SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Kelompok5
BAB 9
E-GOVERNMENT AT THE LOCAL LEVEL
Muhammad Hanif
Sahdan Tuah
Vresya Dian Pratiwi
Apa itu E-Gov?
 E-Government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah yang memungkinkan
pemerintah untuk mentransformasikan hubungan dengan masyarakat, dunia bisnis, dan pihak
yang berkepentingan (Worldbank, 2002 ).
 Dalam prakteknya, e-Government adalah penggunaan internet untuk melaksanakan urusan
pemerintah dan penyediaan pelayanan publik yang lebih baik dan cara yang berorientasi pada
pelayanan masyarakat.
 Pada tahun 2007, 402 kabupaten/kota (84 persen) di Indonesia sudah memiliki website (jumlah
seluruh kabupaten/kota di 33 provinsi adalah 443).
Kewenangan dan Tanggungjawab
Perihal kewenangan dan tanggung jawab penyelenggaraan E-Government di daerah dapat
diperhatikan dalam Pasal 12 ayat (2) huruf j Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (UU No. 23 Tahun 2014), yang di dalamnya mengatur
tentang salah satu urusan (baca: kewenangan) pemerintahan wajib yang tidak berkaitan
dengan pelayanan dasar yaitu komunikasi dan informatika. Selanjutnya dalam Lampiran
huruf P UU No. 23 Tahun 2014 yang mengatur tentang pembagian urusan pemerintahan
antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota, penyelenggaran E-Government
diletakkan sebagai Sub- Urusan dari Urusan Komunikasi dan Informatika, yaitu sub-urusan
Aplikasi Informatika.
Dalam sub-urusan aplikasi informatika tersebut, ranah kewenangan kabupaten/kota
berkenaan atau mencakup: (1) pengelolaan nama domain yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat dan sub domain di lingkup Pemerintah Daerah kabupaten/kota; dan (2)
Pengelolaan Egovernment di lingkup Pemerintah Daerah kabupaten/kota.
Penggunaan E-Gov di Pemerintahan
Daerah
Pada tingkat pemerintah daerah (pemda), masing-masing mengembangka situs resm daerahnya. Situs ini
berisi informasi mengenai daerah masing-masing, mulai dari sejarah profil pemerintahan, profil geografi,
sampai program dan kegiatan yang dilakukan termasuk menu interaktif didalamnya. Namun tiap daerah
menampilkannya secara berbeda, tergantung dari kemampuan masing-masing pemda. Dari 33 provinsi
dan 443 kabupaten/kota, 402 diantaranya sudah memiliki website (84 persen), dengan tingkat kemudahan
akses yang berbeda.
Pemerintah daerah telah mencoba untuk selalu berinovasi dengan menggunakan teknologi ini. Menurut
Ibenk (2007), bahkan selama ini terbukti beberapa terobosan lahir dari Pemerintah Daerah, seperti e-
procurement Surabaya, pelayanan satu pintu Sragen, jaringan enterprise jogja, administrasi kependudukan
Balikpapan dan banyak lagi. Implementasi integrasi database pun berjalan baik di beberapa daerah,
seperti Kebumen yang mampu mengintegrasikan database kepegawaian bagi 5 aplikasi, Kota Semarang
dan kota Magelang yang mengintegrasikan database kependudukan dan pendidikan, dan sebagainya.
Semua hasil kerja mandiri daerah tanpa ada campur tangan pusat. Dengan biaya yang jauh lebih efisien
namun efektif. Aturan yang diterapkan pun tidak atau belum diatur oleh Pusat. Akan tetapi semua itu
berjalan baik dan mendapat dukungan masyarakat penggunanya. (Sufianti, 2007)
