SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Modul Batuk
Kelompok 2
Kelompok 2
 11020120115 KASDIANTO BANTUN
 11020150009 AULIAAMANI
 11020150018 ALIFA SAPHIRA MULTHAZAM
 11020150050 ST. DEVI REGINA OCTAVIA
 11020150072 APRIANI EKA SAPUTRI
 11020150089 INDAH CHINTYA MAHARANI
 11020150115 R. FAUSAN NUMYANI
 11020150126 A. MUH. FADILAH M
 11020150147 ATIKA RAHMAH MUSTAPA
 11020150154 ANDI MULIA SUDIRMAN

Skenario 1
 Seorang laki-laki usia 33 tahun datang ke Poli RS
karena batuk yang dialami sejak 1 bulan yang lalu.
Keluhan ini disertai demam, pilek dan keringat pada
malam hari. Ia juga mengeluh sakit pada seluruh
badannya terutama dada, sakit kepala terutama pagi
hari serta kurang nafsu makan. Riwayat berobat di
Puskesmas namun tidak membaik. Riwayat
keluarga, ayah pasien penderita TB. Pemeriksaan
sputum SPS (+/+/-)
Kata Sulit
Batuk : merupakan ekspirasi yang menyediakan mekanisme
protektif normal untuk membersihkan cabang trakeobronkial dari
sekret dan zat-zat asing.
(RD Ardian, Universitas Sumatera Utara)
Demam : suatu bentuk system pertahanan nonspesifik yang
memnyebabkan perubahan mekanisme pengaturan suhu tubuh yang
mengakibatkan kenaikan suhu tubuh diatas variasi sirkadian yang
normal sebagai akibat dari perubahan pusat termoregulasi yang
terletak dalam hiptalamus anterior
(wisuda.unud.ac.id)
Pilek : kelainan kataral pada saluran nafas bagian atas yang dapat
merupakan infeksi virus, infeksi campuran atau reaksi alergi.
(kamus kedokteran dorland)
Kata Kunci
1. Batuk sejak 1 bulan yang lalu
2. Laki-laki, 33 tahun
3. Demam, pilek & keringat pada malam hari
4. Sakit seluruh badan terutama dada
5. Sakit kepala pagi hari dan kurang nafsu
makan
6. Riwayat berobat di puskesmas namun tidak
membaik.
Pertanyaan Penting
1. Bagaimana Anatomi, histologi, fisiologi
saluran nafas?
2. Bagaimana patomekanisme batuk?
3. Bagaimana patomekanisme demam?
4. Apa saja penyakit yang gejala utamanya
batuk?
5. Mengapa batuknya terjadi selama 1 bulan?
Con.
6. Apa saja faktor-faktor yang memperburuk batuk
pada anak/dewasa?
7. Mengapa terjadi keringat pada malam hari?
8. Mengapa pasien mengalami penurunan nafsu
makan?
9. Apa menyebabkan nyeri diseluruh badan?
10. Jelaskan differential diagnosis dari skenario!
11. Mengapa setelah dai puskesmas, pasien tidak
membaik?
1.Bagaimana Anatomi, histologi, fisiologi
saluran nafas?
Saluran nafas terdiri dari :
1. Cavum Nasalis
2. Sinus Paranasalis
3. Faring
4. Laring
5. Trakea
6. Bronkus
7. Bronkiolus
8. Alveoli
Referensi : Respiratory.USU.ac.id
Epitel penyusun saluran nafas:
1. Epitel berlapis gepeng tak bertanduk
2. Epitel selapis torak
3. Epitel selapis torak bersilia
4. Epitel respiratorius (Epitel torak
bertingkat+goblet+bersilia)
Referensi : Respiratory.USU.ac.id
Pernapasan terbagi menjadi 2:
1. Pernafasan Intrasel :
Proses metabolik intrasel yang dilaksanakan didalam
mitokondria yang menggunakan O2 dan menghasilkan CO2
2. Pernapassan ekstrasel
pertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan eksternal dan sel
tubuh.
a. Ventilasi
b. Difusi
c.Transportasi
d. Perfusi
e. Regulasi
Referensi : Respiratory.USU.ac.id
2. Bagaimana patomekanisme batuk?
Fase
Iritasi
• Dimana saraf sensorik di laring, trakea, bronkus besar atau serat
aferen cabang faring dari nervus glosofaringeuskus besar
