SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
PPOK Eksaserbasi + TB Paru
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU
RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI RUMAH SAKIT
PERTAMINA BINTANG AMIN
BANDAR LAMPUNG
2023
Oleh:
Aulia Dwi Juanita, S. Ked
(NIM 21360331)
Preseptor:
dr. Silman Hadori, Sp. Rad, MH. Kes
IDENTITAS
No. RM : 141585
Nama : Tn. P
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tanggal lahir : 11-11-1967
Umur : 56 tahun
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Jl. Kulit Gg. Damai No.70 Bandar Lampung
Masuk IGD RSPBA : Minggu, 2/07/2023 pukul 19.05 WIB
Masuk Rawat Inap : Senin, 3/07/2023 pukul 07.00 WIB
ANAMNESIS
Keluhan utama
Sesak napas yang memberat sejak 1 hari SMRS
Keluhan tambahan
Batuk (+), lemas (+), penurunan BB (+), mual (+), riwayat demam (+)
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSPBA dengan keluhan sesak sejak 1 tahun yang lalu dan
memberat sejak 1 hari SMRS. Keluhan disertai sesak napas yang semakin memberat
saat beraktivitas dan sedikit berkurang saat istirahat. Sesak tidak disertai nyeri dada.
Keluhan sudah dirasakan sejak lama dan hilang timbul. Keluhan ini disertai batuk
berdahak. Dahak berwarna putih kekuningan, terkadang disertai darah. Batuk hilang
timbul sejak 3 bulan yang lalu. Pasien mengalami penurunan BB drastis dalam 6
bulan terakhir yaitu dari sekitar 58kg menjadi 50kg. Pasien juga mengeluhkan mual
sejak 1 hari yang lalu.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sudah sering
keluar masuk rumah sakit
dengan keluhan yang sama.
Riwayat penyakit gagal jantung
tidak ada. Alergi terhadap obat-
obatan atau makanan tertentu
disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengaku ibunya memiliki
penyakit hipertensi
Riwayat Pengobatan
Saat ini pasien sedang menjalani
pengobatan OAT kategori I
Riwayat Pekerjaan, Sosial
Ekonomi, dan Kebiasaan
Pasien merupakan perokok aktif
sejak 20 tahun yang lalu namun
sudah berhenti sejak 1 tahun
yang lalu.
Pemeriksaan Fisik
Status pasien
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
GCS : E4 V5 M6
Vital Sign
TD : 120/80 mmHg
HR : 104 x/menit
T : 36,5 °C
RR : 24 x/menit
SPO2 : 97-98 % dengan NC 3 lpm
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Simetris tidak ada hematoma
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-)
Telinga : Tidak ada kelainan
Hidung : Napas cuping hidung (+)
Mulut/tenggorokan : Pursed lip breathing (+),
sianosis (-)
Leher : Tidak ada kelainan
KGB : Tidak ada kelainan
Kulit :Pink puffer (-), blue bloater (-)
Inspeksi : Retraksi (+), penggunaan otot bantu
pernapasan (+), barrel chest (-), gerak pernafasan simetris
Palpasi : Fremitus kanan dan kiri menurun, nyeri tekan
tidak ada, tidak teraba massa, sela iga melebar
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru kiri dan
lapang paru kanan bagian atas-tengah, redup pada lapang
paru kanan bawah
Auskultasi : Wheezing (+), ekspirasi memanjang pada
lapang paru kanan dan kiri, ronkhi (+)
Paru
Abdomen
Inspeksi : Simetris, distensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) 6x/menit
Palpasi : Hepar/lien tak teraba, tidak teraba
massa tumor, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen
Pemeriksaan Fisik
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I dan II normal, reguler murmur (-) gallop
(-)
Ekstremitas atas : Edema (-), akral hangat, palmar eritema
(-), tremor (-). refleks fisiologis (+/+), refleks patologis (-/-),
kekuatan otot 5/5
Ekstremitas bawah :Kedua tungkai simetris, edema tungkai
(+), refleks fisiologi (+/+), refleks patologis (-/-), kekuatan otot
5/5