Perkembangan E-Gov
Kemkominfo melalui Direktorat e-Government menyelenggarakan Pemeringkatan e-Government
Indonesia (PeGI), PeGI dilakukan dengan mengevaluasi pelaksanaan e-Government guna
mendapatkan peta kondisi pemanfaatan teknologi informasi secara nasional.
Dimensi yang diukur dalam PeGI terdiri dari kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, aplikasi, dan
perencanaan (Direktorat e-Government, 2015). Instansi peserta mengirimkan 2 orang wakil yang
terdiri dari 1 pejabat dan 1 staf teknis yang dapat menjelaskan kondisi pengembangan teknologi
informasi di instansinya. Peserta membawa data inventaris SDM, daftar kebijakan terkait TI termasuk
peraturan, keputusan, pedoman, data inventarisasi aplikasi dan infrastruktur, topologi jaringan dan
struktur organisasi pengelola TI. Data-data ini nanti yang akan dinilai oleh tim asesor (Kemkominfo,
2013).
PeGI tingkat provinsi belum diikuti oleh seluruh pemerintah provinsi. Pada 2011 diikuti oleh 26 provinsi (Hernikawati, 2013),
diikuti oleh 24 pada 2012, diikuti oleh 21 provinsi pada 2013, diikuti oleh 22 provinsi pada 2014, dan 20 provinsi pada 2015
(Direktorat e-Government, 2015). Hasil rata-rata PeGI juga menunjukkan pola yang fluktuatif. e-Government dinilai ‘kurang’
pada 2012, ‘baik’ pada 2013, ‘kurang’ pada 2014, dan ‘baik’ pada 2015. Dari fakta ini diketahui bahwa tidak semua
pemerintah provinsi mengikuti evaluasi, ini berarti bahwa evaluasi PeGI bersifat opsional, pemerintah daerah memiliki
kewenangan untuk mengikuti atau tidak. Meskipun selalu diikuti oleh lebih dari 50% dari jumlah provinsi di Indonesia,
ketidakikutsertaan beberapa provinsi dalam PeGI menjadikan hasil evaluasi tidak menunjukkan kondisi nasional seperti
tujuan awal evaluasi PeGI.
Dalam konteks Indonesia, dipaparkan dalam Instruksi Presiden No 3 Tahun 2003 bahwa pengembangan e-Government
dilakukan melalui 4 tingkatan:
(1) persiapan,
(2) pematangan,
(3) pemantapan, dan
(4) pemanfaatan.
Saat ini sudah 14 tahun sejak dirilisnya Instruksi Presiden No 3 Tahun 2003. Meskipun evaluasi e-Government di Indonesia
dilakukan secara resmi oleh Kemkominfo melalui PeGI, hingga saat ini belum ada penelitian yang memetakan
perkembangan pelaksanaan e-Government dengan menggunakan 4 tahapan yang dibahas dalam Instruksi Presiden No 3
Tahun 2003. Penelitian ini adalah pendekatan lain yang bersifat indikatif, yang memungkinkan untuk diikuti oleh seluruh
pemerintah daerah di Indonesia sehingga dapat mengetahui kondisi e-Government di Indonesia.
Untuk penggunaan E-Gov kedepan
Untuk mendorong percepatan aplikasi e-Government dalam rangka peningkatan
kualitas pelayanan publik, disarankan agar pemerintah daerah:
(a) Meningkatkan kemampuan penggunaan internet baik di kalangan SDM
aparatur maupun masyarakat;
(b) Meningkatkan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses internet.
Mahalnya harga berlangganan internet merupakan kendala utama; dan
(c) Merubah pola pikir masyarakat berkaitan dengan digital knowledge, sehingga
pengaliran proses informasi dan pengetahuan yang semula bertumpu pada
media fisik (misalnya kertas) berubah menjadi melalui media digital.

