SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
MAKALAH
“EJAAN DALAM BAHASA INDONESA”
Makalah di ajukan untuk memenuhi tugas
Mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing : AHMAD RIDHAI, S.Pd, M.Pd
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT (UNSULBAR)
FAKULTAS TEKNIK
INFORMATIKA B
TAHUN AJARAN 2018-2019
Kata Pengantar
Puji syukur senantiasa penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang mana atas berkat
dan pertolongan-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah ini. Terimakasih juga saya
ucapkan kepada dosen pembimbing Bapak Ahmad Ridhai ,S.Pd ,M,Pd yang telah
membimbing kami sehingga bisa menyelesaikan makalah ini sesuai waktu yang telah di
tentukan. Terimakasih juga kepada teman-teman yang turut andil dalam terselesainya
makalah ini.
Sholawat serta salam senantiasa saya haturkan kepada suri tauladan kita Nabi
Muhammad SAW yang selalu kita harapkan syafa’atnya di hari kiamat nanti.
Makalah ini saya buat dalam rangka untuk memperdalam pengetahuan dan
pemahaman mengenai EJAAN dengan harapan agar para mahasiswa(i) dan Pembaca bisa
lebih memperdalam pengetahuan tentang EJAAN. Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Dengan segala keterbatasan yang ada penulis telah berusaha dengan segala daya dan
upaya guna menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwasanya makalah ini jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan makalah ini. Atas kritik dan
sarannya saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya.
Majene,1 Oktober 2018
KELOMPOK II
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................
Daftar Isi ................................................................................................................
i
ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ...................................................................................................
Rumusan Masalah ..............................................................................................
Tujuan Penulisan ………………..………………………...………………......
1
1
1
PEMBAHASAN
Pengertian Ejaan. ..................................................................................................
Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia…..............................................................
Sejarah Perkembangan Ejaan dalam Bahasa Indonesia ......................................
Ejaan yang diresmikan ……………………………………………..…...............
Ejaan yang tidak diresmikan ………………………………………....................
Ruang lingkup Ejaan dalam Bahasa Indonesia …………………….…………..
2
3
3
3
9
9
15
15
PENUTUP
Kesimpulan ..........................................................................................................
Saran ...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan karena selain digunakan sebagai alat
komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tulisan, di
zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat dituntut secara aktif
untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan
benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian
informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan
masyarakat dapat menggunakan media tersebut secara baik dan benar.
Dalam memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan baku
tersebut di gunakan dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu
memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan Indonesia yang baik dan benar. Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) adalah sub materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang
cukup besar dalam mengatur etika berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut
dapat di sampaikan dan di fahami secara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan
aturan tersebut dapat digunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan tata
bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari Ejaan ?
2. Bagaimana Fungsi dari Ejaan ?
3. Bagaimana sejarah perkembangan Ejaan ?
4. Apa saja ruang lingkup Ejaan ?
3. Tujuan Penulisan
1.Untuk memahami pengertian dari Ejaan.
2. Untuk memahami Fungsi dari Ejaan.
3. Untuk memahami sejarah perkembangan Ejaan.
4. Untuk mengetahui ruang lingkup Ejaan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Ejaan
Kata “ejaan” berasal bari bahasa arab hija’ menjadi eja yang mendapat akhiran –an. Hakikat
bahasa adalah bahasa lisan. Bahasa tulis merupaka turunan dari bahasa lisan. Perbedaan antara ragam
tulis dan lisan adalah bahsa lisan terutama yang tidak baku, sangat simpel. Setelah Islam datang, di
Nusantara digunakan huruf arab untuk menulis bahasa melayu. Pada 1901 pertama kali penggunaan
huruf latin untuk bahasa melayu. Ejaan ini dikenal dengan ejaan Van Ophuijsen.
Menurut KBBI (2005: 285) ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi
(kata, kalimat, dsb) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Ejaan adalah
seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca
sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja.
Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah suatu sistem
aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara
menuliskan bahasa.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan
keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada
ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas
yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu-rambu yang ada,
terciptalah lalu lintas yang tertib dan teratur. Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai
bahasa dengan ejaan.
Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang disempurnakan (EYD).EYD mulai
diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 1972. Ejaan dalam sejarah bahasa Indonesia ini memang
merupakan upaya penyempurnaan ejaan sebelumnya yang sudah dipakai selama dua puluh lima tahun
yang dikenal dengan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri PP dan K Republik Indonesia
pada saat Ejaan itu diresmikan pada tahun 1947).
EYD (Ejaan yang Disempurnakan) merupakan tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang
mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf
capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang
disempurnakan. Dalam penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan
sebuah karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan yang
mendetail. Singkatnya EYD digunakan untuk membuat tulisan dengan cara yang baik dan benar.
2. Fungsi Ejaan
Dalam kaitannya dengan pembakuan bahasa, baik yang menyangkut pembakuan tata bahasa
maupun kosakata dan peristilahan, ejaan mempunyai fungsi yang sangat penting. Fungsi tersebut
antara lain sebagai berikut :
a. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa
b. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, serta
c. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain kedalam bahasa Indonesia
Di samping ketiga fungsi yang telah disebutkan diatas, ejaan sebenarnya juga mempunyai
fungsi yang lain. Secara praktis, ejaan berfungsi untuk membantu pemahaman pembaca di dalam
mencerna informasi yang disampaikan secara tertulis
3. Sejarah Perkembangan Ejaan
Kedudukan bahasa Indonesia yaitu sebagai bahasa Nasional seperti dalam ikrar sumpah
pemuda sebagai alat pemersatu bangsa dalam suku yang berbeda-beda, dan bahasa negara yang
tercantum dalam UUD ’45 terutama sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan.
Namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, begitupun bahasa yang terus
mengalami perubahan dan perkembangan ragam dan variasi bahasa karena fungsi, kedudukan, serta
lingkungan yang berbeda-beda. Mulanya bahasa Indonesia ditulis dengan tulisan latin-romawi
mengikuti ejaan Belanda. Hingga pada 1972 Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dicanangkan.
Bahasa Indonesia yang awalnya berakar dari bahasa Melayu sudah memiliki aksara sejak beratus
tahun yang lalu, yaitu aksara Arab Melayu. Di Nusantara ini, bukan saja aksara Arab Melayu yang
kita kenal. Kita juga mengenal aksara Jawa, aksara Sunda, aksara Bugis, aksara Bali, aksara Lampung,
aksara Kerinci, aksara Rejang, dan aksara Batak. Aksara itu masing-masing memiliki
nama, seperti aksara Kaganga dan aksara Rencong (incung).
1. Ejaan yang diresmikan
a. Ejaan Van Ophuijsen
Aksara Arab Melayu dipakai secara umum di daerah Melayu dan daerah-daerah yang
telah menggunakan bahasa Melayu. Akan tetapi, karena terjadi kontak budaya dengan dunia
Barat, sebagai akibat dari kedatangan orang Barat dalam menjajah di Tanah Melayu itu, di
sekolah-sekolah Melayu telah digunakan aksara latin secara tidak terpimpin. Oeh sebab itu,
pada tahun 1900, menurut C.A. Mees (1956:30), Van Ophuijsen, seorang ahli bahasa dari
Belanda mendapat perintah untuk merancang suatu ejaan yang dapai dipakai dalam bahasa
Melayu, terutama untuk kepentingan pengajaran. Jika penyususnan ejaan itu tidak cepat-cepat
dilakukan, dikhawatirkan bahwa sekolah-sekolah tersebut akan menyusun dengan cara yang
tidak terpimpin sehingga akan muncul kekacauan dalam ejaan tersebut.
Dalam menyusun ejaan tersebut, Van Ophuijsen dibantu oleh dua orang pakar bahasa
