overload, informasi berlebihan yang tidak diperlukan bagi seseorang
atau unit organisasi tertentu. Information overload bisa diatasi dengan memanfaatkan keberadaan struktur
organisasi formal.
2. Aliran Komunikasi Organisasi
Struktur organisasi dapat dibedakan melalui tiga bentuk, yaitu komunikasi dari atas ke bawah (downward
communication), komunikasi dari bawah ke atas (upward communication), dan terakhir komunikasi
menyamping (horizontal communication).
A) Downward communication
Komunikasi dari atas ke bawah mengalir mengikuti hierarki organisasi.
B) Upward communication
Komunikasi yang mengalir dari level bawah ke atas. Tujuan utama dari jenis komunikasi ini
adalah memberi umpan balik atasan tentang berfungsi tidaknya organisasi tempat kerja.
C) Horizontal communication
Antara seorang manajer dan manajer lain atau antara unit organisasi dan organisasi lain yang
kedudukannya dalam organisasi setara. Komunikasi ini berfungsi sebagai media koordinasi
kerja antarteman sejawat.
8. 3. Komunikasi Informasi dalam Organisasi
A) Grapevine (selentingan)
Grapevine atau selentingan dalam bahasa Indonesia merupakan sistem
komunikasi informal. Artinya, informasi yang dihasilkan dari proses komunikasi ini
beredar dalam lingkungan organisasi dan bukan informasi resmi yang bisa
dipertanggungjawabkan pihak manajemen.
B) Rumor
Rumor adalah informasi yang mengalir secara tidak resmi dalam lingkungan
organisasi dan tidak berdasarkan fakta yang bisa diverifikasi kebenarannya.
9. SARAN-SARAN UNTUK MENGURANGI
DAMPAK NEGATIF RUMOR
•Mengumumkan jadwal kegiatan untuk membuat keputusan
keputusan penting.
•Jelaskan keputusan-keputusan dan perilaku yang mungkin muncul
saat inkonsisten atau rahasianya,
•Tekankan kekurangannya, serta secara terbalik, dari kernel
keputusan-keputusan dan rencana masa depan.
•Terang-terangan membahas kemungkinan terburuk kemungkinan- ia
hampir tidak pernah sebagai kegelisahan pemancing sebagai
mengungkapkan berkhayal.
10. Konflik dan Negosiasi
Konflik adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan sebuah organisasi. Konflik
sesungguhnya tidak perlu dihindari, apalagi konflik tidak selamanya berdampak buruk bagi
organisasi. Yang perlu dilakukan para manajer sebagai penanggung jawab organisasi adalah
mengelola konflik.
Seorang manajer dituntut memiliki kemampuan negosiasi meski kadang-kadang
melibatkan pihak ketiga dalam penyelesaian konflik tidak bisa dihindarkan.
11. DINAMIKA HUBUNGAN INTERPERSONAL
1. Alturism
Perilaku prososial atau dalam konteks organisasi disebut organizational citizenship behavior (perilaku
kewarganegaraan organisasi) adalah perilaku yang dimotivasi untuk mendahulukan kepentingan orang lain
ketimbang diri sendiri.
2. Kooperatif
Jika Anda membantu orang lain dan tidak berharap apa-apa, perilaku menolong tersebut adalah perilaku altruistik.
Namun, jika anda membantu orang lain dan dengan membantu orang lain tersebut sesungguhnya Anda
membantu diri sendiri, perilaku seperti ini disebut perilaku kooperatif.
3. Kompetitif
Secara umum kompetisi merupakan interaksi antar dua orang atau lebih atau antara dua pihak atau lebih yang
tidak semua orang atau semua pihak bisa secara bersama-sama memenuhi tujuannya.
4. Konflik
Berbeda dengan kompetisi yang merupakan tindakan mengalahkan pihak lain, konflik akan muncul jika seseorang
atau satu pihak “menganggap” orang lain atau pihak lain menghalangi dirinya untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki.
12. Mitos tentang konflik Yang benar tentang konflik
• Konflik di tempat kerja selalu bersifat
disfungsional.