More Related Content

What's hot

Pengembangan E-Government di Pemerintah Daerah
Pengembangan E-Government di Pemerintah DaerahPengembangan E-Government di Pemerintah Daerah
Pengembangan E-Government di Pemerintah DaerahIndriyatno Banyumurti
 
Madhuri, hapzi ali, tugas 1, ut sorong, 2018
Madhuri, hapzi ali, tugas 1, ut sorong, 2018Madhuri, hapzi ali, tugas 1, ut sorong, 2018
Madhuri, hapzi ali, tugas 1, ut sorong, 2018MADHURIMADHURI14
 
E government dalam pelayanan publik
E government dalam pelayanan publikE government dalam pelayanan publik
E government dalam pelayanan publikMuslimin B. Putra
 
A general framework for eGoverment
A general framework for eGovermentA general framework for eGoverment
A general framework for eGovermentArif Alfian
 
Membangun e-Government di Indonesia
Membangun e-Government di IndonesiaMembangun e-Government di Indonesia
Membangun e-Government di IndonesiaMohamad Adriyanto
 
Makalah e goverment Unbaja
Makalah e goverment UnbajaMakalah e goverment Unbaja
Makalah e goverment UnbajaDede Muhimat
 
Amelia fitri handayani
Amelia fitri handayani Amelia fitri handayani
Amelia fitri handayani Muhlizar
 
Desain sistem aplikasi e government berbasis free and open source software
Desain sistem aplikasi e government berbasis free and open source softwareDesain sistem aplikasi e government berbasis free and open source software
Desain sistem aplikasi e government berbasis free and open source softwaree-government Kaltim
 
Ppt muhlizar
Ppt muhlizarPpt muhlizar
Ppt muhlizarMuhlizar
 
Infrastruktur dan aplikasi berbagi pakai
Infrastruktur dan aplikasi berbagi pakaiInfrastruktur dan aplikasi berbagi pakai
Infrastruktur dan aplikasi berbagi pakaiHerold Barauntu
 

What's hot (19)

E goverment
E govermentE goverment
E goverment
 
BAB 2
BAB 2BAB 2
BAB 2
 
Pengembangan E-Government di Pemerintah Daerah
Pengembangan E-Government di Pemerintah DaerahPengembangan E-Government di Pemerintah Daerah
Pengembangan E-Government di Pemerintah Daerah
 
Madhuri, hapzi ali, tugas 1, ut sorong, 2018
Madhuri, hapzi ali, tugas 1, ut sorong, 2018Madhuri, hapzi ali, tugas 1, ut sorong, 2018
Madhuri, hapzi ali, tugas 1, ut sorong, 2018
 
EGov Application in Indonesia
EGov Application in IndonesiaEGov Application in Indonesia
EGov Application in Indonesia
 
E government dalam pelayanan publik
E government dalam pelayanan publikE government dalam pelayanan publik
E government dalam pelayanan publik
 
A general framework for eGoverment
A general framework for eGovermentA general framework for eGoverment
A general framework for eGoverment
 
Materi e government
Materi e governmentMateri e government
Materi e government
 
Membangun e-Government di Indonesia
Membangun e-Government di IndonesiaMembangun e-Government di Indonesia
Membangun e-Government di Indonesia
 
E government ppt
E government pptE government ppt
E government ppt
 
Makalah e goverment Unbaja
Makalah e goverment UnbajaMakalah e goverment Unbaja
Makalah e goverment Unbaja
 
E-Government
E-GovernmentE-Government
E-Government
 
E Government Di Indonesia
E Government Di IndonesiaE Government Di Indonesia
E Government Di Indonesia
 
E-LEADERSHIP DI INDONESIA
E-LEADERSHIP DI INDONESIAE-LEADERSHIP DI INDONESIA
E-LEADERSHIP DI INDONESIA
 
E government
E governmentE government
E government
 
Amelia fitri handayani
Amelia fitri handayani Amelia fitri handayani
Amelia fitri handayani
 
Desain sistem aplikasi e government berbasis free and open source software
Desain sistem aplikasi e government berbasis free and open source softwareDesain sistem aplikasi e government berbasis free and open source software
Desain sistem aplikasi e government berbasis free and open source software
 
Ppt muhlizar
Ppt muhlizarPpt muhlizar
Ppt muhlizar
 
Infrastruktur dan aplikasi berbagi pakai
Infrastruktur dan aplikasi berbagi pakaiInfrastruktur dan aplikasi berbagi pakai
Infrastruktur dan aplikasi berbagi pakai
 

Similar to Bab 9 tugas e gov

SURVEI E-GOVERMENT
SURVEI E-GOVERMENTSURVEI E-GOVERMENT
SURVEI E-GOVERMENTOktaAlamsyah
 
Makalah komputer pemerintahan
Makalah komputer pemerintahanMakalah komputer pemerintahan
Makalah komputer pemerintahanviqrialfi
 
Egovernment dan Pengelolaan Urusan Publik
Egovernment dan Pengelolaan Urusan PublikEgovernment dan Pengelolaan Urusan Publik
Egovernment dan Pengelolaan Urusan PublikOlfin Istianni
 
soft copy elektronik sistem yang digunakan
soft copy elektronik sistem yang digunakansoft copy elektronik sistem yang digunakan
soft copy elektronik sistem yang digunakanRizky Gushendrawan II
 
