Makalah ini membahas tentang perkembangan individu, meliputi konsep psikologi perkembangan, hakikat perkembangan, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Perkembangan merupakan proses perubahan secara berkesinambungan dari masa konsepsi hingga meninggal dunia yang terdiri atas pertumbuhan, kematangan, dan belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain genetika, lingkungan dalam dan luar.
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk memenuhi tugas pertama mata kuliah perkembangan individu. Selain itu, Makalah ini
digunakan untuk mengetahui perkembangan perkembangan,prinsip perkembangan,hakikat
perkembangan,memahami konsep awal dari psikologi perkembangan dan membuat
Mahasiswa memahami,mengembangkan,memperluas,dan memperdalam pengetahuan tentang
psikologi perkembangan.
B. TUJUAN
1. Memberikan,mengukur,dan menerangkan perubahan dalam tingkah laku serta
kemampuan yang sedang berkembang sesuai dengan tingkat umur dan yang mempunyai
ciri-ciri universal,dalam arti berlaku bagi anak-anak dimana saja dan dalam lingkungan
sosial-budaya dimana saja
2. Mahasiswa mempelajari perbedaan-perbedaan yang bersifat pribadi pada tahapan atau
masa perkembangan tertentukan
3. Mahasiswa mempelajari tingkah laku anak pada lingkungan tertentu yang menimbulkan
reaksi yang berbeda
4. Mahasiswa Mempelajari penyimpangan dari tingkah laku yang dialami sese,sepe
kenakalan-kenakalan,kelainan-kelainan dalam fungsionalita inteleknya dan lain-lain
C. MANFAAT
• Mahasiswa dapat mengetahui Pengetahuan tentang perkembangan dapat memberikan
harapan yang realistis terhadap anak dan remaja
3. • Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengetahuan tentang perkembanga yang dapat
membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaiatan dengan arti dan sumber
pola berfikir,perasaan dan tingkah laku anak
• Mahasiswa dapat mengetahui Pengetahuan tentang perkembangan dapat membantu
mahasiswa mengenal kapan perkembangan normal yang sesungguhnya dimulai.
• Mahasiswa mempelajari studi perkembangan untuk dapat membantu kita memahami
diri sendiri
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep psikologi
Berdasarkan pendapat beberapa ahli,psikologi perkembangan itu dapat diartikan sebagai
berikut
1. Psikologi perkembanganmerupakan cabang dari psikologi yang mempelajari proses
perkembangan individu,baik sebelum maupun setelah kelahiran berikut kematangan
prilaku(J.P Chaplin,1979)
2. Psikologi perkembangan merupakan cabang psikologi yang mempelajari perubahan
tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan individu dari mulai
masa konsepsi sampai mati (Ross Vasta,dkk.,1992)
Kedua pendapat diatas menunjukkan bahwa psikologi perkembangan merupakan salah
satu bidang psikologi yang memfokuskan kajian atau pembahasannya mengenai
perubahan tingkah laku dan proses perkembangan dari masa konsepsi (pra-natal) sampai
mati.
4. • Psikologi perkembangan sebagai cabang ilmu psikologi menalaah dan mempelajari
berbagai perubahan intraindividual dan perubahan interindividual yang terjadi di
dalam intraindividual.
Hakikat perkembangan :
Istilah perkembangan (development) dalam psikologi merupakan sebuah konsep yang
cukup rumit dan kompleks di dalamnya terkandung banyak dimensi oleh sebab itu, untuk
dapat memahami konsep perkembangan, perlu terlebih dahulu memahami beberapa
konsep lain yang terkandung di dalamnya,diantaranya:
• Perkembangan(development)
perkembangan tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin
membesar,melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang
berlangsung secara terus menerus dan bersifat tetap dari fungsi jasmaniah dan rohaniah
yang dimiliki individu menuju ketahap kematangan melalui
pertumbuhan,pematangan,dan belajar.
Istilah perkembangan lebih menunjukan pada kemajuan mental atau perkembangan
rokhani yang melaju terus sampai akhir khayat.
Perkembangan menghasilkan bentuk bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru yang
berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ketahap yang lebih tinggi. Perkembangan
itu bergerak secara berangsur-angsur tetapi pasti, melalui suatu bentuk atau tahap ke
bentuk atau tahap berikutnya,yang kian hari bertambah maju,mulai dari masa pembuahan
dan berakhir sampai kematian
Seringkali,pola perubahan itu mirip kurva berbentuk lonceng pada awalnya naik dengan
tiba-tiba,mendatar selama usia pertengahan, dan turun secara perlahan atau mendadak
pada usia lanjut. Perlu dicatat bahwa pola ini tidak pernah berbentuk satu garis lurus
walaupun dapat terjadi periode stabil yang singkat atau berkepanjangan dalam
perkembangan kemampuan yang berbeda.
Dari kurva tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan sejak masa konsepsi sampai
meninggal dunia tidak pernah statis melainkan senantiasa mengalami perubahan-
perubahan yang bersifat progresif dan berkesinambungan. Selama masa kanak-kanak
sampai menginjak remaja Misalnya, ia mengalami perkembangan dalam struktur fisik dan
5. mental, jasmani,dan rohani sebagai ciri-ciri dalam memasuki jenjang kedewasaan.