dari Melayu, yaitu Engkoe Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Thaib Soetan Ibrahim.
Dengan menggabungkan dasar-dasar ejaan Latin dan Ejaan Belanda, Van Ophuijsen dan
teman-teman berhasil membuat ejaan bahasa Melayu, yang ejaan tersebut lazim disebut
sebagai “Ejaan Van Ophuijsen”. Ejaan tersebut diresmikan pemakaiannya pada tahun
1901.Ejaan van Ophuijsen dipakai selama 46 tahun, lebih lama dari Ejaan Republik, dan baru
diganti setelah dua tahun Indonesia merdeka.
Beberapa hal yang cukup menonjol dalam Ejaan Van Ophuysen antara lain sebagai berikut :
Huruf y ditulis dengan j
Misalnya
Sayang
Saya
:Sajang
: Saja
Huruf u ditulis dengan oe
Misalnya :
Umum
Sempurna
: Oemoem
: Sempoerna
Huruf k pada akhir kata atau suku kata ditulis dengan tanda koma diatas
Misalnya
Rakyat
Bapak
: Ra’yat
: Bapa’
Huruf j ditulis dengan dj
Misalnya
Jakarta
Raja
: Djakarta
: Radja
Huruf c ditulis dengan tj
Misalnya :
Pacar
Cara
: Patjar
: Tjara
Gabungan konsonan kh ditulis dengan ch
Misalnya :
Khawatir
Akhir
: Chawatir
: Achir
b. Ejaan Republik (EjaanSoewandi)
Beberapa tahun sebelum Indonesia merdeka yakni pada masa pendudukan Jepang,
pemerintah sudah mulai memikirkan keadaan ejaan kita yang sangat tidak mampu mengikuti
perkembangan ejaan internasional. Oleh sebab itu, Pemerintah melalui Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan melakukan pengubahan ejaan untuk menyempurnakan ejaan yang dirasakan
sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab itu,
pada tahun 1947 muncullah sebuah ejaan yang baru sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen.
Ejaan tersebut diresmikan oleh Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Republik
Indonesia, Dr. Soewandi, pada tanggal 19 Maret 1947 yang disebut sebagai Ejaan Republik.
Karena Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan adalah Dr. Soewandi, ejaan yang
diresmikan itu disebut juga sebagai Ejaan Soewandi. Hal-hal yang menonjol dalam Ejaan
Soewandi atau Ejaan Republik itu adalah sebagai berikut :
Huruf /oe/ diganti dengan /u/
seperti dalam kata berikut
>goeroe menjadi guru
>itoe menjadi itu
>oemoer menjadi umur
Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan /k/
seperti dalam kata berikut :
>Pa’ menjadi Pak
>ma’lum menjadi maklum
>ra’yat menjadi rakyat
Angka dua boleh dipakai untuk menyatakan pengulangan
seperti kata berikut :
>anak-anak menjadi anak2
>berlari-larian menjadi ber-lari-2an
>berjalan-jalan menjadi ber-jalan2
Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya seperti berikut
Diluar (kata depan), dikebun (kata depan), ditulis (awalan), diantara (kata depan),
disimpan (awalan), dipimpin (awalan), dimuka (kata depan), ditimpa (awalan), disini (kata
depan).
Tanda terima tidak dipakai lagi sehingga tidak ada perbedaan antar suku kata diftong.
seperti kata berikut
>Didjoempaϊ menjadi didjumpai
>Dihargaϊ menjadi dihargai
>Moelaϊ menjadi mulai
Tanda aksen pada huruf e tidak dipakai lagi
seperti pada kata berikut:
>ekor menjadi ekor
>heran mejadi heran
>merah menjadi merah
>berbeda menjadi berbeda
Di hadapan tj dan dj, bunyi sengau ny dituliskan sebagai n untuk mengindahkan cara
tulis
>Menjtjuri
>Menjdjual
menjdi
menjadi
mentjuri
mendjual
Ketika memotong kata-kata di ujung baris, awalan dan akhiran dianggap sebagai
suku-suku kata yang
>be-rangkat
>atu-ran
menjadi
menjadi
terpisah
ber-angkat
atur-an
c. Ejaan Yang Disempurnakan
Pada tanggal 16 Agustus 1972, Presiden Republik Indonesia (Bapak Soeharto)
meresmikan pemakaian Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang lazim disingkat
dengan EYD. Peresmian ejaan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun
1972. Dengan dasar itu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan buku kecil
yang berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang memuat berbagai
patokan pemakaian ejaan yang baru. Buku yang beredar yang memuat kaidah-kaidah ejaan
tersebut direvisi dan dilengkapi oleh suatu badan yang berada di bawah Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, yang diketuai oleh Prof. Dr. Amran Halim dengan dasar surat
keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 12 Oktober 1972, Nomor 156/P/1972.
Hasil kerja komisi tersebut adalah berupa sebuah buku yang berjudul Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang diberlakukan dengan surat keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0196/1975. Bersama buku tersebut, lahir pula sebuah
buku yang berfungsi sebagai pendukung buku yang pertama, yaitu buku Pedoman Umum
Pembentukan Istilah.Badan itu bernama Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa yang
sekarang bernama Pusat Bahasa.
Beberapa hal yang perlu dikemukakan sehubungan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnakan itu adalah sebagai berikut :
Ø Huruf yang berubah fungsi adalah sebagai berikut
a. /dj/ djalan menjadi /j/ jalan
b. /j/ pajung menjadi /y/ payung
c. /nj/ njanji menjadi /ny/ nyanyi
d. /sj/ isjarat menjadi /sy/ isyarat
e. /tj/ tjukup menjadi /c/ cukup
f. /ch/ achir menjdi /kh/ akhir
Ø Peresmian penggunaan huruh berikut yang sebelumnya belum resmi adalah
a.pemakaian huruf /f/ dalam kata maaf, fakir
b.pemakaian huruf /v/ dalam kata universitas, valuta
c.pemakaian huruf /z/ dalam kata lezat, zeni
Ø Huruf yang hanya dipakai dalam ilmu eksakta, adalah sebagai berikut:
a. pemakaian huruf /q/ dalam rumus a:b = p:q
b. pemakaian huruf /x/ dalam istilah Sinar-X
Ø Penulisan di- sebagai awalan dan penulisan di sebagai kata depan dilakukan seperti
berikut :
penulisan awalan di- diserangkaiakan dengan kata yang mengikutinya, seperti dimakan,
dijumpai
b. penulisan kata depan di dipisahkan dengan kata yang mengikutinya, seperti di muka, di
pojok, di antara.
Dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan itu terdapat pembicaraan yang
lengkap, yaitu:
1. pembicaraan tentang nama dan penulisan huruf
2. pembicaraan tentang pemakaian huruf
3. pembicaraan tentang penulisan kata
4. pembicaraan tentang penulisan unsur serapan
5. pembicaraan tentang pemakaian tanda baca.
Dengan lahirnya Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan itu kini kita dapat merasakan
bahwa ejaan bahasa kita sudah tidak perlu diubah lagi. Jika ada hal-hal yang perlu dimasukkan ke
dalam ejaan yang selama ini tidak diatur dalam ejaan tersebut, cukup ejaan itu direvisi dalam edisi
berikutnya.
2. Ejaan yang tidak diresmikan
1. Ejaan Melindo
Pada akhir tahun 1950-an para penulis mulai pula merasakan kelemahan yang terdapat pada
Ejaan Republik itu. Ada kata-kata yang sangat mengganggu penulisan karena ada satu bunyi bahas
yang dilambangkan dengan dua huruf, seperti dj, tj, sj, ng, dan ch. Para pakar bahasa menginginkan
satu lamabang untuk satu bunyi. Gagasan tersebut dibawa ke dalam pertemuan dua Negara, yaitu
Indonensia dan Malaysia. Dari pertemuan itu, pada akhir tahun 1959 Sidang Perutusan Indonensia dan
Melayu (Slametmulyana dan Syeh Nasir bin Ismail, masing-masing berperanan sebagi ketua
perutusan) menghasilkan konsep ejaan bersama yang kemudian dikenal dengan nama Ejaan Melindo
(Melayu-Indonesia).
Konsep bersama itu memperlihatkan bahwa satu bunyi bahasa dilambangkan dengan satu
huruf. Salah satu lambing itu adalah huruf j sebagai pengganti dj, huruf c sebagai pengganti huruf tj,
huruf η sebagai pengganti ng, dan huruf ή sebagai pengganti nj. Sebagai contoh : sejajar sebagai
pengganti sedjadjar mencuci sebagai pengganti mentjutji meηaηa sebagai pengganti dari menganga
berήaήi sebagai pengganti berjanji
Ejaan Melindo tidak pernah diresmikan. Di samping terdapat beberapa kesukaran teknis untuk
menuliskan beberapa huruf, politik yang terjadi pada kedua negara antara Indonesia-Malaysia tidak
memungkinkan untuk meresmikan ejaan tersebut. Perencanaan pertama yang dilakukan dalam ejaan
Melindo, yaitu penyamaan lambang ujaran antara kedua negara, tidak dapat diwujudkan. Perencanaan
kedua, yaitu pelambangan setiap bunyi ujaran untuk satu lambang, juga tidak dapat dilaksanakan.
Berbagai gagasan tersebut dapat dituangkan dalam Ejaan bahasa Indonensia yang disempurnakan yang
berlaku saat in
2. Ruang lingkup Ejaan dalam Bahasa Indonesia
Secara garis besar, ruang lingkup ejaan terdiri dari hal-hal berikut:
A. Pemakaian Huruf
Nama huruf bahasa Indonesia seperti yang kita kenal dengan huruf abjad dan ada juga
penggabungan untuk melambangkan diftong seperti: Au(harimau), atau penggabungan
khusus, seperti: ng(lambang). Ejaan Indonesia menggunakan ejaan fonemis dimana hanya
ada satu bunyi utuk satu lambang, lain dengan bahasa Inggris yang satu lambang memiliki
beberapa bunyi.
Karena bahasa Indonesia menggunakan satu sistem ejaan, pada dasarnya lafal
singkatan dan kata mengikuti bunyi nama huruf secara konsisten, seperti: bus(dibaca:bus)
Yang harus diperhatikan dalam persukuan (pemenggalan kata), (1)menggunakan tanda
hubung, (2)tidak memenggal kata dengan garis bawah, (3)hindari penggalan satu huruf.
Begitupun dengan nama orang, hanya dibenarkan dengan memisahkan nama pertama dan
nama kedua.
Penulisan nama diri ditulis sesuai dengan ejaan yang berlaku.
B. Penulisan Huruf
Huruf terdiri dari: huruf kecil, huruf kapital, dan huruf miring.
Huruf kapital digunakan sebagai:
-huruf pertama awal kalimat
-huruf pertama petikan langsung-huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan
hal-hal keagamaan
-huruf pertama gelar kehormatan atau keturunan yang diikuti nama orang
-huruf pertama nama jabatan atau pangkat yang diikuti nama orang.
-huruf pertama nama orang
-huruf pertama hubungan kekerabatan seperti: bapak, ibu, saudara yang dipakai sebagai
kata ganti.
Huruf miring digunakan untuk:
-menulis nama buku, majalah yang dikutip dari karangan
-menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata
-menuliskan nama ilmiyah atau ungkapan asing.
C. Penulisan Kata
Penulisan kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan
Penulisan kata turunan:
-imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasar
-kalau gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung
mengikutinya.
-kalau gabungan kata, awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan kata tersebut
-kalau salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam unsur kombinasi:
Jika bentuk terikat diikuti kata berhuruf awal kapital, maka antara keduanya diberi tanda
hubung.
Jika jika kata maha diikuti kata esa dan selainkata dasar sebagai unsur gabungan, maka
ditulis terpisah.
Bentuk kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan kata hubung.
Penulisan gabungan kata:
-kata majemuk, istilah khusus, bagian-bagiannya ditulis terpisah.
-istilah khusus yang mungkin akan menimbulkan salah baca diberi tanda hubung.
-kata yang dianggap sudah satu ditulis serangkai.
Penulisan kata ganti ku, mu, kau, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Kata si dan sang ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya. Penulisan partikel:
-partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
-partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah.
Penulisan singkatan dan Akronim:
-singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda
titik.
-singkatan nama resmi lembaga dan nama dokumen resmi , huruf awal ditulis dengan huruf
kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik, misalnya: BPK, PT, KTP, SLTP.
-singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu titik, misalnya:dkk.
-singkatan lambang kimia, singkatan satuan ukuran, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
- akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya
dengan hruruf kapital.
-akronim yang berupa gabungan kata atau huruf dari deret kata ditulis dengan huruf awal
huruf kapital, misalnya: Angkatan Bersenjata RI (Akabri).
-akronim yang bukan nama diri berupa gabungan kata atau huruf dan suku kata dari deret
kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Penulisan angka lambang bilangan:
-Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor.
-angka digunakan untuk menyatakan : panjang, berat, dan isi, satuan waktu, mata uang,
nomor jalan.
-penulisan lambang bilangan, misalnya: 3/8(tiga perdelapan)
-penulisan kata bilangan tingkat
-penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran –an ditulis dengan angka atau dengan
ejaan.
-Angka yang menunjukkan bilangan bulat yang besar dapat dieja sebagian supaya mudah
dibaca, kecuali dalam dokumen resmi.
-bilangan tidak perlu ditulis angka dan huruf sekaligus kecuali pada dokumen resmi.
-bilangan yang dilambangkan dengan kata dan huruf, penulisannya harus tepat.
D. Penulisan Unsur Serapan
Bahsa arab sebenarnya sudah banyak yang diserap ke dalam bahasa Indonesia dan
relatif konsisten. Untuk menyerap bahasa arab, kita harus memperhatikan:
-unsur mad (panjang) ditiadakan.
-konsonan yang tidak ada dalam bahasa indonesia sebaiknya diadaptasi dengan fonem yang
berdekatan dengan fonem bahasa indonesia baik lafal maupun ejaannya, seperti:
rizq(rezeki).
Jika tidak, maka tulislah sesuai lafal sebenarnya dengan huruf miring.
E. Pemakaian Tanda Baca
Orang sering mengabaikan tanda baca yang sebenarnya sangat membantu orang
dalam memahami bacaan.
1. Tanda titik (.)
2. Tanda koma (,)
3. Tanda titik koma (; )
4. Tanda titik dua (: )
5. Tanda hubung (-)
6. Tanda tanya (?)
7. Tanda seru (!)
8. Tanda kurung ((…))
9. Tanda garis miring ( / )
10. Tanda petik ganda ("“…” ")
11. Tanda pisah (--)
12. Tanda elipsis (...…)13. Tanda kurung siku ([ ])
14. Tanda petik tunggal ( ' '‘…)
15. Tanda penyingkat ( ‘' )
Berikut produk yang disajikan untuk melengkapi pemahaman tentang Ejaan :
Bandingkanlah kedua paragraf berikut ini:
Kejahatan merupakan suatu peristiwa penyelewengan terhadap norma norma atau
perilaku teratur yang menyebabkan terganggunya ketertiban dan ketentraman kehidupan
manusia perilaku yang dikualifikasikan sebagai kejahatan biasanya dilakukan oleh sebagian
besar warga masyarakat atau penguasa yang menjadi wakil wakil masyarakat seharusnya
ada sesuatu keserasian pendapat antara kedua unsur tersebut walaupun tidak mustahil terjadi
perbedaan perbedaan perbedaan tersebut mungkin timbul kareana kedua unsure tadi tidak
sepakat mengenai kepentingan kepentingan pokok yang harus dilindungi Dapatkah anda
memahami tulisan tersebut diatas?Mungkin dapat tetapi agak sulit. Cobalah membaca
kembali tulisan dibawah ini !
Kejahatan merupakan suatu peristiwa penyelewengan terhadap norma-norma atau
perilaku teratur yang menyebabkan terganggunya ketertiban dan ketentraman kehidupan
manusia. Perilaku yang dikualifikasikan sebagai kejahatan biasanya dilakukan oleh
sebagian besar warga masyarakat atau penguasa yang menjadi wakil-wakil masyarakat.
Seharusnya ada sesuatu keserasian pendapat antara kedua unsur tersebut walaupun tidak
mustahil terjadi perbedaan. Perbedaan-perbedaan tersebut mungkin timbul kareana kedua
unsur tadi tidak sepakat mengenai kepentingan-kepentingan pokok yang harus dilindungi.
Kita dapat melihat bahwa tulisan yang sudah diberi tanda baca serta diperbaiki
ejaannya jauh lebih mudah dan juga lebih cepat untuk dipahami.Itulah mengapa,
kemampuan dalam menerapkan ejaan dan tanda baca sangat dituntut dalam tulis menulis.
Contoh EJAAN YANG DISEMPURNAKAN
BUNUH DIRI DIKALANGAN REMAJA
Dari waktu ke waktu jumlah kasus bunuh diri terus bertambah. Tidak hanya
dikalangan orang dewasa tetapi juga terjadi pada remaja bahkan anak-anak. Sebenarnya tidak
seorangpun yang menginginkan seperti ini tetapi keinginan manusia sering kali diarahkan oleh
banyak faktor yang terjadi diluar kendali kita sendiri sampai akhirnya seseorang tiba pada
keyakinan bahwa bunuh diri justru adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan masalahnya.
Bagaimana hal itu bisa terjadi? Dan bagaimana menghindarinya.
Dalam paragraf di atas ada beberapa kesalahan penerapan EYD, yaitu penulisan kata
dikalangan, seorangpun, dan diluar seharusnya dipisahkan, penulisan kata sering kali
seharusnya digabungkan, dan sebelum kata tetapi seharusnya diberi tanda baca koma.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan
menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya.
EYD (Ejaan yang Disempurnakan) merupakan tata bahasa dalam Bahasa Indonesia
yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan
penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan.
Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia
a. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa
b. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, serta
c. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia
Perkembangan ejaan di Indonesia telah mengalami beberapa pergantian, mulai dari
ejaan Van Ophuijsen, ejaan Soewandi (republik), dan ejaan yang disempurnakan. Bahkan
terdapat ejaan yang dirundingkan bersama antara Indonesia dan Malaysia, yakni ejaan
Melindo.Namun, karena faktor-faktor tertentu ejaan tersebut tidak dapat diresmikan. Secara
garis besar, ruang lingkup ejaan terdiri dari
Pemakaian Huruf
Penulisan Huruf
Penulisan Kata
Penulisan Unsur Serapan
Pemakaian Tanda Baca
2. Saran
Sudah menjadi kewajiban kita sebagai kaum pelajar untuk selalu mengingatkan
kepada masyarakat guna dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan
benar.Karena bagaimanapun bahasa memiliki peran penting dalam proses pembangunan
karakter masyarakat dalam bangsa ini.Dengan mempelajari ejaan yang disempurnakan maka
proses pembelajaran, pemahaman, dan penulisan bahasa Indonesia akan menjadi lebih mudah.
Untuk itu pelajarilah ejaan yang disempurnakan dengan sungguh agar dapat dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa Non Jurusan. Cetakan ke-
16, revisi (3). Jakarta : Diksi Insan Mulia
http://www.ikhsanudin.co.cc/2009/05/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia
http://ibnuhasansibuan.wordpress.com/2011/03/06sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia
Waridah, Ernawati. 2008. EYD & Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Jakarta. :KawanPustaka
Hs, Widiono. 2005. Bahasa Indonesia (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Di Peruruan Tinggi).
Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana.
http://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_Yang_Disempurnakan
Depdikbud. 2008. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Hi-Fest
Publishing.
Tim Pusat Bahasa. 2005. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta:
Balai Pustaka.