mengalami iritasi yang dapat menimbulkan batuk.
Fase
Inspirasi
• glotis secara refleks terbuka lebar akibat kontraksi otot abduktor
kartilago aritenoidea. Inspirasi terjadi secara dalam dan cepat,
sehingga udara dengan cepat dan dalam jumlah banyak masuk ke
dalam paru.
Fase
Kompress
i
• dimulai dengan tertutupnya glotis akibat kontraksi otot adduktor
kartilago aritenoidea, glotis tertutup selama 0,2 detik. Tekanan
pleura tetap meninggi selama 0,5 detik setelah glotis terbuka .
Batuk dapat terjadi tanpa penutupan glotis karena otot-otot
ekspirasi mampu meningkatkan tekanan intratoraks walaupun
glotis tetap terbuka.
Fase
ekspirasi
• glotis terbuka secara tiba-tiba akibat kontraksi aktif otot ekspirasi,
sehingga terjadilah pengeluaran udara dalam jumlah besar dengan
kecepatan yang tinggi disertai dengan pengeluaran benda-benda
asing dan bahan-bahan lain.
Referensi : staf pengajar departemen telinga hidung tenggorokan kepala dan
leher ed. 7. Jakarta: badan penerbit FK UI.3.
3. Bagaimana patomekanisme demam?
Infeksi/Peradangan Makrofag Pirogen endogen
Prostaglandin
Meningkatkan titik
patokan
hipotalamus
Insiasi respon
dingin
Meiningkatkan
produksi panas;
penurunan
pengeluaran panas
Meningkatnya suhu
tubuh ketitik
patokan baru =
demam
Referensi:
4. Apa saja penyakit yang gejala utamanya
batuk?
Batuk
Post nasal drip
syndrome
Asma
TB
Bronkiktasis
Tracheobronchial
collapse
Referensi : respiratory. Usu.ac.id
5. Mengapa batuknya terjadi selama 1
bulan?
 Dalam skenario, diketahui bahwa pasien mengalami demam,
dimana demam menandakan bahwa di dalam tubuh pasien
terjadi proses inflamasi, yang artinya telah terjadi infeksi.
Dalam beberapa kasus ada benerapa penyakit yang disebabkan
oleh kuman dimana kuman tersebut tahan terhadap suasana
lembab dan gelap. Contohnya bakteri penyebab tuberkulosis,
Mycobacterium tuberkulosis. Bakteri penyebab TB ini tidak
tahan panas, sehingga bakteri ini lebih aktif pada keadaan gelap
dan lembab. Dalam suasa seperti ini bakteri dapat bertahan
hidup berhari hari bahkan hingga berbulan2. Selama bakteri
tersebut melakukan aktivitas dalam sel inangnya, bakteri
tersebut akan memicu terjadinya hipersekresi mukus dan
dikeluarkannya sel-sel mediator radang dalam jumlah besar.
Disaat terjadi sekresi mukus, saluran pernapasan juga akan
berusaha untuk mengeluarkan mukus yang telah dihasilkan tadi
yang akan dikeluarkan melalui batuk.
Referensi : staf pengajar departemen telinga hidung tenggorokan kepala dan leher ed. 7. Jakarta: badan penerbit FK UI.3.
7
6. Apa saja faktor-faktor yang
memperburuk batuk pada anak/dewasa?
 Asap rokok. Orang yang merokok (perokok aktif) atau hidup
bersama perokok (perokok pasif) sama-sama memiliki resiko
tinggi batuk, baik yang bersifat akut maupun kronis.
 -resisttensi (daya tahan) tubuh rendah. Kondisi ini bisa
disebabkan oleh penyakit akut. Lansia, balita dan anak-anak
memiliki kerentanan tinggi terhadap infeksi.
 Iritasi karena kondisi lingkungan kerja/aktivitas. Resiko
menderita batukjuga besar jika anda berada di lingkungan
yang mengandung penyebab-penyebab iritasi paru-paru
misalnya bahan-bahan tekstil, serta berbagai uap kimiawi dan
gas beracun yang berpotensi menyebabkan iritasi.
 polusi. Polusi tidak begitu besar pengaruhnya sebagai factor
