Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan fisik remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat beberapa bagian utama dalam dokumen yaitu pengertian pertumbuhan fisik, implikasi pertumbuhan fisik terhadap pendidikan, pengaruhnya terhadap tingkah laku, serta fase-fase pertumbuhan fisik remaja.
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Pengantar Pendidikan
1. 13
BAGIAN I
PENDAHULUAN
1.2 Latar belakang
Pertumbuhan merupakan suatu keadaan yang dialami oleh
seseorang manusia sejak didalam kandungan, hingga pada masa remaja
akhir. Pertumbuhan setiap individu manusia tidak sama baik pertumbuhan
fisik atau psikis (mental). Pertumbuhan fisik sangatlah mudah untuk
diketahui, karena pertumbuhan ini dapat dilihat perkembangan atau
perubahannya. Sebaliknya pertumbuhan psikis (mental) tidak mudah
diketahui karena ada cara-cara khusus untuk mengetahui pertumbuhan
psikis tersebut. orang awam lebih mudah untuk mendiagnosis
pertumbuhan fisik orang lain dibandingkan dengan pertumbuhan psikis.
Pertumbuhan fisik pada laki-laki dan perempuan berbeda, tahap-tahap,
masa pertumbuhan, cirri-ciri dan kecepatan pertumbuhannyapun berbeda-
beda antara laki-laki dan perempuan. Banyak hal-hal yang mempengaruhi
pertumbuhan fisik masing-masing individu baik laki-laki maupun
perempuan, hal tersebut biasaya dipengaruhi oleh makanan dan pola hidup
masing-masing individu, makanan yang baik dan pola hidup yang baik
dapat mempercepat pertumbuhan, dan sebaliknya dengan makanan yang
kurang sehat dan pola hidup yang buruk dapat menghambat pertumbuhan.
Namun, hal tersebut bisa saja tidak berlaku apabila seorang individdu
memiliki hormone pertumbuhan yang lebih atau kurang.
1.2 Topik Bahasan
Ada beberapa topik pembahasan yang akan dibahas dalam makalah
ini, yaitu : (1) pengertian pertumbuhan fisik, (2) pertumbuhan fisik remaja
dan implikasinya terhadap pendidikan , (3) pengaruh pertumbuhan fisik
terhadap tingkah laku , (4) fase-fase pertumbuhan fisik, dan (5) faktor-
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja. Beberapa topik
tersebut yang akan dibahas, di pelajari dan difahami dalam makalah ini.
2. 13
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan dan pembuatan makalah ini memiliki beberapa tujuan
yang ingin dicapai yaitu untuk membantu agar pembaca mengetahui
seperti apa pertumbuhan remaja, untuk mengetahui fase-fase dalam tahap
pertumbuhan, batasan-batasan dalam pertumbuhan fisik remaja,
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja
serta bisa mengetahui perbedaan pertumbuhan fisik yang terjadi pada laki-
laki dan perempuan.
3. 13
BAGIAN II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pertumbuhan Fisik
“ Pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran
bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya”
(Mappiare,1982:43). “Pertumbuuhan pada umumnya terbatas
pengertiannya pada perubahan-perubahan struktural dan pisiologis (hal
kerja pisik dalam pembentukkan seseorang secara pisikologis dari masih
berbentuk konsepsional (awal janin) melelui periode-periode pre-natal
(belum lahir) dan post-natal (setelah lahir) sampai pada saat dewasa”
(Mappiare,1982:43).
Pertumbuhan fisik remaja merupakan pertumbuhan yang paling
pesat. Remaja tidak hanya tumbuh dari segi ukuran (semakin tinggi atau
semakin besar), tetapi juga mengalami kemajuan secara fungsional,
terutama organ seksual atau “pubertas”. Hal ini ditandai dengan datangnya
mensturasi pada perempuan dan pada perempuan dan mimpi basah pada
laki-laki.
