Tulisan tersebut membahas tentang karakteristik tulisan ilmiah dan non-ilmiah, serta komponen-komponen penting dalam penulisan tulisan ilmiah seperti kalimat, paragraf, dan keutuhan paragraf. Tulisan ilmiah dibedakan dari non-ilmiah karena didasarkan pada penelitian terhadap suatu permasalahan, menggunakan bahasa formal, dan mengikuti sistematika penulisan. Sedangkan tulisan non-ilmiah cenderung berisi pend
1. 1
1
Pendahuluan
Sebelumnya kita telah mengenal dalam mata pelajaran Kesusasteraan atau Bahasa
Indonesia di sekolah menengah bahwa, terdapat dua kelompok tulisan, yaitu, puisi dan
prosa. Kelompok tulisan puisi lebih berbentuk ungkapan-ungkapan singkat penuh kiasan
dan mengikuti kaidah tertentu yang digunakan sebagai media penyampai maksud,
pikiran serta tujuan bagi pembuat puisi tersebut. Sebaliknya, prosa, adalah kelompok
tulisan yang mempunyai format uraian panjang dan bebas yang tidak dikungkung oleh
satu aturan tertentu, yang juga berisi satu pikiran si pembuat prosa untuk disampaikan
kepada setiap pembacanya.
Jadi, kedua bentuk tulisan tersebut merupakan satu bentuk media untuk
menyampaikan pikiran kepada setiap orang yang membaca. Keduanya lebih didasarkan
pada pengalaman hidup pribadi sang penyusun dan cenderung tidak didasarkan atas
pemikiran ilmiah, tetapi lebih ke arah seni budaya.
Sangat berbeda sekali dengan keduanya adalah satu tulisan ilmiah. Walaupun
tulisan ilmiah ini juga merupakan satu bentuk pikiran, namun penataan bahasanya
mengikuti bahasa formal dan mengikuti sistematika yang berurut dengan isi uraian yang
didasarkan dari pikiran-pikiran hasil satu penelitian tertentu serta dirujuk kepada teori-
teori tentang satu masalah bersangkutan.
1
1.
.1
1.
. M
Me
en
ng
ge
en
na
al
l K
Ka
ar
ry
ya
a I
Il
lm
mi
ia
ah
h
Satu ciri khusus dari tulisan ilmiah adalah didasari oleh adanya satu permasalahan
yang terjadi, baik di bidang sosial, politik, ekonomi, keteknikan, dsb. Satu contoh
misalnya, sering bahkan selalu terjadi keterlambatan penyelesaian satu jenis layanan
publik, yaitu KTP. Menurut mekanisme yang telah dituangkan dalam peraturan Perda
2. terkait, bahwa pelayanan pembuatan KTP selesai dalam waktu dua hari. Namun
kenyataannya dapat selesai sampai dua minggu. Nah, permasalahan inilah yang
kemudian mendorong perlunya satu kajian atau penelitian, mengapa terjadi
penyimpangan waktu yang terlalu lama tersebut. Ini di bidang layanan publik. Demikian
juga di bidang ekonomi, seperti misalnya mengapa kemudian pada akhir pemerintahan
SBY-JK Tahun 2004 yang lalu tiba-tiba Indonesia menjadi penghasil beras yang dapat
mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri yang kemudian berencana meningkat
menjadi negara pengexport beras, padahal tidak banyak kebijakan pemerintah yang
digulirkan untuk mendorong pertumbuhan itu seperti pembangunan sistem irigasi
(bendungan) baru, pembangunan atau perluasan prasarana jalan dari desa ke kota, dsb.
Oleh karena kasus itulah kemudian dilakukan penelitian oleh pakar ekonomi UI1 yang
kesimpulannya adalah, bahwa pergeseran kondisi pertanian Indonesia tersebut lebih
banyak disebabkan karena dilakukan pembenahan total pada manajemen Bulog.
