SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
BAB 9
. Teknik PenganggaranBarang Modal(CapitalBudgeting)
Pengertian
Capital Budgetingmerupakanprosesevaluasi danpemilihaninvestasijangkapanjangyangkonsisten
terhadapmaksimalisasi tujuanperusahaan.
Motif Capital Budgeting
Pengembangan produkbaruataupembelianaktivabaru
Penguranganbiayadenganmengganti aktivayangtidakefisien
Modernisasi atasaktivatetap
PrinsipDasarProsesPenganggaranModal
Penganggaranmodal padadasarnyaadalahaplikasi prinsipyangmengatakanbahwaperusahaan
harus menghasilkankeluaranataumenyelenggarakankegiatanbisnissedemikianrupasehinggahasil
imbuh(marginal revenue)produksamadenganbiayaimbuhnya(marginal cost).
Prinsipini dalamkerangkapenganggaranmodal berarti bahwaperusahaanharus melakukan
tambahaninvestasi sedemikianrupasehinggaperolehanimbuh(marginalreturns) investasi itusama
denganbiayaimbuhnya.Daftarberbagai proyekinvestasidari hasil yangtertinggi hinggayang
terendahmencerminkankebutuhanperusahaanakanmodal untukinvestasi.
Biayaimbuhdari berbagai daftar investasi itumemberipetunjuktentangupayaperusahaanuntuk
memperolehtambahanmodal gunamembiayaiinvestasi.Biayaimbuhmodal berarti sejumlahbiaya
yang harusditanggungolehperusahaanuntukmemperolehdanadari luar(misalnyameminjamatau
menjual sahamdanbiayatumbal/opportunitycostdari danasendiri yangdapatdiperoleh.
PentingnyaPenganggaranModal
Dana yang dikeluarkanakanterikatuntukjangkawaktupanjang.
Investasi dalamaktivatetapmenyangkutharapanterhadaphasil penjualandi waktuyang akan
datang
Pengeluarandanauntukkeperluantersebutbiasanyameliputi jumlahyangbesar.
Penganggaranmodal yangefektif akanmenaikkanketepatanwaktudankualitasdari penambahan
aktiva.
Tahap – tahapPenganggaranModal
Biayaproyekharusditentukan
Manajemenharusmemperkirakanalirankasygdiharapkandari proyek,termasuknilai akhiraktiva
Resikodari alirankasproyekharusdiestimasi.
Denganmengetahui resikodari proyek,manajemenharusmenentukanbiayamodal yangtepat
untukmendiskonalirankasproyek
Denganmenggunakannilai waktuuang,alirankasmasukyangdiharapkandigunakanuntuk
memperkirakannilai aktiva.
Nilai sekarangdari alirankasyg diharapkandibandingkandenganbiayanya.
Manfaat PenganggaranModal
Untuk mengetahui kebutuhandanayanglebihterperinci,karenadanayang terikatjangkawaktunya
lebihdari satutahun.
Agar tidakterjadi overinvesmentatauunderinvesment
Dapat lebihterperinci,karenadanasemakinbanyakdan dalamjumlahyangsangatbesar.
Mencegahterjadinyakesalahandalamdecisionmaking.
BAB 10
ARUS KAS DAN RESIKO PROYEKSI
Pengertian Arus Kas
Arus Kas adalah sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuksebagai akibat dari aktivitas
perusahaan. Dengan kata lain adalah aliran kas yangterdiri dari aliran masuk dalam
perusahaan dan aliran kas keluar perusahaanserta berapa saldonya setiap periode.Hal utama
yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalammengatur arus kas adalah memahami
dengan jelas fungsi dana/uang yang kitamiliki, kita simpan atau investasikan. Secara
sederhana fungsi itu terbagimenjadi tiga yaitu
1.Fungsi Likuiditas
Yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-haridan dapat dicairkan
dalam waktu singkat relatif tanpa ada penguranganinvestasi awal.
2.Fungsi Anti Inflasi
Yaitu dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan padadaya beli di masa datang
yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
3.
Capital Growth
Yaitu dana yang diperuntukkan untuk
penambahan/perkembangankekayaan dengan jangka waktu relatif panjang
Arus Kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjaditiga kelompok, yaitu:
1.Arus KasOperasional (Operational CashFlow)
Yaitu, merupakan Aliran Kas Operasional yang meliputi penerimaan
dan pengeluaran kas perusahaan secara riil yang berkaitan dengan kegiatanoperasi,
Operational Cash In Flow
(OCIF)
meliputi penerimaan
hasil penjualan tunai, hasil pengumpulan piutang,dan penerimaan laba perusahaan. Sedangka
n
Operational Cash Out Flow
(OCOF)
meliputi biaya-biaya produksi dan biaya-
biaya operasi perusahaan. Biaya produksi terdiri atas pembelian bahan baku dan bahan penol
ong, biayaupah pekerja langsung, dan biaya
overhead
pabrik (biaya produksi taklangsung); termasuk pembayaran hutang kepada pemasok bahan.
Biayaoperasi meliputi biaya administrasi dan umum, seperti biaya gaji pimpinan dan
karyawan, biaya rekening listrik, telepon, air (PAM), biaya pemasaran, serta biaya pajak.
Tabel 1: Format Pencatatan Arus Kas Operasional Harian per Bulan
Tanggal ……………Bulan………. Tahun……….
Catatan:1. Saldo Lebih hanya diisi apabila Total OCIF lebih besar daripada Total OCOF2.
Saldo Kurang hanya diisi apabila Total OCIF lebih kecil daripada Total OCOF
Tabel 2: Format Pencatatan Arus KasOperasional Rekapitulasi Bulanan
Bulan………. Tahun……….
Tgl. Perkiraan OCIF Nilai (Rp) Tgl. Perkiraan OCOF Nilai (Rp)
1 12 2
…
…
dst
31 31SALDO KURANG SALDO LEBIHJUMLAH JUMLAH Catatan :
1. Saldo Lebih hanya diisi apabila Total OCIF lebih besar daripada Total OCOF2. Saldo
Kurang hanya diisi apabila Total OCIF lebih kecil daripada Total OCOF3. Tanggal ditulis
lengkap selama satu bulan, dari tanggal 1 hingga 30 atau 31Apabila tidak terjadi transaksi
pada tanggal tertentu, perkiraan dikosongkan.
Bab 11
Biaya modal
Biaya modal adalah biaya riil yang harus ditanggung perusahaan karena digunakannya modal
yang digunakan untuk berinvestasi. Karena sifatnya sebagai biaya, maka biaya modal juga
diartikan sebagai batas minimum tingkat hasil yang harus dicapai perusahaan (minimum
required rate of return) agar perusahaan tidak dinyatakan merugi.
Perhitungan biaya modal secara keseluruhan (overall cost of capital) bertujuan, utamanya, untuk
menentukan biaya modal dalam hal penganggaran modal (capital budgeting). Konsep ini
mengarah
pada Weighted Average Cost of Capital (WACC), yaitu batas untuk mengevaluasi apakah
proyek-proyek
memiliki tingkat pengembalian yang lebih baik.
Dari namanya, WACC merupakan biaya modal tertimbang dari berbagai sumber modal sesuai
dengan komposisi masing-masing. Dengan demikian, rumus dari WACC adalah :
Untuk mengestimasikan WACC, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memutuskan tipe
modal yang mana yang digunakan. Mengingat CoC utamanya digunakan dalam proses
pembuatan keputusan investasi jangka panjang, fokus pembahasan adalah pada perhitungan
CoC yang digunakan untuk pengambilan keputusan dalam hal capital budgeting.
Asumsi yang berlaku dalam pembahasan investasi jangka panjang adalah sumber modal yang
bersifat jangka pendek, digunakan untuk menunjang jalannya operasi perusahaan. Dengan kata
lain, perusahaan umumnya menggunakan short-term liabilities sebagai sumber dana bagi
working capital yang bersifat siklus atau musiman.
Dengan demikian, hutang jangka pendek tidak termasuk dalam perhitungan CoC yang
digunakan dalam konteks capital budgeting, dan mempertimbangkan penggunaan long-term
debt, saham preferen dan modal sendiri (saham biasa plus laba ditahan) sebagai sumber utama
modal bagi kepentingan ekspansi. Jadi sumber modal jangka panjang itulah yang termasuk
dalam perhitungan WACC. Untuk itu, untuk menentukan WACC perlu perhitungan biaya modal
masing-masing sumber modal secara individual.
Beberapa hal yang berhubungan dengan Cost of Capital adalah :
 Cost of Debt
 Cost of Preferred Stock
 Cost of Common Stock
 Cost of Retained Earning
 Weighted Average Cost of Capital (WACC)
 Weighted Marginal Cost of Capital (WMCC)
Bab 12
Struktur modal dan leverage &kebijakandividen
2.1 Menjelaskan Leverage, Struktur Modal, dan Kebijakan Dividen
1. LEVERAGE
A. Pengertian Leverage
1. Penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan
maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. (menurut manajemen
keuangan)
2. Pengguna aktiva atau dana dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup
biaya tetap atau membayar beban tetap. (Bambang Riyanto (2001:375)).
B. Tujuan Penggunaan Leverage untuk meningkatkan dan memaksimalkan kekayaan dari
pemilik perusahaan itu sendiri. untuk memenuhi kebutuhan dana, dapat menggunakan modal
sendiri dan juga dari hutang atau modal pinjaman. Menggunakan modal dari pinjaman harus
membayar bunga secara rutin yang merupakan beban tetap. Leverage timbul karena
perusahaan menggunakan aktiva tetap yang menyebabkan harus membayar biaya tetap dan
menggunakan hutang yang harus membayar biaya bunga atau beban tetap.
C. Jenis- jenis Leverage
1. Operating Leverage (Pengungkit Operasi)
Penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan
yang cukup untuk mengukur biaya tetap dan variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas.
Leverage opererasi dapat mengukur perubahan pendapatan atau penjualan terhadap
keuntungan operasi perusahaan. Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:327) Operating leverage
diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional.
Operating leverage ditentukan oleh hubungan antara sales revenue yang diperoleh perusahaan
dengan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Analisis operating leverage dapat membantu
pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan sejauh mana peningkatan penjualan
berpengaruh terhadap laba operasi perusahaan. Besar kecilnya operating leverage diukur
dengan degree of operating leverage (DOL), yaitu diukur dengan rumus :
2. Financial Leverage (Pengungkit Keuangan)
Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:332) besarnya beban tetap keuangan yang digunakan oleh
perusahaan beban tetap keuangan tersebut biasanya berasal dari pembayaran bunga untuk
utang yang digunakan oleh perusahaan. Leverage keuangan mengukur pengaruh perubahan
keuangan operasi terhadap perubahan pendapatan bagi pemegang saham yang pada akhirnya
akan berpengaruh terhadap pendapatan per lembar saham. Oleh karena itu leverage
keuangan berkaitan dengan laba perusahaan sebelum bunga dan pajak serta pendapatan
saham biasa per lembar.
Finansial leverage dibedakan menjadi 2 yaitu :
DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT
% PERUBAHAN PENJUALAN
 Financial structure (struktur keuangan) : menunjukkan bagaimana perusahaan membelanjai
aktivanya. Financial structure tampak ada neraca sebelah kredit, yang terdiri atas utang
lancar, utang jangka panjang dan modal.
 Capital structure (struktur modal) : merupakan bagian dari struktur keuangan yang hanya
menyangkut pembelanjaan yang sifatnya permanen atau jangka panjang. Struktur modal
ditunjukkan oleh komposisi: utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa dan laba
ditahan.
2.2 STRUKTUR MODAL
A. Pengertian struktur modal
Menurut manajemen keuangan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang
diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri. Teori struktur
modal menjelaskan kebijakan pembelanjaan jangka panjang dapat mempengaruhi nilai modal
perusahaan, biaya modal perusahaan, dan harga pasar saham perusahaan.
Pada bab ini digunakan tiga macam tingkat pengembalian atau kapitalisasi, yaitu :
tingkat pengembalian utang (kd), saham biasa (k’ₑ) dan tingkat pengembalian perusahaan
secara keseluruhan (kₒ).
Kd = F/B = beban bunga tahunan/nilai pasar utang
Keterangan :
Kd = tingkat pendapatan utang perusahaan atau biaya modal utang.
Kₑ = E/S = laba yg tersedia bagi pemegang saham/nilai pasar saham
Keterangan :
Kₑ = tingkat pendapatan saham biasa atau biaya modal saham biasa.
Kₒ = O/V = laba bersih operasi/b+s
Keterangan :
Kₒ = tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan
V = B + S = Nilai total perusahaan
Tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan atau biaya modal rata-rata
tertimbang perusahaan :
Kₒ = Kd b/b+s + Kₒ s/b+s
3. KEBIJAKAN DIVIDEN
Teori Kebijakan Dividen
Terdapat 2 teori tentang kebijakan dividen menjelaskan bagaimana pengaruh besar
kecilnya dividen payout rasio (DPR) terhadap harga pasar saham. Adapun kedua teori
tersebut adalah:
1. Dividend Irrelevance Theory
Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). kebijakan dividen
tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan. (MM) berpendapat
bahwa, nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
pendapatan (earning power) dan resiko bisnis, sedangkan cara mengambil arus pendapatan
menjadi dividend an laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Asumsi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller adalah
 Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan pribadi.
 Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham.
 Leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya modal.
 Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang prospek perusahaan.
 Pendistribusian pendapatan antara dividen dan laba ditahan tidak berpengaruh terhadap biaya
sendiri.
 Kebijakan penganggaran modal independen dengan kebijakan dividen.
2. Bird In-The Hand Theory
Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner. Berdasarkan bird in-the hand
theory, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Artinya, jika
dividen yang dibagikan perusahaan lebih besar, maka harga pasar saham perusahaan tersebut
akan semakin tinggi dan sebaliknya hal itu terjadi karena pembagian dividen dapat
mengurangi ketidakpastian yang dihadapi investor.
3.2 Menjelaskan Pendekatan Struktur Modal
Terdapat 3 pendekatan struktur modal yaitu :
1. Pendekatan Tradisional (Traditional Approach) mengemukakan ada struktur modal
optimal dan perusahaan dapat meningkatkan nilai total perusahaan dengan mempergunakan
jumlah utang (leverage keuangan) tertentu. Struktur modal dapat berubah-ubah agar dapat
diperoleh nilai perusahaan yang optimal. Semisal contoh perusahaan mempergunakan utang
yang semakin besar dapat menurunkan biaya modalnya (kₒ) dan meningkatkan nilai
perusahaan. Walaupun pemegang saham meningkatkan tingkat kapitalisasi saham (kₑ) karena
meningkatnya resiko bagi pemegang saham, peningkatkan tersebut tidak melebihi manfaat
yang diperoleh dari penggunaan utang yang biayanya (kd) lebih murah.
2. Pendekatan Laba Bersih Operasi (Net Operating Income Approach)pendekatan ini
mengasumsikan biaya modal perusahaan (ko) tetap pada berbagai tingkat leverage. Anggap
3. Pendekatan Modigliani-Miller Position (Mm) mendukung hubungan antara struktur modal
dengan biaya modal sebagaimana yang dijelaskan berdasarkan pendekatan laba bersih operasi
yang menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi biaya modal perusahaan dan
juga tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
3.3 Menjelaskan Pembayaran Dividen
Adapun jenis-jenis pembayaran dividen antara lain:
1. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividen)
Pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham dan diberikan secara
tunai sesuai dengan dividen yang didapatkan oleh para pemegang saham. Ada beberapa
kebijakan dalam pembayaran dividen secara tunai
a. Kebijakan pembayaran dividen stabil artinya, dividen akan dibayarkan secara tetap
perlembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan
berfluktuasi.
b. Kebijakan pembayaran dividen yang meningkat artinya perusahaan akan membayarkan
dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang slalu meningkat dengan pertumbuhan
yang stabil.
c. Kebijakan pembayaran dividen dengan rasio yang konstan artinya, perusahaan akan
membayarkan dividen kepada pemegang saham yang besarnya mengikuti besarnya laba yang
diperoleh oleh perusahaan.
d. Kebijakan pembayaran dividen regular yang rendah ditambah ekstra artinya perusahaan akan
membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan cara perusahaan menentukan jumlah
pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil, kemudian ditambah dengan ekstra
dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu.
2. Pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen)
Pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti kas dividen. Ada beberapa
jenis pembayaran dividen dalam bentuk saham :
a. Pembayaran dividen dalam bentuk pemecahan saham (stock split) artinya, saat harga pasar
saham perusahaan terlalu tinggi, biasanya perusahaan mengambil kebijakan untuk
meningkatkan jumlah lembar saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai nominal saham
kedalam nilai nominal yang lebih kecil. Sehingga dividen diinvestasikan dalam bentuk
pemecahan saham yang mengakibatkan jumlah saham para pemegang saham meningkat.
Dengan begitu harga saham perusahaan dapat menyesuaikan dengan harga pasar saham saat
itu.
b. Pembayaran dividen dalam bentuk pembelian kembali saham (repurchase stock) artinya,
perusahaan juga dapat membayarka dividen dalam bentuk membeli kembali (sebagian)saham
pemegang saham. Hal ini ditujukan untuk menaikkan keuntungan para pemegang saham dan
mengurangi jumlah lembar saham yang dimiliki perusahaan.
2.4 Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden
Beberapa faktor yang menentukan dan mempengaruhi dalam pembuatan kebijkan dividen
menurut Dr. Dermawan Sjahrial, M.M.(2002) antara lain:
1. Posisi likuiditas perusahaan
Semakin kuat posisi likuiditas perusahaan maka semakin besar dividen yang dibayarkan.
2. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang
Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar hutang maka sisanya yang
digunakan untuk membayar dividen semakin kecil.
3. Rencana Perluasan Usaha
Semakin besar perluasan usaha perusahaan maka semakin berkurang dana yang dapat
dibayarkan untuk dividen.
4. Pengawasan Terhadap Perusahaan
 

 Dengan pembiayaan: apabila dibiayai dengan penjualan saham baru, ini akan melemahkan
kontrol dari kelompok saham dominan. Karena suara pemegang saham mayoritas berkurang.
Menurut J. Fred Weston dan Thomas Copeland (1998), faktor faktor yang mempengaruhi
dalam kebijakan dividen adalah:
1. Undang-Undang (UU)
Undang-undang menentukan bahwa dividen harus dibayar dari laba, baik laba tahun berjalan
maupun laba tahun lalu yang ada dalam pos “laba ditahan” dalam neraca.
2. Posisi Likuiditas
Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam aktiva yang dibutuhkan untuk menjalankan
usaha. Laba ditahan dari tahun-tahun lalu sudah diinvestasikan pada pabrik peralatan,
persediaan, dan aktiva lainnya. Laba tersebut tidak disimpan dalam bentuk kas.
3. Kebutuhan untuk Melunasi Hutang
Apabila perusahaan mengambil hutang untuk membiayai ekspansi atau untuk mengganti jenis
pembiayaan yang lain, perusahaan tersebut menghadapi 2 pilihan perusahaan dapat
membayar hutang tersebut pada soal jatuh tempo dan menggantikannya dengan jenis surat
berharga lainnya.
4. Tingkat Laba
Tingkat hasil pengembalian atas aktiva yang diharapkan akan menentukan pilihan relatif
untuk membayar laba tersebut dalam bentuk dividen pada pemegang saham atau
menggunakannya di perusahaan tersebut.
Bab 13
MODAL SAHAM DAN PERANAN BANKINVESTASI,HUTANG JANGKA PANJANG
,PEMBIAYAAN CAMPURAN &MERGER , DIVESTASI , PERUSAHAAN INDUK
DAN LEVERAGEBUYOUTS
A. Pengertian Modal Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau
badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas
yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang
menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar
penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Saham yang merupakan bukti pemilikan PT mempunyai beberapa hak sebagai berikut :
1) Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan perusahaan yaitu melalui
hak suara dalam rapat pemegang saham.
2) Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagi oleh
perusahaan.
3) Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan perusahaan agar proporsi pemilikan
saham masing – masing pemegang saham dapat tidak berubah.
4) Hak untuk menerima pembagian aktiva perusahaan dalam hal perusahaan dilikuidasi.
Apabila perusaan itu mengeluarkan satu saham maka seluruh pemegang saham
mempunyai hak yang sama,tetapi bila saham yang dikeluarkan itu lebih dari satu jenis maka
yang diberikan kepada masing – masing jenis berbeda, tergantung pada kontrak pengeluaran
saham yang disetujui.
Dalam akta pendirian perusahaan disebutkan jumlah lembar saham yang akan
dikeluarkan, jumlah yang sudah disetor dan nilai nominal saham adalah nilai yang tercantum
dalam tiap – tiap lembar saham,yaitu nilai yang ditetapkan untuk masing – masing lembar.
2.2 Jenis – Jenis Saham
Apabila perusahaan mengeluarkan satu macam saham maka saham – saham itu disebut
saham biasa (common stock). Apabila saham yang dikeluarkan itu 2 macam,yang satu adalah
saham biasa dan yang lain adalah saham prioritas (preferred stock).Berikut ini diuraikan
mengenai masing – masing jenis saham yaitu :
1. Saham biasa
Saham biasa adalah saham yang melunasinya dilakukan dalam urutan yang paling akhir
dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga risikonya adalah yang paling besar. Karena
risikonya besar, biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik maka dividen saham
biasa akan lebih besar daripada saham prioritas.
2. Saham prioritas
Saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya dihubungkan dengan pembagian
deviden dan pembagian aktiva pada saat perusahaan dilikuidasi. Dalam hal pembagian
deviden adalah bahwa deviden yang dibagi pertama kali harus dibagikan untuk saham
prioritas, kalau ada kelebihan baru dibagikan kepada pemegang saham biasa.
Ada beberapa kelebihan yang dimiliki saham prioritasnya yaitu :
a. Saham Prioritas Kumulatif dan tidak Kumulatif
Ø Saham prioritas kumulatif: adalah saham prioritas yang devidennya setiap tahun harus
dibayarkan kepada pemegang saham. Jika dalam suatu tahun deviden tidak dapat dibayar,
maka pada tahun-tahun berikutnya deviden yang belum dibayar harus dilunasi lebih dulu,
sehingga dapat mengadakan pembagian deviden untuk saham biasa.
Ø Saham prioritas tidak kumulatif: deviden tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayar tidak
perlu dilunasi pada tahun-tahun berikutnya. Jika akan membayar deviden untuk saham biasa,
kewajibannya hanya membayar deviden saham prioritas untuk tahun tersebut.
b. Saham prioritas berpartisipasi dan tidak berpartisipasi
Ø Saham prioritas berpartisipasi adalah : jika saham prioritas berhak atas deviden dengan
jumlah yang sama besar dengan saham biasa sesudah saham biasa mendapat deviden sebesar
persentase deviden saham prioritas.
Ø Saham prioritas tidak berpartisipasi adalah: saham prioritas akan mendapat deviden sampai
jumlah tertentu (dinyatakan dalam %) yang ditetapkan sesudah saham biasa mendapat
deviden dengan tarif yang sama dengan saham prioritas.
c. Saham Prioritas atas aktiva dan dividen pada saat likuidas
Saham dengan preferensi seperti ini pada saat likuidas akan tetap menerima dividen
yang belum bayar, walaupun saldo laba tidak dibagi mencukupi. Sesudah pelunasi
dividennya, saham prioritas ini dilunasi. Jika saldo laba tidak dibagi tidak mencukupi maka
pelunasan dividen dan nominal saham prioritas dilakukan dari modal yang disetor dari saham
yang biasa.
Saham biasa yang pelunasannya jatuh pada urutan terakhir akan menerima jumlah
pengembalian sebesar sisa modal disetor yang masih ada. Dapat terjadi sisanya nol sehingga
saham biasa tidak memperoleh pengembalian.
d. Saham prioritas yang dapat ditukar dengan Saham Biasa
kadang – kadang saham prioritas mempunyai preferensi dapat ditukar dengan saham
biasa pemegang saham prioritas jenis ini akan menukarkan sahamnya dengan saham biasa
dalam keadaan dividen yang dibagi untuk saham biasa tiap tahunnya lebih besar dari pada
dividen untuk saham prioritas.
Apabila keaadaan seperti yang disebutkan diatas diperkirakan akan berlangsung terus
maka lebih menguntungkan memiliki saham biasa dari pada saham prioritas karena saham
biasa mempunyai klaim yang tidak terbatas atas laba.
B. PERANAN BANK INVESTASI
Bank investasi melayani sejumlah tujuan di dunia finansial dan investasi, termasuk
penjaminan emisi saham baru, penanganan merger dan akuisisi, dan bertindak sebagai
penasihat keuangan.
Peran lain dari bank investasi mencakup pengelolaan aset untuk dana investasi besar dan
pengelolaan kekayaan pribadi untuk individu dengan nilai bersih tinggi. Beberapa bank
investasi utama termasuk Goldman Sachs, JPMorgan Chase dan Credit Suisse.
Salah satu peran utama bank investasi adalah menjadi perantara antara perusahaan dan
investor melalui penawaran umum perdana (initial public offering / IPO). Bank investasi
menyediakan layanan penjaminan emisi untuk menerbitkan saham baru ketika sebuah
perusahaan memutuskan untuk go public dan mencari dana ekuitas. Underwriting pada
dasarnya melibatkan bank investasi untuk membeli sejumlah saham baru yang disepakati,
yang kemudian dijual kembali melalui bursa efek.
Bagian dari pekerjaan bank investasi adalah mengevaluasi perusahaan dan menentukan harga
yang wajar untuk menawarkan saham biasa. IPO, terutama untuk perusahaan besar,
umumnya melibatkan lebih dari satu bank investasi. Dengan cara ini, risiko underwriting
menyebar ke beberapa bank, mengurangi eksposur bank tunggal dan memerlukan komitmen
keuangan yang relatif rendah terhadap IPO. Bank investasi juga bertindak sebagai penjamin
emisi untuk obligasi korporasi.
Pengertian Hutang Jangka Panjang
Paling tidak pada artikel ini akan dibahas mengenai Pengertian Hutang Jangka
Panjang dari berbagai sudut pandang. Meski demikian pengertian tersebut memiliki makna
satu dnegan lainnya hanya berbeda dalam penyampaiannya. Berikut pengertian hutang jangka
panjang :
1. Secara Umum
Hutang jangka panjang merupakan hutang yang dimiliki oleh perusahaan dan harus dilunasi
dalam waktu yang relatif lama. Jatuh tempo pelunasan hutang jangka panjang biasanya dalam
satu periode akuntansi yaitu satu tahun atau bahkan lebih.
Pembiayaan dalam rangka melunasi hutang jangka panjang tidak berasal dari aktiva lancar
seperti piutang dagang, investasi jangka pendek, kas perusahaan, ketersediaan stock produk
di gudang, dan berbagai aktiva lancar lainnya.
Pelunasan hutang jangka panjang umumnya dibayar dengan aktiva tidak lancar. Aktiva tidak
lancar ialah aset ataupun kekayaan yang dimiliki perusahaan dengan nilai waktu ekonomis
yang lama atau memiliki sifat permanen. Selain ast jangka panjang, aktiva tidak tetap ini
dalam satu tahun periode operasional tidak mudah habis.
Contoh dari aktivas tidak tetap adalah segala macam aset perusahaan seperti saham, inestasi
jangka panjang, dan lain-lain
2. Ilmu Akuntansi Keuangan Menengah
Berdasarkan ilmu akuntansi keuangan menengah, obligasi merupakan salah satu dalam
hutang jangka panjang. Obligasi adalah pinjaman perusahaan yang diperoleh dari pemilik
perusahaan lain.
Obligasi berbentuk surat utang jangka panjang dan diterbitkan oleh pemerintah maupun
perusahaan yang memiliki jumlah nominal dan waktu pelunasan tertentu. Waktu jatuh tempo
sudah ditetapkan bersama sebelumnya.
Berkebalikan dari saham, obligasi tidak memberi hak miliki pada orang yang memiliki surat
obligasi. Sedangkan saham memberi hak milik pada orang yang memegang surat kepemilikan
saham.
3. Kieso
Dinyatakan oleh Kieseo bahwasanya hutang jangka panjang merupakan kewajiban (hutang)
yang harus dipenuhi di masa yang akan datang. Pemenuhan hutang tersebut disebabkan
karena penundaan pelunasan hutang yang seharusnya dilaksanakan saat periode 1 tahun/ atau
lebih pada periode operasional perusahan.
Perbedaan hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek adalah terletak pada periode
pelunasannya atau jatuh tempo. Hutang jangka pendek harus dibayarkan dan diselesaikan
dalam jangka waktu kurang dari satu siklus/periode akuntansi yaitu kurang dari satu tahun.
Dapat disimpulkan maka perlu adnaya contoh perhitungan akuntansi hutang jangka panjang
maupun jangka pendek untuk lebih cermat dalam pemenuhan kewajiban keduanya.
Berdasarkan beberapa pengertian mengenai utang jangka panjang memiliki sebuah
kesimpulan. Hutang jangka panjang adalah suatu kewajiban suatu pihak kepada pihak lain
yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu periode akutansi (satu tahun).
Aktiva tidak lancar biasa digunakan dalam pelunasan utang jangka panjang meski kadang
dapat menggunakan kas. Pada akhir periode akuntansi, terdapat sebagian dair hutang jangka
panjang yang bertransformasi sebagai hutang jangka pendek. Oleh karenanya diperlukan cara
menghitung hutang jangka panjang atau penyesuaian hutang jangka panjang yang telah jatuh
tempo menjadi hutang jangka pendek.
Pembiaya campuran & Merger, Divestasi, Perusahaan induk dan Leverage Buyouts
adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah dengan adanya perubahan kapasitas kegiatan
tetapi perubahan jumlah biaya tersebut tidak proporsional dengan perubahan kapasitas
kegiatan. Contoh: biaya listrik, biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya
kendaraan, biaya telpon, dan sebagainya.
Metode Pemisahan Biaya Campuran ( semi variabel )
Terdapat empat metode yang bisa digunakan untuk memisahkan biaya variabel dan biaya
tetap, yaitu :
1.Metode Engineer (engineering method)
Metode Engineer adalah suatu metode pemisahan biaya campuran, yang digunakan bila
analisis biaya tidak mempunyai pengalaman di masa lalu. Metode ini diterapkan untuk
pemisahan biaya pertama kali, misalnya untuk perusahaan baru atau untuk jenis biaya baru.
Metode ini dikelompokkan menjadi dua yaitu :
a. metode penghentiaan kegiatan ( stand by method ), merupakan metoe pemisahaan
biaya, dengan menghentikan kegiatan operasi secara total dan penghentian ini dilakukan
dalam jangka waktu tertentu. Dengan metode penghentian kegiatan,maka seluruh kegiatan
operasi pada depertemen yang akan di nilai dihentikan selama jangka waktu tertentu,
misalnya satu bulan, dan pada saat operasi dihentikan akan bisa diketahui berapa biaya yang
harus dikeluarkan walaupun kegiatan tidak ada.
b. Metode Gerak dan Waktu (time and motion study method)
Metode ini merupakan metode yang bisa digunakan ahli teknik, analis biaya akan
mengadakan beberapa percobaan setiap unsur kegiatan dan dilakukan dalam beberapa waktu
tertentu.
2. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (High and Low Point Method)
Metode ini mempunyai cara dalam pemisahan biaya variabel dan biaya tetap sebagai
berikut:
a) Perusahaan memilih kapasitas tertinggi dan kapasitas terendah dari kegiatan operasinya.
b) Menghubungkan biaya pada saat kapasitas tertinggi dengan biaya kapasitas terendah.
c) Menghitung biaya variabel perunit kapasitas dengan rumus:
BT – BR
═ BVU
KT - KR
Notasi:
BT = Biaya pada kapasitas tertinggi
BR = Biaya pada kapasitas terendah
KT = Kapasitas tertinggi
KR = Kapasitas terendah
BVU = Biaya Variabel per unit
Menghitung biaya tetap total dengan rumus :
BTT ═ BT ─ (KT × BVU)
Pengertian Merger
Merger adalah proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan salah satu diantaranya
tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama
dankekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.
Seluruh proses merger biasanya dirahasiakan dari masyarakat umum, dan karyawan pada
perusahaan yang terlibat. Karena sebagian besar upaya merger tidak berhasil, dan
kebanyakan dirahasiakan, sulit untuk memperkirakan berapa banyak potensi merger terjadi
pada tahun tertentu.
Merger mungkin dicari karena beberapa alasan, beberapa di antaranya bermanfaat bagi para
pemegang saham, beberapa di antaranya tidak. Salah satu penggunaan merger, misalnya,
adalah untuk menggabungkan perusahaan yang sangat menguntungkan dengan perusahaan
yang bangkrut untuk menggunakan untuk mengimbangi keuntungan,dan untuk sementara
bertujuan memperluas perusahaan secara keseluruhan.
Peningkatan pangsa pasar merupakan salah satu tujuan merger, terutama antara perusahaan
besar. Dengan bergabung dengan pesaing utama, perusahaan dapat mendominasi pasar
dimana perusahaan tersebetu bersaing. Bentuk penggabungan ini dapat menyebabkan
masalah ketika dua perusahaan mendominasi bergabung, karena dapat memicu litigasi
mengenai hukum monopoli.
Tipe-Tipe Marger
Merger berdasarkan aktivitas ekonomik dapat diklasifikasikan dalam lima tipe, yaitu:
1. Merger Horisontal
Merger horisontal adalah merger antara dua atau lebih perusahaanyang bergerak
dalamindustri yang sama. Sebelum terjadi merger perusahaan-perusahaan ini bersaing satu
sama lain dalam pasar/industri yang sama. Salah satu tujuan utama merger danakuisisi
horisontal adalahuntuk mengurangi persaingan atau untuk meningkatkan efisiensi melalui
penggabungan aktivitas produksi,pemasaran dan distribusi, riset dan pengembangan dan
fasilitas administrasi. Efek dari merger horisontal ini adalah semakin terkonsentrasinya
struktur pasar pada industri tersebut.Apabila hanya terdapat sedikit pelaku usaha, maka
struktur pasar bisa mengarah pada bentuk oligopoli, bahkan akan mengarah pada monopoli.
1. Merger Vertikal
Merger vertikal adalah integrasi yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang
bergerak dalam tahapan-tahapan proses produksiatau operasi. Merger dan akuisisi tipe ini
dilakukan jika perusahaanyang berada pada industri hulu memasuki industri hilir atau
sebaliknya.Merger danakuisisi vertikal dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
bermaksud untuk mengintegrasikan usahanya terhadap pemasok dan/atau pengguna produk
dalam rangka stabilisasi pasokan dan pengguna.Tidak semua perusahaan memiliki bidang
usaha yang lengkap mulai dari penyediaan input sampai pemasaran. Untuk menjaminbahwa
pasokan input berjalan dengan lancar maka perusahaantersebut bisa mengakuisisi atau merger
dengan pemasok. Mergerdan akuisisi vertikalini dibagi dalam dua bentuk yaitu integrasi
kebelakang atau ke bawah (backward/downwardintegration) danintegrasi ke depan atau ke
atas (forward/upward integration).
1. Merger Konglomerat
Merger konglomerat adalah merger dua atau lebih perusahaan yang masing-masing bergerak
dalam industri yang tidak terkait. Mergerdan akuisisi konglomerat terjadi apabila sebuah
perusahaan berusaha mendiversifikasi bidang bisnisnya dengan memasukibidang bisnis yang
berbeda sama sekali dengan bisnis semula.Apabila merger dan akuisisi konglomerat ini
dilakukan secara terus menerus oleh perusahaan, maka terbentuklah sebuah konglomerasi.
Sebuah konglomerasi memiliki bidang bisnis yang sangat beragam dalam industri yang
berbeda.
1. Merger Ekstensi Pasar
Merger ekstensi pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan
untuk secara bersama-sama memperluas area pasar. Tujuan merger dan akuisisi ini terutama
untuk memperkuat jaringan pemasaran bagi produk masing-masing perusahaan.Merger dan
akusisi ekstensi pasar sering dilakukan oleh perusahan-perusahan lintas Negara dalam rangka
ekspansidan penetrasi pasar. Strategi ini dilakukan untuk mengakses pasar luar negeri dengan
cepat tanpa harus membangun fasilitas produksi dari awaldi negara yang akan dimasuki.
Merger dan akuisisi ekstensi pasar dilakukan untuk mengatasi keterbatasan ekspor karena
kurang memberikan fleksibilitas penyediaan produk terhadap konsumen luar negeri.
1. Merger Ekstensi Produk
Merger ekstensi produk adalah merger yang dilakukan oleh duaatau lebih perusahaanuntuk
memperluas lini produk masing-masing perusahaan. Setelah merger perusahaan
akanmenawarkanlebih banyak jenis dan lini produk sehingga akan menjangkau konsumen
yang lebih luas. Merger dan akuisisi ini dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan
departemen riset dan pengembangan masing-masing untuk mendapatkan sinergi melalui
efektivitas riset sehingga lebih produktif dalam inovasi.
Kelebihan Dan Kekurangan Merger
Kelebihan merger
Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding pengambilalihan
yang lain (Harianto dan Sudomo, 2001, p.641
Kekurangan Merger
Harus ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing perusahaan,sedangkan
untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama. (Harianto dan Sudomo,
2001, p.642)
DIVESTASI
Terdapat beberapa pengertian divestasi yang dikemukakan oleh para ahli,diantaranya Benson
et al. (1984) mengkategorikan divestasi sebagai sell-off dan spin-off. Sell-off adalah menjual
sebagian aset dari perusahaan induk, seperti anak perusahaan, divisi, atau lini produk kepada
perusahaan lain. Sedangkan spin-off terjadi ketika sebuah perusahaan mendistribusikan
seluruh saham biasa yang dimiliki pada sebuah anak cabang yang dikuasainya untuk
shareholder aslinya. Rosenfeld (1984) mendefinisikan divestasi sebagai sebuah langkah
perubahan portofolio aset perusahaan dengan cara melakukan sell-offs ataupun spin-offs aset
yang tidak diinginkan (bermanfaat lagi). Linn & Rozeft (1984) mendefinisikan sell-off
sebagai penjualan sub bagian, divisi, atau lini bisnis oleh suatu perusahaan ke perusahaan
lain. Sell-off merupakan bentuk sederhana dari divestiture, proses yang merupakan kontraksi
bagi perusahaan yang menjual namun menjadi alat untuk ekspansi bagi perusahaan yang
membelinya. Sudarsanam (1995) menyatakan bahwa divestasi merupakan kebalikan dari
pertumbuhan sebagai akibat akuisisi dengan cara menjual sebagian bisnisnya untuk alasan
yang berbeda-beda. Sedangkan Moin (2004) menyatakan bahwa
BAB 14
ANALISA KESEHATAN DANPREDIKSI KEBANGKRUTAN BADAN USAHS MILIH
SWASTA (BUMS) DAN BADANUSAHA MILIKNEGARA(BUMN) DAN CARA
MENGATASI NYA SECARAUMUM
 Kesulitan keuangan dan prediksi kebangktutan Kebangkrutan adalah kondisi keuangan
perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dalam jangka pendek (likuiditas atau
technical solvency) dan mengalami insolvency (debt > asset). Pengertian lainnya dapat
dikatakan bila total kewajiban melebihi total aktiva. Sebagai contoh di Indonesia tahun 1997-
an, puluhan bank mengalami kebangkrutan. Tetapi pemerintah tidak ingin bank-bank tsb
bangkrut maka diberikan bantuan (BLBI) yang sangat merugikan Negara dalam jumlah yang
sangat besar sehingga berdampak kepada perekonomian Indonesia sampai saat ini.
Pemerintah memberikan kredit BLBI karena menjaga kredibilitas pemerintah di mata
maryarakat dan dunia. Kondisi incolvency ada dua pilihan yaitu likuidasi(kebangkrutan) dan
reorganisasi (retrukturisasi).Hal-hal perusahaan dalam mengalami kebangkrutan al:
kegagalan dibidang manajemen, operasional, penyelewengan, bencana, persaingan yang
sangat tajam dan lainnya.
 Sebab-sebab kegagalan usaha dan perusahaan mengalami kesulitan keuangan : Kekurangan
pengalaman manajemen secara operasional dan tidak kompeten Kurangnya pengalaman
secara manajerial. Keseimbangan antara keuangan, produksi, pemasaran dan fungsi lainnya
tidak baik. Penyelewengan dan korupsi atau KKN. Bencana alam, tuntutan serikat buruh
yang berlebihan, pungli, dan lainnya Peraturan pemerintah yang memberatkan antara lain
kenaikan BBM,perpajakan dan lainnya. Karena persaingan yang sangat tajam antar
perusahaan sejenis. Mengalami kerugian terus menerus. Faktor-faktor lainnya.
 Metode Memprediksi Kebangkrutan 1. Analisis Rasio Keuangan 2. Z Score â Metode Altman
3. Shut Down Point â Shut Down Cost 4. Analisis Surat Keputusan MenNeg BUMN Note:
BUMS tidak menggunakan metode ke-4
 Analisis kebangkrutan 1. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Analisisnya dapat dibagi
dalam 2 hal yaitu: 1) Analisis Univariate Rasio-rasio diuji secara terpisah untuk mengetahui
penympangan Memperhatikan dengan teliti atas variabelitas al: pengaruh biaya tetap
berbanding pendapatan operasi (operation income) atau rasio FC/OI tidak baik dan pengaruh
Time Interest Earned (TIE) yang dibandingkan dengan laba (bunga lebih tinggi dari
laba).Penilaian prediksi kebangkrutan dapat juga dilakukan dengan menilai rasio-rasio
keuangan lainnya. 2) Analisis Multivariate. Analisis ini menggunakan 2 atau lebih varabelitas
kedalam satu persamaan. Contohnya model regresi: Y = a+a1X1+a2X2+â¦â¦+anXn Karena
data analisis regresi adalah masa lampau, maka diadakan analisis diskriminan dengan
menggunakan tehnik statistic.
 Analisis kebangkrutan Analisis kebangkrutan ini dipopulerkan oleh Edward I. Altman di New
York University pertengahan tahun 1960 menggunakan âanalisis diskriminanâ untuk
memprediksi kebangkrutan perusahaan. Altman adalah pioner memprediksi tentang
kebangkrutan.Altman menganalisis perusahaan besar di USA dengan 22 rasio keuangan,
tetapi hanya 5 rasio dominan dalam memprediksi perusahaan mengalami kebangkrutan atau
tidak. Analisis diskriminan/ kebangjrutan terdiri 3 tahap: a. Menyusun klasifikasi kelompok
bersifat mutually exclusive. Setiap kelompok dibedakan dengan satu distribusi peluang
(probability distribution) sesuai cirri-cirinya. b. Mengumpulkan data untuk pengamatan
dalam kelompok. c. Menurunkan kombinasi linier dari ciri-ciri tsb âpaling baikâ mendiskrimi
nasikannya (membedakannya) diantara kelompok âpaling baikâ, artinya kombinasi yg
meminumkan peluang ada kesalahan klasifikasi.
 Analisis kebangkrutan Altman Modelâs., fungsi Z (Zeta) Z=
,012X1+0,14X2+0,033X3+0,006X4+0,999X5 Dimana: X1 = Modal Kerja/Total Aset ( %)
X2= Laba ditahan/Total Aset (%) X3= Laba sebelum bunga dan pajak/Total Aset (%). X4=
(Nilai pasar Saham Biasa dan Saham Preferen) / Nilai Buku Total Utang. (%) X5 = Penjualan
/Total Aset.(kali)
 Analisis kebangkrutan Penggunaan model Altman ini untuk perusahaan yang âGo Publicâ,
karena kalau perusahaan tidak âGo Publicâ, nilai pasar saham tidak dapat dihitung dengan
teliti.Agar ini juga dapat digunakan untuk perusahaan âNon Go Publicâ Altman
menggantinya, menggunakan nilai buku (book value) Common Stock dan Preferred Stock,
kemudian model âDiskriminan Altmanâ, menjadi : Z= 0,717X1+0,847X2++3,107X3+ 0,42
X4 + 0,998 X5. Yang berbeda adalah kompenen X4 dari Market Value menjadi Book Value.
Score Z untuk memnentukan suatu perusahaan bangkrut atau tidak,yaitu; Z score: 1) Secara
Umum digunakan. a. 1.80 or less = Very high Probability of bankruptcy b. 1.81 â 2,70 = High
Probability of Bankruptcy. c. 2,71 â 2,99 = Possible Bankruptcy. d. 3 or above = Far from
being bankruptcy
 Analisis kebangkrutan 2) Menurut Book Value dan Market Value, Z score: Market Value
Book Value 1. Very High Probability of Bankruptcy 1,80 or less 1,20 or less 2. High
Probalbility Bankruptcy Z 1,81 -2,99 1,20 â2,90 3 Possible Bankrkuptcy Z> 2,99 2,90 4. Far
from being bankruptcy 3,00 above 3,00 above Kemudian Altman, mengembangkan 4 versi
variabel yang berlaku perusahaan public mapun pribadi, atau perusahaan manufaktur dan
jasa. Z = 6,56X1+ 3,26X2 +6,72X3 + 1,05X4. Dalam 4 versi ini, tidak tercatat total penjualan
dibagi total asset, sehingga analisisnya sempit bila dibanding dengan kedua model Altman
diatas. Dalam kuliah MKP, yang kita pakai adalah kedua model tsb diatas ( 5 versi atau dari
X1 s/d X5) dengan mengklasifiasikan perusahaan âGo public dan bukan Go publicâ.
 Contoh : Laporan keuangan Chrysler Company dalam $ jutaan a. Ikhtisar rugi-laba yang
berakhir tgl.31-12-200x Penjualan $12.005 Biaya-biaya (kecuali depresiasi dan bunga)
$12.710 Penyusutan $181 Bunga $215 Pajak penghasilan (kredit) $5 Rugi/laba bersih
($1.097) b. Neraca per 31 Desember 200X ( dlm juta) . Harta lancar 3.121 Hutang lancar $
3.232 Harta tetap 3.500 Hutang jk.panjang . 1.597 Harta lannya 14 Total hutang $ 4.829
Saham preferen $ 51 Saham biasa (66.7 jt lbr @ $8,50) $567 Modal disetor penuh $692 Laba
ditahan $496 Total modal sendiri $1.755 Jumlah Harta $6.635 Jumlah kewajiban dan modal
$6.635
 X1. = (CA-CL)/TA = ( 3.121 - 3.232)/6.635= - 1,67% X2 = RE/TA = 496/6.635 = 7,47% X3
= EBIT/TA = -880 / 6.635 = - 13,35% X4 = Nilai Pasar Modal Sendiri/T.Debt = (66,7
x8,50)/4.829 = 567/4.829 = 11,74% X5 = Sales/T.Asset = 12.005/6.635 = 1,8 kali. Z =
0,012(- 1,67) + 0,014(7,47) + 0,033 (-13.35)+ 0,006(11,74)+0,999(1,8) = 1,512
Dibandingkan Z (Zeta) Scorenya, Posisi Perusahaan berada antara 1,81 or less, berarti
perusahaan dalam konsisi Very High Probability Bankruptcy.
 Analisis Kebangkrutan 2. Badan Usaha Milik Negara ( BUMN). Untuk menilai kesehatan
atau kebangkrutan BUMN, sampai saat ini berlaku Keputusan Menteri Negara BUMN No:
100/MBU/2002/ tanggal 4 Juni 2002. Setiap BUMN harus membuat analisis kesehatan suatu
BUMN, yang dilaporkan ke Menteri BUMN. Dalam SK tersebut dikategorikan hal-hal
sebagai berikut:
 Analisis Kebangkrutan A. Tingkat kesehatan:BUMN 1. Sehat, terdiri dari : a. AAA apabila
total (TS) > 95 b. AA apabila 80
 A. Aspek Keuangan. Indikator dan Bobot Keuangan BUMN Non Infra Struktur RASIO 1.
ROE skor 2. ROI skor 3. KAS Skor 15
 RASIO 4. Rasio Lancar SKor 5. DSO Skor 6. TATO(%) Skor 125
 RASIO 7. Inventory turn over ( perputaran persediaan dalam hari) skor 8. Rasio total modal
terhadap total aktiva (%) Skor X
 B. Aspek Operasional. Baik Sekali (BS),Skor =100%x Bobot indikator ybs. Baik(B), Skor
=80%x indikator yang bersangkutan Cukup(C), Skor=50%x indikator yg bersangkutan
Kurang(K), skor=20%x indicator yg bersangkutan Baik Sekali, dsb artinya sekurang-
kurangnya mencapai standar normal atau di antara normal baik diukur dari segi
kualitas(waktu, mutu dsb) dan kuantitas (produktivitas,rendemen). Baik, artinya menedekati
standar normal atau sedikit di bawah standar normal namun telah menunjukkan perbaikan
baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Cukup, artinya masih jauh dari standar normal baik
diukur dari segi kualitas maupun segi kuantitas dan mengalami perbaikan dari segi kualitas
dan kuantitas. Kurang, artinya tidak tumbuh dan cukup jauh dari standar normal. Indikator
yang dinilai adalah unsure-unsur kegiatan yang dianggap paling dominant dalam menunjang
keberhasilan operasi sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
 Contoh perhitungan indikatornya: Indikator Bobot Nilai Skor Unsur pertim digunakan
bangan 1. Pelayanan kpd Turn Around time pelanggan dan waiting time dsb masyarakat 15 B
12 2. Peningkatan kualitas Peningkatan SDM 10 C 5 kesejahteraan Kaderisasi 3.
Research&Devmt. 10 B 8 Kepedulian manajemen Total 35 25 Data mengenai aspek
operasional ini umumnya diberikan oleh Persero BUMN.
 C. Aspek Administrasi(BUMN non infrastruktur) Laporan perhitungan tahunan Skor s/d
akhir bulan ke 4 3 s/d akhir bulan ke 5 2 lebih dari akhir bulan ke 5 0 Indikator yang dinilai
adalah: 1) Laporan Perhitungan Tahunan (LPT), kalau LPT diterima s/d akhir bulan ke 4,
maka nilai BUMN =3. 2) Rancangan Rencana Anggaran dan Anggaran Perusahaan (RKAP),
kalau diterima 2 bulan atau lebih cepat maka nilai BUMN= 3.
 3) Laporan Periodik, kalau diterima Dekom/Pengawas dan Pemegang saham atau Menteri
BUMN paling lambar 2 bulan setelah berakhirnya periode. Jumlah keterlambatan : Lebih
cepat sama dengan nol hari skor= 3, dan 0
 Contoh: BUMN , Persero âKFMâ, TBK, Non Infrastruktur,thn 2004. NERACA Persero
âKFMâ Audited ( Direvisi).Dalam Jutaan Rpa. Aktiva Lancar. Kas dan setara kas 316.592
Piutang usaha(net) +lainnya 160.458 Persediaan (net) 307.510 Aktiva lancar lainnya 86.419
Jumlah Aktiva lancar 870.979 Aktiva Tidak Lancar Piutang hubungan istimewa/dsb 71.643
Penyertaan saham 12.160 Aktiva tetap (net) 411.984. Jumlah Aktiva Tidak Lancar 495.787
Total Aktiva 1.366.766
 Kewajiban dan Ekuitas. Kewajiban Lancar. Hutang bank 41.368 Hutang usaha 216.325 Uang
muka pelanggan/pajak 284.656 Pinjaman jatuh tempo/pemerintah 15.542 Hutang lainnya
15.157 Jumlah Kewajiban Lancar 573.048 Kewajiban tidak lancar Pinjaman j.pjg.dari
Pemerintah 21.715 Kewajiban masa depan karyawan 17.547 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
39.262 Jumlah Kewajiban 612.310 Ekuitas. Modal saham @Rp.100.sebesar 20.000.000.000,
ditempatkan dan disetor penuh 555.400.000 555.400 Tambahan modal disetor/opsi 43.796
Selisih penilaian kembali aktiva tetap 44.852 Saldo laba ditahan 110.408 Jumlah Modal
Sham 754.456 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 1.366.766
 Persero âKFMâ LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Untuk Tahun Yg berakhir
tanggal 31 Desember 2004 Penjualan bersih 1.816.384 Bebab pokok penjualan 1.273.699
Laba kotor 542.685 Beban usaha Beban umum dan administrasi 454.028 Laba usaha 88.657
Penghasilan(beban) dan hasil investasi (12.121) Laba sebelum pajak 76.536 Beban
(penghasilan pajak) 33.607 Laba bersih 42.929 Laba Per Saham Dasar (EPS) 7,729
 Dihitung rasio-rasio keuangannya secara umum, maka hasilnya sbb: Rasio keuangan Tahun
2003 1. Rasio likuiditas a. Rasio lancar 1,52 x b. Rasio cepat 0,98x 2. Rasio Leverage a.
Rasio hutang 44,79% b. TIER 7,21x 3. Rasio Aktivitas. a. Perputaran Persediaan 4,75x b.
Collection Periode(CP)/DSO 31 hari c.Perputaran Aktiva Tetap 4,76x d.TATO(Perputaran
Total Aktiva) 1,51x 4. Rasio Profitabilitas. a. Profit margin/laba kotor 2,4% b. Kemampuan
dasar menghasilkan laba 6,5% c. ROA 3,14% d. ROE 5,7% e. ROI 10,90% Perhitungan ROI
= ( EBIT+Depresiasi)/Capital Employed.Capital Employed adalah total aktiva dikurangi
aktiva tetap. Dari neraca dan laba rugi dapat dihitung ROI = (76.536 + 18.440)/870.979
=10,90%
 5. Rasio Pasar. a Rasio harga per saham/EPS 28,5x b. Rasio Nilai Pasar/Nilai Buku 1,55x
Dari data diatas dapat menilai kesehatan BUMN,Tahun 2004 dari Persero â KFMâ , Audited,
dengan SK Menteri Negara BUMN No:100/MBU/2002 tgl. 4 Juni 2002 sbb: Dengan
menggunakan bobot dan skor diatas. Uraian Nilai Skor 1.Aspek Keuangan 1.1. ROE 6,15%
8,5 1.2.ROI 10,90% 9 1.3. Cash ratio 55,25 5 1.4. Current Ration 151,99 5 1.5. Collection
Priode(CP) 32 hari 5 1.6 Perputaran persediaan 62 hari 4,5 1.7 TATO 134,58% 5 1.8 TotaL
Modal sendiri terhadap aktiva 50,81% 8,5 Sub total 50,5
 2.Aspek Operasional. 2.1. Produktivitas SDM(rp.juta) 5 2.2. Kontribusi penjualan Produk
baru 5 2.3 Reseach & Development (R&D) 5 Sub total 15 Â 3.Aspek Adminisrasi. 3.1.
Laporan Perhitungan tahunan 3 3.2. Rancangan RKAP 3 3.3. Laporan periodic 3 3.4 Kinerja
PUKK a. Efektivitas penyaluran 3 b. Tkt kolektibiltas Penggunaan Pinjaman 3 Sub Total 15 .
TOTAL SKOR 80,50 . Sesuai dengan skor yang ditetapkan oleh pemerintah maka Perseroâ
KFMâ dalam keadaan SEHAT. Dengan kategori âAAâ, karena berada 80>TS>=â95. Angka
Total Skor(TS) 80,50 berada di kategori tersebut diatas.
 Analisis Shut Down Point Memprediksi Kebangkrutan â Penutupan Usaha Alat yang dipakai
adalah Cash BEP (Shut Down Point) Pada titik impas tidak ada laba dan tidak selalu
perusahaan ditutup pada kondisi BEP karena perusahaan masih mendapatkan sisa uang.
Biaya yang timbul pada suatu periode adalah biaya tunai (memerlukan pengeluaran uang =
out of pocket cost) dan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran uang (sunk cost atau
penyusutan). Shut Down Cost (SDC) adalah beban tetap yang harus dibayar oleh perusahaan
walaupun perusahaan tidak melakukan aktivitas. Perusahaan yang tidak ada kegiatannya
seperti pabarik harus membayar gaji saptam, asuransi gedung,abonemen listrik, air dan
lainnya. Shut Down Point (SDP) adalah jumlah satuan barang yang harus dijual agar dapat
menutup biaya tunai. SDP grafiknya hamper sama dengan cash break event point. SDP = F /
contirbution margin per unit. Dapat dikatakan bahwa penutupan usaha dapat dilakukan pada
saat titik impas kas terus menerus yaitu pada saat jumlah penjualan dengan biaya tunai atau
pada saat titik impas kas. Grafik titik impas kas dapat dipakai sebagai gambaran SDP dalam
Q dan rupiah/dolar.
 Cash BEP dan Penutupan Usaha
 Alternatif-Alternatif Mengatasi Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan Perusahaan. 1.
Pemecahan Secara Informal, dilakukan dengan : a. Dilakukan dengan segera bila keadaan
belum begitu parah(early warning system). b. Melakukan âExtension (perpanjangan) âyaitu
melakukan negosiasi dengan kreditor dan pemasok untuk memperpanjang jatuh tempoh utang
c. Composition (Komposisi) yaitu melakukan negosiasi dengan kreditor/pemasok untuk dapat
mengurangi besarnya tagihan, atau klaim hutang dari 100% menjadi 60%. d. Melakukan
likuidasi, jika nilai likuidasi lebih besar dibandingkan dengan âgoing concern atau terus
menerursâ, bila perusahaan dilikuidasi secara formal. e. Melakukan merger/concolidation
dengan perusahaan lainnya.
 2. Pemecahan Secara Formal. dilakukan dengan
 a. Kesulitan keuangan sudah parah, kreditor dan pemasok ingin ada jaminan keamanan
dananya dan keadilan secara hukum.
 b. Bila nilai perusahaan > Nilai perusahaan dilikuidasi, maka dilakukan
reorganisasi,mengubah struktur modal dengan perubahan komposisi (composition) .
 c. Jika Nilai Perusahaan < Nilai Perusahaan dilikuidasi, maka dilakukan likuidasi lebih baik
dengan menjual aset-aset kemudian dibayarkan kepada kreditur dan pemasok dibawah
pengawasan pihak ketiga.
 d. Retrukturisasi untuk dapat âbernafas legaâ, suatu cara untuk mengurangi beban-beban
yang menghimpit perusahaan atau âcollapseâ untuk meringankan beban keuangan yang tetap
(beban bunga). Retrukturisasi dapat dilakukan dengan âExtension dan Compositionâ
 Kebaikan perbaikan dengan alternative Formal ada 2 hal penting yaitu: a. COMMON
POOL, Asumsikan perusahaan dengan nilai utang kepada 14 kreditor/pemasok masing-
masing $ 2 juta atau $ 28 juta. Nilai pasar perusahaan hanya $ 23 juta, dan kalau dilikuidasi
asetnya hanya dapat dijual sebesar $ 18 juta. Kondisi perusahaan sudah âcollapseâ tidak dapat
membayar utang-utangnya, dan kreditor meminta agar perusahaan dibangkrutkan.
âKebangkrutan pada salah seorang kreditor/pemasok dapat mengakibatkan kebangkrutan
krediotor lainnya, atau kebangkrutan perusahaan secara keseluruhan, hal inilah disebut
âCommon Poolâ..Kalau dilikuidasi nilanya $ 18 juta Hanya untuk 9 kreditor, sedangkan 5
kreditor tidak dapat apa- apa Kalau perusahaan tidak dilikuidasi, perusahaan masih dapat
beroperasi dan utang masih dapat dibayarkan kepada 14 kreditur ( keseluruhan), hal ini
diikuiti dengan masuknya kreditor sebgai manajemen perusahaan... Masalahnya apakah
kreditor bersedia atau tidak ?
 b. HOLD OUT. Contoh diatas, perusahaan dapat menyakinkan kreditor/pemasoknya maka
dilakukan âretrukturisasiâ.Utang lama ( $ 2 juta setiap kreditor) diganti dengan â utang baruâ,
asumsikan dari $ 2 juta turun menjadi $ 1,7 juta, sehingga jumlah utang 14 kriditur = 14 x $
1,5juta = $ 21 juta, bandingkan dengan nilai pasar perusahaan $ 23 juta. Jika seorang atau
lebih tidak setuju dengan kondisi tsb diatas dan dia tetap menuntut haknya 100% ditambah
jasa bunganya 10%, maka haknya menjadi $2,2 juta.. Kalau ini terjadi, maka kreditor yang
lainnya juga ingin mendapatkan hal yang sama. Kreditor-kreditor ingin menjadi kelompok
terakhir ( HOLD âOUT) untuk mendapatkan haknya plus bunga, maka restrukturisasi gagal.
Jadi semakin kecil kreditor semakin mudah âhold outâ
 * Nilai Perusahaan. Untuk menilai perusahaan dilakukan dengan reorgnisasi. a. Misalkan
kurator/pihak penilai memprediksi/ memperkirakan setelah reorganisasi mampu
menghasilkan pendapatan bersih per tahun $ 20 juta.Tingkat kapitalisasi sebesar $ 20%. Nilai
perusahaan = $ 20 juta/0,2= $100 jt. b. Menentukan struktur modal yang baru. Kompenen
Jumlah Utang $ 10 juta Utang disubordinasikan 5 Saham preferen 5 Saham biasa 20 . Total $
40 juta.
 Diadakan negosiasi dengan kreditor/pemasok dengan kurator dan hasilnya: 1). Sebesar 50% â
utang diturunkan statusnya menjadi utang disubordinasikanâ 2). Sebesar 50% yang
disubordinasikan statusnya diturunkan menjadi saham preferen. 3). Sebsar 50% saham
preferen statusnya diturunkan menjadi saham biasa. Struktur Modal Baru. Kompenen Jumlah
Utang $ 5 juta Utang disubordinasikan 7,5 Saham Preferen 5 Saham Biasa 2,5 Total $ 20
juta.
 Dalam kondisi diatas, Pemegang Saham yang lama tidak dapat apa-apa. Mungkin saja,
Pemegang Saham Lama (PSL) dapat bagian, andaikata setiap kreditor/pemasok bersedia
memberikan $ 1 juta kepada PSL. Maka PSL akan menerima sebesar $ 3 juta. Kalau ini
terjadi maka struktur modal baru ke dua adalah: 1) Sebesar $ 4 juta utang lama diturunkan
statusnya menjadi utang yang disubordinasikan. 2) Sebesar 50% utang disubordinasikan
(setelah dikurangi bagian pemegang saham lama) statusnya diturunkan menjadi saham
preferen. 3)Â Sebesar 50% saham pereferen (setelah dikurangi bagian pemegang saham
lama) statusnya diturunkan menjadi saham biasa. Struktur Modal yang Baru ke II Kompenen
Jumlah Utang $ 5 juta Utang disubordinasikan 6 Saham preferen 4 Saham biasa 5 . Total $ 20
juta Saham biasa $ 5 juta ini terdiri dari $ 3 juta pemegang saham lama dan $ 2 juta
pemegang saham preferen lama.
 > Alternatif menyehatkan "Persero BUMNâ Campur tangan Pemerintah, dengan memberikan
dana untuk modal kerja dan investasi, subsidi dengan persetujuan DPR. Contohnya: Merpati
Nusantara, Garuda Indonesia, PLN dan lainnya. Melakukan reorganisasi, struktur organisasi,
mengganti manajemen, melakukan Pensiun Muda, pengurangan karyawan dan lainnya.
Melakukan âConcolidationâ seperti Bank Mandiri terdiri dari bank-bank pemerintah lainnya.
Melakukan âCost Reductionâ disegala bidang dengan konsekuen Restrukturisasi,
rescheduling utang-utang (Compososition dan Extension) kepada kreditor dengan bunga
relatif rendah dengan jaminan pemeritnah.Penilaian kembali struktur modal baru. Pemerintah
tidak banyak campur tangan dalam BUMN Membentuk Strategic Business Unit untuk âprofit
centerâ, RS Pertamina, RS Pelni, Garuda Maintenance Facility dan lainnya.. Melakukan
evaluasi kontrak-kontrak yang merugikan Persero dan menjual asset yang tidak langsung
berhubungan dengan operasi perusahaan, contoh menjual rumah-rumah dinas dllnya.
Mengundang âInvestor asing dan dalam negeriâ untuk membeli saham Persero, kecuali
Persero sangat strategis, PLN, Garuda Indonesia dan lainnya. Melakukan aliansi strategi
dengan perusahaan asing. Dan lainnya. Contoh : Likuidasi dan Reorganisasi.

More Related Content

What's hot

Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasiAnalisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasist r.y
 
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis ProfitabilitasPengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis ProfitabilitasRani Widianti
 
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279agus niar nazara niar nazara
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas lindaLinda wati
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uastarmidi_saputra
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2wid ya
 
Bahan ajar manajemen keuangan
Bahan ajar manajemen keuanganBahan ajar manajemen keuangan
Bahan ajar manajemen keuanganRezaSutriyono
 
Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Lia Ivvana
 
modul managemen keuangan
modul managemen keuanganmodul managemen keuangan
modul managemen keuanganHaidar Bashofi
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I roslinais
 
Tugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiTugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiMIFTAHULHADI7
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1wid ya
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)doni wijaya
 
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuangan
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuanganEk4245 bab 4_perencanaan_keuangan
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuanganThubby's Hubbyy
 

What's hot (18)

Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasiAnalisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
Analisis laporan keuangan - analisis aktivitas investasi
 
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis ProfitabilitasPengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
 
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas linda
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
 
Resume UAS
Resume UASResume UAS
Resume UAS
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
 
Bahan ajar manajemen keuangan
Bahan ajar manajemen keuanganBahan ajar manajemen keuangan
Bahan ajar manajemen keuangan
 
Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20
 
modul managemen keuangan
modul managemen keuanganmodul managemen keuangan
modul managemen keuangan
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I
 
Tugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiTugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadi
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
 
Akuntansi keuangan
Akuntansi keuanganAkuntansi keuangan
Akuntansi keuangan
 
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuangan
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuanganEk4245 bab 4_perencanaan_keuangan
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuangan
 
Resume uas 1
Resume uas 1Resume uas 1
Resume uas 1
 

Similar to Struktur Modal, Leverage, dan Kebijakan Dividen

penganggaran di akuntansi manajemen
penganggaran di akuntansi manajemenpenganggaran di akuntansi manajemen
penganggaran di akuntansi manajemenFitri Bersahabat
 
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdfPerkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdfssuser4522cc
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uasAlifah05
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas lindaLinda wati
 
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1yalifadli98
 
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)Dian Anggita
 
Budgeting for Planning And Control
Budgeting for Planning And ControlBudgeting for Planning And Control
Budgeting for Planning And ControlMegawati -
 
Tugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keuTugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keuPermataShary
 
Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisTugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisRiky Obicha
 
Tugas budgeting for planning and control
Tugas budgeting for planning and controlTugas budgeting for planning and control
Tugas budgeting for planning and controlRifqaQanitahAmalia
 
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaMengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaAjeng Pipit
 
Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1mufliah R
 
Budgeting, product costing, and foreign exchange risk management
Budgeting, product costing, and foreign exchange risk managementBudgeting, product costing, and foreign exchange risk management
Budgeting, product costing, and foreign exchange risk managementNirwan Suparwan
 

Similar to Struktur Modal, Leverage, dan Kebijakan Dividen (20)

Tugas uas
Tugas uasTugas uas
Tugas uas
 
penganggaran di akuntansi manajemen
penganggaran di akuntansi manajemenpenganggaran di akuntansi manajemen
penganggaran di akuntansi manajemen
 
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdfPerkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
Perkuliahan 11 - Manajemen Keuangan.pdf
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uas
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas linda
 
Capital Budgeting
Capital BudgetingCapital Budgeting
Capital Budgeting
 
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
 
Present
PresentPresent
Present
 
Resume uas 1
Resume uas 1Resume uas 1
Resume uas 1
 
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)
 
Budgeting for Planning And Control
Budgeting for Planning And ControlBudgeting for Planning And Control
Budgeting for Planning And Control
 
Tugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keuTugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keu
 
Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisTugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar Bisnis
 
BAB 11.pptx
BAB 11.pptxBAB 11.pptx
BAB 11.pptx
 
Tugas budgeting for planning and control
Tugas budgeting for planning and controlTugas budgeting for planning and control
Tugas budgeting for planning and control
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uas
 
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang DikelolaMengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola
 
Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1Resume 2 manajemen keuangan 1
Resume 2 manajemen keuangan 1
 
Budgeting, product costing, and foreign exchange risk management
Budgeting, product costing, and foreign exchange risk managementBudgeting, product costing, and foreign exchange risk management
Budgeting, product costing, and foreign exchange risk management
 
Makalah manajemen 2
Makalah  manajemen 2Makalah  manajemen 2
Makalah manajemen 2
 

Recently uploaded

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

Struktur Modal, Leverage, dan Kebijakan Dividen

  • 1. BAB 9 . Teknik PenganggaranBarang Modal(CapitalBudgeting) Pengertian Capital Budgetingmerupakanprosesevaluasi danpemilihaninvestasijangkapanjangyangkonsisten terhadapmaksimalisasi tujuanperusahaan. Motif Capital Budgeting Pengembangan produkbaruataupembelianaktivabaru Penguranganbiayadenganmengganti aktivayangtidakefisien Modernisasi atasaktivatetap PrinsipDasarProsesPenganggaranModal Penganggaranmodal padadasarnyaadalahaplikasi prinsipyangmengatakanbahwaperusahaan harus menghasilkankeluaranataumenyelenggarakankegiatanbisnissedemikianrupasehinggahasil imbuh(marginal revenue)produksamadenganbiayaimbuhnya(marginal cost). Prinsipini dalamkerangkapenganggaranmodal berarti bahwaperusahaanharus melakukan tambahaninvestasi sedemikianrupasehinggaperolehanimbuh(marginalreturns) investasi itusama denganbiayaimbuhnya.Daftarberbagai proyekinvestasidari hasil yangtertinggi hinggayang terendahmencerminkankebutuhanperusahaanakanmodal untukinvestasi. Biayaimbuhdari berbagai daftar investasi itumemberipetunjuktentangupayaperusahaanuntuk memperolehtambahanmodal gunamembiayaiinvestasi.Biayaimbuhmodal berarti sejumlahbiaya yang harusditanggungolehperusahaanuntukmemperolehdanadari luar(misalnyameminjamatau menjual sahamdanbiayatumbal/opportunitycostdari danasendiri yangdapatdiperoleh. PentingnyaPenganggaranModal Dana yang dikeluarkanakanterikatuntukjangkawaktupanjang. Investasi dalamaktivatetapmenyangkutharapanterhadaphasil penjualandi waktuyang akan datang Pengeluarandanauntukkeperluantersebutbiasanyameliputi jumlahyangbesar.
  • 2. Penganggaranmodal yangefektif akanmenaikkanketepatanwaktudankualitasdari penambahan aktiva. Tahap – tahapPenganggaranModal Biayaproyekharusditentukan Manajemenharusmemperkirakanalirankasygdiharapkandari proyek,termasuknilai akhiraktiva Resikodari alirankasproyekharusdiestimasi. Denganmengetahui resikodari proyek,manajemenharusmenentukanbiayamodal yangtepat untukmendiskonalirankasproyek Denganmenggunakannilai waktuuang,alirankasmasukyangdiharapkandigunakanuntuk memperkirakannilai aktiva. Nilai sekarangdari alirankasyg diharapkandibandingkandenganbiayanya. Manfaat PenganggaranModal Untuk mengetahui kebutuhandanayanglebihterperinci,karenadanayang terikatjangkawaktunya lebihdari satutahun. Agar tidakterjadi overinvesmentatauunderinvesment Dapat lebihterperinci,karenadanasemakinbanyakdan dalamjumlahyangsangatbesar. Mencegahterjadinyakesalahandalamdecisionmaking.
  • 3. BAB 10 ARUS KAS DAN RESIKO PROYEKSI Pengertian Arus Kas Arus Kas adalah sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuksebagai akibat dari aktivitas perusahaan. Dengan kata lain adalah aliran kas yangterdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaanserta berapa saldonya setiap periode.Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalammengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kitamiliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagimenjadi tiga yaitu 1.Fungsi Likuiditas Yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-haridan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada penguranganinvestasi awal. 2.Fungsi Anti Inflasi Yaitu dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan padadaya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat. 3. Capital Growth Yaitu dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangankekayaan dengan jangka waktu relatif panjang Arus Kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjaditiga kelompok, yaitu: 1.Arus KasOperasional (Operational CashFlow) Yaitu, merupakan Aliran Kas Operasional yang meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan secara riil yang berkaitan dengan kegiatanoperasi, Operational Cash In Flow (OCIF) meliputi penerimaan hasil penjualan tunai, hasil pengumpulan piutang,dan penerimaan laba perusahaan. Sedangka n
  • 4. Operational Cash Out Flow (OCOF) meliputi biaya-biaya produksi dan biaya- biaya operasi perusahaan. Biaya produksi terdiri atas pembelian bahan baku dan bahan penol ong, biayaupah pekerja langsung, dan biaya overhead pabrik (biaya produksi taklangsung); termasuk pembayaran hutang kepada pemasok bahan. Biayaoperasi meliputi biaya administrasi dan umum, seperti biaya gaji pimpinan dan karyawan, biaya rekening listrik, telepon, air (PAM), biaya pemasaran, serta biaya pajak. Tabel 1: Format Pencatatan Arus Kas Operasional Harian per Bulan Tanggal ……………Bulan………. Tahun………. Catatan:1. Saldo Lebih hanya diisi apabila Total OCIF lebih besar daripada Total OCOF2. Saldo Kurang hanya diisi apabila Total OCIF lebih kecil daripada Total OCOF Tabel 2: Format Pencatatan Arus KasOperasional Rekapitulasi Bulanan Bulan………. Tahun………. Tgl. Perkiraan OCIF Nilai (Rp) Tgl. Perkiraan OCOF Nilai (Rp) 1 12 2 … … dst
  • 5. 31 31SALDO KURANG SALDO LEBIHJUMLAH JUMLAH Catatan : 1. Saldo Lebih hanya diisi apabila Total OCIF lebih besar daripada Total OCOF2. Saldo Kurang hanya diisi apabila Total OCIF lebih kecil daripada Total OCOF3. Tanggal ditulis lengkap selama satu bulan, dari tanggal 1 hingga 30 atau 31Apabila tidak terjadi transaksi pada tanggal tertentu, perkiraan dikosongkan.
  • 6. Bab 11 Biaya modal Biaya modal adalah biaya riil yang harus ditanggung perusahaan karena digunakannya modal yang digunakan untuk berinvestasi. Karena sifatnya sebagai biaya, maka biaya modal juga diartikan sebagai batas minimum tingkat hasil yang harus dicapai perusahaan (minimum required rate of return) agar perusahaan tidak dinyatakan merugi. Perhitungan biaya modal secara keseluruhan (overall cost of capital) bertujuan, utamanya, untuk menentukan biaya modal dalam hal penganggaran modal (capital budgeting). Konsep ini mengarah pada Weighted Average Cost of Capital (WACC), yaitu batas untuk mengevaluasi apakah proyek-proyek memiliki tingkat pengembalian yang lebih baik. Dari namanya, WACC merupakan biaya modal tertimbang dari berbagai sumber modal sesuai dengan komposisi masing-masing. Dengan demikian, rumus dari WACC adalah : Untuk mengestimasikan WACC, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memutuskan tipe modal yang mana yang digunakan. Mengingat CoC utamanya digunakan dalam proses pembuatan keputusan investasi jangka panjang, fokus pembahasan adalah pada perhitungan CoC yang digunakan untuk pengambilan keputusan dalam hal capital budgeting. Asumsi yang berlaku dalam pembahasan investasi jangka panjang adalah sumber modal yang bersifat jangka pendek, digunakan untuk menunjang jalannya operasi perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan umumnya menggunakan short-term liabilities sebagai sumber dana bagi working capital yang bersifat siklus atau musiman. Dengan demikian, hutang jangka pendek tidak termasuk dalam perhitungan CoC yang digunakan dalam konteks capital budgeting, dan mempertimbangkan penggunaan long-term debt, saham preferen dan modal sendiri (saham biasa plus laba ditahan) sebagai sumber utama modal bagi kepentingan ekspansi. Jadi sumber modal jangka panjang itulah yang termasuk dalam perhitungan WACC. Untuk itu, untuk menentukan WACC perlu perhitungan biaya modal masing-masing sumber modal secara individual. Beberapa hal yang berhubungan dengan Cost of Capital adalah :
  • 7.  Cost of Debt  Cost of Preferred Stock  Cost of Common Stock  Cost of Retained Earning  Weighted Average Cost of Capital (WACC)  Weighted Marginal Cost of Capital (WMCC)
  • 8. Bab 12 Struktur modal dan leverage &kebijakandividen 2.1 Menjelaskan Leverage, Struktur Modal, dan Kebijakan Dividen 1. LEVERAGE A. Pengertian Leverage 1. Penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. (menurut manajemen keuangan) 2. Pengguna aktiva atau dana dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau membayar beban tetap. (Bambang Riyanto (2001:375)). B. Tujuan Penggunaan Leverage untuk meningkatkan dan memaksimalkan kekayaan dari pemilik perusahaan itu sendiri. untuk memenuhi kebutuhan dana, dapat menggunakan modal sendiri dan juga dari hutang atau modal pinjaman. Menggunakan modal dari pinjaman harus membayar bunga secara rutin yang merupakan beban tetap. Leverage timbul karena perusahaan menggunakan aktiva tetap yang menyebabkan harus membayar biaya tetap dan menggunakan hutang yang harus membayar biaya bunga atau beban tetap. C. Jenis- jenis Leverage 1. Operating Leverage (Pengungkit Operasi) Penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk mengukur biaya tetap dan variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas. Leverage opererasi dapat mengukur perubahan pendapatan atau penjualan terhadap keuntungan operasi perusahaan. Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:327) Operating leverage diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional. Operating leverage ditentukan oleh hubungan antara sales revenue yang diperoleh perusahaan dengan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Analisis operating leverage dapat membantu pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan sejauh mana peningkatan penjualan berpengaruh terhadap laba operasi perusahaan. Besar kecilnya operating leverage diukur dengan degree of operating leverage (DOL), yaitu diukur dengan rumus : 2. Financial Leverage (Pengungkit Keuangan) Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:332) besarnya beban tetap keuangan yang digunakan oleh perusahaan beban tetap keuangan tersebut biasanya berasal dari pembayaran bunga untuk utang yang digunakan oleh perusahaan. Leverage keuangan mengukur pengaruh perubahan keuangan operasi terhadap perubahan pendapatan bagi pemegang saham yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pendapatan per lembar saham. Oleh karena itu leverage keuangan berkaitan dengan laba perusahaan sebelum bunga dan pajak serta pendapatan saham biasa per lembar. Finansial leverage dibedakan menjadi 2 yaitu : DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT % PERUBAHAN PENJUALAN
  • 9.  Financial structure (struktur keuangan) : menunjukkan bagaimana perusahaan membelanjai aktivanya. Financial structure tampak ada neraca sebelah kredit, yang terdiri atas utang lancar, utang jangka panjang dan modal.  Capital structure (struktur modal) : merupakan bagian dari struktur keuangan yang hanya menyangkut pembelanjaan yang sifatnya permanen atau jangka panjang. Struktur modal ditunjukkan oleh komposisi: utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa dan laba ditahan. 2.2 STRUKTUR MODAL A. Pengertian struktur modal Menurut manajemen keuangan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri. Teori struktur modal menjelaskan kebijakan pembelanjaan jangka panjang dapat mempengaruhi nilai modal perusahaan, biaya modal perusahaan, dan harga pasar saham perusahaan. Pada bab ini digunakan tiga macam tingkat pengembalian atau kapitalisasi, yaitu : tingkat pengembalian utang (kd), saham biasa (k’ₑ) dan tingkat pengembalian perusahaan secara keseluruhan (kₒ). Kd = F/B = beban bunga tahunan/nilai pasar utang Keterangan : Kd = tingkat pendapatan utang perusahaan atau biaya modal utang. Kₑ = E/S = laba yg tersedia bagi pemegang saham/nilai pasar saham Keterangan : Kₑ = tingkat pendapatan saham biasa atau biaya modal saham biasa. Kₒ = O/V = laba bersih operasi/b+s Keterangan : Kₒ = tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan V = B + S = Nilai total perusahaan Tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan atau biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan : Kₒ = Kd b/b+s + Kₒ s/b+s 3. KEBIJAKAN DIVIDEN Teori Kebijakan Dividen Terdapat 2 teori tentang kebijakan dividen menjelaskan bagaimana pengaruh besar kecilnya dividen payout rasio (DPR) terhadap harga pasar saham. Adapun kedua teori tersebut adalah: 1. Dividend Irrelevance Theory Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM). kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan. (MM) berpendapat bahwa, nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan (earning power) dan resiko bisnis, sedangkan cara mengambil arus pendapatan menjadi dividend an laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Asumsi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller adalah  Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan pribadi.  Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham.  Leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya modal.  Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang prospek perusahaan.
  • 10.  Pendistribusian pendapatan antara dividen dan laba ditahan tidak berpengaruh terhadap biaya sendiri.  Kebijakan penganggaran modal independen dengan kebijakan dividen. 2. Bird In-The Hand Theory Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner. Berdasarkan bird in-the hand theory, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Artinya, jika dividen yang dibagikan perusahaan lebih besar, maka harga pasar saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya hal itu terjadi karena pembagian dividen dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi investor. 3.2 Menjelaskan Pendekatan Struktur Modal Terdapat 3 pendekatan struktur modal yaitu : 1. Pendekatan Tradisional (Traditional Approach) mengemukakan ada struktur modal optimal dan perusahaan dapat meningkatkan nilai total perusahaan dengan mempergunakan jumlah utang (leverage keuangan) tertentu. Struktur modal dapat berubah-ubah agar dapat diperoleh nilai perusahaan yang optimal. Semisal contoh perusahaan mempergunakan utang yang semakin besar dapat menurunkan biaya modalnya (kₒ) dan meningkatkan nilai perusahaan. Walaupun pemegang saham meningkatkan tingkat kapitalisasi saham (kₑ) karena meningkatnya resiko bagi pemegang saham, peningkatkan tersebut tidak melebihi manfaat yang diperoleh dari penggunaan utang yang biayanya (kd) lebih murah. 2. Pendekatan Laba Bersih Operasi (Net Operating Income Approach)pendekatan ini mengasumsikan biaya modal perusahaan (ko) tetap pada berbagai tingkat leverage. Anggap 3. Pendekatan Modigliani-Miller Position (Mm) mendukung hubungan antara struktur modal dengan biaya modal sebagaimana yang dijelaskan berdasarkan pendekatan laba bersih operasi yang menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi biaya modal perusahaan dan juga tidak mempengaruhi nilai perusahaan. 3.3 Menjelaskan Pembayaran Dividen Adapun jenis-jenis pembayaran dividen antara lain: 1. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividen) Pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham dan diberikan secara tunai sesuai dengan dividen yang didapatkan oleh para pemegang saham. Ada beberapa kebijakan dalam pembayaran dividen secara tunai a. Kebijakan pembayaran dividen stabil artinya, dividen akan dibayarkan secara tetap perlembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh perusahaan berfluktuasi. b. Kebijakan pembayaran dividen yang meningkat artinya perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan jumlah yang slalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil. c. Kebijakan pembayaran dividen dengan rasio yang konstan artinya, perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan. d. Kebijakan pembayaran dividen regular yang rendah ditambah ekstra artinya perusahaan akan membayarkan dividen kepada pemegang saham dengan cara perusahaan menentukan jumlah pembayaran dividen per lembar yang dibagikan kecil, kemudian ditambah dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu.
  • 11. 2. Pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen) Pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti kas dividen. Ada beberapa jenis pembayaran dividen dalam bentuk saham : a. Pembayaran dividen dalam bentuk pemecahan saham (stock split) artinya, saat harga pasar saham perusahaan terlalu tinggi, biasanya perusahaan mengambil kebijakan untuk meningkatkan jumlah lembar saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil. Sehingga dividen diinvestasikan dalam bentuk pemecahan saham yang mengakibatkan jumlah saham para pemegang saham meningkat. Dengan begitu harga saham perusahaan dapat menyesuaikan dengan harga pasar saham saat itu. b. Pembayaran dividen dalam bentuk pembelian kembali saham (repurchase stock) artinya, perusahaan juga dapat membayarka dividen dalam bentuk membeli kembali (sebagian)saham pemegang saham. Hal ini ditujukan untuk menaikkan keuntungan para pemegang saham dan mengurangi jumlah lembar saham yang dimiliki perusahaan. 2.4 Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden Beberapa faktor yang menentukan dan mempengaruhi dalam pembuatan kebijkan dividen menurut Dr. Dermawan Sjahrial, M.M.(2002) antara lain: 1. Posisi likuiditas perusahaan Semakin kuat posisi likuiditas perusahaan maka semakin besar dividen yang dibayarkan. 2. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar hutang maka sisanya yang digunakan untuk membayar dividen semakin kecil. 3. Rencana Perluasan Usaha Semakin besar perluasan usaha perusahaan maka semakin berkurang dana yang dapat dibayarkan untuk dividen. 4. Pengawasan Terhadap Perusahaan     Dengan pembiayaan: apabila dibiayai dengan penjualan saham baru, ini akan melemahkan kontrol dari kelompok saham dominan. Karena suara pemegang saham mayoritas berkurang. Menurut J. Fred Weston dan Thomas Copeland (1998), faktor faktor yang mempengaruhi dalam kebijakan dividen adalah: 1. Undang-Undang (UU) Undang-undang menentukan bahwa dividen harus dibayar dari laba, baik laba tahun berjalan maupun laba tahun lalu yang ada dalam pos “laba ditahan” dalam neraca. 2. Posisi Likuiditas Laba ditahan biasanya diinvestasikan dalam aktiva yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha. Laba ditahan dari tahun-tahun lalu sudah diinvestasikan pada pabrik peralatan, persediaan, dan aktiva lainnya. Laba tersebut tidak disimpan dalam bentuk kas.
  • 12. 3. Kebutuhan untuk Melunasi Hutang Apabila perusahaan mengambil hutang untuk membiayai ekspansi atau untuk mengganti jenis pembiayaan yang lain, perusahaan tersebut menghadapi 2 pilihan perusahaan dapat membayar hutang tersebut pada soal jatuh tempo dan menggantikannya dengan jenis surat berharga lainnya. 4. Tingkat Laba Tingkat hasil pengembalian atas aktiva yang diharapkan akan menentukan pilihan relatif untuk membayar laba tersebut dalam bentuk dividen pada pemegang saham atau menggunakannya di perusahaan tersebut.
  • 13. Bab 13 MODAL SAHAM DAN PERANAN BANKINVESTASI,HUTANG JANGKA PANJANG ,PEMBIAYAAN CAMPURAN &MERGER , DIVESTASI , PERUSAHAAN INDUK DAN LEVERAGEBUYOUTS A. Pengertian Modal Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Saham yang merupakan bukti pemilikan PT mempunyai beberapa hak sebagai berikut : 1) Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan perusahaan yaitu melalui hak suara dalam rapat pemegang saham. 2) Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagi oleh perusahaan. 3) Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan perusahaan agar proporsi pemilikan saham masing – masing pemegang saham dapat tidak berubah. 4) Hak untuk menerima pembagian aktiva perusahaan dalam hal perusahaan dilikuidasi. Apabila perusaan itu mengeluarkan satu saham maka seluruh pemegang saham mempunyai hak yang sama,tetapi bila saham yang dikeluarkan itu lebih dari satu jenis maka yang diberikan kepada masing – masing jenis berbeda, tergantung pada kontrak pengeluaran saham yang disetujui. Dalam akta pendirian perusahaan disebutkan jumlah lembar saham yang akan dikeluarkan, jumlah yang sudah disetor dan nilai nominal saham adalah nilai yang tercantum dalam tiap – tiap lembar saham,yaitu nilai yang ditetapkan untuk masing – masing lembar. 2.2 Jenis – Jenis Saham Apabila perusahaan mengeluarkan satu macam saham maka saham – saham itu disebut saham biasa (common stock). Apabila saham yang dikeluarkan itu 2 macam,yang satu adalah
  • 14. saham biasa dan yang lain adalah saham prioritas (preferred stock).Berikut ini diuraikan mengenai masing – masing jenis saham yaitu : 1. Saham biasa Saham biasa adalah saham yang melunasinya dilakukan dalam urutan yang paling akhir dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga risikonya adalah yang paling besar. Karena risikonya besar, biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik maka dividen saham biasa akan lebih besar daripada saham prioritas. 2. Saham prioritas Saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya dihubungkan dengan pembagian deviden dan pembagian aktiva pada saat perusahaan dilikuidasi. Dalam hal pembagian deviden adalah bahwa deviden yang dibagi pertama kali harus dibagikan untuk saham prioritas, kalau ada kelebihan baru dibagikan kepada pemegang saham biasa. Ada beberapa kelebihan yang dimiliki saham prioritasnya yaitu : a. Saham Prioritas Kumulatif dan tidak Kumulatif Ø Saham prioritas kumulatif: adalah saham prioritas yang devidennya setiap tahun harus dibayarkan kepada pemegang saham. Jika dalam suatu tahun deviden tidak dapat dibayar, maka pada tahun-tahun berikutnya deviden yang belum dibayar harus dilunasi lebih dulu, sehingga dapat mengadakan pembagian deviden untuk saham biasa. Ø Saham prioritas tidak kumulatif: deviden tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayar tidak perlu dilunasi pada tahun-tahun berikutnya. Jika akan membayar deviden untuk saham biasa, kewajibannya hanya membayar deviden saham prioritas untuk tahun tersebut. b. Saham prioritas berpartisipasi dan tidak berpartisipasi Ø Saham prioritas berpartisipasi adalah : jika saham prioritas berhak atas deviden dengan jumlah yang sama besar dengan saham biasa sesudah saham biasa mendapat deviden sebesar persentase deviden saham prioritas. Ø Saham prioritas tidak berpartisipasi adalah: saham prioritas akan mendapat deviden sampai jumlah tertentu (dinyatakan dalam %) yang ditetapkan sesudah saham biasa mendapat deviden dengan tarif yang sama dengan saham prioritas. c. Saham Prioritas atas aktiva dan dividen pada saat likuidas Saham dengan preferensi seperti ini pada saat likuidas akan tetap menerima dividen yang belum bayar, walaupun saldo laba tidak dibagi mencukupi. Sesudah pelunasi
  • 15. dividennya, saham prioritas ini dilunasi. Jika saldo laba tidak dibagi tidak mencukupi maka pelunasan dividen dan nominal saham prioritas dilakukan dari modal yang disetor dari saham yang biasa. Saham biasa yang pelunasannya jatuh pada urutan terakhir akan menerima jumlah pengembalian sebesar sisa modal disetor yang masih ada. Dapat terjadi sisanya nol sehingga saham biasa tidak memperoleh pengembalian. d. Saham prioritas yang dapat ditukar dengan Saham Biasa kadang – kadang saham prioritas mempunyai preferensi dapat ditukar dengan saham biasa pemegang saham prioritas jenis ini akan menukarkan sahamnya dengan saham biasa dalam keadaan dividen yang dibagi untuk saham biasa tiap tahunnya lebih besar dari pada dividen untuk saham prioritas. Apabila keaadaan seperti yang disebutkan diatas diperkirakan akan berlangsung terus maka lebih menguntungkan memiliki saham biasa dari pada saham prioritas karena saham biasa mempunyai klaim yang tidak terbatas atas laba. B. PERANAN BANK INVESTASI Bank investasi melayani sejumlah tujuan di dunia finansial dan investasi, termasuk penjaminan emisi saham baru, penanganan merger dan akuisisi, dan bertindak sebagai penasihat keuangan. Peran lain dari bank investasi mencakup pengelolaan aset untuk dana investasi besar dan pengelolaan kekayaan pribadi untuk individu dengan nilai bersih tinggi. Beberapa bank investasi utama termasuk Goldman Sachs, JPMorgan Chase dan Credit Suisse. Salah satu peran utama bank investasi adalah menjadi perantara antara perusahaan dan investor melalui penawaran umum perdana (initial public offering / IPO). Bank investasi menyediakan layanan penjaminan emisi untuk menerbitkan saham baru ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk go public dan mencari dana ekuitas. Underwriting pada dasarnya melibatkan bank investasi untuk membeli sejumlah saham baru yang disepakati, yang kemudian dijual kembali melalui bursa efek. Bagian dari pekerjaan bank investasi adalah mengevaluasi perusahaan dan menentukan harga yang wajar untuk menawarkan saham biasa. IPO, terutama untuk perusahaan besar,
  • 16. umumnya melibatkan lebih dari satu bank investasi. Dengan cara ini, risiko underwriting menyebar ke beberapa bank, mengurangi eksposur bank tunggal dan memerlukan komitmen keuangan yang relatif rendah terhadap IPO. Bank investasi juga bertindak sebagai penjamin emisi untuk obligasi korporasi. Pengertian Hutang Jangka Panjang Paling tidak pada artikel ini akan dibahas mengenai Pengertian Hutang Jangka Panjang dari berbagai sudut pandang. Meski demikian pengertian tersebut memiliki makna satu dnegan lainnya hanya berbeda dalam penyampaiannya. Berikut pengertian hutang jangka panjang : 1. Secara Umum Hutang jangka panjang merupakan hutang yang dimiliki oleh perusahaan dan harus dilunasi dalam waktu yang relatif lama. Jatuh tempo pelunasan hutang jangka panjang biasanya dalam satu periode akuntansi yaitu satu tahun atau bahkan lebih. Pembiayaan dalam rangka melunasi hutang jangka panjang tidak berasal dari aktiva lancar seperti piutang dagang, investasi jangka pendek, kas perusahaan, ketersediaan stock produk di gudang, dan berbagai aktiva lancar lainnya. Pelunasan hutang jangka panjang umumnya dibayar dengan aktiva tidak lancar. Aktiva tidak lancar ialah aset ataupun kekayaan yang dimiliki perusahaan dengan nilai waktu ekonomis yang lama atau memiliki sifat permanen. Selain ast jangka panjang, aktiva tidak tetap ini dalam satu tahun periode operasional tidak mudah habis. Contoh dari aktivas tidak tetap adalah segala macam aset perusahaan seperti saham, inestasi jangka panjang, dan lain-lain 2. Ilmu Akuntansi Keuangan Menengah Berdasarkan ilmu akuntansi keuangan menengah, obligasi merupakan salah satu dalam hutang jangka panjang. Obligasi adalah pinjaman perusahaan yang diperoleh dari pemilik perusahaan lain. Obligasi berbentuk surat utang jangka panjang dan diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan yang memiliki jumlah nominal dan waktu pelunasan tertentu. Waktu jatuh tempo sudah ditetapkan bersama sebelumnya.
  • 17. Berkebalikan dari saham, obligasi tidak memberi hak miliki pada orang yang memiliki surat obligasi. Sedangkan saham memberi hak milik pada orang yang memegang surat kepemilikan saham. 3. Kieso Dinyatakan oleh Kieseo bahwasanya hutang jangka panjang merupakan kewajiban (hutang) yang harus dipenuhi di masa yang akan datang. Pemenuhan hutang tersebut disebabkan karena penundaan pelunasan hutang yang seharusnya dilaksanakan saat periode 1 tahun/ atau lebih pada periode operasional perusahan. Perbedaan hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek adalah terletak pada periode pelunasannya atau jatuh tempo. Hutang jangka pendek harus dibayarkan dan diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari satu siklus/periode akuntansi yaitu kurang dari satu tahun. Dapat disimpulkan maka perlu adnaya contoh perhitungan akuntansi hutang jangka panjang maupun jangka pendek untuk lebih cermat dalam pemenuhan kewajiban keduanya. Berdasarkan beberapa pengertian mengenai utang jangka panjang memiliki sebuah kesimpulan. Hutang jangka panjang adalah suatu kewajiban suatu pihak kepada pihak lain yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu periode akutansi (satu tahun). Aktiva tidak lancar biasa digunakan dalam pelunasan utang jangka panjang meski kadang dapat menggunakan kas. Pada akhir periode akuntansi, terdapat sebagian dair hutang jangka panjang yang bertransformasi sebagai hutang jangka pendek. Oleh karenanya diperlukan cara menghitung hutang jangka panjang atau penyesuaian hutang jangka panjang yang telah jatuh tempo menjadi hutang jangka pendek. Pembiaya campuran & Merger, Divestasi, Perusahaan induk dan Leverage Buyouts adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah dengan adanya perubahan kapasitas kegiatan tetapi perubahan jumlah biaya tersebut tidak proporsional dengan perubahan kapasitas kegiatan. Contoh: biaya listrik, biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya telpon, dan sebagainya. Metode Pemisahan Biaya Campuran ( semi variabel )
  • 18. Terdapat empat metode yang bisa digunakan untuk memisahkan biaya variabel dan biaya tetap, yaitu : 1.Metode Engineer (engineering method) Metode Engineer adalah suatu metode pemisahan biaya campuran, yang digunakan bila analisis biaya tidak mempunyai pengalaman di masa lalu. Metode ini diterapkan untuk pemisahan biaya pertama kali, misalnya untuk perusahaan baru atau untuk jenis biaya baru. Metode ini dikelompokkan menjadi dua yaitu : a. metode penghentiaan kegiatan ( stand by method ), merupakan metoe pemisahaan biaya, dengan menghentikan kegiatan operasi secara total dan penghentian ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Dengan metode penghentian kegiatan,maka seluruh kegiatan operasi pada depertemen yang akan di nilai dihentikan selama jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan, dan pada saat operasi dihentikan akan bisa diketahui berapa biaya yang harus dikeluarkan walaupun kegiatan tidak ada. b. Metode Gerak dan Waktu (time and motion study method) Metode ini merupakan metode yang bisa digunakan ahli teknik, analis biaya akan mengadakan beberapa percobaan setiap unsur kegiatan dan dilakukan dalam beberapa waktu tertentu. 2. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (High and Low Point Method) Metode ini mempunyai cara dalam pemisahan biaya variabel dan biaya tetap sebagai berikut: a) Perusahaan memilih kapasitas tertinggi dan kapasitas terendah dari kegiatan operasinya. b) Menghubungkan biaya pada saat kapasitas tertinggi dengan biaya kapasitas terendah. c) Menghitung biaya variabel perunit kapasitas dengan rumus: BT – BR ═ BVU KT - KR Notasi: BT = Biaya pada kapasitas tertinggi BR = Biaya pada kapasitas terendah KT = Kapasitas tertinggi KR = Kapasitas terendah
  • 19. BVU = Biaya Variabel per unit Menghitung biaya tetap total dengan rumus : BTT ═ BT ─ (KT × BVU) Pengertian Merger Merger adalah proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan salah satu diantaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dankekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut. Seluruh proses merger biasanya dirahasiakan dari masyarakat umum, dan karyawan pada perusahaan yang terlibat. Karena sebagian besar upaya merger tidak berhasil, dan kebanyakan dirahasiakan, sulit untuk memperkirakan berapa banyak potensi merger terjadi pada tahun tertentu. Merger mungkin dicari karena beberapa alasan, beberapa di antaranya bermanfaat bagi para pemegang saham, beberapa di antaranya tidak. Salah satu penggunaan merger, misalnya, adalah untuk menggabungkan perusahaan yang sangat menguntungkan dengan perusahaan yang bangkrut untuk menggunakan untuk mengimbangi keuntungan,dan untuk sementara bertujuan memperluas perusahaan secara keseluruhan. Peningkatan pangsa pasar merupakan salah satu tujuan merger, terutama antara perusahaan besar. Dengan bergabung dengan pesaing utama, perusahaan dapat mendominasi pasar dimana perusahaan tersebetu bersaing. Bentuk penggabungan ini dapat menyebabkan masalah ketika dua perusahaan mendominasi bergabung, karena dapat memicu litigasi mengenai hukum monopoli. Tipe-Tipe Marger Merger berdasarkan aktivitas ekonomik dapat diklasifikasikan dalam lima tipe, yaitu: 1. Merger Horisontal
  • 20. Merger horisontal adalah merger antara dua atau lebih perusahaanyang bergerak dalamindustri yang sama. Sebelum terjadi merger perusahaan-perusahaan ini bersaing satu sama lain dalam pasar/industri yang sama. Salah satu tujuan utama merger danakuisisi horisontal adalahuntuk mengurangi persaingan atau untuk meningkatkan efisiensi melalui penggabungan aktivitas produksi,pemasaran dan distribusi, riset dan pengembangan dan fasilitas administrasi. Efek dari merger horisontal ini adalah semakin terkonsentrasinya struktur pasar pada industri tersebut.Apabila hanya terdapat sedikit pelaku usaha, maka struktur pasar bisa mengarah pada bentuk oligopoli, bahkan akan mengarah pada monopoli. 1. Merger Vertikal Merger vertikal adalah integrasi yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam tahapan-tahapan proses produksiatau operasi. Merger dan akuisisi tipe ini dilakukan jika perusahaanyang berada pada industri hulu memasuki industri hilir atau sebaliknya.Merger danakuisisi vertikal dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang bermaksud untuk mengintegrasikan usahanya terhadap pemasok dan/atau pengguna produk dalam rangka stabilisasi pasokan dan pengguna.Tidak semua perusahaan memiliki bidang usaha yang lengkap mulai dari penyediaan input sampai pemasaran. Untuk menjaminbahwa pasokan input berjalan dengan lancar maka perusahaantersebut bisa mengakuisisi atau merger dengan pemasok. Mergerdan akuisisi vertikalini dibagi dalam dua bentuk yaitu integrasi kebelakang atau ke bawah (backward/downwardintegration) danintegrasi ke depan atau ke atas (forward/upward integration). 1. Merger Konglomerat Merger konglomerat adalah merger dua atau lebih perusahaan yang masing-masing bergerak dalam industri yang tidak terkait. Mergerdan akuisisi konglomerat terjadi apabila sebuah perusahaan berusaha mendiversifikasi bidang bisnisnya dengan memasukibidang bisnis yang berbeda sama sekali dengan bisnis semula.Apabila merger dan akuisisi konglomerat ini dilakukan secara terus menerus oleh perusahaan, maka terbentuklah sebuah konglomerasi. Sebuah konglomerasi memiliki bidang bisnis yang sangat beragam dalam industri yang berbeda. 1. Merger Ekstensi Pasar
  • 21. Merger ekstensi pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan untuk secara bersama-sama memperluas area pasar. Tujuan merger dan akuisisi ini terutama untuk memperkuat jaringan pemasaran bagi produk masing-masing perusahaan.Merger dan akusisi ekstensi pasar sering dilakukan oleh perusahan-perusahan lintas Negara dalam rangka ekspansidan penetrasi pasar. Strategi ini dilakukan untuk mengakses pasar luar negeri dengan cepat tanpa harus membangun fasilitas produksi dari awaldi negara yang akan dimasuki. Merger dan akuisisi ekstensi pasar dilakukan untuk mengatasi keterbatasan ekspor karena kurang memberikan fleksibilitas penyediaan produk terhadap konsumen luar negeri. 1. Merger Ekstensi Produk Merger ekstensi produk adalah merger yang dilakukan oleh duaatau lebih perusahaanuntuk memperluas lini produk masing-masing perusahaan. Setelah merger perusahaan akanmenawarkanlebih banyak jenis dan lini produk sehingga akan menjangkau konsumen yang lebih luas. Merger dan akuisisi ini dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan departemen riset dan pengembangan masing-masing untuk mendapatkan sinergi melalui efektivitas riset sehingga lebih produktif dalam inovasi. Kelebihan Dan Kekurangan Merger Kelebihan merger Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding pengambilalihan yang lain (Harianto dan Sudomo, 2001, p.641 Kekurangan Merger Harus ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama. (Harianto dan Sudomo, 2001, p.642) DIVESTASI
  • 22. Terdapat beberapa pengertian divestasi yang dikemukakan oleh para ahli,diantaranya Benson et al. (1984) mengkategorikan divestasi sebagai sell-off dan spin-off. Sell-off adalah menjual sebagian aset dari perusahaan induk, seperti anak perusahaan, divisi, atau lini produk kepada perusahaan lain. Sedangkan spin-off terjadi ketika sebuah perusahaan mendistribusikan seluruh saham biasa yang dimiliki pada sebuah anak cabang yang dikuasainya untuk shareholder aslinya. Rosenfeld (1984) mendefinisikan divestasi sebagai sebuah langkah perubahan portofolio aset perusahaan dengan cara melakukan sell-offs ataupun spin-offs aset yang tidak diinginkan (bermanfaat lagi). Linn & Rozeft (1984) mendefinisikan sell-off sebagai penjualan sub bagian, divisi, atau lini bisnis oleh suatu perusahaan ke perusahaan lain. Sell-off merupakan bentuk sederhana dari divestiture, proses yang merupakan kontraksi bagi perusahaan yang menjual namun menjadi alat untuk ekspansi bagi perusahaan yang membelinya. Sudarsanam (1995) menyatakan bahwa divestasi merupakan kebalikan dari pertumbuhan sebagai akibat akuisisi dengan cara menjual sebagian bisnisnya untuk alasan yang berbeda-beda. Sedangkan Moin (2004) menyatakan bahwa
  • 23. BAB 14 ANALISA KESEHATAN DANPREDIKSI KEBANGKRUTAN BADAN USAHS MILIH SWASTA (BUMS) DAN BADANUSAHA MILIKNEGARA(BUMN) DAN CARA MENGATASI NYA SECARAUMUM  Kesulitan keuangan dan prediksi kebangktutan Kebangkrutan adalah kondisi keuangan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dalam jangka pendek (likuiditas atau technical solvency) dan mengalami insolvency (debt > asset). Pengertian lainnya dapat dikatakan bila total kewajiban melebihi total aktiva. Sebagai contoh di Indonesia tahun 1997- an, puluhan bank mengalami kebangkrutan. Tetapi pemerintah tidak ingin bank-bank tsb bangkrut maka diberikan bantuan (BLBI) yang sangat merugikan Negara dalam jumlah yang sangat besar sehingga berdampak kepada perekonomian Indonesia sampai saat ini. Pemerintah memberikan kredit BLBI karena menjaga kredibilitas pemerintah di mata maryarakat dan dunia. Kondisi incolvency ada dua pilihan yaitu likuidasi(kebangkrutan) dan reorganisasi (retrukturisasi).Hal-hal perusahaan dalam mengalami kebangkrutan al: kegagalan dibidang manajemen, operasional, penyelewengan, bencana, persaingan yang sangat tajam dan lainnya.  Sebab-sebab kegagalan usaha dan perusahaan mengalami kesulitan keuangan : Kekurangan pengalaman manajemen secara operasional dan tidak kompeten Kurangnya pengalaman secara manajerial. Keseimbangan antara keuangan, produksi, pemasaran dan fungsi lainnya tidak baik. Penyelewengan dan korupsi atau KKN. Bencana alam, tuntutan serikat buruh yang berlebihan, pungli, dan lainnya Peraturan pemerintah yang memberatkan antara lain kenaikan BBM,perpajakan dan lainnya. Karena persaingan yang sangat tajam antar perusahaan sejenis. Mengalami kerugian terus menerus. Faktor-faktor lainnya.  Metode Memprediksi Kebangkrutan 1. Analisis Rasio Keuangan 2. Z Score â Metode Altman 3. Shut Down Point â Shut Down Cost 4. Analisis Surat Keputusan MenNeg BUMN Note: BUMS tidak menggunakan metode ke-4  Analisis kebangkrutan 1. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Analisisnya dapat dibagi dalam 2 hal yaitu: 1) Analisis Univariate Rasio-rasio diuji secara terpisah untuk mengetahui penympangan Memperhatikan dengan teliti atas variabelitas al: pengaruh biaya tetap berbanding pendapatan operasi (operation income) atau rasio FC/OI tidak baik dan pengaruh Time Interest Earned (TIE) yang dibandingkan dengan laba (bunga lebih tinggi dari laba).Penilaian prediksi kebangkrutan dapat juga dilakukan dengan menilai rasio-rasio keuangan lainnya. 2) Analisis Multivariate. Analisis ini menggunakan 2 atau lebih varabelitas kedalam satu persamaan. Contohnya model regresi: Y = a+a1X1+a2X2+â¦â¦+anXn Karena data analisis regresi adalah masa lampau, maka diadakan analisis diskriminan dengan menggunakan tehnik statistic.  Analisis kebangkrutan Analisis kebangkrutan ini dipopulerkan oleh Edward I. Altman di New York University pertengahan tahun 1960 menggunakan âanalisis diskriminanâ untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan. Altman adalah pioner memprediksi tentang kebangkrutan.Altman menganalisis perusahaan besar di USA dengan 22 rasio keuangan, tetapi hanya 5 rasio dominan dalam memprediksi perusahaan mengalami kebangkrutan atau tidak. Analisis diskriminan/ kebangjrutan terdiri 3 tahap: a. Menyusun klasifikasi kelompok bersifat mutually exclusive. Setiap kelompok dibedakan dengan satu distribusi peluang (probability distribution) sesuai cirri-cirinya. b. Mengumpulkan data untuk pengamatan dalam kelompok. c. Menurunkan kombinasi linier dari ciri-ciri tsb âpaling baikâ mendiskrimi
  • 24. nasikannya (membedakannya) diantara kelompok âpaling baikâ, artinya kombinasi yg meminumkan peluang ada kesalahan klasifikasi.  Analisis kebangkrutan Altman Modelâs., fungsi Z (Zeta) Z= ,012X1+0,14X2+0,033X3+0,006X4+0,999X5 Dimana: X1 = Modal Kerja/Total Aset ( %) X2= Laba ditahan/Total Aset (%) X3= Laba sebelum bunga dan pajak/Total Aset (%). X4= (Nilai pasar Saham Biasa dan Saham Preferen) / Nilai Buku Total Utang. (%) X5 = Penjualan /Total Aset.(kali)  Analisis kebangkrutan Penggunaan model Altman ini untuk perusahaan yang âGo Publicâ, karena kalau perusahaan tidak âGo Publicâ, nilai pasar saham tidak dapat dihitung dengan teliti.Agar ini juga dapat digunakan untuk perusahaan âNon Go Publicâ Altman menggantinya, menggunakan nilai buku (book value) Common Stock dan Preferred Stock, kemudian model âDiskriminan Altmanâ, menjadi : Z= 0,717X1+0,847X2++3,107X3+ 0,42 X4 + 0,998 X5. Yang berbeda adalah kompenen X4 dari Market Value menjadi Book Value. Score Z untuk memnentukan suatu perusahaan bangkrut atau tidak,yaitu; Z score: 1) Secara Umum digunakan. a. 1.80 or less = Very high Probability of bankruptcy b. 1.81 â 2,70 = High Probability of Bankruptcy. c. 2,71 â 2,99 = Possible Bankruptcy. d. 3 or above = Far from being bankruptcy  Analisis kebangkrutan 2) Menurut Book Value dan Market Value, Z score: Market Value Book Value 1. Very High Probability of Bankruptcy 1,80 or less 1,20 or less 2. High Probalbility Bankruptcy Z 1,81 -2,99 1,20 â2,90 3 Possible Bankrkuptcy Z> 2,99 2,90 4. Far from being bankruptcy 3,00 above 3,00 above Kemudian Altman, mengembangkan 4 versi variabel yang berlaku perusahaan public mapun pribadi, atau perusahaan manufaktur dan jasa. Z = 6,56X1+ 3,26X2 +6,72X3 + 1,05X4. Dalam 4 versi ini, tidak tercatat total penjualan dibagi total asset, sehingga analisisnya sempit bila dibanding dengan kedua model Altman diatas. Dalam kuliah MKP, yang kita pakai adalah kedua model tsb diatas ( 5 versi atau dari X1 s/d X5) dengan mengklasifiasikan perusahaan âGo public dan bukan Go publicâ.  Contoh : Laporan keuangan Chrysler Company dalam $ jutaan a. Ikhtisar rugi-laba yang berakhir tgl.31-12-200x Penjualan $12.005 Biaya-biaya (kecuali depresiasi dan bunga) $12.710 Penyusutan $181 Bunga $215 Pajak penghasilan (kredit) $5 Rugi/laba bersih ($1.097) b. Neraca per 31 Desember 200X ( dlm juta) . Harta lancar 3.121 Hutang lancar $ 3.232 Harta tetap 3.500 Hutang jk.panjang . 1.597 Harta lannya 14 Total hutang $ 4.829 Saham preferen $ 51 Saham biasa (66.7 jt lbr @ $8,50) $567 Modal disetor penuh $692 Laba ditahan $496 Total modal sendiri $1.755 Jumlah Harta $6.635 Jumlah kewajiban dan modal $6.635  X1. = (CA-CL)/TA = ( 3.121 - 3.232)/6.635= - 1,67% X2 = RE/TA = 496/6.635 = 7,47% X3 = EBIT/TA = -880 / 6.635 = - 13,35% X4 = Nilai Pasar Modal Sendiri/T.Debt = (66,7 x8,50)/4.829 = 567/4.829 = 11,74% X5 = Sales/T.Asset = 12.005/6.635 = 1,8 kali. Z = 0,012(- 1,67) + 0,014(7,47) + 0,033 (-13.35)+ 0,006(11,74)+0,999(1,8) = 1,512 Dibandingkan Z (Zeta) Scorenya, Posisi Perusahaan berada antara 1,81 or less, berarti perusahaan dalam konsisi Very High Probability Bankruptcy.  Analisis Kebangkrutan 2. Badan Usaha Milik Negara ( BUMN). Untuk menilai kesehatan atau kebangkrutan BUMN, sampai saat ini berlaku Keputusan Menteri Negara BUMN No: 100/MBU/2002/ tanggal 4 Juni 2002. Setiap BUMN harus membuat analisis kesehatan suatu BUMN, yang dilaporkan ke Menteri BUMN. Dalam SK tersebut dikategorikan hal-hal sebagai berikut:  Analisis Kebangkrutan A. Tingkat kesehatan:BUMN 1. Sehat, terdiri dari : a. AAA apabila total (TS) > 95 b. AA apabila 80  A. Aspek Keuangan. Indikator dan Bobot Keuangan BUMN Non Infra Struktur RASIO 1. ROE skor 2. ROI skor 3. KAS Skor 15  RASIO 4. Rasio Lancar SKor 5. DSO Skor 6. TATO(%) Skor 125
  • 25.  RASIO 7. Inventory turn over ( perputaran persediaan dalam hari) skor 8. Rasio total modal terhadap total aktiva (%) Skor X  B. Aspek Operasional. Baik Sekali (BS),Skor =100%x Bobot indikator ybs. Baik(B), Skor =80%x indikator yang bersangkutan Cukup(C), Skor=50%x indikator yg bersangkutan Kurang(K), skor=20%x indicator yg bersangkutan Baik Sekali, dsb artinya sekurang- kurangnya mencapai standar normal atau di antara normal baik diukur dari segi kualitas(waktu, mutu dsb) dan kuantitas (produktivitas,rendemen). Baik, artinya menedekati standar normal atau sedikit di bawah standar normal namun telah menunjukkan perbaikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Cukup, artinya masih jauh dari standar normal baik diukur dari segi kualitas maupun segi kuantitas dan mengalami perbaikan dari segi kualitas dan kuantitas. Kurang, artinya tidak tumbuh dan cukup jauh dari standar normal. Indikator yang dinilai adalah unsure-unsur kegiatan yang dianggap paling dominant dalam menunjang keberhasilan operasi sesuai dengan visi dan misi perusahaan.  Contoh perhitungan indikatornya: Indikator Bobot Nilai Skor Unsur pertim digunakan bangan 1. Pelayanan kpd Turn Around time pelanggan dan waiting time dsb masyarakat 15 B 12 2. Peningkatan kualitas Peningkatan SDM 10 C 5 kesejahteraan Kaderisasi 3. Research&Devmt. 10 B 8 Kepedulian manajemen Total 35 25 Data mengenai aspek operasional ini umumnya diberikan oleh Persero BUMN.  C. Aspek Administrasi(BUMN non infrastruktur) Laporan perhitungan tahunan Skor s/d akhir bulan ke 4 3 s/d akhir bulan ke 5 2 lebih dari akhir bulan ke 5 0 Indikator yang dinilai adalah: 1) Laporan Perhitungan Tahunan (LPT), kalau LPT diterima s/d akhir bulan ke 4, maka nilai BUMN =3. 2) Rancangan Rencana Anggaran dan Anggaran Perusahaan (RKAP), kalau diterima 2 bulan atau lebih cepat maka nilai BUMN= 3.  3) Laporan Periodik, kalau diterima Dekom/Pengawas dan Pemegang saham atau Menteri BUMN paling lambar 2 bulan setelah berakhirnya periode. Jumlah keterlambatan : Lebih cepat sama dengan nol hari skor= 3, dan 0  Contoh: BUMN , Persero âKFMâ, TBK, Non Infrastruktur,thn 2004. NERACA Persero âKFMâ Audited ( Direvisi).Dalam Jutaan Rpa. Aktiva Lancar. Kas dan setara kas 316.592 Piutang usaha(net) +lainnya 160.458 Persediaan (net) 307.510 Aktiva lancar lainnya 86.419 Jumlah Aktiva lancar 870.979 Aktiva Tidak Lancar Piutang hubungan istimewa/dsb 71.643 Penyertaan saham 12.160 Aktiva tetap (net) 411.984. Jumlah Aktiva Tidak Lancar 495.787 Total Aktiva 1.366.766  Kewajiban dan Ekuitas. Kewajiban Lancar. Hutang bank 41.368 Hutang usaha 216.325 Uang muka pelanggan/pajak 284.656 Pinjaman jatuh tempo/pemerintah 15.542 Hutang lainnya 15.157 Jumlah Kewajiban Lancar 573.048 Kewajiban tidak lancar Pinjaman j.pjg.dari Pemerintah 21.715 Kewajiban masa depan karyawan 17.547 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 39.262 Jumlah Kewajiban 612.310 Ekuitas. Modal saham @Rp.100.sebesar 20.000.000.000, ditempatkan dan disetor penuh 555.400.000 555.400 Tambahan modal disetor/opsi 43.796 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 44.852 Saldo laba ditahan 110.408 Jumlah Modal Sham 754.456 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 1.366.766  Persero âKFMâ LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Untuk Tahun Yg berakhir tanggal 31 Desember 2004 Penjualan bersih 1.816.384 Bebab pokok penjualan 1.273.699 Laba kotor 542.685 Beban usaha Beban umum dan administrasi 454.028 Laba usaha 88.657 Penghasilan(beban) dan hasil investasi (12.121) Laba sebelum pajak 76.536 Beban (penghasilan pajak) 33.607 Laba bersih 42.929 Laba Per Saham Dasar (EPS) 7,729  Dihitung rasio-rasio keuangannya secara umum, maka hasilnya sbb: Rasio keuangan Tahun 2003 1. Rasio likuiditas a. Rasio lancar 1,52 x b. Rasio cepat 0,98x 2. Rasio Leverage a. Rasio hutang 44,79% b. TIER 7,21x 3. Rasio Aktivitas. a. Perputaran Persediaan 4,75x b. Collection Periode(CP)/DSO 31 hari c.Perputaran Aktiva Tetap 4,76x d.TATO(Perputaran Total Aktiva) 1,51x 4. Rasio Profitabilitas. a. Profit margin/laba kotor 2,4% b. Kemampuan
  • 26. dasar menghasilkan laba 6,5% c. ROA 3,14% d. ROE 5,7% e. ROI 10,90% Perhitungan ROI = ( EBIT+Depresiasi)/Capital Employed.Capital Employed adalah total aktiva dikurangi aktiva tetap. Dari neraca dan laba rugi dapat dihitung ROI = (76.536 + 18.440)/870.979 =10,90%  5. Rasio Pasar. a Rasio harga per saham/EPS 28,5x b. Rasio Nilai Pasar/Nilai Buku 1,55x Dari data diatas dapat menilai kesehatan BUMN,Tahun 2004 dari Persero â KFMâ , Audited, dengan SK Menteri Negara BUMN No:100/MBU/2002 tgl. 4 Juni 2002 sbb: Dengan menggunakan bobot dan skor diatas. Uraian Nilai Skor 1.Aspek Keuangan 1.1. ROE 6,15% 8,5 1.2.ROI 10,90% 9 1.3. Cash ratio 55,25 5 1.4. Current Ration 151,99 5 1.5. Collection Priode(CP) 32 hari 5 1.6 Perputaran persediaan 62 hari 4,5 1.7 TATO 134,58% 5 1.8 TotaL Modal sendiri terhadap aktiva 50,81% 8,5 Sub total 50,5  2.Aspek Operasional. 2.1. Produktivitas SDM(rp.juta) 5 2.2. Kontribusi penjualan Produk baru 5 2.3 Reseach & Development (R&D) 5 Sub total 15 Â 3.Aspek Adminisrasi. 3.1. Laporan Perhitungan tahunan 3 3.2. Rancangan RKAP 3 3.3. Laporan periodic 3 3.4 Kinerja PUKK a. Efektivitas penyaluran 3 b. Tkt kolektibiltas Penggunaan Pinjaman 3 Sub Total 15 . TOTAL SKOR 80,50 . Sesuai dengan skor yang ditetapkan oleh pemerintah maka Perseroâ KFMâ dalam keadaan SEHAT. Dengan kategori âAAâ, karena berada 80>TS>=â95. Angka Total Skor(TS) 80,50 berada di kategori tersebut diatas.  Analisis Shut Down Point Memprediksi Kebangkrutan â Penutupan Usaha Alat yang dipakai adalah Cash BEP (Shut Down Point) Pada titik impas tidak ada laba dan tidak selalu perusahaan ditutup pada kondisi BEP karena perusahaan masih mendapatkan sisa uang. Biaya yang timbul pada suatu periode adalah biaya tunai (memerlukan pengeluaran uang = out of pocket cost) dan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran uang (sunk cost atau penyusutan). Shut Down Cost (SDC) adalah beban tetap yang harus dibayar oleh perusahaan walaupun perusahaan tidak melakukan aktivitas. Perusahaan yang tidak ada kegiatannya seperti pabarik harus membayar gaji saptam, asuransi gedung,abonemen listrik, air dan lainnya. Shut Down Point (SDP) adalah jumlah satuan barang yang harus dijual agar dapat menutup biaya tunai. SDP grafiknya hamper sama dengan cash break event point. SDP = F / contirbution margin per unit. Dapat dikatakan bahwa penutupan usaha dapat dilakukan pada saat titik impas kas terus menerus yaitu pada saat jumlah penjualan dengan biaya tunai atau pada saat titik impas kas. Grafik titik impas kas dapat dipakai sebagai gambaran SDP dalam Q dan rupiah/dolar.  Cash BEP dan Penutupan Usaha  Alternatif-Alternatif Mengatasi Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan Perusahaan. 1. Pemecahan Secara Informal, dilakukan dengan : a. Dilakukan dengan segera bila keadaan belum begitu parah(early warning system). b. Melakukan âExtension (perpanjangan) âyaitu melakukan negosiasi dengan kreditor dan pemasok untuk memperpanjang jatuh tempoh utang c. Composition (Komposisi) yaitu melakukan negosiasi dengan kreditor/pemasok untuk dapat mengurangi besarnya tagihan, atau klaim hutang dari 100% menjadi 60%. d. Melakukan likuidasi, jika nilai likuidasi lebih besar dibandingkan dengan âgoing concern atau terus menerursâ, bila perusahaan dilikuidasi secara formal. e. Melakukan merger/concolidation dengan perusahaan lainnya.  2. Pemecahan Secara Formal. dilakukan dengan  a. Kesulitan keuangan sudah parah, kreditor dan pemasok ingin ada jaminan keamanan dananya dan keadilan secara hukum.  b. Bila nilai perusahaan > Nilai perusahaan dilikuidasi, maka dilakukan reorganisasi,mengubah struktur modal dengan perubahan komposisi (composition) .  c. Jika Nilai Perusahaan < Nilai Perusahaan dilikuidasi, maka dilakukan likuidasi lebih baik dengan menjual aset-aset kemudian dibayarkan kepada kreditur dan pemasok dibawah pengawasan pihak ketiga.
  • 27.  d. Retrukturisasi untuk dapat âbernafas legaâ, suatu cara untuk mengurangi beban-beban yang menghimpit perusahaan atau âcollapseâ untuk meringankan beban keuangan yang tetap (beban bunga). Retrukturisasi dapat dilakukan dengan âExtension dan Compositionâ  Kebaikan perbaikan dengan alternative Formal ada 2 hal penting yaitu: a. COMMON POOL, Asumsikan perusahaan dengan nilai utang kepada 14 kreditor/pemasok masing- masing $ 2 juta atau $ 28 juta. Nilai pasar perusahaan hanya $ 23 juta, dan kalau dilikuidasi asetnya hanya dapat dijual sebesar $ 18 juta. Kondisi perusahaan sudah âcollapseâ tidak dapat membayar utang-utangnya, dan kreditor meminta agar perusahaan dibangkrutkan. âKebangkrutan pada salah seorang kreditor/pemasok dapat mengakibatkan kebangkrutan krediotor lainnya, atau kebangkrutan perusahaan secara keseluruhan, hal inilah disebut âCommon Poolâ..Kalau dilikuidasi nilanya $ 18 juta Hanya untuk 9 kreditor, sedangkan 5 kreditor tidak dapat apa- apa Kalau perusahaan tidak dilikuidasi, perusahaan masih dapat beroperasi dan utang masih dapat dibayarkan kepada 14 kreditur ( keseluruhan), hal ini diikuiti dengan masuknya kreditor sebgai manajemen perusahaan... Masalahnya apakah kreditor bersedia atau tidak ?  b. HOLD OUT. Contoh diatas, perusahaan dapat menyakinkan kreditor/pemasoknya maka dilakukan âretrukturisasiâ.Utang lama ( $ 2 juta setiap kreditor) diganti dengan â utang baruâ, asumsikan dari $ 2 juta turun menjadi $ 1,7 juta, sehingga jumlah utang 14 kriditur = 14 x $ 1,5juta = $ 21 juta, bandingkan dengan nilai pasar perusahaan $ 23 juta. Jika seorang atau lebih tidak setuju dengan kondisi tsb diatas dan dia tetap menuntut haknya 100% ditambah jasa bunganya 10%, maka haknya menjadi $2,2 juta.. Kalau ini terjadi, maka kreditor yang lainnya juga ingin mendapatkan hal yang sama. Kreditor-kreditor ingin menjadi kelompok terakhir ( HOLD âOUT) untuk mendapatkan haknya plus bunga, maka restrukturisasi gagal. Jadi semakin kecil kreditor semakin mudah âhold outâ  * Nilai Perusahaan. Untuk menilai perusahaan dilakukan dengan reorgnisasi. a. Misalkan kurator/pihak penilai memprediksi/ memperkirakan setelah reorganisasi mampu menghasilkan pendapatan bersih per tahun $ 20 juta.Tingkat kapitalisasi sebesar $ 20%. Nilai perusahaan = $ 20 juta/0,2= $100 jt. b. Menentukan struktur modal yang baru. Kompenen Jumlah Utang $ 10 juta Utang disubordinasikan 5 Saham preferen 5 Saham biasa 20 . Total $ 40 juta.  Diadakan negosiasi dengan kreditor/pemasok dengan kurator dan hasilnya: 1). Sebesar 50% â utang diturunkan statusnya menjadi utang disubordinasikanâ 2). Sebesar 50% yang disubordinasikan statusnya diturunkan menjadi saham preferen. 3). Sebsar 50% saham preferen statusnya diturunkan menjadi saham biasa. Struktur Modal Baru. Kompenen Jumlah Utang $ 5 juta Utang disubordinasikan 7,5 Saham Preferen 5 Saham Biasa 2,5 Total $ 20 juta.  Dalam kondisi diatas, Pemegang Saham yang lama tidak dapat apa-apa. Mungkin saja, Pemegang Saham Lama (PSL) dapat bagian, andaikata setiap kreditor/pemasok bersedia memberikan $ 1 juta kepada PSL. Maka PSL akan menerima sebesar $ 3 juta. Kalau ini terjadi maka struktur modal baru ke dua adalah: 1) Sebesar $ 4 juta utang lama diturunkan statusnya menjadi utang yang disubordinasikan. 2) Sebesar 50% utang disubordinasikan (setelah dikurangi bagian pemegang saham lama) statusnya diturunkan menjadi saham preferen. 3) Sebesar 50% saham pereferen (setelah dikurangi bagian pemegang saham lama) statusnya diturunkan menjadi saham biasa. Struktur Modal yang Baru ke II Kompenen Jumlah Utang $ 5 juta Utang disubordinasikan 6 Saham preferen 4 Saham biasa 5 . Total $ 20 juta Saham biasa $ 5 juta ini terdiri dari $ 3 juta pemegang saham lama dan $ 2 juta pemegang saham preferen lama.  > Alternatif menyehatkan "Persero BUMNâ Campur tangan Pemerintah, dengan memberikan dana untuk modal kerja dan investasi, subsidi dengan persetujuan DPR. Contohnya: Merpati Nusantara, Garuda Indonesia, PLN dan lainnya. Melakukan reorganisasi, struktur organisasi,
  • 28. mengganti manajemen, melakukan Pensiun Muda, pengurangan karyawan dan lainnya. Melakukan âConcolidationâ seperti Bank Mandiri terdiri dari bank-bank pemerintah lainnya. Melakukan âCost Reductionâ disegala bidang dengan konsekuen Restrukturisasi, rescheduling utang-utang (Compososition dan Extension) kepada kreditor dengan bunga relatif rendah dengan jaminan pemeritnah.Penilaian kembali struktur modal baru. Pemerintah tidak banyak campur tangan dalam BUMN Membentuk Strategic Business Unit untuk âprofit centerâ, RS Pertamina, RS Pelni, Garuda Maintenance Facility dan lainnya.. Melakukan evaluasi kontrak-kontrak yang merugikan Persero dan menjual asset yang tidak langsung berhubungan dengan operasi perusahaan, contoh menjual rumah-rumah dinas dllnya. Mengundang âInvestor asing dan dalam negeriâ untuk membeli saham Persero, kecuali Persero sangat strategis, PLN, Garuda Indonesia dan lainnya. Melakukan aliansi strategi dengan perusahaan asing. Dan lainnya. Contoh : Likuidasi dan Reorganisasi.