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan fisik secara kuantitatif
yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan
adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil proses pematangan fungsi
dalam perjalanan waktu tertentu. Perubahan ini berkisar hanya pada aspek-
aspek individu. Pertumbuhan ini meliputi perubahan yang bersifat internal
maupun eksternal. Pertumbuhan internal meliputi perubahan ukuran alat
pencernaan, bertambahnya ukuran besar dan berat jantung dan paru-paru,
bertambah sempurna sistim kelenjar kelamin, dan berbagai jaringan tubuh.
Adapun perubahan eksternal meliputi bertambahnya tinggi badan,
bertambahnya lingkar tubuh, perbandingan ukuran panjang dan lebar
tubuh, ukuran besarnya organ seks, dan munculnya atau tumbuhnya tanda-
tanda kelamin sekunder.
Secara umum, terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat dalam
masa remaja awal (12/13-17/18 tahun). Dalam jangka tiga atau empat
4. 13
tahun anak bertumbuh hingga tingginya hamir menyamai tinggi orang
tuanya. Pertumbuhan anggota-anggota badan dan otot sering berjalan tidak
seimbang. Bagi wanita mulai menunjukkan mekar-tubuh yang
membedakan dengan tubuh kanak-kanak. Dalam hal kecepatan
pertumbuhan, terutama nampak jelas pada usia 12-14 tahun; dimana
remaja putri bertumbuh demikian cepat meninggalkan pertumbuhan
remaja pria.
2.2 Pertumbuhan Fisik Remaja dengan Implikasinya terhadap
Pendidikan
Dalam batas-batas tertentu, proses pembelajaran dapat
diselenggarakan sedemikian rupa sehingga dapat membantu percepatan
pertumbuhan fisik subjek didik. Dalam proses pembelajaran itu dapat
diupayakan berbagai stimulus secara sistematis, antara lain:
a) Menjaga kesehatan badan.
Kebiasaan hidup sehat, bersih, dan olahraga secara teratur akan
dapat membantu menjaga kesehatan pertumbuhan tubuh. Namun, bila
ternyata masih juga terkena penyakit, haruslah segara diupayakan agar
lekas sembuh. Sebab kesehatan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
fisik.
b) Memberi makanan yang baik.
Makanan yang baik ialah makanan yang banyak mengandung gizi,
segar, sehat, dan tidak tercemar oleh kotoran atau penyakit. Baik buruknya
makanan akan menentukan pula pertumbuhan anak.
Implikasinya bagi pendidikan adalah perlunya memperhatikan
faktor berikut:
a) Menyediakan sarana dan prasarana
Faktor sarana dan prasarana ini jangan sampai menimbulkan
gangguan kesehatan pada anak. Misalnya ruangan kelas, tempat duduk
dan meja, dan sebagainya.
5. 13
b) Waktu istirahat
Istirahat sangat dibutuhkan untuk menghilangkan rasa lelah dan
mengumpulkan tenaga baru, istirahat yang cukup sangat diperlukan.
c) Diadakannya jam olahraga bagi siswa
Pelajaran olahraga sangat penting bagi pertumbuhan fisik anak
karena dengan olahraga yang dijadwalkan secara teratur oleh sekolah
berarti pertumbuhan fisik anak akan memperoleh stimulasi secara teratur
pula.
Permasalahan dalam pertumbuhan fisik sering disebabkan karena
perasaan dan pikiran mengenai fisiknya. Remaja yang banyak
perhatiannya terhadap kehidupan kolektif, perilakunya akan banyak
dipengaruhi oleh perilaku kelompoknya. Kelompok remaja dapat
terbentuk di sekolah seperti kelompok tim olahraga, tim kesenian,
pramuka, dan sebagainya. Kegiatan tersebut dapat memupuk pertumbuhan
fisik remaja. Namun kadang kala remaja juga dapat terjerumus dalam
suatu kelompok yang membuat mereka menjadi remaja yang tidak baik
menurut pandangan keluarga maupun masyarakat, biasanya kegiatan yang
bernilai negatif tersebut seperti ngebut, begadang, miras, dan semacamnya
yang mengganggu kesehatannya. Oleh karena itu, pengembangan program
kelompok remaja ke arah kegiatan yang bernilai positif oleh para guru di
sekolah merupakan upaya positif untuk membantu para remaja dalam
pertumbuhan fisik mereka.