Di bidang teknik selanjutnya juga terjadi proses demikian, seperti misalnya
apakah benar memang yang menjadi penyebab kecelakaan pesawat terbang adalah
handphone yang di on selama pesawat dalam perjalanan ?
Tabel-1 Perbedaan Tulisan Ilmiah dan Non-Ilmiah
I
It
te
em
m
J
Je
en
ni
is
s T
Tu
ul
li
is
s a
an
n
D
Da
as
sa
ar
r T
Tu
uj
ju
ua
an
n
P
Pe
en
nu
ul
li
is
sa
an
n
B
Ba
ah
ha
as
sa
a S
Si
is
st
te
em
ma
at
ti
ik
ka
a/
/U
Ur
ra
ai
ia
an
n L
La
an
nd
da
as
sa
an
n
T
Te
eo
or
ri
i
Ilmiah Adanya
permasalahan
Formal Sudah baku, diantaranya,
- abstrak
- rumusan masalah,
- pembatasan masalah,
- paparan teori,
- pembahasan,
- kesimpulan dan saran.
Cukup
banyak
Non-Ilmiah Adanya
permasalahan
Non-formal
atau bahasa
sehari-hari
Singkat, bebas dan
cenderung pendapat pribadi
tentang masalah tersebut.
Minim
Dari ketiga contoh kasus di atas, jelas bahwa satu tulisan ilmiah disusun
berdasarkan atau diawali dengan adanya masalah yang terjadi dalam penyelenggaraan
1] Rhenald Kasali,PhD, Ketua Program MM UI, ‘Perubahan di Bulog’ – Sindo 28 Mei 2009
3. atau pelaksanaan satu sistem. Tetapi kemudian, apakah perbedaannya dengan tulisan
opini yang biasa dimuat dalam beberapa harian, karena tulisan opini sendiri juga disusun
berdasarkan terjadinya satu kasus. Yang jelas nampak, bahwa tulisan opini disusun
dalam format tulisan bebas secara ringkas karena keterbatasan halaman pada surat
kabar. Disamping itu, tulisan opini cenderung merupakan pendapat pribadi penulis
tentang satu kasus yang didukung dengan minim teori. Perbedaan kedua jenis tulisan
tersebut, yaitu tulisan ilmiah dan tulisan opini (non ilmiah), diringkaskan dalam Tabel-1.
1
1.
.2
2.
. M
Me
en
ng
ge
en
na
al
li
i K
Ko
om
mp
po
on
ne
en
n T
Tu
ug
ga
as
s A
Ak
kh
hi
ir
r
Skripsi, kata lain dari Tugas Akhir, adalah termasuk tulisan ilmiah yang harus
diselesaikan oleh seorang mahasiswa pada semester terakhir untuk sebagai penutup
masa studi yang bersangkutan dalam satu program pendidikan tinggi. Dalam jenjang
pendidikan Strata S1, tugas akhir tersebut lazim dinamakan skripsi. Sedang untuk
jenjang pendidikan Starta S2, tugas akhir tersebut dinamakan tesis. Sedang untuk
jenjang pendidikan Strata S3, tugas akhir tersebut lazim dinamakan desertasi.
Jenis tulisan ilimiah lainnya adalah, jurnal, esai, makalah, yang umumnya disusun
berdasarkan adanya satu kasus menyimpang dari kaidah umum bidang bersangkutan.
Jadi ada satu masalah sebelumnya.
Seperti telah diuraikan pada Tabel-1, bahwa tulisan ilmiah mempunyai format
yang baku diantaranya adalah, Bab Pembahasan. Uraian-uraian dalam karya ilmiah
tersebut tersusun dari, kalimat-kalimat yang mengandung satu gagasan. Kemudian, dari
kalimat-kalimat menjadi paragraf. Yang selanjutnya kemudian, dari gabungan beberapa
paragrap tersebut, menjadi satu wacana (pemikiran) yang utuh yang dapat berbentuk,
esai, artikel, tesis, atau desertasi.
