SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia
(PUEBI)
Nama Anggota Kelompok :
M. Sholahuddin Fawaid (A24180001)
Ani Masrufah (A24180002)
Danul Wildan A (A24180003)
Khilyatul Afkar (A24180005)
Layyinatul Khoiriyah (A24180006)
A. PEMAKAIAN HURUF
1. Huruf Kapital
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Misalnya:
Siapa Namamu?
Dia membaca buku.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk
julukan.
Misalnya:
Rudolf Diesel
Siti Fatimah
Bunga Desa
c. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan
langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
“Mereka berhasil mendapatkan medali emas,” katanya.
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama
agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti
untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam Allah Alquran
Kristen Ya Rob
Hanya kepada-Mu kami menyembah.
e. - Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar
akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya :
Sultan Hasanuddin
Haji Agus Salim
Nabi Muhammad
Doktor Mohammad Hatta
Agung Permana, Sarjana Hukum
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai
sebagai sapaan.
Misalnya:
Selamat datang, Yang Mulia.
Terima kasih, Kiayi.
Selamat pagi, Dokter.
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama
orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Presiden Direktur Yun Ki Jun
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
Gubernur Jawa Timur
g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Bali
h. - Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari
besar atau hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriyah hari Kamis
bulan Oktober hari Natal
- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
i. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Jakarta Asia Tenggara
Pulau Miangas Danau Toba
j. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk
semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga,
badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari,
dan, yang, dan untuk.
Misalnya :
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Perserikatan Bangsa-Bangsa
k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk
unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan
makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke,
dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama
gelar, pangkat, atau sapaan.
Misalnya:
S.H. sarjana hukum
S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
S.S. sarjana sastra
m. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman,
serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau
pengacuan.
Misalnya:
“Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan.
Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?”
“Silakan duduk, Dik!” kata orang itu.
2. Huruf Miring
a. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis
miring.
Misalnya:
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam
Ejaan Bahasa Indonesia.
Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti ‘dan’.
b. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian- bagian
karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab.
Misalnya:
1.1 Latar Belakang dan Masalah
1.2 Rumusan Masalah
B. PENULISAN KATA
1. Partikel
a. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya:
Bacalah buku itu baik-baik!
Apakah yang tersirat dalam surat itu?
Apatah gunanya bersedih hati?
b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya
dengan bijaksana.
c. Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah
dari kata yang mengikutinya.
Misalnya :
Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per satu.
Harga kain itu Rp50.000,00 per meter.
2. Singkatan dan Akronim
a. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti
dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan itu.
Misalnya:
A.H. Nasution Abdul Haris Nasution
M.Si. magister sains
Sdr. Saudara
b. - Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga
pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa
tanda titik.
Misalnya:
NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia
ITS Institut Teknologi Surabaya
- Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama
diri ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya:
PT perseroan terbatas
MAN madrasah aliah negeri
c. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan
tanda titik.
Misalnya:
hlm. halaman
dll. dan lain-lain
dsb. dan sebagainya
d. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam
surat-menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik.
Misalnya:
a.n. atas nama
d.a. dengan alamat
e. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan
mata uang tidak diikuti tanda titik.
Misalnya:
Cu kuprum
cm sentimeter
kVA kilovolt-ampere
kg kilogram
f. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya:
LAN Lembaga Administrasi Negara
PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
g. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf
awal kapital.
Misalnya:
Bulog Badan Urusan Logistik
Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional
h. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan
suku kata atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya:
iptek ilmu pengetahuan dan teknologi
pemilu pemilihan umum
3. Angka dan Bilangan
a. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata
ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam
perincian.
Misalnya:
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang
tidak setuju, dan 5 orang abstain.
b. - Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
Misalnya:
Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah
daerah.
Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
- Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu
atau dua kata, susunan kalimatnya diubah.
Misalnya:
Panitia mengundang 250 orang peserta.
c. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian
dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.
Misalnya:
Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk
mengembangkan usahanya.
d. Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi,
dan waktu serta (b) nilai uang.
Misalnya:
0,5 sentimeter
5 kilogram
e. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah,
apartemen, atau kamar.
Misalnya:
Jalan Tanah Abang I No. 15 atau Jalan Tanah Abang I/15
f. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Misalnya:
Bab X, Pasal 5, halaman 252
Surah Yasin: 9
g. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.
- Bilangan Utuh
Misalnya:
dua belas (12)
- Bilangan Pecahan
Misalnya:
setengah atau seperdua (½)
h. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.
Misalnya:
abad XX abad ke-20 abad kedua puluh
Perang Dunia II Perang Dunia Ke-2 Perang Dunia Kedua
i. Penulisan angka yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara
berikut.
Misalnya:
lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan)
tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ra
tus lima puluhan)
J. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan
dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi.
Misalnya:
Setiap orang yang menyebarkan atau mengedar- kan
rupiah tiruan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat
(2), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu)
tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah).
Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta
sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) untuk pembayaran
satu unit televisi.
K. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti
huruf dilakukan seperti berikut.
Misalnya:
Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta
rupiah) ke atas harus dilampirkan pada laporan
pertanggungjawaban.
l. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi
ditulis dengan huruf.
Misalnya:
Rajaampat
Simpanglima
Tigaraksa
4. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan –nya
Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya, sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan
kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
• Rumah itu telah kujual.
• Majalah ini boleh kaubaca.
• Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
• Rumahnya sedang diperbaiki
5. Kata Sandang si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
• Surat itu dikembalikan kepada si pengirim.
• Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli.
• Ibu itu menghadiahi sang suami kemeja batik.
• Sang adik mematuhi nasihat sang kakak. Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil.
• Dalam cerita itu si Buta berhasil menolong kekasihnya.
Catatan:
Huruf awal sang ditulis dengan huruf kapital jika sang me- rupakan unsur nama Tuhan.
Misalnya:
• Kita harus berserah diri kepada Sang Pencipta.
• Pura dibangun oleh umat Hindu untuk memuja Sang
• Hyang Widhi Wasa.
C. PEMAKAIAN TANDA BACA
a. Tanda Pisah
Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau
kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Misalnya:
• Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai— diperjuangkan oleh
bangsa itu sendiri.
• Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika kita mau berusaha
keras. Tanda pisah dapat
- Dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau
keterangan yang lain.
Misalnya:
• Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diaba- dikan menjadi nama
bandar udara internasional.
• Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom—telah
mengubah konsepsi kita ten- tang alam semesta.
• Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia—amanat Sumpah Pemuda—harus
terus digelorakan.
- Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang
berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.
Misalnya:
• Tahun 2010—2013
• Tanggal 5—10 April 2013 Jakarta—Bandung
b. Tanda Tanya (?)
Tanda tanya di letakkakn diakhir kalimat
Misalnya:
• Kapan Hari Pendidikan Nasional diperingati ?
• Siapa pencipta lagu “Indonesia Raya”?
Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menya- takan bagian
kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Misalnya:
• Monumen Nasional mulai dibangun pada tahun 1961 (?).
• Di Indonesia terdapat 740 (?) bahasa daerah.
c. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyata- an
yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan ke-
sungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Misalnya:
• Alangkah indahnya taman laut di Bunaken!
• Mari kita dukung Gerakan Cinta Bahasa Indonesia!
• Bayarlah pajak tepat pada waktunya!
• Masa! Dia bersikap seperti itu? Merdeka!
d. Tanda Elipsis (...)
Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan
ada bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
Penyebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa
bahasa negara ialah ….
Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog.
Misalnya:
“Menurut saya … seperti … bagaimana, Bu?”
“Jadi, simpulannya … oh, sudah saatnya istirahat.”
e. Tanda Petik (“…”)
Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan,
naskah, atau bahan tertulis lain.
Misalnya:
“Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo dalam pidatonya.
“Kerjakan tugas ini sekarang!” perintah atasannya. “Besok akan dibahas dalam
rapat.”
Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah,
atau bab buku yang dipakai da- lam kalimat.
Misalnya:
Sajak “Pahlawanku” terdapat pada halaman 125 buku itu.
Marilah kita menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”!
Film “Ainun dan Habibie” merupakan kisah nyata yang diangkat dari sebuah
novel.
Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang ku- rang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.
Misalnya:
“Tetikus” komputer ini sudah tidak berfungsi. Dilarang memberikan “amplop” kepada petugas!