More Related Content

What's hot

Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baruSejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baruNuelnuel11
 
Presentasi kelompok bahasa indonesia
Presentasi kelompok bahasa indonesiaPresentasi kelompok bahasa indonesia
Presentasi kelompok bahasa indonesiafrancis277
 
Power point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaPower point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaAyu Fatmawati
 
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Surya Surya
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanDedy Wiranto
 
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ibrahim Naki
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knnatal kristiono
 
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerahKedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerahSiti Farida
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiaElvarinna Permata
 
Sejarah ejaan bahasa indonesia
Sejarah ejaan bahasa indonesiaSejarah ejaan bahasa indonesia
Sejarah ejaan bahasa indonesiaRahmatia Azzindani
 
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan IlmuPancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmudayurikaperdana19
 

What's hot (20)

Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baruSejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
 
Rahmat islam bagi nusantara
Rahmat islam bagi nusantaraRahmat islam bagi nusantara
Rahmat islam bagi nusantara
 
Identitas nasional dan globalisasi
Identitas nasional dan globalisasiIdentitas nasional dan globalisasi
Identitas nasional dan globalisasi
 
Makalah Perkembangan Islam di Indonesia
Makalah Perkembangan Islam di IndonesiaMakalah Perkembangan Islam di Indonesia
Makalah Perkembangan Islam di Indonesia
 
Presentasi kelompok bahasa indonesia
Presentasi kelompok bahasa indonesiaPresentasi kelompok bahasa indonesia
Presentasi kelompok bahasa indonesia
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa IndonesiaMakalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Makalah Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Power point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaPower point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesia
 
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
 
Makalah Perkembangan IPTEK di Indonesia
Makalah Perkembangan IPTEK di IndonesiaMakalah Perkembangan IPTEK di Indonesia
Makalah Perkembangan IPTEK di Indonesia
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
 
Ejaan yang disempurnakan(eyd)eea
Ejaan yang disempurnakan(eyd)eeaEjaan yang disempurnakan(eyd)eea
Ejaan yang disempurnakan(eyd)eea
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
Metlit tatabahasa
Metlit tatabahasaMetlit tatabahasa
Metlit tatabahasa
 
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerahKedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
Kedudukan bahasa indonesia diantara bahasa asing dan bahasa daerah
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 
Sejarah ejaan bahasa indonesia
Sejarah ejaan bahasa indonesiaSejarah ejaan bahasa indonesia
Sejarah ejaan bahasa indonesia
 
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan IlmuPancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
 
PPT Pendidikan Pancasila
PPT Pendidikan PancasilaPPT Pendidikan Pancasila
PPT Pendidikan Pancasila
 

Similar to Makalah Bahasa Indonesia Firdayanti

Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluanmudanp.com
 
Makalah bahasa indonesia.doc
Makalah bahasa indonesia.docMakalah bahasa indonesia.doc
Makalah bahasa indonesia.docNor Hidayati
 
Pengertian bahasa indonesia ilmiah
Pengertian bahasa indonesia ilmiahPengertian bahasa indonesia ilmiah
Pengertian bahasa indonesia ilmiahtarmizitaher
 
Cover kelompok bahasa indonesia
Cover kelompok bahasa indonesiaCover kelompok bahasa indonesia
Cover kelompok bahasa indonesiataufiq99
 
Sejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesiaSejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesiaindraotsu
 
Bahasa Indonesia
 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesiaarifin554
 
Mod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesiaMod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesiacitra Joni
 
Makalah fix
Makalah fixMakalah fix
Makalah fixzhu ma
 
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiahMakalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiahPrescott Py3man
 
Pengertian dan Fungsi Ejaan
Pengertian dan Fungsi EjaanPengertian dan Fungsi Ejaan
Pengertian dan Fungsi Ejaanariffikri12
 
Tugas kelompok ery ratu mud nana
Tugas kelompok ery ratu mud nanaTugas kelompok ery ratu mud nana
Tugas kelompok ery ratu mud nanataufiq99
 
ppt bahasa indonesia.pptx
ppt bahasa indonesia.pptxppt bahasa indonesia.pptx
ppt bahasa indonesia.pptxNicholasGmarzai
 
Cover bab i kelompok
Cover bab i kelompokCover bab i kelompok
Cover bab i kelompoktaufiq99
 
Siska yuliana
Siska yulianaSiska yuliana
Siska yulianataufiq99
 

Similar to Makalah Bahasa Indonesia Firdayanti (20)

Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Dini ar
Dini arDini ar
Dini ar
 
Perkembangan Bahasa Indonesia
Perkembangan Bahasa IndonesiaPerkembangan Bahasa Indonesia
Perkembangan Bahasa Indonesia
 
Makalah bahasa indonesia.doc
Makalah bahasa indonesia.docMakalah bahasa indonesia.doc
Makalah bahasa indonesia.doc
 
Pengertian bahasa indonesia ilmiah
Pengertian bahasa indonesia ilmiahPengertian bahasa indonesia ilmiah
Pengertian bahasa indonesia ilmiah
 
Untuk cover
Untuk coverUntuk cover
Untuk cover
 
Cover kelompok bahasa indonesia
Cover kelompok bahasa indonesiaCover kelompok bahasa indonesia
Cover kelompok bahasa indonesia
 
Sejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesiaSejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesia
 
Bahasa Indonesia
 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
 
Mod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesiaMod ul bhs indonesia
Mod ul bhs indonesia
 
