Dokumen tersebut membahas tentang demografi, etika, sumber daya manusia, dan keberlanjutan dalam konteks keragaman generasi di tempat kerja. Dokumen tersebut juga membahas tentang etika bisnis, hak dan kewajiban karyawan dan perusahaan, serta tanggung jawab sosial perusahaan.
3. Tradisionalis (1922 – 1945)
+ sabar, suka hal-hal detil dan tekun
- kolot dan sikap cenderung kaku
Baby Boomers (1946 – 1964)
+ berorentasi pada karir dan pekerjaan, mandiri dan
lebih mengutamakan proses daripada hasil
- konservatif dan menolak perubahan, cenderung
idealis dan konvensional
4. Generasi X (1965 – 1980)
+ mandiri, kreatif, mampu mencari alternatif solusi,
mudah beradaptasi dan mampu merubah arah
dengan cepat
- selalu menghitung kontribusi terhadap hasil
pekerjaannya, kurang mampu berkomitmen
terhadap pekerjaan (cenderung bekerja
secukupnya dan tidak bersedia lembur)
5. Generasi Y (1981 – 2000)
+ Memiliki banyak energi, antusiasme, keinginan untuk
berkontribusi lebih dan membuat suatu perubahan,
dan optimis dalam melaksanakan pekerjaannya
- Tidak menyukai pemimpin otoriter dan terbiasa
mendapatkan semua yang diinginkannya. Memiliki
mentalitas: "I want it all, I want it now, and I want
you to get it for me.“
7. Glass ceiling
Praktik diskriminatif yang mencegah para wanita dan
anggota golongan tertentu untuk naik ke tingkat eksekutif
Hubungan sukarela dan percintaan dalam
kerja
Sifat dari pelecehan seksual
-
Quid pro quo
hasil pekerjaan dihubungkan pada imbalan seksual oleh
seorang individu
- Lingkungan yang bermusuhan
kinerja individu / kenyamanan psikologisnya sangat
terpengaruh oleh kondisi kerja yang mengintimidasi
atau menghina
8. Pemberi kerja sering mengabaikan individu
dengan cacat fisik atau mental
Diperlukan akomodasi yang pantas dan
penempatan yang sesuai
10. Memahami dan menghargai keberagaman
Kesetaraan kesempatan dalam pekerjaan /
Equal Employment Opportunity (EEO)
Tindakan afirmatif (menentukan area masalah,
tujuan & langkah positif)
Program dan manajemen keragaman
11. Etika (ethic) = prinsip-prinsip yang berhubungan
dengan
perbuatan
benar
dan
salah,
berhubungan dengan etik,
etis = berarti baik
Etika dalam fungsi SDM berkaitan dengan
pembuatan keputusan yang etis pada setiap
level proses MSDM.
12. Sistematik
terkait dengan sistem ekonomi, politik, hukum, dan
sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi
Korporasi
terkait moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan
struktur organisasional perusahaan individual sebagai
keseluruhan
Individu
tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter
individual
13. Tindakan yang tidak etis, bagi perusahaan akan
memancing tindakan balasan dari konsumen dan
masyarakat dan akan sangat kontra produktif.
Perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika
pada umumnya perusahaan yang memiliki
peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula,
terutama apabila perusahaan tidak mentolerir
tindakan yang tidak etis misalnya diskriminasi
sistem remunerasi / jenjang karier.
Karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling
berharga bagi perusahaan oleh karena itu
semaksimal mungkin harus tetap dipertahankan.
14. Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan
dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang
terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan
kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara
:
Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik
(Code of Conduct)
Memperkuat sistem pengawasan
Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk
karyawan secara terus menerus
15. Kewajiban Karyawan terhadap Perusahaan:
- kewajiban ketaatan
- kewajiban konfidensialitas
- kewajiban loyalitas
Kewajiban Perusahaan terhadap Karyawan:
- mengatasi diskriminasi
- menjamin keselamatan dan kesehatan kerja
- memberikan imbalan yang adil
16. Pada dasarnya praktek etika perusahaan akan
selalu menguntungkan perusahaan baik untuk
jangka menengah maupun jangka panjang karena:
dapat
mengurangi
biaya
akibat
dicegahnya
kemungkinan terjadinya friksi (internal perusahaan
maupun dengan eksternal)
dapat meningkatkan motivasi pekerja
melindungi prinsip kebebasan ber-niaga
meningkatkan keunggulan bersaing
17. Bentuk
kontribusi
perusahaan
untuk
keberlangsungan kehidupan masyarakat di
sekitarnya, baik secara sosial, ekonomi dan
lingkungan masyarakat
Menurut World Bank, CSR adalah komitmen
dari
bisnis
untuk
berkontribusi
bagi
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan
untuk meningkatkan kualitas kehidupan
sehingga berdampak baik bagi bisnis sekaligus
baik bagi kehidupan sosial
18. investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan
dan keberlanjutan (sustainability)
komitmen perusahaan untuk mendukung
terciptanya pembangunan berkelanjutan
(sustainable development)
19. Bagi masyarakat:
dapat mengembangkan diri dan usahanya sehingga
sasaran untuk mencapai kesejahteraan tercapai
Bagi perusahaan:
- Meningkatkan Citra Perusahaan
konsumen dapat lebih mengenal perusahaan sebagai
perusahaan yang selalu melakukan kegiatan yang
baik bagi masyarakat
20. - Memperkuat “Brand” Perusahaan
menimbulkan kesadaran konsumen akan keberadaan produk
perusahaan sehingga dapat meningkatkan posisi brand
perusahaan
- Mengembangkan Kerjasama dengan Para Pemangku
Perusahaan
perusahaan dapat membuka relasi yang baik dengan para
pemangku kepentingan tersebut
21. - Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya
kesempatan menonjolkan keunggulan komparatifnya sehingga
dapat membedakannya dengan pesaing yang menawarkan
produk atau jasa yang sama
- Menghasilkan Inovasi dan Pembelajaran untuk
Meningkatkan Pengaruh Perusahaan
CSR secara konsisten dan berkala dapat memicu inovasi dalam
perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan peran
dan posisi perusahaan dalam bisnis global