Rencana pemerintah DKI Jakarta mengubah jam masuk kantor menimbulkan keberatan dari pengusaha dan karyawan. Pengusaha khawatir hal itu akan mengganggu operasional perusahaan sementara karyawan merasa sulit beradaptasi dengan perubahan jam kerja yang signifikan. Oleh karena itu, diperlukan kajian lebih lanjut dan pelaksanaan secara bertahap agar perubahan budaya kerja dapat diterima dengan baik oleh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
BUDAYA_KERJA_SWASTA
1.
2. BUDAYA ORGANISASIONAL
•Budaya kerja organisasi adalah bentuk etika, sikap,
perilaku dan cara pandang bersama dari kelompok
yang tergabung dalam organisasi tersebut terhadap
setiap masalah atau perubahan lingkungan yang
bervariasi.
•Budaya organisasi mengacu ke sistem makna
bersama yang dianut oleh anggota – anggota yang
membedakan organisasi itu dari organisasi –
organisasi lain. Sistem makna bersama ini, merupakan
seperangkat karakteristik utama yang dihargaioleh
organisasi itu.
3. Riset paling baru mengemukakan tujuh karakteristik primer berikut
yang, bersama – sama, menangkap hakikat dari budaya organisasi :
Pengambilan resiko. Sejauh mana para karyawan didorong agar
inovatif dan mengambil resiko
Perhatian terhadap detail. Sejauh mana para karyawan
dihadarapkan memperlihatkan presisi ( kecermatan ), analisis, dan
perhatian terhadap detail
Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memusatkan perhatian
pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk
mencapai hasil itu.
Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen
memperhitungkan dampak hasil – hasil pada orang – orang di dalam
organisasi itu.
Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan berdasar
tim, bukannya berdasar individu.
Keagresifan. Sejauh mana orang –orang itu agrasif dan kompetitif
dan bukannya santai – santai.
Kemantapan. Sejauh mana kegiatan organisasi menekankan
dipertahankannya status quo bukannya pertumbuhan
4. Budaya dominan mengungkapkan nilai – nilai
inti yang dianut bersama oleh mayoritas
anggota organisasi itu.
Sub – budaya cenderung berkembang dalam
organisasi besar untuk mencerminkan masalah,
situasi, atau pengalaman bersama yang
dihadapi para anggotanya.
Nilai inti budaya dominan plus nilai – nilai
tambahan yang unik bagi anggota – anggota
departemen penjualan.
5. Budaya mempunyai peran menetapkan tanpa
batas.
Budaya memberikan rasa identitas ke anggota
organisasi
Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada
sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri
pribadi seseorang
Budaya itu meningkatkan kemantapan sistem
sosial
Budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat
makna dan mekanisme pengendali yang memandu
dan membentuk sikap serta perilaku para
karyawan.
6. DEFINISI BUDAYA KERJA
Budaya Kerja adalah suatu falsafah dengan
didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai
yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga
pendorong yang dibudayakan dalam suatu
kelompok dan tercermin dalam sikap
menjadi perilaku, cita-cita, pendapat,
pandangan serta tindakan yang terwujud
sebagai kerja
7. TUJUAN BUDAYA KERJA
Budaya kerja memiliki tujuan untuk
mengubah sikap dan juga perilaku SDM
yang ada agar dapat meningkatkan
produktivitas kerja untuk menghadapi
berbagai tantangan di masa yang akan
datang.
8. 1. meningkatkan jiwa kekeluargaan
2. Meningkatkan rasa kekeluargaan
3. Membangun komunikasi yang lebih baik
4. Meningkatkan produktivitas kerja
5. Tanggap dengan perkembangan dunia
meningkatkan jiwa gotong royong
6. Meningkatkan kebersamaan
7. Saling terbuka satu sama lain
8. Meningkatkan luar, dll.
9. Ciri – ciri budaya kuat :
Anggota loyal terhadap organisasi
Pedoman bertingkah laku dipatuhi oleh anggota organisasi
Nilai – nilai organisasi dihayati dan dilaksanakan dalam
tingkah laku sehari – hari
Menurunnya turnover / keluar masuknya karyawan
Adanya kepaduan dan komitmen erhadap organisasi
Memberikan tempat khusus bagi pahlawan perusahaan
Dijumpai banyak ritual
10. Ciri – ciri budaya lemah :
Terbentuk kelompok – kelompok yang
saling bertentangan satu sama lain
Kesetiaan kepada kelompok melebihi
kesetiaan kepada organisasi
Anggota tidak segan – segan
mengorbankan kepentingan organisasi
untuk kepentingan kelompok atau
pribadi.