Makalah fix
Makalah fixMakalah fix
Makalah fix
 
Peran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesia
Peran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesiaPeran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesia
Peran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesia
 
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiahMakalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
 
Pengertian dan Fungsi Ejaan
Pengertian dan Fungsi EjaanPengertian dan Fungsi Ejaan
Pengertian dan Fungsi Ejaan
 
Tugas kelompok ery ratu mud nana
Tugas kelompok ery ratu mud nanaTugas kelompok ery ratu mud nana
Tugas kelompok ery ratu mud nana
 
ppt bahasa indonesia.pptx
ppt bahasa indonesia.pptxppt bahasa indonesia.pptx
ppt bahasa indonesia.pptx
 
Cover bab i kelompok
Cover bab i kelompokCover bab i kelompok
Cover bab i kelompok
 
Ejaan 2
Ejaan 2Ejaan 2
Ejaan 2
 
Siska yuliana
Siska yulianaSiska yuliana
Siska yuliana
 
Gita r w
Gita r wGita r w
Gita r w
 

More from firdayanti8

Kewirausahaan Ardi Mawardi
Kewirausahaan Ardi MawardiKewirausahaan Ardi Mawardi
Kewirausahaan Ardi Mawardifirdayanti8
 
Kulikuler bela Diri Ardi
Kulikuler bela Diri ArdiKulikuler bela Diri Ardi
Kulikuler bela Diri Ardifirdayanti8
 
Bahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi MawardiBahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi Mawardifirdayanti8
 
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi MawardWawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Mawardfirdayanti8
 
Matematika Dasar Ardi Mawardi
Matematika Dasar Ardi MawardiMatematika Dasar Ardi Mawardi
Matematika Dasar Ardi Mawardifirdayanti8
 
Fisika Dasar Ardi Mawardi
Fisika Dasar Ardi MawardiFisika Dasar Ardi Mawardi
Fisika Dasar Ardi Mawardifirdayanti8
 
Pendidikan pancasila1.ardi mawardi
Pendidikan pancasila1.ardi mawardiPendidikan pancasila1.ardi mawardi
Pendidikan pancasila1.ardi mawardifirdayanti8
 
Pendidikan Agama islam
Pendidikan Agama islamPendidikan Agama islam
Pendidikan Agama islamfirdayanti8
 
Pendidikan pancasila Ardi mawardi
Pendidikan pancasila Ardi mawardiPendidikan pancasila Ardi mawardi
Pendidikan pancasila Ardi mawardifirdayanti8
 
Wawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. HasnurWawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. Hasnurfirdayanti8
 
Pendidikan pancasila1.Hasnur
Pendidikan pancasila1.HasnurPendidikan pancasila1.Hasnur
Pendidikan pancasila1.Hasnurfirdayanti8
 
Kokurikuler Hasnur.
Kokurikuler Hasnur.Kokurikuler Hasnur.
Kokurikuler Hasnur.firdayanti8
 
Pengenalanhardware Hasnur.
Pengenalanhardware Hasnur.Pengenalanhardware Hasnur.
Pengenalanhardware Hasnur.firdayanti8
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi ArdiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardifirdayanti8
 
Pengenalan Hardware Ardi
Pengenalan Hardware ArdiPengenalan Hardware Ardi
Pengenalan Hardware Ardifirdayanti8
 
Matematika Sistem bilangan firdayanti01oke
Matematika Sistem bilangan firdayanti01okeMatematika Sistem bilangan firdayanti01oke
Matematika Sistem bilangan firdayanti01okefirdayanti8
 
Fisika Dasar I Persamaan Diferensial Firdayanti
Fisika Dasar I Persamaan Diferensial FirdayantiFisika Dasar I Persamaan Diferensial Firdayanti
Fisika Dasar I Persamaan Diferensial Firdayantifirdayanti8
 
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan FirdayantiPendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayantifirdayanti8
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi FirdayantiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayantifirdayanti8
 
Kulikuler Shorinji Kempo Firdayanti
Kulikuler Shorinji Kempo FirdayantiKulikuler Shorinji Kempo Firdayanti
Kulikuler Shorinji Kempo Firdayantifirdayanti8
 

More from firdayanti8 (20)

Kewirausahaan Ardi Mawardi
Kewirausahaan Ardi MawardiKewirausahaan Ardi Mawardi
Kewirausahaan Ardi Mawardi
 
Kulikuler bela Diri Ardi
Kulikuler bela Diri ArdiKulikuler bela Diri Ardi
Kulikuler bela Diri Ardi
 
Bahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi MawardiBahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi Mawardi
 
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi MawardWawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
 
Matematika Dasar Ardi Mawardi
Matematika Dasar Ardi MawardiMatematika Dasar Ardi Mawardi
Matematika Dasar Ardi Mawardi
 
Fisika Dasar Ardi Mawardi
Fisika Dasar Ardi MawardiFisika Dasar Ardi Mawardi
Fisika Dasar Ardi Mawardi
 
Pendidikan pancasila1.ardi mawardi
Pendidikan pancasila1.ardi mawardiPendidikan pancasila1.ardi mawardi
Pendidikan pancasila1.ardi mawardi
 
Pendidikan Agama islam
Pendidikan Agama islamPendidikan Agama islam
Pendidikan Agama islam
 
Pendidikan pancasila Ardi mawardi
Pendidikan pancasila Ardi mawardiPendidikan pancasila Ardi mawardi
Pendidikan pancasila Ardi mawardi
 
Wawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. HasnurWawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. Hasnur
 
Pendidikan pancasila1.Hasnur
Pendidikan pancasila1.HasnurPendidikan pancasila1.Hasnur
Pendidikan pancasila1.Hasnur
 
Kokurikuler Hasnur.
Kokurikuler Hasnur.Kokurikuler Hasnur.
Kokurikuler Hasnur.
 
Pengenalanhardware Hasnur.
Pengenalanhardware Hasnur.Pengenalanhardware Hasnur.
Pengenalanhardware Hasnur.
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi ArdiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
 
Pengenalan Hardware Ardi
Pengenalan Hardware ArdiPengenalan Hardware Ardi
Pengenalan Hardware Ardi
 
Matematika Sistem bilangan firdayanti01oke
Matematika Sistem bilangan firdayanti01okeMatematika Sistem bilangan firdayanti01oke
Matematika Sistem bilangan firdayanti01oke
 
Fisika Dasar I Persamaan Diferensial Firdayanti
Fisika Dasar I Persamaan Diferensial FirdayantiFisika Dasar I Persamaan Diferensial Firdayanti
Fisika Dasar I Persamaan Diferensial Firdayanti
 
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan FirdayantiPendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi FirdayantiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
 
Kulikuler Shorinji Kempo Firdayanti
Kulikuler Shorinji Kempo FirdayantiKulikuler Shorinji Kempo Firdayanti
Kulikuler Shorinji Kempo Firdayanti
 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

