SlideShare a Scribd company logo
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Dwi Susilowati
PROMOSI KESEHATAN
MODUL
KEGIATAN BELAJAR I
ADVOKASI DALAM PROMOSI KESEHATAN
SEMESTER 4
Strategi Penerapan Promosi Kesehatan pada
klien di Tatanan Klinik dan Komunitas
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
berkah dan karuniNyalah penyusun
dapat menyelesaikan Modul Mata
Kuliah Promosi Kesehatan.
Buku ini disusun sebagai referensi
dan bahan belajar untuk mahasiswa
program Pendidikan Jarak Jauh Program
D.III Keperawatan yang diselenggarakan
oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tenaga Kesehatan, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Penyusun mengucapkan terima
kasih atas berbagai bantuan baik materiil
maupun imateriil dari berbagai pihak
atas keberhasilan penyusunan modul
ini.
Mudah-mudahan Modul ini dapat
digunakan secara efektif dan dapat
menjadimediayangdapatmeningkatkan
pemahaman dan kemampuan
memberikan asuhan keperawatan jiwa
bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh
Program D.III Keperawatan.
Kata
Pengantar
Tim Penyusun
Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Absenteeism	 :	 Ketidak hadiran (berhubungan dengan absensi)
Advokasi		 :	 Penggagasan bantuan dan kekuatan hukum
Aksesibilitas		 :	 Sesuatu hal yang dapat dijadikan akses
Akuntabilitas	 :	 Pertanggung jawaban publik atas segala kegiatan yang dilakukan 	
				dengan mengatas-namakan rakyat.
Akurasi		 :	 Kecermatan; ketepatan
Analisis		 :	 Penelitian terhadap suatu peristiwa
Angket		 :	 Daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu dng ruang 	
				 untuk jawaban bagi setiap pertanyaan
Artikel			 :	 Karya tulis lengkap, msl laporan berita atau esai dl majalah, surat 	
				kabar, dsb
Bargaining Power	 :	 Kekuatan tawar menawar dalam pembuatan suatu kesepakatan 	
				 oleh dua pihak atau lebih
Billboard		 :	 Papan iklan
Citra			 :	 rupa; gambar; gambaran
Community Based Health Education	 :	 Komunitas pendidikan berbasis kesehatan
Community Decision Making		 :	 Komunitas pembuat keputusan
Community Fund				:	Dana komunitas
Community Knowledge			 :	 Pengetahuan komunitas
Community Leader				:	Pimpinan komunitas
Community Material			 :	 Material komunitas
Community Organization			 :	 Organisasi komunitas
Community Technology			 :	 Teknologi komunitas
CTPS			 :	 Cuci Tangan Pakai Sabun
Desentralisasi	 :	 Penyerahan sebagian wewenang pimpinan kpd bawahan (atau 		
				pusat kpd daerah dsb)
Deskriptif		 :	 Bersifat menggambarkan apa adanya
Disposisi		 :	 Pendapat seorang pejabat mengenai urusan yg termuat dl suatu 	
				 surat dinas, yg langsung dituliskan pd surat yg bersangkutan 		
				atau pd lembar khusus
Efikasi		 	 :	 Kemampuan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Esensi			 :	 Hal yg pokok
Follow Up		 :	 Tindak lanjut
Historikal		 :	 Kesejarahan
Identifikasi	 	 :	 Penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dsb
Indikator		 :	 Sesuatu yg dapat memberikan (menjadi) pe-tunjuk atau 			
				keterangan
Inovasi		 :	 Penemuan baru yg berbeda dr yg sudah ada atau yg sudah 		
				 dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat)
Input			 :	 Data atau informasi yang akan diolah dalam suatu proses
				 Interpretasi	 Pemberian kesan, pendapat, atau pandangan 		
				teoretis thd sesuatu
JPKM			 :	 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
KIE			 :	 Komunikasi Informasi dan Edukasi
Daftar Istilah
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Kondusif		 :	 Kondisi yang mendukung untuk terjadinya suatu proses
Kontekstual		 :	 Berhubungan dng konteks
Leaflet	 	 :	 Surat selebaran
Literatur		 :	 Bahan kepustakaan
Lokakarya		 :	 Pertemuan antara para ahli (pakar) untuk membahas masalah 	
				 praktis atau yg bersangkutan dng pelaksanaan dl bidang 		
				keahliannya
LSM			 :	 Lembaga Swadaya Masyarakat
Majelis Taklim	 :	 Kelompok belajar agama Islam yang diadakan di lingkungan 	
				masyarakat
Mediasi		 :	 Proses pengikutsertaan pihak ketiga dl penyelesaian suatu 	
				perselisihan sbg penasihat
Modifikasi	 	 :	 Pengubahan
Opini			 :	 Pendapat masyarakat yang berkembang yang belum teruji ke	
				benarannya
Outcome		 :	 Dampak
Output		 :	 Hasil yang tercipta akibat adanya suatu proses
PHBS			 :	 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PKK			 :	 Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
PMK			 :	 Peraturan Menteri Kesehatan
Proposal		 :	 Rencana yg dituangkan dl bentuk rancangan kerja
Provider		 :	 Penyedia jasa
Reformasi		 :	 Perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, 		
				 politik, atau agama) dl suatu masyarakat atau negara
Review		 :	 Meninjau data atau informasi yang terkumpul dalam suatu	
				gambaran situasi
Sanitasi		 :	 Usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yg baik 	
				 di bidang kesehatan, terutama kesehatan masyarakat
Sasaran Primer	 :	 Sasaran Utama Promosi Kesehatan : klien, balita, ibu hamil, 	
				individu dll
Sasaran Sekunder	 :	 Sasaran level 2 Promosi Kesehatan : tokoh masyarakat, tokoh 	
				 agama, ketua RT, ketua RW, kader, dll
Sasaran Tersier	 :	 Sasaran level 3 Promosi Kesehatan : penentu kebijakan, bupati, 	
				pimpinan perusahaan dll
SDA			 :	 Sumber Daya Alam
Siklus			 :	 Urutan kejadian atau proses yang berulang secara periodik
Supervisi		 :	 Pengawasan utama; pengontrolan tertinggi; penyeliaan
UKBM			 :	 Usaha Kesehatan yang Berbasis Masyarakat
UKM			 :	 Usaha Kesehatan Masyarakat
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Pendahuluan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Setelah anda mempelajari pengertian
dan tujuan dari “promosi kesehatan” di
modul pertama, tentunya anda memahami
bahwa promosi kesehatan pada dasarnya
adalah upaya untuk menyampaikan pesan
kesehatan pada masyarakat. Termasuk
upaya untuk mengenalkan, memasarkan,
menyebarluaskan atau “menjual” kesehatan
itu sendiri. Agar promosi kesehatan
dapat berjalan dengan tepat sasaran
dan berlangsung dengan optimal, maka
dalam modul kedua telah anda pelajari
bagaimana membuat rancangan promosi
kesehatan tersebut. Dalam modul-2 Anda
mempelajari bagaimana menentukan
metode dan media apa saja yang dapat
digunakan dalam promosi kesehatan
mengingat adanya kondisi sosial ekonomi
maupun karakter individu yang beragam
di setiap rentang usianya. Nah, pada
modul-3 kali ini, anda akan mempelajari
lebih mendalam bagaimana menerapkan
keseluruhan rancangan promosi
kesehatan secara integratif, khususnya
dengan memperhatikan kategori klien
serta pada tatanan kelompok apa promosi
kesehatan tersebut dilakukan dan
bagaimana melakukan monitoring dan
evaluasi penerapan promkes tersebut.
Hal tersebut berarti bahwa dalam modul
Gambar : Merancang Promosi Kesehatan
A. Pengantar
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
ketiga ini pembahasan lebih bersifat aplikatif agar rencana promosi kesehatan yang telah
disusun dapat direalisasikan dalam masyarakat dengan manfaat yang optimal. Dalam
penerapannya, promosi kesehatan ini memang membutuhkan strategi, mengingat
kompleksnya situasi masyarakat dan belum meratanya pemahaman tentang pentingnya
tingkat kesehatan yang baik. Demikian pula kondisi sosial dan budaya masyarakat yang
berbeda, membuat penerapan promosi kesehatan ini tidak selalu berjalan dengan mulus.
Manfaat yang diharapkan setelah anda selesai mempelajari modul ini adalah bertambahnya
pengetahuan dan pemahaman Anda mengenai strategi penerapan promosi kesehatan pada
klien (individu, kelompok, masyarakat) di tatanan klinik dan komunitas. Selain itu, anda pun
mendapatkan gambaran lebih komprehensif bagaimana rancangan promosi kesehatan
yang telah tersusun dengan baik, diselenggarakan secara optimal dengan melibatkan
beberapa unsur sosial masyarakat di luar tenaga kesehatan.
Modul ini dibuat agar Anda dapat belajar secara mandiri, tanpa bergantung pada fasilitator
atau sebelum kegiatan pembelajaran secara tatap muka dimulai. Dengan demikian,
kalau pun ada waktu pembelajaran secara tatap muka Anda dapat mengoptimalkan
pemanfaatannya untuk (1) mendiskusikan materi pembelajaran yang belum sepenuhnya
Anda pahami, (2) mendapatkan penjelasan tambahan. Perkiraan waktu yang dibutuhkan
untuk mempelajari modul ini adalah sekitar 4 x 50 menit. Oleh karena itu, Anda diharapkan
membuat catatan-catatan mengenai hal-hal yang sulit dipahami dan perlu didiskusikan
pada fasilitator/dosen pengampu mata ajaran ini nanti. Akhirnya, selamat MENYIMAK dan
semoga SUKSES! Ingatlah bahwa hanya dengan semangat belajar yang tinggi disertai rasa
percaya diri, ANDA pasti dapat menyelesaikan materi pembelajaran yang disajikan pada
modul ini
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan di dalam modul ini
diharapkan Anda dapat memahami Strategi Penerapan Promosi Kesehatan pada Klien
(Individu, Kelompok, Masyarakat) di tatanan klinik dan komunitas
a. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan di dalam modul ini
diharapkan Anda dapat:
1)	 Menjelaskan advokasi pada promosi kesehatan.
2)	 Menggambarkan bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
3)	 Menjabarkan gerakan pemberdayaan masyarakat dalam promosi kesehatan.
4)	 Menjelaskan dan membedakan tentang monitoring dan evaluasi dalam 			
	 promosi kesehatan
b. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Petunjuk Umum Pembelajaran
Agar anda dapat lebih mudah mempelajari isi modul ini, sebaiknya anda pelajari dengan
seksama setiap bagian yang diuraikan. Selanjutnya, ketika mempelajari isi dari modul ini,
silahkan anda pelajari masing-masing topik secara bertahap dan teratur. Saya ingatkan
sekali lagi, JANGAN membaca secara serabutan, simak baik-baik setiap kalimat dari awal
hingga akhir, bagian per bagian secara berurutan/bertahap, ulangi bagian kalimat tertentu
yang memerlukan pengertian mendalam, yaitu dimulai dari materi pembelajaran yang
disajikan pada Kegiatan Belajar-1. Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang
diuraikan pada Kegiatan Belajar-1 dan mengerjakan soal-soal latihan test formatifnya serta
telah benar-benar yakin memahaminya, barulah anda diperkenankan untuk mempelajari
materi pembelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-2,demikian seterusnya, agar
tujuan pembelajaran tersebut di atas tercapai.
Sebelum melanjutkan kegiatan belajar untuk mempelajari materi pada Kegiatan Belajar-2,
Anda haruslah benar-benar telah memahami seluruh atau sebagian besar materi
pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-1. Di samping itu, Anda juga dituntut
untuk berhasil menyelesaikan sebagian besar soal-soal latihannya dengan benar, sebelum
meminta kesempatan atau waktu kepada nara sumber atau pihak penyelenggara untuk
mengerjakan soal-soal atau Tes Akhir Modul (TAM).
Di dalam modul ini Anda akan menjumpai soal-soal latihan.dan hendaknya semua soal
latihan ini Anda kerjakan. Usahakanlah semaksimal mungkin untuk mengerjakan semua
soal latihan tanpa terlebih dahulu melihat Kunci Jawaban yang disediakan pada bagian akhir
modul ini. Dengan mengerjakan semua soal latihan yang ada diharapkan Anda akan dapat
menilai sendiri tingkat penguasaan atau pemahaman Anda terhadap materi pembelajaran
yang terdapat di dalam modul ini. Keuntungan lainnya dari mengerjakan soal-soal latihan
adalah bahwa Anda dapat mengetahui bagian-bagian mana dari materi pembelajaran yang
telah Anda pelajari yang masih belum sepenuhnya Anda pahami.
Gambar : Sasaran belajar
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selamat belajar, semoga berhasil
Sebagai Mahasiswa, Anda akan mendapat kesempatan pada kegiatan belajar tatap muka
dengandosenyangakanbertindaksebagaifasilitatoruntukmembahasmateripembelajaran
yang kemungkinan belum berhasil Anda pahami selama belajar mandiri. Langkah-langkah
kegiatan pembelajaran secara tatap muka dapat dilakukan dengan cara membahas masing-
masing materi pokok atau berdasarkan materi pembelajaran yang masih belum Anda
pahami atau sulit Anda pahami. Terbuka juga kemungkinan bagi Anda sebagai Mahasiswa
untuk membentuk kelompok-kelompok kecil dalam mendiskusikan materi pokok yang
diuraikan di dalam modul ini.
Hasil diskusi kelompok disajikan oleh setiap kelompok guna mendapatkan tanggapan dari
kelompok-kelompok lainnya. Kemudian, kesimpulan dirumuskan bersama pada setiap akhir
penyajian hasil diskusi kelompok. Jika tidak ada pembentukan kelompok, maka pada akhir
pembahasan masing-masing materi pokok, Anda dapat merumuskan sendiri kesimpulan
atau merumuskan secara bersama-sama dengan sesama teman Mahasiswa atau dapat
juga meminta bimbingan Dosen.
Satu hal yang penting untuk dilakukan dalam mempelajari modul ini adalah membuat
catatan tentang materi pembelajaran yang sulit ANDA pahami. Cobalah diskusikan terlebih
dahulu materi pembelajaran yang sulit tersebut dengan teman Anda sesama Mahasiswa.
Apabila memang masih ada yang dirasakan sulit, ANDA dianjurkan untuk mendiskusikannya
dengan Dosen pada saat dilaksanakan kegiatan pembelajaran secara tatap muka.
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Setelah selesai mempelajari materi
pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan
Belajar-1padamodulIIIini,Andadiharapkan
dapat memahami dengan menyebutkan
kembali 4 sub pokok bahasan berikut:
a.	 Pengertian dan Prinsip advokasi 		
	 dalam promosi kesehatan,
b.	 Tujuan advokasi dalam 			
	 promosi kesehatan
c.	 Pelaksana advokasi dalam			
	 promosi kesehatan,
d.	 Sasaran advokasi dalam 			
	 promosi kesehatan, serta
e.	 Langkah-langkah advokasi
Kegiatan
Belajar 1 Advokasi dalam promosi kesehatan
1.	 Tujuan Pembelajaran
Gambar : Pembentukan strategi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
Uraian
Materi
Dalam petunjuk teknis promosi kesehatan
no. 004 tahun 2012, dijelaskan pula bahwa
menolong diri sendiri artinya
1) masyarakat mampu menghadapi
masalah-masalah kesehatan potensial (yang
mengancam) dengan cara mencegahnya, dan
2) mengatasi masalah-masalah kesehatan
yang sudah terjadi dengan cara
menanganinya secara efektif serta efisien.
Dengan kata lain, masyarakat mampu ber-
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam
rangka memecahkan masalah-masalah
kesehatan yang dihadapinya (problem
solving), baik masalah-masalah kesehatan
yang sudah diderita maupun yang potensial
(mengancam), secara mandiri (dalam batas-
batas tertentu).
Gambar : Biaya
Apakah kebutuhan khusus itu?
“Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong
diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai
sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan”.
Menelaah Keputusan Menteri Kesehatan tersebut di atas, dalam realisasinya tampak bahwa
tujuan dari penerapan promosi kesehatan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
menolong diri sendiri dengan memanfaatkan daya masyarakat itu sendiri sesuai dengan
sosial budaya yang berlaku dengan didukung oleh kebijakan publik yang terkait.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah:
Seperti diketahui bahwa masalah-masalah potensial yang mengancam di masyarakat
tentunya beragam, tergantung dari banyak faktor. Di daerah pedesaan, kesadaran akan
kesehatan masyarakat secara turun temurun sudah dikenalkan oleh leluhur masyarakat,
tapi kebanyakan tidak disertai dengan peningkatan wawasan maupun pemahaman
kesehatan yang diperbaharui. Pada beberapa daerah lebih banyak didasarkan pada tahayul
atau kebiasaan masyarakat yang diyakini secara budaya dan bukannya pada pengkajian
maupun penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Gambar : Masalah kesehatan
Sedangkan di daerah perkotaan, sudah ada kesadaran akan kesehatan diri, keluarga dan
masyarakat pada umumnya, namun seringkali terkendala oleh kesibukan dan tuntutan
pekerjaan yang serba cepat sehingga seringkali mengabaikan hal-hal yang mendukung
kesehatan. Selain itu, kondisi masyarakat yang heterogen yang terdiri dari berbagai
macam latar belakang ekonomi, sosial, dan pendidikan yang berbeda juga menjadi
tantangan tersendiri untuk menerapkan promosi kesehatan secara fleksibel dan luwes
dengan mempertimbangkan keseluruhan faktor yang beragam tersebut.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
Advokasi (advocate).
Sejalan dengan misi advokat, promosi kesehatan harus dapat membuat kondisi politik,
ekonomi, sosial, budaya, lingkungan dan perilaku menjadi menguntungkan bagi kesehatan.
Kegiatan advokasi ini dilakukan terhadap para pengambil keputusan dari berbagai
tingkat,dan sektor terkait dengan kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah meyakinkan para