Demikian seterusnya, perubahan-perubahan diri individu itu terus berlangsung tanpa
henti,meski perkembangannya semakin hari semakin pelan, setelah ia mencapai titik
puncaknya. Ini berarti dalam konsep perkembangan juga tercakup makna pembusukan
sampai kematian.
• Pertumbuhan
Dalam konsep perkembangan juga terkandung pertumbuhan. Pertumbuhan sebenarnya
sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi,sehingga pengertiannya lebih bersifat
biologis. C.P Chaplin (2002),mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau
kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau dari organisme sebagai suatu
keseluruhan. Menurut A.E Sinolungan,(1997),pertumbuhan menunjuk pada perubahan
kuantitatif, yaitu dapat dihitung atau diuukur, seperti panjang atau berat tubuh.
Sedangkan,Ahmad Thonthowi 1993,mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan dasar
yang meningkat dalam ukuran(size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan
(multiplication) sel-sel.
istilah pertumbuhan lebih cenderung menunjuk pada kemajuan fisik atau perumbuhan
tubuh yang melaju sampai pada suatu titik optimum dan kemudian menurun menuju
keruntuhannya.
• Kematangan
kematangan merupakan suatu potensi yang dibawa individu sejak lahir,timbul dan
bersatu dengan pembawaannya serta turut mengatur pola perkembangan tingkah laku
individu.Meskipun demikian, kematangan tidak dapat dikategorikan sebagai faktor
keturunan atau pembawaan, karena kematangan ini merupakan suatu sifat tersendiri yang
umum dimiliki oleh setiap individu dalam bentuk dan masa tertentu.
Kematangan mula-mula merupakan hasil dari adanya perubahan-perubahan tertentu dan
penyesuaian struktur pada diri individu,seperti adanya kematangan jaringan-jaringan
tubuh,saraf dan kelenjar-kelenjar yang disebut dengan kematangan-kematangan biologis.
Kematangan terjadi pula aspek-aspek psikis yang meliputi keadaan
berfikir,rasa,kemauan,dan lain-lain,serta kematangan pada aspek psikis ini diperlukan
adanya latihan-latihan tertentu. Misalnya,seorang anak baru berusia 5 tahun dianggap
masih belum matang untuk menangkap masalah-masalah yang bersifat abstrak, karena
6. ituanak yang bersangkutan belum bisa diberikan matematika dan angka-angka. Pada usia
sekitar empat bulan, seorang anak belum matang didudukkan,karena erdasarkan
pernelitian bahwakemampuan leher dan kepalanya belum mampu untuk tegak. Usaha
pemaksaan terhadap kecepatan tibanya masa kematangan yang terlalu awal akan
mengakibatkan kerusakan atau kegagalan dalam perkembangan tingkah laku individu
yang bersangkutan.
• Perubahan
Perkembangan mengandung perubahan, tetapi bukan berarti setiap perubahan bermakna
perkembangan. Perubahan itu tidak pula mempengaruhi proses perkembangan seseorang
dengan cara yang sama. Perubahan-perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk
memungkinkan orang menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana dia hidup. Untuk
mencapai tujuan ini,maka realisasi diri atau yang biasanya disebut “aktualisasi
diri”merupakan faktor yang sangat penting. Tujuan ini dapat dianggap sebagai suatu
dorongan untuk melakukan sesuatu yang tepat, untuk menjadi manusia seperti yang
diinginkan baik secara fisik maupun psikis. Secara garis besarnya,perubahan-perubahan
yang terjadi dalam perkembangan itu dapat dibagi ke dalam empat bentuk yaitu:
1. Perubahan dalam ukuran besarnya
Perubahan-perubahan dalam bentuk dan ukuran ini terlihat dalam pertumbuhan jasmani dan
perkembangan mental seseorang setiap tahun seorang anak tumbuh menjadi dewasa.
Tinggi,dan berat badannya bertambah,kecuali jika keadaan yang tidak normal
mempengaruhinya, maka akan terjadi berbagai penyimpangan dalam pertumbuhannya.
Perkembangan mental pun akan menunjukan, seperti terlihat pada semakin meningkat dan
bertambahnya perbendaharaan kosakata, kemampuan dalam berfikir
mengingat,mengecap,dan menggunakan sesuatu yang berlangsung selama masa
perkembangaanya dari tahun ke tahun.
2. Perubahan dalam proporsi
Anak bukanlah manusia dewasa dalam bentuk kecil, melainkan keseluruhan tubuhnya
menunjukan proporsi-proporsi yang berbeda dengan orang dewasa. Perubahan-perubahan
proporsi juga tampak dalam perkembangan mental. Pada anak-anak imajinasinya sangat
bercorak atau diwarnai fantastik, sangat jauh dari kenyataan. Secara berangsur-angsur dan
7. bertahap, Unsur-unsur fantastik itu mulai menjurus kearah yang lebih realistik. Perubahan
juga terjadi pada minat dalam diri anak. Mula-mula minat tertuju pada dirinya sendiri dan
mainannya. Seara berangsur-angsurminat anak mulai beralih ke anak lain atau teman-
temannya serta kepada aktivitas kelompok anak usia sebayanya. Kemudian dalam usia
dewasa, minat dan perhatiannya mulai tertuju kepada anggota kelompok anak remaja yang
berlainan jenis keada pakaian dan sebagainya.
3. Hilangnya bentuk atau ciri-ciri lama
Diantaranya ciri ciri fisik, terlihat secara berangsur hilangnya kelenjar kanak-kanak (thymus
gland) yang terletak di leher, kelenjar pineal pada otak, reflek-reflek tertentu,rambut,
gigi,dengan hilangnyagigi anak-anak sementara itu, ciri-ciri mental diantaranya terlihat dalam
perkembangan bicaranya, impuls-impuls gerakan yang kekanak-kanakan sebelum berfikir,
bentuk-bentuk gerakan bayi seperti merangkak,merambat,perkembangan perlihatan yang
semakin tajam atau penginderaan lainnya, terutama yang berkaitan dengan rasa dan bau atau
penciuman.
4. Timbul atau lahirnya bentuk atau ciri-ciri baru
Dengan menghilangnya bentuk dan ciri-ciri lama yang tidak berguna lagi, maka timbulah
ciri-ciri dan bentuk-bentuk perubahan fisik dan mental yang baru. Beberapa perubahan itu
terjadi antara lain melalui belajar. Tetapi,kebanyakan dari perubahan itu merupakan hasil
proses kematangan yang pada saat lahir belum sepenuhnya berkembang. Diantara ciri dan
bentuk pertumbuhan fis yang sangat penting adalah tumbuhnya gigi pertama dan kedua yang
terlihat jelas pada masa kanak-kanak memasuki remaja. Sedangkan ciri dan bentuk
perkembangan mental ialah tumbuhnya rasa ingin,khususnya yang berkenaan dengan
masalah-masalah seks,desakan/dorongan seks,pengetahuandan nilai-nilai
moral,keyakinan/kepercayaan agama,bentuk-bentuk bahasa yang berbeda.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan
1. Faktor Hereditas (Genetika)
Totalitas karakteristik individu yang diwariskan oleh orang tua kepada anak atau segala
potensi (baik fisik maupun psikis) yang dimiliki individu sejak masa konsepsi pewarisan dari
pihak orang tua melalui gen-gen.
2. Faktor lingkungan
8. Lingkungan adalah segala akan lahir sebagai bayi yang sehat. yang mengelilingi
individu didalam hidupnya, baik dalam bentuk lingkungan pisik seperti orang tuanya,
rumahnya, kawan-kawannya bermain, masyarakat sekitanya maupun dalam bentuk
lingkunganpsikologis seperti misalnya perasaan-perasaan yang dialaminya, cita-citanya,
persoalan-persoalan yang dihadapinya dan sebagainya. Sejak lahir, malahan sejak didalam
kandungan, seorang individu selalu dipengaruhi oleh lingkungannya. Jika dilihat dari segi
bentuk, maka lingkungan manusia itu pada pokoknya terdiri atas dua golongan yaitu:
lingkungan dalam (linner environment) dan lingkungan luar ( outer environment).
1) Lingkunagn dalam (innerenvironment)
Lingkunagn dalam adalah hal-hal yang pada mulanya berasal dari luar individu, yang
kemudian masuk kedalam tubuh dan bersatu dengan sel-sel tubuh individu seperti makanan,
minuman, udara dan sebagainya, merupakan lingkungan dalam individu. Hormon-hormon
serta berbagai cairan tubuh yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar tubuh merupakan
lingkungan dalam. Adapun hal-hal yang termasuk kapada lingkungan dalam itu memberikan
rangsangan kepada individu, mempengaruhi kegiatan dan perkembangannya. Individu akan
merasa lapar atau dingin bila persediaan makan dalam tubuh berkurang, merasa sesak nafas
bila zat pembakar berkurang.
2) Lingkungan luar (outer environment)
Lingkungan luar adalah segala sesuatu yang merangsang dan melibatkan individu yang
berasal dari luar, lingkungan luar individu mungkin berada jauh dari individu, asal
memberikan rangsangan dan menyebabkan individu terlibat kedalamnya. Adapun yang
termasuk lingkungan luar itu terdiri dari:
a. Lingkunagn alam ( physical environment)
Lingkungan alam adalah segala sesuatu disekitar individu yang berupa benda-benda
alam atau fisik yang termasuk kepada lingkunagn alam semesta alam semesta alam antara
lain: makanan, tumbuh-tumbuhan, binatang, iklim, minuman, pakaian peralatan dan
sebagainya.
b. Lingkungan sosial
Manusia sebagai makhluk sosial, mempunyai kemampuan untuk hidup dan berinteraksi
bersama manusia lainnya. Individu selalu membutuhkan orang lain. Individu tidak bisa hidup
dengan sempurna tanpa berinteraksi dengan individu yang lainnya. