SlideShare a Scribd company logo
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Dwi Susilowati
PROMOSI KESEHATAN
MODUL
KEGIATAN BELAJAR III
GERAKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PADA PROMOSI KESEHATAN
Strategi Penerapan Promosi Kesehatan pada
klien di Tatanan Klinik dan Komunitas
SEMESTER 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
berkah dan karuniNyalah penyusun
dapat menyelesaikan Modul Mata
Kuliah Promosi Kesehatan.
Buku ini disusun sebagai referensi
dan bahan belajar untuk mahasiswa
program Pendidikan Jarak Jauh Program
D.III Keperawatan yang diselenggarakan
oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tenaga Kesehatan, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Penyusun mengucapkan terima
kasih atas berbagai bantuan baik materiil
maupun imateriil dari berbagai pihak
atas keberhasilan penyusunan modul
ini.
Mudah-mudahan Modul ini dapat
digunakan secara efektif dan dapat
menjadimediayangdapatmeningkatkan
pemahaman dan kemampuan
memberikan asuhan keperawatan jiwa
bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh
Program D.III Keperawatan.
Kata
Pengantar
Tim Penyusun
Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Absenteeism	 :	 Ketidak hadiran (berhubungan dengan absensi)
Advokasi		 :	 Penggagasan bantuan dan kekuatan hukum
Aksesibilitas		 :	 Sesuatu hal yang dapat dijadikan akses
Akuntabilitas	 :	 Pertanggung jawaban publik atas segala kegiatan yang dilakukan 	
				dengan mengatas-namakan rakyat.
Akurasi		 :	 Kecermatan; ketepatan
Analisis		 :	 Penelitian terhadap suatu peristiwa
Angket		 :	 Daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu dng ruang 	
				 untuk jawaban bagi setiap pertanyaan
Artikel			 :	 Karya tulis lengkap, msl laporan berita atau esai dl majalah, surat 	
				kabar, dsb
Bargaining Power	 :	 Kekuatan tawar menawar dalam pembuatan suatu kesepakatan 	
				 oleh dua pihak atau lebih
Billboard		 :	 Papan iklan
Citra			 :	 rupa; gambar; gambaran
Community Based Health Education	 :	 Komunitas pendidikan berbasis kesehatan
Community Decision Making		 :	 Komunitas pembuat keputusan
Community Fund				:	Dana komunitas
Community Knowledge			 :	 Pengetahuan komunitas
Community Leader				:	Pimpinan komunitas
Community Material			 :	 Material komunitas
Community Organization			 :	 Organisasi komunitas
Community Technology			 :	 Teknologi komunitas
CTPS			 :	 Cuci Tangan Pakai Sabun
Desentralisasi	 :	 Penyerahan sebagian wewenang pimpinan kpd bawahan (atau 		
				pusat kpd daerah dsb)
Deskriptif		 :	 Bersifat menggambarkan apa adanya
Disposisi		 :	 Pendapat seorang pejabat mengenai urusan yg termuat dl suatu 	
				 surat dinas, yg langsung dituliskan pd surat yg bersangkutan 		
				atau pd lembar khusus
Efikasi		 	 :	 Kemampuan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Esensi			 :	 Hal yg pokok
Follow Up		 :	 Tindak lanjut
Historikal		 :	 Kesejarahan
Identifikasi	 	 :	 Penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dsb
Indikator		 :	 Sesuatu yg dapat memberikan (menjadi) pe-tunjuk atau 			
				keterangan
Inovasi		 :	 Penemuan baru yg berbeda dr yg sudah ada atau yg sudah 		
				 dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat)
Input			 :	 Data atau informasi yang akan diolah dalam suatu proses
				 Interpretasi	 Pemberian kesan, pendapat, atau pandangan 		
				teoretis thd sesuatu
JPKM			 :	 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
KIE			 :	 Komunikasi Informasi dan Edukasi
Daftar Istilah
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Kondusif		 :	 Kondisi yang mendukung untuk terjadinya suatu proses
Kontekstual		 :	 Berhubungan dng konteks
Leaflet	 	 :	 Surat selebaran
Literatur		 :	 Bahan kepustakaan
Lokakarya		 :	 Pertemuan antara para ahli (pakar) untuk membahas masalah 	
				 praktis atau yg bersangkutan dng pelaksanaan dl bidang 		
				keahliannya
LSM			 :	 Lembaga Swadaya Masyarakat
Majelis Taklim	 :	 Kelompok belajar agama Islam yang diadakan di lingkungan 	
				masyarakat
Mediasi		 :	 Proses pengikutsertaan pihak ketiga dl penyelesaian suatu 	
				perselisihan sbg penasihat
Modifikasi	 	 :	 Pengubahan
Opini			 :	 Pendapat masyarakat yang berkembang yang belum teruji ke	
				benarannya
Outcome		 :	 Dampak
Output		 :	 Hasil yang tercipta akibat adanya suatu proses
PHBS			 :	 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PKK			 :	 Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
PMK			 :	 Peraturan Menteri Kesehatan
Proposal		 :	 Rencana yg dituangkan dl bentuk rancangan kerja
Provider		 :	 Penyedia jasa
Reformasi		 :	 Perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, 		
				 politik, atau agama) dl suatu masyarakat atau negara
Review		 :	 Meninjau data atau informasi yang terkumpul dalam suatu	
				gambaran situasi
Sanitasi		 :	 Usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yg baik 	
				 di bidang kesehatan, terutama kesehatan masyarakat
Sasaran Primer	 :	 Sasaran Utama Promosi Kesehatan : klien, balita, ibu hamil, 	
				individu dll
Sasaran Sekunder	 :	 Sasaran level 2 Promosi Kesehatan : tokoh masyarakat, tokoh 	
				 agama, ketua RT, ketua RW, kader, dll
Sasaran Tersier	 :	 Sasaran level 3 Promosi Kesehatan : penentu kebijakan, bupati, 	
				pimpinan perusahaan dll
SDA			 :	 Sumber Daya Alam
Siklus			 :	 Urutan kejadian atau proses yang berulang secara periodik
Supervisi		 :	 Pengawasan utama; pengontrolan tertinggi; penyeliaan
UKBM			 :	 Usaha Kesehatan yang Berbasis Masyarakat
UKM			 :	 Usaha Kesehatan Masyarakat
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Pendahuluan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Setelah anda mempelajari pengertian
dan tujuan dari “promosi kesehatan” di
modul pertama, tentunya anda memahami
bahwa promosi kesehatan pada dasarnya
adalah upaya untuk menyampaikan pesan
kesehatan pada masyarakat. Termasuk
upaya untuk mengenalkan, memasarkan,
menyebarluaskan atau “menjual” kesehatan
itu sendiri. Agar promosi kesehatan
dapat berjalan dengan tepat sasaran
dan berlangsung dengan optimal, maka
dalam modul kedua telah anda pelajari
bagaimana membuat rancangan promosi
kesehatan tersebut. Dalam modul-2 Anda
mempelajari bagaimana menentukan
metode dan media apa saja yang dapat
digunakan dalam promosi kesehatan
mengingat adanya kondisi sosial ekonomi
maupun karakter individu yang beragam
di setiap rentang usianya. Nah, pada
modul-3 kali ini, anda akan mempelajari
lebih mendalam bagaimana menerapkan
keseluruhan rancangan promosi
kesehatan secara integratif, khususnya
dengan memperhatikan kategori klien
serta pada tatanan kelompok apa promosi
kesehatan tersebut dilakukan dan
bagaimana melakukan monitoring dan
evaluasi penerapan promkes tersebut.
Hal tersebut berarti bahwa dalam modul
Gambar : Merancang Promosi Kesehatan
A. Pengantar
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
ketiga ini pembahasan lebih bersifat aplikatif agar rencana promosi kesehatan yang telah
disusun dapat direalisasikan dalam masyarakat dengan manfaat yang optimal. Dalam
penerapannya, promosi kesehatan ini memang membutuhkan strategi, mengingat
kompleksnya situasi masyarakat dan belum meratanya pemahaman tentang pentingnya
tingkat kesehatan yang baik. Demikian pula kondisi sosial dan budaya masyarakat yang
berbeda, membuat penerapan promosi kesehatan ini tidak selalu berjalan dengan mulus.
Manfaat yang diharapkan setelah anda selesai mempelajari modul ini adalah bertambahnya
pengetahuan dan pemahaman Anda mengenai strategi penerapan promosi kesehatan pada
klien (individu, kelompok, masyarakat) di tatanan klinik dan komunitas. Selain itu, anda pun
mendapatkan gambaran lebih komprehensif bagaimana rancangan promosi kesehatan
yang telah tersusun dengan baik, diselenggarakan secara optimal dengan melibatkan
beberapa unsur sosial masyarakat di luar tenaga kesehatan.
Modul ini dibuat agar Anda dapat belajar secara mandiri, tanpa bergantung pada fasilitator
atau sebelum kegiatan pembelajaran secara tatap muka dimulai. Dengan demikian,
kalau pun ada waktu pembelajaran secara tatap muka Anda dapat mengoptimalkan
pemanfaatannya untuk (1) mendiskusikan materi pembelajaran yang belum sepenuhnya
Anda pahami, (2) mendapatkan penjelasan tambahan. Perkiraan waktu yang dibutuhkan
untuk mempelajari modul ini adalah sekitar 4 x 50 menit. Oleh karena itu, Anda diharapkan
membuat catatan-catatan mengenai hal-hal yang sulit dipahami dan perlu didiskusikan
pada fasilitator/dosen pengampu mata ajaran ini nanti. Akhirnya, selamat MENYIMAK dan
semoga SUKSES! Ingatlah bahwa hanya dengan semangat belajar yang tinggi disertai rasa
percaya diri, ANDA pasti dapat menyelesaikan materi pembelajaran yang disajikan pada
modul ini
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan di dalam modul ini
diharapkan Anda dapat memahami Strategi Penerapan Promosi Kesehatan pada Klien
(Individu, Kelompok, Masyarakat) di tatanan klinik dan komunitas
a. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan di dalam modul ini
diharapkan Anda dapat:
1)	 Menjelaskan advokasi pada promosi kesehatan.
2)	 Menggambarkan bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
3)	 Menjabarkan gerakan pemberdayaan masyarakat dalam promosi kesehatan.
4)	 Menjelaskan dan membedakan tentang monitoring dan evaluasi dalam 			
	 promosi kesehatan
b. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Petunjuk Umum Pembelajaran
Agar anda dapat lebih mudah mempelajari isi modul ini, sebaiknya anda pelajari dengan
seksama setiap bagian yang diuraikan. Selanjutnya, ketika mempelajari isi dari modul ini,
silahkan anda pelajari masing-masing topik secara bertahap dan teratur. Saya ingatkan
sekali lagi, JANGAN membaca secara serabutan, simak baik-baik setiap kalimat dari awal
hingga akhir, bagian per bagian secara berurutan/bertahap, ulangi bagian kalimat tertentu
yang memerlukan pengertian mendalam, yaitu dimulai dari materi pembelajaran yang
disajikan pada Kegiatan Belajar-1. Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang
diuraikan pada Kegiatan Belajar-1 dan mengerjakan soal-soal latihan test formatifnya serta
telah benar-benar yakin memahaminya, barulah anda diperkenankan untuk mempelajari
materi pembelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-2,demikian seterusnya, agar
tujuan pembelajaran tersebut di atas tercapai.
Sebelum melanjutkan kegiatan belajar untuk mempelajari materi pada Kegiatan Belajar-2,
Anda haruslah benar-benar telah memahami seluruh atau sebagian besar materi
pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-1. Di samping itu, Anda juga dituntut
untuk berhasil menyelesaikan sebagian besar soal-soal latihannya dengan benar, sebelum
meminta kesempatan atau waktu kepada nara sumber atau pihak penyelenggara untuk
mengerjakan soal-soal atau Tes Akhir Modul (TAM).
Di dalam modul ini Anda akan menjumpai soal-soal latihan.dan hendaknya semua soal
latihan ini Anda kerjakan. Usahakanlah semaksimal mungkin untuk mengerjakan semua
soal latihan tanpa terlebih dahulu melihat Kunci Jawaban yang disediakan pada bagian akhir
modul ini. Dengan mengerjakan semua soal latihan yang ada diharapkan Anda akan dapat
menilai sendiri tingkat penguasaan atau pemahaman Anda terhadap materi pembelajaran
yang terdapat di dalam modul ini. Keuntungan lainnya dari mengerjakan soal-soal latihan
adalah bahwa Anda dapat mengetahui bagian-bagian mana dari materi pembelajaran yang
telah Anda pelajari yang masih belum sepenuhnya Anda pahami.
Gambar : Sasaran belajar
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selamat belajar, semoga berhasil
Sebagai Mahasiswa, Anda akan mendapat kesempatan pada kegiatan belajar tatap muka
dengandosenyangakanbertindaksebagaifasilitatoruntukmembahasmateripembelajaran
yang kemungkinan belum berhasil Anda pahami selama belajar mandiri. Langkah-langkah
kegiatan pembelajaran secara tatap muka dapat dilakukan dengan cara membahas masing-
masing materi pokok atau berdasarkan materi pembelajaran yang masih belum Anda
pahami atau sulit Anda pahami. Terbuka juga kemungkinan bagi Anda sebagai Mahasiswa
untuk membentuk kelompok-kelompok kecil dalam mendiskusikan materi pokok yang
diuraikan di dalam modul ini.
Hasil diskusi kelompok disajikan oleh setiap kelompok guna mendapatkan tanggapan dari
kelompok-kelompok lainnya. Kemudian, kesimpulan dirumuskan bersama pada setiap akhir
penyajian hasil diskusi kelompok. Jika tidak ada pembentukan kelompok, maka pada akhir
pembahasan masing-masing materi pokok, Anda dapat merumuskan sendiri kesimpulan
atau merumuskan secara bersama-sama dengan sesama teman Mahasiswa atau dapat
juga meminta bimbingan Dosen.
Satu hal yang penting untuk dilakukan dalam mempelajari modul ini adalah membuat
catatan tentang materi pembelajaran yang sulit ANDA pahami. Cobalah diskusikan terlebih
dahulu materi pembelajaran yang sulit tersebut dengan teman Anda sesama Mahasiswa.
Apabila memang masih ada yang dirasakan sulit, ANDA dianjurkan untuk mendiskusikannya
dengan Dosen pada saat dilaksanakan kegiatan pembelajaran secara tatap muka.
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Selamat!ANDAtelahberhasilmenyelesaikan
Kegiatan Belajar-2. Sekarang, materi
pelajaran yang akan ANDA pelajari adalah
mengenai Gerakan Pemberdayaan
Masyarakat pada penerapan Promosi
Kesehatan. Pelajarilah materi pelajaran
yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-3 ini
secara bertahap, sehingga setelah selesai
mempelajarinya, diharapkan Anda dapat:
Kegiatan
Belajar 3
Gerakan Pemberdayaan masyarakat
Pada penerapan promosi kesehatan
Tujuan Pembelajaran Umum
a.	 Memahami pengertian dan tujuan dari pemberdayaan masyarakat.
b.	 Mengenali aspek-aspek pemberdayaan masyarakat.
c.	 Mengenali unsur-unsur pemberdayaan masyarakat.
d.	 Memahami peran petugas kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat.
e.	 Mengenali cirri-ciri pemberdayaan masyarakat.
f.	 Memahami tentang indicator pemberdayaan masyarakat.
Buatlah catatan tentang materi pelajaran yang sulit ANDA pahami untuk didiskusikan,
baik dengan sesama Mahasiswa maupun dengan Dosen pada saat kegiatan pembelajaran
secara tatap muka diselenggarakan.
Gambar : Macam-macam NAPZA
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
Uraian
Materi
Pertama, proses pemberdayaan yang
menekankan pada proses memberikan atau
mengalihkan sebagian kekuatan, kekuasaan
atau kemampuan kepada masyarakat agar
individu lebih berdaya. Kecenderungan
pertama tersebut dapat disebut sebagai
kecenderungan primer dari makna
pemberdayaan.
Kedua atau kecenderungan sekunder
menekankan pada proses menstimulasi,
mendorong atau memotivasi individu agar
mempunyai kemampuan atau keberdayaan
untuk menentukan apa yang menjadi pilihan
hidupnya melalui proses dialog”.
