Tugas ini membahas penggunaan teknologi informasi pada e-business, meliputi pengertian e-business dan e-commerce, pengelompokan e-commerce, dan model-model bisnis yang memanfaatkan internet."
6, kwh, septi hendarwati, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpinan , univ...
03. tugas sistem informasi manajemen, penggunaan teknologi informasi pada e business, septi hendarwati 43218110173
1. TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“ Penggunaan Teknologi Informasi Pada E-Business”
Oleh :
Septi Hendarwati
NIM : 43218110173
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE.,M.Si., CMA.
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA
TAHUN 2018 / 2019
2. ABSTRAK
Di tengah semakin majunya dunia teknologi dan semakin banyaknya
kebutuhan akan pelayanan dalam dunia bisnis untuk memuaskan kebutuhan
konsumen dan melengkapi aplikasi
dalam suatu organisasi maka dilahirkanlah tren e-business.E -business merupakan
interaksi eksternal organisasi dengan para pemasok, pelanggan, investor, kreditor
pem erintah dan media massa dan juga termasuk penggunaan teknologi
informasi untuk mendesain kembali proses internalnya.
.
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Teknologi berfungsi untuk memudahkan proses atau mempersingkat langkah-langkah
kerja (dari sepuluh tahap menjadi dua tahap). Transportasi memudahkan orang
berpergian antar-kota. Telepon mempersingkat langkah transaksi (orang tak perlu
secara fisik berada di tempat transaksi) atau bahkan dalam hal perdagangan supaya
lebih efisien dal lebih mempersingkat waktu dalam hal jarak maupun waktu oleh karena
itu kenapa tidak jika kita mempergunakan internet sebagai sarana bisnis yang tepat
cepat dan akurat dalam mencari keuntungan. e-Business sedang berproses untuk
mencari kesetimbangan dalam banyak faktor dan infrastruktur adalah faktor dengan
pengaruh paling besar. Sebagai contoh, gardu pembangkit listrik merupakan
pendistribusian tenaga listrik di suatu tempat atau daerah. Jika kita ingin menjalankan
perangkat keras komputer maka akan membutuhkan tenaga listrik sebagai faktor utama
untuk menjalankan sebuah komputer. Namun jika di suatu daerah tersebut terdapat
gardu listrik dan sudah berdiri di satu daerah, namun infrastruktur listrik tidak memadai
tentu proses bisnis dengan cara termutakhir tak dapat berjalan baik di sana. Kemajuan
teknologi komunikasi dan jaringan terutama internet, menyediakan inrastruktur yang
dibutuhkan untuk e-business. Bagian ini memberikan pengantar atas gambaran umum
konsep jaringan dan mendiskusikan isu-isu strategis yang berkaitan dengan metode-
metode alternatif yang dapat dipergunakan organisasi ataupun kelompok dalam
mengimplementasikan e-business pada organisasinya. Banyak perusahaan telah
membuktikan bahwa infrastruktur e-business dapat memberikan manfaat langsung
terhadap perusahaan dan bagi kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Infrastruktur
e-business terdiri dari berbagai macam komponen teknologi informasi yang
memberikan layanan bersama dan menyediakan kemampuan untuk menjalankan
berbagai aplikasi bisnis. Aplikasi bisnis tersebut melakukan berbagai macam proses
bisnis pada perusahaan yang memungkinkan untuk mengubah kondisi bisnis
perusahaan menjadi lebih baik. Akan tetapi, perusahaan mungkin saja tidak efektif
menggunakan infrastruktur ebusiness untuk menghasilkan aplikasi bisnis yang efektif.
Demikian pula sebaliknya, perusahaan mungkin tidak dapat menghasilkan aplikasi
4. bisnis yang efektif meskipun infrastruktur e-businessnya sudah sedemikian efektif. Pada
kondisi seperti ini perusahaan tidak akan mendapatkan hasil apapun dari infrastruktur
dan aplikasi bisnis yang dimilikinya karena tidak adanya keselarasan antara strategi
bisnis dan teknologi informasi. Dengan kata lain, dua hal yang sangat dibutuhkan
adalah infrastruktur e-business serta aplikasi bisnis yang efektif untuk memenuhi
peningkatan kebutuhan pelanggan tanpa meningkatkan biaya. Oleh karena itu,
komponen infrastruktur e-business yang dimiliki harus dapat mencerminkan
implementasi aplikasi bisnis utama dan selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Dari
semua masalah diatas maka dalam makalah ini kami memutuskan untuk membahas
tentang apa saja yang berkaitan dengan infrastruktur e-business.
5. BAB II
LITERATUR TEORI & PEMBAHASAN
LITERATUR TEORI
2.1. Pengertian E-Business
E-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan
memanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet. E-
business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem
pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. Contoh
dari e-business misalnya pembelian barang secara online melalui www.tokopedia.com.
Dari proses pemesanan barang, konfirmasi pembayaran, hingga konfirmasi bahwa
pengiriman barang tersebut sudah sampai kepada customer dilakukan secara
elektronik.
