SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Mata Kuliah:
Teknologi Informasi
Pemerintahan
MUHLIZAR
NIM. 20102066
E-Government Lokal Pembangunan di Kota dan
Pemukiman Manusia
E-Government Lokal Pembangunan di Kota dan
Pemukiman Manusia
Pemerintah memanfaatkan teknologi digital untuk memperkuat publik
administrasi di semua tingkatan; Integrasi TIK dapat diperluas dan ditingkatkan
penyediaan layanan, merampingkan dan mengoptimalkan proses internal, dan
memungkinkan warga untuk terlibat dengan institusi dan isu-isu publik dalam
berbagai cara baik secara nasional maupun lokal. Pentingnya pemerintah daerah
adalah terkadang diabaikan atau diremehkan; Namun, seperti yang disorot dalam
Agenda Perkotaan Baru, organisasi internasional sangat menyadari bahwa
kontribusi pemerintah subnasional dan lokal terhadap definisi kebijakan dan
implementasi sama pentingnya dengan Pemerintah nasional.
Pengembangan e-government memiliki agenda politik yang tinggi, tetapi
penekanannya terutama pada prioritas dan kemajuan nasional, sebagaimana
dibuktikan oleh banyak inisiatif regional dan internasional dan publikasi yang
menilai pertumbuhan dan efektivitas e-government di tingkat negara; contohnya
termasuk United Nations E-Government Survey (2001 hingga sekarang), Uni Eropa
eGovernment Benchmark, dan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan
Pembangunan (OECD) Digital Government Review untuk masing-masing negara.
Ada mekanisme yang mapan untuk menilai kemajuan dalam pengembangan e-
government nasional, tetapi penilaian kematangan e-government lokal masih
dalam tahap awal dan masih relatif jarang.
Penerbitan edisi pertama menghasilkan minat yang kuat dan umpan balik positif yang
substansial. Edisi saat ini bertujuan untuk memperkuat gagasan bahwa menilai portal kota
berkontribusi pada peningkatan e-government lokal, berdasarkan gagasan bahwa jika sesuatu
tidak dapat diukur atau dinilai, itu tidak dapat ditingkatkan. Penilaian dengan demikian menjadi
"faktor keberhasilan penting untuk" pengembangan" dari penyediaan layanan online,4 yang
idealnya harus mencakup berbagai fitur, termasuk teknologi fasilitatif. LOSI mengukur aspek
teknis dan konten dari portal, serta layanan elektronik dan inisiatif e-partisipasi yang tersedia
melalui mereka.
Minat yang berkembang dalam pengembangan e-government, dikombinasikan dengan
meningkatnya jumlah permintaan inklusi dan representasi dalam survei e-government lokal,
memimpin penyelenggara studi untuk meningkatkan jumlah kota yang dinilai untuk Survei
2020. Ini merupakan perkembangan yang positif, karena menilai jumlah portal yang jauh lebih
besar memberikan manfaat berikut:
 Cakupan dan representasi yang lebih luas dari status/kematangan e-government lokal;
 Potret e-government lokal di seluruh dunia yang lebih komprehensif dan lengkap, dengan
yang lebih besar sampel survei yang memungkinkan wawasan yang lebih akurat, analisis
yang lebih konsisten, dan peluang untuk lebih baik mengidentifikasi tantangan, kesulitan,
dan peluang yang dimiliki kota-kota (dan di mana ada perbedaan);
 Kesempatan untuk terlibat dalam analisis berbasis bukti yang lebih luas tentang kehadiran
online lokal pemerintah di seluruh dunia, dengan peningkatan kapasitas untuk
perbandingan produktif dan kemampuan untuk mengidentifikasi area yang membutuhkan
perbaikan;
 Terbentuknya jaringan pakar dan praktisi yang dapat berbagi praktik yang baik dan
pelajaran yang dipelajari.
Pemerintah Elektronik Lokal
LOSI terdiri dari 80 indikator yang berkaitan dengan empat kriteria:
teknologi, penyediaan konten, layanan penyediaan, dan partisipasi dan
keterlibatan. Dimensi teknologi berfokus pada teknis fitur portal untuk
menentukan bagaimana situs dan konten tersedia untuk pengguna;
relevan indikator berhubungan dengan faktor-faktor seperti aksesibilitas,
kualitas, fungsionalitas, keandalan, kemudahan navigasi, daya tarik visual,
dan keselarasan dengan standar teknologi.
Ada dua faktor penting yang mendasari pemilihan 80 indikator yang
digunakan dalam instrumen penilaian. Tinjauan literatur dan penelitian
empiris sebelumnya membantu menentukan rangkaian metrik mana yang
terbaik mewakili elemen sentral dari layanan publik digital dan penyediaan
layanan di tingkat kota. Selain itu, dilakukan upaya untuk menyelaraskan
indikator LOSI dengan Online Service Index (OSI)—a keputusan
berdasarkan beberapa komentar yang diterima setelah edisi pertama
penelitian ini dirilis pada tahun 2018.
Status Layanan Online Lokal Saat Ini
100 kota yang disurvei untuk LOSI 2020 dipilih berdasarkan
lokasi geografis dan distribusi penduduk. Semua wilayah dunia
terwakili secara adil; jumlah negara dipilih dari masing-masing
wilayah didasarkan pada angka populasi wilayah itu dalam
populasi global. Di antara 100 kota yang dipilih, 29 di Asia, 32 di
Afrika, 21 di Eropa, 16 di Amerika, dan 2 di Oseania. Empat belas
dari kota-kota ini (11 di Afrika, 2 di Asia dan 1 di Amerika)
ditemukan tidak memiliki portal web.6 Untuk alasan ini, LOSI 2020
menilai 86 portal kota—27 di Asia, 21 di Afrika, 21 di Eropa, 15 di
Amerika dan 2 di Oseania. Pemeringkatan akhir kota
mencerminkan jumlah total indikator yang terpenuhi; nilai LOSI
masing-masing adalah rinci dalam lampiran.
Distribusi tingkat LOSI menurut kelompok pendapatan
Gambar 4.3 menunjukkan distribusi tingkat LOSI di antara kelompok pendapatan nasional.
Sedangkan asumsi hubungan positif antara tingkat LOSI kota dan kelompok pendapatan
negara tempat kota terletak sebagian besar ditanggung oleh hasil, analisis yang lebih dalam
dari temuan survei mungkin terbukti bermanfaat, karena lebih dari selusin negara yang disurvei
menunjukkan perbedaan dalam hal ini daerah. Budapest, Riyadh, Santiago, dan Wina adalah
kota-kota di negara-negara berpenghasilan tinggi tetapi memiliki tingkat menengah nilai LOSI.
Sebaliknya, Bogota, Buenos Aires, Istanbul, Moskow, dan Shanghai berada di pendapatan
menengah ke atas negara tetapi memiliki tingkat LOSI yang sangat tinggi. Sementara itu, Baku,
Bagdad, Caracas, Havana, Minsk dan Teheran terletak di negara-negara berpenghasilan
menengah ke atas tetapi memiliki tingkat LOSI yang rendah. Ini menyarankan bahwa
pengembangan e-government lokal yang efektif mungkin memerlukan tidak hanya sumber
daya keuangan yang cukup tetapi juga lingkungan yang mendukung dan mekanisme
dukungan yang ditargetkan seperti lokal yang komprehensif visi dan strategi e-government.
Temuan tinjauan paralel level LOSI dan OSI 2020 ini
mengkonfirmasi pernyataan di 2018 edisi bahwa perbedaan antara
kinerja e-government lokal dan nasional mungkin lebih ditandai
ketika penilaian e-government lokal yang lebih luas dilakukan.
Pada tahun 2018 hanya 40 kota yang dinilai, dibandingkan dengan
86 pada tahun 2020.
Level LOSI dengan level OSI yang sesuai untuk tahun 2020
Subbagian ini meninjau hasil penilaian untuk pengembangan e-
government lokal bersama dengan yang untuk subindeks pengembangan
e-government nasional di negara-negara di mana kota-kota yang dinilai
berada. LOSI dan tingkat Online Services Index (OSI) yang sesuai disajikan
untuk tujuan ini. Informasi rinci tentang nilai, level, dan pengelompokan
OSI disediakan dalam bab 1 laporan ini. Secara singkat, negara-negara
diberi salah satu dari empat level OSI berdasarkan nilai OSI mereka,
sebagai berikut: sangat tinggi (0,75 hingga 1,00), tinggi (0,50 hingga 0,75),
menengah (0,25 hingga 0,50), dan rendah (0,00 hingga 0,25).
Temuan tinjauan paralel level LOSI dan OSI 2020 ini mengkonfirmasi
pernyataan di 2018 edisi bahwa perbedaan antara kinerja e-government lokal dan
nasional mungkin lebih ditandai ketika penilaian e-government lokal yang lebih
luas dilakukan. Pada tahun 2018 hanya 40 kota yang dinilai, dibandingkan dengan
86 pada tahun 2020.
Implementasi indikator LOSI di portal kota
Seperti terlihat pada Gambar 4.4, hanya 10 persen portal kota yang dinilai telah
menerapkan 75 hingga 100 persen dari 12 indikator teknologi yang diukur,
sementara 48 persen telah menerapkan antara 50 dan 75 persen dari indikator ini.
Kepatuhan yang tinggi paling jelas terlihat untuk penyediaan konten; 27 persen
portal kota dinilai telah memenuhi 75 hingga 100 persen dari 32 ketentuan konten
indikator, sementara 24 persen telah mencapai 50 hingga 75 persen kepatuhan
untuk kriteria ini. Sementara 16 persen portal kota yang dinilai telah menerapkan
75 hingga 100 persen dari 11 partisipasi dan indikator keterlibatan, hanya 7 persen
yang telah menerapkan 75 hingga 100 persen dari 25 layanan indikator ketentuan.
Gambar 4.4 Implementasi indikator LOSI di portal e-government kota
Implementasi indikator teknologi di portal kota
Gambar 4.5 menunjukkan bahwa indikator teknologi yang paling sering ditemui
berkaitan dengan kompatibilitas portal dengan browser web yang berbeda, aksesibilitas
portal melalui perangkat seluler, kemudahan yang portal kota dapat ditemukan, dan
ketersediaan fitur pencarian di portal kota. Mirip dengan 2018 LOSI temuan, hampir semua
portal kota (96,5 persen) dapat diakses melalui platform seluler; ini mempunyai relevansi
khusus mengingat penetrasi perangkat seluler yang tinggi. Khususnya, hanya sekitar
setengah dari portal kota yang dipelajari mudah dinavigasi, dapat dimuat dalam waktu
kurang dari lima detik,8 dan menyediakan konten portal mereka dalam lebih dari satu
bahasa. Selanjutnya, hanya 36,1 persen dari portal kota yang menawarkan opsi pencarian
lanjutan, dan hanya 27,9 persen yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan opsi
tampilan portal seperti seperti jenis font, ukuran dan warna. Hasil survei menunjukkan
bahwa sebagian besar portal kota yang dinilai tidak sesuai dengan Pedoman Aksesibilitas
Konten Web 1.0; hanya 10 portal (11,6 persen) yang memenuhi standar ini. Kepatuhan
dengan rekomendasi validasi tampilan dan markup oleh World Wide Web Konsorsium
(W3C) juga buruk, dengan hanya 9 dan 2 portal kota (10,5 dan 2,3 persen) yang
memuaskan standar teknologi ini.
Gambar 4.5 Implementasi indikator teknologi
di portal kota
Implementasi indikator penyediaan konten di portal kota
indikator penyediaan konten dipenuhi oleh proporsi terbesar kota portal berhubungan dengan
informasi nama dan jabatan kepala dinas kota/kabupaten dan fungsi, jam kerja dan detail kontak
mereka, dan informasi tentang layanan portal menyediakan. Sebagian besar portal kota juga
menyediakan berbagai informasi yang luas (dan memuaskan) terkait ke berbagai sektor, termasuk
kesehatan, pendidikan, lingkungan, kesejahteraan sosial, rekreasi, budaya dan olahraga. Pengumuman
pengadaan dan informasi tentang organisasi, operasi, manajemen dan anggaran kota / kotamadya
tersedia di portal lebih dari 60 persen kota dinilai. Hanya sekitar sepertiga dari portal kota (37,2 persen)
yang membuat hasil pengadaan dan terkait informasi yang tersedia. Lebih dari setengah kota yang
disurvei (53,5 persen) telah memperbarui konten portal mereka di dalam bulan lalu. Khususnya, kurang
dari setengah kota yang diteliti (48,8 persen) menyediakan akses gratis ke layanan online pemerintah
melalui kios, pusat komunitas, kantor pos, perpustakaan, ruang publik atau Wi-Fi gratis. Kurang dari
separuh kota (46,5 persen) memiliki kebijakan privasi atau pernyataan yang tersedia di portal, yang
menunjukkan perhatian dan pertimbangan yang tidak memadai untuk privasi orang dan terbatas
kesadaran akan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Selain itu, hanya 36 persen dari kota portal
memiliki kebijakan data terbuka dan hanya 33,8 persen yang mempublikasikan informasi tentang
penggunaan. Pada 32,6 per persen dari portal kota dinilai ada beberapa bukti bahwa layanan
disediakan dalam kemitraan dengan pihak ketiga, seperti masyarakat sipil atau sektor swasta, dan sekitar
24,4 persen menunjukkan bahwa mereka menggunakan teknologi baru.
Berbagai kondisi dan peristiwa yang
melahirkan Governance System
 Sistem pemerintahan komunis Uni Soviet
runtuh.
 Terjadinya keajaiban pertumbuhan
ekonomi Asia Timur,
 Privatisasi masif yang dilakukan oleh
Thatcher.
 Komunikasi dianggap sebagai roh
kehidupan bermasyarakat, kualitas
komunikasi menentukan kualitas
kehidupan
 Perkembangan masyarakat oleh meningkatnya
kesadaran sebagai mahluk
berbudayapeningkatan penguasaan informasi
kebangkitan masyarakat madani.
 Perkembangan demokrasi, tuntutan untuk
terlibat lebih mendalam dalam pengambilan
keputusan.Demokrasi 4 tahunan tidak cukup.
 Perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi  dokumentasi digital dan demokrasi
internet.
 Dengan sistem konvensional dan statis
pemerintah tidak dapat mengimbangi
perkembangan masyarakat
Pengklasifikasian baru ideologi penyelenggaraan negara:
memudarnya klasifikasi komunisme, sosialisme, kapitalisme menjadi
sbb:
Jejaring
Individu
Berbagai Jejaring dalam Tata
Penyelanggaraan Negara
Data, Informasi dan pengetahuan.
• Data: abstraksi benda dan atau keadaan, realita dan atau
fenomena yang diresepresantasikan oleh faktor yang diukur
(parameter) dalam bentuk angka (variabel), citra (images),
gambar, kata-kata, suara.
• Informasi: data yang telah dipilah dan dipilih, diorganisasikan,
dinalisis, diungkapkan antara lain menjadi indikator keadaan
• Pengetahuan : wawasan dan pengalaman yang dimiliki
seseorang (tacit knowledge) atau diketahui umum (explicit
knowledge) yang memberikan kemampuan untuk merubah
data dan informasi menjadi tindak yang efektif. Kerapkali
diwujudkan berupa rule of thumb, peringkat, indeks, rasio
yang siap untuk pengambilan keputusan.
Pengembangan data, informasi
dengan pendekatan deduktif
Persoalan deduksi data dari kebijakan adalah:
 Kebijakan belum ada atau ada tetapi berubah-ubah.
 Kebijakan bisa implisit, tidak langsung dan tidak jelas,
 Kebijakan bisa ad-hoc, reaktif
 Kebijakan bisa bersifat instrumental dan operasional
Data dan informasi dikembangkan :
 Berdasarkan kerangka kebijakan: penentuan bobot
etika, posisi serta peranan pemerintah, dan pilihan
tindak.
Contoh data, informasi dan
pengetahuan dideduksi dari
kebijakan
 Contoh kebijakan pengendalian pasar 
digunakan pengetahuan: Housing Affordibility
Index, Housing Market Price Index, Housing
Demand Index, Housing Supply Index (Amerika
Serikat) . Data Vacant houses , Abandon Houses
 Contoh kebijakan pengendalian pasar,
pemenuhan hak dan pengendalian dampak
sekaligus: Housing Health and Safety Rating
System (Inggris)
 Contoh kebijakan pemenuhan hak,
pelaksanaan kebajikan dan pengendalian
dampak. Housing Qualiy Index (Afrika Selatan,
Ghana)
Bagaimana memilih dan menentukan
kebijakan
 Oleh kepemimpinan: kearifan, kewibawaan dan
wawasan pengambil keputusan.
 Melalui proses politik: hasil tekanan dan negosiasi
dengan pihak lain.
 Melalui proses birokratik
 Oleh hekuatan pengetahuan, informasi dan data.
 Kombinasi diantaranya.
Pengembangan data dan informasi
dengan pendekatan induktif
Data dan informasi disiapkan berdasarkan
 kebiasaan meskipun tidak selalu jelas asal
muasalnya,
 meniru apa yang dilakukan ditempat lain
 asumsi penyelenggara pendataan
 mengdopsi konsep/ kerangka teoritik.
 maksud dan tujuan yang tidak dirumuskan dengan
jelas
Dianalisis , dimanipulasi dan ditafsirkan untuk
perumusan kebijakan
 Dialog dan negosiasi perumusan kebijakan publik dalam jejaring
tata penyelenggaraan
Governance process:
Peserta dialog dala tata
penyelenggaraan negara
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Tantangan dan Peluang Regional - Regional Challenges and Opportunities
Tantangan dan Peluang Regional - Regional  Challenges and OpportunitiesTantangan dan Peluang Regional - Regional  Challenges and Opportunities
Tantangan dan Peluang Regional - Regional Challenges and OpportunitiesMuhammadZidaneYustis
 
Local e government development in cities and human settlements
Local e government development in cities and human settlementsLocal e government development in cities and human settlements
Local e government development in cities and human settlementsPRAMUDHITA SELTYA CHAIRI
 
SURVEI E-GOVERMENT
SURVEI E-GOVERMENTSURVEI E-GOVERMENT
SURVEI E-GOVERMENTOktaAlamsyah
 
TANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAH
TANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAHTANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAH
TANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAHVitriaNanda
 
E government for the people
E government for the peopleE government for the people
E government for the peopleFirmankhatobi
 
PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )
PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )
PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )AndimuhammadRiskimau
 
Ppt tantangan dan peluang regional ziad muhammad arqatras 20102061
Ppt tantangan dan peluang regional ziad muhammad arqatras 20102061Ppt tantangan dan peluang regional ziad muhammad arqatras 20102061
Ppt tantangan dan peluang regional ziad muhammad arqatras 20102061Ziadarqatras
 
TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )
TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )
TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )PutriMellynie
 
Tugas ppt pak sahril
Tugas ppt pak sahrilTugas ppt pak sahril
Tugas ppt pak sahrilFirdaus440614
 
Tantangan dan Peluang Regional
Tantangan dan Peluang RegionalTantangan dan Peluang Regional
Tantangan dan Peluang RegionalAnisaTiofany1
 
Tip saptinah
Tip saptinahTip saptinah
Tip saptinahSaptinah1
 
Regional challenges and opportunitis ( tantangan dan peluang regional )
Regional challenges and opportunitis ( tantangan dan peluang regional )Regional challenges and opportunitis ( tantangan dan peluang regional )
Regional challenges and opportunitis ( tantangan dan peluang regional )AyuIndah33
 
Rr natasya eka pratiwi (20102014)
Rr natasya eka pratiwi (20102014)Rr natasya eka pratiwi (20102014)
Rr natasya eka pratiwi (20102014)natasyaekapratiwi
 
M. khalifatullah 20102006 ppt
M. khalifatullah 20102006 pptM. khalifatullah 20102006 ppt
M. khalifatullah 20102006 pptAdiyaBapriyanto
 
REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )
REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )
REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )MaulidinasyahErwinda
 
Salneta marzalinda 20102015 IP SEMESTER 3
Salneta marzalinda 20102015 IP SEMESTER 3Salneta marzalinda 20102015 IP SEMESTER 3
Salneta marzalinda 20102015 IP SEMESTER 3SalnetaMarzalinda1
 

What's hot (20)

Tantangan dan Peluang Regional - Regional Challenges and Opportunities
Tantangan dan Peluang Regional - Regional  Challenges and OpportunitiesTantangan dan Peluang Regional - Regional  Challenges and Opportunities
Tantangan dan Peluang Regional - Regional Challenges and Opportunities
 
Local e government development in cities and human settlements
Local e government development in cities and human settlementsLocal e government development in cities and human settlements
Local e government development in cities and human settlements
 
SURVEI E-GOVERMENT
SURVEI E-GOVERMENTSURVEI E-GOVERMENT
SURVEI E-GOVERMENT
 
TANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAH
TANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAHTANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAH
TANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAH
 
Muhammad ainul yakin ppt tip
Muhammad ainul yakin ppt tipMuhammad ainul yakin ppt tip
Muhammad ainul yakin ppt tip
 
E-PARTICIPATION
 E-PARTICIPATION E-PARTICIPATION
E-PARTICIPATION
 
E government for the people
E government for the peopleE government for the people
E government for the people
 
PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )
PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )
PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )
 
Ppt tantangan dan peluang regional ziad muhammad arqatras 20102061
Ppt tantangan dan peluang regional ziad muhammad arqatras 20102061Ppt tantangan dan peluang regional ziad muhammad arqatras 20102061
Ppt tantangan dan peluang regional ziad muhammad arqatras 20102061
 
TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )
TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )
TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )
 
Tugas ppt pak sahril
Tugas ppt pak sahrilTugas ppt pak sahril
Tugas ppt pak sahril
 
Tantangan dan Peluang Regional
Tantangan dan Peluang RegionalTantangan dan Peluang Regional
Tantangan dan Peluang Regional
 
Tip saptinah
Tip saptinahTip saptinah
Tip saptinah
 
Regional challenges and opportunitis ( tantangan dan peluang regional )
Regional challenges and opportunitis ( tantangan dan peluang regional )Regional challenges and opportunitis ( tantangan dan peluang regional )
Regional challenges and opportunitis ( tantangan dan peluang regional )
 
Rr natasya eka pratiwi (20102014)
Rr natasya eka pratiwi (20102014)Rr natasya eka pratiwi (20102014)
Rr natasya eka pratiwi (20102014)
 
Ppt tik luvian candra gunawan
Ppt tik luvian candra gunawanPpt tik luvian candra gunawan
Ppt tik luvian candra gunawan
 
E-PARTICIPATION
E-PARTICIPATIONE-PARTICIPATION
E-PARTICIPATION
 
M. khalifatullah 20102006 ppt
M. khalifatullah 20102006 pptM. khalifatullah 20102006 ppt
M. khalifatullah 20102006 ppt
 
REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )
REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )
REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )
 
Salneta marzalinda 20102015 IP SEMESTER 3
Salneta marzalinda 20102015 IP SEMESTER 3Salneta marzalinda 20102015 IP SEMESTER 3
Salneta marzalinda 20102015 IP SEMESTER 3
 

Similar to Ppt muhlizar

Local E-Government Development in Cities and Human Settlements
Local E-Government Development  in Cities and Human SettlementsLocal E-Government Development  in Cities and Human Settlements
Local E-Government Development in Cities and Human SettlementsDeliaAfianaAgustina
 
Regional Challenges and Opportunities / Tantangan dan Peluang Regional
Regional Challenges and Opportunities / Tantangan dan Peluang RegionalRegional Challenges and Opportunities / Tantangan dan Peluang Regional
Regional Challenges and Opportunities / Tantangan dan Peluang Regionalanggitania4
 
E government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa baratE government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa baratJulio Mamesah
 
E government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa baratE government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa baratJulio Mamesah
 
E government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa baratE government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa baratJulio Mamesah
 
E-Government dan Penerepannya di Kota Bandung Jawa Barat
E-Government dan Penerepannya di Kota Bandung Jawa BaratE-Government dan Penerepannya di Kota Bandung Jawa Barat
E-Government dan Penerepannya di Kota Bandung Jawa BaratJulio Mamesah
 
INDEKS KOTA TOLERAN 2020
INDEKS KOTA TOLERAN 2020INDEKS KOTA TOLERAN 2020
INDEKS KOTA TOLERAN 2020Avida Virya
 
kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm V_NoN
 
Kelompok v e government
Kelompok v e governmentKelompok v e government
Kelompok v e governmentDeanCrosstian
 
Review of E-Goverment Survey 2018; Regional Development and Country Performance
Review of E-Goverment Survey 2018; Regional Development and Country PerformanceReview of E-Goverment Survey 2018; Regional Development and Country Performance
Review of E-Goverment Survey 2018; Regional Development and Country PerformanceTaniaa Sinoeradj
 
Materi_Pembimbing_Evaluasi_Manajemen_Risiko_Smart_City_2020.pptx
Materi_Pembimbing_Evaluasi_Manajemen_Risiko_Smart_City_2020.pptxMateri_Pembimbing_Evaluasi_Manajemen_Risiko_Smart_City_2020.pptx
Materi_Pembimbing_Evaluasi_Manajemen_Risiko_Smart_City_2020.pptxpikipardede1
 
20140601 the role of business and government in smart sustainable city
20140601 the role of business and government in smart sustainable city20140601 the role of business and government in smart sustainable city
20140601 the role of business and government in smart sustainable cityTelekomunikasi Indonesia
 
Guideline_Masterplan_Smart_City-Kemenkominfo 2022.pptx
Guideline_Masterplan_Smart_City-Kemenkominfo 2022.pptxGuideline_Masterplan_Smart_City-Kemenkominfo 2022.pptx
Guideline_Masterplan_Smart_City-Kemenkominfo 2022.pptxWindaFaza
 
Analysis Of E -Government In West Java
Analysis Of E -Government In West JavaAnalysis Of E -Government In West Java
Analysis Of E -Government In West JavaHannah Baker
 
Review e book transforming city governments for successful smart cities
Review e book transforming city governments for successful smart cities Review e book transforming city governments for successful smart cities
Review e book transforming city governments for successful smart cities Elisa Lumintang
 
20201119_Materi1_Sekilas PermenPANRB 59 2020.pdf
20201119_Materi1_Sekilas PermenPANRB 59 2020.pdf20201119_Materi1_Sekilas PermenPANRB 59 2020.pdf
20201119_Materi1_Sekilas PermenPANRB 59 2020.pdfBagusGedeArtaPerdana1
 
Solusi Satu Data Bigbox untuk PEMKOT SEMARANG_V2 (1).pptx
Solusi Satu Data Bigbox untuk PEMKOT SEMARANG_V2 (1).pptxSolusi Satu Data Bigbox untuk PEMKOT SEMARANG_V2 (1).pptx
Solusi Satu Data Bigbox untuk PEMKOT SEMARANG_V2 (1).pptxsetyososetyoso
 
ppt smart city.pptx
ppt smart city.pptxppt smart city.pptx
ppt smart city.pptxdiksinasi
 

Similar to Ppt muhlizar (20)

Local E-Government Development in Cities and Human Settlements
Local E-Government Development  in Cities and Human SettlementsLocal E-Government Development  in Cities and Human Settlements
Local E-Government Development in Cities and Human Settlements
 
Ppt e gov
Ppt e govPpt e gov
Ppt e gov
 
Regional Challenges and Opportunities / Tantangan dan Peluang Regional
Regional Challenges and Opportunities / Tantangan dan Peluang RegionalRegional Challenges and Opportunities / Tantangan dan Peluang Regional
Regional Challenges and Opportunities / Tantangan dan Peluang Regional
 
E government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa baratE government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
 
E government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa baratE government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
 
E government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa baratE government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
 
E-Government dan Penerepannya di Kota Bandung Jawa Barat
E-Government dan Penerepannya di Kota Bandung Jawa BaratE-Government dan Penerepannya di Kota Bandung Jawa Barat
E-Government dan Penerepannya di Kota Bandung Jawa Barat
 
INDEKS KOTA TOLERAN 2020
INDEKS KOTA TOLERAN 2020INDEKS KOTA TOLERAN 2020
INDEKS KOTA TOLERAN 2020
 
kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm
 
Kelompok v e government
Kelompok v e governmentKelompok v e government
Kelompok v e government
 
Review of E-Goverment Survey 2018; Regional Development and Country Performance
Review of E-Goverment Survey 2018; Regional Development and Country PerformanceReview of E-Goverment Survey 2018; Regional Development and Country Performance
Review of E-Goverment Survey 2018; Regional Development and Country Performance
 
Materi_Pembimbing_Evaluasi_Manajemen_Risiko_Smart_City_2020.pptx
Materi_Pembimbing_Evaluasi_Manajemen_Risiko_Smart_City_2020.pptxMateri_Pembimbing_Evaluasi_Manajemen_Risiko_Smart_City_2020.pptx
Materi_Pembimbing_Evaluasi_Manajemen_Risiko_Smart_City_2020.pptx
 
20140601 the role of business and government in smart sustainable city
20140601 the role of business and government in smart sustainable city20140601 the role of business and government in smart sustainable city
20140601 the role of business and government in smart sustainable city
 
Guideline_Masterplan_Smart_City-Kemenkominfo 2022.pptx
Guideline_Masterplan_Smart_City-Kemenkominfo 2022.pptxGuideline_Masterplan_Smart_City-Kemenkominfo 2022.pptx
Guideline_Masterplan_Smart_City-Kemenkominfo 2022.pptx
 
Paparan FGD SHSR
Paparan FGD SHSRPaparan FGD SHSR
Paparan FGD SHSR
 
Analysis Of E -Government In West Java
Analysis Of E -Government In West JavaAnalysis Of E -Government In West Java
Analysis Of E -Government In West Java
 
Review e book transforming city governments for successful smart cities
Review e book transforming city governments for successful smart cities Review e book transforming city governments for successful smart cities
Review e book transforming city governments for successful smart cities
 
20201119_Materi1_Sekilas PermenPANRB 59 2020.pdf
20201119_Materi1_Sekilas PermenPANRB 59 2020.pdf20201119_Materi1_Sekilas PermenPANRB 59 2020.pdf
20201119_Materi1_Sekilas PermenPANRB 59 2020.pdf
 
Solusi Satu Data Bigbox untuk PEMKOT SEMARANG_V2 (1).pptx
Solusi Satu Data Bigbox untuk PEMKOT SEMARANG_V2 (1).pptxSolusi Satu Data Bigbox untuk PEMKOT SEMARANG_V2 (1).pptx
Solusi Satu Data Bigbox untuk PEMKOT SEMARANG_V2 (1).pptx
 
ppt smart city.pptx
ppt smart city.pptxppt smart city.pptx
ppt smart city.pptx
 

Recently uploaded

Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxyovi2305
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...iman333159
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 

Recently uploaded (14)

Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 

Ppt muhlizar

  • 2. E-Government Lokal Pembangunan di Kota dan Pemukiman Manusia
  • 3. E-Government Lokal Pembangunan di Kota dan Pemukiman Manusia Pemerintah memanfaatkan teknologi digital untuk memperkuat publik administrasi di semua tingkatan; Integrasi TIK dapat diperluas dan ditingkatkan penyediaan layanan, merampingkan dan mengoptimalkan proses internal, dan memungkinkan warga untuk terlibat dengan institusi dan isu-isu publik dalam berbagai cara baik secara nasional maupun lokal. Pentingnya pemerintah daerah adalah terkadang diabaikan atau diremehkan; Namun, seperti yang disorot dalam Agenda Perkotaan Baru, organisasi internasional sangat menyadari bahwa kontribusi pemerintah subnasional dan lokal terhadap definisi kebijakan dan implementasi sama pentingnya dengan Pemerintah nasional. Pengembangan e-government memiliki agenda politik yang tinggi, tetapi penekanannya terutama pada prioritas dan kemajuan nasional, sebagaimana dibuktikan oleh banyak inisiatif regional dan internasional dan publikasi yang menilai pertumbuhan dan efektivitas e-government di tingkat negara; contohnya termasuk United Nations E-Government Survey (2001 hingga sekarang), Uni Eropa eGovernment Benchmark, dan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) Digital Government Review untuk masing-masing negara. Ada mekanisme yang mapan untuk menilai kemajuan dalam pengembangan e- government nasional, tetapi penilaian kematangan e-government lokal masih dalam tahap awal dan masih relatif jarang.
  • 4. Penerbitan edisi pertama menghasilkan minat yang kuat dan umpan balik positif yang substansial. Edisi saat ini bertujuan untuk memperkuat gagasan bahwa menilai portal kota berkontribusi pada peningkatan e-government lokal, berdasarkan gagasan bahwa jika sesuatu tidak dapat diukur atau dinilai, itu tidak dapat ditingkatkan. Penilaian dengan demikian menjadi "faktor keberhasilan penting untuk" pengembangan" dari penyediaan layanan online,4 yang idealnya harus mencakup berbagai fitur, termasuk teknologi fasilitatif. LOSI mengukur aspek teknis dan konten dari portal, serta layanan elektronik dan inisiatif e-partisipasi yang tersedia melalui mereka. Minat yang berkembang dalam pengembangan e-government, dikombinasikan dengan meningkatnya jumlah permintaan inklusi dan representasi dalam survei e-government lokal, memimpin penyelenggara studi untuk meningkatkan jumlah kota yang dinilai untuk Survei 2020. Ini merupakan perkembangan yang positif, karena menilai jumlah portal yang jauh lebih besar memberikan manfaat berikut:  Cakupan dan representasi yang lebih luas dari status/kematangan e-government lokal;  Potret e-government lokal di seluruh dunia yang lebih komprehensif dan lengkap, dengan yang lebih besar sampel survei yang memungkinkan wawasan yang lebih akurat, analisis yang lebih konsisten, dan peluang untuk lebih baik mengidentifikasi tantangan, kesulitan, dan peluang yang dimiliki kota-kota (dan di mana ada perbedaan);  Kesempatan untuk terlibat dalam analisis berbasis bukti yang lebih luas tentang kehadiran online lokal pemerintah di seluruh dunia, dengan peningkatan kapasitas untuk perbandingan produktif dan kemampuan untuk mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan;  Terbentuknya jaringan pakar dan praktisi yang dapat berbagi praktik yang baik dan pelajaran yang dipelajari.
  • 5. Pemerintah Elektronik Lokal LOSI terdiri dari 80 indikator yang berkaitan dengan empat kriteria: teknologi, penyediaan konten, layanan penyediaan, dan partisipasi dan keterlibatan. Dimensi teknologi berfokus pada teknis fitur portal untuk menentukan bagaimana situs dan konten tersedia untuk pengguna; relevan indikator berhubungan dengan faktor-faktor seperti aksesibilitas, kualitas, fungsionalitas, keandalan, kemudahan navigasi, daya tarik visual, dan keselarasan dengan standar teknologi. Ada dua faktor penting yang mendasari pemilihan 80 indikator yang digunakan dalam instrumen penilaian. Tinjauan literatur dan penelitian empiris sebelumnya membantu menentukan rangkaian metrik mana yang terbaik mewakili elemen sentral dari layanan publik digital dan penyediaan layanan di tingkat kota. Selain itu, dilakukan upaya untuk menyelaraskan indikator LOSI dengan Online Service Index (OSI)—a keputusan berdasarkan beberapa komentar yang diterima setelah edisi pertama penelitian ini dirilis pada tahun 2018.
  • 6. Status Layanan Online Lokal Saat Ini 100 kota yang disurvei untuk LOSI 2020 dipilih berdasarkan lokasi geografis dan distribusi penduduk. Semua wilayah dunia terwakili secara adil; jumlah negara dipilih dari masing-masing wilayah didasarkan pada angka populasi wilayah itu dalam populasi global. Di antara 100 kota yang dipilih, 29 di Asia, 32 di Afrika, 21 di Eropa, 16 di Amerika, dan 2 di Oseania. Empat belas dari kota-kota ini (11 di Afrika, 2 di Asia dan 1 di Amerika) ditemukan tidak memiliki portal web.6 Untuk alasan ini, LOSI 2020 menilai 86 portal kota—27 di Asia, 21 di Afrika, 21 di Eropa, 15 di Amerika dan 2 di Oseania. Pemeringkatan akhir kota mencerminkan jumlah total indikator yang terpenuhi; nilai LOSI masing-masing adalah rinci dalam lampiran.
  • 7. Distribusi tingkat LOSI menurut kelompok pendapatan Gambar 4.3 menunjukkan distribusi tingkat LOSI di antara kelompok pendapatan nasional. Sedangkan asumsi hubungan positif antara tingkat LOSI kota dan kelompok pendapatan negara tempat kota terletak sebagian besar ditanggung oleh hasil, analisis yang lebih dalam dari temuan survei mungkin terbukti bermanfaat, karena lebih dari selusin negara yang disurvei menunjukkan perbedaan dalam hal ini daerah. Budapest, Riyadh, Santiago, dan Wina adalah kota-kota di negara-negara berpenghasilan tinggi tetapi memiliki tingkat menengah nilai LOSI. Sebaliknya, Bogota, Buenos Aires, Istanbul, Moskow, dan Shanghai berada di pendapatan menengah ke atas negara tetapi memiliki tingkat LOSI yang sangat tinggi. Sementara itu, Baku, Bagdad, Caracas, Havana, Minsk dan Teheran terletak di negara-negara berpenghasilan menengah ke atas tetapi memiliki tingkat LOSI yang rendah. Ini menyarankan bahwa pengembangan e-government lokal yang efektif mungkin memerlukan tidak hanya sumber daya keuangan yang cukup tetapi juga lingkungan yang mendukung dan mekanisme dukungan yang ditargetkan seperti lokal yang komprehensif visi dan strategi e-government.
  • 8. Temuan tinjauan paralel level LOSI dan OSI 2020 ini mengkonfirmasi pernyataan di 2018 edisi bahwa perbedaan antara kinerja e-government lokal dan nasional mungkin lebih ditandai ketika penilaian e-government lokal yang lebih luas dilakukan. Pada tahun 2018 hanya 40 kota yang dinilai, dibandingkan dengan 86 pada tahun 2020.
  • 9. Level LOSI dengan level OSI yang sesuai untuk tahun 2020 Subbagian ini meninjau hasil penilaian untuk pengembangan e- government lokal bersama dengan yang untuk subindeks pengembangan e-government nasional di negara-negara di mana kota-kota yang dinilai berada. LOSI dan tingkat Online Services Index (OSI) yang sesuai disajikan untuk tujuan ini. Informasi rinci tentang nilai, level, dan pengelompokan OSI disediakan dalam bab 1 laporan ini. Secara singkat, negara-negara diberi salah satu dari empat level OSI berdasarkan nilai OSI mereka, sebagai berikut: sangat tinggi (0,75 hingga 1,00), tinggi (0,50 hingga 0,75), menengah (0,25 hingga 0,50), dan rendah (0,00 hingga 0,25).
  • 10. Temuan tinjauan paralel level LOSI dan OSI 2020 ini mengkonfirmasi pernyataan di 2018 edisi bahwa perbedaan antara kinerja e-government lokal dan nasional mungkin lebih ditandai ketika penilaian e-government lokal yang lebih luas dilakukan. Pada tahun 2018 hanya 40 kota yang dinilai, dibandingkan dengan 86 pada tahun 2020. Implementasi indikator LOSI di portal kota Seperti terlihat pada Gambar 4.4, hanya 10 persen portal kota yang dinilai telah menerapkan 75 hingga 100 persen dari 12 indikator teknologi yang diukur, sementara 48 persen telah menerapkan antara 50 dan 75 persen dari indikator ini. Kepatuhan yang tinggi paling jelas terlihat untuk penyediaan konten; 27 persen portal kota dinilai telah memenuhi 75 hingga 100 persen dari 32 ketentuan konten indikator, sementara 24 persen telah mencapai 50 hingga 75 persen kepatuhan untuk kriteria ini. Sementara 16 persen portal kota yang dinilai telah menerapkan 75 hingga 100 persen dari 11 partisipasi dan indikator keterlibatan, hanya 7 persen yang telah menerapkan 75 hingga 100 persen dari 25 layanan indikator ketentuan.
  • 11. Gambar 4.4 Implementasi indikator LOSI di portal e-government kota Implementasi indikator teknologi di portal kota Gambar 4.5 menunjukkan bahwa indikator teknologi yang paling sering ditemui berkaitan dengan kompatibilitas portal dengan browser web yang berbeda, aksesibilitas portal melalui perangkat seluler, kemudahan yang portal kota dapat ditemukan, dan ketersediaan fitur pencarian di portal kota. Mirip dengan 2018 LOSI temuan, hampir semua portal kota (96,5 persen) dapat diakses melalui platform seluler; ini mempunyai relevansi khusus mengingat penetrasi perangkat seluler yang tinggi. Khususnya, hanya sekitar setengah dari portal kota yang dipelajari mudah dinavigasi, dapat dimuat dalam waktu kurang dari lima detik,8 dan menyediakan konten portal mereka dalam lebih dari satu bahasa. Selanjutnya, hanya 36,1 persen dari portal kota yang menawarkan opsi pencarian lanjutan, dan hanya 27,9 persen yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan opsi tampilan portal seperti seperti jenis font, ukuran dan warna. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar portal kota yang dinilai tidak sesuai dengan Pedoman Aksesibilitas Konten Web 1.0; hanya 10 portal (11,6 persen) yang memenuhi standar ini. Kepatuhan dengan rekomendasi validasi tampilan dan markup oleh World Wide Web Konsorsium (W3C) juga buruk, dengan hanya 9 dan 2 portal kota (10,5 dan 2,3 persen) yang memuaskan standar teknologi ini.