pejabat pembuat keputusan atau penentu kebijakan, bahwa program kesehatan yang
akan dilaksanakan tersebut penting (urgen). Sasaran promkes pada tahap ini merupakan
sasaran tersier.
Berdasarkan kondisi masyarakat yang beragam tersebut di atas, maka penerapan promosi
kesehatan membutuhkan strategi tertentu. Strategi utama dalam promosi kesehatan
yaitu adanya upaya advokasi, dukungan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Upaya
inilah yang disebut sebagai misi dalam promosi kesehatan. Secara umum misi promosi
kesehatan ini ada 3, yaitu :
Mediasi/dukungan sosial (Mediate).
Promosi kesehatan juga mempunyai misi “mediator” atau “ menjembatani “ antara sektor
kesehatan dengan sektor yang lain sebagai mitra (social support).dengan pemerintah dan
lembaga non pemerintah, dunia industri dan media, sehingga terjadi aksi terkoordinasi
untuk kesehatan. Sasaran nya disebut sasaran sekunder.
Pemberdayaan masyarakat (Enable/Empowerment).
Promosi kesehatan mempunyai misi utama memampukan masyarakat (enable), membuat
masyarakat mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan secara mandiri, dengan
menggali seluruh potensi yang ada untuk perbaikan kesehatan, dengan memberikan
pelatihan, pemberian informasi dan lingkungan yang mendukung. Ini merupakan sasaran
utama / primer dari promosi kesehatan
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Jadi, penerapan promosi kesehatan akan lebih terarah bila mengacu pada visi dan misi
dari promosi kesehatan itu sendiri yang tidak terlepas dari visi pembangunan kesehatan
di Indonesia.
Bagaimana penjabaran selanjutnya? Sebaiknya anda baca dan simak tuntas materinya
satu persatu pada uraian berikut ini.
Gambar : Leflet promosi kesehatan
Pengertian umum dari kegiatan advokasi adalah, “ strategi untuk mempengaruhi para
pengambil keputusan khususnya pada saat mereka menetapkan peraturan, mengatur
sumber daya dan mengambil keputusan-keputusan yang menyangkut khalayak
masyarakat”.
Hal tersebut menunjukkan bahwa Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap
oranglainyangdianggapmempunyaipengaruhterhadapkeberhasilansuatuprogram atau
kegiatan yang dilaksanakan.Oleh karena itu yang menjadi sasaran advokasi adalah para
pemimpin atau pengambil kebijakan( policy makers) atau pembuat keputusan(decision
makers) baik di institusi pemerintah maupun swasta.
Sedangkan ahli lain menyatakan bahwa Advokasi secara harfiah berarti pembelaan,
sokongan atau bantuan terhadap seseorang yang mempunyai permasalahan. Istilah
advokasi mula-mula digunakan di bidang hukum atau pengadilan. Menurut Johns Hopkins
(1990) advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam-
macam bentuk komunikasi persuasif. Istilah advocacy/advokasi di bidang kesehatan
mulai digunakan dalam program kesehatan masyarakat pertama kali oleh WHO pada
tahun 1984 sebagai salah satu strategi global Pendidikan atau Promosi Kesehatan.WHO
merumuskan bahwa dalam mewujudkan visi dan misi Promosi Kesehatan secara efektif
menggunakan 3 strategi pokok,yaitu : 1) Advocacy, 2) Social support, 3) Empowerment.
A. Pengertian dan Prinsip Advokasi dalam Promosi Kesehatan (Promkes)
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
Seperti dijabarkan dalam PMK no. 004 thn 2012, bahwa :
“Advokasi perlu dilakukan, bila dalam upaya memberdayakan pasien dan klien, rumah sakit
membutuhkan dukungan dari pihak-pihak lain. Misalnya dalam rangka mengupayakan
lingkungan rumah sakit yang tanpa asap rokok, rumah sakit perlu melakukan advokasi
kepada wakil-wakil rakyat dan pimpinan daerah untuk diterbitkannya peraturan tentang
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang mencakup di rumah sakit.”
Prinsipnya hal tersebut menunjukkan bahwa strategi advokasi merupakan hal penting dan
meliputi proses kerja yang tidak sederhana pula. Karenanya dibutuhkan tahapan kerja yang
jelas dalam pelaksanaannya yang akan disampaikan selanjutnya.
Prinsip dasar Advokasi tidak hanya sekedar melakukan lobby politik,tetapi mencakup
kegiatan persuasif ,memberikan semangat dan bahkan sampai memberikan pressure atau
tekanan kepada para pemimpin institusi.
Metode atau cara dan teknik advokasi untuk mencapai tujuan ada bermacam-macam, yaitu :
1. Lobi politik ( political lobying )
2. Seminar/presentasi
3. Media
4. Perkumpulan
Gambar : lobi politik melalui hearing
Ada 8 unsur dasar advokasi,yaitu :
1. Penetapan tujuan advokasi
2. Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi
3.    Identifikasi khalayak sasaran
4. Pengembangan dan penyampaian pesan advokasi
5. Membangun koalisi
6. Membuat presentasi yang persuasif
7. Penggalangan dana untuk advokasi
8. Evaluasi upaya advokasi.
13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Seperti diuraikan sebelumnya bahwa proses Advokasi ini bertujuan untuk mempengaruhi
para pengambil keputusan khususnya yang menyangkut keputusan terhadap masyarakat.
Secara mendetail, tujuan dari Advokasi meliputi hal-hal berikut ini :
1. Komitmen politik (Political commitment)
Komitmen para pembuat keputusan atau penentu kebijakan sangat penting untuk
mendukung atau mengeluarkan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kesehatan
masyarakat,misalnya untuk pembahasan kenaikan anggaran kesehatan, contoh konkrit
pencanangan Indonesia Sehat 2010 oleh presiden. Untuk meningkatkan komitmen ini
sangat dibutuhkan advokasi yang baik.
2. Mendapatkan dukungan kebiajakan (Policy support).
Adanya komitmen politik dari para eksekuti,maka perlu ditindaklanjuti dengan advokasi
lagi agar dikeluarkan kebijakan untuk mendukung program yang telah memperoleh
komitmen politik tersebut.
3. Mendapatkan penerimaan sosial (Social acceptance)
artinya diterimanya suatu program oleh masyarakat. Suatu program kesehatan yang
telah memperoleh komitmen dan dukungan kebijakan,maka langkah selanjutnya adalah
mensosialisasikan program tersebut untuk memperoleh dukungan masyarakat.
B. Tujuan Advokasi dalam Promosi kesehatan
Gambar : Salah satu upaya untuk mendapatkan penerimaan masyarakat tertentu
4. Mendapatkan Dukungan sistem ( System support )
Agar suatu program kesehatan berjalan baik maka perlunya sistem atau prosedur kerja
yang jelas mendukung.
C. Pelaksana Advokasi dalam Promosi kesehatan
Untuk mencapai tujuan dari penerapan promosi kesehatan tersebut di atas, dalam
realisasinya membutuhkan faktor-faktor yang dapat mendukung keberhasilannya. Seperti
telah dibahas dalam modul sebelumnya, promosi kesehatan perlu didukung oleh sumber
daya yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan, Sumber daya yang dibutuhkan seperti
halnya metode dan media yang tepat, serta beberapa sarana/ prasarana yang dipakai
dalam kegiatan promosi kesehatan diantaranya peralatan multimedia, computer/ laptop,
dan lain-lain.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
a) Jelas ( clear )
b) Benar ( correct )
c) Konkret ( concrete )
d) Lengkap ( complete )
e) Ringkas ( concise )
f) Meyakinkan ( Convince )
g) Konstekstual ( contexual )
h) Berani ( courage )
i) Hati –hati ( coutious )
j) Sopan ( courteous )
Sedangkan sumber daya yang utama dan yang akan menggunakan media maupun sarana
pendukung tersebut adalah sumber daya manusia. Sumber daya utama yang diperlukan
tersebut adalah pelaksana dari penerapan promosi kesehatan pada klien. Dalam hal ini
pelaksana utama dari penerapan promosi kesehatan adalah:
1.	 Semua petugas kesehatan yang melayani klien. Bila berada dalam tatanan
klinik,
maka pelaksana yang terlibat adalah petugas kesehatan yang bekerja dalam rumah sakit,
puskesmas, balai kesehatan, dan lain lain. Semua tenaga kesehatan di sini termasuk petugas
medis maupun tenaga profesional yang terlibat dalam penanganan klien.
2.	 Tenaga khusus promosi kesehatan, yaitu para pejabat fungsional Penyuluh
Kesehatan Masyarakat.
Prinsip dasar Advokasi tidak hanya sekedar melakukan lobby politik,tetapi mencakup
kegiatan persuasif, memberikan semangat dan bahkan sampai memberikan pressure
atau tekanan kepada para pemimpin institusi. Karenanya, sangat penting bagi pelaksana
advokasi untuk meningkatkan ketrampilan berkomunikasi. Peran komunikasi sangat
penting, sehingga komunikasi dalam rangka advokasi kesehatan memerlukan kiat khusus
agar dapat berjalan efektif. Kiat-kiatnya antara lain sebagai berikut :
D. Sasaran Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Untuk mencapai tujuan dari penerapan promosi kesehatan tersebut di atas, dalam
realisasinya membutuhkan faktor-faktor yang dapat mendukung keberhasilannya. Seperti
telah dibahas dalam modul sebelumnya, promosi kesehatan perlu didukung oleh sumber
daya yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan, Sumber daya yang dibutuhkan seperti
halnya metode dan media yang tepat, serta beberapa sarana/ prasarana yang dipakai
dalam kegiatan promosi kesehatan diantaranya peralatan multimedia, computer/ laptop,
dan lain-lain.
Gambar : Perilaku hidup sehat
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
1. Promosi kesehatan di sarana pelayanan kesehatan (RS, klinik dan puskesmas).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 004 thn 2012, bahwa yang disebut
penerapan promosi kesehatan di rumah sakit adalah: “upaya rumah sakit untuk
meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok masyarakat, agar pasien
dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-
kelompok masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah-
masalah kesehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat,
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama mereka, sesuai sosial budaya mereka,
serta didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.” Hal tersebut menunjukkan
bahwa sasaran dari penerapan promosi kesehatan di Rumah Sakit adalah pasien dan
keluarga, klien, serta kelompok-kelompok masyarakat. Penerapannya bisa dilakukan sejak
pertama kali masuk Rumah Sakit di ruang pendaftaran, pasien rawat jalan, pasien rawat
inap, dan pasien dalam pelayanan penunjang medik.
Berdasarkan prinsip advokasi sebagai pendekatan pada masyarakat untuk keberhasilan
program pengobatan/ peningkatan kesehatan melalui layanan kesehatan, maka kegiatan
yang dapt dilakukan adalah:
-	 Memberikan pemahaman kepada pasien dan keluarga atas masalah kesehatan yang
	 diderita pasien
-	 Memberdayakan pasien dan keluarga dalam kesehatan
-	 Menerapkan “proses belajar” di fasilitas yankes
-	 Mengembangkan perilaku sehat
-	 Memberikan pesan kesehatan terkait dengan pemeliharaan dan peningkatan
	 kesehatan, pencegahan serangan penyakit serta proses penyembuhan dan pemulihan
Sedangkan sasarannya adalah:
-	 Penderita pada Berbagai Tingkat Penyakit , Misalnya :Pasien penyakit akut v.s kronis;
	 pasien rawat jalan v.s rawat inap.
-	 Kelompok atau Individu yang Sehat , Contoh : Keluarga pasien; tamu
-	 Petugas di Fasilitas Yankes : Petugas medis, paramedis, non medis; pimpinan,
	 administrasi dan teknis
Gambar : Seminar Kesehatan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
Beberapa jenis kegiatan yang dapat di lakukan dalam Promosi Kesehatan di Masyarakat,
adalah :
• Penyuluhan kelompok terbatas
• Penyuluhan kelompok besar (masa)
• Penyuluhan perorangan (penyuluhan antar teman/peer group education)
• Pemutaran film/video
• Penyuluhan dengan metode demonstrasi
• Pemasangan poster
• Pembagian leaflet
• Kunjungan/wisata kerja ke daerah lain
• Kunjungan rumah
• Pagelaran kesenian
• Lomba kebersihan antar RT/RW/Desa
• Kegiatan pemeliharaan dan membersihkan tempat-tempat umum
• Kegiatan penghijauan di sekitar sumber air
• Pelatihan kader, unit kesehatan
Materi ini akan dibahas lebih mendalam lagi pada KB-3 tentang Gerakan Pemberdayaan
Masyarakat.
2.	 Promosi kesehatan di rumah tangga/ masyarakat
Menekankan pada kegiatan kampanye dan aktivitas lainnya dengan target-target sasaran
tertentu di dalam masyarakat. Fasilitator masyarakat dan petugas kesehatan setempat
seperti sanitarian/petugas kesehatan lingkungan, PKK, kader desa dan bidan desa secara
bersama-sama dapat melakukan kegiatan promosi kesehatan. Target/sasaran kegiatan
seperti ibu muda yang mempunyai anak bayi/balita, ibu hamil, remaja putri, kelompok
perempuan dan kelompok laki-laki, karang taruna, kelompok miskin dan kelompok
menengah ke atas.
Gambar : perilaku hidup sehat di rumah tangga
17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
3.	 Promosi kesehatan di sekolah. (usaha kesehatan sekolah atau unit kegiatan
medis di perguruan tinggi,)
Siswa sekolah merupakan komunitas besar dalam masyarakat, dalam wadah organisasi
sekolah yang telah mapan, tersebar luas di pedesaan maupun perkotaan, serta telah
ada program usaha kesehatan sekolah. Diharapkan setelah siswa sekolah mendapat
pembelajaranperubahanperilakudisekolahsecarapartisipatif,dapatmempengaruhiorang
tua, keluarga lain serta tetangga dari siswa sekolah tersebut. Siswa sekolah dasar terutama
kelas 3, 4 dan 5 Sekolah Dasar merupakan kelompok umur yang mudah menerima inovasi
baru dan mempunyai keinginan kuat untuk menyampaikan pengetahuan dan informasi
yang mereka terima kepada orang lain. Program promosi kesehatan di sekolah harus
diintegrasikan ke dalam program usaha kesehatan sekolah, melalui koordinasi dengan
Tim Pembina UKS di tingkat Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dan Pusat. Program promosi
kesehatan di tempat ibadah dilakukan untuk menggalakan kegiatan promosi kesehatan
dan melibatkan tokoh agama atau pemimpin tempat ibadah (imam masjid, pendeta,
pastor, pedande atau biksu). Diharapkan dengan melibatkan tokoh dan pemimpin agama,
perubahan perilaku kesehatan dapat segera terwujud.
Adapun lingkup kegiatan yang termasuk dalam kegiatan Promosi Kesehatan Sekolah adalah
sebagai berikut :
-	 Pembangunan sarana air bersih, sanitasi dan fasilitas cuci tangan termasuk pendidikan
	 menjaga kebersihan jamban sekolah
-	 Pendidikan pemakaian dan pemeliharaan jamban sekolah.
-	 Penggalakan cuci tangan pakai sabun (CTPS).
-	 Pendidikan tentang hubungan air minum, jamban, praktek kesehatan individu, dan
	 kesehatan masyarakat.
-	 Kampanye pemberantasan penyakit cacingan.
-	 Pendidikan kebersihan saluran pembuangan.
-	 Pelatihan guru dan murid tentang kebersihan dan kesehatan.
-	 Kampanye, “Sungai Bersih, Sungai Kita Semua”.
-	 Pengembangan tanggungjawab murid, guru dan pihak-pihak lain yang terlibat di
	sekolah.
Dalam kaitannya dengan kegiatan advokasi
di sekolah, maka program utama promosi
kesehatan di sekolah adalah:
1) Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat
a)	 Aspek Non-Fisik (mental sosial)
b)	 Aspek Fisik
-	 Bangunan sekolah dan lingkungannya
-	 Pemeliharan kebersihan perorangan dan
lingkungan , Misal : kebersihan kulit, rambut,
kuku, mulut dan gigi; kebersihan ruang kelas,
kamar mandiGambar : Kampanye tentang hidup sehat dengan mencuci tangan
-	 Keamanan umum sekolah dan lingkungannya, Misal : ada pagar sekolah, halaman 	
	 mudah dilewati,
-	P3K
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
3) Pemeliharaan dan Pelayanan Kesehatan di Sekolah
Terkait dengan hal tersebut di atas, maka komponen promosi kesehatan yang
terkait secara langsung adalah:
a) Penerapan Kebijakan Kesehatan
b) Membuat peraturan-peraturan sekolah untuk mengembangkan kebiasaan
sehat. Misal : pemeriksaan kebersihan diri tiap senin
c) Tersedianya Saranan dan Prasarana Pencegahan dan Pengobatan
Sederhana di Sekolah Misal tersedianya tempat cuci tangan, kotak P3K
d) Tersedianya Lingkungan yang Sehat ,Misal : penyediaan air bersih, tempat
sampah dll
4.	 Promosi Kesehatan di Tempat Kerja
Mengapa promosi kesehatan perlu juga dilakukan di tempat kerja? Karena advokasi
tentang layanan kesehatan justru sangat dibutuhkan mengingat bahwa produktifitas
pekerja tidak saja ditentukan oleh desain pekerjaan, namun juga oleh perilaku sehat
pekerja baik di dalam atau di luar tempat kerja.
Terkait dengan advokasi, yang diperlukan di tempat kerja terutama adalah adanya
kebijakan penyelenggaran program kesehatan didasarkan atas manfaat bagi pekerja atau
pelayanan sukarela yang bertujuan untuk menurunkan absenteeism, kecelakaan kerja,
hari sakit, biaya pelatihan, turn over, kompensasi pekerja. Selain itu dapat meningkatkan
reputasi perusahaan, kepuasan pekerja, penggunaan yankes, dan nilai sosial masyarakat
Gambar : Sosialisasi tentang bahaya rokok di tempat kerja
19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Adapun topic-topik yang dapat dibahas saat mensosialisasikan program kesehatan
antara lain:
-	 Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan
-	 Pendidikan kanker payudara
-	 Kesehatan reproduksi
-	 Latihan dan kebugaran
-	 Penggunaan fasilitas kesehatan