Empowerment yang dalam bahasa Indonesia berarti “pemberdayaan”, adalah sebuah
konsep yang lahir sebagai bagian dari perkembangan alam pikiran masyarakat kebudayaan
Barat, utamanya Eropa. Memahami konsep empowerment secara tepat harus memahami
latar belakang kontekstual yang melahirkannya. Konsep empowerment mulai nampak
sekitar dekade 70-an dan terus berkembang hingga 1990-an. (Pranarka & Vidhyandika,1996).
Pranarka & Vidhyandika (1996) menjelaskan bahwa ”proses pemberdayaan mengandung
dua kecenderungan:
A. Pengertian dan Prinsip Pemberdayaan Masyarakat
Proses pemberdayaan warga masyarakat diharapkan dapat menjadikan masyarakat
menjadi lebih berdaya berkekuatan dan berkemampuan. Kaitannya dengan indikator
masyarakat berdaya, Sumardjo (1999) menyebutkan ciri-ciri warga masyarakat berdaya
yaitu: (1) mampu memahami diri dan potensinya, mampu merencanakan (mengantisipasi
kondisi perubahan ke depan), (2) mampu mengarahkan dirinya sendiri, (3) memiliki
kekuatan untuk berunding, (4) memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan
kerjasama yang saling menguntungkan, dan (5) bertanggungjawab atas tindakannya.
Gambar : mengembangkan wawasan generasi penerus
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Pada prinsipnya, pemberdayaan masyarakat ialah upaya atau proses untuk menumbuhkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi,
memelihara, melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri (Notoatmodjo,
2007). Sedangkan batasan pemberdayaan dalam bidang kesehatan meliputi upaya
untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, ada hal-hal penting yang perlu dipahami dalam upaya
untuk memberdayakan masyarakat. Berkenaan dengan itu, perlu diperhatikan
prinsip dari pemberdayaan masyarakat berikut ini:
1) Menumbuh-kembangkan potensi masyarakat.
2) Mengembangkan gotong-royong masyarakat.
3) Menggali kontribusi masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
4) Bekerja untuk dan bersama masyarakat
5) KIE Berbasis masyarakat (sebanyak mungkin menggunakan dan memanfaatkan
potensi lokal)
6) Menjalin kemitraan, dengan LSM dan ormas lain.
7) Desentralisasi.
Gambar : gotong royong memperbaiki jalan umum
Berdasarkan paparan tersebut diatas, tampak bahwa secara bertahap pemberdayaan
masyarakat bertujuan untuk:
-	 Menumbuhkan kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman akan kesehatan individu, 	
	 kelompok, dan masyarakat.
-	 Menimbulkan kemauan yang merupakan kecenderungan untuk melakukan suatu 	
	 tindakan atau sikap untuk meningkatkan kesehatan mereka.
-	 Menimbulkan kemampuan masyarakat untuk mendukung terwujudnya tindakan 	
	 atau perilaku sehat.
Tujuan dari pemberdayaan masyarakat tersebut ditetapkan secara bertahap, mengingat
kompleksnya situasi sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya yang berlaku dalam setiap
kelompok masyarakat. Masih sulit untuk menetapkan kategori yang sama mengenai tujuan
dari pemberdayaan masyarakat itu sendiri, namun kategori umum mengenai kemandirian
masyarakat di bidang kesehatan sudah bisa ditetapkan yaitu:
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
-	 Mereka mampu mengenali masalah kesehatan dan faktor-faktor yang
	 mempengaruhi masalah kesehatan terutama di lingkungan tempat tinggal
	 mereka 	sendiri. Pengetahuan tersebut meliputi pengetahuan tentang penyakit,
	 gizi dan makanan, perumahan dan sanitasi, serta bahaya merokok dan zat-zat yang 	
	 menimbulkan gangguan kesehatan.
-	 Mereka mampu mengatasi masalah kesehatan secara mandiri dengan menggali 	
	 potensi-potensi masyarakat setempat.
-	 Mampu memelihara dan melindungi diri mereka dari berbagai ancaman kesehatan 	
	 dengan melakukan tindakan pencegahan.
-	 Mampu meningkatkan kesehatan secara dinamis dan terus-menerus melalui berbagai
	 macam kegiatan seperti kelompok kebugaran, olahraga, konsultasi dan sebagainya.
Berdasarkan pandangan tersebut, maka secara garis besar bagan dari upaya untuk
pemberdayaan masyarakat memang tergantung dari beberapa faktor yang terkait
seperti gambar di bawah ini.
SASARAN TAHU
(KNOWLEDGE)
MAU
(ATTITUDE)
MAMPU
LAKSANA
KAN PHBS
(PRACTICE)
INFO:
-BHW SUATU
MASALAH KES=
MASALAH BAGI YBS
-PENGETAHUAN
UMUM TTG MASA-
LAH KES TSB
INFO:
-TTG BAHAYA,
TETAPI JUGA
BHW MASALAH
KES YBS
DPT DICEGAH
/DIATASI
INFO:
TTG BGMN
MENGATASI/
MENCEGAH
MASALAH KES
TSB (SECARA
LEBIH DETIL)
PERA-
TURAN
PER-UU-AN
YANKES
YG MEMA-
DAI &
GRATIS
DUKUNGAN SARANA
SARANA
/SUMBER
DAYA
LAIN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
-	 Mereka mampu mengenali masalah kesehatan dan faktor-faktor yang
	 mempengaruhi masalah kesehatan terutama di lingkungan tempat tinggal
	 mereka 	sendiri. Pengetahuan tersebut meliputi pengetahuan tentang penyakit,
	 gizi dan makanan, perumahan dan sanitasi, serta bahaya merokok dan zat-zat yang 	
	 menimbulkan gangguan kesehatan.
-	 Mereka mampu mengatasi masalah kesehatan secara mandiri dengan menggali 	
	 potensi-potensi masyarakat setempat.
-	 Mampu memelihara dan melindungi diri mereka dari berbagai ancaman kesehatan 	
	 dengan melakukan tindakan pencegahan.
-	 Mampu meningkatkan kesehatan secara dinamis dan terus-menerus melalui berbagai
	 macam kegiatan seperti kelompok kebugaran, olahraga, konsultasi dan sebagainya.
	 Berdasarkan pandangan tersebut, maka secara garis besar bagan dari upaya untuk
	 pemberdayaan masyarakat memang tergantung dari beberapa faktor yang terkait
	 seperti gambar di bawah ini.
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Dalam realisasinya, untuk mencapai sasaran agar masyarakat mengetahui, kemudian
bersedia dan dapat melaksanakan upaya untuk meningkatkan tingkat kesehatannya,
tidak cukup hanya dengan informasi yang diterimanya saja. Masyarakat memang perlu
mengetahui mengenai masalah kesehatan dalam lingkungannya, maupun mengenai
masalah yang umum terjadi dalam lingkungan tempat tinggalnya. Lebih jauh lagi, agar
ia bersedia untuk meningkatkan kesehatan lingkungan dan juga kehidupannya, ia perlu
mengetahui informasi mengenai bahaya yang terkait dengan kesehatan serta bagaimana
melakukan mengatasi masalah kesehatan sekaligus mencegah agar tidak terjadi lagi
masalah yang sama. Karenanya agar masyarakat mampu melakukan pencegahan secara
luas dalam lingkungan tempat tinggalnya, ia perlu mendapatkan informasi lebih jauh dan
mendetail mengenai pencegahan masalah kesehatan tersebut.
Hanya saja, adanya informasi yang memadai tidak menjamin terjadinya pemberdayaan
masyarakat yang efektif. Untuk mencapai tujuan pemberdayaan secara menyeluruh, perlu
adanya dukungan sarana dari pemerintahan maupun instansi yang terkait. Karenanya
sangat penting adanya dukungan peraturan maupun perundangan, maupun adanya
layanan kesehatan yang memadai dan terjangkau bagi masyarakat yang kurang mampu,
bahkan bila mungkin layanan gratis. Demikian pula sumber daya lain untuk mendukung
tumbuh dan langgengnya kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kemampuan
mereka dalam mengatasi dan meningkatkan taraf kesehatan mereka.
Secara praktis, latar belakang budaya timur bangsa kita sangat memungkinkan untuk
terjadinya pemberdayaan masyarakat. Kesediaan masyarakan untuk saling bahu
membahu saat menghadapi kesulitan merupakan potensi tersendiri bagi bangsa kita
untuk memberdayakan diri sendiri dalam mengatasi kesulitan yang ada.
Meski demikian, ada pula nilai-nilai tradisi yang seringkali lebih banyak mengedepankan
kepercayaan terhadap adat tanpa didasari oleh pertimbangan yang bersifat logis dan
rasional. Karenanya, hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemberian informasi yang
memadai mengenai kesehatan yang terus diperbaharui sesuai dengan perkembangan
medis pada saat ini.
Ditinjau dari lingkup dan obyek pemberdayaan mencakup beberapa aspek yaitu :
a	 Peningkatan kepemilikan aset (sumberdaya fisik dan finansial) serta kemampuan 	
	 (secara individu & kelompok) untuk memanfaatkan aset tersebut demi untuk perbaikan
	 kehidupan mereka.
b	 Hubungan antar individu dan kelompok, kaitannya dengan kepemilikan aset dan
	pemanfaatannya.
c	 Pemberdayaan dan reformasi kelembagaan.
d	 Pengembangan jejaring dan kemitraan – kerja , baik di tingkat lokal, regional, maupun
	global
b. Aspek Pemberdayaan Masyarakat
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
Untuk merealisasikan pemberdayaan masayarakat tersebut, perlu memperhatikan 4 unsur-
unsur pokok berikut ini :
-	 Aksesibilitas informasi, karena informasi merupakan kekuasaan baru kaitannya dengan
	 : peluang, layanan, penegakan hukum, efektifitas negoisasi dan akuntabilitas.
-	 Keterlibatan atau partisipasi, yang menyangkut siapa yang dilibatkan dan bagaimana
	 mereka terlibat dalam kesluruhan proses pembangunan
-	 Akuntabilitas, kaitannya dengan pertanggujngjawaban publik atas segala kegiatan
	 yang dilakukan dengan mengatas-namakan rakyat.
-	 Kapasitas organisasi lokal, kaitannya dengan kemampuan bekerjasama, mengorganisir
	 warga masuyarakat, serta mobilisasi sumberdaya untuk memecahkan masalah-
	 masalah yang mereka hadapi
c. Unsur-unsur pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat lebih bertujuan untuk membangun kemandirian masyarakat
dalam meningkatkan derajat kesehatan mereka. Berkenaan dengan itu, peran petugas
kesehatan dalam proses untuk pemberdayaan masyarakat adalah sebagai berikut:
-	 Memfasilitasi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan maupun program-program 	
	 pemberdayaan masyarakat meliputi pertemuan dan pengorganisasian masyarakat.
-	 Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk bekerja sama dalam melaksanakan 	
	 kegiatanpemberdayaanagarmasyarakatmauberkontribusiterhadapprogramtersebut.
-	 Mengalihkan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi kepada masyarakat dengan 	
	 melakukan pelatihan-pelatihan yang bersifat vokasional.
d. Peran Petugas Kesehatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat
Gambar : Memotivasi anak untuk dapat hidup sehat, melalui pamphlet bergambar yang menarik. Hal tersebut men-
jadi tepat sasaran mengingat bahwa mendidik anak mengenai kesehatan menjadi potensi masyarakat terbesar.
13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
-	 Community leader: petugas kesehatan melakukan pendekatan kepada tokoh 		
	 masyarakat atau pemimpin terlebih dahulu. Misalnya Camat, lurah, kepala adat,
	 ustad, dan sebagainya.
-	 Community organization: organisasi seperti PKK, karang taruna, majlis taklim,
	 dan lainnnya merupakan potensi yang dapat dijadikan mitra kerja dalam
	 upaya pemberdayaan masyarakat.
-	 Community Fund: Dana sehat atau Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat 	
	 (JPKM) yang dikembangkan dengan prinsip gotong royong sebagai salah satu
	 prinsip pemberdayaan masyarakat.
-	 Community material : setiap daerah memiliki potensi tersendiri yang dapat
	 digunakan untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan. Misalnya, desa dekat
	 kali penghasil pasir memiliki potensi untuk melakukan pengerasan jalan
	 untuk memudahkan akses ke puskesmas.
-	 Community knowledge: pemberdayaan bertujuan meningkatkan pengetahuan 		
	 masyarakat dengan berbagai penyuluhan kesehatan yang menggunakan
	 pendekatan community based health education.
-	 Community technology: teknologi sederhana di komunitas dapat digunakan untuk 	
	 pengembangan program kesehatan misalnya penyaringan air dengan pasir atau arang.
-	 Community Decision Making : Pengambilan keputusan oleh masyarakat melalui 	
	 proses menemukan masalah, merencanakan dan melakukan pemecahannya.
e. Ciri Pemberdayaan Masyarakat
Gambar : Kontribusi masyarakat tentang hidup sehat di media online menjadi salah satu bentuk partisipasi masyarakat.
Berdasarkan ciri-ciri dari pemberdayaan masyarakat tersebut, dalam konteks promosi
kesehatanyangdilakukanolehpelaksanapromkes,makasecarateoritisuntukmemudahkan
kita dalam mengevaluasi dan membuat program pemberdayaan masyarakat yang lebih
efektif dan efisien, kita perlu mengajukan beberapa pertanyaan antara lain:
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
Pertama, siapakah masyarakat yang menjadi konteks program?
Pengenalan karakter masyarakat ini penting dan dilatar belakangi oleh bukti-bukti bahwa
masyarakat bersifat heterogen dan memiliki energi, waktu, motivasi, dan kepentingan yang
berbeda-beda.
Sebagai contoh, dalam sebuah kasus promosi kesehatan, terdapat lokasi-lokasi tertentu
yang tidak memiliki ketua RT, misalnya di perumahan yang penghuninya baru pulang
setelah jam 8 malam. Dapat diperkirakan bahwa rencana program penyuluhan secara oral
kepada mereka akan sulit dilaksanakan. Dengan demikian, pendekatan lain bisa dilakukan
misalnya melalui situs jika mereka mudah mengakses internet, atau menggunakan fasilitas
mobile messaging.
Kedua, berkaitan dengan faktor-faktor apa saja yang sekiranya dapat mempengaruhi
pemberdayaan masyarakat?
Berdasarkan penelitian Laverack, faktor-faktor tersebut antara lain partisipasi,
kepemimpinan, analisis masalah, struktur organisasi, mobilisasi sumber daya, link (tautan)
terhadap yang lain, manajemen program, dan peran dari pihak luar.
Ketiga,apakahpemberdayaanmasyarakatinimerupakanprosesataumerupakanoutcome?.
Dalam hal ini, banyak literatur yang menyebutkan bahwa jawabannya adalah bisa kedua-
duanya. Hampir semua bersepakat bahwa pemberdayaan masyarakat adalah proses yang
dinamis dan melibatkan berbagai hal, seperti pemberdayaan personal, pengembangan
kelompok kecil yang bersama-sama, organisasi masyarakat, kemitraan, serta aksi sosial
politik. Sebagai outcome, pemberdayaan merupakan perubahan pada individu maupun
komunitas yang bersifat saling mempengaruhi.
Gambar : Pemberdayaan masyarakat
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
1) Input, meliputi : SDM (pemimpin, toma, toga, kader), jumlah dana yang digunakan,
bahan-bahan, dan alat-alat yang mendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat.
2) Proses, meliputi : jenis dan jumlah KIE/ penyuluhan yang dilaksanakan, frekuensi
pelatihan yang dilaksanakan, jumlah tokoh masyarakat yang terlibat, adanya
siklus pengambilan keputusan di masyarakat dan pertemuan-pertemuan yang
dilaksanakan.
3) Output, meliputi : jumlah dan jenis usaha kesehatan yang bersumber daya masyarakat,
jumlah masyarakat yang telah meningkatkan pengetahuan dan perilakunya tentang
kesehatan, jumlah anggota keluarga yang memiliki usaha meningkatkan pendapatan
keluarga, dan meningkatnya fasilitas umum di masyarakat.
4) Outcome dari pemberdayaan masyarakat mempunyai kontribusi dalam menurunkan
angka kesakitan, angka kematian, dan angka kelahiran serta meningkatkan status gizi
masyarakat.
f. Indikator Hasil Pemberdayaan Masyarakat
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
Pemberdayaan masyarakat merupakan sasaran utama dalam promosi kesehatan yang