Istilah e-commerce dan e-business mungkin kedengarannya sama tapi secara teknis
sebenarnya keduanya berbeda. Keduanya memang memiliki huruf “e” yang
mengindikasikan penggunaan elektronik termasuk internet dan EDI (Electronic Data
Interchange) untuk mengembangkan proses bisnis. Secara definisi e-
commerce merupakan bagian dari e-business, namun tidak semua e-business berarti e-
commerce. E-commerce lebih sempit jika dibandingkan dengan e-business, di mana e-
commerce adalah sub perangkat dari e-business. E-business memiliki ruang lingkup
yang sangat luas, menunjuk kepada penggunaan teknologi untuk menjalankan bisnis
yang memberikan hasil, memberikan dampak yang besar kepada bisnis secara
keseluruhan. Sementara e-commerce mengacu kepada penggunaan internet untuk
belanja online, seperti untuk belanja produk dan jasa. Contohnya terjadi ketika
konsumen mengorder tiket, buku atau hadiah, produk berwujud maupun tidak berwujud
melalui internet.
Dalam Makalah “Implementasi E-Business di Indonesia” yang disusun oleh Muhammad
Fauzanul Hakim Abdurrahim dijelaskan beberapa pengertian E-Business sebagai
berikut:
1. E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk
melakukan transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang
paling mudah terlihat adalah pembelian barang secara online baik retail maupun
grosir. (Samantha Shurety.1999. E-business with Net.Commerce. Prentice Hall)
2. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis
utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku,
manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui
penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah
6. terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business.
Prentice Hall. 2002.)
3. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar
organisasi maupun dari organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases
in Electronic Commerce. McGraw-Hill)
4. Penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk komunikasi,
koordinasi, dan manajemen organisasi. (Kenneth C. Laudon dan Jane P.
Laudon. 2001. Esssentials of Management Information Systems: Organization
and Technology in Networked Enterprise. Prentice Hall).
5. Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman,
fleksibel, dan terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan
mengkombinasikan sistem dan proses yang menjalankan operasi bisnis utama
dengan pemanfaatan teknologi internet. (Christoper Stoole. 2000. Ebusiness –
Just What is It? http://ebusiness.about.com/industry).
Berdasarkan dari beberapa definisi e-bussines yang telah di kemukakan dapat dilihat
bahwa terdapat kesamaan yang ada pada tiap definisi-definisi di atas, kesamaan dari
tiap definisi dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu pelaku e-business, alat
atau media atau sumber daya yang digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi
sasaran, tujuannya, dan keuntungan yang diberikan, berikut adalah sudut pandang
yang diperhitungkan dalam menggabungkan definisi e-bussines:
1. Pelaku E-Business
Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja, rekan bisnis.
2. Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan
Teknologi informasi dan komunikasi
Komputer, data yang telah terkomputerisasi
internet
3. Kegiatan Sasaran
Kegiatan bisnis
Proses bisnis utama
Pembelian, penjualan,pelayanan, transaksi
Operasi bisnis utama
4. Tujuan
Koordinasi, Komunikasi, dan Pengelolaan organisasi
Transformasi proses bisnis
Sharing informasi
5. Keuntungan
7. Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi
Memberikan nilai bisnis yang berbeda
Efisien
Peningkatan produktivitas dan keutungan
Dari beberapa sudut pandang yang telah dijabarkan diatas maka akan mudah untuk
mendefinisikan e-bussines, yaitu : penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh
organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses
bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan dapat berupa keamanan,
fleksibilitas, integrasi, optimasi, efisiensi, atau/dan peningkatan produktivitas dan profit.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa e-business merupakan bentuk sistem
informasi dalam kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis
dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business memungkinkan suatu
perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal
secara lebih efisien dan fleksibel. e-business juga banyak dipakai untuk berhubungan
dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani
kepuasan pelanggan secara lebih baik.
Manfaat e-commerce yakni sebagai suatu cara yang efisien dalam bertransaksi
dikarenakan meniadakan batasan wilayah geografis dan batasan waktu, artinya
transaksi e-commerce bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja selama dapat
terhubung secara online. Dalam proses ini, e-commerce biasanya mempermudah
operasional dan menurunkan biaya.
Secara keseluruhan, e-commerce dapat digambarkan sebagai penggunaan internet
dan Web untuk transaksi bisnis. Lebih formalnya, secara digital memungkinkan
terjadinya transaksi komersial antara organisasi dan individu. Di sisi lain, e-
business dapat digambarkan sebagai proses digital yang memungkinkan proses
transaksi dalam perusahaan, melibatkan sistem informasi di bawah kontrol yang kuat.
Selain itu, aplikasi e-business bisa turun menjadi e-commerce ketika sebuah pertukaran
nilai terjadi.
2.1.1. Pengelompokan E-Commerce
Berdasarkan sifat partisipan dalam transaksi e-commerce, terdapat tiga kelompok
besar e-commerce sebagai berikut:
Bussines-to-Consumere-Commerce (B2C) merupakan aktivitas penjualan
barang dan jasa secara elektronik secara langsung kepada konsumen individu,
mencakup produk-produk retail dan jasa para konsumen individu.