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium
Pemeriksaan
Penunjang
Rontgen thorax PA (1 JULI 2023)
Kesan:
Radiografi thorax PA saat ini menunjukkan adanya
gambaran suspek KP lama duplex aktif dengan
effusi pleura kanan dan suspek effusi pleura kiri
minimal serta top schwarte kanan, perlu
dipertimbangkan (bagaimana klinis dan lab?)
Scoliosis vertebra thoracalis
Tidak tampak kardiomegali
RESUME
Pasien datang ke IGD RSPBA dengan keluhan sesak sejak 1 tahun yang lalu dan memberat
sejak 1 hari SMRS. Keluhan ini disertai batuk berdahak. Dahak berwarna putih kekuningan,
terkadang disertai darah. Pasien memiliki riwayat merokok sejak 20 tahun yang lalu. Pasien
saat ini sedang menjalani pengobatan OAT kategori I.
Pada pemeriksaan fisik head to toe didapatkan pursed lip breathing. Pada pemeriksaan paru.
Inspeksi terdapat retraksi dan penggunaan otot bantu pernapasan, pada palpasi didapatkan
fremitus kanan dan kiri menurun dan sela iga melebar, pada perkusi didapatkan bunyi sonor
pada seluruh lapang paru kiri dan lapang paru kanan bagian atas-tengah, redup pada lapang
paru kanan bawah, pada auskultasi didapatkan suara wheezing (+), ekspirasi memanjang
pada lapang paru kanan dan kiri, ronkhi (+).
RESUME
Pada pemeriksaan Laboratoriun didapatkan kalium menurun. Pada pemeriksaan rontgen thorax PA
menunjukkan adanya gambaran suspek KP lama duplex aktif dengan effusi pleura kanan dan suspek
effusi pleura kiri minimal serta top schwarte kanan perlu dipertimbangkan, serta scoliosis vertebra
thoracalis.
DIAGNOSIS
BANDING
• PPOK eksaserbasi
• TB Paru
• Asma
DIAGNOSIS
KERJA
PPOK eksaserbasi + TB Paru
TATALAKSANA
PROGNOSIS
IVFD RL + aminophilin ½ ampul per 12 jam
Omeprazol 2x1
Codein 3x1
R. batuk 3x1
Nac 3x1
Curcuma 3x1
Nebu combivent 4x1
Nebu pulmicort 3x1
OAT Fase Intensif Kategori 1 (KDT yang terdiri dari
Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid, dan Etambutol)
1x3 tab
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : Dubia ad bonam
FOLLOW UP
Fase Intensif Kategori 1 (KDT yang terdiri dari Rifampisin,
Isoniazid, Pirazinamid, dan Etambutol) 1x3 tab
FOLLOW UP
Fase Intensif Kategori 1 (KDT yang terdiri dari
Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid, dan Etambutol)
1x3 tab
FOLLOW UP
ANALISIS KASUS
IDENTITAS (JENIS KELAMIN)
Laki-laki berisiko 2,82 kali lebih besar
untuk menderita PPOK dibandingkan
dengan perempuan
TEORI
Berdasarkan identitas pasien, pasien
berjenis kelamin laki-laki dengan usia
56 tahun.
CASE
Sumber :
Ismail L, Sahrudin, Ibrahim K. 2017. Analisis faktir risiko kejadian penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) di Wilayah Kerja
Puskesmas Lepo-Lepi Kota Kendari Tahun 2017. Jimkesmas. 2(6): 1-10
ANAMNESIS
• Gejala PPOK adalah sesak
napas, batuk, dan wheezing.
• Faktor risiko yang dapat
menyebabkan PPOK adalah
kebiasaan merokok.
TEORI
• Pasien mengeluh sesak sejak 1
tahun yang lalu dan memberat
sejak 1 hari SMRS disertai batuk
berdahak sejak 3 bulan yang
lalu.
• Pasien perokok aktif sejak 20
tahun yang lalu namun sudah
berhenti sejak 1 tahun yang lalu
CASE
Sumber :
Kemenkes RI. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Keputusan menteri kesehatan RI nomor HK.01.07/Menkes/687/2019
Hartina S, Wahiduddin, Rismayanti. 2021. Faktir risiko kejadian penyakit paru obstruktif kronik pada pasien RSUD Kota Makassar. HJPH. 2(2): 159-171
PEMERIKSAAN FISIK
• Penggunaan otot bantu napas terlihat dari
retraksi dinding dada serta pelebaran sela
iga.
• Pada perkusi didapatkan hipersonor
akibat peningkatan jumlah udara yang
terperangkap.
TEORI
• RR meningkat : 24x/menit
• Inspeksi : pursed-lips breathing,
retraksi, penggunaan otot bantu
pernapasan,
• Palpasi : fremitus kanan dan kiri
menurun dan sela iga yang melebar
CASE
Sumber :
Kemenkes RI. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Keputusan menteri kesehatan RI nomor HK.01.07/Menkes/687/2019
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Temuan rontgen PPOK adalah diafragma
rendah dan rata, hiperlusen, jantung
penduler , ruang retrosternal melebar, dan
diafragma yang datar.
• Rontgen TB dengan KP (koch pulmonum)
atau tb lama yang ditandai adanya gambaran
inifltrat disertai garis-garis keras di lapang
apex sampai tengah kedua paru
TEORI
• Pada paru didapatkan gambaran hilus
kanan dan kiri tertarik ke atas
• Corakan bronkovaskular bertambah
• Tampak infiltrat disertai garis-garis
keras di lapang apex sampai tengah
kedua paru, yang menarik hilus kanan
dan kiri ke atas
• Tampak perselubungan opak
inhomogen di hemithorax kanan atas
CASE
Sumber :
Marvellini RY dan Izaak RP. 2021. Gambaran radiografi foto thorax penderita tuberkukosis pada usia
produktif di RSUD Pasar Minggu (Periode Juli 2016 sampai Juli 2017. Jurnal Kedokteran. 9(1): 1219-1223.
TATALAKSANA
• Pasien PPOK diberikan SAMA dan SABA
untuk memperbaiki gejala
• Ipratropium bromide merupakan obat
golongan SAMA (short-acting muscarinic)
• Salbutamol sulphate merupakan golongan
obat SABA yaitu (short-acting β-agonist).
TEORI
• Pasien ini diberikan terapi farmakologi
berupa combivent (ipratropium bromide
dan salbutamol sulphate)
CASE
Sumber :
Kemenkes RI. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Penyakit Paru Obstruktif
Kronik. Keputusan menteri kesehatan RI nomor HK.01.07/Menkes/687/2019
TATALAKSANA
• Pulmicort merupakan golongan obat
kortikosteroid.
• Pada pasien PPOK, pengobatan dengan
inhaled corticosteroid (ICS) menunjukkan
respon yang baik.
TEORI
• Pasien ini diberikan terapi farmakologi
berupa pulmicort (steroid).
CASE
Sumber :
Kemenkes RI. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Keputusan menteri kesehatan RI nomor HK.01.07/Menkes/687/2019
TATALAKSANA
• Aminofilin merupakan golongan obat
bronkodilator (meningkatkan FEV1)
• Obat ini bekerja dengan mengubah tonus
otot polos pada saluran pernafasan dan
meningkatkan refleks bronkodilatasi pada
aliran ekspirasi.
TEORI
• Pasien ini diberikan terapi farmakologi
berupa aminofilin.
CASE
Sumber :
Kemenkes RI. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Keputusan menteri kesehatan RI nomor HK.01.07/Menkes/687/2019
TATALAKSANA
• Pasien baru pertama kali terdiagnosis TB
(TB Kasus Baru) sehingga diberikan
OAT Kategori 1 yaitu 2(HRZE)/4(HR)3
dalam bentuk Kombinasi Dosis Tetap
(KDT).
• Pasien sedang mengonsumsi OAT dari
Puskesmas selama 1 bulan sehingga
masuk di fase intensif
TEORI
• Pasien diberikan OAT Fase Intensif
Kategori 1 (KDT yang terdiri dari
Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid, dan
Etambutol) 1x3 tab
CASE
Sumber :
Kemenkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis
TATALAKSANA
• Azitromicin yang merupakan antibiotik
golongan makrolida.
• Omeprazole (proton pump inhibitor) untuk
menekan kadar asam lambung dan
mencegah iritasi dinding lambung.
• Curcuma untuk mencegah terjadinya
gangguan fungsi hati akibat efek samping
OAT
TEORI
• Pasien ini diberikan terapi farmakologi
azitromisin, curcuma dan omeprazole.
CASE
Sumber :
Kemenkes RI. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Keputusan menteri kesehatan RI nomor HK.01.07/Menkes/687/2019
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : Dubia ad bonam
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to revisi lapsus radiologi.pptx

BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docxBAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
abdulrazak928000
 

Similar to revisi lapsus radiologi.pptx (20)

BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docxBAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
 
Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman
 
Audit Sepsis : Case Report
Audit Sepsis : Case ReportAudit Sepsis : Case Report
Audit Sepsis : Case Report
 
Presentasi kasus sandy tentang tb paru dengan pneumonia
Presentasi kasus sandy tentang tb paru dengan pneumoniaPresentasi kasus sandy tentang tb paru dengan pneumonia
Presentasi kasus sandy tentang tb paru dengan pneumonia
 
TB Case
TB CaseTB Case
TB Case
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
Morning report koas interna 2020-2022 .pptx
Morning report koas interna 2020-2022 .pptxMorning report koas interna 2020-2022 .pptx
Morning report koas interna 2020-2022 .pptx
 
Ny YW, UAP.pptx
Ny YW, UAP.pptxNy YW, UAP.pptx
Ny YW, UAP.pptx
 
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical laporan kasus
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical  laporan kasusEksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical  laporan kasus
Eksisi fibrolipoma retrofaring dengan pendekatan transcervical laporan kasus
 
laporan jaga senin 03 juli 2023.....pptx
laporan jaga senin 03 juli 2023.....pptxlaporan jaga senin 03 juli 2023.....pptx
laporan jaga senin 03 juli 2023.....pptx
 
Modul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptxModul I No. 1-50.pptx
Modul I No. 1-50.pptx
 
Dok. kep ruang icu AKPER PEMKAB MUNA
Dok. kep ruang icu  AKPER PEMKAB MUNA Dok. kep ruang icu  AKPER PEMKAB MUNA
Dok. kep ruang icu AKPER PEMKAB MUNA
 
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASI
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASIPBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASI
PBL MODUL SESAK BLOK RESPIRASI
 
Makyongz slide
Makyongz slideMakyongz slide
Makyongz slide
 
Pneumothoraks
PneumothoraksPneumothoraks
Pneumothoraks
 
Pneumothoraks
PneumothoraksPneumothoraks
Pneumothoraks
 
Asma bronchial Akper pemkab muna
Asma bronchial Akper pemkab munaAsma bronchial Akper pemkab muna
Asma bronchial Akper pemkab muna
 
Laporan Jaga 8-7-2022.pptx
Laporan Jaga 8-7-2022.pptxLaporan Jaga 8-7-2022.pptx
Laporan Jaga 8-7-2022.pptx
 
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptxLASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
 
askep lansia pernapasan.pptx
askep lansia pernapasan.pptxaskep lansia pernapasan.pptx
askep lansia pernapasan.pptx
 

More from AuliaDwiJuanita

More from AuliaDwiJuanita (20)

(PPT Journal Reading) Aulia Dwi revisi.pptx
(PPT Journal Reading) Aulia Dwi revisi.pptx(PPT Journal Reading) Aulia Dwi revisi.pptx
(PPT Journal Reading) Aulia Dwi revisi.pptx
 
(Journal Reading) Aulia Dwi.docx
(Journal Reading) Aulia Dwi.docx(Journal Reading) Aulia Dwi.docx
(Journal Reading) Aulia Dwi.docx
 
Leaflet Cegah Anemia Pada Ibu Hamil.pdf
Leaflet Cegah Anemia Pada Ibu Hamil.pdfLeaflet Cegah Anemia Pada Ibu Hamil.pdf
Leaflet Cegah Anemia Pada Ibu Hamil.pdf
 
rev case report Obgyn ILO Aulia.docx
rev case report Obgyn ILO Aulia.docxrev case report Obgyn ILO Aulia.docx
rev case report Obgyn ILO Aulia.docx
 
ppt ILO obgyn.pptx
ppt ILO obgyn.pptxppt ILO obgyn.pptx
ppt ILO obgyn.pptx
 
jurnal reading obgyn aulia dwi.docx
jurnal reading obgyn aulia dwi.docxjurnal reading obgyn aulia dwi.docx
jurnal reading obgyn aulia dwi.docx
 
jurnal reading aulia dwi 21360331.pptx
jurnal reading aulia dwi 21360331.pptxjurnal reading aulia dwi 21360331.pptx
jurnal reading aulia dwi 21360331.pptx
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docxAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdfAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
 
Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...
Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...
Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...
 
Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...
Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...
Society for Maternal-Fetal Medicine Special Statement: Quality metric on the ...
 
Laporan Kasus Bronkopneumonia Aulia Dwi Juanita.pptx
Laporan Kasus Bronkopneumonia Aulia Dwi Juanita.pptxLaporan Kasus Bronkopneumonia Aulia Dwi Juanita.pptx
Laporan Kasus Bronkopneumonia Aulia Dwi Juanita.pptx
 
Jurnal Reading Diare (Aulia Dwi Juanita)
Jurnal Reading Diare (Aulia Dwi Juanita)Jurnal Reading Diare (Aulia Dwi Juanita)
Jurnal Reading Diare (Aulia Dwi Juanita)
 
jurnal reading mata (Aulia Dwi Juanita)
jurnal reading mata (Aulia Dwi Juanita)jurnal reading mata (Aulia Dwi Juanita)
jurnal reading mata (Aulia Dwi Juanita)
 
Laporan Kasus Bronkopneumonia Stase Anak (Aulia Dwi Juanita)
Laporan Kasus Bronkopneumonia Stase Anak (Aulia Dwi Juanita)Laporan Kasus Bronkopneumonia Stase Anak (Aulia Dwi Juanita)
Laporan Kasus Bronkopneumonia Stase Anak (Aulia Dwi Juanita)
 
Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)
Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)
Makalah Kesehatan Global (Aulia Dwi Juanita)
 
JOURNAL READING NEUROLOGY AULIA DWI JUANITA
JOURNAL READING NEUROLOGY AULIA DWI JUANITAJOURNAL READING NEUROLOGY AULIA DWI JUANITA
JOURNAL READING NEUROLOGY AULIA DWI JUANITA
 
perioperatif anes aul.pptx
perioperatif anes aul.pptxperioperatif anes aul.pptx
perioperatif anes aul.pptx
 
lapsusneuro.pptx
lapsusneuro.pptxlapsusneuro.pptx
lapsusneuro.pptx
 
reviewjournalaulia.pptx
reviewjournalaulia.pptxreviewjournalaulia.pptx
reviewjournalaulia.pptx
 

Recently uploaded

Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
AGHNIA17
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 

Recently uploaded (20)

sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 

revisi lapsus radiologi.pptx

  • 1. PPOK Eksaserbasi + TB Paru KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG 2023 Oleh: Aulia Dwi Juanita, S. Ked (NIM 21360331) Preseptor: dr. Silman Hadori, Sp. Rad, MH. Kes
  • 2. IDENTITAS No. RM : 141585 Nama : Tn. P Jenis Kelamin : Laki-Laki Tanggal lahir : 11-11-1967 Umur : 56 tahun Status perkawinan : Menikah Agama : Islam Pekerjaan : Tidak bekerja Alamat : Jl. Kulit Gg. Damai No.70 Bandar Lampung Masuk IGD RSPBA : Minggu, 2/07/2023 pukul 19.05 WIB Masuk Rawat Inap : Senin, 3/07/2023 pukul 07.00 WIB
  • 3. ANAMNESIS Keluhan utama Sesak napas yang memberat sejak 1 hari SMRS Keluhan tambahan Batuk (+), lemas (+), penurunan BB (+), mual (+), riwayat demam (+)
  • 4. ANAMNESIS Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke IGD RSPBA dengan keluhan sesak sejak 1 tahun yang lalu dan memberat sejak 1 hari SMRS. Keluhan disertai sesak napas yang semakin memberat saat beraktivitas dan sedikit berkurang saat istirahat. Sesak tidak disertai nyeri dada. Keluhan sudah dirasakan sejak lama dan hilang timbul. Keluhan ini disertai batuk berdahak. Dahak berwarna putih kekuningan, terkadang disertai darah. Batuk hilang timbul sejak 3 bulan yang lalu. Pasien mengalami penurunan BB drastis dalam 6 bulan terakhir yaitu dari sekitar 58kg menjadi 50kg. Pasien juga mengeluhkan mual sejak 1 hari yang lalu.
  • 5. ANAMNESIS Riwayat Penyakit Dahulu Pasien mengatakan sudah sering keluar masuk rumah sakit dengan keluhan yang sama. Riwayat penyakit gagal jantung tidak ada. Alergi terhadap obat- obatan atau makanan tertentu disangkal. Riwayat Penyakit Keluarga Pasien mengaku ibunya memiliki penyakit hipertensi Riwayat Pengobatan Saat ini pasien sedang menjalani pengobatan OAT kategori I Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi, dan Kebiasaan Pasien merupakan perokok aktif sejak 20 tahun yang lalu namun sudah berhenti sejak 1 tahun yang lalu.
  • 6. Pemeriksaan Fisik Status pasien Pemeriksaan Umum Keadaan umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Composmentis GCS : E4 V5 M6 Vital Sign TD : 120/80 mmHg HR : 104 x/menit T : 36,5 °C RR : 24 x/menit SPO2 : 97-98 % dengan NC 3 lpm
  • 7. Pemeriksaan Fisik Kepala : Simetris tidak ada hematoma Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) Telinga : Tidak ada kelainan Hidung : Napas cuping hidung (+) Mulut/tenggorokan : Pursed lip breathing (+), sianosis (-) Leher : Tidak ada kelainan KGB : Tidak ada kelainan Kulit :Pink puffer (-), blue bloater (-) Inspeksi : Retraksi (+), penggunaan otot bantu pernapasan (+), barrel chest (-), gerak pernafasan simetris Palpasi : Fremitus kanan dan kiri menurun, nyeri tekan tidak ada, tidak teraba massa, sela iga melebar Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru kiri dan lapang paru kanan bagian atas-tengah, redup pada lapang paru kanan bawah Auskultasi : Wheezing (+), ekspirasi memanjang pada lapang paru kanan dan kiri, ronkhi (+) Paru
  • 8. Abdomen Inspeksi : Simetris, distensi (-) Auskultasi : Bising usus (+) 6x/menit Palpasi : Hepar/lien tak teraba, tidak teraba massa tumor, tidak ada nyeri tekan Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen Pemeriksaan Fisik Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Palpasi : Ictus cordis teraba Perkusi : Batas jantung dalam batas normal Auskultasi : BJ I dan II normal, reguler murmur (-) gallop (-) Ekstremitas atas : Edema (-), akral hangat, palmar eritema (-), tremor (-). refleks fisiologis (+/+), refleks patologis (-/-), kekuatan otot 5/5 Ekstremitas bawah :Kedua tungkai simetris, edema tungkai (+), refleks fisiologi (+/+), refleks patologis (-/-), kekuatan otot 5/5
  • 10. Pemeriksaan Penunjang Rontgen thorax PA (1 JULI 2023) Kesan: Radiografi thorax PA saat ini menunjukkan adanya gambaran suspek KP lama duplex aktif dengan effusi pleura kanan dan suspek effusi pleura kiri minimal serta top schwarte kanan, perlu dipertimbangkan (bagaimana klinis dan lab?) Scoliosis vertebra thoracalis Tidak tampak kardiomegali
  • 11. RESUME Pasien datang ke IGD RSPBA dengan keluhan sesak sejak 1 tahun yang lalu dan memberat sejak 1 hari SMRS. Keluhan ini disertai batuk berdahak. Dahak berwarna putih kekuningan, terkadang disertai darah. Pasien memiliki riwayat merokok sejak 20 tahun yang lalu. Pasien saat ini sedang menjalani pengobatan OAT kategori I. Pada pemeriksaan fisik head to toe didapatkan pursed lip breathing. Pada pemeriksaan paru. Inspeksi terdapat retraksi dan penggunaan otot bantu pernapasan, pada palpasi didapatkan fremitus kanan dan kiri menurun dan sela iga melebar, pada perkusi didapatkan bunyi sonor pada seluruh lapang paru kiri dan lapang paru kanan bagian atas-tengah, redup pada lapang paru kanan bawah, pada auskultasi didapatkan suara wheezing (+), ekspirasi memanjang pada lapang paru kanan dan kiri, ronkhi (+).
  • 12. RESUME Pada pemeriksaan Laboratoriun didapatkan kalium menurun. Pada pemeriksaan rontgen thorax PA menunjukkan adanya gambaran suspek KP lama duplex aktif dengan effusi pleura kanan dan suspek effusi pleura kiri minimal serta top schwarte kanan perlu dipertimbangkan, serta scoliosis vertebra thoracalis.
  • 13. DIAGNOSIS BANDING • PPOK eksaserbasi • TB Paru • Asma DIAGNOSIS KERJA PPOK eksaserbasi + TB Paru
  • 14. TATALAKSANA PROGNOSIS IVFD RL + aminophilin ½ ampul per 12 jam Omeprazol 2x1 Codein 3x1 R. batuk 3x1 Nac 3x1 Curcuma 3x1 Nebu combivent 4x1 Nebu pulmicort 3x1 OAT Fase Intensif Kategori 1 (KDT yang terdiri dari Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid, dan Etambutol) 1x3 tab Quo ad vitam : Dubia ad bonam Quo ad functionam : Dubia ad bonam Quo ad sanactionam : Dubia ad bonam
  • 15. FOLLOW UP Fase Intensif Kategori 1 (KDT yang terdiri dari Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid, dan Etambutol) 1x3 tab
  • 16. FOLLOW UP Fase Intensif Kategori 1 (KDT yang terdiri dari Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid, dan Etambutol) 1x3 tab
  • 19. IDENTITAS (JENIS KELAMIN) Laki-laki berisiko 2,82 kali lebih besar untuk menderita PPOK dibandingkan dengan perempuan TEORI Berdasarkan identitas pasien, pasien berjenis kelamin laki-laki dengan usia 56 tahun. CASE Sumber : Ismail L, Sahrudin, Ibrahim K. 2017. Analisis faktir risiko kejadian penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) di Wilayah Kerja Puskesmas Lepo-Lepi Kota Kendari Tahun 2017. Jimkesmas. 2(6): 1-10
  • 20. ANAMNESIS • Gejala PPOK adalah sesak napas, batuk, dan wheezing. • Faktor risiko yang dapat menyebabkan PPOK adalah kebiasaan merokok. TEORI • Pasien mengeluh sesak sejak 1 tahun yang lalu dan memberat sejak 1 hari SMRS disertai batuk berdahak sejak 3 bulan yang lalu. • Pasien perokok aktif sejak 20 tahun yang lalu namun sudah berhenti sejak 1 tahun yang lalu CASE Sumber : Kemenkes RI. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Keputusan menteri kesehatan RI nomor HK.01.07/Menkes/687/2019 Hartina S, Wahiduddin, Rismayanti. 2021. Faktir risiko kejadian penyakit paru obstruktif kronik pada pasien RSUD Kota Makassar. HJPH. 2(2): 159-171