More Related Content

What's hot

9 penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
9   penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan9   penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
9 penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
psikologi klas a
 
4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan 4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan
busitisahara
 
3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan
busitisahara
 

What's hot (20)

Teori eyd print
Teori eyd printTeori eyd print
Teori eyd print
 
9 penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
9   penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan9   penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
9 penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
Makalah bahasa indonesia tentang surat resmi
Makalah bahasa indonesia tentang surat resmiMakalah bahasa indonesia tentang surat resmi
Makalah bahasa indonesia tentang surat resmi
 
4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan 4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
 
Kata turunan kata ulang dan gabungan kata
Kata turunan kata ulang dan gabungan kataKata turunan kata ulang dan gabungan kata
Kata turunan kata ulang dan gabungan kata
 
Eyd bahasa
Eyd bahasaEyd bahasa
Eyd bahasa
 
3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan3. penerapan kaidah ejaan
3. penerapan kaidah ejaan
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
 
Partikel
PartikelPartikel
Partikel
 
Nurul j
Nurul jNurul j
Nurul j
 
Tugas 4 tik_annisa_s.[1]
Tugas 4 tik_annisa_s.[1]Tugas 4 tik_annisa_s.[1]
Tugas 4 tik_annisa_s.[1]
 
Pedoman Umum EYD Part 1
Pedoman Umum EYD Part 1Pedoman Umum EYD Part 1
Pedoman Umum EYD Part 1
 
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataBahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
 
Power poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesiaPower poin materi b indonesia
Power poin materi b indonesia
 
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan MiringBahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
Bahasa Indonesia, Penggunaan Huruf Kapital dan Miring
 
Bahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaahBahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaah
 
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDPemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
 

Similar to Pedoman umum ejaan bahasa indonesia

3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
IlhamMaulana70946
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
FirdhanSaid
 

Similar to Pedoman umum ejaan bahasa indonesia (20)

EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx
EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptxEJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx
EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx
 
materi EYD.ppt
materi EYD.pptmateri EYD.ppt
materi EYD.ppt
 
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptxMateri kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
 
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
 
Pemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
Pemakaian Huruf - Bahasa IndonesiaPemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
Pemakaian Huruf - Bahasa Indonesia
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
 
bahasaa indonesia
bahasaa indonesiabahasaa indonesia
bahasaa indonesia
 
Ejaan Yang Disempurnakan
Ejaan Yang DisempurnakanEjaan Yang Disempurnakan
Ejaan Yang Disempurnakan
 
penulisan kata
penulisan katapenulisan kata
penulisan kata
 
Eyd 3
Eyd 3Eyd 3
Eyd 3
 
Penulisan huruf besar
Penulisan huruf besarPenulisan huruf besar
Penulisan huruf besar
 
Bahasa indonesia (pnj) 1
Bahasa indonesia (pnj) 1Bahasa indonesia (pnj) 1
Bahasa indonesia (pnj) 1
 
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda BacaKaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
 
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptxPert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
Pert 3_Ejaan Bahasa Indonesia Bagian 1.pptx
 
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docxKesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
Kesantunan_Ejaan_dan_Istilah.docx
 
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang DisempurnakanPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
 
Pedoman Umum EYD Part 2
Pedoman Umum EYD Part 2Pedoman Umum EYD Part 2
Pedoman Umum EYD Part 2
 
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
 
Bhs indo bru
Bhs indo bruBhs indo bru
Bhs indo bru
 
Materi twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdfMateri twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdf
 

More from LayyinatulKhoiriyah

More from LayyinatulKhoiriyah (7)

Review jurnal artikel
Review jurnal artikelReview jurnal artikel
Review jurnal artikel
 
Bab ivmelaporkan hasil penelitihan dan hasil kegiatan
Bab ivmelaporkan hasil penelitihan dan hasil kegiatanBab ivmelaporkan hasil penelitihan dan hasil kegiatan
Bab ivmelaporkan hasil penelitihan dan hasil kegiatan
 
contoh laporan kegiatan PKKMB
contoh laporan kegiatan PKKMBcontoh laporan kegiatan PKKMB
contoh laporan kegiatan PKKMB
 
Rangkuman BAB III " PENDIDIKAN BAHASA I NDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI "
Rangkuman BAB III " PENDIDIKAN BAHASA I NDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI "Rangkuman BAB III " PENDIDIKAN BAHASA I NDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI "
Rangkuman BAB III " PENDIDIKAN BAHASA I NDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI "
 