penyebab tetapi bila ditambah merokok resiko akan lebih
tinggi. Zat kimia dapat juga menyebabkan batuk adalah zat-
zat perduksi seperti O2, zat-zat pengoksida seperti N2O,
hidrokarbon, aldehid, dan ozon.
Referensi : danusantara, halim : 200. Buku saku ilmu penyakit paru. Jakarta: Hipokrates.6.
7. Mengapa terjadi keringat pada malam
hari?
 Dalam beberapa kasus, keringat malam hari bisa
saja diakibatkan oleh bakteri, contohnya
Mycobacterium Tuberculosis. Mycobacterium
Tuberculosis bisa mati jika menginfeksi pada siang
hari sehingga mycobacterium tb menginfeksi tubuh
pada malam hari pada saat suhu dingin sehingga
tubuh akan memberikan respon imun untuk
melawan bakteri dengan meningkatnya set point di
hipotalamus yang menyebabkan peningkatan suhu
tubuh dan menyebabkan keringat pada malam hari.
Referensi: Sudoyo Aru W. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Internal
Publishing
8. Mengapa pasien mengalami penurunan
nafsu makan?
Faktor-faktor yang berfengaruh antara lain
1. Hipothalamus dan respon makan
2. Mekanisme Neural
3. Pengaturan Kimiawi
4. Hubungan hipotalamus dan leptin
Referensi : etd.repository.ugm.ac.id
9. Apa menyebabkan nyeri diseluruh
badan?
 Sebagai contoh pada penderita TB. Selama masa
inkubasi, sebelum terbentuknya imunitas seluler,
dapat terjadi penyebaran limfogen dan hematogen.
Pada penyebaran limfogen, kuman menyebar
kekelenjar limfe regional membentuk kompleks
primer. Sedangkan pada penyebaran hematogen,
kuman TB masuk kedalam sirkulasi darah dan
menyebar keseluruh tubuh. Adanya penyebaran
hematogen inilah yang menyebabkan TB disebut
sebagai penyakit sistemik.
Referensi : dr. Mutiara indah sari. Regulasi system saraf pada nafsu makan. Fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara:2007
10. Jelaskan differential diagnosis dari
skenario!
DD
Skenario
TB Abses Paru Pneumonia Bronkitis
Kronik
Batuk √ √ √ √
Demam √ √ √ √
Pilek - - - -
Keringat
malam hari
√ √ √ √
Nyeri dada √ √ √ √
Nafsu makan
turun
√ √ √ √
Nyeri Dada √ √ √ √
TB Abses Paru Bronkitis Kro
nik
Penumonia
Etiologi kuman TB
(Mycobacterium
Tuberculosis)
Bakteri, (S.
Aureus)
rokok, paparan zat
kimia
Bakteri, virus,
jamur, dan
protozoa.
Gejala • Batuk >3 mgg
•Demam tidak tinggi,
berlangsung lama
•Penurunan nafsu
makan dan BB
•Malaise
•Demam (>40o)
•Batuk
(hemoptisis)
•Produksi sputum
meningkat
•Nyeri dada
•Malaise
•Menurunnya
nafsu makan dan
BB
•Batuk
•Produksi sputum
berlebihan
•Sesak napas
•Mengi
•Malaise
•Sakit tenggorokan
•Nyeri otot
•Hidung tersumbat
•Sakit kepala
•Demam (>40o)
•Menggigil
•Batuk dengan
dahak mukoid atau
purulen sering
disertai darah
•Sesak napas
•Nyeri dada
Pemeriksaan •Pemeriksaan sputum
(SPS)
•Pemeriksaan
Radiologi
•Pemeriksaan
darah rutin
•Pemeriksaan
sputum
•Pemeriksaan
kultur bakteri
•Pemeriksaan AGD
•Pemeriksaan
radiologi
•Pemeriksaan
sputum
•Pemeriksaan
radiologi
•Pem. Hitung
darah lengkap
•Pengukuran gas
darah arteri
•Pem. LED
•Pemeriksaan
radiologis
Terapi •Kategori 1
(2HRZE/4H3R3)
•Kategori 2
•Antibiotik •Bronkodilator
•Kortikosteroid
•Antibiotik
•Antibiotik
spektrum luas
•Terapi Oz
11. Mengapa setelah dari puskesmas,
pasien tidak membaik?
1. Tidak tepat diagnosis
2. Penggunaaan obat yang tidak rasional
3. Ketidakpatuhan pasien dalam meminum obat
Referensi : Engko Sosialine, dkk. 2011. Penggunaan obat rasional.

