Dokumen tersebut membahas berbagai teori tentang sifat hakikat negara dari perspektif sosiologis dan yuridis. Secara sosiologis, negara didefinisikan sebagai kelompok manusia yang bekerja sama untuk keamanan bersama menurut pandangan Socrates, Plato, dan Aristoteles. Pandangan lain menyatakan negara sebagai organisasi yang mengatur kelompok manusia. Dari perspektif yuridis, negara memiliki subjek hukum, objek h
2. TEORI TENTANG SIFAT HAKIKAT
NEGARA
1. Peninjauan Sosiologis
2. Peninjauan Yuridis
3. Penggolongan Lain
3. 1. Peninjauan Sosiologis
A. Pandangan Socrates
Semua manusia menginginkan kehidupan
aman,tenteram,dan lepas dari gangguan yang
memusnahkan harkat manusia. Kala itu,orang-
orang yang mendambakan ketenteraman
menuju bukit dan membangun benteng,serta
mereka berkumpul disana menjadi kelompok.
Kelompok inilah yang oleh Socrates
dinamakan polis (satu kota saja)
4. B. Pandangan Plato
Plato adalah murid dari Socrates. Ia
banyak menulis buku,diantaranya yang
terpenting adalah “Politeia” atau Negara,
“Politicos” atau ahli negara, dan “nomoi” atau
undang-undang. Paham plato mengenai Negara
adalah keinginan kerjasama antara manusia
untuk memenuhi kepentingan mereka
5. C. Pandangan Aristoteles
Menurut Aristoteles, negara itu
adalah gabungan keluarga sehingga
menjadi kelompok yang besar.
Kebahagiaan dalam negara akan
tercapai bila terciptanya kebahagiaan
individu (perseorangan).
6. D. Pandangan Kranenburg dan Rudolf Smend
Pandangan Kranenburg dan Rudolf
Smend adalah bagaimana kelompok manusia
sebelum terjadinya negara. Karena
kelompok itu perlu diatur,maka dibentuklah
organisasi sebagai alat untuk mengatur
kelompok tersebut,yaitu organisasi negara.
Agar alat itu dapat bermanfaat, maka alat
itu harus mempunyai
kekuasaan/kewibawaan.
7. E. Pandangan Heller dan Logemann
Berbeda dengan pendapat Kranenburg,
Heller dan Logemann menyatakan, bahwa
yang terlihat adalah bukan Negara sebagai
suatu kesatuan bangsa,melainkan kewibawaan
atau kekuasaa tertinggi ada pada siapa atau
berlakunya untuk siapa.
8. F. Pandangan Openheimer dan
Gumplowicks
Bertolak dari herrschaftsverhaltnis,
mereks berpendapat bahwa suatu
Negara itu ada karena penaklukan
kelompok yang satu dengan yang lain.
Jadi, sifat hakikat Negara adalah
organisasi yang melaklukan kelompok-
kelompok lain.
9. G. Pandangan Leon Duguit
Sebagaimana pandangan-pandangan
sebelumnya yang bertolak dari
herrschaftsverhaltnis, demikian pula
Leon Duguit, namun dengan versi yang
berbeda. Leon Duguit mengatakan,
bahwa sifat hakikat Negara adalah
oarganisasi dari orang-orang yang kuat
untuk melaksanakan kehendaknya
terhadap orang-orang yang lemah.
10. H. Pandangan Harold J. Laski
Dengan adanya herrschaftsverhaltnis
berarti adanya kekuasaan tertentu, yang
biasanya disebut adanya suatu kedaulatan
tertentu. Laski berpendapat, bahwa akibat
perkembangan peradaban manusia, maka
banyak kelompok masyarakat yang terbentuk
karena kesadaran akan bahaya bersama
11. •
2. Peninjauan Yuridis
Dalam peninjauan yuridis ini, ada tiga
pokok persoalan dalam masyarakat yang
perlu diketahui sebelumnya, yaitu:
•Rechts objek;
•Rechts subjek;
•Rechts verhaltnis;
12. 3. Penggolongan Lain
Selain peninjauan sifat hakikat Negara menurut
penggolongan sosiologis dan yuridis, masih diketehui
pula ada penggolongan lain yang meggolongkan
dengan cara:
1. Subyektif dan Obyektif
a. Subyektif
b. Obyektif
2. Formil dan Materil
a. Formil
Negara dalam arti formil, dimaksudkan bahwa
Negara ditinjau dari aspek kekuasaan, Negara
sebagai organisasi kekuasaan dengan suatu
pemerintahan pusat.
b. Materil
Negara dalam arti materil, dimaksudkan bahwa
Negara sebagai masyarakat (staat-gamenschap),
Negara sebagai persekutuan hidup.