bertujuan untuk memandirikan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan
status kesehatannya menjadi lebih baik dengan menggunakan prinsip pemberdayaan
dimanapetugaskesehatanberperanuntukmemfasilitasimasyarakatdalammeningkatkan
pengetahuan, kemauan dan kemampuannya untuk memelihara dan meningkatkan status
kesehatannnya.
Dalam melakukan gerakan pemberdayaan terlebih dahulu kegiatan harus difokuskan
pada upaya pemberdayaan petugas agar siap dan mampu berperan secara tepat dalam
membangun masyarakat dengan cara mengembangkan masyarakat itu sendiri agar siap
dan mampu berpartisipasi, memecahkan masalah yang dihadapinya secara mandiri.
Setelah kegiatan di masyarakat berlangsung, tidak berarti pemberdayaan petugas sudah
berakhir, namun interaksi timbal balik antara petugas dan masyarakat masih terus
berlangsung. Artinya, masih banyak tantangan maupun permasalahan yang bervariasi
harus dihadapi oleh petugas dalam melestarikan maupun mengembangkan kegiatan yang
telah dibangun. Untuk itu proses pemberdayaan petugas harus terus dilakukan, sehingga
tetap semangat dan mampu berperan dengan tepat dalam membantu masyarakat.
Rangkuman
17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kerjakan tugas mandiri terlebih dahulu dalam lembar tugas tersendiri. Setelah anda
selesai mengerjakan tugas mandiri dan mengumpulkannya pada fasilitator, barulah
anda mengerjakan soal test formatif yang terdapat pada kegiatan belajar-3 modul III ini.
Terhadap soal-soal tugas yang diberikan di bawah ini, Anda diminta mengerjakannya
di lembar kertas tersendiri (tersedia di dalam modul). Apabila semua soal tugas sudah
selesai Anda kerjakan, barulah Anda dipersilakan untuk melihat Kunci Jawaban dan
membandingkan-nya dengan jawaban Anda.
ANDA diharuskan untuk mengerjakan soal-soal latihan berikut ini. Dengan mengerjakan
semuasoaltugas,ANDAakandapatmengetahuisampaisejauhmanatingkatpenguasaan
ANDA terhadap materi yang telah ANDA pelajari pada Kegiatan Belajar-3.
Periksalah hasil pekerjaan Anda. Apabila Anda berhasil menyelesaikan (menjawab) soal-
soal tugas dengan 80% benar, maka Anda diperkenankan untuk melanjutkan kegiatan
belajar Anda untuk mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan
Belajar-4. Manakala Anda belum berhasil menjawab 80% benar soal-soal latihan,
janganlah berkecil hati. maka Anda disarankan untuk mempelajari kembali uraian materi
Kegiatan Belajar-3 dengan lebih cermat terutama materi pembelajaran yang belum Anda
pahami, Kemudian, kerjakan kembali soal-soal latihannya. Semoga kali ini ANDA lebih
berhasil.. Tetap Semangat !!! .
Langkah-langkah
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
Coba Anda jelakan ciri-ciri pemberdayaan masyarakat yang berhasil beserta proses
pembelajaran yang terorganisir dengan baik, yang diperlukan agar peran aktif masyarakat
secara optimal.
Gambar : Tindakan Keperawatan
Tugas
Mandiri
19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
1.
2.
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini, berdasarkan petunjuk berikut :
Evaluasi
Formatif
1.	 Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x)
	 Pada huruf A, B, C, D dan E
2.	 Pilihlah jawaban
A.	 jika jawaban 1, 2 ,3 benar
B.	 jika jawaban 1 dan 3 benar
C.	 jika jawaban 2 dan 4 benar
D.	 jika jawaban 4 saja benar
E.	 jika semua jawaban benar
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, pada prinsipnya adalah:
a.	 Upaya untuk menumbuhkan semangat masyarakat untuk mengobati diri
	 mereka secara mandiri.
b.	 Upaya untuk mengembangkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
	kesehatan.
c.	 Upaya untuk mengembangkan kemauan masyarakat untuk menjaga kebersihan
	lingkungan.
d.	 Upaya untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan dalam
	 memelihara dan meningkatkan kesehatan.
e.	 Upaya untuk meningkatkan kesediaan masyarakat untuk bekerjasama dalam
	 mengatasi wabah penyakit di daerahnya.
Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk membangun kemandirian masyarakat,
maka peran petugas kesehatan dalam memberdayakan masyarakat diantaranya
adalah:
a.	 Mengorganisasikan kegiatan masyarakat, terutama dalam kegiatan sosial.
b.	 Membina persatuan antara tokoh masyarakat dengan petugas kesehatan saat
	 berada dalam instansi kesehatan.
c.	 Menumbuhkansuasanayangkondusifdalammasyarakatdenganmenggandeng
	 para tokoh masyarakat baik formal maupun informal.
d.	 Membina suasana kerja yang harmonis dalam lingkungan kesehatan sehingga
	 masyarakat dapat meniru kerjasama yang sinergis dalam bidang kesehatan.
e.	 Memfasilitasi dan melakukan pengorganisasian masyarakat melalui kegiatan-
	 kegiatan maupun programpemberdayaan masyarakat .
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
20
3.
4.
5.
6.
Salah satu ciri pemberdayaan masyarakat adalah, adanya:
a.	 Adanya kegiatan untuk menunjukkan perilaku sehat saat berada dalam 		
	 masyarakat umum.
b.	 Pemanfaatan organisasi sosial kemasyarakatan, seperti karang taruna, najelis 	
	 taqlim dan lainnya, sebagai potensi yang dapat dijadikan mitra kerja.
c.	 Memanfaatkan tokoh-tokoh masyarakat maupun tokoh yang menjadi panutan 	
	 untuk dijadikan sebagai contoh yang berperilaku sehat.
d.	 Petugas kesehatan memiliki aktifitas pribadi dalam masyarakat dengan 	 	
	 mengikuti perkumpulan seni, arisan maupun aktifitas kelompok lain.
e.	 Memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mensosialisasikan program-	
	 program kesehatan pada masyarakat umum.
Agar pemberdayaan masyarakat dapat berjalan dengan optimal, maka hal yang
perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan community knowledge adalah :
a.	 Perlunya melakukan pendekatan pada tokoh masyarakat untuk mengenali 	
	 karakter masyarakatnya.
b.	 Perlunya melibatkan organisasi sosial masyarakat sebagai mitra kerja dalam 	
	 memberdayakan masyarakat.
c.	 Perlunya mengembangkan prinsip gotong royong dalam memelihara
	 kesehatan bersama.
d.	 Perlunya meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan berbagai
	 penyuluhan kesehatan.
e.	 Perlunya memahami potensi alam di daerah tempat tinggal
	 masyarakat tersebut.
Upaya pemberdayaan masyarakat tidak cukup hanya dengan memberikan
informasi kesehatan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat saja, namun untuk
keberhasilannya masih membutuhkan :
a.	 Dukungan masyarakat, untuk memberikan fasilitas yang dapat
	 mempermudah mereka menjalankan aktifitas kesehatan seperti 	
	 sarana olahraga.
b.	 Dukungan masyarakat untuk bahu membahu saat terjadi wabah penyakit dalam
	 lingkungan mereka.
c.	 Dukungan sarana, meliputi perundang-undangan, pelayanan kesehatan yang 	
	 memadai, serta sumber daya lain.
d.	 Dukungan instansi kesehatan untuk selalu memberikan pengobatan gratis bagi
	masyarakat.
e.	 Dukunganprogramkegiatanbersamayangrutindilakukanuntukmenumbuhkan
	 kebersamaan dengan masyarakat.
Secara bertahap, tujuan dari pemberdayan masyarakat, diantaranya:
1.	 Masyarakat mampu mengenali masalah kesehatan dan faktor-faktor yang
	mempengaruhinya..
2.	 Masyarakat mampu memelihara dan melindungi diri mereka dari berbagai
	 macam ancaman kesehatan .
3.	 Masyarakat mampu mengatasi masalah kesehatan secara mandiri dengan
	 menggali potensi masyarakat setempat.
4.	 Masyarakat mengikuti opini public agar untuk mendukung perilaku hidup bersih
	 dan sehat.
21
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
7.
8.
9.
10.
Indikator hasil pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari beberapa aspek berikut,
antara lain:
1.	 Proses, meliputi jumlah dan frekuensi penyuluhan dan pelatihan, jumlah tokoh 	
	 yang terlibat.
2.	 Outcome, dilihat dari kontribusi masyarakat dalam menurunkan angka 		
	 kesakitan, kematian dan angka kelhairan serta status gizi masyarakat.
3.	 Input, sumber daya manusia, jumlah dana yang dipakai, maupun bahan dan 	
	 alat unutk pemberdayaan..
4.	 Output; jumalah dan jenis usaha kesehatan yang bersumber dari masyarakat, 	
	 pengetahuan tentang kesehatan umum dan perilaku sehat yang tampil.
Untuk mewujudkan pemberdayaan masyarakat, maka prinsip dari pemberdayaan
yang perlu diperhatikan diantaranya adalag:
1.	 Menumbuhkembangkan potensi masyarakat.
2.	 Menggali kontribusi masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
3.	 Menjalin kemitraan, baik dengan LSM maupun organisasi masyarakat yang lain.
4.	 Perlu memberikan contoh mengenai gaya hidup sehat pada masyarakat dalam 	
	 kehidupan kita secara berkelanjutan.
Untukmemberdayakanmasyarakat,ditinjaudarilingkupdanobyekpemberdayaannya,
maka mencakup beberapa aspek, diantaranya:
1.	 Peningkatan kepemilikan asset (sumber daya fisik dan financial) serta 	 	
	 kemampuan untuk memanfaatkan asset tersebut.
2.	 Pemberdayaan dan reformasi kelembagaan.
3.	 Hubungan antara individu dan kelompok, kaitannya dengan kepemilikan asset 	
	 dan pemanfaatannya.
4.	 Pengembangan jaringan kemitraan-kerja, baik di tingkat local, regional maupun
	global.
Unsur-unsur pemberdayaan masyarakat yang perlu diperhatikan, diantaranya
adalah:
1.	 Akuntabilitas, yaitu segala kegiatan yang dilakukan atas nama masyarakat harus
	 dapat dipertanggungjawabkan.
2.	 Kesediaan anggota kelompok masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan
	kesehatan.
3.	 Tersedianya aksesibilitas informasi terkait dengan peluang, layanan, penegakan
	 hukum, efektifitas negosiasi dan akuntabilitas itu sendiri.
4.	 Menjadikan tokoh masyarakat sebagai kader dan turut menyebarluaskan
	 informasi agar terjadi perubahan gaya hidup masyarakat menjadi sehat.
STOP SEJENAK!
Periksalah Jawaban Anda! Dengan menggunakan kunci jawaban
Yang disediakan di akhir modul ini.
Bagaimana? Berhasil kah?? Apabila memang ANDA telah berhasil menyelesaikan semua soal
tugas dengan benar atau minimal 80% benar, maka ANDA diperkenankan untuk melanjutkan
pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-4. SELAMAT BELAJAR dan SUKSES
tentunya bagi ANDA dalam mempelajari materi pembelajaran Kegiatan Belajar-4.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
22
Selamat, bahwa sejauh ini ANDA telah berhasil menyelesaikan materi pembelajaran
yang diuraikan pada Modul ini. Sebagai tindak lanjut dari penyelesaian Modul
ini, ANDA haruslah mengerjakan Tes Akhir Modul (TAM). Tujuannya adalah untuk
mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan ANDA terhadap keseluruhan materi
pembelajaran yang telah ANDA pelajari.
Dengan telah diiselesaikannya Kegiatan Belajar-4, berarti ANDA telah mengerjakan
soal-soal latihan yang disajikan pada ke-empat Kegiatan Belajar yang terdapat pada
modul III ini.. Pengalaman ANDA mengerjakan soal-soal latihan (Test Formatif) akan
membantu mengerjakan TAM.
Soal-soal TAM ada pada pengampu mata kuliah atau bagian administrasi
pendidikan. Oleh karena itu, mintalah kesempatan agar ANDA diberikan waktu
untuk mengerjakannya. Selamat mengerjakan TAM dan sukses tentunya. Setelah
selesai mengerjakan TAM, tanyakan kepada dosen pengampu mata kuliah atau
bagian administrasi pendidikan dan waktu pemberitahuan hasilnya. Apabila ANDA
telah berhasil mengerjakan TAM minimal 80% benar, maka ANDA dikatakan telah
menguasai sebagian besar materi pembelajaran yang diuraikan di dalam Modul.
Seandainya jawaban ANDA masih belum berhasil mencapai 80% benar, maka
disarankan ANDA mempelajari ulang Modul ini. Setelah yakin benar bahwa ANDA
telah memahami materi pelajaran yang diuraikan di dalam Modul ini, temuilah
kembali dosen pengampu mata kuliah atau bagian administrasi pendidikan agar
ANDA diberikan kesempatan untuk mengerjakan TAM untuk yang kedua kali. Semoga
pada kesempatan kedua mengerjakan TAM ini, ANDA akan lebih berhasil lagi dan
kemudian dapat melanjutkan kegiatan pembelajaran untuk Modul yang lain.
SALAM HANGAT & SEMOGA BERHASIL
Penutup
23
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Sumber Acuan
Bunton, R. (1992). More than a woolly jumper health promotion as social regulation.
Critical Public Health 3: 4-11
French, J. (1990). Boundaries and horizons, the role of health education within health
promotion. Health Education Journal 49: 7-10
Green, L & Kreuter, M.W, (2005). Health Promotion Planning, An Educational and
Environmental Approach, Second Edition, Mayfield Publishing Company.
Greene, W & Simon, M, (1990). Introdusction to Health Education, Waveland Press
Inc, Prospect Height, Illinois.
Marasabessy, N.B,. (2007). Program pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan
dan pelaksanaan pemberantasan malaria di kabupaten Maluku tengah.pdf.
Universitas Gadjah Mada. D I Yogjakarta.
Naidoo, J & Wills, J, (2000). Health Promotion, Foundation for Practice, Second Edition,
Bailliere Tindall, Elsevier Limited.
Notoatmodjo, soekidjo. (2010). Promosi Keseatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka
Cipta.
Tones, K & Green, J, (2004), Health Promotion: Planning and Strategies, Sage
Publications.
Wass, A. (1995). Promoting health: the primary health approach. Toronto: W.B.
Sanders.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
24
Kunci Jawaban Test Formatif
No. Kb 3
1. D
2. E
3. B
4. D
5. C
6. A
7. E
8. A
9. E
10. B
25
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Daftar
Gambar
https://indonesianicon.files.wordpress.com/2008/10/106016b.jpg
http://www.ljj-kesehatan.kemkes.go.id/pluginfile.php/1201/coursecat/description/
end-of-life-planning.jpg
http://3.bp.blogspot.com/_6JcZ-FlYmnE/TGP58frcUVI/AAAAAAAAAHo/Ks-wskk2h-
FQ/s1600/arrow2.jpg
http://www.ljj-kesehatan.kemkes.go.id/pluginfile.php/21/coursecat/description/
IMG_0771.JPG
http://www.ljj-kesehatan.kemkes.go.id/pluginfile.php/2738/coursecat/description/
committee-icon.jpg
https://i0.wp.com/www.bbb.org/blog/wp-content/uploads/2012/06/health-insur-
ance1.jpg
http://kesmas-unsoed.com/wp-content/uploads/2011/09/LEAFLET-PBHS-Seko-
lah+21.jpg
http://1.bp.blogspot.com/-2uaBV898oy0/U0YiOlpwQoI/AAAAAAAAAKg/g6w12x4Y-
Wgc/s1600/DSC02465.JPG
https://houseofnurse.files.wordpress.com/2014/06/lampu-maya-turn-off1.jpg
http://www.rsjakarta.co.id/wp-content/uploads/2013/03/DSC03869.jpg
https://akbidassyifa.files.wordpress.com/2009/11/dsc_0351.jpg
http://3.bp.blogspot.com/-XRCvPi28c2c/Udhtb6DLneI/AAAAAAAAAEE/aL2GaeM-
Pa_Y/s1600/SANY0007.JPG
http://i.ytimg.com/vi/DLW-wZEbGBk/maxresdefault.jpg
http://4.bp.blogspot.com/-yTRZfn3kWAw/T4O_uW25i0I/AAAAAAAAAFQ/SAf-
8n6o7WF0/s1600/MEDIKA+2.JPG
http://helpingpeopleideas.com/publichealth/wp-content/uploads/Pember-
dayaan-Kesehatan-Masyarakat.jpg
https://bdismkn1turen.files.wordpress.com/2014/09/tugas-numpuk-kuriku-
lum-2013.png
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
26
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
HMRojali
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
Zakiah dr
 