More Related Content

What's hot

ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...SofiaNofianti
 
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergiDermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergiUsqi Krizdiana
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhfDwi Andini
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSyscha Lumempouw
 
Definisi dan klasifikasi konjungtivitis
Definisi dan klasifikasi konjungtivitisDefinisi dan klasifikasi konjungtivitis
Definisi dan klasifikasi konjungtivitisBrenda Panjaitan
 
Ilmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit DisentriIlmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit DisentriEncepal Cere
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisyudhasetya01
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikfikri asyura
 
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMADefinisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMALena Setianingsih
 
Hipoglikemia dan Penanganan
Hipoglikemia dan PenangananHipoglikemia dan Penanganan
Hipoglikemia dan PenangananFatin Cassie
 
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronikPresentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronikYucke Pebriani
 

What's hot (20)

Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
 
Gonorrhea
GonorrheaGonorrhea
Gonorrhea
 
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergiDermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergi
 
Rhinitis alergi
Rhinitis alergi Rhinitis alergi
Rhinitis alergi
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhf
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
TB Paru.Ppt
TB Paru.PptTB Paru.Ppt
TB Paru.Ppt
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
 
Definisi dan klasifikasi konjungtivitis
Definisi dan klasifikasi konjungtivitisDefinisi dan klasifikasi konjungtivitis
Definisi dan klasifikasi konjungtivitis
 
Ilmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit DisentriIlmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit Disentri
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Ppt dm
Ppt dmPpt dm
Ppt dm
 
Laporan kasus ppok
Laporan kasus ppokLaporan kasus ppok
Laporan kasus ppok
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMADefinisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko ASMA
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
 
Konseling hiv
Konseling hivKonseling hiv
Konseling hiv
 
Hipoglikemia dan Penanganan
Hipoglikemia dan PenangananHipoglikemia dan Penanganan
Hipoglikemia dan Penanganan
 
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronikPresentasi Gagal ginjal akut dan kronik
Presentasi Gagal ginjal akut dan kronik
 

Similar to MODUL BATUK (20)

17291060 modul-batuk-pbl
17291060 modul-batuk-pbl17291060 modul-batuk-pbl
17291060 modul-batuk-pbl
 
Makalah tb 2
Makalah tb 2Makalah tb 2
Makalah tb 2
 
Tuberkulosis paru
Tuberkulosis paruTuberkulosis paru
Tuberkulosis paru
 
128114958 lp-febris
128114958 lp-febris128114958 lp-febris
128114958 lp-febris
 
Tetanus=
Tetanus=Tetanus=
Tetanus=
 
Kelompok 2 tbc bu umi
Kelompok 2 tbc bu umiKelompok 2 tbc bu umi
Kelompok 2 tbc bu umi
 
Askep enchapalitis
Askep enchapalitisAskep enchapalitis
Askep enchapalitis
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Makalah sistem pernapasan 8
Makalah sistem pernapasan 8Makalah sistem pernapasan 8
Makalah sistem pernapasan 8
 
PERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptxPERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptx
 
LEAFLET TBC.docx
LEAFLET TBC.docxLEAFLET TBC.docx
LEAFLET TBC.docx
 
PW ASMA.pptx
PW ASMA.pptxPW ASMA.pptx
PW ASMA.pptx
 
askep TB Kelompok 2.pptx
askep TB Kelompok 2.pptxaskep TB Kelompok 2.pptx
askep TB Kelompok 2.pptx
 
Tugas kesol (asma) mistia
Tugas kesol (asma)  mistiaTugas kesol (asma)  mistia
Tugas kesol (asma) mistia
 
Tuberkulosis pada-anak (orinarchi fix)
Tuberkulosis pada-anak (orinarchi fix)Tuberkulosis pada-anak (orinarchi fix)
Tuberkulosis pada-anak (orinarchi fix)
 
Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA
Pneumonia AKPER PEMKAB MUNAPneumonia AKPER PEMKAB MUNA
Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA
 