Pengembangan kegiatan pramuka, penyelenggaraan senam
kesegaran jasmani, dan pembiasaan hidup bersih perlu diprogram sebagai
kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler di sekolah menengah.
Pembentukan kelompok atas bimbingan guru merupakan kegiatan yang
dapat membentuk mereka untuk belajar secara bertanggung jawab. Maka
pada saat pembentukan kelompok belajar atas bimbingan guru dan atau
orang tua, sesungguhnya mereka telah membentuk remaja untuk belajar
teratur dan bertanggung jawab. Di samping itu, baik guru maupun orang
tua perlu membantu remaja agar memahami keadaan fisik dan perubahan-
6. 13
perubahan yang dialami remaja, seperti memberikan pengarahan kepada
mereka berkaitan dengan pertumbuhan yang dialaminya.
2.3 Pengaruh Pertumbuhan Fisik terhadap Tingkah Laku
Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan perilaku
dan sikap.Keadaan ini seringkali menjadi sedikit parah karena sikap
orang-orang yang berbeda disekelilingnya dan sikapnya sendiri dalam
menanggapi perubahan fisik itu. Konsistendengan konsep dasar bahwa
individu merupakan satu kesatuan psikofisik yang tidak dapat dipisah-
pisahkan, maka pertumbuhan fisik mempunyai pengaruh terhadap
tingkahlaku. Dalam masa remaja, perubahan yang terjadi sangat mencolok
dan jelas sehingga dapat mengganggu keseimbangan yang sebelumnya
sudah terbentuk. Perilaku merekamendadak menjadi sulit diduga dan
seringkali agak melawan norma sosial yang berlaku.
Seberapa jauh perubahan pada masa remaja akan mempengaruhi
perilakusebagaian besar tergantung pada kemampuan dan kemauan anak
remaja untuk mengungkapkan keprihatinan dan kecemasannya kepada
orang lain sehingga dengan begitu ia dapat memperoleh pandangan baru
dan yang lebih baik. Dunbar dalam Hurlock (1992) menjelaskan, reaksi
efektif terhadap perubahan utama ditentukan olehkemampuan untuk
berkomunikasi. Karena berkomunikasi merupakan cara untuk mengatasi
kecemasan yang selalu disertai tekanan.
Perubahan pada masa remaja sering mempengaruhi sikap dan
perilakunya.Hurlock (1992) mengemukakan perubahan yang terjadi, yaitu:
1.Ingin menyendiri
2.Bosan
3.Inkoordinasi
4.Antagonis Sosial
5.Emosi yang meninggi
6.Hilangnya Kepercayaan Diri
7. 13
2.4 Fase-Fase Pertumbuhan Fisik
Pengelompokan remaja menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu :
1. Remaja awal, dengan rentang usia antara 11-13 tahun
2. Remaja pertengahan, dengan rentang usia antara 14-18 tahun
3. Remaja akhir, dengan rentang usia antara 19-24 tahun
Setiap tahapan usia di atas memiliki karakteristik masing-masing,
mulai dari perkembangan fisik, kogitif dan social-emosional. Uraian
tentang karakteristik tersebut akan kami uraian pada tulisan berikutnya.
Tahapan Perkembangan Remaja
1. Remaja awal (11-13 tahun)
A. Perkembangan fisik
Beberapa perkembangan fisik yang terjadi pada periode ini adalah
pertumbuhan rambut pada beberapa area tubuh, meningkatnya produksi
dan pengeluaran keringat serta minyak pada rambut dan kulit, kejadian ini
biasa juga disebut dengan istilah tanda-tanda pubertas pada seseorang.
Pada remaja perempuan, payudara mulai mengalami pembesaran
serta mulai mengalami menstruasi, sedangkan pada remaja laki-laki, alat
kelamin mulai mengalami pertumbuhan, mimpi basah serta perubahan
suara. Periode ini juga merupakan periode dimana berat badan dan tinggi
badan mengalami perkembangan yang luar biasa.