Bussines-to-Bussines E-Commerce (B2B) merupakan sebuah transaksi secara
elektronik antara dua pihak yang sama-sama organisasi atau pelaku bisnis mencakup
penjualan barang dan jasa antarbisnis.
Consumer-to-Consumer E-Commerce (C2C) merupakan penjualan barang dan
jasa secara elektronik antar konsumen, mencakup konsumen yang menjual secara
langsung kepada konsumen.
8. Berdasarkan koneksi para partisipan ke Web, e-commerce ternyata juga dapat
dilakukan secara mobile yang disebut dengan Mobile Commerce (M-Commerce). M-
Commerce merupakan aktivitas penggunaan internet untuk membeli barang dan jasa
serta untuk transmisi pesan dengan menggunakan perangkat nirkabel (telepon selular,
PDA, laptop). Jadi M-commerce menggunakan perangkat nirkabel seperti ponsel atau
perangkat informasi genggam untuk menjalankan transaksi Bussines-to-Consumere-
Commerce, Bussines-to-Bussines E-Commerce dan Consumer-to-Consumer E-
Commerce melalui internet.
2.1.2. Model E-Bussines
Model bisnis merupakan suatu abstraksi mengenai apa itu perusahaan dan cara
perusahaan menyampaikan produk atau jasa, menunjukkan bgaimana perusahaan
menciptakan kekayaan. Jadi dalam hal in model bisnis menggambarkan bagaimana
perusahaan menghasilkan, mengirimkan, dan menjual produk atau jasa, menunjukkan
nilai kepada para pelanggan dan bagaimana ia menciptakan kesejahteraan
(Margaretta, 2002).
Model-Model Bisnis yang Memanfaatkan Internet
Kategori Keterangan Contoh
Toko Virtual Menjual produk-produk fisik secara langsung
kepada konsumen atau bisnis individual
Amazon.com
EPM.com
Pialang
informasi
Menyediakan produk, harga, ketersediaan
informasi kepada individual dan bisnis.
Penghasilan diperoleh dari periklanan atau
mengarahkan pembeli kepada penjual.
Edmunds.com
Kbb.com
Insweb.com
IndustrialMall.com
Pialang
transaksi
Menghemat uang dan waktu pengguna
dengan memproses transaksi penjualan
secara online, membuat biaya setiap kali
muncul transaksi serta menyediakan
mengenai istilah-istilah dan daftar harga.
E*TRADE.com
Expedia.com
Pasar
Online
Memberikan suatu lingkungan digital di mana
pembeli dan penjual dapat bertemu, mencari
produk, memajang produk dan menetapkan
harga untuk produk. Dapat memberikan lelang
online atau lelang balik di mana pembeli
mengajukan penawaran kepada banyak
penjual untuk membeli pada harga yang
ditetapkan oleh pembeli, harga negoisasi, atau
harga tetap.
EBay.com
Priceline.com
ChenConnect.com
Pantellos.com
Content
Provider
Menciptakan pendapatan dengan memberikan
isi digital seperti berita digital, music, foto atau
video pada Web. Pembayar membayar
WSJ.com
CNN.com
TheStreet.com
9. sejumlah uang untuk dapat mengaksesnya
atau pendapatan dihasilkan dengan menjual
ruang iklan.
Gettyimages.com
MP3.com
Penyedia
jasa online
Menyediakan jasa online untuk individu dan
bisnis. Menghasilkan pendapatan dari
pembayaran subskripsi atau transaksi dari
iklan atau dengan menmgumpulkan informasi
pemasaran dari para pengguna.
@Backup.com
Xdrive.com
Employease.com
Salesforce.com
Komunitas
virtual
Menyediakan tempat pertemuan online di
mana orang-orang dengan minat yang sama
dapat berkomunikasi dan menemukan
informasi yang berguna.
FortuneCity.com
IVillage.com
Portal Menyediakan poin entri awal ke Web bersama
dengan isi spesifik dan layanan lain
Yahoo.com
MSN.com
2.1.3. Strategi E-business
Strategi merupakan cara bagaimana mencapai tujuan. Berhubungan dengan masalah
e-business, starategi dapat dikatakan sebagai cara untuk mencapai tujuan dari
kompetisi di dunia bisnis (competitive advantage). E-business tidak dapat bekerja
tanpa strategi (bisnis). Strategi e-business dibutuhkan untuk mendukung arah strategis
perusahaan secara keseluruhan. Oleh sebab itu agar dapat sukses dalam e-business,
organisasi perlu mengembangkan strategi e-business.
Terdapat tiga strategi dasar dalam membangun e-business yang memiliki hubungan
hierarki atau berurutan. Strategi tersebut meliputi strategi analisa, strategi dalam
pemilihan, dan strategi implementasi.
Strategi analisa adalah strategi dimana organisasi menganalisa segala sesuatu dengan
tepat sesuai dengan tujuan e-businessnya. Strategi analisis ini dapat meliputi analisis
lingkuangan eksternal yang dapat meliputi analisa teknologi, ekonomi, politik, social
serta analisis sumber daya internal dapat meliputi analisis sumber daya, analisis
competitor, dan juga yang tidak kalah penting adalah analisis SWOT (Strength,
Weaknesses, Opportunities, Threaths).
