SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
REFERAT
COLLODION BABY
Kepanitraan Klinik Senior Ilmu Kulit Kelamin
RSUD Dr. R.M Djoelham Binjaiaw
At
an
Pembimbing :
dr. Hj. Hervina, Sp. KK
Disusun oleh :
BOBI AHMAD SAHID
NPM : 17360245
PROGRAM KKS SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN
KELAMIN
RSUD Dr. R.M. DJOELHAM KOTA BINJAI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan referat yang berjudul Collodion Baby sebagai salah satu
syarat dalam mengikuti Kepanitraan Klinik senior di SMF Ilmu Kesehatan Kulit
dan Kelamin RSUD Dr. R.M Djoelham Kota Binjai/ Fakultas Kedokteran
Universitas Malahayati.
Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi
bantuan, saran, serta dukungan dalam proses penyelesaian referat ini, khususnya
kepada dr. Hj. Hervina, Sp.KK sebagai pembimbing.
Referat ini telah saya susun berdasarkan berbagai referensi kedokteran,
antara lain buku dan jurnal-jurnal kedokteran. Saya menyadari bahwa terdapat
kekurangan dalam referat ini. Oleh karena itu, saya sebagai penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun agar referat ini dapat lebih baik dimasa
mendatang. Semoga referat ini bermanfaat sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi
kita semua.
Binjai, Juli 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi........................................................................ 3
2.2 Epidemiologi.............................................................. 3
2.3 Etiologi....................................................................... 4
2.4 Gejala Klinis.............................................................. 4
2.5 Patogenesis................................................................. 5
2.6 Patofisiologi............................................................... 6
2.7 Faktor Resiko............................................................. 7
2.8 Diagnosis.................................................................... 7
2.8.1 Anamnesis......................................................... 7
2.8.2 Pemeriksaan Fisik............................................. 7
2.8.3 Pemeriksaan Penunjang.................................... 7
2.9 Diagnosis Banding...................................................... 7
2.10 Penatalaksanaan...................................................... 8
2.10.1 Farmakologi.................................................... 8
2.10.2 Non-Farmakologi............................................ 8
2.10.3 Edukasi............................................................ 8
2.11 Komplikasi.............................................................. 9
2.12 Prognosis................................................................. 9
BAB V PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Collodion Baby .............................................................. 3
Gambar 2.2 Gambaran gejala klinis collodion baby.......................... 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Collodion Baby merupakan kelainan kulit berupa pembungkus pada
bayi baru lahir meliputi seluruh tubuhnya dalam bentuk transfaran, membran
menyerupai kertas kulit, yang dapat mengganggu pernafasan dan menelan.1
Penyakit ini merupakan penyakit yang jarang ditemukan dengan insidens 1
anak tiap 300.000 kelahiran hidup.2
Penyakit ini disebabkan adanya mutasi gen TGM 1 yang mengkode
enzim transglutaminase (Tgase 1) yang menyebabkan gangguan integritas
lapisan antara membran sel dan matriks interselular sehingga fungsinya
sebagai penghalang keluarnya cairan tubuh terganggu dan terjadi peningkatan
keluarnya cairan tubuh. Gejala penyakit ini akan segera terlihat saat lahir.
Pada penyakit ini terdapat keterlibatan seluruh permukaan kulit.2
Membrane colledion akan terpecah dan mengelupas selama 2 minggu
pertama kehidupan bayi. Mempengaruhi bayi sehingga sulit dalam regulasi