LAPORAN PENDAHULUAN TERATAI 2 (2).pdf
LAPORAN PENDAHULUAN TERATAI 2 (2).pdfLAPORAN PENDAHULUAN TERATAI 2 (2).pdf
LAPORAN PENDAHULUAN TERATAI 2 (2).pdf
 
Makalah sistem pernapasan 2
Makalah sistem pernapasan 2Makalah sistem pernapasan 2
Makalah sistem pernapasan 2
 
askep EFUSI PLEURA.docx
askep  EFUSI PLEURA.docxaskep  EFUSI PLEURA.docx
askep EFUSI PLEURA.docx
 
pertusis.pptx
pertusis.pptxpertusis.pptx
pertusis.pptx
 

More from Aulia Amani

Persentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakPersentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakAulia Amani
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikAulia Amani
 
Kesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
Kesadaran Menurun ec Hemoragik StrokeKesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
Kesadaran Menurun ec Hemoragik StrokeAulia Amani
 
Deep Vein Trombosis
Deep Vein TrombosisDeep Vein Trombosis
Deep Vein TrombosisAulia Amani
 
Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)Aulia Amani
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Aulia Amani
 
Modul Luka/trauma
Modul Luka/traumaModul Luka/trauma
Modul Luka/traumaAulia Amani
 
PBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
PBL Modul Keterlambatan Gerak KasarPBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
PBL Modul Keterlambatan Gerak KasarAulia Amani
 
Modul Gangguan Haid
Modul Gangguan HaidModul Gangguan Haid
Modul Gangguan HaidAulia Amani
 
Modul 2 BBLR Blok reproduksi
Modul 2 BBLR Blok reproduksi Modul 2 BBLR Blok reproduksi
Modul 2 BBLR Blok reproduksi Aulia Amani
 
Modul 2 BBLR Blok Reproduksi
Modul 2 BBLR Blok ReproduksiModul 2 BBLR Blok Reproduksi
Modul 2 BBLR Blok ReproduksiAulia Amani
 
Modul 2 Produksi Kencing Kurang
Modul 2 Produksi Kencing KurangModul 2 Produksi Kencing Kurang
Modul 2 Produksi Kencing KurangAulia Amani
 
Persentasi Modul Demam
Persentasi Modul DemamPersentasi Modul Demam
Persentasi Modul DemamAulia Amani
 
pbl report smelling
pbl report smellingpbl report smelling
pbl report smellingAulia Amani
 
persentasi laporan PBL Penghidu
persentasi laporan PBL Penghidupersentasi laporan PBL Penghidu
persentasi laporan PBL PenghiduAulia Amani
 

More from Aulia Amani (20)

Persentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakPersentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anak
 
HIV pada Anak
HIV pada AnakHIV pada Anak
HIV pada Anak
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
 
Kesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
Kesadaran Menurun ec Hemoragik StrokeKesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
Kesadaran Menurun ec Hemoragik Stroke
 
Deep Vein Trombosis
Deep Vein TrombosisDeep Vein Trombosis
Deep Vein Trombosis
 
Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)Modul Kesadaran Menurun (word)
Modul Kesadaran Menurun (word)
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun
 
Modul Luka/trauma
Modul Luka/traumaModul Luka/trauma
Modul Luka/trauma
 
PBL Modul Jatuh
PBL Modul JatuhPBL Modul Jatuh
PBL Modul Jatuh
 
PBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
PBL Modul Keterlambatan Gerak KasarPBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
PBL Modul Keterlambatan Gerak Kasar
 
Modul Gangguan Haid
Modul Gangguan HaidModul Gangguan Haid
Modul Gangguan Haid
 
Modul Demam
Modul DemamModul Demam
Modul Demam
 
Modul SS Mata
Modul SS MataModul SS Mata
Modul SS Mata
 
Modul 2 BBLR Blok reproduksi
Modul 2 BBLR Blok reproduksi Modul 2 BBLR Blok reproduksi
Modul 2 BBLR Blok reproduksi
 
Modul 2 BBLR Blok Reproduksi
Modul 2 BBLR Blok ReproduksiModul 2 BBLR Blok Reproduksi
Modul 2 BBLR Blok Reproduksi
 
Modul 2 Produksi Kencing Kurang
Modul 2 Produksi Kencing KurangModul 2 Produksi Kencing Kurang
Modul 2 Produksi Kencing Kurang
 