1
1.
.2
2-
-1
1.
. K
Ka
al
li
im
ma
at
t
Kalimat adalah satu ungkapan pemikiran terkecil dari satu tulisan yang dapat
dipahami oleh pembaca yang lain. Kalimat tersebut terdiri dari beberapa kata yang
akhirnya dapat menyampaikan satu gagasan tertentu. Ini berarti bahwa, kumpulan
beberapa kata saja belum tentu dapat berisi satu pemikiran atau maksud, atau dengan
kata lain kumpulan kata itu tidak bermakna (meaningless).
4. Satu contoh misalnya, dua kalimat berikut, yang pertama belum dapat
menyampaikan arti apa-apa, sementara kalimat kedua telah mengandung satu informasi
yang cukup. Kedua kalimat tersebut adalah :
(1) ‘GSM merupakan penyumbang pajak di dalam negeri’
(2) ‘GSM merupakan sistem telepon mobile yang berteknologi digital’
Kalimat pertama tidak memberikan pengertian apa-apa selain hanya sebuah
kalimat. Dapat memberikan satu pengertian bila dilengkapi beberapa kata tambahan
sehingga dapat menjadi kalimat seperti,
‘GSM merupakan satu komoditas penyumbang pajak di dalam negeri, karena
beberapa fiturnya’
Sementara kalimat kedua telah memuat satu pengertian lengkap, yaitu
menjelaskan bahwa, teknologi GSM merupakan satu sistem telepon bergerak yang
berteknologi mutakhir dibandingkan dengan sistem telepon bergerak sebelumnya yang
analog, sistem AMPS.
Kalimat penyusun paragraf biasa disebut sebagai kalimat topik yang mempunyai
struktur yang terdiri dari dua bagian, yaitu,
Bagian umum (general part)
Bagian khusus (specific part)
C
Co
on
nt
to
oh
h k
ka
al
li
im
ma
at
t t
to
op
pi
ik
k
Kecepatan berlari, ketepatan memasukkan bola dan kegesitan dalam
mengelabui lawan membuat Yao Ming pebasket terkemuka di dunia.
Kecepatan berlari, ketepatan memasukkan bola dan kegesitan dalam
mengelabui lawan = bagian khusus
(membuat) Yao Ming pebasket terkemuka di dunia = bagian umum
K
Ka
al
li
im
ma
at
t d
di
i a
at
ta
as
s d
da
ap
pa
at
t d
di
iu
ub
ba
ah
h m
me
en
nj
ja
ad
di
i
Yao Ming pebasket terkemuka di dunia karena kecepatan berlari,
ketepatan memasukkan bola dan kegesitan dalam mengelabui lawan.
5. Penulis yang satu dengan lainnya tentu berbeda dalam menuangkan pernyataan
tersebut dalam kalimat. Ada penulis yang lebih senang menyampaikan secara eksplisit
(tersurat) bagian-bagian khusus sebuah kalimat topik, seperti contoh di atas. Ada penulis
yang lebih suka mengimplisitkan bagian-bagian khusus sebuah kalimat topik. Bagian-
bagian itu baru diekspresikannya atau dijelaskannya satu per satu pada kalimat-kalimat
pendukung dalam paragraf. Berikut sebuah contoh kalimat topik yang bagian-bagian
khususnya diimplisitkan.
Yao Ming pebasket terkemuka di dunia karena beberapa alasan.
Beberapa alasan membuat Yao Ming pebasket terkemuka di dunia.
ATAU
Yao Ming pebasket terkemuka di dunia karena tiga alasan.
Tiga alasan membuat Yao Ming pebasket terkemuka di dunia.
Terdapat tiga alasan yang membuat Yao Ming pebasket terkemuka di
dunia.