suhu dan terjadi peningkatan resiko infeksi.3
Collodion baby dapat menjadi gejala awal dari iktiosis lamelar atau
erythroderma ichtyosiform kongenital. Angka kejadiannya jarang pada
collodion baby dan dapat berkembang menjadi sindrom Sjogren-Larssen,
Tricho thio dystrophy atau Sindroma netherton.3
BAB Il
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defnisi
Collodion Baby merupakan kelainan kulit berupa pembungkus pada
bayi baru lahir meliputi seluruh tubuhnya dalam bentuk transfaran, membran
menyerupai kertas kulit, yang dapat mengganggu pernafasan dan menelan.1
Gambar 2.1 Collodion baby
2.2 Epidemiologi
Collodion baby terjadi pada 1 : 300000, Terjadi pada bayi baru lahir
dengan Insiden yang jarang. Frekuensi laki-laki sama dengan perempuan.2
2.3 Etiologi
Tidak jelas, tetapi di duga karena kelainan salah satu gen
Transglutaminase 1(TGM 1).2
2.4 Gejala Klinis
- Collodion baby sering pada bayi premature dengan peningkatan
morbiditas dan mortilitas
- Jika membran tipis, membran dapat secara spontan terpisah lepas
dari kulit normal atau kering pada bayi baru lahir
- Jika membrannya tebal, dapat mengganggu pernafasan, menelan
dan morbilitas pada bayi
- Kekakuan membran juga dapat menyebabkan ectropion, eclabium
dan hipoplasia kartilago hidung dan telinga
- Pada beberapa kasus, jika membran terlepas bayi dapat mengalami
ketidakstabilan temperatur, cairan dan elektrolit.4
Gambar 2.2 gambaran Gejala klinis collodion baby
2.5 Patogenesis
Dalam keadaan normal stratum korneum merupakan produk akhir dari
diferensiasi epidermis, komposisi ini terdiri dari korneosit yang kaya protein
dan dilingkupi matriks interselular yang kaya lipid. Integritas antara membran
sel dan matriks interselular diumpamakan seperti batu bata dan adukan semen
(bricks & mortar) pada suatu bangunan. Lapisan ini berfungsi sebagai
penghalang keluarnya cairan tubuh. Adanya mutasi gen Transglutaminase 1
(TGM 1) yang mengkode enzim TGase 1 menyebabkan gangguan integritas
lapisan ini sehingga fungsinya terganggu dan terjadi peningkatan keluarnya
cairan tubuh yang berakibat dehidrasi.5
Collodion baby merupakan kelainan kulit dengan kerusakan
kornifikasi yang berat, umumnya bayi lahir kurang bulan . Pada pasien ini
sejak lahir kulit dilapisi membran transparan yang tegang, mengkilat dan
mengelupas pada usia 10–14 hari. Pengelupasan tersebut meninggalkan fisura
dangkal maupun dalam dan erosi kulit sehingga dapat terjadi invasi kuman
serta ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.5
2.6 Patofisiologi
Guna mempertahankan integritas fungsional jaringan dari infeksi
bakteri, epidermis dapat menebal dengan cara menambah kecepatan
pembelahan selnya atau disebut keratinisasi.6
Terdapat Cornified Envelope (CE) pada setiap sel yang mengalami
keratinisasi, tersusun dari ikatan silang protein dan lipid yang bertemu saat
diferensiasi terminal. Gabungan protein-lipid dalam struktur CE menggantikan
membrane plasma dan integritasnya sangat vital dalam fungsi pertahanan,
misalnya terhadap infeksi.6
Transglutaminase 1 (TGM1) adalah gen pertama yang diketahui
menjadi faktor penyebab collodion baby. Pada collodion baby mempercepat
perputaran epidermis dengan cara proliferasi hiperkeratosis. Hal ini
melibatkan mutasi pada gen untuk transglutaminase 1 (TGM1). Enzim
transglutaminase 1 terlibat dalam pembentukan Cornified Envelope (CE) sel.
Formasi CE adalah bangunan yang penting dalam lapisan lipid interseluler
normal pada stratum korneum.6
Dengan demikian, mutasi pada TGM1 menyebabkan cacat pada
lapisan lipid interseluler dalam stratum korneum, yang nantinya menyebabkan
kelainan dari fungsi penghalang/barier dari stratum korneum.6
2.7 Faktor Resiko
Terjadi pada janin/bayi yang mengalami mutasi pada gen
transglutaminase 1 (TGM1).2
2.8 Diagnosis
2.8.1 Anamnesis
Kelainan kulit berupa pembungkus pada bayi baru lahir meliputi
seluruh tubuhnya biasanya pada bayi premature.1