Rangkuman bahasa indonesia perguruan tinggi BAB II " menjelajahi dunia pustaka"
Rangkuman bahasa indonesia perguruan tinggi BAB II " menjelajahi dunia pustaka"Rangkuman bahasa indonesia perguruan tinggi BAB II " menjelajahi dunia pustaka"
Rangkuman bahasa indonesia perguruan tinggi BAB II " menjelajahi dunia pustaka"
 
Rangkuman buku bahasa indonesia perguruan tinggi BAB 1 " MENGEKSPLORASI TEKS...
Rangkuman buku bahasa indonesia perguruan tinggi BAB 1 " MENGEKSPLORASI  TEKS...Rangkuman buku bahasa indonesia perguruan tinggi BAB 1 " MENGEKSPLORASI  TEKS...
Rangkuman buku bahasa indonesia perguruan tinggi BAB 1 " MENGEKSPLORASI TEKS...
 
Rangkuman BAB II " menjelajah dunia pustaka"
 Rangkuman BAB II " menjelajah dunia pustaka"  Rangkuman BAB II " menjelajah dunia pustaka"
Rangkuman BAB II " menjelajah dunia pustaka"
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Pedoman umum ejaan bahasa indonesia

  • 1. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) Nama Anggota Kelompok : M. Sholahuddin Fawaid (A24180001) Ani Masrufah (A24180002) Danul Wildan A (A24180003) Khilyatul Afkar (A24180005) Layyinatul Khoiriyah (A24180006)
  • 2. A. PEMAKAIAN HURUF 1. Huruf Kapital a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Misalnya: Siapa Namamu? Dia membaca buku. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. Misalnya: Rudolf Diesel Siti Fatimah Bunga Desa
  • 3. c. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Misalnya: Adik bertanya, “Kapan kita pulang?” “Mereka berhasil mendapatkan medali emas,” katanya. d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. Misalnya: Islam Allah Alquran Kristen Ya Rob Hanya kepada-Mu kami menyembah.
  • 4. e. - Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. Misalnya : Sultan Hasanuddin Haji Agus Salim Nabi Muhammad Doktor Mohammad Hatta Agung Permana, Sarjana Hukum - Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. Misalnya: Selamat datang, Yang Mulia. Terima kasih, Kiayi. Selamat pagi, Dokter.
  • 5. f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya: Presiden Direktur Yun Ki Jun Profesor Supomo Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta) Gubernur Jawa Timur g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Misalnya: bangsa Indonesia suku Dani bahasa Bali
  • 6. h. - Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. Misalnya: tahun Hijriyah hari Kamis bulan Oktober hari Natal - Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah. Misalnya: Konferensi Asia Afrika Perang Dunia II Proklamasi Kemerdekaan Indonesia i. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya: Jakarta Asia Tenggara Pulau Miangas Danau Toba
  • 7. j. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. Misalnya : Republik Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Perserikatan Bangsa-Bangsa k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya: Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
  • 8. l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. Misalnya: S.H. sarjana hukum S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat S.S. sarjana sastra m. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Misalnya: “Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan. Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?” “Silakan duduk, Dik!” kata orang itu.
  • 9. 2. Huruf Miring a. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring. Misalnya: Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia. Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti ‘dan’. b. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian- bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab. Misalnya: 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.2 Rumusan Masalah
  • 10. B. PENULISAN KATA 1. Partikel a. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: Bacalah buku itu baik-baik! Apakah yang tersirat dalam surat itu? Apatah gunanya bersedih hati? b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya: Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana.
  • 11. c. Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya : Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per satu. Harga kain itu Rp50.000,00 per meter.
  • 12. 2. Singkatan dan Akronim a. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan itu. Misalnya: A.H. Nasution Abdul Haris Nasution M.Si. magister sains Sdr. Saudara b. - Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya: NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia ITS Institut Teknologi Surabaya
  • 13. - Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya: PT perseroan terbatas MAN madrasah aliah negeri c. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik. Misalnya: hlm. halaman dll. dan lain-lain dsb. dan sebagainya
  • 14. d. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik. Misalnya: a.n. atas nama d.a. dengan alamat e. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Misalnya: Cu kuprum cm sentimeter kVA kilovolt-ampere kg kilogram
  • 15. f. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya: LAN Lembaga Administrasi Negara PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia g. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital. Misalnya: Bulog Badan Urusan Logistik Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
  • 16. h. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil. Misalnya: iptek ilmu pengetahuan dan teknologi pemilu pemilihan umum