Program promosi kesehatan di internasional
Program promosi kesehatan di internasional Program promosi kesehatan di internasional
Program promosi kesehatan di internasional Nur Annissa Gyardany
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiasistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiarisdiana21
 
Pengantar promosi kesehatan
Pengantar promosi kesehatanPengantar promosi kesehatan
Pengantar promosi kesehatanom_wiez
 
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakatpenilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakataderianofrianti
 
Promkes komprehensif
Promkes komprehensifPromkes komprehensif
Promkes komprehensif
rossy pratiwi
 
Promosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatanPromosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatan
Andi amalia'Elf
 
169773798 pendidikan-kesehatan-dan-ilmu-perilaku-ppt
169773798 pendidikan-kesehatan-dan-ilmu-perilaku-ppt169773798 pendidikan-kesehatan-dan-ilmu-perilaku-ppt
169773798 pendidikan-kesehatan-dan-ilmu-perilaku-ppt
Nadia Ginting
 
PERTEMUAN 1-KONSEP DASAR PROMOSI KESEHATAN.pdf
PERTEMUAN 1-KONSEP DASAR PROMOSI KESEHATAN.pdfPERTEMUAN 1-KONSEP DASAR PROMOSI KESEHATAN.pdf
PERTEMUAN 1-KONSEP DASAR PROMOSI KESEHATAN.pdf
ayatunFililmi
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
Sukistinah
 
Phbs di tempat tempat umum
Phbs di tempat tempat umumPhbs di tempat tempat umum
Phbs di tempat tempat umum
Ratna Arditya
 
10. pemasaran sosial dalam promosi kesehatan
10. pemasaran sosial dalam promosi kesehatan10. pemasaran sosial dalam promosi kesehatan
10. pemasaran sosial dalam promosi kesehatanAgus Candra
 
Konsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanKonsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanom_wiez
 
Komunikasi risiko
Komunikasi risikoKomunikasi risiko
Komunikasi risiko
Anggita Dewi
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Tini Wartini
 

What's hot (20)

Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
 
Advokasi Kesehatan
Advokasi KesehatanAdvokasi Kesehatan
Advokasi Kesehatan
 
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
Program promosi kesehatan di internasional
Program promosi kesehatan di internasional Program promosi kesehatan di internasional
Program promosi kesehatan di internasional
 
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesiasistem pelayanan kesehatan di indonesia
sistem pelayanan kesehatan di indonesia
 