Berikut ini empat model umum strategi bisnis yang dapat dianalisis:
1. Low-Cost Leadership
Dalam strategi ini Sistem informasi diharapkan dapat mendukung dalam kegiatan
memproduksi produk, menganalisis data untuk penjualan tersetel dan teknik
pemasaran. Selain itu dalam strategi low-cost leadership ini diharapkan pula system
informassi dapat mendukung layanan pada lower-price dimana memungkinkan
perusahaan untuk menganalisis pola pembelian konsumen, selera, dan
preferensi guna efisien layanan iklan dan pemasaran untuk target pasar yang low-cost.
2. Product Differentiation
10. Strategi ini pada dasarnya adalah bagaimana menghasilkan suatu produk yang
berbeda dengan produk lain. Strategi ini menggunakan sistem informasi untuk
memproduksi produk dan layanan yang belum ada, new, fresh dan tentunya berbeda
dengan produk-produk yang sudah ada. Sebagai contoh, Google yang terus
memperkenalkan layanan pencarian baru dan unik di situs Web-nya, seperti Google
Maps, Google Docs, Google Mail.
3. Focus on Market Niche
Strategi ini lebih menekankan pada bagaimana sistem informasi itu nantinya dapat
focus pada pangsa pasar tertentu dan dapat melayani yang lebih baik. Jadi dapat
dikatakan strategi ini memfokuskan bisnis pada a single market dengan produk dan
layanan khusus.
4. Strengthen Customer and Supplier Intimacy
Strategi ini lebih mengutamakan kekuatan hubungan baik dengan pemasok maupun
pelanggan atau partner. Sistem informasi diharapkan mampu mengembangkan
kekuatan hubungan dan loyalitas dengan partner baik itu customer maupun supplier
agar nantinya dengan kekuatan hubungan dan loyalitas dapat memberikan nilai
tambah bagi organisasi.
Setelah strategi analisis ini benar-benar matang maka strategi selanjutnya adalah
strategi dalam pengambilan keputusan atau strategi pemilihan, organisasi memilih dan
memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan e-businessnya untuk
selanjutnya mengimplementasikan pilihan atau keputusan yang diambil strategi dalam
kegiatan e-business dari organisasi.
2.2. Membangun Sistem E-business
Membangun sistem e-business bukan hanya mengkomputerisasi sistem
informasi bisnis yang kemudian dihubungkan ke Internet. Jika pemahaman itu yang
menjadi landasan dalam membangun sistem e-business, maka niscaya sistem itu sulit
untuk bertahan. Oleh sebab itu sebelum membangun sistem e-business perlu
menetapkan persiapan yang tepat menuju pembangunan e-business. Berikut hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam pembangunan e-business.
Visi dan prospek membangun e-business:
. 1. Adanya keinginan yang kuat dan konsisten untuk membangun hubungan langsung
dengan konsumen.
2. Pembangunan Jaringan Komunitas
3. Perluasan pasar
4. Masuk era persaingan global
2.2.1. Tahap-tahap Pembangunan Sistem
Tahap- tahap dalam pembentukan Sistem e-business:
11. 1. Mendayagunakan komputer personal, jaringan komputer dan internet seoptimal
mungkin
2. Membangun halaman Web
Web merupakan salah satu wadah dimana e-business dapat dijalankan maka oleh
sebab itu perlu dibuat web dari e-business.
3. Membangun SI E-Business yang efektif
Pembangunan Sistem informasi ini dapat meliputi kegiatan merancang aliran data,
prosedur pengolahan dan aliran informasi. Untuk dapat menerapkan sistem yang efektif
dan efisiendiperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai
keinginan masingmasing organisasi. Guna dari sistem yang efektif dan efisien tidak lain
untuk mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi
4. Mengembangkan SI yang bersifat inter platform
Sistem informasi diharapkan mampu menjembatani antar platform system informasi
seperti arsitektur komputer, sistem operasi atau bahasa pemrograman.
2.2.2. Metode Pembangunan Sistem
Metode yang paling sering digunakan dalam membangun e-business adalah metode
daur hidup. Metode ini cocok untuk pembangunan sistem e-business, karena memiliki
beberapa karakteristik yaitu proses dilakukan selangkah demi selangkah yang disertai
dengan proses dokumentasi yang rapi. Metode daur hdup terdiri dari beberapa tahapan
proses, yaitu tahap perencanaan, analisis, perancangan, penerapan, evaluasi,
penggunaan, dan pemeliaraan. Pada setiap tahapan dilakukan proses
pendokumentasian atas segala yang telah dilakukan atau disepakati.
A. Tahap Perencanaan
Tahap ini sangat penting karena pada tahap ini permasalahan yang sebenarnya
didefinisikan secara rinci dimana Pembuat sistem mencoba memahami permasalahan
dan mendefinisikan secara rinci, kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem dan
mengidentifikasi kendala-kendala. Hasilnya berupa proposal proyek
B. Tahap Analisis
Pada tahap ini pembuat sistem akan menganalisis permasalahan dengan menyusun
studi kelayakan. Studi kelayakan ini menentukan kemungkinan keberhasilan solusi
yang diusulkan serta untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-
benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala
yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling.