2.8.2 Pemeriksaan Fisik
Ditemukan membrane transparan menyerupai kertas kulit,
membungkus seluruh tubuh, berwarna sama seperti kulit.1
2.8.3 Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan Histopatologi dijumpai stratum korneum menebal
- Biopsi kulit.2
2.9 Diagnosis Banding
- Helequin fetus
- Iktiois lamellar
- Iktiosis vulgaris.7
2.10 Penatalaksanaan
2.10.1 Farmakologi
- Berikan cairan Ringer Laktat
- Asam salisilat topikal (3-6%) dioleskan pada daerah yang terkena
dua kali sehari
- Tretinoin topikal (0,025 sampai 0,1%) dioleskan pada daerah yang
terkena sekali sehari pada malam hari
- acitretin: 25-50 mg oral sekali sehari sampai terjadi perbaikan,
kemudian tappering ke 10-25 mg dua sampai tiga kali perminggu.
- Parafin kuning lunak: oleskan pada daerah yang terkena dua kali
sehari
- Urea topikal: (40-50%) oleskan pada daerah yang terkena dua kali
sehari.4
2.10.2 Non-Farmakologi
- Hospitalisasi dan intubasi saat lahir
- Inkubator dijaga dengan kelembaban tinggi
- berikan lubrikan atau emollient
- Memonitor stabilitas suhu dan elektrolit secara berkala.4
2.10.3 Edukasi
- Jaga kelembaban pada kulit
- Kompres basah.7
2.11Komplikasi
- Meninggal
- Mengakibatkan gangguan cairan dan elektrolit.
- Sepsis fulminan
- Systemic inflammation response syndrome (SIRS).6
2.12Prognosis
Membrane colledion akan terpecah dan mengelupas selama 2 minggu
pertama kehidupan bayi. Mempengaruhi bayi sehingga sulit dalam regulasi
suhu dan terjadi peningkatan resiko infeksi.7
Collodion baby dapat menjadi gejala awal dari iktiosis lamelar atau
erythroderma ichtyosiform kongenital. Angka kejadiannya jarang pada
collodion baby dan dapat berkembang menjadi sindrom Sjogren-Larssen,
Tricho thio dystrophy atau Sindroma netherton.7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Collodion baby merupakan penyakit yang terjadi oleh karena adanya
gangguan pada keratinisasi kulit. Penyakit ini merupakan penyakit yang jarang
ditemukan dengan insidens 1 anak tiap 300.000 kelahiran hidup. Penyakit ini
disebabkan adanya mutasi gen TGM 1 yang mengkode enzim
transglutaminase (Tgase 1) yang menyebabkan gangguan integritas lapisan
antara membran sel dan matriks interselular sehingga fungsinya sebagai
penghalang keluarnya cairan tubuh terganggu dan terjadi peningkatan
keluarnya cairan tubuh. Gejala penyakit ini akan segera terlihat saat lahir.
Pada penyakit ini terdapat keterlibatan seluruh permukaan kulit.
Dalam menegakkan diagnosis collodion baby, harus dilakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pengobatan yang
tepat secara farmakologi dan non-farmakologi akan membantu memperbaiki
kualitas hidup pasien.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sharja Phuljhele, Kanwaljeet Singh Hura, Onkar Khandwal. Collodion baby:
Sebuah laporan kasus. Departemen Pediatrik, Rumah Sakit Memorial PT JNM
Medical College & BR Ambedkar, Raipur, Chattisgarh, India. 2015
2. Brittany G. Craiglow, MD. Ichthyosis di Newborn.Departemen Dermatologi,
Universitas Yale. New Haven, CT. NIH Public Acces.2012
3. Dr. (col) DY Shrikhande, Dr Rajib Chattterje, dkk. Collodion Baby: Laporan
Kasus Langka .OSR Jurnal. Februari 2014
4. Michael Chung, Jaime Pittenger, Stuart Tobin, Andrew Chung, dan Nirmala
Desai. Case Report Expedient Treatment dari Collodion Baby. Laporan Kasus
dalam Volume Kedokteran Dermatologi 2011.
5. Bassotti A, Moreno S, Criado E. Successful treatment with topical N-
acetylcysteine in urea in five children with congenital lamellar ichthyosis.
Pediatr Dermatol. Jul-Aug 2011;28(4):451-5. [Medline].
6. Davila-Seijo P, Flórez A, Davila-Pousa C, No N, Ferreira C, De la Torre C.
Topical N-acetylcysteine for the treatment of lamellar ichthyosis: an improved
formula. Pediatr Dermatol. May-Jun 2014;31(3):395-7. [Medline].
7. James, W., Berger, T., Elston, D (2011) Andrews’ Diseases of The Skin
Clinical Dermatology 11th
ed. Elsevier: USA.