Makalah Bahasa Indonesia Firdayanti

  • 1. MAKALAH “EJAAN DALAM BAHASA INDONESA” Makalah di ajukan untuk memenuhi tugas Mata kuliah Bahasa Indonesia Dosen Pembimbing : AHMAD RIDHAI, S.Pd, M.Pd UNIVERSITAS SULAWESI BARAT (UNSULBAR) FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA B TAHUN AJARAN 2018-2019
  • 2. Kata Pengantar Puji syukur senantiasa penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang mana atas berkat dan pertolongan-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah ini. Terimakasih juga saya ucapkan kepada dosen pembimbing Bapak Ahmad Ridhai ,S.Pd ,M,Pd yang telah membimbing kami sehingga bisa menyelesaikan makalah ini sesuai waktu yang telah di tentukan. Terimakasih juga kepada teman-teman yang turut andil dalam terselesainya makalah ini. Sholawat serta salam senantiasa saya haturkan kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW yang selalu kita harapkan syafa’atnya di hari kiamat nanti. Makalah ini saya buat dalam rangka untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman mengenai EJAAN dengan harapan agar para mahasiswa(i) dan Pembaca bisa lebih memperdalam pengetahuan tentang EJAAN. Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Dengan segala keterbatasan yang ada penulis telah berusaha dengan segala daya dan upaya guna menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwasanya makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan makalah ini. Atas kritik dan sarannya saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya. Majene,1 Oktober 2018 KELOMPOK II
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar ....................................................................................................... Daftar Isi ................................................................................................................ i ii PENDAHULUAN Latar Belakang ................................................................................................... Rumusan Masalah .............................................................................................. Tujuan Penulisan ………………..………………………...………………...... 1 1 1 PEMBAHASAN Pengertian Ejaan. .................................................................................................. Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia….............................................................. Sejarah Perkembangan Ejaan dalam Bahasa Indonesia ...................................... Ejaan yang diresmikan ……………………………………………..…............... Ejaan yang tidak diresmikan ……………………………………….................... Ruang lingkup Ejaan dalam Bahasa Indonesia …………………….………….. 2 3 3 3 9 9 15 15 PENUTUP Kesimpulan .......................................................................................................... Saran ................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 16 BAB I
  • 4. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan karena selain digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut secara baik dan benar. Dalam memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan Indonesia yang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam mengatur etika berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di sampaikan dan di fahami secara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut dapat digunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar. 2. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengertian dari Ejaan ? 2. Bagaimana Fungsi dari Ejaan ? 3. Bagaimana sejarah perkembangan Ejaan ? 4. Apa saja ruang lingkup Ejaan ? 3. Tujuan Penulisan 1.Untuk memahami pengertian dari Ejaan. 2. Untuk memahami Fungsi dari Ejaan. 3. Untuk memahami sejarah perkembangan Ejaan. 4. Untuk mengetahui ruang lingkup Ejaan. BAB II
  • 5. PEMBAHASAN 1. Pengertian Ejaan Kata “ejaan” berasal bari bahasa arab hija’ menjadi eja yang mendapat akhiran –an. Hakikat bahasa adalah bahasa lisan. Bahasa tulis merupaka turunan dari bahasa lisan. Perbedaan antara ragam tulis dan lisan adalah bahsa lisan terutama yang tidak baku, sangat simpel. Setelah Islam datang, di Nusantara digunakan huruf arab untuk menulis bahasa melayu. Pada 1901 pertama kali penggunaan huruf latin untuk bahasa melayu. Ejaan ini dikenal dengan ejaan Van Ophuijsen. Menurut KBBI (2005: 285) ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dsb) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib dan teratur. Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan. Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang disempurnakan (EYD).EYD mulai diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 1972. Ejaan dalam sejarah bahasa Indonesia ini memang merupakan upaya penyempurnaan ejaan sebelumnya yang sudah dipakai selama dua puluh lima tahun yang dikenal dengan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri PP dan K Republik Indonesia pada saat Ejaan itu diresmikan pada tahun 1947). EYD (Ejaan yang Disempurnakan) merupakan tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan. Dalam penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan sebuah karya tulis. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan yang mendetail. Singkatnya EYD digunakan untuk membuat tulisan dengan cara yang baik dan benar. 2. Fungsi Ejaan Dalam kaitannya dengan pembakuan bahasa, baik yang menyangkut pembakuan tata bahasa maupun kosakata dan peristilahan, ejaan mempunyai fungsi yang sangat penting. Fungsi tersebut antara lain sebagai berikut : a. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa b. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, serta c. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain kedalam bahasa Indonesia Di samping ketiga fungsi yang telah disebutkan diatas, ejaan sebenarnya juga mempunyai fungsi yang lain. Secara praktis, ejaan berfungsi untuk membantu pemahaman pembaca di dalam mencerna informasi yang disampaikan secara tertulis 3. Sejarah Perkembangan Ejaan
  • 6. Kedudukan bahasa Indonesia yaitu sebagai bahasa Nasional seperti dalam ikrar sumpah pemuda sebagai alat pemersatu bangsa dalam suku yang berbeda-beda, dan bahasa negara yang tercantum dalam UUD ’45 terutama sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan. Namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, begitupun bahasa yang terus mengalami perubahan dan perkembangan ragam dan variasi bahasa karena fungsi, kedudukan, serta lingkungan yang berbeda-beda. Mulanya bahasa Indonesia ditulis dengan tulisan latin-romawi mengikuti ejaan Belanda. Hingga pada 1972 Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dicanangkan. Bahasa Indonesia yang awalnya berakar dari bahasa Melayu sudah memiliki aksara sejak beratus tahun yang lalu, yaitu aksara Arab Melayu. Di Nusantara ini, bukan saja aksara Arab Melayu yang kita kenal. Kita juga mengenal aksara Jawa, aksara Sunda, aksara Bugis, aksara Bali, aksara Lampung, aksara Kerinci, aksara Rejang, dan aksara Batak. Aksara itu masing-masing memiliki nama, seperti aksara Kaganga dan aksara Rencong (incung). 1. Ejaan yang diresmikan a. Ejaan Van Ophuijsen Aksara Arab Melayu dipakai secara umum di daerah Melayu dan daerah-daerah yang telah menggunakan bahasa Melayu. Akan tetapi, karena terjadi kontak budaya dengan dunia Barat, sebagai akibat dari kedatangan orang Barat dalam menjajah di Tanah Melayu itu, di sekolah-sekolah Melayu telah digunakan aksara latin secara tidak terpimpin. Oeh sebab itu, pada tahun 1900, menurut C.A. Mees (1956:30), Van Ophuijsen, seorang ahli bahasa dari Belanda mendapat perintah untuk merancang suatu ejaan yang dapai dipakai dalam bahasa Melayu, terutama untuk kepentingan pengajaran. Jika penyususnan ejaan itu tidak cepat-cepat dilakukan, dikhawatirkan bahwa sekolah-sekolah tersebut akan menyusun dengan cara yang tidak terpimpin sehingga akan muncul kekacauan dalam ejaan tersebut. Dalam menyusun ejaan tersebut, Van Ophuijsen dibantu oleh dua orang pakar bahasa dari Melayu, yaitu Engkoe Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Thaib Soetan Ibrahim. Dengan menggabungkan dasar-dasar ejaan Latin dan Ejaan Belanda, Van Ophuijsen dan teman-teman berhasil membuat ejaan bahasa Melayu, yang ejaan tersebut lazim disebut sebagai “Ejaan Van Ophuijsen”. Ejaan tersebut diresmikan pemakaiannya pada tahun 1901.Ejaan van Ophuijsen dipakai selama 46 tahun, lebih lama dari Ejaan Republik, dan baru diganti setelah dua tahun Indonesia merdeka. Beberapa hal yang cukup menonjol dalam Ejaan Van Ophuysen antara lain sebagai berikut : Huruf y ditulis dengan j Misalnya Sayang Saya :Sajang : Saja Huruf u ditulis dengan oe Misalnya : Umum Sempurna : Oemoem : Sempoerna Huruf k pada akhir kata atau suku kata ditulis dengan tanda koma diatas Misalnya Rakyat Bapak : Ra’yat : Bapa’ Huruf j ditulis dengan dj Misalnya Jakarta Raja : Djakarta : Radja