  • 12. Gambar 4.5 Implementasi indikator teknologi di portal kota Implementasi indikator penyediaan konten di portal kota indikator penyediaan konten dipenuhi oleh proporsi terbesar kota portal berhubungan dengan informasi nama dan jabatan kepala dinas kota/kabupaten dan fungsi, jam kerja dan detail kontak mereka, dan informasi tentang layanan portal menyediakan. Sebagian besar portal kota juga menyediakan berbagai informasi yang luas (dan memuaskan) terkait ke berbagai sektor, termasuk kesehatan, pendidikan, lingkungan, kesejahteraan sosial, rekreasi, budaya dan olahraga. Pengumuman pengadaan dan informasi tentang organisasi, operasi, manajemen dan anggaran kota / kotamadya tersedia di portal lebih dari 60 persen kota dinilai. Hanya sekitar sepertiga dari portal kota (37,2 persen) yang membuat hasil pengadaan dan terkait informasi yang tersedia. Lebih dari setengah kota yang disurvei (53,5 persen) telah memperbarui konten portal mereka di dalam bulan lalu. Khususnya, kurang dari setengah kota yang diteliti (48,8 persen) menyediakan akses gratis ke layanan online pemerintah melalui kios, pusat komunitas, kantor pos, perpustakaan, ruang publik atau Wi-Fi gratis. Kurang dari separuh kota (46,5 persen) memiliki kebijakan privasi atau pernyataan yang tersedia di portal, yang menunjukkan perhatian dan pertimbangan yang tidak memadai untuk privasi orang dan terbatas kesadaran akan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Selain itu, hanya 36 persen dari kota portal memiliki kebijakan data terbuka dan hanya 33,8 persen yang mempublikasikan informasi tentang penggunaan. Pada 32,6 per persen dari portal kota dinilai ada beberapa bukti bahwa layanan disediakan dalam kemitraan dengan pihak ketiga, seperti masyarakat sipil atau sektor swasta, dan sekitar 24,4 persen menunjukkan bahwa mereka menggunakan teknologi baru.
  • 13. Berbagai kondisi dan peristiwa yang melahirkan Governance System  Sistem pemerintahan komunis Uni Soviet runtuh.  Terjadinya keajaiban pertumbuhan ekonomi Asia Timur,  Privatisasi masif yang dilakukan oleh Thatcher.  Komunikasi dianggap sebagai roh kehidupan bermasyarakat, kualitas komunikasi menentukan kualitas kehidupan
  • 14.  Perkembangan masyarakat oleh meningkatnya kesadaran sebagai mahluk berbudayapeningkatan penguasaan informasi kebangkitan masyarakat madani.  Perkembangan demokrasi, tuntutan untuk terlibat lebih mendalam dalam pengambilan keputusan.Demokrasi 4 tahunan tidak cukup.  Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi  dokumentasi digital dan demokrasi internet.  Dengan sistem konvensional dan statis pemerintah tidak dapat mengimbangi perkembangan masyarakat
  • 15. Pengklasifikasian baru ideologi penyelenggaraan negara: memudarnya klasifikasi komunisme, sosialisme, kapitalisme menjadi sbb:
  • 16.
  • 17.
  • 18. Jejaring Individu Berbagai Jejaring dalam Tata Penyelanggaraan Negara
  • 19. Data, Informasi dan pengetahuan. • Data: abstraksi benda dan atau keadaan, realita dan atau fenomena yang diresepresantasikan oleh faktor yang diukur (parameter) dalam bentuk angka (variabel), citra (images), gambar, kata-kata, suara. • Informasi: data yang telah dipilah dan dipilih, diorganisasikan, dinalisis, diungkapkan antara lain menjadi indikator keadaan • Pengetahuan : wawasan dan pengalaman yang dimiliki seseorang (tacit knowledge) atau diketahui umum (explicit knowledge) yang memberikan kemampuan untuk merubah data dan informasi menjadi tindak yang efektif. Kerapkali diwujudkan berupa rule of thumb, peringkat, indeks, rasio yang siap untuk pengambilan keputusan.
  • 20. Pengembangan data, informasi dengan pendekatan deduktif Persoalan deduksi data dari kebijakan adalah:  Kebijakan belum ada atau ada tetapi berubah-ubah.  Kebijakan bisa implisit, tidak langsung dan tidak jelas,  Kebijakan bisa ad-hoc, reaktif  Kebijakan bisa bersifat instrumental dan operasional Data dan informasi dikembangkan :  Berdasarkan kerangka kebijakan: penentuan bobot etika, posisi serta peranan pemerintah, dan pilihan tindak.
  • 21. Contoh data, informasi dan pengetahuan dideduksi dari kebijakan  Contoh kebijakan pengendalian pasar  digunakan pengetahuan: Housing Affordibility Index, Housing Market Price Index, Housing Demand Index, Housing Supply Index (Amerika Serikat) . Data Vacant houses , Abandon Houses  Contoh kebijakan pengendalian pasar, pemenuhan hak dan pengendalian dampak sekaligus: Housing Health and Safety Rating System (Inggris)  Contoh kebijakan pemenuhan hak, pelaksanaan kebajikan dan pengendalian dampak. Housing Qualiy Index (Afrika Selatan, Ghana)
  • 22. Bagaimana memilih dan menentukan kebijakan  Oleh kepemimpinan: kearifan, kewibawaan dan wawasan pengambil keputusan.  Melalui proses politik: hasil tekanan dan negosiasi dengan pihak lain.  Melalui proses birokratik  Oleh hekuatan pengetahuan, informasi dan data.  Kombinasi diantaranya.
  • 23. Pengembangan data dan informasi dengan pendekatan induktif Data dan informasi disiapkan berdasarkan  kebiasaan meskipun tidak selalu jelas asal muasalnya,  meniru apa yang dilakukan ditempat lain  asumsi penyelenggara pendataan  mengdopsi konsep/ kerangka teoritik.  maksud dan tujuan yang tidak dirumuskan dengan jelas Dianalisis , dimanipulasi dan ditafsirkan untuk perumusan kebijakan
  • 24.  Dialog dan negosiasi perumusan kebijakan publik dalam jejaring tata penyelenggaraan
  • 25. Governance process: Peserta dialog dala tata penyelenggaraan negara