11. a. Seleksi
Tujuan eksplisit dari proses seleksi adalah
mengidentifikasi dan memperkerjakan individu
– individu yang mempunyai pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan melakukan
pekerjaan dengan sukses di dalam organisasi
itu.
b. Manajemen puncak
Tindakan manajemen puncak juga mempunyai
dampak besar pada budaya organisasi.
12. c. Sosialisasi
Proses sosialisasi :
Tahap prakedatangan
Periode pembelajaran pada proses sosialisaisi yang
dilakukan sebelum karyawan baru bergabung dalam
organisasi.
Tahap keterlibatan
Tahap dalam proses sosialisasi dimana karyawan baru
melihat apa yang sesungguhnya organisasi itu dan
persimpangan yang mungkin dan kenyataan yang ada.
Tahap metamorfosis
Tahap dalam proses sosialisasi dimaan karyawan baru
berubah dan menyesuaikan diri dengan pekerjaan,
kelompok kerja dan organisasi.
14. Kombinasi praktik yang dapat dilakukan manajemen
untuk menciptakan budaya yang lebih etis :
Jadilah model peran yang kelihatan
Komunikasikanlah harapan etis
Berikanlah pelatihan etis
Berikanlah imbalan secara terang – terangan
terhadap tindakan etis dan berikan hukuman
terhadap tindakan yang tidak etis
Sediakanlah mekanisme yang bersifat melindungi
16. KASUS
Koran – TEMPO
Rabu, 7 Januari 2009
Jakarta - Kalangan pengusaha mengutarakan keberatan terhadap rencana pemerintah
DKI Jakarta mengatur jam kerja kantor swasta. Lantaran perubahan tersebut bertolak
belakang dengan jadwal operasional perusahaan berikut jaringan – jaringannya yang
sudah terbentuk bertahun – tahun. Sofyan Pane, anggota Kamar Dagang dan Industri
(Kadin) Indonesia, mengatakan perubahan jam masuk kantor berdasarkan wilayah sulit
untuk dilaksankan secara bersama dan mendadak. Pasalnya, setiap sektor usaha
punya kekhasan masing – masing.”Misalnya pabrik makanan yang harus masuk lebih
siang, bagaimana bisa? Karena mereka beroperasi sejak pagi untuk melayani
konsumen pagi hari,” ujar Sofyan.
Pemerintah DKI Jakarta berencana menyeragamkan jam masuk kantor pemerintah dan
swasta berdasarkan wilayahnya untuk memecahkan kemacetan. Untuk kawasan
Jakarta Utara dan Pusat, jam masuk ditetapkan pukul 07.30 WIB. Wilayah Jakarta
Barat dan Jakarta Timur, jam masuk ditetapkan pukul 08.00 WIB. Sedangkan Jakarta
Selatan, jam masuk mulai pukul 09.00 WIB. Senin lalu, wakil Gubernur DKI Jakarta
Prijanto mengemukakan sosialisasi perubahan jam kerja akan dimulai pekan ini.
gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan masih akan mematangkan konsep
pengubahan jam kantor untuk swasta.
17. Joko Trisanyoto, juru bicara PT Toyota Astra Motor, khawatir
rencana pengubahan jam operasional kantor swasta bakal
mendatangkan hambatan bagi kinerja perusahaan. Pasalnya,
perusahaan harus menjadwal ulang seluruh sektor usahanya,
mulai pabrik, kantor operasional, hingga kantor penjualan. “Semua
sektor itu ada di wilayah berbeda. Akan sulit mencocokkannya,”
kata Joko. Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Apindo) akan
mengkaji lebih dulu rencana itu. “Jika masih ditoleransi, kami
terima. Jika merugikan, kami tolak,” ujar ketua Apindo Rudy
Sumampouw. Penolakan datang dari sebagian karyawan swasta.
Liani, 27 tahun, karyawan sebuah kantor akuntan publik di Jakarta
Pusat, Ia mengaku sulit jika harus masuk kantor pada pukul 07.30
WIB, lebih cepat 1,5 jam daripada jadwal sebelumnya. “Saya
kadang lembur sampai tengah malam. Kalau pagi – pagi sudah
harus mulai kerja lagi bisa kolaps,” ujarnya.
18. MENURUT KAMI….
Menurut kelompok kami, untuk mengubah budaya
kerja di suatu tempat tidaklah mudah. Karena
budaya kerja lama sudah mengakar dalam diri
setiap individu di tempat tersebut. Kalau pun harus
dirubah, perubahan itu sebaiknya tidak merugikan
pihak mana pun dan merupakan kesepakatan
bersama. Dalam pelaksanaannya pun, perlu
bertahap. Karena tidak semua orang mampu
beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan
suatu budaya di lingkungan kerja mereka. Dan
tentunya diperlukan kesadaran dalam diri setiap
individu.