Ars103 manajemen pemasaran rs tugas online 08, benny chairuddin, erlina puspitaloka mahadewi, hasyim ahmad, proposal penawaran pengembangan simsr bebas biaya kepada rsud kabupaten siak, paska sarjana mars, angkatan 07 universitas esa unggul, 2019.
Proposal penawaran pengembangan SIMRS secara bebas biaya ke RSUD Kabupaten Siak. Proposal ini menawarkan kerja sama pengembangan dan pemeliharaan SIMRS berbasis aplikasi MAYZA Hospital secara gratis melalui model Fee For Service untuk meningkatkan efisiensi dan manajemen rumah sakit.
Similar to Ars103 manajemen pemasaran rs tugas online 08, benny chairuddin, erlina puspitaloka mahadewi, hasyim ahmad, proposal penawaran pengembangan simsr bebas biaya kepada rsud kabupaten siak, paska sarjana mars, angkatan 07 universitas esa unggul, 2019.
Similar to Ars103 manajemen pemasaran rs tugas online 08, benny chairuddin, erlina puspitaloka mahadewi, hasyim ahmad, proposal penawaran pengembangan simsr bebas biaya kepada rsud kabupaten siak, paska sarjana mars, angkatan 07 universitas esa unggul, 2019. (20)
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Ars103 manajemen pemasaran rs tugas online 08, benny chairuddin, erlina puspitaloka mahadewi, hasyim ahmad, proposal penawaran pengembangan simsr bebas biaya kepada rsud kabupaten siak, paska sarjana mars, angkatan 07 universitas esa unggul, 2019.
1. PROPOSAL PENAWARAN PENGEMBANGAN SIMRS BEBAS BIAYA
KEPADA RSUD KABUPATEN SIAK
(SIMRS : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT)
Benny Chairuddin, Erlina Puspitaloka Mahadewi, Hasyim Ahmad, Paska Sarjana MARS,
Angkatan 07, Universitas Esa Unggul, 2019
2. 1
PROPOSAL PENAWARAN PENGEMBANGAN SIMRS BEBAS BIAYA
KEPADA RSUD KABUPATEN SIAK
(SIMRS : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT)
I. LATAR BELAKANG
Sebuah rumah sakit daerah di sebuah kabupaten seperti Rumah Sakit Daerah Kabupaten
Siak, harus tetap terus mengembangkan diri dan mengelola manajemennya dengan profesional.
Rumah sakit harus mengutamakan pelayanan kepada masyarakat dan meningkat kualitas sebagai
rumah sakit pemerintah namun tidak lepas dari mewujudkan rumah sakit dengan kualitas
pelayanan yang professional.
Pelayanan administrasi dan informasi yang cepat dan akurat akan meningkatkan
kemudahan bagi pasien perlu diwujudkan di setiap rumah sakit. Dengan pengadaan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) sebagai sistem informasi yang mengintegrasikan
seluruh data pelayanan di rumah sakit hal tersebut dapat terwujud. Sistem ini akan secara terpadu,
cepat dan akurat dalam mendukung setiap informasi pelayanan kesehatan.
Pasien akan menjadi nyaman dan mempunyai nilai kepercayaan lebih terhadap program
dan pelayanan dari rumah sakit. Meningkatnya kenyamanan pasien akan meningkatkan brand
image rumah sakit sehingga berdampak kepada Customer Perceived Value yang tinggi untuk
mendapatkan kenyamanan pasien dan loyalitas konsumen.
Rumah Sakit Daerah Kabupaten Siak tidak boleh tertinggal dari segi teknologi informasi
untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Di satu sisi, pengadaan sistem
informasi ini haruslah efisien sehingga pengadaan jaringan sistem baru berbasis teknologi tidak
membebani anggaran yang ada, terutama dalam pemeliharaan dan operasionalnya. Perlu
dipertimbangkan pengadaan SIMSR dapat dilakukan secara efisien, selalu up to date dan tidak
berulang ketika ada teknologi yang lebih baru.
Urgensi Kebutuhan Teknologi Informasi
Rumah sakit sebagai badan usaha dibidang pelayanan kesehatan tingkat lanjut, dalam
penyelenggaraannya bukan sekedar melakukan transaksi – transaksi untuk mendapatkan
keuntungan, namun lebih dari itu rumah sakit diharapkan mampu memberikan peran sosial dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sulit bagi pihak manajemen / pengelola
rumah sakit untuk menjalankan kedua fungsi dan peran tersebut manakala organisasi tidak
3. 2
memiliki alat (tool) yang baik dan tepat untuk mengelola pembelanjaan, persediaan, pendapatan
dll yang dirangkum dalam bentuk akurat, akuntabel dan up to date.
Salah satu solusi yang sering dimunculkan oleh pihak manajemen adalah penggunaan
Teknologi Informasi (TI), namunseberapa jauh Teknologi Informasi (TI) memberikan manfaat
bagi manajemen dalam memenuhi tanggung jawab mengelola rumah sakit atau pengguunaannya
justru memberikan kontribusi yang besar atas beban finansial (pengadaan dan pemeliharaan) yang
harus ditanggung oleh pihak rumah sakit.
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sedemikian pesat, suatu teknologi akan
tergantikan oleh teknologi baru –suatu metode akan tergantikan dengan metode baru dst. Harga
suatu teknologi baru akan ditawarkan begitu tinggi dengan segala kelebihan yang dijanjikan dan
teknologi lama diklaim sebagai teknolohi yang sudah usang dengan berbagai kekurangan dan
kelemahannya. Hal tersebut memaksa konsumen teknologi berusaha membeli teknologi baru
yang ditawarkan.
Investasi di bidang Teknologi informasi berpotensi menimbulkan kerugian bagi rumah
sakit ketika manajemen salah dalam mensikapi kebutuhan akan teknologi informasi. Investasi
yang pemelihatbesar serta biaya pemeliharaan yang tinggi akan selalu memberatkan rumah sakit
dalam mengoperasionalkan teknologi tersebut, ditambah umur teknologi yang pendek dan
akhirnya dibutuhkan perencanaan anggaran untuk pengadaan teknologi yang baru.
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dalam rangka pengembangan
model dan pembiayaan dan manajemen pelayanan kesehatan menuntut penyesuaian sistem
informasi (billing dan klinik), hal ini membutuhkan sumber daya biaya, waktu dan tenaga yang
tidak sedikit untuk melaksanakan penyesuaian tersebut dan membawa resiko kegagalan yang
besar ketika managemen tidak mempersiapkan/ mempunyai strategi yang efisien dan bebas
resiko. Dalam rangka memberikan pilihan implementasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS)
elektronik yang mudah, bebas biaya sampaikan model kerjasama yang telah diimplementasikan
pengadaan, pemeliharaan dan pengembangan Fee For Service untuk memenuhi kebutuhan diatas.
Perusahaan kami berupaya mengatasi masalah di atas dengan menawarkan Program
Aplikasi MAYZA Hospital dalam bentuk FFS (Free For Service) kepada rumah sakit di daerah
seperti Rumah Sakit Daerah Kabupaten Siak agar tidak tertinggal dengan rumah sakit di kota
lainnya. Kami menyusun program penawaran kerjasama SIMSR ini untuk meningkan efisiensi
pendanaan dan manajemen rumah sakit. Pihak Rumah sakit tidak perlu membeli program aplikasi
yang ditawarkan. Pengembang bertanggungjawab atas pemeliharaan dan pengembangan Program
Aplikasi MAYZA Hospital dan Database-nya sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan rumah
sakit dalam priode masa kontrak.
4. 3
PROFIL PERUSAHAAN
Nama Perusahaan : MAYZA Riau Community
Brand Website : MAYZA Riau Community.com
Berdiri : 2007
Alamat : Perum Bumi Simpang Tiga G-13, Pekanbaru
Mobile Phone : 081365650571
CEO/Pimpinan : KHAMELIA , S. Kom
BIDANG USAHA
IT Konsultan , Programming Aplikasi Web
II. TINJAUAN KONSEPTUAL/ TEORITIK
Dalam pengelolaan sebuah rumah sakit, perlu dikembangkan manajemen pemasaran yang
baik. Menurut Bambang Hartono (2010) dalam buku Manajemen Pemasaran untuk Rumah
Sakit menyatakan alasan mendasar rumah sakit perlu mempertimbangkan upaya-upaya
pemasaran adalah bahwa prinsip -prinsip pemasaran akan memungkinkan rumah sakit
mencapai tujuan-tujuannya secara lebih efektif. Hal ini dapat dikaitkan dengan upaya untuk
menjadi rumah sakit pilihan dalam persaingan yang terjadi. Terdapat tiga manfaat utama dari
pemasaran menurut Bambang Hartono (2010) :
1. Meningkatkan kepuasan dari pasar sasaran. Dengan pemasaran rumah sakit dapat
menghasilkan pelayanan kesehatan yang baik.
2. Meningkatkan efisiensi. Dengan dilaksanakannya pemasaran, maka akan
berkembang manajemen yang rasional dan terkoordinasi dan meningkatkan efiseinsi
pengelolaan rumah sakit.
Febriawati (2013) menambahkan bahwa rumah sakit berkewajiban menerapkan fungsi-fungsi
manajemen dalam pengelolaan rumah sakit agar tercipta “ Good Corporate Governace” juga
menerapkan fungsi manajemen klinis yang baik sesuai dengan standar pelayanan medis agar
tercipta “ Good Clinical Governance”.
Sejalan dengan perkembangan, sebuah rumah sakit harus menghadapi kompetisi antar
rumah sakit dalam melayani konsumen/pasien. Untuk memenangkan kompetisi itu dibutuhkan
inovasi dalam pemasaran untuk meningkatkan layanan dengan managemen marketing yang
efektif dan efisien. Seperti yang disebutkan Paul A. Pautler, Michael G. Vita, pada jurnal
manajemen rumah sakit bahwa stuktur dan konsep pemasaran rumah sakit sangat berpengaruh
5. 4
pada kinerja rumah sakit, berpengaruh terhadap persaingan antar rumah sakit dengan
menciptakan jasa dan pelayanan yang tepat, harga dan waktu yang tepat untuk kesejahteraan
konsumen. Dalam menentukan jenis layanan rumah sakit haruslah mengidentifikasikan
kebutuhan dari pasar/costumer untuk mendapatkan profit dari rumah sakit. Harus
dipertimbangkan segmentasi populasi di daerah sekitar. Penyediaan layanan rumah sakit akan
dipengaruhi secara signifikan oleh ada atau tidak adanya ruang lingkup ekonomi/ bisnis di sekitar
rumah sakit. Dalam menjual satu produk layanan, pemasaran tidak boleh dikesampingkan.
Justru dengan pemasaran akan tercapai tujuan yang efektif dan efesien sesuai, sehingga
mengurangi biaya operasional yang tidak perlu dan bisa meningkatkan pendapatan dengan
menerapkan management. Namun tidak boleh dilupakan, bahwa stuktur dan konsep yang
diterapkan dalam persaingan harus tetap mengedepankan sisi peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Stuktur dan konsep pemasaran rumah sakit harus melalui penelitian konsumen atau
pasar, harus ada pemikiran mengenai sekmentasi konsumen di sekitar. Rumah sakit harus mampu
menciptakan produk yang sesuai, apakah untuk segmen menengah , atas atau bawah harus
disesuaikan dengan pasar konsumen. Persaingan yang ada harus disikapi dengan positif,
menciptakan brand image/ brand leader seperti dengan menciptakan produk layanan unggulan
(Pautler, 1994)
Meningkatkan kepuasan pasien/ konsumen rumah sakit adalah dengan meningkatkan
pelayanan yang paripurna. Terkait dengan penawaran ini, bahwa salah satu pelayanan yang harus
ditingkatkan adalah tersedianya informasi pelayanan kesehatan yang baik. Pelayanan administrasi
dan informasi yang cepat dan akurat akan meningkatkan kemudahan bagi pasien. Pasien akan
menjadi nyaman dan mempunyai nilai kepercayaan lebih terhadap program dan pelayanan dari
rumah sakit. Meningkatnya kenyamanan pasien akan meningkatkan brand image rumah sakit
sehingga berdampak kepada Customer Perceived Value yang tinggi untuk mendapatkan
kenyamanan pasien (customer satisfaction) dan loyalitas konsumen. Hal senada juga menjadi
temuan jurnal terkait penilaian pada penjualan online yaitu konsumen yang memiliki kepuasan
dan penilaian yang lebih tinggi terhadap produk/jasa pelayanan yang didapat pelayanan ;
costumer perceived value lebih tinggi ; pada akhirnya akan meningkatkan loyalitas dan
komitmen dari pelanggann. Costumer perceived value yang baik dalam sebuah layanan online
pastilah melibatkan kepercayaan konsumen pada penyedia service secara online tersebut (Online
trust). Servis dari retail belanja online sebagai focus penelitian pada jurnalk tersebut, harus
mampu membentuk kepercayaan konsumen tersebut. Laman website online juga harus
memberikan informasi yang dibutuhkan secara lengkap, hal ini akan meningkatkan nilai
informasi yangdiberikan (information value). Pelayanan yang baik akan membuat pelanggan
6. 5
merasa nyaman dan percaya menggunakan jasa online yang disediakan (customer satisfaction).
Nilai sosial (social value) juga menentukan Costumer perceived value pada retail online ini.
Dengan banyaknya tanggapan/testimoni yang baik dari banyak terhadap retail online shopping
tersebut, maka akan meningkatkan nilai sosial terkait dengan kepercayaan konsumen.
Kepercayaan konsumen (Online trust), nilai informasi (information value) dan nilai sosial (social
value) yang tinggi akan meningkatkan Costumer perceived value yang akan meningkatkan
kepuasan yang berdampak pada loyalitas dan komitmen dari pelanggan (Hsin Chang , 2011). Hal
ini dapat menjadi bandingan pada pentingnya peningkatan pelayanan rumah sakit yang akan
meningkatkan kepuasan dan kenyamanan pasien (customer satisfaction), nilai sosial (social
value) dan kepercayaan (trust) pasien terhadap rumah sakit, melingkatkan customer satisfaction
dan loyalitas pasien pada rumah sakit.
Terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberi beberapa manfaat, diantaranya
hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi
pembelian ulang,dan terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk suatu rekomendasi dari
mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan ( Tjiptono, 2008).
Mac Dougal dan Levesque (2000) dalam Suliyanto (2009), mengatakan bahwa Customer
Perceived Value akan memberikan ‘long-term benefit’. Customer perceived value
meningkatkan keyakinan konsumen pada suatu produk tertentu, sehingga akan mendorong
konsumen untuk melakukan konsumsi berulang pada produk tersebut, atau meningkatkan rasa
keterikatan terhadap produk atau brand yang memiliki perceived value positif. Kottler (2010)
mengatakan bahwa Customer Perceived Value dapat juga berupa harapan dari konsumen
terhadap produk atau jasa yang diharapkan dapat memuaskan mereka. Dengan terpenuhinya
harapan terhadap pelayanan rumah sakit seperti kejelasan dan akuranya system data dan
informasi pasien rumah sakit , meningkatnya kepuasan, maka pasien akan terus menjadi
konsumen rumah sakit tersebut dan menciptakan loyalitas konsumen/ pasien.
Salah satu strategi untuk meningkatkan loyalitas konsumen berdasarkan meningkatnya
kepuasan dan kenyamanan pasien adalah melalui penerapan relationship marketing. Kotler dan
Keller (2010) menambahkan bahwa relationship marketing adalah strategi meningkatkan posisi
konsumen dari potential buyer sampai kepada pelanggan yang loyal melalui keterlibatan yang
lebih mendalam antara perusahaan dengan pemangku kepentingan (stakeholder). Kotler (2004)
sebelumnya menyebutkan bahwa relationship marketing adalah Pemasaran berdasarkan
Hubungan Baik menandai adanya perubahan paradigma yang signifikan dalam pemasaran, yang
awalnya berlandaskan pada kompetisi dan konflik ke arah hubungan yang berlandaskan saling
ketergantungan dan kerja sama.
7. 6
Dibahas lebih lanjut oleh Paul A. Pautler (1994) dalam jurnal manajemen bisnis, bahwa
Relationship Marketing adalah semua aktivitas dan strategi pemasaran, atau pendekatan oleh
suatu perusahaan dengan tujuan utama adalah membangun, mengembangkan dan menjaga
hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan pihak-pihak utama seperti pasien, pemasok,
distributor. Keuntungan pemanfaatan strategi Relationship Marketing selain mempunyai
pelanggan yang loyal adalah dapat mengurangi biaya promosi karena pelanggan yang loyal akan
menjadi duta promosi bagi perusahaan. Menggunakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) adalah metodologi yang baik untuk menciptakan strategi pemasaran yang jitu dan
menciptakan hubungan dengan pasien yang baik di rumah sakit. Dengan adanya sistem ini akan
tercatat secara akurat riwayat pasien secara personal dan menciptakan keamanan dan kenyamanan
bagi pasien untuk menggunakan pelayanan kesehatan rumah sakit tersebut pada waktu- waktu
berikutnya. Kepuasan pasien akan tercapai dan loyalitas pasien akan tercipta (Paul A. Pautler,
1994).
Rumah sakit pemerintah harus membangun Sistem Informasi Rumah Sakit baik dengan
menggunakan teknologi yang maju. Hal ini meningkatkan keamanan, kenyamanan, kepuasan
masyarakat dalam menjalani pemeriksaan dan perawatan kesehatan dan menciptakan loyalitas
pasien.
III. TUJUAN DAN MANFAAT PROGRAM
Maksud Pengadaan Program :
a. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam rangka pengelolaan rumah sakit dengan
mengaplikasi teknologi terbaru.
b. Menjaga keakuratan data sehingga data dapat dikatakan valid.
c. Efisiensi pendanaan dan manajemen rumah sakit dengan penyediaan Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIMRS) elektronik yang mudah, bebas biaya dengan model kerjasama
Fee For Service.
Tujuan Pengadaan Program :
a. Melakukan pendataan/arsip rekam medis dengan akurat dan efektif.
b. Pengadaan obat – obatan dan alat/bahan kesehatan akan lebih efektif & efisien.
c. Pencatatan rekam medis (medical report) lebih rapi,terpelihara dan dapat
dipertanggungjawabkan. Keseluruhan data tersimpan dalam suatu database
d. Pemantauan seluruh kegiatan melalui laporan dan grafik yang termonitor dengan baik.
Efisiensi laporan pelayanan kesehatan, laporan keuangan, perkembangan/kinerja rumah
sakit dl
11. 10
DAFTAR PUSTAKA
Febriawati, Henny, 2013, Manajemen Logistik Farmasi Rumah sakit, Gosyen Publishing,
Cetakan pertama, Jakarta.
Hartono, Bambang, 2010, Manajemen Pemasaran untuk Rumah sakit, Rineka Cipta,
Cetakan pertama, Jakarta.
Kotler, Philip, 2004, Marketing Insights from A to Z, Anies Lastiati (Terjemahan), Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, 2012, Manajemen Pemasaran, Edisi 12,
Benyamin Molan (Terjemahan), PT. Indeks, Jakarta.
Tjiptono, Fandy, 2008, Strategi Pemasaran, Edisi III, Andi Offset, Yogyakarta.
Lakshmi Bhaskar, Naga Satish Kumar, 2012, ‘Relationship Marketing’ – A Lucrative Hospital
Marketing Strategy, IOSR Journal of Business and Management, Vol 3.
Hsin Hsin Chang, Hsin‐Wei Wang, (2011) "The Moderating Effect Of Customer Perceived Value On
Online Shopping Behaviour", Journal Online Information Review, Vol. 35 .
Paul A. Pautler, Michael G. Vita, 1994, Hospital Market Structure, Hospital Competition, and
Consumer Welfare: What Can the Evidence Tell Us?, Journal of Contemporary Health Law & Policy,
Vol. 10.