More Related Content

What's hot

Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
 
Kaspan katarak senilis imatur
Kaspan   katarak senilis imaturKaspan   katarak senilis imatur
Kaspan katarak senilis imaturKarin Survival
 
Presentasi lapkas3 dakriosistitis
Presentasi lapkas3 dakriosistitisPresentasi lapkas3 dakriosistitis
Presentasi lapkas3 dakriosistitisDhila Fadhila
 
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Surya Amal
 
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positifBakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positiflissura chatami
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI Suharti Wairagya
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatNovi Vie Opie
 
Pemeriksaan khusus Mata
Pemeriksaan khusus MataPemeriksaan khusus Mata
Pemeriksaan khusus MataRizal_mz
 
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergiDermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergiUsqi Krizdiana
 

What's hot (20)

Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Glaukoma
Glaukoma Glaukoma
Glaukoma
 
Lepra
LepraLepra
Lepra
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Kaspan katarak senilis imatur
Kaspan   katarak senilis imaturKaspan   katarak senilis imatur
Kaspan katarak senilis imatur
 
Presentasi lapkas3 dakriosistitis
Presentasi lapkas3 dakriosistitisPresentasi lapkas3 dakriosistitis
Presentasi lapkas3 dakriosistitis
 
Kuliah mata 2013
Kuliah mata 2013Kuliah mata 2013
Kuliah mata 2013
 
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
 
Leukosit 2
Leukosit 2Leukosit 2
Leukosit 2
 
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positifBakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
 
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
 
Herpes zoster
Herpes zosterHerpes zoster
Herpes zoster
 
Katarak
KatarakKatarak
Katarak
 
Kaki diabetik
Kaki diabetikKaki diabetik
Kaki diabetik
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referat
 
Lepra osce
Lepra osceLepra osce
Lepra osce
 
Pemeriksaan khusus Mata
Pemeriksaan khusus MataPemeriksaan khusus Mata
Pemeriksaan khusus Mata
 
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergiDermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergi
 
Ablasio retina
Ablasio retinaAblasio retina
Ablasio retina
 
Referat skleroderma
Referat sklerodermaReferat skleroderma
Referat skleroderma
 

Similar to REFERAT COLLODION BABY (20)

Kpd
KpdKpd
Kpd
 
penyakit pada kulit
penyakit pada kulitpenyakit pada kulit
penyakit pada kulit
 
Gangguan perkembangan Janin
Gangguan perkembangan JaninGangguan perkembangan Janin
Gangguan perkembangan Janin
 
Tugas patofisiologi pada kulit maranata
Tugas patofisiologi pada kulit maranataTugas patofisiologi pada kulit maranata
Tugas patofisiologi pada kulit maranata
 
Tugas pp tik
Tugas pp tikTugas pp tik
Tugas pp tik
 
Tugas pp tik
Tugas pp tikTugas pp tik
Tugas pp tik
 
Tugas pp tik
Tugas pp tikTugas pp tik
Tugas pp tik
 
Proses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan lukaProses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan luka
 
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan luka
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan lukaModul 3 kb 2 proses penyembuhan luka
Modul 3 kb 2 proses penyembuhan luka
 
Askeb ketuban pecah dini.docx
Askeb ketuban pecah dini.docxAskeb ketuban pecah dini.docx
Askeb ketuban pecah dini.docx
 
Makalah kulit
Makalah kulitMakalah kulit
Makalah kulit
 
Makalah kulit
Makalah kulitMakalah kulit
Makalah kulit
 
Kelainan mata
Kelainan mataKelainan mata
Kelainan mata
 
Malakah Sistem integumen
Malakah Sistem integumenMalakah Sistem integumen
Malakah Sistem integumen
 
kel7 maternitas (sistem integumen)-compressed.pdf
kel7 maternitas (sistem integumen)-compressed.pdfkel7 maternitas (sistem integumen)-compressed.pdf
kel7 maternitas (sistem integumen)-compressed.pdf
 