-	 Penilaian resiko kesehatan
-	 Tekanan darah tinggi
-	 Pencegahan kecelakaan dalam rumah
-	 Pendidikan gizi
-	 rencanaan pensiun
-	 Manajemen stres
-	 Pengendalian berat badan
-	 Berhenti merokok
LHO...kok Cuma 4 saja yang dibahas, bagaimana dengan sasaran advokasi promkes yang
lainnya, di tatanan tempat-tempat / fasilitas umum???
SABAAAARRRR...
Hal itu akan menjadi tugas mandiri yang akan anda buat di akhir KB- 3 modul ini... setuju
kan .. ??!
OK, sekarang mari kita lanjut dulu ke “langkah advokasi” ..
E. Langkah Advokasi dalam Promosi Kesehatan
1. Tahap Persiapan
Persiapan advokasi yang paling penting adalah menyusun bahan/materi atau instrumen
advokasi.Bahan advokasi adalah: data-à informasi–à bukti yang dikemas dalam bentuk
tabel,grafik atau diagram yang mnjelaskan besarnya masalah kesehatan,akibat atau
dampak masalah, dampak ekonomi, dan program yang diusulkan/proposal program.
2. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan advokasi tergantung dari metode atau cara advokasi.
3. Tahap Penilaian
Program promosi kesehatan yang menjadi prioritas di abad XXI adalah:
1. Mendorong kepedulian masyarakat pada kesehatan
2. Meningkatkan investasi untuk pembangunan kesehatan
3. Memperluas kemitraan dalam promosi kesehatan
4. Meningkatkan kemampuan komunitas dan kekuatan individu
5. Memelihara infrastruktur dalam promosi kesehatan2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
20
Gambar : Perancangan Advokasi
Melihat Prioritas Pencapaian tersebut, maka kita perlu memperhatikan langkah-langkah
advokasi yang akan dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, tampak bahwa Advokasi
merupakan proses yang tidak sederhana. Sasaran advokasi hendaknya diarahkan/
dipandu untuk menempuh tahapan-tahapan sebagai berikut:
(1) memahami/menyadari persoalan yang diajukan
(2) tertarik untuk ikut berperan dalam persoalan yang diajukan
(3) mempertimbangkan sejumlah pilihan kemungkinan dalam berperan
(4) menyepakati satu pilihan kemungkinan dalam berperan
(5) menyampaikan langkah tindak lanjut
Jika kelima tahapan tersebut dapat dicapai selama waktu yang disediakan untuk advokasi,
maka dapat dikatakan advokasi tersebut berhasil. Langkah tindak lanjut yang tercetus
di ujung perbincangan (misalnya dengan membuat disposisi pada usulan/proposal yang
diajukan) menunjukkan adanya komitmen untuk memberikan dukungan.
Kata-kata kunci dalam penyiapan bahan advokasi adalah “Tepat, Lengkap, Akurat, dan
Menarik”. Artinya bahan advokasi harus dibuat:
a. 	 Sesuai dengan sasaran (latar belakang pendidikannya, jabatannya, budayanya, 		
	 kesukaannya, dan lain-lain).
b. 	 Sesuai dengan lama waktu yang disediakan untuk advokasi.
c.	 Mencakup unsur-unsur pokok, yaitu Apa (What), Mengapa (Why), Dimana (Where), 	
	 Bilamana (When), Siapa yang Melakukan (Who), dan Bagaimana lakukannya (How) 	
	 (5W + 1H).
d. 	 Memuat masalah dan pilihan-pilihan kemungkinan untuk memecahkan masalah.
e.	 Memuat peran yang diharapkan dari sasaran advokasi.
f. 	 Memuat data pendukung, bila mungkin juga bagan, gambar, dan lain-lain.
g. 	 Dalam kemasan yang menarik (tidak menjemukan), ringkas, tetapi jelas, sehingga 	
	 perbincangan tidak bertele-tele.
21
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Keberhasilan dari penerapan promosi kesehatan bergantung pada beberapa faktor
yang terkait. Penerapan promosi kesehatan pada dasarnya menerapkan keseluruhan
rancangan promosi kesehatan secara integratif, khususnya dengan memperhatikan
kategori klien serta pada tatanan kelompok apa promosi kesehatan tersebut dilakukan.
Oleh karena konsep perubahan yang terjadi pada individu dan masyarakat juga
dipengaruhi oleh kebijakan maupun perubahan organisasi, dan politik bahkan faktor
ekonomi, maka lingkungan yang mendukung perubahan prilaku menjadi penting. Oleh
karena itu, advokasi sebagai salah satu strategi promosi kesehatan untuk mendukung
perubahan perilaku individu maupun masyarakat menjadi penting. Advokasi pada
hakekatnya adalah bekerja dengan dan organisasi untuk membuat suatu perubahan,
suatu proses dimana orang terlibat dalam proses pembuatan keputusan yang
mempengaruhi kehidupan mereka.
Dengan demikian, advokasi menjadi suatu pengetahuan maupun keterampilan yang
akan sangat membantu bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang kesehatan
masyarakat, karena masalah kesehatan perlu juga memperoleh perhatian dari para
pembuat keputusan terkait di luar bidang kesehatan, maka advokasi terhadap masalah
kesehatan juga menjadi salah satu tugas yang harus dilakukan dalam promosi kesehatan.
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
22
Kerjakan tugas mandiri terlebih dahulu dalam lembar tugas tersendiri. Setelah anda
selesai mengerjakan tugas mandiri dan mengumpulkannya pada fasilitator, barulah
anda mengerjakan soal test formatif yang terdapat pada kegiatan belajar-1 modul III ini.
Terhadap soal-soal tugas yang diberikan di bawah ini, Anda diminta mengerjakannya
di lembar kertas tersendiri (tersedia di dalam modul). Apabila semua soal tugas sudah
selesai Anda kerjakan, barulah Anda dipersilakan untuk melihat Kunci Jawaban dan
membandingkan-nya dengan jawaban Anda.
Periksalah hasil pekerjaan Anda. Apabila Anda berhasil menyelesaikan (menjawab) soal-
soal tugas dengan 80% benar, maka Anda diperkenankan untuk melanjutkan kegiatan
belajar Anda untuk mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan
Belajar-2. Manakala Anda belum berhasil menjawab 80% benar soal-soal latihan,
janganlah berkecil hati. maka Anda disarankan untuk mempelajari kembali uraian materi
Kegiatan Belajar-1 dengan lebih cermat terutama materi pembelajaran yang belum Anda
pahami, Kemudian, kerjakan kembali soal-soal latihannya. Semoga kali ini ANDA lebih
berhasil.. Tetap Semangat !!! .
Langkah-langkah
23
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Coba Anda uraikan bagaimana seharusnya Promosi Kesehatan di Tempat Pelayanan
Umum. Bagaimana pula langkah advokasi maupun kegiatan promosi kesehatan di tempat
umum? (Taman Bermain, Pusat Perbelanjaan , tempat ibadah, toilet umum, dll.) !!
Gambar : Tugas
Tugas
Mandiri
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
24
1.
2.
3.
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini, berdasarkan petunjuk berikut :
Evaluasi
Formatif
1.	 Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x)
	 Pada huruf A, B, C, D dan E
2.	 Pilihlah jawaban
A.	 jika jawaban 1, 2 ,3 benar
B.	 jika jawaban 1 dan 3 benar
C.	 jika jawaban 2 dan 4 benar
D.	 jika jawaban 4 saja benar
E.	 jika semua jawaban benar
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pengertian dari Advokasi dalam konteks penerapan Promosi Kesehatan adalah:
a.	 Strategi untuk mempengaruhi para pengambil keputusan di insitusi kesehatan 	
	 agar patuh pada peraturan pemerintah.
b.	 Strategi untuk melakukan pendekatan pada masyarakat agar mampu
	menghadapi
	 masalah-masalah kesehatan yang potensial mengancam diri mereka.
c.	 Strategi untuk mengatasi masalah kesehatan yang telah terjadi secara efektif
	 dan efisien.
d.	 Strategi untuk mempengaruhi pengambil keputusan dari berbagai sektor
	 untuk mendukung program kesehatan.
e.	 Strategi untuk menerapkan rencana promosi kesehatan pada masyarakat.
Metode atau cara untuk melakukan advokasi terhadap institusi pemerintahan
diantaranya adalah:
a.	 Political lobbying, kegiatan sosial, memberikan arahan dan mensosialisasikan 	
	 program kesehatan.
b.	 Political lobbying, kegiatan pengajaran, memberikan semangat dan 		
	 mensosialisasikan program kesehatan.
c.	 Political lobbying, kegiatan persuasive, memberikan semangat dan
	 memberikan pressure atau tekanan pada pemimpin institusi.
d.	 Politicallobbying,kegiatanpersuasive,memberikanarahandanmensosialisasikan
	 program kesehatan.
e.	 Political lobbying, kegiatan pengajaran, memberikan arahan dan memberikan
	semangat.
Ada lima pendekatan dalam melakukan advokasi, tiga diantaranya adalah:
a.	 Melibatkan para pemimpin, membangun kemitraan, membangun rumah sakit.
b.	 Bekerja dengan media massa, membangun kemitraan, memobilisasi massa.
c.	 Membangun kemitraan, membangun klinik, memobilisasi massa.
d.	 Bekerja dengan media massa, memobilisasi massa, membangun puskesmas.
e.	 Membangun kemitraan, melibatkan institusi kesehatan, membangun klinik.
25
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
4.
5.
6.
7.
8.
Tujuan advokasi dalam penerapan Promkes diantaranya adalah didapatnya
komitmen politik serta tiga faktor pendukung yang lain, diantaranya:
a.	 Dukungan kebijakan, dan dukungan rumah sakit.
b.	 Dukungan kebijakan dan dukungan sistem.
c.	 Dukungan kebijakan dan penerimaan dari pihak pasien.
d.	 Penerimaan sosial dan dukungan rumah sakit.
e.	 Penerimaan sosial dan penerimaan dari rumah sakit.
Penerimaansosialmerupakanhalyangpentingbagikeberhasilanpromosikesehatan,
dari segi advokasi, kegiatan yang perlu dilakukan untuk mendapatkan penerimaan
tersebut adalah:
a.	 Membuat peraturan yang jelas bersama pemerintah yang berkaitan dengan 	
	 kesehatan masyarakat.
b.	 Membuat prosedur kerja yang jelas untuk mendukung program kesehatan.
c.	 Mensosialisasikan program kesehatan pada masyarakat.
d.	 Membuat kebijakan untuk mendukung program yang terkait dengan 		
	 kesehatran masyarakat.
e.	 Mengevaluasi program kesehatan bersama pemerintah.
Yang disebut sebagai pelaksana utama dalam promosi kesehatan adalah:
a.	 Petugas kesehatan yang melayani klien di rumah sakit dan puskesmas saja.
b.	 Petugas medis yang melayani klien di institusi pemerintahan.
c.	 Penyuluh kesehatan yang telah ditunjuk oleh pemerintah saja.
d.	 Petugas medis dan tenaga profesional yang terlibat dalam penanganan klien.
e.	 Penyuluh kesehatan dan tenaga profesional di institusi pemerintahan.
Sebagai pelaksana advokasi, ada beberapa kiat komunikasi yang harus diikuti agar
komunikasi berjalan efektif, diantaranya:
a.	 Jelas, benar, kongkret, lengkap dan ringkas.
b.	 Jelas, benar, mendalam, lengkap dan ringkas.
c.	 Jelas, benar, hati-hati, mendalam dan detail.
d.	 Jelas, benar, berani, detail dan sopan.
e.	 Jelas, benar, hati-hati, sopan dan detail.
Sasaran advokasi penerapan promosi kesehatan, dikembangkan dalam lima setting/
tatanan sosial, diantaranya adalah di tempat umum dengan pertimbangan bahwa,
tempat tersebut merupakan:
a.	 Tempat tinggal bagi kebanyakan orang.
b.	 Tempat belajar bagi kebanyakan orang.
c.	 Tempat beraktifitas semua orang.
d.	 Tempat sepantasnya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
e.	 Tempat dimana banyak orang beraktifitas, bermain dan melakukan banyak hal.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
26
9.
10.
Kegiatan promosi kesehatan yang menekankan pada kegiatan kampanye dan
aktifitas lain dengan sasaran tertentu seperti kelompok lelaki dan karang taruna,
kelompok miskin dan kelompok menengah keatas, merupakan kegiatan promkes di :
a.	Sekolah.
b.	 Tempat kerja.
c.	 Rumah sakit.
d.	Pemerintah.
e.	Masyarakat.
Langkah advokasi yang peling penting adalah menyusun bahan materi atau
instrument advokasi yang berada pada tahap:
a.	Persiapan.
b.	Pelaksanaan.
c.	Evaluasi.
d.	Penilaian.
e.	Pelaksanaan.
STOP SEJENAK!
Periksalah Jawaban Anda! Dengan menggunakan kunci jawaban
Yang disediakan di akhir modul ini.
Bagaimana? Berhasil kah?? Apabila memang ANDA telah berhasil menyelesaikan semua soal
tugas dengan benar atau minimal 80% benar, maka ANDA diperkenankan untuk melanjutkan
pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-2. SELAMAT BELAJAR dan SUKSES
tentunya bagi ANDA dalam mempelajari materi pembelajaran Kegiatan Belajar-2.
Setelah berhasil menjawab setidak-tidaknya 80% benar soal-soal latihan Kegiatan Belajar-1,
barulah Anda diperkenankan untuk mempelajari tahapan selanjutnya dari modul-3 ini. Hanya
dengan semangat pantang menyerah, kemauan yang kuat, dan rasa percaya diri yang tinggi,
Anda akan berhasil menyelesaikan modul ini. Selamat belajar dan sukses selalu!
27
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Selamat, bahwa sejauh ini ANDA telah berhasil menyelesaikan materi pembelajaran
yang diuraikan pada Modul ini. Sebagai tindak lanjut dari penyelesaian Modul
ini, ANDA haruslah mengerjakan Tes Akhir Modul (TAM). Tujuannya adalah untuk
mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan ANDA terhadap keseluruhan materi
pembelajaran yang telah ANDA pelajari.
Dengan telah diiselesaikannya Kegiatan Belajar-4, berarti ANDA telah mengerjakan
soal-soal latihan yang disajikan pada ke-empat Kegiatan Belajar yang terdapat pada
modul III ini.. Pengalaman ANDA mengerjakan soal-soal latihan (Test Formatif) akan
membantu mengerjakan TAM.
Soal-soal TAM ada pada pengampu mata kuliah atau bagian administrasi
pendidikan. Oleh karena itu, mintalah kesempatan agar ANDA diberikan waktu
untuk mengerjakannya. Selamat mengerjakan TAM dan sukses tentunya. Setelah
selesai mengerjakan TAM, tanyakan kepada dosen pengampu mata kuliah atau
bagian administrasi pendidikan dan waktu pemberitahuan hasilnya. Apabila ANDA
telah berhasil mengerjakan TAM minimal 80% benar, maka ANDA dikatakan telah
menguasai sebagian besar materi pembelajaran yang diuraikan di dalam Modul.
Seandainya jawaban ANDA masih belum berhasil mencapai 80% benar, maka
disarankan ANDA mempelajari ulang Modul ini. Setelah yakin benar bahwa ANDA
telah memahami materi pelajaran yang diuraikan di dalam Modul ini, temuilah
kembali dosen pengampu mata kuliah atau bagian administrasi pendidikan agar
ANDA diberikan kesempatan untuk mengerjakan TAM untuk yang kedua kali. Semoga
pada kesempatan kedua mengerjakan TAM ini, ANDA akan lebih berhasil lagi dan
kemudian dapat melanjutkan kegiatan pembelajaran untuk Modul yang lain.
SALAM HANGAT & SEMOGA BERHASIL
Penutup
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
28
Sumber Acuan
Bunton, R. (1992). More than a woolly jumper health promotion as social regulation.
Critical Public Health 3: 4-11
French, J. (1990). Boundaries and horizons, the role of health education within health
promotion. Health Education Journal 49: 7-10
Green, L & Kreuter, M.W, (2005). Health Promotion Planning, An Educational and
Environmental Approach, Second Edition, Mayfield Publishing Company.
Greene, W & Simon, M, (1990). Introdusction to Health Education, Waveland Press
Inc, Prospect Height, Illinois.
Marasabessy, N.B,. (2007). Program pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan
dan pelaksanaan pemberantasan malaria di kabupaten Maluku tengah.pdf.
Universitas Gadjah Mada. D I Yogjakarta.
Naidoo, J & Wills, J, (2000). Health Promotion, Foundation for Practice, Second Edition,
Bailliere Tindall, Elsevier Limited.
Notoatmodjo, soekidjo. (2010). Promosi Keseatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka
Cipta.
Tones, K & Green, J, (2004), Health Promotion: Planning and Strategies, Sage
Publications.
Wass, A. (1995). Promoting health: the primary health approach. Toronto: W.B.
Sanders.
29
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kunci Jawaban Test Formatif
No. Kb 1
1. D
2. C
3. B
4. B
5. C
6. D
7. A
8. E
9. E
10. A
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
30
Daftar
Gambar
https://indonesianicon.files.wordpress.com/2008/10/106016b.jpg
http://www.ljj-kesehatan.kemkes.go.id/pluginfile.php/1201/coursecat/description/
end-of-life-planning.jpg
http://3.bp.blogspot.com/_6JcZ-FlYmnE/TGP58frcUVI/AAAAAAAAAHo/Ks-wskk2h-
FQ/s1600/arrow2.jpg
http://www.ljj-kesehatan.kemkes.go.id/pluginfile.php/21/coursecat/description/
IMG_0771.JPG
http://www.ljj-kesehatan.kemkes.go.id/pluginfile.php/2738/coursecat/description/
committee-icon.jpg
https://i0.wp.com/www.bbb.org/blog/wp-content/uploads/2012/06/health-insur-
ance1.jpg
http://kesmas-unsoed.com/wp-content/uploads/2011/09/LEAFLET-PBHS-Seko-
lah+21.jpg
http://1.bp.blogspot.com/-2uaBV898oy0/U0YiOlpwQoI/AAAAAAAAAKg/g6w12x4Y-
Wgc/s1600/DSC02465.JPG
https://houseofnurse.files.wordpress.com/2014/06/lampu-maya-turn-off1.jpg
http://www.rsjakarta.co.id/wp-content/uploads/2013/03/DSC03869.jpg
https://akbidassyifa.files.wordpress.com/2009/11/dsc_0351.jpg
http://3.bp.blogspot.com/-XRCvPi28c2c/Udhtb6DLneI/AAAAAAAAAEE/aL2GaeM-
Pa_Y/s1600/SANY0007.JPG
http://i.ytimg.com/vi/DLW-wZEbGBk/maxresdefault.jpg
http://4.bp.blogspot.com/-yTRZfn3kWAw/T4O_uW25i0I/AAAAAAAAAFQ/SAf-
8n6o7WF0/s1600/MEDIKA+2.JPG
http://helpingpeopleideas.com/publichealth/wp-content/uploads/Pember-
dayaan-Kesehatan-Masyarakat.jpg
https://bdismkn1turen.files.wordpress.com/2014/09/tugas-numpuk-kuriku-
lum-2013.png
31
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanCsii M'py
 
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi KesehatanPengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
pjj_kemenkes
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
Riski Eka
 
Penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmasPenilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmasJoni Iswanto
 
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi KesehatanKonsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Tini Wartini
 
Promosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatanPromosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatan
Andi amalia'Elf
 
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasana
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasanaMakalah Promosi Kesehatan Bina suasana
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasana
afidah1995
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
Zakiah dr
 
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)FerindaPutri
 
Ppt stunting niken
Ppt stunting nikenPpt stunting niken
Ppt stunting niken
Niken Kurniasih
 
12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smd12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smd
Mhd ansyari
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatan
pjj_kemenkes
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANLindarti Marsiyah
 
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksi
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksiEpidemiologi dalam kesehatan reproduksi
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksi
UFDK
 
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi KesehatanEvaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
Asyifa Robiatul adawiyah
 
Makalah permasalahan puskesmas
Makalah permasalahan puskesmasMakalah permasalahan puskesmas
Makalah permasalahan puskesmas
Septian Muna Barakati
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatan
pjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 
Advokasi Kesehatan
Advokasi KesehatanAdvokasi Kesehatan
Advokasi Kesehatan
 
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi KesehatanPengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
 
Penilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmasPenilaian kinerja puskesmas
Penilaian kinerja puskesmas
 
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi KesehatanKonsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Konsep Advokasi dalam Promosi Kesehatan
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
 
Promosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatanPromosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatan
 
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasana
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasanaMakalah Promosi Kesehatan Bina suasana
Makalah Promosi Kesehatan Bina suasana
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
 
Ppt stunting niken
Ppt stunting nikenPpt stunting niken
Ppt stunting niken
 
12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smd12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smd
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatan
 
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATANPENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
 
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksi
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksiEpidemiologi dalam kesehatan reproduksi
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksi
 