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...Rafiansa Zawani
 
Implementasi Sistem Informasi pada Sekretariat Jenderal MPR RI
Implementasi Sistem Informasi pada Sekretariat Jenderal MPR RIImplementasi Sistem Informasi pada Sekretariat Jenderal MPR RI
Implementasi Sistem Informasi pada Sekretariat Jenderal MPR RIAzhyqaRereanticaMart
 
Intervensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Percepatan Reformasi Biro...
Intervensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Percepatan Reformasi Biro...Intervensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Percepatan Reformasi Biro...
Intervensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Percepatan Reformasi Biro...Kurniawan Saputra
 
Evaluasi keberhasilan website pemerintah dengan pendekatan itposmo
Evaluasi keberhasilan website pemerintah dengan  pendekatan  itposmoEvaluasi keberhasilan website pemerintah dengan  pendekatan  itposmo
Evaluasi keberhasilan website pemerintah dengan pendekatan itposmoWenny Yanti
 
Tugas kelompok 2 Government Digital
Tugas kelompok 2 Government Digital Tugas kelompok 2 Government Digital
Tugas kelompok 2 Government Digital AlberthaBano
 
PENERAPAN SIMAPATDA SEBAGAI BENTUK PENERAPAN E-GOVERMENT PADA DISPENDA KAB. K...
PENERAPAN SIMAPATDA SEBAGAI BENTUK PENERAPAN E-GOVERMENT PADA DISPENDA KAB. K...PENERAPAN SIMAPATDA SEBAGAI BENTUK PENERAPAN E-GOVERMENT PADA DISPENDA KAB. K...
PENERAPAN SIMAPATDA SEBAGAI BENTUK PENERAPAN E-GOVERMENT PADA DISPENDA KAB. K...Suzan Tengku Susan
 
Presentasi komputer dalam pemerintahan
Presentasi komputer dalam pemerintahanPresentasi komputer dalam pemerintahan
Presentasi komputer dalam pemerintahankristi_12345
 
Faktor sukses kualitas layanan e1
Faktor sukses kualitas layanan e1Faktor sukses kualitas layanan e1
Faktor sukses kualitas layanan e1Muhammad Faiz
 

Similar to Bab 9 tugas e gov (20)

Analisis e-govermant
Analisis e-govermantAnalisis e-govermant
Analisis e-govermant
 
SURVEI E-GOVERMENT
SURVEI E-GOVERMENTSURVEI E-GOVERMENT
SURVEI E-GOVERMENT
 
E government ppt
E government pptE government ppt
E government ppt
 
Makalah komputer pemerintahan
Makalah komputer pemerintahanMakalah komputer pemerintahan
Makalah komputer pemerintahan
 
e-BUDGETING
e-BUDGETINGe-BUDGETING
e-BUDGETING
 
Egovernment dan Pengelolaan Urusan Publik
Egovernment dan Pengelolaan Urusan PublikEgovernment dan Pengelolaan Urusan Publik
Egovernment dan Pengelolaan Urusan Publik
 
soft copy elektronik sistem yang digunakan
soft copy elektronik sistem yang digunakansoft copy elektronik sistem yang digunakan
soft copy elektronik sistem yang digunakan
 
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
 
Implementasi Sistem Informasi pada Sekretariat Jenderal MPR RI
Implementasi Sistem Informasi pada Sekretariat Jenderal MPR RIImplementasi Sistem Informasi pada Sekretariat Jenderal MPR RI
Implementasi Sistem Informasi pada Sekretariat Jenderal MPR RI
 
Intervensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Percepatan Reformasi Biro...
Intervensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Percepatan Reformasi Biro...Intervensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Percepatan Reformasi Biro...
Intervensi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Percepatan Reformasi Biro...
 
Evaluasi keberhasilan website pemerintah dengan pendekatan itposmo
Evaluasi keberhasilan website pemerintah dengan  pendekatan  itposmoEvaluasi keberhasilan website pemerintah dengan  pendekatan  itposmo
Evaluasi keberhasilan website pemerintah dengan pendekatan itposmo
 
3124663.ppt
3124663.ppt3124663.ppt
3124663.ppt
 
Tugas kelompok 2 Government Digital
Tugas kelompok 2 Government Digital Tugas kelompok 2 Government Digital
Tugas kelompok 2 Government Digital
 
e-government
e-governmente-government
e-government
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
E-samsat indonesia
E-samsat indonesiaE-samsat indonesia
E-samsat indonesia
 
E-Government.pptx
E-Government.pptxE-Government.pptx
E-Government.pptx
 
PENERAPAN SIMAPATDA SEBAGAI BENTUK PENERAPAN E-GOVERMENT PADA DISPENDA KAB. K...
PENERAPAN SIMAPATDA SEBAGAI BENTUK PENERAPAN E-GOVERMENT PADA DISPENDA KAB. K...PENERAPAN SIMAPATDA SEBAGAI BENTUK PENERAPAN E-GOVERMENT PADA DISPENDA KAB. K...
PENERAPAN SIMAPATDA SEBAGAI BENTUK PENERAPAN E-GOVERMENT PADA DISPENDA KAB. K...
 
Presentasi komputer dalam pemerintahan
Presentasi komputer dalam pemerintahanPresentasi komputer dalam pemerintahan
Presentasi komputer dalam pemerintahan
 
Faktor sukses kualitas layanan e1
Faktor sukses kualitas layanan e1Faktor sukses kualitas layanan e1
Faktor sukses kualitas layanan e1
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