Persentasi Modul Demam
Persentasi Modul DemamPersentasi Modul Demam
Persentasi Modul Demam
 
Modul Demam
Modul Demam Modul Demam
Modul Demam
 
pbl report smelling
pbl report smellingpbl report smelling
pbl report smelling
 
persentasi laporan PBL Penghidu
persentasi laporan PBL Penghidupersentasi laporan PBL Penghidu
persentasi laporan PBL Penghidu
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

MODUL BATUK

  • 2. Kelompok 2  11020120115 KASDIANTO BANTUN  11020150009 AULIAAMANI  11020150018 ALIFA SAPHIRA MULTHAZAM  11020150050 ST. DEVI REGINA OCTAVIA  11020150072 APRIANI EKA SAPUTRI  11020150089 INDAH CHINTYA MAHARANI  11020150115 R. FAUSAN NUMYANI  11020150126 A. MUH. FADILAH M  11020150147 ATIKA RAHMAH MUSTAPA  11020150154 ANDI MULIA SUDIRMAN 
  • 3. Skenario 1  Seorang laki-laki usia 33 tahun datang ke Poli RS karena batuk yang dialami sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan ini disertai demam, pilek dan keringat pada malam hari. Ia juga mengeluh sakit pada seluruh badannya terutama dada, sakit kepala terutama pagi hari serta kurang nafsu makan. Riwayat berobat di Puskesmas namun tidak membaik. Riwayat keluarga, ayah pasien penderita TB. Pemeriksaan sputum SPS (+/+/-)
  • 4. Kata Sulit Batuk : merupakan ekspirasi yang menyediakan mekanisme protektif normal untuk membersihkan cabang trakeobronkial dari sekret dan zat-zat asing. (RD Ardian, Universitas Sumatera Utara) Demam : suatu bentuk system pertahanan nonspesifik yang memnyebabkan perubahan mekanisme pengaturan suhu tubuh yang mengakibatkan kenaikan suhu tubuh diatas variasi sirkadian yang normal sebagai akibat dari perubahan pusat termoregulasi yang terletak dalam hiptalamus anterior (wisuda.unud.ac.id) Pilek : kelainan kataral pada saluran nafas bagian atas yang dapat merupakan infeksi virus, infeksi campuran atau reaksi alergi. (kamus kedokteran dorland)
  • 5. Kata Kunci 1. Batuk sejak 1 bulan yang lalu 2. Laki-laki, 33 tahun 3. Demam, pilek & keringat pada malam hari 4. Sakit seluruh badan terutama dada 5. Sakit kepala pagi hari dan kurang nafsu makan 6. Riwayat berobat di puskesmas namun tidak membaik.
  • 6. Pertanyaan Penting 1. Bagaimana Anatomi, histologi, fisiologi saluran nafas? 2. Bagaimana patomekanisme batuk? 3. Bagaimana patomekanisme demam? 4. Apa saja penyakit yang gejala utamanya batuk? 5. Mengapa batuknya terjadi selama 1 bulan?
  • 7. Con. 6. Apa saja faktor-faktor yang memperburuk batuk pada anak/dewasa? 7. Mengapa terjadi keringat pada malam hari? 8. Mengapa pasien mengalami penurunan nafsu makan? 9. Apa menyebabkan nyeri diseluruh badan? 10. Jelaskan differential diagnosis dari skenario! 11. Mengapa setelah dai puskesmas, pasien tidak membaik?
  • 8. 1.Bagaimana Anatomi, histologi, fisiologi saluran nafas? Saluran nafas terdiri dari : 1. Cavum Nasalis 2. Sinus Paranasalis 3. Faring 4. Laring 5. Trakea 6. Bronkus 7. Bronkiolus 8. Alveoli Referensi : Respiratory.USU.ac.id
  • 9. Epitel penyusun saluran nafas: 1. Epitel berlapis gepeng tak bertanduk 2. Epitel selapis torak 3. Epitel selapis torak bersilia 4. Epitel respiratorius (Epitel torak bertingkat+goblet+bersilia) Referensi : Respiratory.USU.ac.id
  • 10. Pernapasan terbagi menjadi 2: 1. Pernafasan Intrasel : Proses metabolik intrasel yang dilaksanakan didalam mitokondria yang menggunakan O2 dan menghasilkan CO2 2. Pernapassan ekstrasel pertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan eksternal dan sel tubuh. a. Ventilasi b. Difusi c.Transportasi d. Perfusi e. Regulasi Referensi : Respiratory.USU.ac.id