Pengantar promosi kesehatan
Pengantar promosi kesehatanPengantar promosi kesehatan
Pengantar promosi kesehatan
 
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakatpenilaian surveilans kesehatan masyarakat
penilaian surveilans kesehatan masyarakat
 
Promkes komprehensif
Promkes komprehensifPromkes komprehensif
Promkes komprehensif
 
Promosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatanPromosi kesehatan pelayanan kesehatan
Promosi kesehatan pelayanan kesehatan
 
169773798 pendidikan-kesehatan-dan-ilmu-perilaku-ppt
169773798 pendidikan-kesehatan-dan-ilmu-perilaku-ppt169773798 pendidikan-kesehatan-dan-ilmu-perilaku-ppt
169773798 pendidikan-kesehatan-dan-ilmu-perilaku-ppt
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
PERTEMUAN 1-KONSEP DASAR PROMOSI KESEHATAN.pdf
PERTEMUAN 1-KONSEP DASAR PROMOSI KESEHATAN.pdfPERTEMUAN 1-KONSEP DASAR PROMOSI KESEHATAN.pdf
PERTEMUAN 1-KONSEP DASAR PROMOSI KESEHATAN.pdf
 
Strategi promkes
Strategi promkesStrategi promkes
Strategi promkes
 
Indikator promkes
Indikator promkesIndikator promkes
Indikator promkes
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Phbs di tempat tempat umum
Phbs di tempat tempat umumPhbs di tempat tempat umum
Phbs di tempat tempat umum
 
10. pemasaran sosial dalam promosi kesehatan
10. pemasaran sosial dalam promosi kesehatan10. pemasaran sosial dalam promosi kesehatan
10. pemasaran sosial dalam promosi kesehatan
 
Konsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatanKonsep perilaku kesehatan
Konsep perilaku kesehatan
 
Komunikasi risiko
Komunikasi risikoKomunikasi risiko
Komunikasi risiko
 
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatPromosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
 

Similar to Kb 3 gerakan pemberdayaan masyarakat pada promosi kesehatan

KB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan MedikKB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
pjj_kemenkes
 
Modul 3 kb 2 perencanaan
Modul 3 kb 2 perencanaanModul 3 kb 2 perencanaan
Modul 3 kb 2 perencanaan
pjj_kemenkes
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanRifka Marwani
 
Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
Kpk.m2kb3   promosi kesehatanKpk.m2kb3   promosi kesehatan
Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
ppghybrid4
 
Modul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasiModul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasi
pjj_kemenkes
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatan
pjj_kemenkes
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatan
pjj_kemenkes
 
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan MedisKB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
pjj_kemenkes
 
Kb 2 peran dan fungsi perawat komunitas
Kb 2 peran dan fungsi perawat komunitasKb 2 peran dan fungsi perawat komunitas
Kb 2 peran dan fungsi perawat komunitas
pjj_kemenkes
 
Pert 3 Advokasi Prokes.pptx
Pert 3 Advokasi Prokes.pptxPert 3 Advokasi Prokes.pptx
Pert 3 Advokasi Prokes.pptx
MuzdalifahKarinaDM
 
Magang Dinkes KABUPATEN BULUNGAN
Magang Dinkes KABUPATEN BULUNGANMagang Dinkes KABUPATEN BULUNGAN
Magang Dinkes KABUPATEN BULUNGANMuhamad Rosadi
 
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatalModul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
pjj_kemenkes
 
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Modul  mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lokModul  mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
BidangTFBBPKCiloto
 
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatanModul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
pjj_kemenkes
 
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi KesehatanPengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
pjj_kemenkes
 
Metode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi KesehatanMetode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi Kesehatan
pjj_kemenkes
 
Kb 1 konsep keperawatan komunitas
Kb 1 konsep keperawatan komunitasKb 1 konsep keperawatan komunitas
Kb 1 konsep keperawatan komunitas
pjj_kemenkes
 
Modul 3 kb 3 pelaksanaana
Modul 3 kb 3 pelaksanaanaModul 3 kb 3 pelaksanaana
Modul 3 kb 3 pelaksanaana
pjj_kemenkes
 
MAKALAH_STRATEGI_PROMOSI_KESEHATAN.pdf
MAKALAH_STRATEGI_PROMOSI_KESEHATAN.pdfMAKALAH_STRATEGI_PROMOSI_KESEHATAN.pdf
MAKALAH_STRATEGI_PROMOSI_KESEHATAN.pdf
Ganryu2
 
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmModul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
pjj_kemenkes
 

Similar to Kb 3 gerakan pemberdayaan masyarakat pada promosi kesehatan (20)

KB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan MedikKB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
KB 2 Konseling dan Kelaikan Medik
 
Modul 3 kb 2 perencanaan
Modul 3 kb 2 perencanaanModul 3 kb 2 perencanaan
Modul 3 kb 2 perencanaan
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatan
 
Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
Kpk.m2kb3   promosi kesehatanKpk.m2kb3   promosi kesehatan
Kpk.m2kb3 promosi kesehatan
 
Modul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasiModul 4 kb 4 dokumentasi
Modul 4 kb 4 dokumentasi
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatan
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatan
 
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan MedisKB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medis
 
Kb 2 peran dan fungsi perawat komunitas
Kb 2 peran dan fungsi perawat komunitasKb 2 peran dan fungsi perawat komunitas
Kb 2 peran dan fungsi perawat komunitas
 
Pert 3 Advokasi Prokes.pptx
Pert 3 Advokasi Prokes.pptxPert 3 Advokasi Prokes.pptx
Pert 3 Advokasi Prokes.pptx
 
Magang Dinkes KABUPATEN BULUNGAN
Magang Dinkes KABUPATEN BULUNGANMagang Dinkes KABUPATEN BULUNGAN
Magang Dinkes KABUPATEN BULUNGAN
 
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatalModul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
Modul 4 kb 1 pemberdayaan masyarakat dalam siaga maternal dan neonatal
 
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Modul  mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lokModul  mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
Modul mpi 5 pemberdayaan masyarakat_29 okt 2020 fina_lok
 
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatanModul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Modul iii kb2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
 
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi KesehatanPengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
 
Metode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi KesehatanMetode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi Kesehatan
 
Kb 1 konsep keperawatan komunitas
Kb 1 konsep keperawatan komunitasKb 1 konsep keperawatan komunitas
Kb 1 konsep keperawatan komunitas
 
Modul 3 kb 3 pelaksanaana
Modul 3 kb 3 pelaksanaanaModul 3 kb 3 pelaksanaana
Modul 3 kb 3 pelaksanaana
 
MAKALAH_STRATEGI_PROMOSI_KESEHATAN.pdf
MAKALAH_STRATEGI_PROMOSI_KESEHATAN.pdfMAKALAH_STRATEGI_PROMOSI_KESEHATAN.pdf
MAKALAH_STRATEGI_PROMOSI_KESEHATAN.pdf
 
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbmModul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
Modul 4 kb 3 mtbs atau mtbm
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 

Recently uploaded (20)

PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 

Kb 3 gerakan pemberdayaan masyarakat pada promosi kesehatan

  • 1. Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 Dwi Susilowati PROMOSI KESEHATAN MODUL KEGIATAN BELAJAR III GERAKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PROMOSI KESEHATAN Strategi Penerapan Promosi Kesehatan pada klien di Tatanan Klinik dan Komunitas SEMESTER 4
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan i Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah dan karuniNyalah penyusun dapat menyelesaikan Modul Mata Kuliah Promosi Kesehatan. Buku ini disusun sebagai referensi dan bahan belajar untuk mahasiswa program Pendidikan Jarak Jauh Program D.III Keperawatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyusun mengucapkan terima kasih atas berbagai bantuan baik materiil maupun imateriil dari berbagai pihak atas keberhasilan penyusunan modul ini. Mudah-mudahan Modul ini dapat digunakan secara efektif dan dapat menjadimediayangdapatmeningkatkan pemahaman dan kemampuan memberikan asuhan keperawatan jiwa bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh Program D.III Keperawatan. Kata Pengantar Tim Penyusun Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
  • 3. 1 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Absenteeism : Ketidak hadiran (berhubungan dengan absensi) Advokasi : Penggagasan bantuan dan kekuatan hukum Aksesibilitas : Sesuatu hal yang dapat dijadikan akses Akuntabilitas : Pertanggung jawaban publik atas segala kegiatan yang dilakukan dengan mengatas-namakan rakyat. Akurasi : Kecermatan; ketepatan Analisis : Penelitian terhadap suatu peristiwa Angket : Daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu dng ruang untuk jawaban bagi setiap pertanyaan Artikel : Karya tulis lengkap, msl laporan berita atau esai dl majalah, surat kabar, dsb Bargaining Power : Kekuatan tawar menawar dalam pembuatan suatu kesepakatan oleh dua pihak atau lebih Billboard : Papan iklan Citra : rupa; gambar; gambaran Community Based Health Education : Komunitas pendidikan berbasis kesehatan Community Decision Making : Komunitas pembuat keputusan Community Fund : Dana komunitas Community Knowledge : Pengetahuan komunitas Community Leader : Pimpinan komunitas Community Material : Material komunitas Community Organization : Organisasi komunitas Community Technology : Teknologi komunitas CTPS : Cuci Tangan Pakai Sabun Desentralisasi : Penyerahan sebagian wewenang pimpinan kpd bawahan (atau pusat kpd daerah dsb) Deskriptif : Bersifat menggambarkan apa adanya Disposisi : Pendapat seorang pejabat mengenai urusan yg termuat dl suatu surat dinas, yg langsung dituliskan pd surat yg bersangkutan atau pd lembar khusus Efikasi : Kemampuan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Esensi : Hal yg pokok Follow Up : Tindak lanjut Historikal : Kesejarahan Identifikasi : Penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dsb Indikator : Sesuatu yg dapat memberikan (menjadi) pe-tunjuk atau keterangan Inovasi : Penemuan baru yg berbeda dr yg sudah ada atau yg sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat) Input : Data atau informasi yang akan diolah dalam suatu proses Interpretasi Pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis thd sesuatu JPKM : Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat KIE : Komunikasi Informasi dan Edukasi Daftar Istilah
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 2 Kondusif : Kondisi yang mendukung untuk terjadinya suatu proses Kontekstual : Berhubungan dng konteks Leaflet : Surat selebaran Literatur : Bahan kepustakaan Lokakarya : Pertemuan antara para ahli (pakar) untuk membahas masalah praktis atau yg bersangkutan dng pelaksanaan dl bidang keahliannya LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat Majelis Taklim : Kelompok belajar agama Islam yang diadakan di lingkungan masyarakat Mediasi : Proses pengikutsertaan pihak ketiga dl penyelesaian suatu perselisihan sbg penasihat Modifikasi : Pengubahan Opini : Pendapat masyarakat yang berkembang yang belum teruji ke benarannya Outcome : Dampak Output : Hasil yang tercipta akibat adanya suatu proses PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PKK : Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga PMK : Peraturan Menteri Kesehatan Proposal : Rencana yg dituangkan dl bentuk rancangan kerja Provider : Penyedia jasa Reformasi : Perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dl suatu masyarakat atau negara Review : Meninjau data atau informasi yang terkumpul dalam suatu gambaran situasi Sanitasi : Usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yg baik di bidang kesehatan, terutama kesehatan masyarakat Sasaran Primer : Sasaran Utama Promosi Kesehatan : klien, balita, ibu hamil, individu dll Sasaran Sekunder : Sasaran level 2 Promosi Kesehatan : tokoh masyarakat, tokoh agama, ketua RT, ketua RW, kader, dll Sasaran Tersier : Sasaran level 3 Promosi Kesehatan : penentu kebijakan, bupati, pimpinan perusahaan dll SDA : Sumber Daya Alam Siklus : Urutan kejadian atau proses yang berulang secara periodik Supervisi : Pengawasan utama; pengontrolan tertinggi; penyeliaan UKBM : Usaha Kesehatan yang Berbasis Masyarakat UKM : Usaha Kesehatan Masyarakat
  • 5. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Setelah anda mempelajari pengertian dan tujuan dari “promosi kesehatan” di modul pertama, tentunya anda memahami bahwa promosi kesehatan pada dasarnya adalah upaya untuk menyampaikan pesan kesehatan pada masyarakat. Termasuk upaya untuk mengenalkan, memasarkan, menyebarluaskan atau “menjual” kesehatan itu sendiri. Agar promosi kesehatan dapat berjalan dengan tepat sasaran dan berlangsung dengan optimal, maka dalam modul kedua telah anda pelajari bagaimana membuat rancangan promosi kesehatan tersebut. Dalam modul-2 Anda mempelajari bagaimana menentukan metode dan media apa saja yang dapat digunakan dalam promosi kesehatan mengingat adanya kondisi sosial ekonomi maupun karakter individu yang beragam di setiap rentang usianya. Nah, pada modul-3 kali ini, anda akan mempelajari lebih mendalam bagaimana menerapkan keseluruhan rancangan promosi kesehatan secara integratif, khususnya dengan memperhatikan kategori klien serta pada tatanan kelompok apa promosi kesehatan tersebut dilakukan dan bagaimana melakukan monitoring dan evaluasi penerapan promkes tersebut. Hal tersebut berarti bahwa dalam modul Gambar : Merancang Promosi Kesehatan A. Pengantar
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 ketiga ini pembahasan lebih bersifat aplikatif agar rencana promosi kesehatan yang telah disusun dapat direalisasikan dalam masyarakat dengan manfaat yang optimal. Dalam penerapannya, promosi kesehatan ini memang membutuhkan strategi, mengingat kompleksnya situasi masyarakat dan belum meratanya pemahaman tentang pentingnya tingkat kesehatan yang baik. Demikian pula kondisi sosial dan budaya masyarakat yang berbeda, membuat penerapan promosi kesehatan ini tidak selalu berjalan dengan mulus. Manfaat yang diharapkan setelah anda selesai mempelajari modul ini adalah bertambahnya pengetahuan dan pemahaman Anda mengenai strategi penerapan promosi kesehatan pada klien (individu, kelompok, masyarakat) di tatanan klinik dan komunitas. Selain itu, anda pun mendapatkan gambaran lebih komprehensif bagaimana rancangan promosi kesehatan yang telah tersusun dengan baik, diselenggarakan secara optimal dengan melibatkan beberapa unsur sosial masyarakat di luar tenaga kesehatan. Modul ini dibuat agar Anda dapat belajar secara mandiri, tanpa bergantung pada fasilitator atau sebelum kegiatan pembelajaran secara tatap muka dimulai. Dengan demikian, kalau pun ada waktu pembelajaran secara tatap muka Anda dapat mengoptimalkan pemanfaatannya untuk (1) mendiskusikan materi pembelajaran yang belum sepenuhnya Anda pahami, (2) mendapatkan penjelasan tambahan. Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari modul ini adalah sekitar 4 x 50 menit. Oleh karena itu, Anda diharapkan membuat catatan-catatan mengenai hal-hal yang sulit dipahami dan perlu didiskusikan pada fasilitator/dosen pengampu mata ajaran ini nanti. Akhirnya, selamat MENYIMAK dan semoga SUKSES! Ingatlah bahwa hanya dengan semangat belajar yang tinggi disertai rasa percaya diri, ANDA pasti dapat menyelesaikan materi pembelajaran yang disajikan pada modul ini . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan di dalam modul ini diharapkan Anda dapat memahami Strategi Penerapan Promosi Kesehatan pada Klien (Individu, Kelompok, Masyarakat) di tatanan klinik dan komunitas a. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan di dalam modul ini diharapkan Anda dapat: 1) Menjelaskan advokasi pada promosi kesehatan. 2) Menggambarkan bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan 3) Menjabarkan gerakan pemberdayaan masyarakat dalam promosi kesehatan. 4) Menjelaskan dan membedakan tentang monitoring dan evaluasi dalam promosi kesehatan b. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
  • 7. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . C. Petunjuk Umum Pembelajaran Agar anda dapat lebih mudah mempelajari isi modul ini, sebaiknya anda pelajari dengan seksama setiap bagian yang diuraikan. Selanjutnya, ketika mempelajari isi dari modul ini, silahkan anda pelajari masing-masing topik secara bertahap dan teratur. Saya ingatkan sekali lagi, JANGAN membaca secara serabutan, simak baik-baik setiap kalimat dari awal hingga akhir, bagian per bagian secara berurutan/bertahap, ulangi bagian kalimat tertentu yang memerlukan pengertian mendalam, yaitu dimulai dari materi pembelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-1. Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-1 dan mengerjakan soal-soal latihan test formatifnya serta telah benar-benar yakin memahaminya, barulah anda diperkenankan untuk mempelajari materi pembelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-2,demikian seterusnya, agar tujuan pembelajaran tersebut di atas tercapai. Sebelum melanjutkan kegiatan belajar untuk mempelajari materi pada Kegiatan Belajar-2, Anda haruslah benar-benar telah memahami seluruh atau sebagian besar materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-1. Di samping itu, Anda juga dituntut untuk berhasil menyelesaikan sebagian besar soal-soal latihannya dengan benar, sebelum meminta kesempatan atau waktu kepada nara sumber atau pihak penyelenggara untuk mengerjakan soal-soal atau Tes Akhir Modul (TAM). Di dalam modul ini Anda akan menjumpai soal-soal latihan.dan hendaknya semua soal latihan ini Anda kerjakan. Usahakanlah semaksimal mungkin untuk mengerjakan semua soal latihan tanpa terlebih dahulu melihat Kunci Jawaban yang disediakan pada bagian akhir modul ini. Dengan mengerjakan semua soal latihan yang ada diharapkan Anda akan dapat menilai sendiri tingkat penguasaan atau pemahaman Anda terhadap materi pembelajaran yang terdapat di dalam modul ini. Keuntungan lainnya dari mengerjakan soal-soal latihan adalah bahwa Anda dapat mengetahui bagian-bagian mana dari materi pembelajaran yang telah Anda pelajari yang masih belum sepenuhnya Anda pahami. Gambar : Sasaran belajar
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 6 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Selamat belajar, semoga berhasil Sebagai Mahasiswa, Anda akan mendapat kesempatan pada kegiatan belajar tatap muka dengandosenyangakanbertindaksebagaifasilitatoruntukmembahasmateripembelajaran yang kemungkinan belum berhasil Anda pahami selama belajar mandiri. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran secara tatap muka dapat dilakukan dengan cara membahas masing- masing materi pokok atau berdasarkan materi pembelajaran yang masih belum Anda pahami atau sulit Anda pahami. Terbuka juga kemungkinan bagi Anda sebagai Mahasiswa untuk membentuk kelompok-kelompok kecil dalam mendiskusikan materi pokok yang diuraikan di dalam modul ini. Hasil diskusi kelompok disajikan oleh setiap kelompok guna mendapatkan tanggapan dari kelompok-kelompok lainnya. Kemudian, kesimpulan dirumuskan bersama pada setiap akhir penyajian hasil diskusi kelompok. Jika tidak ada pembentukan kelompok, maka pada akhir pembahasan masing-masing materi pokok, Anda dapat merumuskan sendiri kesimpulan atau merumuskan secara bersama-sama dengan sesama teman Mahasiswa atau dapat juga meminta bimbingan Dosen. Satu hal yang penting untuk dilakukan dalam mempelajari modul ini adalah membuat catatan tentang materi pembelajaran yang sulit ANDA pahami. Cobalah diskusikan terlebih dahulu materi pembelajaran yang sulit tersebut dengan teman Anda sesama Mahasiswa. Apabila memang masih ada yang dirasakan sulit, ANDA dianjurkan untuk mendiskusikannya dengan Dosen pada saat dilaksanakan kegiatan pembelajaran secara tatap muka.
  • 9. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Selamat!ANDAtelahberhasilmenyelesaikan Kegiatan Belajar-2. Sekarang, materi pelajaran yang akan ANDA pelajari adalah mengenai Gerakan Pemberdayaan Masyarakat pada penerapan Promosi Kesehatan. Pelajarilah materi pelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-3 ini secara bertahap, sehingga setelah selesai mempelajarinya, diharapkan Anda dapat: Kegiatan Belajar 3 Gerakan Pemberdayaan masyarakat Pada penerapan promosi kesehatan Tujuan Pembelajaran Umum a. Memahami pengertian dan tujuan dari pemberdayaan masyarakat. b. Mengenali aspek-aspek pemberdayaan masyarakat. c. Mengenali unsur-unsur pemberdayaan masyarakat. d. Memahami peran petugas kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat. e. Mengenali cirri-ciri pemberdayaan masyarakat. f. Memahami tentang indicator pemberdayaan masyarakat. Buatlah catatan tentang materi pelajaran yang sulit ANDA pahami untuk didiskusikan, baik dengan sesama Mahasiswa maupun dengan Dosen pada saat kegiatan pembelajaran secara tatap muka diselenggarakan. Gambar : Macam-macam NAPZA
