SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
Seminar Deteksi Dini Kelainan Mata pada Anak                                      RS Internasional Bintaro




                    DETEKSI DINI KELAINAN MATA PADA ANAK
                          ( ASPEK KESEHATAN ANAK )
                                     Dr. Siti Rozanah, SpA
                                    RS Internasional Bintaro



LATAR BELAKANG

   Banyak kelainan mata yang berawal pada masa janin dan berakibat dikemudian hari.
   Gangguan mata dapat terjadi pada setiap fase kehidupan, yaitu:
                   Masa Embrionik
                   Masa Janin ( kehamilan 12 – 40 minggu )
                   Masa tumbuh kembang bayi – anak
   Banyak kelainan mata pada bayi dan anak yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa  perlu
    pemeriksaan seorang ahli.

FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KELAINAN MATA PADA JANIN BAYI

    1   Penyakit Ibu selama kehamilan
    2   Riwayat persalinan
    3   Penyakit bayi pada masa perinatal / Neonatal

PENYAKIT IBU SELAMA KEHAMILAN

    INFEKSI:
    A RUBELA / CAMPAK JERMAN
         1/3 - ½ kasus tidak terdiagnosis  karena gejala ringan.
         Makin muda usia kehamilan  makin besar resiko Infeksi pada janin  manifestasi klinis
           makin berat
         Virus Rubela dapat merusak: susunan saraf pusar, mata, jantung dan pendengaran
         Kelainan mata yang dapat terjadi: katarak, gloukoma, kelainan retina  resiko kebutaan.

    B   CYTONEGALO Virus
          Gejala pada anak dan orang dewasa  ringan, bahkan tanpa gejala
          10 – 15% bayi lahir dari Ibu dengan infeksi CMV menunjukkan gejala klinis pada masa
           bayi.
          Gejala klinis pada bayi baru lahir  berat badan kurang, Ikterus, kepala kecil, perkapuran
           otak, Retardasi mental.
           Kelainan pada mata: Korioretinitis dan Strabismus ( Juling )

    C   TOKSOPLASMA
            Berasal dari hewan: kucing
            Infeksi secara oral: daging yang tidak matang, tertelan kista melalui sayuran yang tidak
             dicuci baik.
            Tidak pernah infeksi dari orang ke orang kecuali transplasentae dari Ibu ke janin.
            Insiden pada wanita hamil 1 – 10%
            Pada banyak kasus, tidak terdiagnosis  gejala tidak spesifik dan sangat ringan.
            Gejala klinis pada orang dewasa bervariasi: rasa lelah / fatigue dan demam, radang
             tenggorokan, pembesaran kelenjar getar bening.
Seminar Deteksi Dini Kelainan Mata pada Anak                                       RS Internasional Bintaro


            Diagnosis toksoplasma bawaan  sulit, banyak kasus tanpa gejala klinis.
            Riwayat infeksi pada Ibu  sebagai pegangan mewaspadai kelainan yang mungkin terjadi.
            Masalah: pemeriksaan toksoplasma belum rutin dilakukan.
            Infeksi neonatal berat:
              Gejala infeksi umum
                 Gejala pada mata
                 Gejala susunan saraf pusat
            Mayoritas infeksi toksoplasma congenital
              Subklinis / tanpa gejala
             Penelitian prospektif  20 – 85% kasus menderita korioretintis dikemudian hari  berakhir
             dengan kebutaan.

    D   SIFILIS
            Ditularkan secara transplasentae
            Penularan terjadi sepanjang kehamilan  mengenai banyak organ
            Kemungkinan bayi tertular  100%.
            Gejala klinis:
                   1) Gejala Dini:
                            a. Still birth
                            b. Prematuritas
                            c. Pertumbuhan janin terhambat
                            d. Saddle nose
                            e. Pilek persisten
                            f. Kelainan kulit
                            g. Kuning
                            h. Kelainan mata: KORIORETINITIS
                   2) Gejala Lambat:
                             a.   Gagal tumbuh
                             b.   Kelainan gigi
                             c.   Kelainan tulang
                             d.   Kelainan mata:
                                  Radang Kornea  kelumpuhan kornea  buta total

    E   GONORE
            Penularan terjadi karena mata bayi terkontaminasi di jalan lahir
            Gejala timbul pada umur 1 – 3hari:
                 Cairan kuning, kental pada kedua mata
                 Kelopak mata bengkak
                 Sulit membuka mata
                 Komplikasi yang sering terjadi
                     Perforasi kornea
                     Buta

RIWAYAT PERSALINAN

PREMATURITAS
            Usia kehamilan < 37 minggu
            Kelainan mata yang sering terjadi RETINOPATIA
               gangguan pembentukan pembuluh darah retina
               Dapat mengakibatkan kebutaan
            Insidens kebutaan:
                 BB < 1000 gram          : 5 – 11 %
                 BB 1000 – 1500 gram : 0.3 – 1.1%
            Kelainan lain: MIOPIA / Rabun jauh dan ASTIGMATISME
            Bayi prematur  perlu pemeriksaan mata berkala  deteksi penyimpangan refraksi.
Seminar Deteksi Dini Kelainan Mata pada Anak                                         RS Internasional Bintaro




TRAUMA LAHIR
       Berupa:
                  Trauma mekanis
                  Trauma hipoksia / Asfiksia

       Faktor resiko yang meningkatkan insidens trauma lahir:
                 Makrosomia ( BB > 4000gr )
                 Presentasi ganda
                 Panggul sempit
                 Persalinan dengan tindakan
                 Persalinan lama
                 Distosia bahu
                 dll

       Kelainan mata akibat: Hipoksia, perdarahan otak dan trauma yang mengenai persyarafan 
        perlu pemeriksaan mata sedini mungkin

KELAINAN KRONOSOM
       Sering disertai kelainan mata
       Yang terbanyak:
        1) Sindrom Down
                     Disebut juga TRISOMI 21
                     Penampilan fisik: MONGOLOID
                     Kelainan mata : Katarak, strabismus, Nistagmus, gangguan refraksi berat.

        2) Sindrom Turner
                     Penderita kehilangan satu kromosom X  seharusnya 44 + xx  menjadi 44 + xo.
                     Penampilan fisik: perawakan pendek, leher berselaput ( web neck )
                     Kelainan mata: ptosis ( mata menonjol ), katarak, strabismus dan nistagmus.

KELAINAN METABOLIK

Katarak merupakan     gejala yang paling menonjol pada beberapa penyakit metabolik, seperti:
                     Diabetes melitus tipe juvenilis.
                     Galaktosemi ( gangguan metabolisme karbohidrat )
                     Hipocalsemia

TUMOR MATA

Tumor mata / bola mata yang dapat dikenali pada masa bayi antara lain:
       HEmANGIOMA            : tumor pembuluh darah
       RETINOBLASTOMA:
                       Tumor ganas yang paling sering ditemukan pada masa bayi.
                       Diduga: peranan faktor genetik
                       Gejala khas: refleks putih ( refleks mata kucing ): strabismus dan
                          pelebaran pupil pada satu sisi mata.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KELAINAN MATA PADA ANAK ( Umur > 1 th )

INFEKSI
        TUBERKULOSIS:
           Akibat reaksi hipersensitif terhadap protein kuman TBC
              Lesi kuning, menonjol pada konjungtiva dan kornea
Seminar Deteksi Dini Kelainan Mata pada Anak                                       RS Internasional Bintaro


              Disebut KERATOCONJUNGTIVITIS FLIKTENULARIS
              Ulkus kornea  kebutaan
           Komplikasi meningitis tuberkolosis
              Gejala sisa permanen: kebutaan, tuli, lumpuh dan retardasi mental
           Obat anti tuberkulosis ( Ethambutol )
              Menyebabkan kerusakan pada saraf mata


PENYAKIT GIZI

        MALNUTRISI / GIZI KURANG
               Komposisi kekurangan vitamin A yang menyebabkan kelainan mata
               Salah satu fungsi vitamin A  pembentukan epitel mata dan pigmen pada mata
                 yang disebut RODOPSIN
               Gejala dini: Rabun senja  bila terlanjur, selaput lendir mata dan kornea
                 mengering  ulkus kornea  destruksi total kornea mata  buta.