C. Tahap Perancangan
Tahap perancangan dalam membuat sistem informasi e-business ini dapat disebut juga
sebagai desain sistem. Dalam rancangan SI e-business harus memperhatikan
kebutuhan perusahaan e-business, kebutuhan operator, kebutuhan pemakai, dan
kebutuhan teknis.
D. Tahap Penerapan (Implikasi)
12. Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah
disusun sebelumnya agar dapat diwujudnyatakan. Implementasi untuk prosedur di
dalam teknologi komputer akan menggunakan bahasa computer. Sementara itu, untuk
proses yang terdapat di luar sistem komputer, disusunlah sebuah konvensi atau
perjanjian atau tata tertib, agar setiap orang yang terlibat dapat mengikuti alur yang
telah ditetapkan. Untuk merealisasikan sistem pada tahap pemaparan ini, ditempuh
beberapa metode, antara lain, penggunaan paket aplikasi, pengembangan oleh staf
sendiri (insourcing), dan pengembangnan yang dilakukan dengan kerjasama dari pihak
luar seperti konsultan atau software house (outsourcing).
E. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji coba
diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi perangkat keras adalah:
· Kemampuan perangkat keras yang meliputi kecepatn proses dan distribusinya
· Seberapa besar biaya yang harus disediakannya untuk pengoperasian dan perawatan
sistem.
· Kompatibilitas perangkat keras terhadap sistem-sistem yang terkait, seberapa lama
teknologi yang digunakan akan bertahan.
· Sejauh mana pilihan-pilihan terhadap komputer yang digunakan, memperhatikan faktor-
faktor ergonomik.
· Tingkat kehandalan dan sekalabilitas jaringan komputer yang dibangun sebagai
infrastruktur sistem tersebut.
F. Tahap Pemeliharaan dan penggunaan
Pada tahap ini, sistem yang telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai digunakan
untuk mengenal proses e-business yang sesungguhnya. Pemeliharaan sistem secara
rutin dapat meliputi penataan ulang database, membackup, dan scaning virus.
Sementara itu, pemeliharaa juga termasuk melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk
menjaga kemuktahiran sistem, atau pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang
mungkin terjadi dan belum diketahui sebelumnya.
2.3. Manajemen Teknologi E-business
Pada dasarnya dalam proses pembangunan dan pengembangan e-business diperlukan
suatu manajamen sistem informasi yang baik, efektif dan efisisen. Dalam proses
pembangunan dan pengembangan e-business, manajemen teknologi menjadi hal yang
tidak kalah penting diantara manajemen komponen system informasi yang lain.
Teknologi informasi memiliki kontribusi penting dalam menjalankan proses system
informasi e-business. Teknologi informasi ini dapat disebut sebagai supply atas demand
of system information dalam e-business.
13. Manajemen teknologi dalam proses e-business ini pada umumnya dapat
dikelompokkan dalam dua perspektif, yaitu:
1. Perspektif Teknis
Dilihat dari sisi teknis, manajemen teknologi informasi dalam e-business dibagi
kedalam dua fungsi, yaitu fungsi penciptaan dan fungsi penyebaran.
Ø Fungsi Penciptaan
Dalam fungsi penciptaan, manajemen teknologi itu dapat berpacu pada aspek-aspek
berikut:
· Teknologi informasi harus mampu menjadi medium atau sarana untuk mengubah fakta-
fakta atau kejadian-kejadian sehari-hari yang dijumpai dalam bisnis perusahaan ke
dalam format data kuantitatif. Ada dua cara umum yang biasa dipergunakan, yaitu
secara manual dan otomatis. Yang dimaksud dengan manual adalah dilibatkannya
seorang user untuk melakukan data entry terhadap fakta-fakta relevan di dalam
aktivitas sehari-hari yang dipandang perlu untuk direkam. Sementara yang dimaksud
dengan cara otomatis di sini adalah jika berbagai teknologi dipergunakan sebagai alat
untuk merekam fakta dan mengubahnya menjadi data tanpa harus melibatkan unsur
manusia sebagai data entry.
· Teknologi harus mampu merubah data mentah yang telah dikumpulkan tersebut
menjadi informasi yang relevan bagi setiap penggunanya (stakeholders), yaitu
manajemen, staf, konsumen, mitra bisnis, pemilik perusahaan, dan pihak-pihak lain
yang berkepentingan.
· Teknologi mengolah informasi yang diperoleh dengan berbagai konteks organisasi yang
ada, menjadi sebuah knowledge yang dapat diakses oleh semua pihak di dalam
perusahaan.
· Merubah knowledge menjadi wisdom merupakan tugas teknologi informasi yang
terakhir dalam proses penciptaan.