Bagian khusus yang dieksplisitkan dalam contoh kalimat-kalimat di atas adalah
karena beberapa alasan, beberapa alasan, karena tiga alasan, tiga alasan dan terdapat
tiga alasan yang membuat. Segi-segi kemampuan Yao Ming (yang spesifik) seperti
kecepatan berlari, ketepatan memasukkan bola dan kegesitan dalam mengelabui lawan
tidak diungkapkan dalam kalimat-kalimat di atas.
Bila bagian khusus diuraikan, struktur gramatikal bagian-bagian itu harus pararel.
Seperti contoh di atas, kecepatan berlari, ketepatan memasukkan bola dan kegesitan
dalam mengelabui lawan merupakan tiga frasa nominal yang pararel. Struktur yang
pararel dapat berupa kata, frasa atau klausa. Berikut adalah contoh struktur yang pararel
yang berupa kata;
Anita terpilih sebagai Putri Sejagad karena kecantikan, kepintaran dan
budi-pekertinya.
Kalimat-kalimat pendukung dalam paragraf harus tematis dan logikal dalam
mendukung kalimat topik. Berikut adalah contoh paragraf dengan kalimat topik,
kalimat-kalimat pendukung dan kalimat kesimpulan dalam sebuah paragraf;
6. Bali terkenal sebagai tujuan wisata karena pantainya yang indah,
keseniannya yang menarik dan keramahan penduduknya. Pantai-pantai di
Bali sangat indah dan bersih. Karena ombak yang tidak terlalui besar,
banyak orang berselancar di sana. Tari-tarian, ukir-ukiran dan lukisan-
lukisan Bali menarik. Turis sangat suka dengan kesenian Bali yang unik
ini. Di samping itu, penduduk Bali ramah. Mereka menyambut baik turis
dari pelbagai belahan dunia. Pendeknya, Bali merupakan tujuan wisata
yang menarik karena pantai, seni-budaya dan penduduknya.
1
1.
.2
2-
-2
2.
. P
Pa
ar
ra
ag
gr
ra
af
f
Nama lain dari paragraf adalah bagian naskah yang biasa kita kenal sebagai alinea.
Alinea2 biasa kita tuliskan sebagai garis-baru dari alinea atau uraian sebelumnya, dan
biasanya diawali dengan kata yang masuk ke dalam dari batas margin halaman naskah.
K
Ke
eu
ut
tu
uh
ha
an
n P
Pa
ar
ra
ag
gr
ra
af
f
Paragraf yang baik memiliki keutuhan, artinya ia hanya memiliki satu gagasan
utama. Sebagai contoh, bila sebuah paragraf membahas keuntungan-keuntungan
memiliki sepeda-motor matic, maka paragraf tersebut harus fokus kepada keuntungan-
keuntungan sepeda-motor matic tersebut. Bila hanya menulis sebuah paragraf, penulis
dapat saja menyertakan beberapa keuntungan atau aspek (seperti: irit bahan bakar,
pengoperasian yang mudah dan perawatan yang mudah). Akan tetapi, bila sebuah
tulisan terdiri dari beberapa paragraf yang dimaksudkan untuk membahas keuntungan-
keuntungan sepeda-motor matic, setiap paragraf hanya boleh membahas satu
keuntungan (satu aspek). Kadang-kadang seorang penulis menyertakan lebih dari satu
aspek dalam sebuah paragraf (dari sebuah tulisan yang panjang). Bila demikian, aspek-
aspek yang dibahas dalam paragraf tersebut harus benar-benar saling berhubungan.
Sebagai contoh, penulis itu membahas bahan bakar yang irit dan biaya perawatan yang
murah.