  • 17. 3. Angka dan Bilangan a. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian. Misalnya: Mereka menonton drama itu sampai tiga kali. Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang abstain. b. - Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Misalnya: Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah. Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta. - Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, susunan kalimatnya diubah. Misalnya: Panitia mengundang 250 orang peserta.
  • 18. c. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca. Misalnya: Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya. d. Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu serta (b) nilai uang. Misalnya: 0,5 sentimeter 5 kilogram e. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar. Misalnya: Jalan Tanah Abang I No. 15 atau Jalan Tanah Abang I/15
  • 19. f. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci. Misalnya: Bab X, Pasal 5, halaman 252 Surah Yasin: 9 g. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut. - Bilangan Utuh Misalnya: dua belas (12) - Bilangan Pecahan Misalnya: setengah atau seperdua (½)
  • 20. h. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Misalnya: abad XX abad ke-20 abad kedua puluh Perang Dunia II Perang Dunia Ke-2 Perang Dunia Kedua i. Penulisan angka yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara berikut. Misalnya: lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan) tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ra tus lima puluhan)
  • 21. J. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi. Misalnya: Setiap orang yang menyebarkan atau mengedar- kan rupiah tiruan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi.
  • 22. K. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf dilakukan seperti berikut. Misalnya: Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke atas harus dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban. l. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf. Misalnya: Rajaampat Simpanglima Tigaraksa
  • 23. 4. Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan –nya Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: • Rumah itu telah kujual. • Majalah ini boleh kaubaca. • Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan. • Rumahnya sedang diperbaiki
  • 24. 5. Kata Sandang si dan sang Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: • Surat itu dikembalikan kepada si pengirim. • Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli. • Ibu itu menghadiahi sang suami kemeja batik. • Sang adik mematuhi nasihat sang kakak. Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil. • Dalam cerita itu si Buta berhasil menolong kekasihnya. Catatan: Huruf awal sang ditulis dengan huruf kapital jika sang me- rupakan unsur nama Tuhan. Misalnya: • Kita harus berserah diri kepada Sang Pencipta. • Pura dibangun oleh umat Hindu untuk memuja Sang • Hyang Widhi Wasa.
  • 25. C. PEMAKAIAN TANDA BACA a. Tanda Pisah Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat. Misalnya: • Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai— diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri. • Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika kita mau berusaha keras. Tanda pisah dapat
  • 26. - Dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain. Misalnya: • Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diaba- dikan menjadi nama bandar udara internasional. • Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita ten- tang alam semesta. • Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia—amanat Sumpah Pemuda—harus terus digelorakan. - Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’. Misalnya: • Tahun 2010—2013 • Tanggal 5—10 April 2013 Jakarta—Bandung
  • 27. b. Tanda Tanya (?) Tanda tanya di letakkakn diakhir kalimat Misalnya: • Kapan Hari Pendidikan Nasional diperingati ? • Siapa pencipta lagu “Indonesia Raya”? Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menya- takan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Misalnya: • Monumen Nasional mulai dibangun pada tahun 1961 (?). • Di Indonesia terdapat 740 (?) bahasa daerah.
  • 28. c. Tanda Seru (!) Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyata- an yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan ke- sungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat. Misalnya: • Alangkah indahnya taman laut di Bunaken! • Mari kita dukung Gerakan Cinta Bahasa Indonesia! • Bayarlah pajak tepat pada waktunya! • Masa! Dia bersikap seperti itu? Merdeka!
  • 29. d. Tanda Elipsis (...) Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan. Misalnya: Penyebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara ialah …. Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog. Misalnya: “Menurut saya … seperti … bagaimana, Bu?” “Jadi, simpulannya … oh, sudah saatnya istirahat.”
  • 30. e. Tanda Petik (“…”) Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain. Misalnya: “Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo dalam pidatonya. “Kerjakan tugas ini sekarang!” perintah atasannya. “Besok akan dibahas dalam rapat.” Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai da- lam kalimat. Misalnya: Sajak “Pahlawanku” terdapat pada halaman 125 buku itu. Marilah kita menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”! Film “Ainun dan Habibie” merupakan kisah nyata yang diangkat dari sebuah novel.
  • 31. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang ku- rang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Misalnya: “Tetikus” komputer ini sudah tidak berfungsi. Dilarang memberikan “amplop” kepada petugas!