  • 11. 2. Bagaimana patomekanisme batuk? Fase Iritasi • Dimana saraf sensorik di laring, trakea, bronkus besar atau serat aferen cabang faring dari nervus glosofaringeuskus besar mengalami iritasi yang dapat menimbulkan batuk. Fase Inspirasi • glotis secara refleks terbuka lebar akibat kontraksi otot abduktor kartilago aritenoidea. Inspirasi terjadi secara dalam dan cepat, sehingga udara dengan cepat dan dalam jumlah banyak masuk ke dalam paru. Fase Kompress i • dimulai dengan tertutupnya glotis akibat kontraksi otot adduktor kartilago aritenoidea, glotis tertutup selama 0,2 detik. Tekanan pleura tetap meninggi selama 0,5 detik setelah glotis terbuka . Batuk dapat terjadi tanpa penutupan glotis karena otot-otot ekspirasi mampu meningkatkan tekanan intratoraks walaupun glotis tetap terbuka. Fase ekspirasi • glotis terbuka secara tiba-tiba akibat kontraksi aktif otot ekspirasi, sehingga terjadilah pengeluaran udara dalam jumlah besar dengan kecepatan yang tinggi disertai dengan pengeluaran benda-benda asing dan bahan-bahan lain. Referensi : staf pengajar departemen telinga hidung tenggorokan kepala dan leher ed. 7. Jakarta: badan penerbit FK UI.3.
  • 12. 3. Bagaimana patomekanisme demam? Infeksi/Peradangan Makrofag Pirogen endogen Prostaglandin Meningkatkan titik patokan hipotalamus Insiasi respon dingin Meiningkatkan produksi panas; penurunan pengeluaran panas Meningkatnya suhu tubuh ketitik patokan baru = demam Referensi:
  • 13. 4. Apa saja penyakit yang gejala utamanya batuk? Batuk Post nasal drip syndrome Asma TB Bronkiktasis Tracheobronchial collapse Referensi : respiratory. Usu.ac.id
  • 14. 5. Mengapa batuknya terjadi selama 1 bulan?  Dalam skenario, diketahui bahwa pasien mengalami demam, dimana demam menandakan bahwa di dalam tubuh pasien terjadi proses inflamasi, yang artinya telah terjadi infeksi. Dalam beberapa kasus ada benerapa penyakit yang disebabkan oleh kuman dimana kuman tersebut tahan terhadap suasana lembab dan gelap. Contohnya bakteri penyebab tuberkulosis, Mycobacterium tuberkulosis. Bakteri penyebab TB ini tidak tahan panas, sehingga bakteri ini lebih aktif pada keadaan gelap dan lembab. Dalam suasa seperti ini bakteri dapat bertahan hidup berhari hari bahkan hingga berbulan2. Selama bakteri tersebut melakukan aktivitas dalam sel inangnya, bakteri tersebut akan memicu terjadinya hipersekresi mukus dan dikeluarkannya sel-sel mediator radang dalam jumlah besar. Disaat terjadi sekresi mukus, saluran pernapasan juga akan berusaha untuk mengeluarkan mukus yang telah dihasilkan tadi yang akan dikeluarkan melalui batuk. Referensi : staf pengajar departemen telinga hidung tenggorokan kepala dan leher ed. 7. Jakarta: badan penerbit FK UI.3. 7
  • 15. 6. Apa saja faktor-faktor yang memperburuk batuk pada anak/dewasa?  Asap rokok. Orang yang merokok (perokok aktif) atau hidup bersama perokok (perokok pasif) sama-sama memiliki resiko tinggi batuk, baik yang bersifat akut maupun kronis.  -resisttensi (daya tahan) tubuh rendah. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penyakit akut. Lansia, balita dan anak-anak memiliki kerentanan tinggi terhadap infeksi.  Iritasi karena kondisi lingkungan kerja/aktivitas. Resiko menderita batukjuga besar jika anda berada di lingkungan yang mengandung penyebab-penyebab iritasi paru-paru misalnya bahan-bahan tekstil, serta berbagai uap kimiawi dan gas beracun yang berpotensi menyebabkan iritasi.  polusi. Polusi tidak begitu besar pengaruhnya sebagai factor penyebab tetapi bila ditambah merokok resiko akan lebih tinggi. Zat kimia dapat juga menyebabkan batuk adalah zat- zat perduksi seperti O2, zat-zat pengoksida seperti N2O, hidrokarbon, aldehid, dan ozon. Referensi : danusantara, halim : 200. Buku saku ilmu penyakit paru. Jakarta: Hipokrates.6.