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi KesehatanEvaluasi dalam Promosi Kesehatan
Evaluasi dalam Promosi Kesehatan
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
Makalah permasalahan puskesmas
Makalah permasalahan puskesmasMakalah permasalahan puskesmas
Makalah permasalahan puskesmas
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatan
 

Similar to Kb 1 advokasi dalam promosi kesehatan

Modul 3 kb 2 perencanaan
Modul 3 kb 2 perencanaanModul 3 kb 2 perencanaan
Modul 3 kb 2 perencanaan
pjj_kemenkes
 
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan MedikKB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
pjj_kemenkes
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanRifka Marwani
 
Magang Dinkes KABUPATEN BULUNGAN
Magang Dinkes KABUPATEN BULUNGANMagang Dinkes KABUPATEN BULUNGAN
Magang Dinkes KABUPATEN BULUNGANMuhamad Rosadi
 
Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
Kpk.m2kb3   promosi kesehatanKpk.m2kb3   promosi kesehatan
Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
ppghybrid4
 
Modul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasiModul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasi
pjj_kemenkes
 
Kb 2 peran dan fungsi perawat komunitas
Kb 2 peran dan fungsi perawat komunitasKb 2 peran dan fungsi perawat komunitas
Kb 2 peran dan fungsi perawat komunitas
pjj_kemenkes
 
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatanModul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
pjj_kemenkes
 
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Modul  mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lokModul  mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
BidangTFBBPKCiloto
 
Pert 3 Advokasi Prokes.pptx
Pert 3 Advokasi Prokes.pptxPert 3 Advokasi Prokes.pptx
Pert 3 Advokasi Prokes.pptx
MuzdalifahKarinaDM
 
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan MedisKB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
pjj_kemenkes
 
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatalModul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
pjj_kemenkes
 
Metode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi KesehatanMetode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi Kesehatan
pjj_kemenkes
 
Kb 1 konsep keperawatan komunitas
Kb 1 konsep keperawatan komunitasKb 1 konsep keperawatan komunitas
Kb 1 konsep keperawatan komunitas
pjj_kemenkes
 
1. Kontrak Teori dan Praktikum IKM dan Promkes-2.docx
1. Kontrak Teori dan Praktikum IKM dan Promkes-2.docx1. Kontrak Teori dan Praktikum IKM dan Promkes-2.docx
1. Kontrak Teori dan Praktikum IKM dan Promkes-2.docx
ssuser54f2ff1
 
Modul 3 kb 3 pelaksanaana
Modul 3 kb 3 pelaksanaanaModul 3 kb 3 pelaksanaana
Modul 3 kb 3 pelaksanaana
pjj_kemenkes
 
MAKALAH_STRATEGI_PROMOSI_KESEHATAN.pdf
MAKALAH_STRATEGI_PROMOSI_KESEHATAN.pdfMAKALAH_STRATEGI_PROMOSI_KESEHATAN.pdf
MAKALAH_STRATEGI_PROMOSI_KESEHATAN.pdf
Ganryu2
 
Konsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatanKonsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatan
zaraamalia1
 
Konsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatanKonsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatan
zaraamalia1
 
buku-ajar.pdf
buku-ajar.pdfbuku-ajar.pdf
buku-ajar.pdf
IsmailSKMMKes1
 

Similar to Kb 1 advokasi dalam promosi kesehatan (20)

Modul 3 kb 2 perencanaan
Modul 3 kb 2 perencanaanModul 3 kb 2 perencanaan
Modul 3 kb 2 perencanaan
 
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan MedikKB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatan
 
Magang Dinkes KABUPATEN BULUNGAN
Magang Dinkes KABUPATEN BULUNGANMagang Dinkes KABUPATEN BULUNGAN
Magang Dinkes KABUPATEN BULUNGAN
 
Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
Kpk.m2kb3   promosi kesehatanKpk.m2kb3   promosi kesehatan
Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
 
Modul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasiModul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasi
 
Kb 2 peran dan fungsi perawat komunitas
Kb 2 peran dan fungsi perawat komunitasKb 2 peran dan fungsi perawat komunitas
Kb 2 peran dan fungsi perawat komunitas
 
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatanModul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
 
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Modul  mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lokModul  mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
 
Pert 3 Advokasi Prokes.pptx
Pert 3 Advokasi Prokes.pptxPert 3 Advokasi Prokes.pptx
Pert 3 Advokasi Prokes.pptx
 
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan MedisKB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
 
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatalModul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
 
Metode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi KesehatanMetode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi Kesehatan
 
Kb 1 konsep keperawatan komunitas
Kb 1 konsep keperawatan komunitasKb 1 konsep keperawatan komunitas
Kb 1 konsep keperawatan komunitas
 
1. Kontrak Teori dan Praktikum IKM dan Promkes-2.docx
1. Kontrak Teori dan Praktikum IKM dan Promkes-2.docx1. Kontrak Teori dan Praktikum IKM dan Promkes-2.docx
1. Kontrak Teori dan Praktikum IKM dan Promkes-2.docx
 
Modul 3 kb 3 pelaksanaana
Modul 3 kb 3 pelaksanaanaModul 3 kb 3 pelaksanaana
Modul 3 kb 3 pelaksanaana
 
MAKALAH_STRATEGI_PROMOSI_KESEHATAN.pdf
MAKALAH_STRATEGI_PROMOSI_KESEHATAN.pdfMAKALAH_STRATEGI_PROMOSI_KESEHATAN.pdf
MAKALAH_STRATEGI_PROMOSI_KESEHATAN.pdf
 
Konsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatanKonsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatan
 
Konsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatanKonsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatan
 
buku-ajar.pdf
buku-ajar.pdfbuku-ajar.pdf
buku-ajar.pdf
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 

Recently uploaded (20)

tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 

Kb 1 advokasi dalam promosi kesehatan

  • 1. Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 Dwi Susilowati PROMOSI KESEHATAN MODUL KEGIATAN BELAJAR I ADVOKASI DALAM PROMOSI KESEHATAN SEMESTER 4 Strategi Penerapan Promosi Kesehatan pada klien di Tatanan Klinik dan Komunitas
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan i Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah dan karuniNyalah penyusun dapat menyelesaikan Modul Mata Kuliah Promosi Kesehatan. Buku ini disusun sebagai referensi dan bahan belajar untuk mahasiswa program Pendidikan Jarak Jauh Program D.III Keperawatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyusun mengucapkan terima kasih atas berbagai bantuan baik materiil maupun imateriil dari berbagai pihak atas keberhasilan penyusunan modul ini. Mudah-mudahan Modul ini dapat digunakan secara efektif dan dapat menjadimediayangdapatmeningkatkan pemahaman dan kemampuan memberikan asuhan keperawatan jiwa bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh Program D.III Keperawatan. Kata Pengantar Tim Penyusun Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
  • 3. 1 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Absenteeism : Ketidak hadiran (berhubungan dengan absensi) Advokasi : Penggagasan bantuan dan kekuatan hukum Aksesibilitas : Sesuatu hal yang dapat dijadikan akses Akuntabilitas : Pertanggung jawaban publik atas segala kegiatan yang dilakukan dengan mengatas-namakan rakyat. Akurasi : Kecermatan; ketepatan Analisis : Penelitian terhadap suatu peristiwa Angket : Daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu dng ruang untuk jawaban bagi setiap pertanyaan Artikel : Karya tulis lengkap, msl laporan berita atau esai dl majalah, surat kabar, dsb Bargaining Power : Kekuatan tawar menawar dalam pembuatan suatu kesepakatan oleh dua pihak atau lebih Billboard : Papan iklan Citra : rupa; gambar; gambaran Community Based Health Education : Komunitas pendidikan berbasis kesehatan Community Decision Making : Komunitas pembuat keputusan Community Fund : Dana komunitas Community Knowledge : Pengetahuan komunitas Community Leader : Pimpinan komunitas Community Material : Material komunitas Community Organization : Organisasi komunitas Community Technology : Teknologi komunitas CTPS : Cuci Tangan Pakai Sabun Desentralisasi : Penyerahan sebagian wewenang pimpinan kpd bawahan (atau pusat kpd daerah dsb) Deskriptif : Bersifat menggambarkan apa adanya Disposisi : Pendapat seorang pejabat mengenai urusan yg termuat dl suatu surat dinas, yg langsung dituliskan pd surat yg bersangkutan atau pd lembar khusus Efikasi : Kemampuan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Esensi : Hal yg pokok Follow Up : Tindak lanjut Historikal : Kesejarahan Identifikasi : Penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dsb Indikator : Sesuatu yg dapat memberikan (menjadi) pe-tunjuk atau keterangan Inovasi : Penemuan baru yg berbeda dr yg sudah ada atau yg sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat) Input : Data atau informasi yang akan diolah dalam suatu proses Interpretasi Pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis thd sesuatu JPKM : Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat KIE : Komunikasi Informasi dan Edukasi Daftar Istilah
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 2 Kondusif : Kondisi yang mendukung untuk terjadinya suatu proses Kontekstual : Berhubungan dng konteks Leaflet : Surat selebaran Literatur : Bahan kepustakaan Lokakarya : Pertemuan antara para ahli (pakar) untuk membahas masalah praktis atau yg bersangkutan dng pelaksanaan dl bidang keahliannya LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat Majelis Taklim : Kelompok belajar agama Islam yang diadakan di lingkungan masyarakat Mediasi : Proses pengikutsertaan pihak ketiga dl penyelesaian suatu perselisihan sbg penasihat Modifikasi : Pengubahan Opini : Pendapat masyarakat yang berkembang yang belum teruji ke benarannya Outcome : Dampak Output : Hasil yang tercipta akibat adanya suatu proses PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PKK : Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga PMK : Peraturan Menteri Kesehatan Proposal : Rencana yg dituangkan dl bentuk rancangan kerja Provider : Penyedia jasa Reformasi : Perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dl suatu masyarakat atau negara Review : Meninjau data atau informasi yang terkumpul dalam suatu gambaran situasi Sanitasi : Usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yg baik di bidang kesehatan, terutama kesehatan masyarakat Sasaran Primer : Sasaran Utama Promosi Kesehatan : klien, balita, ibu hamil, individu dll Sasaran Sekunder : Sasaran level 2 Promosi Kesehatan : tokoh masyarakat, tokoh agama, ketua RT, ketua RW, kader, dll Sasaran Tersier : Sasaran level 3 Promosi Kesehatan : penentu kebijakan, bupati, pimpinan perusahaan dll SDA : Sumber Daya Alam Siklus : Urutan kejadian atau proses yang berulang secara periodik Supervisi : Pengawasan utama; pengontrolan tertinggi; penyeliaan UKBM : Usaha Kesehatan yang Berbasis Masyarakat UKM : Usaha Kesehatan Masyarakat
  • 5. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Setelah anda mempelajari pengertian dan tujuan dari “promosi kesehatan” di modul pertama, tentunya anda memahami bahwa promosi kesehatan pada dasarnya adalah upaya untuk menyampaikan pesan kesehatan pada masyarakat. Termasuk upaya untuk mengenalkan, memasarkan, menyebarluaskan atau “menjual” kesehatan itu sendiri. Agar promosi kesehatan dapat berjalan dengan tepat sasaran dan berlangsung dengan optimal, maka dalam modul kedua telah anda pelajari bagaimana membuat rancangan promosi kesehatan tersebut. Dalam modul-2 Anda mempelajari bagaimana menentukan metode dan media apa saja yang dapat digunakan dalam promosi kesehatan mengingat adanya kondisi sosial ekonomi maupun karakter individu yang beragam di setiap rentang usianya. Nah, pada modul-3 kali ini, anda akan mempelajari lebih mendalam bagaimana menerapkan keseluruhan rancangan promosi kesehatan secara integratif, khususnya dengan memperhatikan kategori klien serta pada tatanan kelompok apa promosi kesehatan tersebut dilakukan dan bagaimana melakukan monitoring dan evaluasi penerapan promkes tersebut. Hal tersebut berarti bahwa dalam modul Gambar : Merancang Promosi Kesehatan A. Pengantar
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 ketiga ini pembahasan lebih bersifat aplikatif agar rencana promosi kesehatan yang telah disusun dapat direalisasikan dalam masyarakat dengan manfaat yang optimal. Dalam penerapannya, promosi kesehatan ini memang membutuhkan strategi, mengingat kompleksnya situasi masyarakat dan belum meratanya pemahaman tentang pentingnya tingkat kesehatan yang baik. Demikian pula kondisi sosial dan budaya masyarakat yang berbeda, membuat penerapan promosi kesehatan ini tidak selalu berjalan dengan mulus. Manfaat yang diharapkan setelah anda selesai mempelajari modul ini adalah bertambahnya pengetahuan dan pemahaman Anda mengenai strategi penerapan promosi kesehatan pada klien (individu, kelompok, masyarakat) di tatanan klinik dan komunitas. Selain itu, anda pun mendapatkan gambaran lebih komprehensif bagaimana rancangan promosi kesehatan yang telah tersusun dengan baik, diselenggarakan secara optimal dengan melibatkan beberapa unsur sosial masyarakat di luar tenaga kesehatan. Modul ini dibuat agar Anda dapat belajar secara mandiri, tanpa bergantung pada fasilitator atau sebelum kegiatan pembelajaran secara tatap muka dimulai. Dengan demikian, kalau pun ada waktu pembelajaran secara tatap muka Anda dapat mengoptimalkan pemanfaatannya untuk (1) mendiskusikan materi pembelajaran yang belum sepenuhnya Anda pahami, (2) mendapatkan penjelasan tambahan. Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari modul ini adalah sekitar 4 x 50 menit. Oleh karena itu, Anda diharapkan membuat catatan-catatan mengenai hal-hal yang sulit dipahami dan perlu didiskusikan pada fasilitator/dosen pengampu mata ajaran ini nanti. Akhirnya, selamat MENYIMAK dan semoga SUKSES! Ingatlah bahwa hanya dengan semangat belajar yang tinggi disertai rasa percaya diri, ANDA pasti dapat menyelesaikan materi pembelajaran yang disajikan pada modul ini . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan di dalam modul ini diharapkan Anda dapat memahami Strategi Penerapan Promosi Kesehatan pada Klien (Individu, Kelompok, Masyarakat) di tatanan klinik dan komunitas a. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan di dalam modul ini diharapkan Anda dapat: 1) Menjelaskan advokasi pada promosi kesehatan. 2) Menggambarkan bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan 3) Menjabarkan gerakan pemberdayaan masyarakat dalam promosi kesehatan. 4) Menjelaskan dan membedakan tentang monitoring dan evaluasi dalam promosi kesehatan b. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
  • 7. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . C. Petunjuk Umum Pembelajaran Agar anda dapat lebih mudah mempelajari isi modul ini, sebaiknya anda pelajari dengan seksama setiap bagian yang diuraikan. Selanjutnya, ketika mempelajari isi dari modul ini, silahkan anda pelajari masing-masing topik secara bertahap dan teratur. Saya ingatkan sekali lagi, JANGAN membaca secara serabutan, simak baik-baik setiap kalimat dari awal hingga akhir, bagian per bagian secara berurutan/bertahap, ulangi bagian kalimat tertentu yang memerlukan pengertian mendalam, yaitu dimulai dari materi pembelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-1. Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-1 dan mengerjakan soal-soal latihan test formatifnya serta telah benar-benar yakin memahaminya, barulah anda diperkenankan untuk mempelajari materi pembelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-2,demikian seterusnya, agar tujuan pembelajaran tersebut di atas tercapai. Sebelum melanjutkan kegiatan belajar untuk mempelajari materi pada Kegiatan Belajar-2, Anda haruslah benar-benar telah memahami seluruh atau sebagian besar materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-1. Di samping itu, Anda juga dituntut untuk berhasil menyelesaikan sebagian besar soal-soal latihannya dengan benar, sebelum meminta kesempatan atau waktu kepada nara sumber atau pihak penyelenggara untuk mengerjakan soal-soal atau Tes Akhir Modul (TAM). Di dalam modul ini Anda akan menjumpai soal-soal latihan.dan hendaknya semua soal latihan ini Anda kerjakan. Usahakanlah semaksimal mungkin untuk mengerjakan semua soal latihan tanpa terlebih dahulu melihat Kunci Jawaban yang disediakan pada bagian akhir modul ini. Dengan mengerjakan semua soal latihan yang ada diharapkan Anda akan dapat menilai sendiri tingkat penguasaan atau pemahaman Anda terhadap materi pembelajaran yang terdapat di dalam modul ini. Keuntungan lainnya dari mengerjakan soal-soal latihan adalah bahwa Anda dapat mengetahui bagian-bagian mana dari materi pembelajaran yang telah Anda pelajari yang masih belum sepenuhnya Anda pahami. Gambar : Sasaran belajar
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 6 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Selamat belajar, semoga berhasil Sebagai Mahasiswa, Anda akan mendapat kesempatan pada kegiatan belajar tatap muka dengandosenyangakanbertindaksebagaifasilitatoruntukmembahasmateripembelajaran yang kemungkinan belum berhasil Anda pahami selama belajar mandiri. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran secara tatap muka dapat dilakukan dengan cara membahas masing- masing materi pokok atau berdasarkan materi pembelajaran yang masih belum Anda pahami atau sulit Anda pahami. Terbuka juga kemungkinan bagi Anda sebagai Mahasiswa untuk membentuk kelompok-kelompok kecil dalam mendiskusikan materi pokok yang diuraikan di dalam modul ini. Hasil diskusi kelompok disajikan oleh setiap kelompok guna mendapatkan tanggapan dari kelompok-kelompok lainnya. Kemudian, kesimpulan dirumuskan bersama pada setiap akhir penyajian hasil diskusi kelompok. Jika tidak ada pembentukan kelompok, maka pada akhir pembahasan masing-masing materi pokok, Anda dapat merumuskan sendiri kesimpulan atau merumuskan secara bersama-sama dengan sesama teman Mahasiswa atau dapat juga meminta bimbingan Dosen. Satu hal yang penting untuk dilakukan dalam mempelajari modul ini adalah membuat catatan tentang materi pembelajaran yang sulit ANDA pahami. Cobalah diskusikan terlebih dahulu materi pembelajaran yang sulit tersebut dengan teman Anda sesama Mahasiswa. Apabila memang masih ada yang dirasakan sulit, ANDA dianjurkan untuk mendiskusikannya dengan Dosen pada saat dilaksanakan kegiatan pembelajaran secara tatap muka.
  • 9. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-1padamodulIIIini,Andadiharapkan dapat memahami dengan menyebutkan kembali 4 sub pokok bahasan berikut: a. Pengertian dan Prinsip advokasi dalam promosi kesehatan, b. Tujuan advokasi dalam promosi kesehatan c. Pelaksana advokasi dalam promosi kesehatan, d. Sasaran advokasi dalam promosi kesehatan, serta e. Langkah-langkah advokasi Kegiatan Belajar 1 Advokasi dalam promosi kesehatan 1. Tujuan Pembelajaran Gambar : Pembentukan strategi
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 8 Uraian Materi Dalam petunjuk teknis promosi kesehatan no. 004 tahun 2012, dijelaskan pula bahwa menolong diri sendiri artinya 1) masyarakat mampu menghadapi masalah-masalah kesehatan potensial (yang mengancam) dengan cara mencegahnya, dan 2) mengatasi masalah-masalah kesehatan yang sudah terjadi dengan cara menanganinya secara efektif serta efisien. Dengan kata lain, masyarakat mampu ber- perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam rangka memecahkan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya (problem solving), baik masalah-masalah kesehatan yang sudah diderita maupun yang potensial (mengancam), secara mandiri (dalam batas- batas tertentu). Gambar : Biaya Apakah kebutuhan khusus itu? “Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan”. Menelaah Keputusan Menteri Kesehatan tersebut di atas, dalam realisasinya tampak bahwa tujuan dari penerapan promosi kesehatan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong diri sendiri dengan memanfaatkan daya masyarakat itu sendiri sesuai dengan sosial budaya yang berlaku dengan didukung oleh kebijakan publik yang terkait. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah: Seperti diketahui bahwa masalah-masalah potensial yang mengancam di masyarakat tentunya beragam, tergantung dari banyak faktor. Di daerah pedesaan, kesadaran akan kesehatan masyarakat secara turun temurun sudah dikenalkan oleh leluhur masyarakat, tapi kebanyakan tidak disertai dengan peningkatan wawasan maupun pemahaman kesehatan yang diperbaharui. Pada beberapa daerah lebih banyak didasarkan pada tahayul atau kebiasaan masyarakat yang diyakini secara budaya dan bukannya pada pengkajian maupun penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.
  • 11. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Gambar : Masalah kesehatan Sedangkan di daerah perkotaan, sudah ada kesadaran akan kesehatan diri, keluarga dan masyarakat pada umumnya, namun seringkali terkendala oleh kesibukan dan tuntutan pekerjaan yang serba cepat sehingga seringkali mengabaikan hal-hal yang mendukung kesehatan. Selain itu, kondisi masyarakat yang heterogen yang terdiri dari berbagai macam latar belakang ekonomi, sosial, dan pendidikan yang berbeda juga menjadi tantangan tersendiri untuk menerapkan promosi kesehatan secara fleksibel dan luwes dengan mempertimbangkan keseluruhan faktor yang beragam tersebut.