Bab 9 tugas e gov

  • 1. Kelompok5 BAB 9 E-GOVERNMENT AT THE LOCAL LEVEL Muhammad Hanif Sahdan Tuah Vresya Dian Pratiwi
  • 2. Apa itu E-Gov?  E-Government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah yang memungkinkan pemerintah untuk mentransformasikan hubungan dengan masyarakat, dunia bisnis, dan pihak yang berkepentingan (Worldbank, 2002 ).  Dalam prakteknya, e-Government adalah penggunaan internet untuk melaksanakan urusan pemerintah dan penyediaan pelayanan publik yang lebih baik dan cara yang berorientasi pada pelayanan masyarakat.  Pada tahun 2007, 402 kabupaten/kota (84 persen) di Indonesia sudah memiliki website (jumlah seluruh kabupaten/kota di 33 provinsi adalah 443).
  • 3. Kewenangan dan Tanggungjawab Perihal kewenangan dan tanggung jawab penyelenggaraan E-Government di daerah dapat diperhatikan dalam Pasal 12 ayat (2) huruf j Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (UU No. 23 Tahun 2014), yang di dalamnya mengatur tentang salah satu urusan (baca: kewenangan) pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar yaitu komunikasi dan informatika. Selanjutnya dalam Lampiran huruf P UU No. 23 Tahun 2014 yang mengatur tentang pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota, penyelenggaran E-Government diletakkan sebagai Sub- Urusan dari Urusan Komunikasi dan Informatika, yaitu sub-urusan Aplikasi Informatika. Dalam sub-urusan aplikasi informatika tersebut, ranah kewenangan kabupaten/kota berkenaan atau mencakup: (1) pengelolaan nama domain yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan sub domain di lingkup Pemerintah Daerah kabupaten/kota; dan (2) Pengelolaan Egovernment di lingkup Pemerintah Daerah kabupaten/kota.
  • 4. Penggunaan E-Gov di Pemerintahan Daerah Pada tingkat pemerintah daerah (pemda), masing-masing mengembangka situs resm daerahnya. Situs ini berisi informasi mengenai daerah masing-masing, mulai dari sejarah profil pemerintahan, profil geografi, sampai program dan kegiatan yang dilakukan termasuk menu interaktif didalamnya. Namun tiap daerah menampilkannya secara berbeda, tergantung dari kemampuan masing-masing pemda. Dari 33 provinsi dan 443 kabupaten/kota, 402 diantaranya sudah memiliki website (84 persen), dengan tingkat kemudahan akses yang berbeda. Pemerintah daerah telah mencoba untuk selalu berinovasi dengan menggunakan teknologi ini. Menurut Ibenk (2007), bahkan selama ini terbukti beberapa terobosan lahir dari Pemerintah Daerah, seperti e- procurement Surabaya, pelayanan satu pintu Sragen, jaringan enterprise jogja, administrasi kependudukan Balikpapan dan banyak lagi. Implementasi integrasi database pun berjalan baik di beberapa daerah, seperti Kebumen yang mampu mengintegrasikan database kepegawaian bagi 5 aplikasi, Kota Semarang dan kota Magelang yang mengintegrasikan database kependudukan dan pendidikan, dan sebagainya. Semua hasil kerja mandiri daerah tanpa ada campur tangan pusat. Dengan biaya yang jauh lebih efisien namun efektif. Aturan yang diterapkan pun tidak atau belum diatur oleh Pusat. Akan tetapi semua itu berjalan baik dan mendapat dukungan masyarakat penggunanya. (Sufianti, 2007)
  • 5. Perkembangan E-Gov Kemkominfo melalui Direktorat e-Government menyelenggarakan Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI), PeGI dilakukan dengan mengevaluasi pelaksanaan e-Government guna mendapatkan peta kondisi pemanfaatan teknologi informasi secara nasional. Dimensi yang diukur dalam PeGI terdiri dari kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, aplikasi, dan perencanaan (Direktorat e-Government, 2015). Instansi peserta mengirimkan 2 orang wakil yang terdiri dari 1 pejabat dan 1 staf teknis yang dapat menjelaskan kondisi pengembangan teknologi informasi di instansinya. Peserta membawa data inventaris SDM, daftar kebijakan terkait TI termasuk peraturan, keputusan, pedoman, data inventarisasi aplikasi dan infrastruktur, topologi jaringan dan struktur organisasi pengelola TI. Data-data ini nanti yang akan dinilai oleh tim asesor (Kemkominfo, 2013).
  • 6. PeGI tingkat provinsi belum diikuti oleh seluruh pemerintah provinsi. Pada 2011 diikuti oleh 26 provinsi (Hernikawati, 2013), diikuti oleh 24 pada 2012, diikuti oleh 21 provinsi pada 2013, diikuti oleh 22 provinsi pada 2014, dan 20 provinsi pada 2015 (Direktorat e-Government, 2015). Hasil rata-rata PeGI juga menunjukkan pola yang fluktuatif. e-Government dinilai ‘kurang’ pada 2012, ‘baik’ pada 2013, ‘kurang’ pada 2014, dan ‘baik’ pada 2015. Dari fakta ini diketahui bahwa tidak semua pemerintah provinsi mengikuti evaluasi, ini berarti bahwa evaluasi PeGI bersifat opsional, pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengikuti atau tidak. Meskipun selalu diikuti oleh lebih dari 50% dari jumlah provinsi di Indonesia, ketidakikutsertaan beberapa provinsi dalam PeGI menjadikan hasil evaluasi tidak menunjukkan kondisi nasional seperti tujuan awal evaluasi PeGI. Dalam konteks Indonesia, dipaparkan dalam Instruksi Presiden No 3 Tahun 2003 bahwa pengembangan e-Government dilakukan melalui 4 tingkatan: (1) persiapan, (2) pematangan, (3) pemantapan, dan (4) pemanfaatan. Saat ini sudah 14 tahun sejak dirilisnya Instruksi Presiden No 3 Tahun 2003. Meskipun evaluasi e-Government di Indonesia dilakukan secara resmi oleh Kemkominfo melalui PeGI, hingga saat ini belum ada penelitian yang memetakan perkembangan pelaksanaan e-Government dengan menggunakan 4 tahapan yang dibahas dalam Instruksi Presiden No 3 Tahun 2003. Penelitian ini adalah pendekatan lain yang bersifat indikatif, yang memungkinkan untuk diikuti oleh seluruh pemerintah daerah di Indonesia sehingga dapat mengetahui kondisi e-Government di Indonesia.
  • 7. Untuk penggunaan E-Gov kedepan Untuk mendorong percepatan aplikasi e-Government dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik, disarankan agar pemerintah daerah: (a) Meningkatkan kemampuan penggunaan internet baik di kalangan SDM aparatur maupun masyarakat; (b) Meningkatkan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses internet. Mahalnya harga berlangganan internet merupakan kendala utama; dan (c) Merubah pola pikir masyarakat berkaitan dengan digital knowledge, sehingga pengaliran proses informasi dan pengetahuan yang semula bertumpu pada media fisik (misalnya kertas) berubah menjadi melalui media digital.