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 8 Uraian Materi Pertama, proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuatan, kekuasaan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih berdaya. Kecenderungan pertama tersebut dapat disebut sebagai kecenderungan primer dari makna pemberdayaan. Kedua atau kecenderungan sekunder menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog”. Empowerment yang dalam bahasa Indonesia berarti “pemberdayaan”, adalah sebuah konsep yang lahir sebagai bagian dari perkembangan alam pikiran masyarakat kebudayaan Barat, utamanya Eropa. Memahami konsep empowerment secara tepat harus memahami latar belakang kontekstual yang melahirkannya. Konsep empowerment mulai nampak sekitar dekade 70-an dan terus berkembang hingga 1990-an. (Pranarka & Vidhyandika,1996). Pranarka & Vidhyandika (1996) menjelaskan bahwa ”proses pemberdayaan mengandung dua kecenderungan: A. Pengertian dan Prinsip Pemberdayaan Masyarakat Proses pemberdayaan warga masyarakat diharapkan dapat menjadikan masyarakat menjadi lebih berdaya berkekuatan dan berkemampuan. Kaitannya dengan indikator masyarakat berdaya, Sumardjo (1999) menyebutkan ciri-ciri warga masyarakat berdaya yaitu: (1) mampu memahami diri dan potensinya, mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi perubahan ke depan), (2) mampu mengarahkan dirinya sendiri, (3) memiliki kekuatan untuk berunding, (4) memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan kerjasama yang saling menguntungkan, dan (5) bertanggungjawab atas tindakannya. Gambar : mengembangkan wawasan generasi penerus
  • 11. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Pada prinsipnya, pemberdayaan masyarakat ialah upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri (Notoatmodjo, 2007). Sedangkan batasan pemberdayaan dalam bidang kesehatan meliputi upaya untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Untuk mewujudkan hal tersebut, ada hal-hal penting yang perlu dipahami dalam upaya untuk memberdayakan masyarakat. Berkenaan dengan itu, perlu diperhatikan prinsip dari pemberdayaan masyarakat berikut ini: 1) Menumbuh-kembangkan potensi masyarakat. 2) Mengembangkan gotong-royong masyarakat. 3) Menggali kontribusi masyarakat dalam pembangunan kesehatan. 4) Bekerja untuk dan bersama masyarakat 5) KIE Berbasis masyarakat (sebanyak mungkin menggunakan dan memanfaatkan potensi lokal) 6) Menjalin kemitraan, dengan LSM dan ormas lain. 7) Desentralisasi. Gambar : gotong royong memperbaiki jalan umum Berdasarkan paparan tersebut diatas, tampak bahwa secara bertahap pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk: - Menumbuhkan kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman akan kesehatan individu, kelompok, dan masyarakat. - Menimbulkan kemauan yang merupakan kecenderungan untuk melakukan suatu tindakan atau sikap untuk meningkatkan kesehatan mereka. - Menimbulkan kemampuan masyarakat untuk mendukung terwujudnya tindakan atau perilaku sehat. Tujuan dari pemberdayaan masyarakat tersebut ditetapkan secara bertahap, mengingat kompleksnya situasi sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya yang berlaku dalam setiap kelompok masyarakat. Masih sulit untuk menetapkan kategori yang sama mengenai tujuan dari pemberdayaan masyarakat itu sendiri, namun kategori umum mengenai kemandirian masyarakat di bidang kesehatan sudah bisa ditetapkan yaitu:
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 - Mereka mampu mengenali masalah kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan terutama di lingkungan tempat tinggal mereka sendiri. Pengetahuan tersebut meliputi pengetahuan tentang penyakit, gizi dan makanan, perumahan dan sanitasi, serta bahaya merokok dan zat-zat yang menimbulkan gangguan kesehatan. - Mereka mampu mengatasi masalah kesehatan secara mandiri dengan menggali potensi-potensi masyarakat setempat. - Mampu memelihara dan melindungi diri mereka dari berbagai ancaman kesehatan dengan melakukan tindakan pencegahan. - Mampu meningkatkan kesehatan secara dinamis dan terus-menerus melalui berbagai macam kegiatan seperti kelompok kebugaran, olahraga, konsultasi dan sebagainya. Berdasarkan pandangan tersebut, maka secara garis besar bagan dari upaya untuk pemberdayaan masyarakat memang tergantung dari beberapa faktor yang terkait seperti gambar di bawah ini. SASARAN TAHU (KNOWLEDGE) MAU (ATTITUDE) MAMPU LAKSANA KAN PHBS (PRACTICE) INFO: -BHW SUATU MASALAH KES= MASALAH BAGI YBS -PENGETAHUAN UMUM TTG MASA- LAH KES TSB INFO: -TTG BAHAYA, TETAPI JUGA BHW MASALAH KES YBS DPT DICEGAH /DIATASI INFO: TTG BGMN MENGATASI/ MENCEGAH MASALAH KES TSB (SECARA LEBIH DETIL) PERA- TURAN PER-UU-AN YANKES YG MEMA- DAI & GRATIS DUKUNGAN SARANA SARANA /SUMBER DAYA LAIN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT - Mereka mampu mengenali masalah kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan terutama di lingkungan tempat tinggal mereka sendiri. Pengetahuan tersebut meliputi pengetahuan tentang penyakit, gizi dan makanan, perumahan dan sanitasi, serta bahaya merokok dan zat-zat yang menimbulkan gangguan kesehatan. - Mereka mampu mengatasi masalah kesehatan secara mandiri dengan menggali potensi-potensi masyarakat setempat. - Mampu memelihara dan melindungi diri mereka dari berbagai ancaman kesehatan dengan melakukan tindakan pencegahan. - Mampu meningkatkan kesehatan secara dinamis dan terus-menerus melalui berbagai macam kegiatan seperti kelompok kebugaran, olahraga, konsultasi dan sebagainya. Berdasarkan pandangan tersebut, maka secara garis besar bagan dari upaya untuk pemberdayaan masyarakat memang tergantung dari beberapa faktor yang terkait seperti gambar di bawah ini.
  • 13. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Dalam realisasinya, untuk mencapai sasaran agar masyarakat mengetahui, kemudian bersedia dan dapat melaksanakan upaya untuk meningkatkan tingkat kesehatannya, tidak cukup hanya dengan informasi yang diterimanya saja. Masyarakat memang perlu mengetahui mengenai masalah kesehatan dalam lingkungannya, maupun mengenai masalah yang umum terjadi dalam lingkungan tempat tinggalnya. Lebih jauh lagi, agar ia bersedia untuk meningkatkan kesehatan lingkungan dan juga kehidupannya, ia perlu mengetahui informasi mengenai bahaya yang terkait dengan kesehatan serta bagaimana melakukan mengatasi masalah kesehatan sekaligus mencegah agar tidak terjadi lagi masalah yang sama. Karenanya agar masyarakat mampu melakukan pencegahan secara luas dalam lingkungan tempat tinggalnya, ia perlu mendapatkan informasi lebih jauh dan mendetail mengenai pencegahan masalah kesehatan tersebut. Hanya saja, adanya informasi yang memadai tidak menjamin terjadinya pemberdayaan masyarakat yang efektif. Untuk mencapai tujuan pemberdayaan secara menyeluruh, perlu adanya dukungan sarana dari pemerintahan maupun instansi yang terkait. Karenanya sangat penting adanya dukungan peraturan maupun perundangan, maupun adanya layanan kesehatan yang memadai dan terjangkau bagi masyarakat yang kurang mampu, bahkan bila mungkin layanan gratis. Demikian pula sumber daya lain untuk mendukung tumbuh dan langgengnya kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam mengatasi dan meningkatkan taraf kesehatan mereka. Secara praktis, latar belakang budaya timur bangsa kita sangat memungkinkan untuk terjadinya pemberdayaan masyarakat. Kesediaan masyarakan untuk saling bahu membahu saat menghadapi kesulitan merupakan potensi tersendiri bagi bangsa kita untuk memberdayakan diri sendiri dalam mengatasi kesulitan yang ada. Meski demikian, ada pula nilai-nilai tradisi yang seringkali lebih banyak mengedepankan kepercayaan terhadap adat tanpa didasari oleh pertimbangan yang bersifat logis dan rasional. Karenanya, hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemberian informasi yang memadai mengenai kesehatan yang terus diperbaharui sesuai dengan perkembangan medis pada saat ini. Ditinjau dari lingkup dan obyek pemberdayaan mencakup beberapa aspek yaitu : a Peningkatan kepemilikan aset (sumberdaya fisik dan finansial) serta kemampuan (secara individu & kelompok) untuk memanfaatkan aset tersebut demi untuk perbaikan kehidupan mereka. b Hubungan antar individu dan kelompok, kaitannya dengan kepemilikan aset dan pemanfaatannya. c Pemberdayaan dan reformasi kelembagaan. d Pengembangan jejaring dan kemitraan – kerja , baik di tingkat lokal, regional, maupun global b. Aspek Pemberdayaan Masyarakat
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 12 Untuk merealisasikan pemberdayaan masayarakat tersebut, perlu memperhatikan 4 unsur- unsur pokok berikut ini : - Aksesibilitas informasi, karena informasi merupakan kekuasaan baru kaitannya dengan : peluang, layanan, penegakan hukum, efektifitas negoisasi dan akuntabilitas. - Keterlibatan atau partisipasi, yang menyangkut siapa yang dilibatkan dan bagaimana mereka terlibat dalam kesluruhan proses pembangunan - Akuntabilitas, kaitannya dengan pertanggujngjawaban publik atas segala kegiatan yang dilakukan dengan mengatas-namakan rakyat. - Kapasitas organisasi lokal, kaitannya dengan kemampuan bekerjasama, mengorganisir warga masuyarakat, serta mobilisasi sumberdaya untuk memecahkan masalah- masalah yang mereka hadapi c. Unsur-unsur pemberdayaan masyarakat Pemberdayaan masyarakat lebih bertujuan untuk membangun kemandirian masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan mereka. Berkenaan dengan itu, peran petugas kesehatan dalam proses untuk pemberdayaan masyarakat adalah sebagai berikut: - Memfasilitasi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan maupun program-program pemberdayaan masyarakat meliputi pertemuan dan pengorganisasian masyarakat. - Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk bekerja sama dalam melaksanakan kegiatanpemberdayaanagarmasyarakatmauberkontribusiterhadapprogramtersebut. - Mengalihkan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi kepada masyarakat dengan melakukan pelatihan-pelatihan yang bersifat vokasional. d. Peran Petugas Kesehatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat Gambar : Memotivasi anak untuk dapat hidup sehat, melalui pamphlet bergambar yang menarik. Hal tersebut men- jadi tepat sasaran mengingat bahwa mendidik anak mengenai kesehatan menjadi potensi masyarakat terbesar.
  • 15. 13 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan - Community leader: petugas kesehatan melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat atau pemimpin terlebih dahulu. Misalnya Camat, lurah, kepala adat, ustad, dan sebagainya. - Community organization: organisasi seperti PKK, karang taruna, majlis taklim, dan lainnnya merupakan potensi yang dapat dijadikan mitra kerja dalam upaya pemberdayaan masyarakat. - Community Fund: Dana sehat atau Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) yang dikembangkan dengan prinsip gotong royong sebagai salah satu prinsip pemberdayaan masyarakat. - Community material : setiap daerah memiliki potensi tersendiri yang dapat digunakan untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan. Misalnya, desa dekat kali penghasil pasir memiliki potensi untuk melakukan pengerasan jalan untuk memudahkan akses ke puskesmas. - Community knowledge: pemberdayaan bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan berbagai penyuluhan kesehatan yang menggunakan pendekatan community based health education. - Community technology: teknologi sederhana di komunitas dapat digunakan untuk pengembangan program kesehatan misalnya penyaringan air dengan pasir atau arang. - Community Decision Making : Pengambilan keputusan oleh masyarakat melalui proses menemukan masalah, merencanakan dan melakukan pemecahannya. e. Ciri Pemberdayaan Masyarakat Gambar : Kontribusi masyarakat tentang hidup sehat di media online menjadi salah satu bentuk partisipasi masyarakat. Berdasarkan ciri-ciri dari pemberdayaan masyarakat tersebut, dalam konteks promosi kesehatanyangdilakukanolehpelaksanapromkes,makasecarateoritisuntukmemudahkan kita dalam mengevaluasi dan membuat program pemberdayaan masyarakat yang lebih efektif dan efisien, kita perlu mengajukan beberapa pertanyaan antara lain:
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 14 Pertama, siapakah masyarakat yang menjadi konteks program? Pengenalan karakter masyarakat ini penting dan dilatar belakangi oleh bukti-bukti bahwa masyarakat bersifat heterogen dan memiliki energi, waktu, motivasi, dan kepentingan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, dalam sebuah kasus promosi kesehatan, terdapat lokasi-lokasi tertentu yang tidak memiliki ketua RT, misalnya di perumahan yang penghuninya baru pulang setelah jam 8 malam. Dapat diperkirakan bahwa rencana program penyuluhan secara oral kepada mereka akan sulit dilaksanakan. Dengan demikian, pendekatan lain bisa dilakukan misalnya melalui situs jika mereka mudah mengakses internet, atau menggunakan fasilitas mobile messaging. Kedua, berkaitan dengan faktor-faktor apa saja yang sekiranya dapat mempengaruhi pemberdayaan masyarakat? Berdasarkan penelitian Laverack, faktor-faktor tersebut antara lain partisipasi, kepemimpinan, analisis masalah, struktur organisasi, mobilisasi sumber daya, link (tautan) terhadap yang lain, manajemen program, dan peran dari pihak luar. Ketiga,apakahpemberdayaanmasyarakatinimerupakanprosesataumerupakanoutcome?. Dalam hal ini, banyak literatur yang menyebutkan bahwa jawabannya adalah bisa kedua- duanya. Hampir semua bersepakat bahwa pemberdayaan masyarakat adalah proses yang dinamis dan melibatkan berbagai hal, seperti pemberdayaan personal, pengembangan kelompok kecil yang bersama-sama, organisasi masyarakat, kemitraan, serta aksi sosial politik. Sebagai outcome, pemberdayaan merupakan perubahan pada individu maupun komunitas yang bersifat saling mempengaruhi. Gambar : Pemberdayaan masyarakat
  • 17. 15 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 1) Input, meliputi : SDM (pemimpin, toma, toga, kader), jumlah dana yang digunakan, bahan-bahan, dan alat-alat yang mendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat. 2) Proses, meliputi : jenis dan jumlah KIE/ penyuluhan yang dilaksanakan, frekuensi pelatihan yang dilaksanakan, jumlah tokoh masyarakat yang terlibat, adanya siklus pengambilan keputusan di masyarakat dan pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan. 3) Output, meliputi : jumlah dan jenis usaha kesehatan yang bersumber daya masyarakat, jumlah masyarakat yang telah meningkatkan pengetahuan dan perilakunya tentang kesehatan, jumlah anggota keluarga yang memiliki usaha meningkatkan pendapatan keluarga, dan meningkatnya fasilitas umum di masyarakat. 4) Outcome dari pemberdayaan masyarakat mempunyai kontribusi dalam menurunkan angka kesakitan, angka kematian, dan angka kelahiran serta meningkatkan status gizi masyarakat. f. Indikator Hasil Pemberdayaan Masyarakat