  • 7. Huruf c ditulis dengan tj Misalnya : Pacar Cara : Patjar : Tjara Gabungan konsonan kh ditulis dengan ch Misalnya : Khawatir Akhir : Chawatir : Achir b. Ejaan Republik (EjaanSoewandi) Beberapa tahun sebelum Indonesia merdeka yakni pada masa pendudukan Jepang, pemerintah sudah mulai memikirkan keadaan ejaan kita yang sangat tidak mampu mengikuti perkembangan ejaan internasional. Oleh sebab itu, Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melakukan pengubahan ejaan untuk menyempurnakan ejaan yang dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab itu, pada tahun 1947 muncullah sebuah ejaan yang baru sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen. Ejaan tersebut diresmikan oleh Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Soewandi, pada tanggal 19 Maret 1947 yang disebut sebagai Ejaan Republik. Karena Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan adalah Dr. Soewandi, ejaan yang diresmikan itu disebut juga sebagai Ejaan Soewandi. Hal-hal yang menonjol dalam Ejaan Soewandi atau Ejaan Republik itu adalah sebagai berikut : Huruf /oe/ diganti dengan /u/ seperti dalam kata berikut >goeroe menjadi guru >itoe menjadi itu >oemoer menjadi umur Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan /k/ seperti dalam kata berikut : >Pa’ menjadi Pak >ma’lum menjadi maklum >ra’yat menjadi rakyat Angka dua boleh dipakai untuk menyatakan pengulangan seperti kata berikut : >anak-anak menjadi anak2 >berlari-larian menjadi ber-lari-2an >berjalan-jalan menjadi ber-jalan2 Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya seperti berikut Diluar (kata depan), dikebun (kata depan), ditulis (awalan), diantara (kata depan), disimpan (awalan), dipimpin (awalan), dimuka (kata depan), ditimpa (awalan), disini (kata depan). Tanda terima tidak dipakai lagi sehingga tidak ada perbedaan antar suku kata diftong. seperti kata berikut >Didjoempaϊ menjadi didjumpai >Dihargaϊ menjadi dihargai >Moelaϊ menjadi mulai Tanda aksen pada huruf e tidak dipakai lagi seperti pada kata berikut: >ekor menjadi ekor >heran mejadi heran >merah menjadi merah >berbeda menjadi berbeda
  • 8. Di hadapan tj dan dj, bunyi sengau ny dituliskan sebagai n untuk mengindahkan cara tulis >Menjtjuri >Menjdjual menjdi menjadi mentjuri mendjual Ketika memotong kata-kata di ujung baris, awalan dan akhiran dianggap sebagai suku-suku kata yang >be-rangkat >atu-ran menjadi menjadi terpisah ber-angkat atur-an c. Ejaan Yang Disempurnakan Pada tanggal 16 Agustus 1972, Presiden Republik Indonesia (Bapak Soeharto) meresmikan pemakaian Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang lazim disingkat dengan EYD. Peresmian ejaan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1972. Dengan dasar itu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang memuat berbagai patokan pemakaian ejaan yang baru. Buku yang beredar yang memuat kaidah-kaidah ejaan tersebut direvisi dan dilengkapi oleh suatu badan yang berada di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang diketuai oleh Prof. Dr. Amran Halim dengan dasar surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 12 Oktober 1972, Nomor 156/P/1972. Hasil kerja komisi tersebut adalah berupa sebuah buku yang berjudul Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang diberlakukan dengan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0196/1975. Bersama buku tersebut, lahir pula sebuah buku yang berfungsi sebagai pendukung buku yang pertama, yaitu buku Pedoman Umum Pembentukan Istilah.Badan itu bernama Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa yang sekarang bernama Pusat Bahasa. Beberapa hal yang perlu dikemukakan sehubungan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan itu adalah sebagai berikut : Ø Huruf yang berubah fungsi adalah sebagai berikut a. /dj/ djalan menjadi /j/ jalan b. /j/ pajung menjadi /y/ payung c. /nj/ njanji menjadi /ny/ nyanyi d. /sj/ isjarat menjadi /sy/ isyarat e. /tj/ tjukup menjadi /c/ cukup f. /ch/ achir menjdi /kh/ akhir Ø Peresmian penggunaan huruh berikut yang sebelumnya belum resmi adalah a.pemakaian huruf /f/ dalam kata maaf, fakir b.pemakaian huruf /v/ dalam kata universitas, valuta c.pemakaian huruf /z/ dalam kata lezat, zeni Ø Huruf yang hanya dipakai dalam ilmu eksakta, adalah sebagai berikut: a. pemakaian huruf /q/ dalam rumus a:b = p:q b. pemakaian huruf /x/ dalam istilah Sinar-X Ø Penulisan di- sebagai awalan dan penulisan di sebagai kata depan dilakukan seperti berikut : penulisan awalan di- diserangkaiakan dengan kata yang mengikutinya, seperti dimakan, dijumpai b. penulisan kata depan di dipisahkan dengan kata yang mengikutinya, seperti di muka, di pojok, di antara. Dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan itu terdapat pembicaraan yang lengkap, yaitu:
  • 9. 1. pembicaraan tentang nama dan penulisan huruf 2. pembicaraan tentang pemakaian huruf 3. pembicaraan tentang penulisan kata 4. pembicaraan tentang penulisan unsur serapan 5. pembicaraan tentang pemakaian tanda baca. Dengan lahirnya Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan itu kini kita dapat merasakan bahwa ejaan bahasa kita sudah tidak perlu diubah lagi. Jika ada hal-hal yang perlu dimasukkan ke dalam ejaan yang selama ini tidak diatur dalam ejaan tersebut, cukup ejaan itu direvisi dalam edisi berikutnya. 2. Ejaan yang tidak diresmikan 1. Ejaan Melindo Pada akhir tahun 1950-an para penulis mulai pula merasakan kelemahan yang terdapat pada Ejaan Republik itu. Ada kata-kata yang sangat mengganggu penulisan karena ada satu bunyi bahas yang dilambangkan dengan dua huruf, seperti dj, tj, sj, ng, dan ch. Para pakar bahasa menginginkan satu lamabang untuk satu bunyi. Gagasan tersebut dibawa ke dalam pertemuan dua Negara, yaitu Indonensia dan Malaysia. Dari pertemuan itu, pada akhir tahun 1959 Sidang Perutusan Indonensia dan Melayu (Slametmulyana dan Syeh Nasir bin Ismail, masing-masing berperanan sebagi ketua perutusan) menghasilkan konsep ejaan bersama yang kemudian dikenal dengan nama Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia). Konsep bersama itu memperlihatkan bahwa satu bunyi bahasa dilambangkan dengan satu huruf. Salah satu lambing itu adalah huruf j sebagai pengganti dj, huruf c sebagai pengganti huruf tj, huruf η sebagai pengganti ng, dan huruf ή sebagai pengganti nj. Sebagai contoh : sejajar sebagai pengganti sedjadjar mencuci sebagai pengganti mentjutji meηaηa sebagai pengganti dari menganga berήaήi sebagai pengganti berjanji Ejaan Melindo tidak pernah diresmikan. Di samping terdapat beberapa kesukaran teknis untuk menuliskan beberapa huruf, politik yang terjadi pada kedua negara antara Indonesia-Malaysia tidak memungkinkan untuk meresmikan ejaan tersebut. Perencanaan pertama yang dilakukan dalam ejaan Melindo, yaitu penyamaan lambang ujaran antara kedua negara, tidak dapat diwujudkan. Perencanaan kedua, yaitu pelambangan setiap bunyi ujaran untuk satu lambang, juga tidak dapat dilaksanakan. Berbagai gagasan tersebut dapat dituangkan dalam Ejaan bahasa Indonensia yang disempurnakan yang berlaku saat in 2. Ruang lingkup Ejaan dalam Bahasa Indonesia Secara garis besar, ruang lingkup ejaan terdiri dari hal-hal berikut: A. Pemakaian Huruf Nama huruf bahasa Indonesia seperti yang kita kenal dengan huruf abjad dan ada juga penggabungan untuk melambangkan diftong seperti: Au(harimau), atau penggabungan khusus, seperti: ng(lambang). Ejaan Indonesia menggunakan ejaan fonemis dimana hanya ada satu bunyi utuk satu lambang, lain dengan bahasa Inggris yang satu lambang memiliki beberapa bunyi. Karena bahasa Indonesia menggunakan satu sistem ejaan, pada dasarnya lafal singkatan dan kata mengikuti bunyi nama huruf secara konsisten, seperti: bus(dibaca:bus) Yang harus diperhatikan dalam persukuan (pemenggalan kata), (1)menggunakan tanda hubung, (2)tidak memenggal kata dengan garis bawah, (3)hindari penggalan satu huruf. Begitupun dengan nama orang, hanya dibenarkan dengan memisahkan nama pertama dan nama kedua. Penulisan nama diri ditulis sesuai dengan ejaan yang berlaku. B. Penulisan Huruf