Ø Fungsi Penyebaran
Dilihat dari fungsi manajemen tekonologi e-business dapat meliputi kegiatan
manajemen yang berhubungan dengan aspek penyebaran sebagai berikut:
· Gathering. Teknologi informasi dikelola (manage) untuk mampu mengumpulkan entiti-
entiti tersebut dan meletakkannya di dalam suatu media penyimpan digital. Media
penyimpan tersebut harus mampu untuk menangkap berbagai karakteristik unik dari
entiti-entiti terkait, yang biasa direpresentasikan dalam berbagai bentuk format
media (multi-media), seperti: teks, suara (audio), citra (image), gambar
bergerak (video), dan lain-lain.
· Organising. Untuk memudahkan pencarian terhadap entiti-entiti di kemudian hari,
teknologi informasi dimanage memiliki mekanisme baku dalam mengorganisasikan
penyimpanan entiti-entiti tersebut di dalam media penyimpan. Konsep-konsep struktur
data, database, dan sistem berkas merupakan dasar-dasar ilmu yang kerap
dipergunakan sehubungan dengan kebutuhan ini.
· Selecting. Di saat berbagai pihak di dalam perusahaan membutuhkan entity entiti
tersebut, teknologi informasi diciptakan untuk menyediakan fasilitas untuk memudahkan
pencarian dan pemilihan.
14. · Synthesizing. Teknologi informasi diciptaakan mampu memenuhi kebutuhan manajer ini
dalam menggabungkan beberapa entiti menjadi satu paket kesatuan yang terintegrasi.
· Distributing. Teknologi informasi dibuat dan dikelola dengan memiliki infrastruktur yang
dapat menyalurkan berbagai entiti dari tempat disimpannya entitientiti tersebut ke pihak-
pihak yang membutuhkannya.
2. Perspektif Manajerial
Dilihat dari sisi bisnis dan manajerial, terutama dalam kaitannya dengan
Manajemen Supply Chain, ada 4 (empat) peranan yang diharapkan perusahaan dari
implementasi efektif sebuah teknologi informasi.
Ø Minimize Risks
Setiap bisnis memiliki resiko, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor keuangan.
Pada umumnya resiko berasal dari adanya ketidakpastian dalam berbagai hal dan
aspek-aspek eksternal lain yang berada di luar kontrol perusahaan.
Ø Reduce Costs
Teknologi informasi diharapkan dapat berkotribusi dalam perbaikan efisiensi dan
optimalisasi proses-proses bisnis di perusahaan. Peranan teknologi informasi sebagai
katalisator dalam berbagai usaha mengurangi biaya-biaya operasional perusahaan
pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
Ø Create New Realities
Dengan pesatnya perkembangan teknologi internet, telah mampu menciptakan suatu
arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-
business semacam ecommerce, e-procurement, e-customers, e-loyalty, dan lain-lain
pada dasarnya meruapakan suatu cara memandang baru di dalam menanggapi
mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
Secara global, sebenarnya dimensi utama dari manejemen e-business adalah meliputi
tantangan-tantangan dalam hal system informasi dan teknologi
informasi. Tantangan itu meliputi:
· Pengelolaan Strategi Bisnis/TI
· Pengelolaan aplikasi-aplikasi bisnis
· Pengelolaan Platform Teknologi berbasis Internet
· Manajemen sumberdaya data
· Pengembangan system
Dari tantangan-tantangan yang ada, organisasi e-business diharapkan mampu
menjawab tantangan dengan system dan manajemen yang efektif dan efisien sesuai
dengan tujuan organisasi.
E-business memiliki karakteristik tujuan yang sama dengan bisnis secara konvensional,
hanya saja e-business memiliki cakupan yang berbeda. Bisnis mengandalkan
pertemuan antar pebisnis seperti halnya rapat ditempat khusus, atau sekadar untuk
berkenalan dengan partner bisnis, sedangkan e-business mengandalkan media internet
sebagai sarana untuk memperoleh tujuannya.
15. Dalam kegiatan e-business, ada lima kemungkinan bentuk hubungan bisnis
berdasarkan transaksinya, yaitu :
1. Business to Business (perdagangan antar pelaku usaha bisnis)
2. Business to Consumer (perdagangan antar pelaku usaha bisnis dengan konsumen)
3. Consumer to Consumer (perdagangan antar konsumen yang satu dengan konsumen
yang lain)
4. Consumer to Business (perdagangan antar konsumen dengan pelaku bisnis atau
perusahaan)
5. Intrabusiness e-business (perdangan dalam lingkup intranet perusahaan yang
melibatkan pertukaran barang, jasa, dan informasi.
Sasaran dari e-business adalah pasar atau market. Menurut Forrester Research, telah
terjadi perkembangan yang sangat fantastis terhadap jumlah komputer yang terhubung
dalam internet, termasuk penggunanya. E-business market ini menyimpan peluang
omset yang besar yang dapat diperebutkan oleh para pebisnis.
E-Commerce (EC) adalah pembelian dan penjualan barang atau jasa melalui sistem
elektronik seperti internet dan jaringan komputer lainnya.
E-Commerce adalah bagian dari e-business karena adanya penggunaan teknologi
informasi berupa internet dan jaringan komputer lainnya untuk menjalankan proses
bisnis utama beruapa pembelian dan penjualan.
16. PEMBAHASAN
3.1.1. Peran Teknologi Informasi Dalam Menunjang Keberhasilan Bisnis
Teknologi informasi merupakan salah satu strategi perusahaan untuk dapat lebih
kompetitif. Teknologi informasi akan mendukung terciptanya suatu sistem informasi
yang dibutuhkan oleh konsumennya. Mengaplikasikan suatu sistem informasi yang
berbasis teknologi di dalam suatu perusahaan dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan tersebut antara lain:
Sebagai salah satu sumberdaya organisasi yang menunjang kegiatan operasional, dan
manajerial. Memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, dan tersaji dalam
bentuk yang sesuai. Menunjang keunggulan kompetitif perusahaan.
Penerapan teknologi informasi yang sesuai di suatu perusahaan bukanlah suatu hal
yang mudah. Banyak hal yang harus diperhitungkan seperti manajemen perusahaan,
budaya perusahaan, biaya pengadaan perangkat keras maupun lunak, operator,
perawatan dan kesiapan masyarakat menerima sistem yang dikembangkan bila
dilibatkan sebagai end user.
Suatu sistem informasi yang baik dan dapat dikatakan berhasil apabila mampu
menyediakan data dan memiliki kemampuan analisis penghitungan data. Dalam suatu
perusahaan, setiap tingkatan manajemen mempunyai kebutuhan yang berbeda
terhadap perencana, sistem informasi yang dikembangkan harus mampu menjawab
setiap kebutuhan tersebut. Dengan demikian suatu sistem informasi manajemen yang
baik harus mampu memberikan dukungan pada proses-proses berikut:
· Proses perencanaan
· Proses pengendalian
· Proses pengambilan keputusan
· Fungsi dan Peranan Teknologi Informasi (Aplikasi/Software Hardware)
Bagi Perusahaan
Pengertian Teknologi Informasi (TI) adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk
keperluan pribadi, bisnis, pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk
pengambilan keputusan. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi
komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan
informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi
(Martin, 1999).
Semua bidang membutuhkan teknologi informasi, baik hukum, ekonomi, perbankan,
kesehatan, dan sebagainya. Penerapan Teknologi Informasi banyak digunakan para
17. usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha
merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja.
Penerapan Teknologi Informasi dapat menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja.
Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu
aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan. Juga
penggunaan Microsoft Access dapat membuat aplikasi untuk dapat memenuhi tujuan
efektifitas dan efisiensi suatu perusahaan.
Terdapat enam fungsi teknologi informasi, yaitu:
1. Menangkap (Capture)
Menangkap disini dapat diartikan sebagai menginput. Misalnya menerima inputan dari
mic, keyboard, scanner, dan lain-lain.
2. Mengolah (Processing)
Mengolah atau memproses data masukkan yang diterima untuk menjadi informasi.
Pengolahan dan pemrosesan data dapat berupa mengkonversi, menganalisis, dan
menghitung (kalkulasi).
3. Menghasilkan (Generating)
Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk yang berguna atau
laporan yang dapat dimengerti oleh orang lain. Misal laporan, tabel, grafik, gambar, dan
lain-lain.
4. Menyimpan (Storage)
Merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang dapat
digunakan untuk keperluan lain. Contohnya adalah menyimpan ke hard disk, flash disk,
tape, dan lain-lain.
5. Mencari Kembali (Retrival)
Menelusuri dan mendapatkan kembali informasi atau mengkopi data dan informasi
yang sudah tersimpan. Misalnya mencari data penjualan yang sudah disimpan
sebelumnya.
6. Mentransmisi (Transmission)
Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain melalui jaringan
komputer. Misalkan mengirimkan data penjualan dari user A ke user yang lainnya.
Penggunaan IT dalam sebuah organisasi sangatlah penting, untuk menerapkan IT
haruslah dilihat karakteristik organisasi tersebut. Apakah dengan IT mampu
meningkatkan efisiensi sebuah perusahaan, sehingga dalam penerapan IT dibutuhkan
orang yang handal yang dapat berjalan dengan baik.
Ada 4 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu:
1. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah
diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang
menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi
informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi
informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.
18. 2. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi
akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial
embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait
dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang
memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait.
3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang
lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai penyedia dari rencana bisnis
perusahaan dan merupakan sebuah tambahan informasi bagi para pimpinan
perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan
penting sehari-harinya.
4. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure. Dalam era
organisasi modern dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana
atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan
berinteraksi.
Tahapan E-business
Ada empat tahap pemanfaatan jaringan komputer dan internet untuk tujuan e-business,
di mana terjadi transformasi perusahaan tradisional ke e-business, diantaranya sebagai
berikut:
1. Mendayagunakan komputer
2. Mendayagunakan jaringan dan internet (seperti email, chat messanger, IRC, dll,.)
3. Membangun dan mendayagunakan web
4. E – commerce
3.1.2.Manfaat E-Business Bagi Perusahaan, Contohnya di Indonesia
1. Penerapan E-Bisnis Pada PT. SMART, Tbk
Kegiatan e-bisnis dapat dilakukan dalam beberapa model, misalnya Business to
Consumer (B2C), Business to Business (B2B), Business to Government (B2G), dan
Business to Education (B2E). Sistem e-bisnis pada PT. SMART, Tbk yang akan
dianalisis adalah e-bisnis model B2C. Dalam hal ini, perusahaan berusaha memberi
kemudahan bagi konsumen untuk mengakses atau mengetahui tentang perusahaan
yang dimaksud. Tidak hanya konsumen, namun juga pihak-pihak lain dapat
memanfaatkan sistem ini, seperti investor, bahkan para pencari kerja.