  • 16. 7. Mengapa terjadi keringat pada malam hari?  Dalam beberapa kasus, keringat malam hari bisa saja diakibatkan oleh bakteri, contohnya Mycobacterium Tuberculosis. Mycobacterium Tuberculosis bisa mati jika menginfeksi pada siang hari sehingga mycobacterium tb menginfeksi tubuh pada malam hari pada saat suhu dingin sehingga tubuh akan memberikan respon imun untuk melawan bakteri dengan meningkatnya set point di hipotalamus yang menyebabkan peningkatan suhu tubuh dan menyebabkan keringat pada malam hari. Referensi: Sudoyo Aru W. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Internal Publishing
  • 17. 8. Mengapa pasien mengalami penurunan nafsu makan? Faktor-faktor yang berfengaruh antara lain 1. Hipothalamus dan respon makan 2. Mekanisme Neural 3. Pengaturan Kimiawi 4. Hubungan hipotalamus dan leptin Referensi : etd.repository.ugm.ac.id
  • 18. 9. Apa menyebabkan nyeri diseluruh badan?  Sebagai contoh pada penderita TB. Selama masa inkubasi, sebelum terbentuknya imunitas seluler, dapat terjadi penyebaran limfogen dan hematogen. Pada penyebaran limfogen, kuman menyebar kekelenjar limfe regional membentuk kompleks primer. Sedangkan pada penyebaran hematogen, kuman TB masuk kedalam sirkulasi darah dan menyebar keseluruh tubuh. Adanya penyebaran hematogen inilah yang menyebabkan TB disebut sebagai penyakit sistemik. Referensi : dr. Mutiara indah sari. Regulasi system saraf pada nafsu makan. Fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara:2007
  • 19. 10. Jelaskan differential diagnosis dari skenario! DD Skenario TB Abses Paru Pneumonia Bronkitis Kronik Batuk √ √ √ √ Demam √ √ √ √ Pilek - - - - Keringat malam hari √ √ √ √ Nyeri dada √ √ √ √ Nafsu makan turun √ √ √ √ Nyeri Dada √ √ √ √
  • 20. TB Abses Paru Bronkitis Kro nik Penumonia Etiologi kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis) Bakteri, (S. Aureus) rokok, paparan zat kimia Bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Gejala • Batuk >3 mgg •Demam tidak tinggi, berlangsung lama •Penurunan nafsu makan dan BB •Malaise •Demam (>40o) •Batuk (hemoptisis) •Produksi sputum meningkat •Nyeri dada •Malaise •Menurunnya nafsu makan dan BB •Batuk •Produksi sputum berlebihan •Sesak napas •Mengi •Malaise •Sakit tenggorokan •Nyeri otot •Hidung tersumbat •Sakit kepala •Demam (>40o) •Menggigil •Batuk dengan dahak mukoid atau purulen sering disertai darah •Sesak napas •Nyeri dada Pemeriksaan •Pemeriksaan sputum (SPS) •Pemeriksaan Radiologi •Pemeriksaan darah rutin •Pemeriksaan sputum •Pemeriksaan kultur bakteri •Pemeriksaan AGD •Pemeriksaan radiologi •Pemeriksaan sputum •Pemeriksaan radiologi •Pem. Hitung darah lengkap •Pengukuran gas darah arteri •Pem. LED •Pemeriksaan radiologis Terapi •Kategori 1 (2HRZE/4H3R3) •Kategori 2 •Antibiotik •Bronkodilator •Kortikosteroid •Antibiotik •Antibiotik spektrum luas •Terapi Oz
  • 21. 11. Mengapa setelah dari puskesmas, pasien tidak membaik? 1. Tidak tepat diagnosis 2. Penggunaaan obat yang tidak rasional 3. Ketidakpatuhan pasien dalam meminum obat Referensi : Engko Sosialine, dkk. 2011. Penggunaan obat rasional.