  • 10. Huruf terdiri dari: huruf kecil, huruf kapital, dan huruf miring. Huruf kapital digunakan sebagai: -huruf pertama awal kalimat -huruf pertama petikan langsung-huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan -huruf pertama gelar kehormatan atau keturunan yang diikuti nama orang -huruf pertama nama jabatan atau pangkat yang diikuti nama orang. -huruf pertama nama orang -huruf pertama hubungan kekerabatan seperti: bapak, ibu, saudara yang dipakai sebagai kata ganti. Huruf miring digunakan untuk: -menulis nama buku, majalah yang dikutip dari karangan -menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata -menuliskan nama ilmiyah atau ungkapan asing. C. Penulisan Kata Penulisan kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan Penulisan kata turunan: -imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasar -kalau gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikutinya. -kalau gabungan kata, awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan kata tersebut -kalau salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam unsur kombinasi: Jika bentuk terikat diikuti kata berhuruf awal kapital, maka antara keduanya diberi tanda hubung. Jika jika kata maha diikuti kata esa dan selainkata dasar sebagai unsur gabungan, maka ditulis terpisah. Bentuk kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan kata hubung. Penulisan gabungan kata: -kata majemuk, istilah khusus, bagian-bagiannya ditulis terpisah. -istilah khusus yang mungkin akan menimbulkan salah baca diberi tanda hubung. -kata yang dianggap sudah satu ditulis serangkai. Penulisan kata ganti ku, mu, kau, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Kata si dan sang ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya. Penulisan partikel: -partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. -partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah. Penulisan singkatan dan Akronim: -singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik. -singkatan nama resmi lembaga dan nama dokumen resmi , huruf awal ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik, misalnya: BPK, PT, KTP, SLTP. -singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu titik, misalnya:dkk. -singkatan lambang kimia, singkatan satuan ukuran, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. - akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan hruruf kapital. -akronim yang berupa gabungan kata atau huruf dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital, misalnya: Angkatan Bersenjata RI (Akabri). -akronim yang bukan nama diri berupa gabungan kata atau huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. Penulisan angka lambang bilangan: -Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. -angka digunakan untuk menyatakan : panjang, berat, dan isi, satuan waktu, mata uang, nomor jalan. -penulisan lambang bilangan, misalnya: 3/8(tiga perdelapan)
  • 11. -penulisan kata bilangan tingkat -penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran –an ditulis dengan angka atau dengan ejaan. -Angka yang menunjukkan bilangan bulat yang besar dapat dieja sebagian supaya mudah dibaca, kecuali dalam dokumen resmi. -bilangan tidak perlu ditulis angka dan huruf sekaligus kecuali pada dokumen resmi. -bilangan yang dilambangkan dengan kata dan huruf, penulisannya harus tepat. D. Penulisan Unsur Serapan Bahsa arab sebenarnya sudah banyak yang diserap ke dalam bahasa Indonesia dan relatif konsisten. Untuk menyerap bahasa arab, kita harus memperhatikan: -unsur mad (panjang) ditiadakan. -konsonan yang tidak ada dalam bahasa indonesia sebaiknya diadaptasi dengan fonem yang berdekatan dengan fonem bahasa indonesia baik lafal maupun ejaannya, seperti: rizq(rezeki). Jika tidak, maka tulislah sesuai lafal sebenarnya dengan huruf miring. E. Pemakaian Tanda Baca Orang sering mengabaikan tanda baca yang sebenarnya sangat membantu orang dalam memahami bacaan. 1. Tanda titik (.) 2. Tanda koma (,) 3. Tanda titik koma (; ) 4. Tanda titik dua (: ) 5. Tanda hubung (-) 6. Tanda tanya (?) 7. Tanda seru (!) 8. Tanda kurung ((…)) 9. Tanda garis miring ( / ) 10. Tanda petik ganda ("“…” ") 11. Tanda pisah (--) 12. Tanda elipsis (...…)13. Tanda kurung siku ([ ]) 14. Tanda petik tunggal ( ' '‘…) 15. Tanda penyingkat ( ‘' ) Berikut produk yang disajikan untuk melengkapi pemahaman tentang Ejaan : Bandingkanlah kedua paragraf berikut ini: Kejahatan merupakan suatu peristiwa penyelewengan terhadap norma norma atau perilaku teratur yang menyebabkan terganggunya ketertiban dan ketentraman kehidupan manusia perilaku yang dikualifikasikan sebagai kejahatan biasanya dilakukan oleh sebagian besar warga masyarakat atau penguasa yang menjadi wakil wakil masyarakat seharusnya ada sesuatu keserasian pendapat antara kedua unsur tersebut walaupun tidak mustahil terjadi perbedaan perbedaan perbedaan tersebut mungkin timbul kareana kedua unsure tadi tidak sepakat mengenai kepentingan kepentingan pokok yang harus dilindungi Dapatkah anda memahami tulisan tersebut diatas?Mungkin dapat tetapi agak sulit. Cobalah membaca kembali tulisan dibawah ini ! Kejahatan merupakan suatu peristiwa penyelewengan terhadap norma-norma atau perilaku teratur yang menyebabkan terganggunya ketertiban dan ketentraman kehidupan manusia. Perilaku yang dikualifikasikan sebagai kejahatan biasanya dilakukan oleh sebagian besar warga masyarakat atau penguasa yang menjadi wakil-wakil masyarakat. Seharusnya ada sesuatu keserasian pendapat antara kedua unsur tersebut walaupun tidak mustahil terjadi perbedaan. Perbedaan-perbedaan tersebut mungkin timbul kareana kedua unsur tadi tidak sepakat mengenai kepentingan-kepentingan pokok yang harus dilindungi.
  • 12. Kita dapat melihat bahwa tulisan yang sudah diberi tanda baca serta diperbaiki ejaannya jauh lebih mudah dan juga lebih cepat untuk dipahami.Itulah mengapa, kemampuan dalam menerapkan ejaan dan tanda baca sangat dituntut dalam tulis menulis. Contoh EJAAN YANG DISEMPURNAKAN BUNUH DIRI DIKALANGAN REMAJA Dari waktu ke waktu jumlah kasus bunuh diri terus bertambah. Tidak hanya dikalangan orang dewasa tetapi juga terjadi pada remaja bahkan anak-anak. Sebenarnya tidak seorangpun yang menginginkan seperti ini tetapi keinginan manusia sering kali diarahkan oleh banyak faktor yang terjadi diluar kendali kita sendiri sampai akhirnya seseorang tiba pada keyakinan bahwa bunuh diri justru adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan masalahnya. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Dan bagaimana menghindarinya. Dalam paragraf di atas ada beberapa kesalahan penerapan EYD, yaitu penulisan kata dikalangan, seorangpun, dan diluar seharusnya dipisahkan, penulisan kata sering kali seharusnya digabungkan, dan sebelum kata tetapi seharusnya diberi tanda baca koma. BAB III
  • 13. PENUTUP 1. Kesimpulan Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. EYD (Ejaan yang Disempurnakan) merupakan tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia a. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa b. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, serta c. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia Perkembangan ejaan di Indonesia telah mengalami beberapa pergantian, mulai dari ejaan Van Ophuijsen, ejaan Soewandi (republik), dan ejaan yang disempurnakan. Bahkan terdapat ejaan yang dirundingkan bersama antara Indonesia dan Malaysia, yakni ejaan Melindo.Namun, karena faktor-faktor tertentu ejaan tersebut tidak dapat diresmikan. Secara garis besar, ruang lingkup ejaan terdiri dari Pemakaian Huruf Penulisan Huruf Penulisan Kata Penulisan Unsur Serapan Pemakaian Tanda Baca 2. Saran Sudah menjadi kewajiban kita sebagai kaum pelajar untuk selalu mengingatkan kepada masyarakat guna dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.Karena bagaimanapun bahasa memiliki peran penting dalam proses pembangunan karakter masyarakat dalam bangsa ini.Dengan mempelajari ejaan yang disempurnakan maka proses pembelajaran, pemahaman, dan penulisan bahasa Indonesia akan menjadi lebih mudah. Untuk itu pelajarilah ejaan yang disempurnakan dengan sungguh agar dapat dimengerti. DAFTAR PUSTAKA
  • 14. Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa Non Jurusan. Cetakan ke- 16, revisi (3). Jakarta : Diksi Insan Mulia http://www.ikhsanudin.co.cc/2009/05/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia http://ibnuhasansibuan.wordpress.com/2011/03/06sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia Waridah, Ernawati. 2008. EYD & Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Jakarta. :KawanPustaka Hs, Widiono. 2005. Bahasa Indonesia (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Di Peruruan Tinggi). Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana. http://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_Yang_Disempurnakan Depdikbud. 2008. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Hi-Fest Publishing. Tim Pusat Bahasa. 2005. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka.