Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan manusia yang terdiri dari 3 aspek yaitu perkembangan fisik, kognitif, dan sosial-emosional. Perkembangan fisik meliputi perkembangan anatomi dan psikomotorik seperti berjalan dan bermain. Perkembangan kognitif meliputi kemampuan berkomunikasi, berpikir, dan perkembangan moral. Sedangkan perkembangan sosial-emosional meliputi interaksi sosial, emosi, dan ke
8. Berjalan dan memegang benda
Keterampilan berjalan diawali dgn
gerakan2 psikomotor
dasar(locomosion) yg harus
dikuasai selama satu thn pertama
didlm kehidupanya.
9. Bermain dan bekerja
Dengan menguasai keterampilan
berjalan tadi,maka anak bergerak
sepanjang hari bermain spt tanpa
mengenal lelah
Proses prkembangan motorik
Disamping faktor2 hereditas,faktor2
lingkungan
alamiah,sosial,kultural,nutrisi, gizi dan
latihan yg sangat berpengaruh trhdp
proses perkembangan fisik dan prilaku
psikomotorik.
10. Bermain dan bekerja
Dengan menguasai keterampilan
berjalan tadi,maka anak bergerak
sepanjang hari bermain spt tanpa
mengenal lelah
Proses prkembangan motorik
Disamping faktor2 hereditas,faktor2
lingkungan
alamiah,sosial,kultural,nutrisi, gizi dan
latihan yg sangat berpengaruh trhdp
proses perkembangan fisik dan prilaku
psikomotorik.
12. Perubahan kemampuan mental
spt: belajar,brfikir,menalar dan
bahasa;tahap perkembanagan ini
sbg tahapan operasi formal
(tahapan dmn seseorang sdh
mampu berfikir secara
abstrak),(piaget)
13. Perkembangan prilaku sosial
Seorang individu menyadari bahwa diluar
dirinya itu ada orang lain maka,harus
belajar beradptasi dan bersosialisasi guna
mengembangkan prilaku sosialnya dgn
baik.
Perkembangan moralitas
Moral Nex
14.
15. Masa kanak2 (sampai 7thn)
Sikap keagamaan reseptif meskipun banyak
bertanya;
pandangan ke-Tuhan-an yang
anthropormorph (dipersonifikasikafi)
penghayatan secara rohaniah masih
superficial (belum mendalam) meskipun
mereka telah melakukan atau partisipasi
dalam berbagai kegiatan ritual;
penghayatan secara rohaniah masih
superficial (belum mendalam) meskipun
mereka telah melakukan atau partisipasi
dalam berbagai kegiatan ritual;
16. sikap keagamaan bersifat reseptif tetapi
disertai pengertian
pandangan dan paham ke-Tuhan-an
diterangkan secara rasional berdasarkan
kaidah-kaidah logika yang bersumber pada
indikator alam semesta sebagai manifestasi
dan eksistensi dan keagungan-Nya;
penghayatan secara rohaniah makin
mendalam, melaksanakan kegiatan ritual
diterima sebagai keharusan moral.
17. sikap negatif (meskipun tidak selalu terang-
terangan) disebabkan alam pikirannya yang
kritis melihat kenyataan orang-orang ber
agama secara hypocrit (pura-pura) yang
pengakuan dan ucapannya tidak selalu
selaras dengan perbuatannya;
penghayatan rohaniahnya kembali tenang
setelah melalui proses identifikasi dapat
membedakan antara agama sebagai doktrin
atau ajaran dan manusia penganutnya, yang
baik (saleh) dan yang tidak, juga memahami
bahwa terdapat berbagai aliran paham dan
jenis keagamaan yang penuh toleransi
seyogianya diterima sebagai kenyataan
dunia ini.
18. Fungsi konatif atau motivasi itu merupakan
faktor penggerak perilaku manusia yang
bersumber terutama pada kebutuhan-
kebutuhan dasarnya (basic needs)
Jenis-jenis kebutuhan manusia itu
berkembang mulai dari sifat yang alami
(misalnya, kebutuhan dasar biologis)
sampai kepada yang bersifat dipelajari
sebagai pengalaman interaksi dengan
lingkungannya.
19. Emosi itu dapat didefinisikan sebagai suatu
suasana yang kompleks ( a complex feeling state)
dan getaran jiwa (a strid up state) yang menyertai
atau muncul sebelum /sesudah terjadinya perilaku.
Aspek emosional dari suatu perilaku dan peristiwa
psikologis , pada umumnya, selalu melibatkan tiga
variabel, yaitu rangsangan yang menimbulkan
emosi (the stimulus variable), perubahan-perubahan
fisiologis, yang terjadi bila mengalami emosi (the
organismic variable), dan pola sambutan ekspresi
atau terjadinya pengalaman emosional itu (the
response variable).
20. Bahwa periodisasi perkembangan tidak
terbatas pada pengertian pertumbuhan,
melainkan di dalamnya juga terkandung
tahap / periodisasi yang ke3,yaitu: Aspek
perkembangan Perilaku Sosial, Moralitas
dan Keagamaan.
Perkembangan berlangsung secara terus-
menerus, sehingga perkembangan itu
bergerak secara berangsur-angsur tetapi
pasti, melalui suatu tahap ke tahap
berikutnya, dari masa pembuahan sampai
dengan kematian.