Keutuhan sebuah paragraf diwujudkan dengan kalimat-kalimat pendukung
(supporting sentences) yang mampu menjelaskan dan membuktikan gagasan utama
yang dinyatakan dalam kalimat topik (topic sentence). Selain dalam wujud kalimat-
2] Tri Kurnia Nurhayati; Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Eksa Media, Jakarta, 2003, h37
7. kalimat, kalimat pendukung dalam sebuah paragraf dapat berisi: contoh, ilustrasi,
argumen dan statistik. Hanya informasi yang relevan yang diekspresikan sebagai
pendukung atau bagian dari kalimat-kalimat pendukung. Informasi yang tidak relevan
jangan dimasukkan karena akan merusak keutuhan paragraf.
Paragraf yang utuh terdiri dari :
Sebuah kalimat topik (topic sentence)
Beberapa kalimat pendukung (supporting sentences)
Sebuah kalimat ringkasan (summary sentence).
K
Ke
es
se
er
ra
as
si
ia
an
n P
Pa
ar
ra
ag
gr
ra
af
f
Keserasian atau koherensi sebuah paragraf diwujudkan dengan mempertalikan
kalimat-kalimat di dalam paragraf. Terdapat empat cara umum untuk menjaga
keserasian paragraf. Pertama, kita dapat melakukan pengulangan kata-kata tertentu atau
kata-kata kunci dalam paragraf. Kedua, kita dapat menggunakan kata ganti atau
pronomina. Ketiga, kita dapat menggunakan penunjuk transisi untuk mempertalikan satu
gagasan dengan lainnya. Keempat, kita dapat menyusun kalimat-kalimat dalam urutan
yang logikal. Di bawah adalah contoh paragraf yang serasi dengan pengulangan kata,
pronominal, penunjuk transisi dan urutan yang logikal.
Emas dihargai karena dua karakteristik yang penting. Pertama,
emas memiliki keindahan berkilau yang resistan terhadap pengkaratan.
Oleh karena itu, ia cocok sebagai perhiasan, uang logam, dan tujuan
ornamen. Emas tidak perlu dipoles dan akan tetap indah selamanya.
Sebagai contoh, uang logam Macedonia tetap tidak berbercak hingga kini
seperti ketika dibuat dua puluh tiga abad yang lalu. Kedua, emas berguna
untuk industri dan sains. Untuk bertahun-tahun, ia digunakan dalam
ratusan aplikasi industri. Penggunaan emas paling mutakhir adalah untuk
pakaian astronot. Astronot memakai tameng panas berplat emas untuk
melindungi diri di luar pesawat ruang angkasa. Sebagai kesimpulan, emas
dihargai tidak hanya untuk keindahannya tetapi juga manfaatnya.
Sumber : diadaptasi dari Freddy K. Kalidjernih, PhD, 2010, Penulisan Akademik,
Edisi ke-1, Widya Aksara Press, Bandung, h15.
8. Paragraf di atas memakai kata benda atau nomina emas tujuh kali, kata ganti atau
pronomina ia dua kali. Guna menunjukkan divisi logikal dari suatu gagasan, yakni dua
macam karakteristik emas, penulis memakai, pertama ..., kedua ... dan sebagai
kesimpulan.
Berikut adalah sejumlah penunjuk transisi (transition signals) menurut makna dan
fungsinya, yang ditabulasikan pada Tabel-2.
T
Ta
ab
be
el
l-
-2
2 P
Pe
en
nu
un
nj
ju
uk
k T
Tr
ra
an
ns
si
is
si
i
M
Ma
ak
kn
na
a
F
Fu
un
ng
gs
si
i
S
Su
ub
bo
or
rd
di
in
na
at
to
or
r
(
(m
me
em
mp
pe
er
rk
ke
en
na
al
lk
ka
an
n
k
kl
la
au
us
sa
a t
ti
id
da
ak
k-
-
t
te
er
ri
ik
ka
at
t y
ya
an
ng
g h
ha
ar
ru
us
s
d
di
is
sa
am
mb
bu
un
ng
g
d
de
en
ng
ga
an
n k
ka
al
li
im
ma
at
t
l
le
en
ng
gk
ka
ap
p)
)
K
Ko
on
nj
ju
un
ng
gt
to
or
r A
An
nt
ta
ar
r
K
Ka
al
li
im
ma
at
t
(
(m
me
em
mp
pe
er
rk
ke
en
na
al
lk
ka
an
n
s
se
eb
bu
ua
ah
h k
ka
al
li
im
ma
at
t y
ya
an
ng
g
l
le
en
ng
gk
ka
ap
p)
)
P
Pe
en
ng
gh
hu
ub
bu
un
ng
g F
Fr
ra
as
sa
a
(
(m
me
em
mp
pe
er
rk
ke
en
na
al
lk
ka
an
n s
se
eb
bu
ua
ah
h
f
fr
ra
as
sa
a n
no
om
mi
in
na
a)
)
Tambahan
- lebih lanjut
- tambahan pula
- demikian juga
- di samping (itu)
- di sampimg
Oposisi - walaupun
- sekalipun
- akan tetapi
- namun
- walaupun
- sekalipun
Sebab dan
Akibat
- karena - karena (itu)
- alhasil
- walhasil
- sebagai
- konsekuensi
- akibatnya
- jadi
- akibatnya
- jadi
Klasifikasi - dengan kata lain
- yaitu
- yakni
Kontras - kalau - sebagai kontras
- akan tetapi
- di lain pihak
- sebaliknya
- tidak seperti
- berlainan dengan
- lain (halnya)
- dengan
Ilustrasi - sebagai contoh
- contohnya
- misalnya
Intensifikasi - sebaliknya
- sebenarnya
- sesungguhnya
9. Sumber : diadaptasi dari Freddy K. Kalidjernih, PhD, 2010, Penulisan Akademik,
Edisi ke-1, Widya Aksara Press, Bandung, h16.
P
Po
ol
la
a P
Pa
ar
ra
ag
gr
ra
af
f
Terdapat pelbagai strategi yang dapat digunakan dalam menulis sebuah paragraf.
Empat macam yang paling umum adalah paragraf langsung (direct paragraph), paragraf
putaran (turnabout paragraph), paragraf klimatik (climatic paragraph) dan paragraf
interogatif (interrogative paragraph)3.
P
Pa
ar
ra
ag
gr
ra
af
f l
la
an
ng
gs
su
un
ng
g
Paragraf langsung dimulai dengan sebuah pernyataan langsung tentang gagasan
pengontrol, yakni kalimat topik yang diikuti oleh kalimat-kalimat yang mendukungnya
atau rincian pendukung, seperti contoh-contoh, alasan-alasan dan argumen-argumen.
Kadang-kadang, kalimat terakhir dari paragraf dapat menyebut-ulang atau memberikan
penekanan kepada topik. Berikut adalah contoh paragraf langsung.
Transportasi dapat didefinisikan sebagai tindakan memindahkan
orang-orang atau produk-produk dari satu ke tempat lain. Pada zaman
prasejarah, orang-orang melakukan perjalanan dengan kaki dan
membawa serta barang-barang mereka. Kemudian, mereka belajar
menggunakan hewan untuk membawa muatan. Lima ribu tahun sebelum
masehi pedati dan kapal layar mulai dikembangkan. Transportasi adalah
elemen niaga yang penting yang berperan dalam pengembangkan desa
dan kota sebagai pusat-pusat perdagangan. Metode modern dalam
transportasi memungkinkan pencapaian ke segala tempat di dunia dalam
jangka waktu yang relatif singkat. Sekalipun demikian, transportasi juga
telah menciptakan masalah-masalah dengan menguras pasokan energi
dunia dan menyebabkan polusi.
Sumber : diadaptasi dari Freddy K. Kalidjernih, PhD, 2010, Penulisan Akademik,
Edisi ke-1, Widya Aksara Press, Bandung, h18.