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 Advokasi (advocate). Sejalan dengan misi advokat, promosi kesehatan harus dapat membuat kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan dan perilaku menjadi menguntungkan bagi kesehatan. Kegiatan advokasi ini dilakukan terhadap para pengambil keputusan dari berbagai tingkat,dan sektor terkait dengan kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah meyakinkan para pejabat pembuat keputusan atau penentu kebijakan, bahwa program kesehatan yang akan dilaksanakan tersebut penting (urgen). Sasaran promkes pada tahap ini merupakan sasaran tersier. Berdasarkan kondisi masyarakat yang beragam tersebut di atas, maka penerapan promosi kesehatan membutuhkan strategi tertentu. Strategi utama dalam promosi kesehatan yaitu adanya upaya advokasi, dukungan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Upaya inilah yang disebut sebagai misi dalam promosi kesehatan. Secara umum misi promosi kesehatan ini ada 3, yaitu : Mediasi/dukungan sosial (Mediate). Promosi kesehatan juga mempunyai misi “mediator” atau “ menjembatani “ antara sektor kesehatan dengan sektor yang lain sebagai mitra (social support).dengan pemerintah dan lembaga non pemerintah, dunia industri dan media, sehingga terjadi aksi terkoordinasi untuk kesehatan. Sasaran nya disebut sasaran sekunder. Pemberdayaan masyarakat (Enable/Empowerment). Promosi kesehatan mempunyai misi utama memampukan masyarakat (enable), membuat masyarakat mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan secara mandiri, dengan menggali seluruh potensi yang ada untuk perbaikan kesehatan, dengan memberikan pelatihan, pemberian informasi dan lingkungan yang mendukung. Ini merupakan sasaran utama / primer dari promosi kesehatan
  • 13. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Jadi, penerapan promosi kesehatan akan lebih terarah bila mengacu pada visi dan misi dari promosi kesehatan itu sendiri yang tidak terlepas dari visi pembangunan kesehatan di Indonesia. Bagaimana penjabaran selanjutnya? Sebaiknya anda baca dan simak tuntas materinya satu persatu pada uraian berikut ini. Gambar : Leflet promosi kesehatan Pengertian umum dari kegiatan advokasi adalah, “ strategi untuk mempengaruhi para pengambil keputusan khususnya pada saat mereka menetapkan peraturan, mengatur sumber daya dan mengambil keputusan-keputusan yang menyangkut khalayak masyarakat”. Hal tersebut menunjukkan bahwa Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap oranglainyangdianggapmempunyaipengaruhterhadapkeberhasilansuatuprogram atau kegiatan yang dilaksanakan.Oleh karena itu yang menjadi sasaran advokasi adalah para pemimpin atau pengambil kebijakan( policy makers) atau pembuat keputusan(decision makers) baik di institusi pemerintah maupun swasta. Sedangkan ahli lain menyatakan bahwa Advokasi secara harfiah berarti pembelaan, sokongan atau bantuan terhadap seseorang yang mempunyai permasalahan. Istilah advokasi mula-mula digunakan di bidang hukum atau pengadilan. Menurut Johns Hopkins (1990) advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam- macam bentuk komunikasi persuasif. Istilah advocacy/advokasi di bidang kesehatan mulai digunakan dalam program kesehatan masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984 sebagai salah satu strategi global Pendidikan atau Promosi Kesehatan.WHO merumuskan bahwa dalam mewujudkan visi dan misi Promosi Kesehatan secara efektif menggunakan 3 strategi pokok,yaitu : 1) Advocacy, 2) Social support, 3) Empowerment. A. Pengertian dan Prinsip Advokasi dalam Promosi Kesehatan (Promkes)
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 12 Seperti dijabarkan dalam PMK no. 004 thn 2012, bahwa : “Advokasi perlu dilakukan, bila dalam upaya memberdayakan pasien dan klien, rumah sakit membutuhkan dukungan dari pihak-pihak lain. Misalnya dalam rangka mengupayakan lingkungan rumah sakit yang tanpa asap rokok, rumah sakit perlu melakukan advokasi kepada wakil-wakil rakyat dan pimpinan daerah untuk diterbitkannya peraturan tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang mencakup di rumah sakit.” Prinsipnya hal tersebut menunjukkan bahwa strategi advokasi merupakan hal penting dan meliputi proses kerja yang tidak sederhana pula. Karenanya dibutuhkan tahapan kerja yang jelas dalam pelaksanaannya yang akan disampaikan selanjutnya. Prinsip dasar Advokasi tidak hanya sekedar melakukan lobby politik,tetapi mencakup kegiatan persuasif ,memberikan semangat dan bahkan sampai memberikan pressure atau tekanan kepada para pemimpin institusi. Metode atau cara dan teknik advokasi untuk mencapai tujuan ada bermacam-macam, yaitu : 1. Lobi politik ( political lobying ) 2. Seminar/presentasi 3. Media 4. Perkumpulan Gambar : lobi politik melalui hearing Ada 8 unsur dasar advokasi,yaitu : 1. Penetapan tujuan advokasi 2. Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi 3. Identifikasi khalayak sasaran 4. Pengembangan dan penyampaian pesan advokasi 5. Membangun koalisi 6. Membuat presentasi yang persuasif 7. Penggalangan dana untuk advokasi 8. Evaluasi upaya advokasi.
  • 15. 13 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Seperti diuraikan sebelumnya bahwa proses Advokasi ini bertujuan untuk mempengaruhi para pengambil keputusan khususnya yang menyangkut keputusan terhadap masyarakat. Secara mendetail, tujuan dari Advokasi meliputi hal-hal berikut ini : 1. Komitmen politik (Political commitment) Komitmen para pembuat keputusan atau penentu kebijakan sangat penting untuk mendukung atau mengeluarkan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat,misalnya untuk pembahasan kenaikan anggaran kesehatan, contoh konkrit pencanangan Indonesia Sehat 2010 oleh presiden. Untuk meningkatkan komitmen ini sangat dibutuhkan advokasi yang baik. 2. Mendapatkan dukungan kebiajakan (Policy support). Adanya komitmen politik dari para eksekuti,maka perlu ditindaklanjuti dengan advokasi lagi agar dikeluarkan kebijakan untuk mendukung program yang telah memperoleh komitmen politik tersebut. 3. Mendapatkan penerimaan sosial (Social acceptance) artinya diterimanya suatu program oleh masyarakat. Suatu program kesehatan yang telah memperoleh komitmen dan dukungan kebijakan,maka langkah selanjutnya adalah mensosialisasikan program tersebut untuk memperoleh dukungan masyarakat. B. Tujuan Advokasi dalam Promosi kesehatan Gambar : Salah satu upaya untuk mendapatkan penerimaan masyarakat tertentu 4. Mendapatkan Dukungan sistem ( System support ) Agar suatu program kesehatan berjalan baik maka perlunya sistem atau prosedur kerja yang jelas mendukung. C. Pelaksana Advokasi dalam Promosi kesehatan Untuk mencapai tujuan dari penerapan promosi kesehatan tersebut di atas, dalam realisasinya membutuhkan faktor-faktor yang dapat mendukung keberhasilannya. Seperti telah dibahas dalam modul sebelumnya, promosi kesehatan perlu didukung oleh sumber daya yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan, Sumber daya yang dibutuhkan seperti halnya metode dan media yang tepat, serta beberapa sarana/ prasarana yang dipakai dalam kegiatan promosi kesehatan diantaranya peralatan multimedia, computer/ laptop, dan lain-lain.
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 14 a) Jelas ( clear ) b) Benar ( correct ) c) Konkret ( concrete ) d) Lengkap ( complete ) e) Ringkas ( concise ) f) Meyakinkan ( Convince ) g) Konstekstual ( contexual ) h) Berani ( courage ) i) Hati –hati ( coutious ) j) Sopan ( courteous ) Sedangkan sumber daya yang utama dan yang akan menggunakan media maupun sarana pendukung tersebut adalah sumber daya manusia. Sumber daya utama yang diperlukan tersebut adalah pelaksana dari penerapan promosi kesehatan pada klien. Dalam hal ini pelaksana utama dari penerapan promosi kesehatan adalah: 1. Semua petugas kesehatan yang melayani klien. Bila berada dalam tatanan klinik, maka pelaksana yang terlibat adalah petugas kesehatan yang bekerja dalam rumah sakit, puskesmas, balai kesehatan, dan lain lain. Semua tenaga kesehatan di sini termasuk petugas medis maupun tenaga profesional yang terlibat dalam penanganan klien. 2. Tenaga khusus promosi kesehatan, yaitu para pejabat fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat. Prinsip dasar Advokasi tidak hanya sekedar melakukan lobby politik,tetapi mencakup kegiatan persuasif, memberikan semangat dan bahkan sampai memberikan pressure atau tekanan kepada para pemimpin institusi. Karenanya, sangat penting bagi pelaksana advokasi untuk meningkatkan ketrampilan berkomunikasi. Peran komunikasi sangat penting, sehingga komunikasi dalam rangka advokasi kesehatan memerlukan kiat khusus agar dapat berjalan efektif. Kiat-kiatnya antara lain sebagai berikut : D. Sasaran Advokasi dalam Promosi Kesehatan Untuk mencapai tujuan dari penerapan promosi kesehatan tersebut di atas, dalam realisasinya membutuhkan faktor-faktor yang dapat mendukung keberhasilannya. Seperti telah dibahas dalam modul sebelumnya, promosi kesehatan perlu didukung oleh sumber daya yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan, Sumber daya yang dibutuhkan seperti halnya metode dan media yang tepat, serta beberapa sarana/ prasarana yang dipakai dalam kegiatan promosi kesehatan diantaranya peralatan multimedia, computer/ laptop, dan lain-lain. Gambar : Perilaku hidup sehat
  • 17. 15 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 1. Promosi kesehatan di sarana pelayanan kesehatan (RS, klinik dan puskesmas). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 004 thn 2012, bahwa yang disebut penerapan promosi kesehatan di rumah sakit adalah: “upaya rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok masyarakat, agar pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan kelompok- kelompok masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah masalah- masalah kesehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama mereka, sesuai sosial budaya mereka, serta didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.” Hal tersebut menunjukkan bahwa sasaran dari penerapan promosi kesehatan di Rumah Sakit adalah pasien dan keluarga, klien, serta kelompok-kelompok masyarakat. Penerapannya bisa dilakukan sejak pertama kali masuk Rumah Sakit di ruang pendaftaran, pasien rawat jalan, pasien rawat inap, dan pasien dalam pelayanan penunjang medik. Berdasarkan prinsip advokasi sebagai pendekatan pada masyarakat untuk keberhasilan program pengobatan/ peningkatan kesehatan melalui layanan kesehatan, maka kegiatan yang dapt dilakukan adalah: - Memberikan pemahaman kepada pasien dan keluarga atas masalah kesehatan yang diderita pasien - Memberdayakan pasien dan keluarga dalam kesehatan - Menerapkan “proses belajar” di fasilitas yankes - Mengembangkan perilaku sehat - Memberikan pesan kesehatan terkait dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan serangan penyakit serta proses penyembuhan dan pemulihan Sedangkan sasarannya adalah: - Penderita pada Berbagai Tingkat Penyakit , Misalnya :Pasien penyakit akut v.s kronis; pasien rawat jalan v.s rawat inap. - Kelompok atau Individu yang Sehat , Contoh : Keluarga pasien; tamu - Petugas di Fasilitas Yankes : Petugas medis, paramedis, non medis; pimpinan, administrasi dan teknis Gambar : Seminar Kesehatan
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 16 Beberapa jenis kegiatan yang dapat di lakukan dalam Promosi Kesehatan di Masyarakat, adalah : • Penyuluhan kelompok terbatas • Penyuluhan kelompok besar (masa) • Penyuluhan perorangan (penyuluhan antar teman/peer group education) • Pemutaran film/video • Penyuluhan dengan metode demonstrasi • Pemasangan poster • Pembagian leaflet • Kunjungan/wisata kerja ke daerah lain • Kunjungan rumah • Pagelaran kesenian • Lomba kebersihan antar RT/RW/Desa • Kegiatan pemeliharaan dan membersihkan tempat-tempat umum • Kegiatan penghijauan di sekitar sumber air • Pelatihan kader, unit kesehatan Materi ini akan dibahas lebih mendalam lagi pada KB-3 tentang Gerakan Pemberdayaan Masyarakat. 2. Promosi kesehatan di rumah tangga/ masyarakat Menekankan pada kegiatan kampanye dan aktivitas lainnya dengan target-target sasaran tertentu di dalam masyarakat. Fasilitator masyarakat dan petugas kesehatan setempat seperti sanitarian/petugas kesehatan lingkungan, PKK, kader desa dan bidan desa secara bersama-sama dapat melakukan kegiatan promosi kesehatan. Target/sasaran kegiatan seperti ibu muda yang mempunyai anak bayi/balita, ibu hamil, remaja putri, kelompok perempuan dan kelompok laki-laki, karang taruna, kelompok miskin dan kelompok menengah ke atas. Gambar : perilaku hidup sehat di rumah tangga
  • 19. 17 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 3. Promosi kesehatan di sekolah. (usaha kesehatan sekolah atau unit kegiatan medis di perguruan tinggi,) Siswa sekolah merupakan komunitas besar dalam masyarakat, dalam wadah organisasi sekolah yang telah mapan, tersebar luas di pedesaan maupun perkotaan, serta telah ada program usaha kesehatan sekolah. Diharapkan setelah siswa sekolah mendapat pembelajaranperubahanperilakudisekolahsecarapartisipatif,dapatmempengaruhiorang tua, keluarga lain serta tetangga dari siswa sekolah tersebut. Siswa sekolah dasar terutama kelas 3, 4 dan 5 Sekolah Dasar merupakan kelompok umur yang mudah menerima inovasi baru dan mempunyai keinginan kuat untuk menyampaikan pengetahuan dan informasi yang mereka terima kepada orang lain. Program promosi kesehatan di sekolah harus diintegrasikan ke dalam program usaha kesehatan sekolah, melalui koordinasi dengan Tim Pembina UKS di tingkat Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dan Pusat. Program promosi kesehatan di tempat ibadah dilakukan untuk menggalakan kegiatan promosi kesehatan dan melibatkan tokoh agama atau pemimpin tempat ibadah (imam masjid, pendeta, pastor, pedande atau biksu). Diharapkan dengan melibatkan tokoh dan pemimpin agama, perubahan perilaku kesehatan dapat segera terwujud. Adapun lingkup kegiatan yang termasuk dalam kegiatan Promosi Kesehatan Sekolah adalah sebagai berikut : - Pembangunan sarana air bersih, sanitasi dan fasilitas cuci tangan termasuk pendidikan menjaga kebersihan jamban sekolah - Pendidikan pemakaian dan pemeliharaan jamban sekolah. - Penggalakan cuci tangan pakai sabun (CTPS). - Pendidikan tentang hubungan air minum, jamban, praktek kesehatan individu, dan kesehatan masyarakat. - Kampanye pemberantasan penyakit cacingan. - Pendidikan kebersihan saluran pembuangan. - Pelatihan guru dan murid tentang kebersihan dan kesehatan. - Kampanye, “Sungai Bersih, Sungai Kita Semua”. - Pengembangan tanggungjawab murid, guru dan pihak-pihak lain yang terlibat di sekolah. Dalam kaitannya dengan kegiatan advokasi di sekolah, maka program utama promosi kesehatan di sekolah adalah: 1) Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat a) Aspek Non-Fisik (mental sosial) b) Aspek Fisik - Bangunan sekolah dan lingkungannya - Pemeliharan kebersihan perorangan dan lingkungan , Misal : kebersihan kulit, rambut, kuku, mulut dan gigi; kebersihan ruang kelas, kamar mandiGambar : Kampanye tentang hidup sehat dengan mencuci tangan - Keamanan umum sekolah dan lingkungannya, Misal : ada pagar sekolah, halaman mudah dilewati, - P3K
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 18 3) Pemeliharaan dan Pelayanan Kesehatan di Sekolah Terkait dengan hal tersebut di atas, maka komponen promosi kesehatan yang terkait secara langsung adalah: a) Penerapan Kebijakan Kesehatan b) Membuat peraturan-peraturan sekolah untuk mengembangkan kebiasaan sehat. Misal : pemeriksaan kebersihan diri tiap senin c) Tersedianya Saranan dan Prasarana Pencegahan dan Pengobatan Sederhana di Sekolah Misal tersedianya tempat cuci tangan, kotak P3K d) Tersedianya Lingkungan yang Sehat ,Misal : penyediaan air bersih, tempat sampah dll 4. Promosi Kesehatan di Tempat Kerja Mengapa promosi kesehatan perlu juga dilakukan di tempat kerja? Karena advokasi tentang layanan kesehatan justru sangat dibutuhkan mengingat bahwa produktifitas pekerja tidak saja ditentukan oleh desain pekerjaan, namun juga oleh perilaku sehat pekerja baik di dalam atau di luar tempat kerja. Terkait dengan advokasi, yang diperlukan di tempat kerja terutama adalah adanya kebijakan penyelenggaran program kesehatan didasarkan atas manfaat bagi pekerja atau pelayanan sukarela yang bertujuan untuk menurunkan absenteeism, kecelakaan kerja, hari sakit, biaya pelatihan, turn over, kompensasi pekerja. Selain itu dapat meningkatkan reputasi perusahaan, kepuasan pekerja, penggunaan yankes, dan nilai sosial masyarakat Gambar : Sosialisasi tentang bahaya rokok di tempat kerja
