1. TUGAS KEDUA
“CASH FLOW”
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Ekonomi Teknik kelas 3IB02B
Disusun Oleh :
Wibawa Adi Putra (17412679)
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
2. KATA PENGANTAR
i
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas ijin dan karunia-NYA
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini diajukan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ekonomi Teknik sebagai tugas kedua.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Dengan tulus dan
rendah hati saya mengharap kritik dan saran dari dosen, para mahasiswa dan pembaca untuk
perbaikan dan penyempurnaan dalam makalah yang saya buat. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat, amien.
Depok, Oktober 2014
Penyusun
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2. Tujuan.......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Aliran Uang (Cash Flow) .......................................................................... 2
2.2. Keterbatasan ................................................................................................................ 3
2.3. Manfaat........................................................................................................................ 3
2.4. Penyusunan Aliran Uang............................................................................................. 4
2.5. Perhitungan.................................................................................................................. 4
BAB III CONTOH KASUS....................................................................................................... 8
BAB IV KESIMPULAN ........................................................................................................... 9
DAFTAR REFERENSI
4. BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang
Menghadapi era Global dan persaingan bebas dalam dunia ekonomi sebuah
perusahaan diharapkan menghasilkan profit yang optimum dan selalu dalam kondisi
surplus agar kelangsungan usaha tercapai.
Kebijaksanaan Pemerintah dengan mengadakan deregulasi telah membawa angin
segar dalam sektor dunia usaha pada umumnya, adanya kebijakan - kebijakan yang
ditempuh oleh Pemerintah, dunia usaha semakin mendapat peluang dan kelonggaran
untuk mengembangkan diri secara optimal. Sebagai implementasi dari kebijakan
tersebut, telah bermunculan pula perusahaan – perusahaan baru, baik yang berskala
besar, menengah maupun kecil yang semakin turut meramaikan kegiatan sektor ini.
Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi demikian pesatnya,
sehingga merupakan peluang bagi setiap perusahaan untuk dapat meningkatkan
produktivitasnya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan sistem manajemen
yang baik merupakan produk dari perkembangan dan kemajuan tersebut.
Salah satu fungsi dari manajemen adalah perencanaan, dimana merupakan salah
satu faktor yang sangat penting dalam organisasi. Perusahaan sebagai organisasi yang
berorientasi ke komersialisasi membutuhkan secara langsung perencanaan, karena
tanpa perencanaan perusahaan akan sulit mencapai tujuannya secara efektif, baik itu
perencanaan kebutuhan modal pada masa yang akan datang atau perencanaan
pemenuhan kebutuhan kas yang aman merupakan kunci sukses bagi manajer
keuangan.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus
kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan
atau investasikan.
1.2. Tujuan
Adapun beberapa tujuan diantaranya, yaitu :
1. Mengetahui tentang aliran uang (cash flow) dan fungsinya.
2. Mengetahui penyusunan aliran uang dan perhitungannya
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Aliran Uang (Cash Flow)
Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk
sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri
dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa
saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas
adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau
investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada
pengurangan investasi awal.
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko
penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif
cepat.
Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/
perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga
2
kelompok yaitu:
a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya
pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out
flow).
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan
administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk
(cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
6. c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek
yaitu penjualan peralatan proyek.
3
2.2. Keterbatasan
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain :
a) Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya
yang bersifat tunai.
b) Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel.
c) Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari
perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang
seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan
terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil,
terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya.
2.3. Manfaat
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat
berguna bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana
keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan
memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit
yang diberikan kepadanya,
7. 4
2.4. Penyusunan Aliran Uang
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas.
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran.
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi
deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya
transaksi financial dan budget kas yang final.
Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:
1. Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan
diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan
dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang,
hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari
dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan.
2. Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas
yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran
hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya
dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan.
3. Financing (pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow dan
besarnya kebutuhan dana jika terjadi deficit.
2.5. Perhitungan
Berdasarkan hasil penelitian yang digunakan untuuk membangun industri
pengolahan pertanian, diketahui:
Dana investasi : Rp 35,000,000,- (dialokasikan selama 2 tahun)
Tahun persiapan : Rp 20,000,000,-
Tahun pertama : Rp 15,000,000,-
Kegiatan pabrik dimulai setelah tahun kedua dari pengembangan kontruksi
8. Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan berdasarkan rekapitulasi dari berbagai
biaya pada tahun kedua sebesar Rp 5,000,000,- pertahun dan untuk tahun-tahun
berikutnya seperti pada tabel 1,
Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah produksi dari pengolahan hasil-hasil
pertanian, Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua dengan jumlah
penghasilan Rp 10,000,000,- sedangkan pada tahun-tahun berikutnya seperti pada
tabel 1, Berdasarkan data diatas, apakah rencana pembukaan industri yang mengolah
hasil pertanian tersebut layak untuk dikembangkan bila dilihat dari segi NPV dengan
diskon factor sebesar 18%?
JAWAB:
Untuk menghitung nilai NPV proyek tersebut digunakan rumus sebagai berikut:
5
NPV= 11.115.000
Nilai NPV adalah 11.115.000 dengan nilai NPV ini adalah lebih dari satu, maka
gagasan usaha proyek tersebut layak untuk diusahakan.
Catatan:
Perkiraan cash in flow dan cash out flow yang menyangkut proyeksi harus
mendapat perhatian.
Perkiraan beefit harus diperhitungkan dengan menggunakan berbagai variabel
(perkembangan proyeksi sejenis dimasa yangakan datang, perubahan teknologi,
perubahan konsumen).
Karena dapat catatan untuk memperhatikan cash flow-nya maka dihitung
mengunakan cash flow diagram. Perhitungan juga dapat dilihat mengunakan
perhitungan dalam tabel 1,
9. 6
Tabel 1. Persiapan perhitungan NPV
Nilai NPV adalah 11.115,73
Nilai NPV > 1, maka gagasan usaha proyek tersebut layak untuk diusahakan.
Perhitungan NVP dari cash outflow adalah sebagai berikut:
Maka nilai P bisa dihtung dengan mengunakan rumus pada tabel bunga, adalah
sebagai berikut:
P = – 2.000 + (-15.000(P/F.i.n)) + (-5000(P/F.i.n)) + (-6000(P/A.i.n)) (P/F.i.n)
+ (-7000(P/A.i.n)) (P/F.i.n) + (-8000(P/F.i.n)) + (-9000(P/F.i.n))
+ (-10000(P/F.i.n)) + (-11000(P/F.i.n))
10. Maka dari tabel didapatkan nilai pengeluaranya adalah sebagai berikut:
P = -58.015.03
Perhitungan NVP dari cash in flow adalah sebagai berikut:
Dari cash in flow itu dapat kita hitung present velue proyek tersebut dengan rumus
sebagai berikut:
P = 10.000 (P/F.i.n)) + (12.000 (P/F.i.n)) + (14.000 (P/F.i.n))
+ (17.000(P/F.i.n)) + (21.000 ( (P/F.i.n)) + ( 25.000(P/F.i.n))
+ (30.000 (P/F.i.n)) + (-36.000 (P/F.i.n)) + (-43.000 (P/F.i.n))
Maka dari tabel diapatkan nilai present value d atas adalah
P = 69.078.3
Maka NPV = 69.078.3-58.015.03
7
= 11.063,27
Berdasarkan perhitungan di atas, ada perbedaan antara nilai yang dihitung
menggunakan rumus bunga dengan perhitungan menggunakan rumus NPV . Hal itu
disebabkan pada tabel pengeluaran pada tahun ke-3 dan ke-4 tidak dijadikan nilai
present terlebih dahulu, tetapi langsung. Begitupun pada tahun ke-5 dan ke-6.
11. BAB III
CONTOH KASUS
PT. PDKI ingin menjalankan proyek penyewaan 1 unit alat berat kepada sebuah
perusahaan batubara. Mereka telah menerima kontrak senilai 25 juta perbulan net untuk
durasi 6 bulan yang dibayar tunai setiap akhir bulan. PDKI berkewajiban menyediakan 1
unit dump truck maksimal keluaran 5 tahun lalu dan menanggung biaya gaji operator dan
maintenance selama kontrak.
Biaya gaji 1 orang operator adalah Rp.2.000.000,- per bulan, sementara biaya pemeliharaan
per bulan adalah Rp.3.500.000,-. Untuk memenuhi kontrak ini PDKI akan membeli 1
Dumptruck keluaran 5 tahun lalu, seharga Rp. 100.000.000,- (spot price).
Sebuah Murabaha Houses telah menyetujui untuk menjual secara murabahah unit ini untuk
dicicil selama 6 bulan dengan margin 20% selama PDKI menyediakan DP sebesar 50% dari
Harga Murabahah. Unit ini masih dapat dijual kembali pada bulan ke-7 seharga 80% dari
harga beli spotnya. Jika discount rate yang dipakai adalah mengacu kepada indikasi return
sukuk pemerintah 9%, berapakah NPV, IRR dan MIRR proyek ini dan layakkah proyek ini
dijalankan?
8
12. BAB IV
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan, cashflow adalah sejumlah uang kas yang
keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran
kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta
berapa saldonya setiap periode.
9
Fungsi dari cash flow antara lain adalah:
Sebagai fungsi likuiditas dimana dana yang ada untuk tujuan/rencana memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan bisa dicairkan dalam waktu cepat tanpa ada pengurangan
investasi awal.
Berfungsi sebagai anti inflasi dimana dana yang disimpan untuk menghindari resiko
turunnya daya beli di masa akan datang.
Capital growth yang diperuntukkan untuk menambahkan aset-aset di masa akan
datang.
13. DAFTAR REFERENSI
http://refrigeration54.blogspot.com/2013/10/definisi-dan-ruang-lingkup-ekonomi_
10
1873.html
http://nanangbudianas.blogspot.com/2013/01/pengaruh-arus-kas-cash-flow-terhadap.
html
http://indrirahmawati91.wordpress.com/2011/11/11/perhitungan-nilai-npv-berdasarkan-
cash-flow-diagram/