3] Kalidjernih, Freddy K., Ph.D; Penulisan Akademik, Widya Aksara Press, Bandung, 2010, h17.
10. P
Pa
ar
ra
ag
gr
ra
af
f P
Pu
ut
ta
ar
ra
an
n
Paragraf putaran dimulai dengan sebuah pernyataan yang beroposisi dengan
gagasan pengontrol. Kalimat yang menandai oposisi terhadap gagasan pengontrol ini
lazim menggunakan kata-kata, seperti: akan tetapi, tapi dan sebenarnya. Biasanya,
pernyataan yang akan ditolak adalah asumsi atau keyakinan umum. Berikut adalah
contoh paragraf putaran.
Banyak orang, dan banyak legislator, percaya bahwa legalisasi
marijuana akan menyebabkan suatu lonjakan yang meluas dalam
ketagihan dan kejahatan narkoba. Sebenarnya, dengan legislasi moderat
yang mulai diperkenalkan di pelbagai negara bagian, legislasi boleh jadi
akan memperbesar penurunan dalam kejahatan karena marijuana semakin
memudar sebagai barang selundupan dan produk pasar-gelap. Demikian
juga, terdapat laporan bahwa karena penggunaannya semakin meningkat,
pemakaian narkoba yang keras dan kejahatan yang diasosiasikan dengan
penggunaan obat-obatan tersebut justru semakin berkurang.
Sumber : diadaptasi dari Freddy K. Kalidjernih, PhD, 2010, Penulisan Akademik,
Edisi ke-1, Widya Aksara Press, Bandung, h18.
P
Pa
ar
ra
ag
gr
ra
af
f K
Kl
li
im
ma
at
ti
ik
k
Paragraf klimatik dimulai dengan rincian-rincian pendukung, seperti contoh-
contoh, alasan-alasan atau argumen-argumen yang secara gradual membentuk
pernyataan dari gagasan pengontrol pada kalimat terakhir. Berikut adalah contoh
paragraf klimatik.
Tidak ada sesuatu yang seperti "Undang-Undang Urusan Publik
1975". Akan tetapi, para peneliti telah menemukan bahwa, ketika ditanya
mengenai ihwal ini, satu dari tiga orang Amerika akan menawarkan
pendapat tentang undang-undang ini seakan-akan ia benar-benar eksis.
Ketika ditanyakan kepada yang lain, isu-isu yang riil, seperti kebijakan
luar negeri pemerintah, orang-orang ini lebih cenderung dibandingkan
dengan orang-orang lain untuk menawarkan pendapat mereka. Kegunaan
opini publik menjadi semakin mencurigakan ketika mereka belajar dari
11. survei-survei yang dilakukan pada pertengahan 1960-an bahwa dua-
pertiga dari semua orang Amerika mengira bahwa Uni-Soviet adalah
anggota dari NATO dan hanya seperempat yang mengetahui bahwa Cina
daratan diperintah oleh komunis. Sekalipun terdapat ketidakpedulian
demikian, para pembuat kebijakan pemerintah harus hati-hati untuk tidak
terlalu berat menggantungkan kepada polling opini publik.
Sumber : diadaptasi dari Freddy K. Kalidjernih, PhD, 2010, Penulisan Akademik,
Edisi ke-1, Widya Aksara Press, Bandung, h19.
P
Pa
ar
ra
ag
gr
ra
af
f I
In
nt
te
er
ro
og
ga
at
ti
if
f
Paragraf interogatif dimulai dengan sebuah pertanyaan. Pertanyaan pembuka ini
digunakan baik sebagai pengantar untuk gagasan pengontrol paragraf atau transisi dari
suatu gagasan ke gagasan berikutnya. Berikut adalah contoh paragraf interogratif.
Pernakah Anda bertanya-tanya bagaimana orang-orang zaman
purba menciptakan karya-karya rekayasa yang hebat seperti Piramid
Mesir, Tembok Besar Cina dan Menara Babilonia ? Jika Anda pernah,
Anda pantas membaca The Ancient Engineers, oleh L. Sprague de Camp.
