SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
NAMA : OKTA ALAMSYAH
NIM : 2010008
PRODI : ILMU PEMERINTAHAN
E - Partisipasi
Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah merambah ke dunia
pemerintahan. Tuntutan reformasi birokrasi membawa teknologi informasi
untuk ikut serta berperan dalam pemerintahan terutama dalam inovasi
pelayanan publik. Di Indonesia sudah banyak E-Government yang diterapkan
oleh pemerintah seperti e-KTP,e-passport service, e-procurement (pengadan
barang dan jasa), dsb. Oleh karena itu Sejak penggunaan ICT (Information
Communication Technology) telah merambah secara luas ke dalam kehidupan
organisasi sektor publik, ternyata pemanfaatan teknologi tersebut tidak hanya
mampu menggiring atas terjadinya pergeseran yang positif dibidang proses dan
prosedur penyusunan kebijakan publik, tetapi juga mampu menciptakan
terjadinya peningkatan tranparansi dan akuntabilitas hampir diseluruh fungsi
pemerintahan, dan dapat pula meningkatkan jumlah cost saving pada kegiatan
administrasi pemerintahan. Bahkan lebih dari pada itu penerapan E-
Government secara kuantitatif mampu memperluas cakupan pelayanan,
sedangkan secara kualitatif juga sangat efektif dalam menumbuhkan tingkat
kepuasan masyarakat penerima jasa layanan yang disedikan oleh pihak
pemerintah sebagai provider-nya. Dengan kata lain dapat pula dikatakan bahwa
penerapan E-Government secara esensial merupakan tindakan inovatif bagi
terselenggarakannya pelayanan publik yang dapat menciptakan kepercayaan
dan kepuasan masyarakat kepada pemerintah.
United Nations (UN) e-Government Survey 2020
telah menempatkan Indonesia pada peringkat 88
atas pengembangan dan pelaksanaan e-
government atau sistem pemerintahan berbasis
elektronik (SPBE). Hasil di tahun 2020 yang
dirilis pada bulan Juli, menunjukkan kenaikan 19
peringkat dibandingkan tahun 2018 yang berada
di urutan 107 dan urutan 116 di tahun 2016.
Secara keseluruhan, Indonesia mencetak skor
0.6612 di dalam grup High e-Government
Development Index (EGDI) di UN e-Government
Survey 2020 sehingga berhasil menempatkan
Indonesia masuk 100 besar peringkat dunia di posisi
88 dari 193 negara. Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) mempredikatkan negara-negara yang
mendapatkan poin lebih dari 0.75 sebagai Very High
EGDI, untuk poin 0.50 sampai 0.75 sebagai High
EGDI, poin 0.25 sampai 0.50 sebagai Middle EGDI,
dan kurang dari 0.25 sebagai Low EGDI.
Survei PBB kali ini mengusung tema Digital
Government in the Decade of Action for
Sustainable Development. Tujuan dari survei ini
adalah sebagai alat bantu pembangunan bagi
negara-negara anggota PBB untuk
mengidentifikasi kekuatan dan tantangan masing-
masing dalam upaya mempertajam implementasi
kebijakan dan strategi pengembangan penerapan
sistem pemerintahan berbasis elektronik.
Indonesia juga patut berbangga, karena dalam rilis
yang dikeluarkan oleh EGDI, Indonesia berhasil
melompat naik 35 peringkat pada e-Participation
Index tahun 2020, dari yang sebelumnya peringkat
92 pada tahun 2018, menjadi peringkat 53 pada
tahun 2020 dengan skor 0.7500. Skor ini sudah di
atas rata-rata dunia dengan skor 0.5677, di atas
rata-rata Regional Asia dengan skor 0.6294, dan
juga di atas rata-rata Regional Asia Tenggara
dengan skor 0.6126. Hal ini membuat Indonesia
naik predikat dari yang sebelumnya termasuk
dalam grup High e-Participation Index menjadi
grup Very High e-Participation Index.
Menurut laporan e-Government Survey 2020,
meskipun dihadapkan dengan banyak tantangan,
negara-negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk
Indonesia mampu membuat kemajuan menuju
transformasi digital. Salah satu contohnya, Indonesia
telah memiliki sistem pencatatan sosial berbasis
digital yang berfungsi sebagai pintu gerbang dalam
program perlindungan sosial dengan bantuan langsung
tunai dan bantuan darurat yang dikirim langsung ke
masyarakat yang membutuhkan. Sistem registrasi
digital seperti ini memungkinkan transparansi dan
akuntabilitas dalam rangka memastikan perlindungan
sosial di suatu negara. Inisiatif yang dimaksud adalah
Standar Pengelolaan Basis Data Terpadu Untuk
Program Perlindungan Sosial.
Hasil ini tentu saja menjadi kabar yang
baik bagi penyelenggaraan SPBE di
Indonesia. Diharapkan, seluruh aspek
bangsa terus mampu berkomitmen
penuh untuk mendukung pemerintahan
digital dan pembangunan berkelanjutan
dalam rangka memenangkan persaingan
global
1. Kesempatan untuk berpartisipasi dengan skor 1530 dinilai Cukup, dengan
tingkat keterbukaan informasi DPMPTSP dan ketersediaan fasilitas layanan
informasi yang memadai. Akan tetapi masih ada beberapa faktor kesempatan
untuk berpartisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan E-Government masih
rendah, diantaranya masyarakat tidak tahu tentang adanya sosialisasi
mengenai perizinan online meskipun sosialisasi sudah dilaksanakan oleh
2. Kemauan untuk berpartisipasi dengan skor 1499 dinilai Cukup, dengan
antusias masyarakat yang menggunakan fasilitas layanan informasi yang
tinggi, tingkat masyarakat yang menginginkan perubahan cara lama ke cara
baru yang sangat besar serta masyarakat yang menilai bahwa perzinan online
lebih baik daripada pelayanan manual yang sangat besar pula. Akan tetapi
masih ada beberapa faktor yang membuat kemauan untuk berpartisipasi
masyarakat terhadap pelaksanaan E-Government masih rendah, diantaranya
3. Kemampuan untuk berpartisipasi dengan
skor 1208 dinilia Buruk, Hal ini
ditunjukkan hampir keseluruhan indikator
menunjukkan skor yang sangat
rendah seperti, kemampuan menggunakan
internet, kemmpuan mengakses
website resmi DPMPTSP, kemampuan
menggunakan perizinan online, dan
kebiasan menggunakan pelayanan online.
Disisi lain keahlian masyarakat
dalam menggunakan laptop/handphone
berdasarkan alasan yang diberikan
oleh masyarakat menunjukkan mayoritas
secara keseluruhan yang mempengaruhi rendahnya partisipasi
masyarakat kaitannya dengan E-Government sebagai inovasi pelayanan publik
dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat terhadap E-Government dalam
mendorong pelayanan perizinan di Kabupaten Boyolali dengan skor 4237 dinilai
CUKUP. Akan tetapi partisipasi masyarakat masih dianggap belum maksimal,
karena masih ditemukan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat
enggan untuk menggunakan perizinan online sebagai bentuk penerapan E-
Makna isu dalam lingkup analisis kebijakan
publik, termasuk kebijakan
pendidikan bukanlah seperti sebagaimana
masyarakat awam memaknainya dalam
pembicaraan sehari-hari. Dalam makna
sehari-hari, terminologi isu dimaknai secara
salah kaprah. la dimaknai dengan konofasi
yang negatif. Isu dimaknai identik
dengan "kabar burung".
suatu kebijakan yang masih kontoversi, semisal kebijakan pendidikan tentang
Kurikulum Timgkat Satuan Pendidikan, Sertifikasi guru, bahkan Badan Hukum
Pendidikan sekalipun telah masuk dalam Sisdiknas, namun masyarakat yang
peduli akan pendidikan, apalagi masyarakat yang berorientasi populis, semuanya
masih kontroversi. Hal tersebut masih merupakan sebuah isu kebijakan.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )
PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )
PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )AndimuhammadRiskimau
 
Tip saptinah
Tip saptinahTip saptinah
Tip saptinahSaptinah1
 
Tugas ppt pak sahril
Tugas ppt pak sahrilTugas ppt pak sahril
Tugas ppt pak sahrilFirdaus440614
 
Ppt tantangan dan peluang regional ziad muhammad arqatras 20102061
Ppt tantangan dan peluang regional ziad muhammad arqatras 20102061Ppt tantangan dan peluang regional ziad muhammad arqatras 20102061
Ppt tantangan dan peluang regional ziad muhammad arqatras 20102061Ziadarqatras
 
TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )
TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )
TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )PutriMellynie
 
TANTANGAN DAN PELUANG RAGIONAL
TANTANGAN DAN PELUANG RAGIONALTANTANGAN DAN PELUANG RAGIONAL
TANTANGAN DAN PELUANG RAGIONALALKadri4
 
Amelia fitri handayani
Amelia fitri handayani Amelia fitri handayani
Amelia fitri handayani Muhlizar
 
Salneta marzalinda 20102015 IP SEMESTER 3
Salneta marzalinda 20102015 IP SEMESTER 3Salneta marzalinda 20102015 IP SEMESTER 3
Salneta marzalinda 20102015 IP SEMESTER 3SalnetaMarzalinda1
 
Tomi 20102057 (tip)
Tomi 20102057 (tip)Tomi 20102057 (tip)
Tomi 20102057 (tip)Tomi
 
ppt RAHMAT ILHAM dengan tema,Tantangan Regional Dan Peluang
ppt RAHMAT ILHAM dengan tema,Tantangan Regional Dan Peluangppt RAHMAT ILHAM dengan tema,Tantangan Regional Dan Peluang
ppt RAHMAT ILHAM dengan tema,Tantangan Regional Dan PeluangRahmatilham6
 
Tantangan dan Peluang Regional
Tantangan dan Peluang RegionalTantangan dan Peluang Regional
Tantangan dan Peluang RegionalSafitriRimadhani
 
Ppt muhlizar
Ppt muhlizarPpt muhlizar
Ppt muhlizarMuhlizar
 
TANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAH
TANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAHTANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAH
TANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAHVitriaNanda
 
Local e government development in cities and human settlements
Local e government development in cities and human settlementsLocal e government development in cities and human settlements
Local e government development in cities and human settlementsPRAMUDHITA SELTYA CHAIRI
 
M. khalifatullah 20102006 ppt
M. khalifatullah 20102006 pptM. khalifatullah 20102006 ppt
M. khalifatullah 20102006 pptAdiyaBapriyanto
 
REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )
REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )
REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )MaulidinasyahErwinda
 

What's hot (20)

PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )
PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )
PPT ( ANDI MUHAMMAD RISKI MAULANA )
 
Tip saptinah
Tip saptinahTip saptinah
Tip saptinah
 
Tugas ppt pak sahril
Tugas ppt pak sahrilTugas ppt pak sahril
Tugas ppt pak sahril
 
Ppt tantangan dan peluang regional ziad muhammad arqatras 20102061
Ppt tantangan dan peluang regional ziad muhammad arqatras 20102061Ppt tantangan dan peluang regional ziad muhammad arqatras 20102061
Ppt tantangan dan peluang regional ziad muhammad arqatras 20102061
 
e-government
e-governmente-government
e-government
 
TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )
TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )
TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )
 
TANTANGAN DAN PELUANG RAGIONAL
TANTANGAN DAN PELUANG RAGIONALTANTANGAN DAN PELUANG RAGIONAL
TANTANGAN DAN PELUANG RAGIONAL
 
Ppt tik luvian candra gunawan
Ppt tik luvian candra gunawanPpt tik luvian candra gunawan
Ppt tik luvian candra gunawan
 
Amelia fitri handayani
Amelia fitri handayani Amelia fitri handayani
Amelia fitri handayani
 
Salneta marzalinda 20102015 IP SEMESTER 3
Salneta marzalinda 20102015 IP SEMESTER 3Salneta marzalinda 20102015 IP SEMESTER 3
Salneta marzalinda 20102015 IP SEMESTER 3
 
PPT TIP Ahmad Syaifudin
PPT TIP Ahmad SyaifudinPPT TIP Ahmad Syaifudin
PPT TIP Ahmad Syaifudin
 
Tomi 20102057 (tip)
Tomi 20102057 (tip)Tomi 20102057 (tip)
Tomi 20102057 (tip)
 
ppt RAHMAT ILHAM dengan tema,Tantangan Regional Dan Peluang
ppt RAHMAT ILHAM dengan tema,Tantangan Regional Dan Peluangppt RAHMAT ILHAM dengan tema,Tantangan Regional Dan Peluang
ppt RAHMAT ILHAM dengan tema,Tantangan Regional Dan Peluang
 
Tantangan dan Peluang Regional
Tantangan dan Peluang RegionalTantangan dan Peluang Regional
Tantangan dan Peluang Regional
 
Muhammad ainul yakin ppt tip
Muhammad ainul yakin ppt tipMuhammad ainul yakin ppt tip
Muhammad ainul yakin ppt tip
 
Ppt muhlizar
Ppt muhlizarPpt muhlizar
Ppt muhlizar
 
TANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAH
TANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAHTANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAH
TANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAH
 
Local e government development in cities and human settlements
Local e government development in cities and human settlementsLocal e government development in cities and human settlements
Local e government development in cities and human settlements
 
M. khalifatullah 20102006 ppt
M. khalifatullah 20102006 pptM. khalifatullah 20102006 ppt
M. khalifatullah 20102006 ppt
 
REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )
REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )
REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )
 

Similar to E-Partisipasi Masyarakat

Tugas kelompok 2 Government Digital
Tugas kelompok 2 Government Digital Tugas kelompok 2 Government Digital
Tugas kelompok 2 Government Digital AlberthaBano
 
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...Rafiansa Zawani
 
A general framework for eGoverment
A general framework for eGovermentA general framework for eGoverment
A general framework for eGovermentArif Alfian
 
E-Goverment dan Pelayanan Penyelenggaraan Efektif dalam Pemerintahan!
E-Goverment dan Pelayanan Penyelenggaraan Efektif dalam Pemerintahan!E-Goverment dan Pelayanan Penyelenggaraan Efektif dalam Pemerintahan!
E-Goverment dan Pelayanan Penyelenggaraan Efektif dalam Pemerintahan!YessicaClaudian
 
Makalah komputer pemerintahan
Makalah komputer pemerintahanMakalah komputer pemerintahan
Makalah komputer pemerintahanviqrialfi
 
Faktor sukses kualitas layanan e1
Faktor sukses kualitas layanan e1Faktor sukses kualitas layanan e1
Faktor sukses kualitas layanan e1Muhammad Faiz
 
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas PublikKonsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Makalah e goverment Unbaja
Makalah e goverment UnbajaMakalah e goverment Unbaja
Makalah e goverment UnbajaDede Muhimat
 
Implementasi Sistem Informasi pada Sekretariat Jenderal MPR RI
Implementasi Sistem Informasi pada Sekretariat Jenderal MPR RIImplementasi Sistem Informasi pada Sekretariat Jenderal MPR RI
Implementasi Sistem Informasi pada Sekretariat Jenderal MPR RIAzhyqaRereanticaMart
 

Similar to E-Partisipasi Masyarakat (20)

Tugas kelompok 2 Government Digital
Tugas kelompok 2 Government Digital Tugas kelompok 2 Government Digital
Tugas kelompok 2 Government Digital
 
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
Pengaruh implementasi e government terhadap perubahan manajemen publik di ind...
 
A general framework for eGoverment
A general framework for eGovermentA general framework for eGoverment
A general framework for eGoverment
 
E-Goverment dan Pelayanan Penyelenggaraan Efektif dalam Pemerintahan!
E-Goverment dan Pelayanan Penyelenggaraan Efektif dalam Pemerintahan!E-Goverment dan Pelayanan Penyelenggaraan Efektif dalam Pemerintahan!
E-Goverment dan Pelayanan Penyelenggaraan Efektif dalam Pemerintahan!
 
E-samsat indonesia
E-samsat indonesiaE-samsat indonesia
E-samsat indonesia
 
e-BUDGETING
e-BUDGETINGe-BUDGETING
e-BUDGETING
 
E Government Di Indonesia
E Government Di IndonesiaE Government Di Indonesia
E Government Di Indonesia
 
BAB 2
BAB 2BAB 2
BAB 2
 
E-PARTICIPATION
E-PARTICIPATIONE-PARTICIPATION
E-PARTICIPATION
 
E-PARTICIPATION
E-PARTICIPATIONE-PARTICIPATION
E-PARTICIPATION
 
Makalah komputer pemerintahan
Makalah komputer pemerintahanMakalah komputer pemerintahan
Makalah komputer pemerintahan
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Bab 9 tugas e gov
Bab 9 tugas e govBab 9 tugas e gov
Bab 9 tugas e gov
 
E government
E governmentE government
E government
 
E-Government
E-GovernmentE-Government
E-Government
 
Faktor sukses kualitas layanan e1
Faktor sukses kualitas layanan e1Faktor sukses kualitas layanan e1
Faktor sukses kualitas layanan e1
 
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas PublikKonsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
Konsep Open Government Untuk Memperkuat Akuntabilitas Publik
 
Makalah e goverment Unbaja
Makalah e goverment UnbajaMakalah e goverment Unbaja
Makalah e goverment Unbaja
 
E goverment
E govermentE goverment
E goverment
 
Implementasi Sistem Informasi pada Sekretariat Jenderal MPR RI
Implementasi Sistem Informasi pada Sekretariat Jenderal MPR RIImplementasi Sistem Informasi pada Sekretariat Jenderal MPR RI
Implementasi Sistem Informasi pada Sekretariat Jenderal MPR RI
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

E-Partisipasi Masyarakat

  • 1. NAMA : OKTA ALAMSYAH NIM : 2010008 PRODI : ILMU PEMERINTAHAN
  • 3. Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah merambah ke dunia pemerintahan. Tuntutan reformasi birokrasi membawa teknologi informasi untuk ikut serta berperan dalam pemerintahan terutama dalam inovasi pelayanan publik. Di Indonesia sudah banyak E-Government yang diterapkan oleh pemerintah seperti e-KTP,e-passport service, e-procurement (pengadan barang dan jasa), dsb. Oleh karena itu Sejak penggunaan ICT (Information Communication Technology) telah merambah secara luas ke dalam kehidupan organisasi sektor publik, ternyata pemanfaatan teknologi tersebut tidak hanya mampu menggiring atas terjadinya pergeseran yang positif dibidang proses dan prosedur penyusunan kebijakan publik, tetapi juga mampu menciptakan terjadinya peningkatan tranparansi dan akuntabilitas hampir diseluruh fungsi pemerintahan, dan dapat pula meningkatkan jumlah cost saving pada kegiatan administrasi pemerintahan. Bahkan lebih dari pada itu penerapan E- Government secara kuantitatif mampu memperluas cakupan pelayanan, sedangkan secara kualitatif juga sangat efektif dalam menumbuhkan tingkat kepuasan masyarakat penerima jasa layanan yang disedikan oleh pihak pemerintah sebagai provider-nya. Dengan kata lain dapat pula dikatakan bahwa penerapan E-Government secara esensial merupakan tindakan inovatif bagi terselenggarakannya pelayanan publik yang dapat menciptakan kepercayaan dan kepuasan masyarakat kepada pemerintah.
  • 4.
  • 5. United Nations (UN) e-Government Survey 2020 telah menempatkan Indonesia pada peringkat 88 atas pengembangan dan pelaksanaan e- government atau sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE). Hasil di tahun 2020 yang dirilis pada bulan Juli, menunjukkan kenaikan 19 peringkat dibandingkan tahun 2018 yang berada di urutan 107 dan urutan 116 di tahun 2016.
  • 6. Secara keseluruhan, Indonesia mencetak skor 0.6612 di dalam grup High e-Government Development Index (EGDI) di UN e-Government Survey 2020 sehingga berhasil menempatkan Indonesia masuk 100 besar peringkat dunia di posisi 88 dari 193 negara. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mempredikatkan negara-negara yang mendapatkan poin lebih dari 0.75 sebagai Very High EGDI, untuk poin 0.50 sampai 0.75 sebagai High EGDI, poin 0.25 sampai 0.50 sebagai Middle EGDI, dan kurang dari 0.25 sebagai Low EGDI.
  • 7. Survei PBB kali ini mengusung tema Digital Government in the Decade of Action for Sustainable Development. Tujuan dari survei ini adalah sebagai alat bantu pembangunan bagi negara-negara anggota PBB untuk mengidentifikasi kekuatan dan tantangan masing- masing dalam upaya mempertajam implementasi kebijakan dan strategi pengembangan penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik.
  • 8. Indonesia juga patut berbangga, karena dalam rilis yang dikeluarkan oleh EGDI, Indonesia berhasil melompat naik 35 peringkat pada e-Participation Index tahun 2020, dari yang sebelumnya peringkat 92 pada tahun 2018, menjadi peringkat 53 pada tahun 2020 dengan skor 0.7500. Skor ini sudah di atas rata-rata dunia dengan skor 0.5677, di atas rata-rata Regional Asia dengan skor 0.6294, dan juga di atas rata-rata Regional Asia Tenggara dengan skor 0.6126. Hal ini membuat Indonesia naik predikat dari yang sebelumnya termasuk dalam grup High e-Participation Index menjadi grup Very High e-Participation Index.
  • 9. Menurut laporan e-Government Survey 2020, meskipun dihadapkan dengan banyak tantangan, negara-negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia mampu membuat kemajuan menuju transformasi digital. Salah satu contohnya, Indonesia telah memiliki sistem pencatatan sosial berbasis digital yang berfungsi sebagai pintu gerbang dalam program perlindungan sosial dengan bantuan langsung tunai dan bantuan darurat yang dikirim langsung ke masyarakat yang membutuhkan. Sistem registrasi digital seperti ini memungkinkan transparansi dan akuntabilitas dalam rangka memastikan perlindungan sosial di suatu negara. Inisiatif yang dimaksud adalah Standar Pengelolaan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial. Hasil ini tentu saja menjadi kabar yang baik bagi penyelenggaraan SPBE di Indonesia. Diharapkan, seluruh aspek bangsa terus mampu berkomitmen penuh untuk mendukung pemerintahan digital dan pembangunan berkelanjutan dalam rangka memenangkan persaingan global
  • 10. 1. Kesempatan untuk berpartisipasi dengan skor 1530 dinilai Cukup, dengan tingkat keterbukaan informasi DPMPTSP dan ketersediaan fasilitas layanan informasi yang memadai. Akan tetapi masih ada beberapa faktor kesempatan untuk berpartisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan E-Government masih rendah, diantaranya masyarakat tidak tahu tentang adanya sosialisasi mengenai perizinan online meskipun sosialisasi sudah dilaksanakan oleh
  • 11. 2. Kemauan untuk berpartisipasi dengan skor 1499 dinilai Cukup, dengan antusias masyarakat yang menggunakan fasilitas layanan informasi yang tinggi, tingkat masyarakat yang menginginkan perubahan cara lama ke cara baru yang sangat besar serta masyarakat yang menilai bahwa perzinan online lebih baik daripada pelayanan manual yang sangat besar pula. Akan tetapi masih ada beberapa faktor yang membuat kemauan untuk berpartisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan E-Government masih rendah, diantaranya
  • 12. 3. Kemampuan untuk berpartisipasi dengan skor 1208 dinilia Buruk, Hal ini ditunjukkan hampir keseluruhan indikator menunjukkan skor yang sangat rendah seperti, kemampuan menggunakan internet, kemmpuan mengakses website resmi DPMPTSP, kemampuan menggunakan perizinan online, dan kebiasan menggunakan pelayanan online. Disisi lain keahlian masyarakat dalam menggunakan laptop/handphone berdasarkan alasan yang diberikan oleh masyarakat menunjukkan mayoritas
  • 13. secara keseluruhan yang mempengaruhi rendahnya partisipasi masyarakat kaitannya dengan E-Government sebagai inovasi pelayanan publik dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat terhadap E-Government dalam mendorong pelayanan perizinan di Kabupaten Boyolali dengan skor 4237 dinilai CUKUP. Akan tetapi partisipasi masyarakat masih dianggap belum maksimal, karena masih ditemukan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat enggan untuk menggunakan perizinan online sebagai bentuk penerapan E-
  • 14.
  • 15. Makna isu dalam lingkup analisis kebijakan publik, termasuk kebijakan pendidikan bukanlah seperti sebagaimana masyarakat awam memaknainya dalam pembicaraan sehari-hari. Dalam makna sehari-hari, terminologi isu dimaknai secara salah kaprah. la dimaknai dengan konofasi yang negatif. Isu dimaknai identik dengan "kabar burung".
  • 16. suatu kebijakan yang masih kontoversi, semisal kebijakan pendidikan tentang Kurikulum Timgkat Satuan Pendidikan, Sertifikasi guru, bahkan Badan Hukum Pendidikan sekalipun telah masuk dalam Sisdiknas, namun masyarakat yang peduli akan pendidikan, apalagi masyarakat yang berorientasi populis, semuanya masih kontroversi. Hal tersebut masih merupakan sebuah isu kebijakan.
  • 17.