B. Perkembangan Kognitif
Pada tahapan ini, kemampuan berfikir mulai tumbuh dan pada
umumnya sudah mulai berfikir tentang masa depan meskipun dalam taraf
terbatas dan aspek moral selalu menjadi perhatian.
C. Perkembangan Sosial-Emosional
Remaja pada tahapan ini mulai berusaha menunjukkan identitas
dirinya, muncul perasaan canggung saat bertemu dengan seseorang,
konflik dengan orang tua meningkat, pengaruh teman sebaya sangat besar,
8. 13
memiliki perasaan bebas dan tidak mau diatur, memiliki kecenderungan
berperilaku kekanak-kanakan khususnya jika mereka mengalami stress,
sifat moodi meningkat, ketertarikan kepada lawan jenis juga meningkat.
2. Remaja pertengahan (14-18 tahun)
A. Perkembangan fisik
Pertumbuhan pubertas pada tahapan ini sudah sempurna, disisi lain
pertumbuhan fisik pada perempuan mulai melambat akan tetapi pada
remaja laki-laki terus berlanjut.
B. Perkembangan Kognitif
Kemampuan berfikir terus meningkat, sudah mulai mampu
menetapkan sebuah tujuan, tertarik pada hal-hal yang lebih rasional dan
mulai berfikir tentang makna sebuah kehidupan
C. Perkembangan Sosial-Emosional
Pada periode ini, remaja mulai melibatkan diri secara intens dalam
sebuah kegiatan yang ia senangi, mengalami perubahan dari harapan yang
tinggi tetapi dengan konsep diri yang kurang. Body Image terus berlanjut,
kecenderungan untuk jauh dari orang tua semakin meningkat dan semakin
ingin bebas dari orang tua, pengaruh teman sebaya juga masih sangat kuat,
issu popularitas bisa mejadi sangat penting dalam periode ini, perasaan
cinta dan gairah pada lawan jenis semakin meningkat.
3. Remaja akhir (19-24 tahun)
A. Perkembangan fisik
Pertumbuhan fisik pada remaja putri biasanya sudah mencapai
pada puncaknya atau sudah sempurna, sedangkan pada remaja putra,
masih terus berlanjut khususnya pada peningkatan berat, tinggi, massa otot
dan rambut pada tubuh.
B. Perkembangan Kognitif
Mereka sudah mulai memiliki kemampuan untuk memikirkan
sebuah ide mulai dari awal sampai akhir, kemampuan untuk menunda
9. 13
kepuasan atau kegembiraan, mulai peduli pada masa depan dan berpikir
rasional.
C. Perkembangan Sosial-Emosional
Identitas diri semakin kuat, termasuk identitas seksual, stabilitas
emosi dan kepedulian terhadap orang lain semakin meningkat, semakin
mandiri, hubungan antar teman sebaya tetap menjadi issu yang penting
dan hubungan dengan lawan jenis semakin serius.
2.5 Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan fisik remaja
adalah sebagai berikut:
a) Pengaruh keluarga
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor
lingkungan. Karena faktor keturunan, seorang anak dapat lebih tinggi atau
panjang daripada anak lainnya, jika ayah dan ibu atau kakeknya tinggi dan
panjang. Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya
perwujudan potensi keturunan yang dibawa anak. Pada setiap tahapan
usia, lingkungan lebih banyak pengaruhnya terhadap berat tubuh daripada
tinggi tubuh.
b) Pengaruh gizi
Anak-anak yang memperoleh gizi yang cukup biasanya akan lebih
tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai masa remaja dibanding
dengan mereka yang memperoleh gizi buruk. Lingkungan dapat
memberikan pengaruh bagi remaja sedemikian rupa, sehingga
menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan di masa
remaja.
c) Gangguan emosional
Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan mengalami
terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan membawa
akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar
10. 13
pituitari. Bila terjadi hal demikian, pertumbuhan awal remajanya akan
terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
d) Jenis kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak
perempuan, kecuali pada usia antara 12 dan 15 tahun. Anak perempuan
biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki.