Business to Consumer (B2C) is a transaction that occurs between a company and a
consumer, as opposed to a transaction between companies (called B2B). The term may
also describe a company that provides goods or services for consumers. B2C
menjembatani aktivitas antara organisasi-dalam hal ini PT. SMART, Tbk- dengan para
konsumen serta pihak yang berkepentingan lainnya. Salah satu cara yang ditempuh
perusahaan dalam menerapkan e-bisnis adalah dengan memanfaatkan media jaringan
dan komunikasi. PT. SMART, Tbk telah menyediakan situs/website tentang
perusahaannya di internet yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja dan di mana
saja ( www.smart-tbk.com ). Penerapan situs ini terkait dengan citra perusahaan dan
19. merupakan salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk lebih mengenalkan
kepada khalayak, baik produk maupun perusahan itu sendiri (salah satu bentuk e-bisnis
dalam hal promosi).
Melalui situs tersebut, banyak informasi yang dapat diperoleh oleh khalayak.
2. PT Sierad Produce Tbk
PT Sierad Produce Tbk merupakan salah satu perusahaan perunggasan yang
terintegrasi di Indonesia. Lini bisnis yang dimiliki oleh perusahaan berupa strategic
business unit breeding, hatchery feedmill, Kemitraan, RPA dan futher process. Saat ini
PT Sierad Produce Tbk sudah menerapkan e-business system, meskipun belum secara
sempurna.
Ruang lingkup penulisan adalah penerapan e-business system di Indonesia dengan
mengambil contoh penerapan pada PT Sierad Produce Tbk. Tujuan dari penulisan ini
adalah untuk memaparkan kondisi lingkungan dimana dilakukan penerapan e-business,
memetakan faktor-faktor yang menjadi hambatan sekaligus tantangan, serta
memberikan analisa perbaikan bagi lingkup nasional, terutama future development bagi
perusahaan.
3. PT Pos Indonesia (PERSERO)
Contoh perusahaan yang berhasil melakukan transformasi di antaranya adalah PT Pos
Indonesia (PERSERO). Beberapa puluh tahun yang lalu, orang mengirimkan kabar
tertulis hanya lewat surat berperangko atau telegram. Kini dengan maraknya telepon
seluler dan internet orang lebih banyak menggunakan pesan singkat (SMS) atau email,
yang lebih mudah, murah, dan cepat. Demikian juga dengan pengiriman uang yang
dulunya dikirim melalui wesel pos kini banyak yang beralih ke internet banking, ATM,
atau fasilitas perbankan lainnya. Apabila PT Pos tidak cepat melakukan transformasi
maka BUMN tersebut akan tergilas roda teknologi informasi.
Namun PT Pos tidak berpangku tangan, menunggu nasib mendatanginya. Di tengah
derasnya teknologi informasi baru yang makin memudahkan dan memanjakan
konsumen, maka BUMN yang memiliki karyawan 26 ribu orang itu cepat melakukan
transformasi.
PT Pos memiliki jaringan yang sangat luas, yaitu 3.736 kantor pos di tanah air, dan
3.700 di antaranya telah online. Jaringan yang luas itu merupakan modal bagi PT Pos
untuk menjadi media strategis dalam menjual dan mendistribusikan barang atau jasa
dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada.
Walhasil PT Pos yang sejak 2003 hingga 2008, kinerja keuang¬an selalu minus,
memasuki 2009 membukukan margin laba sebesar sekitar Rp 80 miliar. Oleh karena
itu, Dirut PT Pos Indonesia mencanangkan “Tahun 2013 PT Pos siap go public”.
20. BAB III
KESIMPULAN
Adapun pengaruh dan peranan teknologi informasi secara tidak langsung telah
membuat bisnis berkembang. Karena dengan teknologi informasi sebuah perusahaan
dapat meningkat kebutuhan efisiensi waktu dan biaya.
Teknologi yang semakin maju juga mempunyai dampak negatif dan positif dalam
bisnis, yaitu lebih mempermudah dan meningkatkan hasil produksi juga pendapatan
tetapi di sisi lain banyak pekerjaan yang awalnya dikerjakan dikerjakan oleh manusia
bisa digantikan oleh teknologi seperti yang dijelaskan sebelumnya menimbulkan
ancaman bagi para seluruh tenaga kerja yang bukan ahli dalam konteks ini karena
posisi mereka terancam dengan perkembangan atau kemajuan teknologi.
21. DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2018). Penggunaan Teknologi Informasi Pada E-Business. Modul Kuliah
Sistem Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana:
Jakartahttp://olivbelotugasim.blogspot.com/
https://docplayer.info/29911207-Makalah-sistem-informasi-e-business.html