1. G
a
m
b
a
r
a
n
K
l
i
n
i
k
Web Of Causation of Hypospadias
Minggu ke-6 kehamilan, terbentuk
genital tuberkel (calon penis)
Sering disertai
undescended testis
(testis tidak turun
ke kantung
skrotum)
Penis
bengkok
ketika
ereksi
Kulit penis bagian
bawah sangat tipis,
preputium dibagian
dorsal yang berlebih
Adanya chordee
(jaringan fibrosa
yang mengelilingi
meatus dan
membentang hingga
ke glans penis,
teraba lebih keras
dari jaringan sekitar)
Perkembangan
uretra
Penyatuan lipatan
uretra di
permukaan ventral
penis
Anomaly penis
Minggu ke-7,terbentuk
genital fold(calon uretra) di
kedua sisi genital tuberkel
Genital fold
berfusi secara
tidak lengkap
pada garis tengah
lipatan uretra
KOMPLI-
KASI
*perdarah
an
*infeksi,
*Fistel
uretrokut
an,
*striktur
uretra,
*stenosis
uretra,
*divertikel
uretra.
RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN
(Speer,1999)
PRINSIP PEMBEDAHAN:
1. Chordectomy : membentuk penis menjadi lurus saat
ereksi dengan cara menghilangkan jaringan chorde
sebersih mungkin
2. Uretroplasty: membuat uretra sehingga muara uretra
eksterna terletak di glans penis
HIPOSPADIA
Menurut bahasa Yunani, yaitu Hypo (below)
dan spaden (opening)→ adalah Cacat
bawaan berupa muara ureta (lubang
kencing) yang tidak terletak di ujung penis
akibat kegagalan dalam proses
pembentukannya.
Muara uretra
eksterna di
bagian ventral
penis
Gangguan
hubungan
seksual
Gangguan pancaran
urin dan semen
(terutama hipospadia
derajat3)
Gangguan
funggsi
reproduksi
(infertilitas)
USIA UNTUK
PEMBEDAHAN:
Sebelum fase toilet
training/usia 2 tahun
(Price & Wilson, 2006).
Usia pra sekolah(ukuran
penis sesuai untuk
pembedahan)
PENATALAKSANAAN:
PEMBEDAHAN
(Hasil pembedahan Penis
lurus, simetris, dan
memiliki Orifisium
Urethra Eksterna (OUE)
di ujung penis)
TEKNIK
One stage:
Horton,
Devine dll
Multi stage:
Sidiq-Chaula,
Thiersch-
Duplay, Dennis
Brown dll
ETIOLOGI:
Genetik: bapak
hipospadia→50% anak
hipospadia
Hormon: defisiensi
androgen (androgen
converting enzyme/5
alpha-reductase)
Lingkungan: Endocrin
discrupting chemicals
polychlorobiphenyls,
dioxin, furan, peptisida
organochlorin,
alkilphenol
polyethoxsylates dan
phtalites
KELOMPOK 8:
Dian Kurniasih0606102303 Erni Setiyowati0606102404
Kartika Dwiastuti0606102644 Tri Nia Yunita0606103136
Resiko infeksi
(letak OUE
dekat dengan
anus)
2. Postoperative
Preoperative
Pengkajian:
Lihat gambaran klinis
Diagnosa Keperawatan:
Ansietas (anak dan orang
tua) berhubungan dengan
prosedur pembedahan
(uretroplasty)
Hasil yang diharapkan:
Anak dan orang tua
mengalami penurunan rasa
cemas yang ditandai oleh
ungkapan pemahaman
tentang prosedur bedah.
Jelaskan pada anak dan orang tua
mengenai prosedur pembedahan
dan perawatan yag akan
dilakukan/perawatan yang
diharapkan setelah pembedahan.
Gunakan gambar dan boneka saat
menjelaskan prosedur pada anak.
Jelaskan bahwa pembedahan
dilakukan dengan memperbaiki
letak muara uretra.
Jelaskan juga bahwa akan dipasang
kateter urin menetap dan anak
akan dipasang restrain untuk
mencegah anak melepas kateter.
Beri pengertian pada anak bahwa
anak mungkin akan pulang
dengan terpasang kateter.
Berikan anak kesempatan untuk
mengekspresikan imajinasi dan
rasa takutnya dengan
menggunakan boneka dan wayang.
Rencana intervensi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian:
Genitourinary
Pembengkakan penis
Perdarahan pada daerah yang di bedah
Disuria
Diagnosa keperawatan:
Risiko infeksi (traktus urinarius) berhubungan
dengan pemasangan kateter menetap.
Hasil yang diharapkan:
Tidak terjadi infeksi pada anak yang
ditunjukkan dengan hasil normal urinalisis
serta suhu tubuh kurang dari 37.8˚C.
Pertahankan kantung drainase kateter di bawah
garis kandung kemih dan pastikan bahwa tidak
terdapat simpul dan kusut pada selang.
Gunakan teknis aseptic ketika mengosongkan
kantung kateter
Pantau urin anak untuk pendeteksian kekeruhan
atau sedimentasi. Periksa juga balutan bedah
setiap 4 jam, untuk mengkaji bila tercium bau
busuk atau drainase purulen; laporkan tanda-
tanda tersebut kepada dokter segera.
Berikan semangat anak untuk minum air putih
paling tidak 60 ml per jam
Kolaborasikan pemberian antibiotic profilaksis
untuk mencegah terjadinya infeksi. Monitoring
efek terapeutiknya terhadap anak, serta efek
samping yang mungkin terjadi.
Pengkajian:
Neurologi
Mudah marah (irritabilitas)
Gelisah (restlessness)
Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan
pembedahan
Hasil yang diharapkan:
Anak memperlihatkan peningkatan
rasa nyaman yang ditunjukkan dengan
menangis, gelisah, dan ekspresi nyeri
berkurang.
Kolaborasikan pemberian
analgesic
Pastikan kateter berada
pada posisi yang benar
dan tidak terjadi lilitan
pada selang.
Rencana intervensi
Rencana intervensi
Pemeriksaan lainnya
yang sering
dilakukan yaitu:
Ginjal
Urethtroscopy
cystoscopy
Excretory
Urography
Pemeriksaan
dilakukan karena
hipospadi sering
disertai kelainan pada
ginjal.
DERAJAT
HIPOSPADIA:
Menurut Paulozzi dkk
(1997), derajat hipospadia
dibagi menjadi 3 yaitu:
1.Derajat 1 : OUE
terletak pada
permukaan ventral
glans penis dan korona
glandis
2.Derajat 2 : OUE
terletak pada
permukaan ventral
korpus penis
3.Derajat 3 : OUE
terletak pada
permukaan ventral
skrotum atau perineum.
REFERENSI
Budi, S.A. Hypospadia. http://surabayaplasticsurgery.blogspot.com/2008/10/hypospadia.html
Hipospadia. http://www.klikdokter.com/illness/detail/73
Hypospadia .http://www.bedahugm.net/Hipospadia/
Hypospadia. http://unicefcorporation.com/?page id=102
Potts, N.L. & Mandleco, B. L., (2007). Pediatric nursing. 2nd ed. New York : Thomson Delmar
Learning
Price, S. A.& Wilson, L.M. (2006). Patofisiologi.konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta:
Penerbit EGC
Speer, K.M. (1999). Pediatric care planning: Now with clinical pathways. United States of America:
Springhouse