Exo 2
Exo 2Exo 2
Exo 2
 
Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
 
Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
 
Lp pterygium
Lp pterygiumLp pterygium
Lp pterygium
 
Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
 

More from dr. Bobby Ahmad

Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converteddr. Bobby Ahmad
 
RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL OBESITY AND PRENATAL, METABOLIC SYNDROME, OBSTE...
RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL OBESITY AND PRENATAL, METABOLIC SYNDROME, OBSTE...RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL OBESITY AND PRENATAL, METABOLIC SYNDROME, OBSTE...
RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL OBESITY AND PRENATAL, METABOLIC SYNDROME, OBSTE...dr. Bobby Ahmad
 
Referat HIV/AIDS Pada Kehamilan
Referat HIV/AIDS Pada KehamilanReferat HIV/AIDS Pada Kehamilan
Referat HIV/AIDS Pada Kehamilandr. Bobby Ahmad
 
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)dr. Bobby Ahmad
 
Pencegahan hipotermi dengan metode kangguru
Pencegahan hipotermi dengan metode kangguruPencegahan hipotermi dengan metode kangguru
Pencegahan hipotermi dengan metode kanggurudr. Bobby Ahmad
 
JURNAL FOTO POLOS (BNO) INTRAVENOUS PYELOGRAPHY (IVP)
JURNAL FOTO POLOS (BNO) INTRAVENOUS PYELOGRAPHY (IVP)JURNAL FOTO POLOS (BNO) INTRAVENOUS PYELOGRAPHY (IVP)
JURNAL FOTO POLOS (BNO) INTRAVENOUS PYELOGRAPHY (IVP)dr. Bobby Ahmad
 
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitalAnatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitaldr. Bobby Ahmad
 

More from dr. Bobby Ahmad (16)

LAPKAS EKLAMPSIA
LAPKAS EKLAMPSIALAPKAS EKLAMPSIA
LAPKAS EKLAMPSIA
 
TRIMESTER 3
TRIMESTER 3TRIMESTER 3
TRIMESTER 3
 
Mioma Uteri
Mioma UteriMioma Uteri
Mioma Uteri
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 
RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL OBESITY AND PRENATAL, METABOLIC SYNDROME, OBSTE...
RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL OBESITY AND PRENATAL, METABOLIC SYNDROME, OBSTE...RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL OBESITY AND PRENATAL, METABOLIC SYNDROME, OBSTE...
RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL OBESITY AND PRENATAL, METABOLIC SYNDROME, OBSTE...
 
Referat HIV/AIDS Pada Kehamilan
Referat HIV/AIDS Pada KehamilanReferat HIV/AIDS Pada Kehamilan
Referat HIV/AIDS Pada Kehamilan
 
EKG
EKGEKG
EKG
 
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
 
Referat Presbikusis
Referat PresbikusisReferat Presbikusis
Referat Presbikusis
 
Power Point Thalasemia
Power Point ThalasemiaPower Point Thalasemia
Power Point Thalasemia
 
Referat Thalasemia
Referat ThalasemiaReferat Thalasemia
Referat Thalasemia
 
Pencegahan hipotermi dengan metode kangguru
Pencegahan hipotermi dengan metode kangguruPencegahan hipotermi dengan metode kangguru
Pencegahan hipotermi dengan metode kangguru
 
JURNAL FOTO POLOS (BNO) INTRAVENOUS PYELOGRAPHY (IVP)
JURNAL FOTO POLOS (BNO) INTRAVENOUS PYELOGRAPHY (IVP)JURNAL FOTO POLOS (BNO) INTRAVENOUS PYELOGRAPHY (IVP)
JURNAL FOTO POLOS (BNO) INTRAVENOUS PYELOGRAPHY (IVP)
 
Jurnal Hipnoterapi
Jurnal HipnoterapiJurnal Hipnoterapi
Jurnal Hipnoterapi
 
REFERAT TORCH
REFERAT TORCHREFERAT TORCH
REFERAT TORCH
 
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitalAnatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenital
 

Recently uploaded

kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdncindyrenatasaleleuba
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...IdjaMarasabessy
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 

Recently uploaded (20)

kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 

REFERAT COLLODION BABY

  • 1. REFERAT COLLODION BABY Kepanitraan Klinik Senior Ilmu Kulit Kelamin RSUD Dr. R.M Djoelham Binjaiaw At an Pembimbing : dr. Hj. Hervina, Sp. KK Disusun oleh : BOBI AHMAD SAHID NPM : 17360245 PROGRAM KKS SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RSUD Dr. R.M. DJOELHAM KOTA BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI TAHUN 2018 KATA PENGANTAR
  • 2. Puji syukur kehadirat Alloh SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan referat yang berjudul Collodion Baby sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Kepanitraan Klinik senior di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. R.M Djoelham Kota Binjai/ Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan, saran, serta dukungan dalam proses penyelesaian referat ini, khususnya kepada dr. Hj. Hervina, Sp.KK sebagai pembimbing. Referat ini telah saya susun berdasarkan berbagai referensi kedokteran, antara lain buku dan jurnal-jurnal kedokteran. Saya menyadari bahwa terdapat kekurangan dalam referat ini. Oleh karena itu, saya sebagai penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar referat ini dapat lebih baik dimasa mendatang. Semoga referat ini bermanfaat sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi kita semua. Binjai, Juli 2018 Penulis DAFTAR ISI
  • 3. Halaman KATA PENGANTAR ....................................................................... i DAFTAR ISI ...................................................................................... ii DAFTAR GAMBAR ......................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang........................................................... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi........................................................................ 3 2.2 Epidemiologi.............................................................. 3 2.3 Etiologi....................................................................... 4 2.4 Gejala Klinis.............................................................. 4 2.5 Patogenesis................................................................. 5 2.6 Patofisiologi............................................................... 6 2.7 Faktor Resiko............................................................. 7 2.8 Diagnosis.................................................................... 7 2.8.1 Anamnesis......................................................... 7 2.8.2 Pemeriksaan Fisik............................................. 7 2.8.3 Pemeriksaan Penunjang.................................... 7 2.9 Diagnosis Banding...................................................... 7 2.10 Penatalaksanaan...................................................... 8 2.10.1 Farmakologi.................................................... 8 2.10.2 Non-Farmakologi............................................ 8 2.10.3 Edukasi............................................................ 8 2.11 Komplikasi.............................................................. 9 2.12 Prognosis................................................................. 9 BAB V PENUTUP 3.1 Kesimpulan....................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA........................................................................ iv DAFTAR GAMBAR
  • 4. Halaman Gambar 2.1 Collodion Baby .............................................................. 3 Gambar 2.2 Gambaran gejala klinis collodion baby.......................... 4 BAB I
  • 5. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Collodion Baby merupakan kelainan kulit berupa pembungkus pada bayi baru lahir meliputi seluruh tubuhnya dalam bentuk transfaran, membran menyerupai kertas kulit, yang dapat mengganggu pernafasan dan menelan.1 Penyakit ini merupakan penyakit yang jarang ditemukan dengan insidens 1 anak tiap 300.000 kelahiran hidup.2 Penyakit ini disebabkan adanya mutasi gen TGM 1 yang mengkode enzim transglutaminase (Tgase 1) yang menyebabkan gangguan integritas lapisan antara membran sel dan matriks interselular sehingga fungsinya sebagai penghalang keluarnya cairan tubuh terganggu dan terjadi peningkatan keluarnya cairan tubuh. Gejala penyakit ini akan segera terlihat saat lahir. Pada penyakit ini terdapat keterlibatan seluruh permukaan kulit.2 Membrane colledion akan terpecah dan mengelupas selama 2 minggu pertama kehidupan bayi. Mempengaruhi bayi sehingga sulit dalam regulasi suhu dan terjadi peningkatan resiko infeksi.3 Collodion baby dapat menjadi gejala awal dari iktiosis lamelar atau erythroderma ichtyosiform kongenital. Angka kejadiannya jarang pada collodion baby dan dapat berkembang menjadi sindrom Sjogren-Larssen, Tricho thio dystrophy atau Sindroma netherton.3
  • 7. 2.1 Defnisi Collodion Baby merupakan kelainan kulit berupa pembungkus pada bayi baru lahir meliputi seluruh tubuhnya dalam bentuk transfaran, membran menyerupai kertas kulit, yang dapat mengganggu pernafasan dan menelan.1 Gambar 2.1 Collodion baby 2.2 Epidemiologi Collodion baby terjadi pada 1 : 300000, Terjadi pada bayi baru lahir dengan Insiden yang jarang. Frekuensi laki-laki sama dengan perempuan.2 2.3 Etiologi Tidak jelas, tetapi di duga karena kelainan salah satu gen Transglutaminase 1(TGM 1).2 2.4 Gejala Klinis
  • 8. - Collodion baby sering pada bayi premature dengan peningkatan morbiditas dan mortilitas - Jika membran tipis, membran dapat secara spontan terpisah lepas dari kulit normal atau kering pada bayi baru lahir - Jika membrannya tebal, dapat mengganggu pernafasan, menelan dan morbilitas pada bayi - Kekakuan membran juga dapat menyebabkan ectropion, eclabium dan hipoplasia kartilago hidung dan telinga - Pada beberapa kasus, jika membran terlepas bayi dapat mengalami ketidakstabilan temperatur, cairan dan elektrolit.4 Gambar 2.2 gambaran Gejala klinis collodion baby
  • 9. 2.5 Patogenesis Dalam keadaan normal stratum korneum merupakan produk akhir dari diferensiasi epidermis, komposisi ini terdiri dari korneosit yang kaya protein dan dilingkupi matriks interselular yang kaya lipid. Integritas antara membran sel dan matriks interselular diumpamakan seperti batu bata dan adukan semen (bricks & mortar) pada suatu bangunan. Lapisan ini berfungsi sebagai penghalang keluarnya cairan tubuh. Adanya mutasi gen Transglutaminase 1 (TGM 1) yang mengkode enzim TGase 1 menyebabkan gangguan integritas lapisan ini sehingga fungsinya terganggu dan terjadi peningkatan keluarnya cairan tubuh yang berakibat dehidrasi.5 Collodion baby merupakan kelainan kulit dengan kerusakan kornifikasi yang berat, umumnya bayi lahir kurang bulan . Pada pasien ini sejak lahir kulit dilapisi membran transparan yang tegang, mengkilat dan mengelupas pada usia 10–14 hari. Pengelupasan tersebut meninggalkan fisura dangkal maupun dalam dan erosi kulit sehingga dapat terjadi invasi kuman serta ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.5 2.6 Patofisiologi Guna mempertahankan integritas fungsional jaringan dari infeksi bakteri, epidermis dapat menebal dengan cara menambah kecepatan pembelahan selnya atau disebut keratinisasi.6 Terdapat Cornified Envelope (CE) pada setiap sel yang mengalami keratinisasi, tersusun dari ikatan silang protein dan lipid yang bertemu saat
  • 10. diferensiasi terminal. Gabungan protein-lipid dalam struktur CE menggantikan membrane plasma dan integritasnya sangat vital dalam fungsi pertahanan, misalnya terhadap infeksi.6 Transglutaminase 1 (TGM1) adalah gen pertama yang diketahui menjadi faktor penyebab collodion baby. Pada collodion baby mempercepat perputaran epidermis dengan cara proliferasi hiperkeratosis. Hal ini melibatkan mutasi pada gen untuk transglutaminase 1 (TGM1). Enzim transglutaminase 1 terlibat dalam pembentukan Cornified Envelope (CE) sel. Formasi CE adalah bangunan yang penting dalam lapisan lipid interseluler normal pada stratum korneum.6 Dengan demikian, mutasi pada TGM1 menyebabkan cacat pada lapisan lipid interseluler dalam stratum korneum, yang nantinya menyebabkan kelainan dari fungsi penghalang/barier dari stratum korneum.6 2.7 Faktor Resiko Terjadi pada janin/bayi yang mengalami mutasi pada gen transglutaminase 1 (TGM1).2 2.8 Diagnosis 2.8.1 Anamnesis Kelainan kulit berupa pembungkus pada bayi baru lahir meliputi seluruh tubuhnya biasanya pada bayi premature.1 2.8.2 Pemeriksaan Fisik Ditemukan membrane transparan menyerupai kertas kulit, membungkus seluruh tubuh, berwarna sama seperti kulit.1