        OBESITAS
                   Penimbunan lemak berlebihan pada jaringan dibawah kulit dan jaringan lain
                    diseluruh tubuh.
                     tidak identik dengan kelebihan BB

                   Resiko Obesitas:
                     Korelasi positif antara obesitas dengan:
                         Penyakit kardioveskuler
                         Hipertensi
                         Peningkatan kolesterol, trigliserida, LDL, VLDL dan penurunan kadar HDL
                     Faktor predisposisi untuk menderita DM pada masa dewasa

            Akan menurunkan kualitas hidup, memperpendek umur dan mempercepat terjadinya
             retinopati dan katarak.


FAKTOR LINGKUNGAN
   Menonton televisi
   Penggunaan komputer
     bila berlebihan akan meningkatkan gangguan refraksi pada anak.

PENYAKIT BAYI PADA MASA PERINATAL / NEONATAL
Ikterus Neonatorum / Hiperbilirubinemia

   Gejala klinis kuning pada bayi baru lahir
   Kriteria yang perlu mendapat pengobatan:
         - Bayi prematur : Kadar Bilirubin  10mg %
         - Bayi cukup besar  12 mg %

   Transfusi tukar:
        - Kuning timbul pada hari I
        - Peningkatan Bilirubin  5 mg % / hari dengan tanda-tanda Hemolisis (penghancuran sel
            darah merah).
        - Kadar Bilirubin > 20 mg %
   Komplisi:
        - KERN IKTERUS
        - MATA : Hiperpigmentasi Retina
               Kemungkinan terjadi Miopia, buta warna.

More Related Content

Similar to DETEKSI KELAINAN MATA

PPT KELOMPOK 3.pptx
PPT KELOMPOK 3.pptxPPT KELOMPOK 3.pptx
PPT KELOMPOK 3.pptxAditiaArazhi
 
Artikel tunanetra trimurjoko
Artikel tunanetra trimurjokoArtikel tunanetra trimurjoko
Artikel tunanetra trimurjokopendekar ilmu
 
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit pptBEM FKM UNSRI
 
Laporan Kasus Besar Melkior Krisna Arondaya_22010121220059.pptx
Laporan Kasus Besar Melkior Krisna Arondaya_22010121220059.pptxLaporan Kasus Besar Melkior Krisna Arondaya_22010121220059.pptx
Laporan Kasus Besar Melkior Krisna Arondaya_22010121220059.pptxAlfinKamal
 
Penyuluhan Leukocoria untuk masyarakat awam
Penyuluhan Leukocoria untuk masyarakat awamPenyuluhan Leukocoria untuk masyarakat awam
Penyuluhan Leukocoria untuk masyarakat awamadiarani
 
Dr.amyta : "apakah saya menderita glaukoma?"
Dr.amyta : "apakah saya menderita glaukoma?"Dr.amyta : "apakah saya menderita glaukoma?"
Dr.amyta : "apakah saya menderita glaukoma?"Rumah Sakit Mata AINI
 
Penyakit mata anak
Penyakit mata anakPenyakit mata anak
Penyakit mata anakRizal_mz
 
Katarak upt puskesmas bantarsari
Katarak upt puskesmas bantarsariKatarak upt puskesmas bantarsari
Katarak upt puskesmas bantarsarihasanslide
 
Askep glaukoma
Askep glaukomaAskep glaukoma
Askep glaukomaKANDA IZUL
 
Askep Retinoblastoma
Askep RetinoblastomaAskep Retinoblastoma
Askep RetinoblastomaSri Nala
 

Similar to DETEKSI KELAINAN MATA (20)

Askep rentina blostama AKPER PEMKAB MUNA
Askep rentina blostama AKPER PEMKAB MUNA Askep rentina blostama AKPER PEMKAB MUNA
Askep rentina blostama AKPER PEMKAB MUNA
 
PPT KELOMPOK 3.pptx
PPT KELOMPOK 3.pptxPPT KELOMPOK 3.pptx
PPT KELOMPOK 3.pptx
 
Artikel tunanetra trimurjoko
Artikel tunanetra trimurjokoArtikel tunanetra trimurjoko
Artikel tunanetra trimurjoko
 
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt
5 Istilah Kelainan Pada Penyakit ppt
 
Pancaindra
PancaindraPancaindra
Pancaindra
 
Laporan Kasus Besar Melkior Krisna Arondaya_22010121220059.pptx
Laporan Kasus Besar Melkior Krisna Arondaya_22010121220059.pptxLaporan Kasus Besar Melkior Krisna Arondaya_22010121220059.pptx
Laporan Kasus Besar Melkior Krisna Arondaya_22010121220059.pptx
 
Down Sindrom
Down Sindrom Down Sindrom
Down Sindrom
 
Esotropia
EsotropiaEsotropia
Esotropia
 
Penyuluhan Leukocoria untuk masyarakat awam
Penyuluhan Leukocoria untuk masyarakat awamPenyuluhan Leukocoria untuk masyarakat awam
Penyuluhan Leukocoria untuk masyarakat awam
 
Dr.amyta : "apakah saya menderita glaukoma?"
Dr.amyta : "apakah saya menderita glaukoma?"Dr.amyta : "apakah saya menderita glaukoma?"
Dr.amyta : "apakah saya menderita glaukoma?"
 
Penyakit mata anak
Penyakit mata anakPenyakit mata anak
Penyakit mata anak
 
Katarak upt puskesmas bantarsari
Katarak upt puskesmas bantarsariKatarak upt puskesmas bantarsari
Katarak upt puskesmas bantarsari
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 
Tanda sindromn pada bayi
Tanda sindromn pada bayiTanda sindromn pada bayi
Tanda sindromn pada bayi
 
Tanda sindromn pada bayi
Tanda sindromn pada bayiTanda sindromn pada bayi
Tanda sindromn pada bayi
 
Askep glaukoma
Askep glaukomaAskep glaukoma
Askep glaukoma
 
Bell Palsy
Bell PalsyBell Palsy
Bell Palsy
 
REFERAT COLLODION BABY
REFERAT COLLODION BABYREFERAT COLLODION BABY
REFERAT COLLODION BABY
 
Askep Retinoblastoma
Askep RetinoblastomaAskep Retinoblastoma
Askep Retinoblastoma
 
Askep glukoma
Askep glukomaAskep glukoma
Askep glukoma
 

DETEKSI KELAINAN MATA

  • 1. Seminar Deteksi Dini Kelainan Mata pada Anak RS Internasional Bintaro DETEKSI DINI KELAINAN MATA PADA ANAK ( ASPEK KESEHATAN ANAK ) Dr. Siti Rozanah, SpA RS Internasional Bintaro LATAR BELAKANG  Banyak kelainan mata yang berawal pada masa janin dan berakibat dikemudian hari.  Gangguan mata dapat terjadi pada setiap fase kehidupan, yaitu:  Masa Embrionik  Masa Janin ( kehamilan 12 – 40 minggu )  Masa tumbuh kembang bayi – anak  Banyak kelainan mata pada bayi dan anak yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa  perlu pemeriksaan seorang ahli. FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KELAINAN MATA PADA JANIN BAYI 1 Penyakit Ibu selama kehamilan 2 Riwayat persalinan 3 Penyakit bayi pada masa perinatal / Neonatal PENYAKIT IBU SELAMA KEHAMILAN INFEKSI: A RUBELA / CAMPAK JERMAN  1/3 - ½ kasus tidak terdiagnosis  karena gejala ringan.  Makin muda usia kehamilan  makin besar resiko Infeksi pada janin  manifestasi klinis makin berat  Virus Rubela dapat merusak: susunan saraf pusar, mata, jantung dan pendengaran  Kelainan mata yang dapat terjadi: katarak, gloukoma, kelainan retina  resiko kebutaan. B CYTONEGALO Virus  Gejala pada anak dan orang dewasa  ringan, bahkan tanpa gejala  10 – 15% bayi lahir dari Ibu dengan infeksi CMV menunjukkan gejala klinis pada masa bayi.  Gejala klinis pada bayi baru lahir  berat badan kurang, Ikterus, kepala kecil, perkapuran otak, Retardasi mental. Kelainan pada mata: Korioretinitis dan Strabismus ( Juling ) C TOKSOPLASMA  Berasal dari hewan: kucing  Infeksi secara oral: daging yang tidak matang, tertelan kista melalui sayuran yang tidak dicuci baik.  Tidak pernah infeksi dari orang ke orang kecuali transplasentae dari Ibu ke janin.  Insiden pada wanita hamil 1 – 10%  Pada banyak kasus, tidak terdiagnosis  gejala tidak spesifik dan sangat ringan.  Gejala klinis pada orang dewasa bervariasi: rasa lelah / fatigue dan demam, radang tenggorokan, pembesaran kelenjar getar bening.
  • 2. Seminar Deteksi Dini Kelainan Mata pada Anak RS Internasional Bintaro  Diagnosis toksoplasma bawaan  sulit, banyak kasus tanpa gejala klinis.  Riwayat infeksi pada Ibu  sebagai pegangan mewaspadai kelainan yang mungkin terjadi.  Masalah: pemeriksaan toksoplasma belum rutin dilakukan.  Infeksi neonatal berat:  Gejala infeksi umum Gejala pada mata Gejala susunan saraf pusat  Mayoritas infeksi toksoplasma congenital  Subklinis / tanpa gejala Penelitian prospektif  20 – 85% kasus menderita korioretintis dikemudian hari  berakhir dengan kebutaan. D SIFILIS  Ditularkan secara transplasentae  Penularan terjadi sepanjang kehamilan  mengenai banyak organ  Kemungkinan bayi tertular  100%.  Gejala klinis: 1) Gejala Dini: a. Still birth b. Prematuritas c. Pertumbuhan janin terhambat d. Saddle nose e. Pilek persisten f. Kelainan kulit g. Kuning h. Kelainan mata: KORIORETINITIS 2) Gejala Lambat: a. Gagal tumbuh b. Kelainan gigi c. Kelainan tulang d. Kelainan mata: Radang Kornea  kelumpuhan kornea  buta total E GONORE  Penularan terjadi karena mata bayi terkontaminasi di jalan lahir  Gejala timbul pada umur 1 – 3hari:  Cairan kuning, kental pada kedua mata  Kelopak mata bengkak  Sulit membuka mata  Komplikasi yang sering terjadi  Perforasi kornea  Buta RIWAYAT PERSALINAN PREMATURITAS  Usia kehamilan < 37 minggu  Kelainan mata yang sering terjadi RETINOPATIA  gangguan pembentukan pembuluh darah retina  Dapat mengakibatkan kebutaan  Insidens kebutaan: BB < 1000 gram : 5 – 11 % BB 1000 – 1500 gram : 0.3 – 1.1%  Kelainan lain: MIOPIA / Rabun jauh dan ASTIGMATISME  Bayi prematur  perlu pemeriksaan mata berkala  deteksi penyimpangan refraksi.
  • 3. Seminar Deteksi Dini Kelainan Mata pada Anak RS Internasional Bintaro TRAUMA LAHIR  Berupa: Trauma mekanis Trauma hipoksia / Asfiksia  Faktor resiko yang meningkatkan insidens trauma lahir:  Makrosomia ( BB > 4000gr )  Presentasi ganda  Panggul sempit  Persalinan dengan tindakan  Persalinan lama  Distosia bahu  dll  Kelainan mata akibat: Hipoksia, perdarahan otak dan trauma yang mengenai persyarafan  perlu pemeriksaan mata sedini mungkin KELAINAN KRONOSOM  Sering disertai kelainan mata  Yang terbanyak: 1) Sindrom Down  Disebut juga TRISOMI 21  Penampilan fisik: MONGOLOID  Kelainan mata : Katarak, strabismus, Nistagmus, gangguan refraksi berat. 2) Sindrom Turner  Penderita kehilangan satu kromosom X  seharusnya 44 + xx  menjadi 44 + xo.  Penampilan fisik: perawakan pendek, leher berselaput ( web neck )  Kelainan mata: ptosis ( mata menonjol ), katarak, strabismus dan nistagmus. KELAINAN METABOLIK Katarak merupakan gejala yang paling menonjol pada beberapa penyakit metabolik, seperti:  Diabetes melitus tipe juvenilis.  Galaktosemi ( gangguan metabolisme karbohidrat )  Hipocalsemia TUMOR MATA Tumor mata / bola mata yang dapat dikenali pada masa bayi antara lain:  HEmANGIOMA : tumor pembuluh darah  RETINOBLASTOMA:  Tumor ganas yang paling sering ditemukan pada masa bayi.  Diduga: peranan faktor genetik  Gejala khas: refleks putih ( refleks mata kucing ): strabismus dan pelebaran pupil pada satu sisi mata. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KELAINAN MATA PADA ANAK ( Umur > 1 th ) INFEKSI TUBERKULOSIS:  Akibat reaksi hipersensitif terhadap protein kuman TBC  Lesi kuning, menonjol pada konjungtiva dan kornea
  • 4. Seminar Deteksi Dini Kelainan Mata pada Anak RS Internasional Bintaro  Disebut KERATOCONJUNGTIVITIS FLIKTENULARIS  Ulkus kornea  kebutaan  Komplikasi meningitis tuberkolosis  Gejala sisa permanen: kebutaan, tuli, lumpuh dan retardasi mental  Obat anti tuberkulosis ( Ethambutol )  Menyebabkan kerusakan pada saraf mata PENYAKIT GIZI MALNUTRISI / GIZI KURANG  Komposisi kekurangan vitamin A yang menyebabkan kelainan mata  Salah satu fungsi vitamin A  pembentukan epitel mata dan pigmen pada mata yang disebut RODOPSIN  Gejala dini: Rabun senja  bila terlanjur, selaput lendir mata dan kornea mengering  ulkus kornea  destruksi total kornea mata  buta. OBESITAS  Penimbunan lemak berlebihan pada jaringan dibawah kulit dan jaringan lain diseluruh tubuh.  tidak identik dengan kelebihan BB  Resiko Obesitas:  Korelasi positif antara obesitas dengan:  Penyakit kardioveskuler  Hipertensi  Peningkatan kolesterol, trigliserida, LDL, VLDL dan penurunan kadar HDL  Faktor predisposisi untuk menderita DM pada masa dewasa  Akan menurunkan kualitas hidup, memperpendek umur dan mempercepat terjadinya retinopati dan katarak. FAKTOR LINGKUNGAN  Menonton televisi  Penggunaan komputer  bila berlebihan akan meningkatkan gangguan refraksi pada anak. PENYAKIT BAYI PADA MASA PERINATAL / NEONATAL Ikterus Neonatorum / Hiperbilirubinemia  Gejala klinis kuning pada bayi baru lahir  Kriteria yang perlu mendapat pengobatan: - Bayi prematur : Kadar Bilirubin  10mg % - Bayi cukup besar  12 mg %  Transfusi tukar: - Kuning timbul pada hari I - Peningkatan Bilirubin  5 mg % / hari dengan tanda-tanda Hemolisis (penghancuran sel darah merah). - Kadar Bilirubin > 20 mg %  Komplisi: - KERN IKTERUS - MATA : Hiperpigmentasi Retina  Kemungkinan terjadi Miopia, buta warna.