Terjadi perbedaan berat dan tinggi tubuh ini karena bentuk tulang dan otot
pada anak laki-laki memang berbeda dari anak perempuan.
e) Status sosial ekonomi
Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status ekonomi
rendah, cenderung lebih kecil daripada anak yang berasal dari keluarga
yang status sosial ekonominya tinggi. Keluarga yang kaya akan dapat
memenuhi kebutuhan primer anak-anaknya. Sebaliknya, keluarga miskin
tidak akan dapat memenuhi sembilan kebutuhan primernya secara
memadai.
f) Kesehatan
Anak-anak sehat dan jarang sakit biasanya akan memiliki tubuh
yang lebih berat daripada anak yang sakit-sakitan. Kurangnya perawatan
kesehatan akan menyebabkan anak mudah terserang penyakit. Cara makan
yang salah dalam arti makan tanpa memerhatikan keseimbangan gizi dan
vitamin juga dapat menyebabkan tubuh menjadi sakit.
g) Pengaruh bentuk tubuh
Bentuk tubuh mesamorf, ektomorf, atau endomorf akan
memengaruhi besar kecilnya tubuh anak. Misalnya, anak yang bentuk
tubuhnya mesomorf akan lebih besar daripada yang endomorf atau
eksomorf, karena memang mereka lebih gemuk dan berat.
11. 13
BAGIAN III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan fisik remaja merupakan pertumbuhan yang paling
pesat. Remaja tidak hanya tumbuh dari segi ukuran (semakin tinggi atau
semakin besar), tetapi juga mengalami kemajuan secara fungsional,
terutama organ seksual atau “pubertas”.
Adapun perubahan-perubahan fisik yang penting dan terjadi pada
masa remaja meliputi; perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh,
ciri kelamin utama, ciri kelamin kedua.
Penyebab perubahan fisik pada remaja adalah adanya dua kelenjar
yang menjadi aktif bekerja dalam sistim endoktrin. Yaitu kelenjar pituitari
yang terletak di dasar otak mengeluarkan dua macam hormon yang erat
hubungannya dengan perubahan masa remaja. Kedua hormon itu adalah
hormon pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan ukuran
tubuh dan hormon gonadotropik atau sering disebut hormon yang
merangsang gonad agar mulai aktif bekerja.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja adalah
pengaruh keluarga, pengaruh gizi, gangguan emosional, jenis kelamin,
status sosial ekonomi, kesehatan, pengaruh bentuk tubuh, dan lingkungan.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja sering
memengaruhi sikap dan perilaku remaja itu sendiri, seperti ingin
menyendiri, bosan, inkoordinasi, antagonis sosial, emosi yang meninggi,
hilangnya kepercayaan diri, dan terlalu sederhana.
Upaya untuk pertumbuhan remaja meliputi memberi makanan yang
baik dan menjaga kesehatan badan. Kegiatan bernilai posotif seperti olah
raga, pramuka, dan seni dapat memupuk pertumbuhan fisik remaja, serta
pembentukan kelompok belajar. Implikasinya bagi pendidikan adalah
perlunya menyediakan sarana dan prasarana, waktu istirahat, dan
diadakannya jam olahraga bagi siswa.
12. 13
3.2 Saran
Dalam upaya untuk membantu percepatan pertumbuhan fisik
remaja, diharapkan adanya sarana dan prasarana yang mendukung, baik di
sekolah maupun di rumah. Selain itu diperlukan pengawasan yang lebih
terhadap seorang remaja agar tidak terjadi penyimpangan perilaku pada
mereka dan perlunya pengarahan tentang pertumbuhan remaja dari orang
tua dan pihak sekolah.
13. 13
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, H. B. 1991. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Terjemahan Iswidayanti, dkk. Jakarta: Erlangga.
Mappiare, A. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Sudjimat, Dwi Agus (Ed.). 2012. Bahan Ajar Perkembangan Peserta Didik: untuk
kalangan sendiri. Malang: Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.
Woolfolk, Anita. 2008 Educational Psychology: Active Learning Edition.
Terjemahan oleh Helly Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto.
2009. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.