  • 21. PEMERIKSAAN FISIK • Penggunaan otot bantu napas terlihat dari retraksi dinding dada serta pelebaran sela iga. • Pada perkusi didapatkan hipersonor akibat peningkatan jumlah udara yang terperangkap. TEORI • RR meningkat : 24x/menit • Inspeksi : pursed-lips breathing, retraksi, penggunaan otot bantu pernapasan, • Palpasi : fremitus kanan dan kiri menurun dan sela iga yang melebar CASE Sumber : Kemenkes RI. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Keputusan menteri kesehatan RI nomor HK.01.07/Menkes/687/2019
  • 22. PEMERIKSAAN PENUNJANG • Temuan rontgen PPOK adalah diafragma rendah dan rata, hiperlusen, jantung penduler , ruang retrosternal melebar, dan diafragma yang datar. • Rontgen TB dengan KP (koch pulmonum) atau tb lama yang ditandai adanya gambaran inifltrat disertai garis-garis keras di lapang apex sampai tengah kedua paru TEORI • Pada paru didapatkan gambaran hilus kanan dan kiri tertarik ke atas • Corakan bronkovaskular bertambah • Tampak infiltrat disertai garis-garis keras di lapang apex sampai tengah kedua paru, yang menarik hilus kanan dan kiri ke atas • Tampak perselubungan opak inhomogen di hemithorax kanan atas CASE Sumber : Marvellini RY dan Izaak RP. 2021. Gambaran radiografi foto thorax penderita tuberkukosis pada usia produktif di RSUD Pasar Minggu (Periode Juli 2016 sampai Juli 2017. Jurnal Kedokteran. 9(1): 1219-1223.
  • 23. TATALAKSANA • Pasien PPOK diberikan SAMA dan SABA untuk memperbaiki gejala • Ipratropium bromide merupakan obat golongan SAMA (short-acting muscarinic) • Salbutamol sulphate merupakan golongan obat SABA yaitu (short-acting β-agonist). TEORI • Pasien ini diberikan terapi farmakologi berupa combivent (ipratropium bromide dan salbutamol sulphate) CASE Sumber : Kemenkes RI. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Keputusan menteri kesehatan RI nomor HK.01.07/Menkes/687/2019
  • 24. TATALAKSANA • Pulmicort merupakan golongan obat kortikosteroid. • Pada pasien PPOK, pengobatan dengan inhaled corticosteroid (ICS) menunjukkan respon yang baik. TEORI • Pasien ini diberikan terapi farmakologi berupa pulmicort (steroid). CASE Sumber : Kemenkes RI. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Keputusan menteri kesehatan RI nomor HK.01.07/Menkes/687/2019
  • 25. TATALAKSANA • Aminofilin merupakan golongan obat bronkodilator (meningkatkan FEV1) • Obat ini bekerja dengan mengubah tonus otot polos pada saluran pernafasan dan meningkatkan refleks bronkodilatasi pada aliran ekspirasi. TEORI • Pasien ini diberikan terapi farmakologi berupa aminofilin. CASE Sumber : Kemenkes RI. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Penyakit Paru Obstruktif Kronik Keputusan menteri kesehatan RI nomor HK.01.07/Menkes/687/2019
  • 26. TATALAKSANA • Pasien baru pertama kali terdiagnosis TB (TB Kasus Baru) sehingga diberikan OAT Kategori 1 yaitu 2(HRZE)/4(HR)3 dalam bentuk Kombinasi Dosis Tetap (KDT). • Pasien sedang mengonsumsi OAT dari Puskesmas selama 1 bulan sehingga masuk di fase intensif TEORI • Pasien diberikan OAT Fase Intensif Kategori 1 (KDT yang terdiri dari Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid, dan Etambutol) 1x3 tab CASE Sumber : Kemenkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis
  • 27. TATALAKSANA • Azitromicin yang merupakan antibiotik golongan makrolida. • Omeprazole (proton pump inhibitor) untuk menekan kadar asam lambung dan mencegah iritasi dinding lambung. • Curcuma untuk mencegah terjadinya gangguan fungsi hati akibat efek samping OAT TEORI • Pasien ini diberikan terapi farmakologi azitromisin, curcuma dan omeprazole. CASE Sumber : Kemenkes RI. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Keputusan menteri kesehatan RI nomor HK.01.07/Menkes/687/2019
  • 28. PROGNOSIS Quo ad vitam : Dubia ad bonam Quo ad functionam : Dubia ad bonam Quo ad sanactionam : Dubia ad bonam