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 16 Pemberdayaan masyarakat merupakan sasaran utama dalam promosi kesehatan yang bertujuan untuk memandirikan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan status kesehatannya menjadi lebih baik dengan menggunakan prinsip pemberdayaan dimanapetugaskesehatanberperanuntukmemfasilitasimasyarakatdalammeningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuannya untuk memelihara dan meningkatkan status kesehatannnya. Dalam melakukan gerakan pemberdayaan terlebih dahulu kegiatan harus difokuskan pada upaya pemberdayaan petugas agar siap dan mampu berperan secara tepat dalam membangun masyarakat dengan cara mengembangkan masyarakat itu sendiri agar siap dan mampu berpartisipasi, memecahkan masalah yang dihadapinya secara mandiri. Setelah kegiatan di masyarakat berlangsung, tidak berarti pemberdayaan petugas sudah berakhir, namun interaksi timbal balik antara petugas dan masyarakat masih terus berlangsung. Artinya, masih banyak tantangan maupun permasalahan yang bervariasi harus dihadapi oleh petugas dalam melestarikan maupun mengembangkan kegiatan yang telah dibangun. Untuk itu proses pemberdayaan petugas harus terus dilakukan, sehingga tetap semangat dan mampu berperan dengan tepat dalam membantu masyarakat. Rangkuman
  • 19. 17 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Kerjakan tugas mandiri terlebih dahulu dalam lembar tugas tersendiri. Setelah anda selesai mengerjakan tugas mandiri dan mengumpulkannya pada fasilitator, barulah anda mengerjakan soal test formatif yang terdapat pada kegiatan belajar-3 modul III ini. Terhadap soal-soal tugas yang diberikan di bawah ini, Anda diminta mengerjakannya di lembar kertas tersendiri (tersedia di dalam modul). Apabila semua soal tugas sudah selesai Anda kerjakan, barulah Anda dipersilakan untuk melihat Kunci Jawaban dan membandingkan-nya dengan jawaban Anda. ANDA diharuskan untuk mengerjakan soal-soal latihan berikut ini. Dengan mengerjakan semuasoaltugas,ANDAakandapatmengetahuisampaisejauhmanatingkatpenguasaan ANDA terhadap materi yang telah ANDA pelajari pada Kegiatan Belajar-3. Periksalah hasil pekerjaan Anda. Apabila Anda berhasil menyelesaikan (menjawab) soal- soal tugas dengan 80% benar, maka Anda diperkenankan untuk melanjutkan kegiatan belajar Anda untuk mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-4. Manakala Anda belum berhasil menjawab 80% benar soal-soal latihan, janganlah berkecil hati. maka Anda disarankan untuk mempelajari kembali uraian materi Kegiatan Belajar-3 dengan lebih cermat terutama materi pembelajaran yang belum Anda pahami, Kemudian, kerjakan kembali soal-soal latihannya. Semoga kali ini ANDA lebih berhasil.. Tetap Semangat !!! . Langkah-langkah
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 18 Coba Anda jelakan ciri-ciri pemberdayaan masyarakat yang berhasil beserta proses pembelajaran yang terorganisir dengan baik, yang diperlukan agar peran aktif masyarakat secara optimal. Gambar : Tindakan Keperawatan Tugas Mandiri
  • 21. 19 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 1. 2. Kerjakanlah soal-soal di bawah ini, berdasarkan petunjuk berikut : Evaluasi Formatif 1. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) Pada huruf A, B, C, D dan E 2. Pilihlah jawaban A. jika jawaban 1, 2 ,3 benar B. jika jawaban 1 dan 3 benar C. jika jawaban 2 dan 4 benar D. jika jawaban 4 saja benar E. jika semua jawaban benar ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, pada prinsipnya adalah: a. Upaya untuk menumbuhkan semangat masyarakat untuk mengobati diri mereka secara mandiri. b. Upaya untuk mengembangkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. c. Upaya untuk mengembangkan kemauan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. d. Upaya untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. e. Upaya untuk meningkatkan kesediaan masyarakat untuk bekerjasama dalam mengatasi wabah penyakit di daerahnya. Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk membangun kemandirian masyarakat, maka peran petugas kesehatan dalam memberdayakan masyarakat diantaranya adalah: a. Mengorganisasikan kegiatan masyarakat, terutama dalam kegiatan sosial. b. Membina persatuan antara tokoh masyarakat dengan petugas kesehatan saat berada dalam instansi kesehatan. c. Menumbuhkansuasanayangkondusifdalammasyarakatdenganmenggandeng para tokoh masyarakat baik formal maupun informal. d. Membina suasana kerja yang harmonis dalam lingkungan kesehatan sehingga masyarakat dapat meniru kerjasama yang sinergis dalam bidang kesehatan. e. Memfasilitasi dan melakukan pengorganisasian masyarakat melalui kegiatan- kegiatan maupun programpemberdayaan masyarakat .
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 20 3. 4. 5. 6. Salah satu ciri pemberdayaan masyarakat adalah, adanya: a. Adanya kegiatan untuk menunjukkan perilaku sehat saat berada dalam masyarakat umum. b. Pemanfaatan organisasi sosial kemasyarakatan, seperti karang taruna, najelis taqlim dan lainnya, sebagai potensi yang dapat dijadikan mitra kerja. c. Memanfaatkan tokoh-tokoh masyarakat maupun tokoh yang menjadi panutan untuk dijadikan sebagai contoh yang berperilaku sehat. d. Petugas kesehatan memiliki aktifitas pribadi dalam masyarakat dengan mengikuti perkumpulan seni, arisan maupun aktifitas kelompok lain. e. Memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mensosialisasikan program- program kesehatan pada masyarakat umum. Agar pemberdayaan masyarakat dapat berjalan dengan optimal, maka hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan community knowledge adalah : a. Perlunya melakukan pendekatan pada tokoh masyarakat untuk mengenali karakter masyarakatnya. b. Perlunya melibatkan organisasi sosial masyarakat sebagai mitra kerja dalam memberdayakan masyarakat. c. Perlunya mengembangkan prinsip gotong royong dalam memelihara kesehatan bersama. d. Perlunya meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan berbagai penyuluhan kesehatan. e. Perlunya memahami potensi alam di daerah tempat tinggal masyarakat tersebut. Upaya pemberdayaan masyarakat tidak cukup hanya dengan memberikan informasi kesehatan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat saja, namun untuk keberhasilannya masih membutuhkan : a. Dukungan masyarakat, untuk memberikan fasilitas yang dapat mempermudah mereka menjalankan aktifitas kesehatan seperti sarana olahraga. b. Dukungan masyarakat untuk bahu membahu saat terjadi wabah penyakit dalam lingkungan mereka. c. Dukungan sarana, meliputi perundang-undangan, pelayanan kesehatan yang memadai, serta sumber daya lain. d. Dukungan instansi kesehatan untuk selalu memberikan pengobatan gratis bagi masyarakat. e. Dukunganprogramkegiatanbersamayangrutindilakukanuntukmenumbuhkan kebersamaan dengan masyarakat. Secara bertahap, tujuan dari pemberdayan masyarakat, diantaranya: 1. Masyarakat mampu mengenali masalah kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.. 2. Masyarakat mampu memelihara dan melindungi diri mereka dari berbagai macam ancaman kesehatan . 3. Masyarakat mampu mengatasi masalah kesehatan secara mandiri dengan menggali potensi masyarakat setempat. 4. Masyarakat mengikuti opini public agar untuk mendukung perilaku hidup bersih dan sehat.
  • 23. 21 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 7. 8. 9. 10. Indikator hasil pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari beberapa aspek berikut, antara lain: 1. Proses, meliputi jumlah dan frekuensi penyuluhan dan pelatihan, jumlah tokoh yang terlibat. 2. Outcome, dilihat dari kontribusi masyarakat dalam menurunkan angka kesakitan, kematian dan angka kelhairan serta status gizi masyarakat. 3. Input, sumber daya manusia, jumlah dana yang dipakai, maupun bahan dan alat unutk pemberdayaan.. 4. Output; jumalah dan jenis usaha kesehatan yang bersumber dari masyarakat, pengetahuan tentang kesehatan umum dan perilaku sehat yang tampil. Untuk mewujudkan pemberdayaan masyarakat, maka prinsip dari pemberdayaan yang perlu diperhatikan diantaranya adalag: 1. Menumbuhkembangkan potensi masyarakat. 2. Menggali kontribusi masyarakat dalam pembangunan kesehatan. 3. Menjalin kemitraan, baik dengan LSM maupun organisasi masyarakat yang lain. 4. Perlu memberikan contoh mengenai gaya hidup sehat pada masyarakat dalam kehidupan kita secara berkelanjutan. Untukmemberdayakanmasyarakat,ditinjaudarilingkupdanobyekpemberdayaannya, maka mencakup beberapa aspek, diantaranya: 1. Peningkatan kepemilikan asset (sumber daya fisik dan financial) serta kemampuan untuk memanfaatkan asset tersebut. 2. Pemberdayaan dan reformasi kelembagaan. 3. Hubungan antara individu dan kelompok, kaitannya dengan kepemilikan asset dan pemanfaatannya. 4. Pengembangan jaringan kemitraan-kerja, baik di tingkat local, regional maupun global. Unsur-unsur pemberdayaan masyarakat yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah: 1. Akuntabilitas, yaitu segala kegiatan yang dilakukan atas nama masyarakat harus dapat dipertanggungjawabkan. 2. Kesediaan anggota kelompok masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan kesehatan. 3. Tersedianya aksesibilitas informasi terkait dengan peluang, layanan, penegakan hukum, efektifitas negosiasi dan akuntabilitas itu sendiri. 4. Menjadikan tokoh masyarakat sebagai kader dan turut menyebarluaskan informasi agar terjadi perubahan gaya hidup masyarakat menjadi sehat. STOP SEJENAK! Periksalah Jawaban Anda! Dengan menggunakan kunci jawaban Yang disediakan di akhir modul ini. Bagaimana? Berhasil kah?? Apabila memang ANDA telah berhasil menyelesaikan semua soal tugas dengan benar atau minimal 80% benar, maka ANDA diperkenankan untuk melanjutkan pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-4. SELAMAT BELAJAR dan SUKSES tentunya bagi ANDA dalam mempelajari materi pembelajaran Kegiatan Belajar-4.
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 22 Selamat, bahwa sejauh ini ANDA telah berhasil menyelesaikan materi pembelajaran yang diuraikan pada Modul ini. Sebagai tindak lanjut dari penyelesaian Modul ini, ANDA haruslah mengerjakan Tes Akhir Modul (TAM). Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan ANDA terhadap keseluruhan materi pembelajaran yang telah ANDA pelajari. Dengan telah diiselesaikannya Kegiatan Belajar-4, berarti ANDA telah mengerjakan soal-soal latihan yang disajikan pada ke-empat Kegiatan Belajar yang terdapat pada modul III ini.. Pengalaman ANDA mengerjakan soal-soal latihan (Test Formatif) akan membantu mengerjakan TAM. Soal-soal TAM ada pada pengampu mata kuliah atau bagian administrasi pendidikan. Oleh karena itu, mintalah kesempatan agar ANDA diberikan waktu untuk mengerjakannya. Selamat mengerjakan TAM dan sukses tentunya. Setelah selesai mengerjakan TAM, tanyakan kepada dosen pengampu mata kuliah atau bagian administrasi pendidikan dan waktu pemberitahuan hasilnya. Apabila ANDA telah berhasil mengerjakan TAM minimal 80% benar, maka ANDA dikatakan telah menguasai sebagian besar materi pembelajaran yang diuraikan di dalam Modul. Seandainya jawaban ANDA masih belum berhasil mencapai 80% benar, maka disarankan ANDA mempelajari ulang Modul ini. Setelah yakin benar bahwa ANDA telah memahami materi pelajaran yang diuraikan di dalam Modul ini, temuilah kembali dosen pengampu mata kuliah atau bagian administrasi pendidikan agar ANDA diberikan kesempatan untuk mengerjakan TAM untuk yang kedua kali. Semoga pada kesempatan kedua mengerjakan TAM ini, ANDA akan lebih berhasil lagi dan kemudian dapat melanjutkan kegiatan pembelajaran untuk Modul yang lain. SALAM HANGAT & SEMOGA BERHASIL Penutup
  • 25. 23 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Sumber Acuan Bunton, R. (1992). More than a woolly jumper health promotion as social regulation. Critical Public Health 3: 4-11 French, J. (1990). Boundaries and horizons, the role of health education within health promotion. Health Education Journal 49: 7-10 Green, L & Kreuter, M.W, (2005). Health Promotion Planning, An Educational and Environmental Approach, Second Edition, Mayfield Publishing Company. Greene, W & Simon, M, (1990). Introdusction to Health Education, Waveland Press Inc, Prospect Height, Illinois. Marasabessy, N.B,. (2007). Program pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pemberantasan malaria di kabupaten Maluku tengah.pdf. Universitas Gadjah Mada. D I Yogjakarta. Naidoo, J & Wills, J, (2000). Health Promotion, Foundation for Practice, Second Edition, Bailliere Tindall, Elsevier Limited. Notoatmodjo, soekidjo. (2010). Promosi Keseatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta. Tones, K & Green, J, (2004), Health Promotion: Planning and Strategies, Sage Publications. Wass, A. (1995). Promoting health: the primary health approach. Toronto: W.B. Sanders.
  • 26. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 24 Kunci Jawaban Test Formatif No. Kb 3 1. D 2. E 3. B 4. D 5. C 6. A 7. E 8. A 9. E 10. B
  • 27. 25 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Daftar Gambar https://indonesianicon.files.wordpress.com/2008/10/106016b.jpg http://www.ljj-kesehatan.kemkes.go.id/pluginfile.php/1201/coursecat/description/ end-of-life-planning.jpg http://3.bp.blogspot.com/_6JcZ-FlYmnE/TGP58frcUVI/AAAAAAAAAHo/Ks-wskk2h- FQ/s1600/arrow2.jpg http://www.ljj-kesehatan.kemkes.go.id/pluginfile.php/21/coursecat/description/ IMG_0771.JPG http://www.ljj-kesehatan.kemkes.go.id/pluginfile.php/2738/coursecat/description/ committee-icon.jpg https://i0.wp.com/www.bbb.org/blog/wp-content/uploads/2012/06/health-insur- ance1.jpg http://kesmas-unsoed.com/wp-content/uploads/2011/09/LEAFLET-PBHS-Seko- lah+21.jpg http://1.bp.blogspot.com/-2uaBV898oy0/U0YiOlpwQoI/AAAAAAAAAKg/g6w12x4Y- Wgc/s1600/DSC02465.JPG https://houseofnurse.files.wordpress.com/2014/06/lampu-maya-turn-off1.jpg http://www.rsjakarta.co.id/wp-content/uploads/2013/03/DSC03869.jpg https://akbidassyifa.files.wordpress.com/2009/11/dsc_0351.jpg http://3.bp.blogspot.com/-XRCvPi28c2c/Udhtb6DLneI/AAAAAAAAAEE/aL2GaeM- Pa_Y/s1600/SANY0007.JPG http://i.ytimg.com/vi/DLW-wZEbGBk/maxresdefault.jpg http://4.bp.blogspot.com/-yTRZfn3kWAw/T4O_uW25i0I/AAAAAAAAAFQ/SAf- 8n6o7WF0/s1600/MEDIKA+2.JPG http://helpingpeopleideas.com/publichealth/wp-content/uploads/Pember- dayaan-Kesehatan-Masyarakat.jpg https://bdismkn1turen.files.wordpress.com/2014/09/tugas-numpuk-kuriku- lum-2013.png
  • 28. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 26 Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015