  • 21. 19 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Adapun topic-topik yang dapat dibahas saat mensosialisasikan program kesehatan antara lain: - Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan - Pendidikan kanker payudara - Kesehatan reproduksi - Latihan dan kebugaran - Penggunaan fasilitas kesehatan - Penilaian resiko kesehatan - Tekanan darah tinggi - Pencegahan kecelakaan dalam rumah - Pendidikan gizi - rencanaan pensiun - Manajemen stres - Pengendalian berat badan - Berhenti merokok LHO...kok Cuma 4 saja yang dibahas, bagaimana dengan sasaran advokasi promkes yang lainnya, di tatanan tempat-tempat / fasilitas umum??? SABAAAARRRR... Hal itu akan menjadi tugas mandiri yang akan anda buat di akhir KB- 3 modul ini... setuju kan .. ??! OK, sekarang mari kita lanjut dulu ke “langkah advokasi” .. E. Langkah Advokasi dalam Promosi Kesehatan 1. Tahap Persiapan Persiapan advokasi yang paling penting adalah menyusun bahan/materi atau instrumen advokasi.Bahan advokasi adalah: data-à informasi–à bukti yang dikemas dalam bentuk tabel,grafik atau diagram yang mnjelaskan besarnya masalah kesehatan,akibat atau dampak masalah, dampak ekonomi, dan program yang diusulkan/proposal program. 2. Tahap pelaksanaan Pelaksanaan advokasi tergantung dari metode atau cara advokasi. 3. Tahap Penilaian Program promosi kesehatan yang menjadi prioritas di abad XXI adalah: 1. Mendorong kepedulian masyarakat pada kesehatan 2. Meningkatkan investasi untuk pembangunan kesehatan 3. Memperluas kemitraan dalam promosi kesehatan 4. Meningkatkan kemampuan komunitas dan kekuatan individu 5. Memelihara infrastruktur dalam promosi kesehatan2
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 20 Gambar : Perancangan Advokasi Melihat Prioritas Pencapaian tersebut, maka kita perlu memperhatikan langkah-langkah advokasi yang akan dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, tampak bahwa Advokasi merupakan proses yang tidak sederhana. Sasaran advokasi hendaknya diarahkan/ dipandu untuk menempuh tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) memahami/menyadari persoalan yang diajukan (2) tertarik untuk ikut berperan dalam persoalan yang diajukan (3) mempertimbangkan sejumlah pilihan kemungkinan dalam berperan (4) menyepakati satu pilihan kemungkinan dalam berperan (5) menyampaikan langkah tindak lanjut Jika kelima tahapan tersebut dapat dicapai selama waktu yang disediakan untuk advokasi, maka dapat dikatakan advokasi tersebut berhasil. Langkah tindak lanjut yang tercetus di ujung perbincangan (misalnya dengan membuat disposisi pada usulan/proposal yang diajukan) menunjukkan adanya komitmen untuk memberikan dukungan. Kata-kata kunci dalam penyiapan bahan advokasi adalah “Tepat, Lengkap, Akurat, dan Menarik”. Artinya bahan advokasi harus dibuat: a. Sesuai dengan sasaran (latar belakang pendidikannya, jabatannya, budayanya, kesukaannya, dan lain-lain). b. Sesuai dengan lama waktu yang disediakan untuk advokasi. c. Mencakup unsur-unsur pokok, yaitu Apa (What), Mengapa (Why), Dimana (Where), Bilamana (When), Siapa yang Melakukan (Who), dan Bagaimana lakukannya (How) (5W + 1H). d. Memuat masalah dan pilihan-pilihan kemungkinan untuk memecahkan masalah. e. Memuat peran yang diharapkan dari sasaran advokasi. f. Memuat data pendukung, bila mungkin juga bagan, gambar, dan lain-lain. g. Dalam kemasan yang menarik (tidak menjemukan), ringkas, tetapi jelas, sehingga perbincangan tidak bertele-tele.
  • 23. 21 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Keberhasilan dari penerapan promosi kesehatan bergantung pada beberapa faktor yang terkait. Penerapan promosi kesehatan pada dasarnya menerapkan keseluruhan rancangan promosi kesehatan secara integratif, khususnya dengan memperhatikan kategori klien serta pada tatanan kelompok apa promosi kesehatan tersebut dilakukan. Oleh karena konsep perubahan yang terjadi pada individu dan masyarakat juga dipengaruhi oleh kebijakan maupun perubahan organisasi, dan politik bahkan faktor ekonomi, maka lingkungan yang mendukung perubahan prilaku menjadi penting. Oleh karena itu, advokasi sebagai salah satu strategi promosi kesehatan untuk mendukung perubahan perilaku individu maupun masyarakat menjadi penting. Advokasi pada hakekatnya adalah bekerja dengan dan organisasi untuk membuat suatu perubahan, suatu proses dimana orang terlibat dalam proses pembuatan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Dengan demikian, advokasi menjadi suatu pengetahuan maupun keterampilan yang akan sangat membantu bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang kesehatan masyarakat, karena masalah kesehatan perlu juga memperoleh perhatian dari para pembuat keputusan terkait di luar bidang kesehatan, maka advokasi terhadap masalah kesehatan juga menjadi salah satu tugas yang harus dilakukan dalam promosi kesehatan. Rangkuman
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 22 Kerjakan tugas mandiri terlebih dahulu dalam lembar tugas tersendiri. Setelah anda selesai mengerjakan tugas mandiri dan mengumpulkannya pada fasilitator, barulah anda mengerjakan soal test formatif yang terdapat pada kegiatan belajar-1 modul III ini. Terhadap soal-soal tugas yang diberikan di bawah ini, Anda diminta mengerjakannya di lembar kertas tersendiri (tersedia di dalam modul). Apabila semua soal tugas sudah selesai Anda kerjakan, barulah Anda dipersilakan untuk melihat Kunci Jawaban dan membandingkan-nya dengan jawaban Anda. Periksalah hasil pekerjaan Anda. Apabila Anda berhasil menyelesaikan (menjawab) soal- soal tugas dengan 80% benar, maka Anda diperkenankan untuk melanjutkan kegiatan belajar Anda untuk mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-2. Manakala Anda belum berhasil menjawab 80% benar soal-soal latihan, janganlah berkecil hati. maka Anda disarankan untuk mempelajari kembali uraian materi Kegiatan Belajar-1 dengan lebih cermat terutama materi pembelajaran yang belum Anda pahami, Kemudian, kerjakan kembali soal-soal latihannya. Semoga kali ini ANDA lebih berhasil.. Tetap Semangat !!! . Langkah-langkah
  • 25. 23 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Coba Anda uraikan bagaimana seharusnya Promosi Kesehatan di Tempat Pelayanan Umum. Bagaimana pula langkah advokasi maupun kegiatan promosi kesehatan di tempat umum? (Taman Bermain, Pusat Perbelanjaan , tempat ibadah, toilet umum, dll.) !! Gambar : Tugas Tugas Mandiri
  • 26. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 24 1. 2. 3. Kerjakanlah soal-soal di bawah ini, berdasarkan petunjuk berikut : Evaluasi Formatif 1. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) Pada huruf A, B, C, D dan E 2. Pilihlah jawaban A. jika jawaban 1, 2 ,3 benar B. jika jawaban 1 dan 3 benar C. jika jawaban 2 dan 4 benar D. jika jawaban 4 saja benar E. jika semua jawaban benar ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Pengertian dari Advokasi dalam konteks penerapan Promosi Kesehatan adalah: a. Strategi untuk mempengaruhi para pengambil keputusan di insitusi kesehatan agar patuh pada peraturan pemerintah. b. Strategi untuk melakukan pendekatan pada masyarakat agar mampu menghadapi masalah-masalah kesehatan yang potensial mengancam diri mereka. c. Strategi untuk mengatasi masalah kesehatan yang telah terjadi secara efektif dan efisien. d. Strategi untuk mempengaruhi pengambil keputusan dari berbagai sektor untuk mendukung program kesehatan. e. Strategi untuk menerapkan rencana promosi kesehatan pada masyarakat. Metode atau cara untuk melakukan advokasi terhadap institusi pemerintahan diantaranya adalah: a. Political lobbying, kegiatan sosial, memberikan arahan dan mensosialisasikan program kesehatan. b. Political lobbying, kegiatan pengajaran, memberikan semangat dan mensosialisasikan program kesehatan. c. Political lobbying, kegiatan persuasive, memberikan semangat dan memberikan pressure atau tekanan pada pemimpin institusi. d. Politicallobbying,kegiatanpersuasive,memberikanarahandanmensosialisasikan program kesehatan. e. Political lobbying, kegiatan pengajaran, memberikan arahan dan memberikan semangat. Ada lima pendekatan dalam melakukan advokasi, tiga diantaranya adalah: a. Melibatkan para pemimpin, membangun kemitraan, membangun rumah sakit. b. Bekerja dengan media massa, membangun kemitraan, memobilisasi massa. c. Membangun kemitraan, membangun klinik, memobilisasi massa. d. Bekerja dengan media massa, memobilisasi massa, membangun puskesmas. e. Membangun kemitraan, melibatkan institusi kesehatan, membangun klinik.
  • 27. 25 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 4. 5. 6. 7. 8. Tujuan advokasi dalam penerapan Promkes diantaranya adalah didapatnya komitmen politik serta tiga faktor pendukung yang lain, diantaranya: a. Dukungan kebijakan, dan dukungan rumah sakit. b. Dukungan kebijakan dan dukungan sistem. c. Dukungan kebijakan dan penerimaan dari pihak pasien. d. Penerimaan sosial dan dukungan rumah sakit. e. Penerimaan sosial dan penerimaan dari rumah sakit. Penerimaansosialmerupakanhalyangpentingbagikeberhasilanpromosikesehatan, dari segi advokasi, kegiatan yang perlu dilakukan untuk mendapatkan penerimaan tersebut adalah: a. Membuat peraturan yang jelas bersama pemerintah yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. b. Membuat prosedur kerja yang jelas untuk mendukung program kesehatan. c. Mensosialisasikan program kesehatan pada masyarakat. d. Membuat kebijakan untuk mendukung program yang terkait dengan kesehatran masyarakat. e. Mengevaluasi program kesehatan bersama pemerintah. Yang disebut sebagai pelaksana utama dalam promosi kesehatan adalah: a. Petugas kesehatan yang melayani klien di rumah sakit dan puskesmas saja. b. Petugas medis yang melayani klien di institusi pemerintahan. c. Penyuluh kesehatan yang telah ditunjuk oleh pemerintah saja. d. Petugas medis dan tenaga profesional yang terlibat dalam penanganan klien. e. Penyuluh kesehatan dan tenaga profesional di institusi pemerintahan. Sebagai pelaksana advokasi, ada beberapa kiat komunikasi yang harus diikuti agar komunikasi berjalan efektif, diantaranya: a. Jelas, benar, kongkret, lengkap dan ringkas. b. Jelas, benar, mendalam, lengkap dan ringkas. c. Jelas, benar, hati-hati, mendalam dan detail. d. Jelas, benar, berani, detail dan sopan. e. Jelas, benar, hati-hati, sopan dan detail. Sasaran advokasi penerapan promosi kesehatan, dikembangkan dalam lima setting/ tatanan sosial, diantaranya adalah di tempat umum dengan pertimbangan bahwa, tempat tersebut merupakan: a. Tempat tinggal bagi kebanyakan orang. b. Tempat belajar bagi kebanyakan orang. c. Tempat beraktifitas semua orang. d. Tempat sepantasnya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. e. Tempat dimana banyak orang beraktifitas, bermain dan melakukan banyak hal.
  • 28. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 26 9. 10. Kegiatan promosi kesehatan yang menekankan pada kegiatan kampanye dan aktifitas lain dengan sasaran tertentu seperti kelompok lelaki dan karang taruna, kelompok miskin dan kelompok menengah keatas, merupakan kegiatan promkes di : a. Sekolah. b. Tempat kerja. c. Rumah sakit. d. Pemerintah. e. Masyarakat. Langkah advokasi yang peling penting adalah menyusun bahan materi atau instrument advokasi yang berada pada tahap: a. Persiapan. b. Pelaksanaan. c. Evaluasi. d. Penilaian. e. Pelaksanaan. STOP SEJENAK! Periksalah Jawaban Anda! Dengan menggunakan kunci jawaban Yang disediakan di akhir modul ini. Bagaimana? Berhasil kah?? Apabila memang ANDA telah berhasil menyelesaikan semua soal tugas dengan benar atau minimal 80% benar, maka ANDA diperkenankan untuk melanjutkan pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-2. SELAMAT BELAJAR dan SUKSES tentunya bagi ANDA dalam mempelajari materi pembelajaran Kegiatan Belajar-2. Setelah berhasil menjawab setidak-tidaknya 80% benar soal-soal latihan Kegiatan Belajar-1, barulah Anda diperkenankan untuk mempelajari tahapan selanjutnya dari modul-3 ini. Hanya dengan semangat pantang menyerah, kemauan yang kuat, dan rasa percaya diri yang tinggi, Anda akan berhasil menyelesaikan modul ini. Selamat belajar dan sukses selalu!
  • 29. 27 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Selamat, bahwa sejauh ini ANDA telah berhasil menyelesaikan materi pembelajaran yang diuraikan pada Modul ini. Sebagai tindak lanjut dari penyelesaian Modul ini, ANDA haruslah mengerjakan Tes Akhir Modul (TAM). Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan ANDA terhadap keseluruhan materi pembelajaran yang telah ANDA pelajari. Dengan telah diiselesaikannya Kegiatan Belajar-4, berarti ANDA telah mengerjakan soal-soal latihan yang disajikan pada ke-empat Kegiatan Belajar yang terdapat pada modul III ini.. Pengalaman ANDA mengerjakan soal-soal latihan (Test Formatif) akan membantu mengerjakan TAM. Soal-soal TAM ada pada pengampu mata kuliah atau bagian administrasi pendidikan. Oleh karena itu, mintalah kesempatan agar ANDA diberikan waktu untuk mengerjakannya. Selamat mengerjakan TAM dan sukses tentunya. Setelah selesai mengerjakan TAM, tanyakan kepada dosen pengampu mata kuliah atau bagian administrasi pendidikan dan waktu pemberitahuan hasilnya. Apabila ANDA telah berhasil mengerjakan TAM minimal 80% benar, maka ANDA dikatakan telah menguasai sebagian besar materi pembelajaran yang diuraikan di dalam Modul. Seandainya jawaban ANDA masih belum berhasil mencapai 80% benar, maka disarankan ANDA mempelajari ulang Modul ini. Setelah yakin benar bahwa ANDA telah memahami materi pelajaran yang diuraikan di dalam Modul ini, temuilah kembali dosen pengampu mata kuliah atau bagian administrasi pendidikan agar ANDA diberikan kesempatan untuk mengerjakan TAM untuk yang kedua kali. Semoga pada kesempatan kedua mengerjakan TAM ini, ANDA akan lebih berhasil lagi dan kemudian dapat melanjutkan kegiatan pembelajaran untuk Modul yang lain. SALAM HANGAT & SEMOGA BERHASIL Penutup
  • 30. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 28 Sumber Acuan Bunton, R. (1992). More than a woolly jumper health promotion as social regulation. Critical Public Health 3: 4-11 French, J. (1990). Boundaries and horizons, the role of health education within health promotion. Health Education Journal 49: 7-10 Green, L & Kreuter, M.W, (2005). Health Promotion Planning, An Educational and Environmental Approach, Second Edition, Mayfield Publishing Company. Greene, W & Simon, M, (1990). Introdusction to Health Education, Waveland Press Inc, Prospect Height, Illinois. Marasabessy, N.B,. (2007). Program pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pemberantasan malaria di kabupaten Maluku tengah.pdf. Universitas Gadjah Mada. D I Yogjakarta. Naidoo, J & Wills, J, (2000). Health Promotion, Foundation for Practice, Second Edition, Bailliere Tindall, Elsevier Limited. Notoatmodjo, soekidjo. (2010). Promosi Keseatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta. Tones, K & Green, J, (2004), Health Promotion: Planning and Strategies, Sage Publications. Wass, A. (1995). Promoting health: the primary health approach. Toronto: W.B. Sanders.
  • 31. 29 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Kunci Jawaban Test Formatif No. Kb 1 1. D 2. C 3. B 4. B 5. C 6. D 7. A 8. E 9. E 10. A
  • 32. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 30 Daftar Gambar https://indonesianicon.files.wordpress.com/2008/10/106016b.jpg http://www.ljj-kesehatan.kemkes.go.id/pluginfile.php/1201/coursecat/description/ end-of-life-planning.jpg http://3.bp.blogspot.com/_6JcZ-FlYmnE/TGP58frcUVI/AAAAAAAAAHo/Ks-wskk2h- FQ/s1600/arrow2.jpg http://www.ljj-kesehatan.kemkes.go.id/pluginfile.php/21/coursecat/description/ IMG_0771.JPG http://www.ljj-kesehatan.kemkes.go.id/pluginfile.php/2738/coursecat/description/ committee-icon.jpg https://i0.wp.com/www.bbb.org/blog/wp-content/uploads/2012/06/health-insur- ance1.jpg http://kesmas-unsoed.com/wp-content/uploads/2011/09/LEAFLET-PBHS-Seko- lah+21.jpg http://1.bp.blogspot.com/-2uaBV898oy0/U0YiOlpwQoI/AAAAAAAAAKg/g6w12x4Y- Wgc/s1600/DSC02465.JPG https://houseofnurse.files.wordpress.com/2014/06/lampu-maya-turn-off1.jpg http://www.rsjakarta.co.id/wp-content/uploads/2013/03/DSC03869.jpg https://akbidassyifa.files.wordpress.com/2009/11/dsc_0351.jpg http://3.bp.blogspot.com/-XRCvPi28c2c/Udhtb6DLneI/AAAAAAAAAEE/aL2GaeM- Pa_Y/s1600/SANY0007.JPG http://i.ytimg.com/vi/DLW-wZEbGBk/maxresdefault.jpg http://4.bp.blogspot.com/-yTRZfn3kWAw/T4O_uW25i0I/AAAAAAAAAFQ/SAf- 8n6o7WF0/s1600/MEDIKA+2.JPG http://helpingpeopleideas.com/publichealth/wp-content/uploads/Pember- dayaan-Kesehatan-Masyarakat.jpg https://bdismkn1turen.files.wordpress.com/2014/09/tugas-numpuk-kuriku- lum-2013.png
  • 33. 31 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015