  • 11. 2.8.3 Pemeriksaan Penunjang - Pemeriksaan Histopatologi dijumpai stratum korneum menebal - Biopsi kulit.2 2.9 Diagnosis Banding - Helequin fetus - Iktiois lamellar - Iktiosis vulgaris.7 2.10 Penatalaksanaan 2.10.1 Farmakologi - Berikan cairan Ringer Laktat - Asam salisilat topikal (3-6%) dioleskan pada daerah yang terkena dua kali sehari - Tretinoin topikal (0,025 sampai 0,1%) dioleskan pada daerah yang terkena sekali sehari pada malam hari - acitretin: 25-50 mg oral sekali sehari sampai terjadi perbaikan, kemudian tappering ke 10-25 mg dua sampai tiga kali perminggu. - Parafin kuning lunak: oleskan pada daerah yang terkena dua kali sehari - Urea topikal: (40-50%) oleskan pada daerah yang terkena dua kali sehari.4 2.10.2 Non-Farmakologi
  • 12. - Hospitalisasi dan intubasi saat lahir - Inkubator dijaga dengan kelembaban tinggi - berikan lubrikan atau emollient - Memonitor stabilitas suhu dan elektrolit secara berkala.4 2.10.3 Edukasi - Jaga kelembaban pada kulit - Kompres basah.7 2.11Komplikasi - Meninggal - Mengakibatkan gangguan cairan dan elektrolit. - Sepsis fulminan - Systemic inflammation response syndrome (SIRS).6 2.12Prognosis Membrane colledion akan terpecah dan mengelupas selama 2 minggu pertama kehidupan bayi. Mempengaruhi bayi sehingga sulit dalam regulasi suhu dan terjadi peningkatan resiko infeksi.7 Collodion baby dapat menjadi gejala awal dari iktiosis lamelar atau erythroderma ichtyosiform kongenital. Angka kejadiannya jarang pada collodion baby dan dapat berkembang menjadi sindrom Sjogren-Larssen, Tricho thio dystrophy atau Sindroma netherton.7
  • 13. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Collodion baby merupakan penyakit yang terjadi oleh karena adanya gangguan pada keratinisasi kulit. Penyakit ini merupakan penyakit yang jarang ditemukan dengan insidens 1 anak tiap 300.000 kelahiran hidup. Penyakit ini disebabkan adanya mutasi gen TGM 1 yang mengkode enzim transglutaminase (Tgase 1) yang menyebabkan gangguan integritas lapisan antara membran sel dan matriks interselular sehingga fungsinya sebagai penghalang keluarnya cairan tubuh terganggu dan terjadi peningkatan keluarnya cairan tubuh. Gejala penyakit ini akan segera terlihat saat lahir. Pada penyakit ini terdapat keterlibatan seluruh permukaan kulit.
  • 14. Dalam menegakkan diagnosis collodion baby, harus dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pengobatan yang tepat secara farmakologi dan non-farmakologi akan membantu memperbaiki kualitas hidup pasien. DAFTAR PUSTAKA 1. Sharja Phuljhele, Kanwaljeet Singh Hura, Onkar Khandwal. Collodion baby: Sebuah laporan kasus. Departemen Pediatrik, Rumah Sakit Memorial PT JNM Medical College & BR Ambedkar, Raipur, Chattisgarh, India. 2015 2. Brittany G. Craiglow, MD. Ichthyosis di Newborn.Departemen Dermatologi, Universitas Yale. New Haven, CT. NIH Public Acces.2012 3. Dr. (col) DY Shrikhande, Dr Rajib Chattterje, dkk. Collodion Baby: Laporan Kasus Langka .OSR Jurnal. Februari 2014 4. Michael Chung, Jaime Pittenger, Stuart Tobin, Andrew Chung, dan Nirmala Desai. Case Report Expedient Treatment dari Collodion Baby. Laporan Kasus dalam Volume Kedokteran Dermatologi 2011. 5. Bassotti A, Moreno S, Criado E. Successful treatment with topical N- acetylcysteine in urea in five children with congenital lamellar ichthyosis. Pediatr Dermatol. Jul-Aug 2011;28(4):451-5. [Medline]. 6. Davila-Seijo P, Flórez A, Davila-Pousa C, No N, Ferreira C, De la Torre C. Topical N-acetylcysteine for the treatment of lamellar ichthyosis: an improved formula. Pediatr Dermatol. May-Jun 2014;31(3):395-7. [Medline]. 7. James, W., Berger, T., Elston, D (2011) Andrews’ Diseases of The Skin Clinical Dermatology 11th ed. Elsevier: USA.