Buku ini menjelajahi apa yang dianggap oleh kebanyakan orang sebagai
"rahasia" orang-orang zaman purba, yang ternyata tidak begitu rahasia.
Sekalipun orang-orang Mesir, Cina dan Babilonia purba tidak memiliki
pengetahuan rekayasa yang sama dengan kita, mereka dapat
menggunakan secara optimal apa yang mereka ketahui, sebagian besar
karena mereka memiliki sumber daya manusia yang terbatas dan, apa
yang mungkin lebih penting, dan kesabaran yang tak terbatas. De Camp
membuka tabir bahwa orang-orang Mesir menggunakan 100.000 pekerja
lebih selama 20 tahun untuk membangun Piramid Agung. Dia juga
menunjukkan bahwa orang Cina bekerja berabad-abad untuk Tembok
Besar, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Babilonia untuk Menara
mereka.
Sumber : diadaptasi dari Freddy K. Kalidjernih, PhD, 2010, Penulisan Akademik,
Edisi ke-1, Widya Aksara Press, Bandung, h20.
12. B
Ba
ah
ha
an
n d
di
is
sk
ku
us
si
i
1. Ubahlah kalimat-kalimat topik yang memiliki bagian khusus (implisit) berikut ini
menjadi kalimat-kalimat topik yang memiliki bagian khusus (eksplisit).
Mahasiswa asing belajar di Australia karena tiga alasan.
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
Internet dapat memberikan dampak negatif kepada anak-anak.
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
Sepak bola adalah olahraga paling populer di dunia.
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
2. Tulislah sebuah paragraf langsung dengan menggunakan informasi berikut.
Kalimat topik :
Merokok harus dilarang karena merusak kesehatan, membuang uang dan mencemari
lingkungan.
3. Dengan memperhatikan paragraf langsung seperti contoh di depan, tentukan kalimat
mana yang merupakan kalimat topik, kalimat-kalimat pendukung dan kalimat
kesimpulan dalam sebuah paragraf. Paragraf bersangkutan dituliskan kembali di
bawah ini;
Bali terkenal sebagai tujuan wisata karena pantainya yang indah,
keseniannya yang menarik dan keramahan penduduknya. Pantai-pantai di
13. Bali sangat indah dan bersih. Karena ombak yang tidak terlalui besar,
banyak orang berselancar di sana. Tari-tarian, ukir-ukiran dan lukisan-
lukisan Bali menarik. Turis sangat suka dengan kesenian Bali yang unik
ini. Di samping itu, penduduk Bali ramah. Mereka menyambut baik turis
dari pelbagai belahan dunia. Pendeknya, Bali merupakan tujuan wisata
yang menarik karena pantai, seni-budaya dan penduduknya.
Diberikan catatan berikut ini yang berisi makna beberapa kata dalam uraian
Bab-1 ini. Beberapa kata tersebut adalah :
frasa = satuan linguistik yang lebih besar dari kata dan lebih kecil dari
klausa.
klausa = adalah sekumpulan kata yang terdiri dari subjek dan predikat, dan
sinonim kata kalimat yang pendek.
kalimat pengontrol = sinonim kalimat topik
nomina = kata benda
pronomina = kata ganti
14. Daftar Kepustakaan
1. Kalidjernih, Freddy K., Ph.D; Penulisan Akademik, Widya Aksara Press,
Bandung, 2010.
2. Rahardjo, Budi, et all; Penulisan Laporan Skripsi dan Tesis dengan Microsoft
Word, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2001.
3. Tri Kurnia Nurhayati; Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Eksa Media, Jakarta,
2003.
4. Kasali, Rhenald, PhD, Ketua Program MM UI, ‘Perubahan di Bulog’ – Sindo
28 Mei 2009.