• Konflik selalu bisa diselesaikan.
• Konflik akan hilang dengan sendirinya jika
diabaikan.
• Konflik selalu menghasilkan pemenang dan pihak
yang kalah.
• Konflik merupakan bagian integral dari kehidupan
organisasi.
• Sebagian besar konflik bisa di manage.
• Konflik dapat memotivasi adanya perubahan.
• Konflik dapat membantu hubungan baik antaranggota
kelompok.
Mitos dan yang sesungguhnya konflik
13. •Konflik fungsional (positif): konflik yang menunjang tujuan-tujuan
kelompok/individu
•Konflik disfungsional (negatif): konflik yang menghambat/mengganggu
kinerja individu/kelompok/organisasi. Bisa jadi terjadi karena apabila salah
satu atau kedua belah pihak menciptakan suatu kondisi yang menyulut
terjadinya konflik lebih lanjut. Muncul perasaan kecewa, cemas, tegang,
atau perasaan bermusuhan.
14. Tahap 1
Potensi konflik
Antesenden:
Komunikasi
Struktur Organisasi
Kepribadian
Persepsi tentang
konflik
Merasakan adanya
konflik
Konflik
terbuka
Hasil negatif
Hasil positif
Tahap 2
Kognisi &
personalisasi
Tahap 3
Prilaku konflik
Tahap 4
Hasil konflik
Proses Terjadinya Konflik
15. Konflik kepribadian
Konflik kepribadian secara umum adalah saling beroposisi antarindividu yang
didasarkan pada perasaan tidak suka, tidak sependapat, dan
perbedaaan gaya masing-masing.
Konflik antarkelompok
Konflik tidak hanya terjadi antarindividu, tetapi juga antarkelompok. Konflik
antarkelompok kerja, tim kerja, atau antardepartemen kadang-kadang tidak
hanya bersifat fungsional, tetapi juga mengancam daya kompetisi organisasi.
Konflik lintas budaya
Tipe ketiga adalah konflik lebih disebabkan perbedaan budaya kedua belah
pihak yang berinteraksi.
16. 1) Mengatasi konflik disfungsional
Konflik disfungsional merupakan konflik yang tidak diharapkan karena bisa mengganggu jalannya
proses organisasi dan ujung-ujungnya juga mengganggu kinerja organisasi.
Kompromi
Akomodasi
Menghindari
Integrasi
Dominasi
Tinggi
Rendah
Tinggi Rendah
Memperhatikan
orang
lain
17. 5. Negosiasi
Negosiasi sering didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dengan cara saling
menerima dan memberi (take and give) antara pihak-pihak yang saling bergantung, tetapi
masing-masing pihak memiliki preferensi berbeda. Inti dari negosiasi adalah tarik ulur atau
tawar-menawar menuju sebuah kesepakatan meski dalam dunia politik sering didengar istilah
kesepakatannya adalah tidak sepakat.
Tipe negosiasi
a) Tipe distributif, adalah mekanisme pengambilan keputusan dalam negosiasi yang tujuannya
memenangkan tawar-menawar
b) Tipe integratif, dalam tipe ini negosiator berusaha secara optimal untuk mencapai
kesepakatan. Untuk itu, tidak jarang kedua belah pihak mau berkolaborasi untuk mencapai
kesepakatan yang sesungguhnya bukan kesepakatan semu, seperti pada tipe distributif.
18. Perbedaan antara Tipe Integratif dan Distributif
Kemungkinan
hasil
Integratif Distributif
Win-win Win-lose atau lose-lose
Pentingnya meneruskan
hubungan dengan partner
Tujuan
Iklim bernegosiasi
Waktu yang dibutuhkan
Dimensi waktu
Tinggi
Berkolaborasi dan menghasilkan
banyak pilihan atau solusi
Terbuka, komunikatif, kreatif, dan
mau melakukan perubahan
Sangat banyak
Sekarang dan mendatang
Rendah
Pemenang mengambil
keuntungan
Berusaha menang dengan segala
cara dan tidak keberatan walk out
Sedikit waktu
Sementara saja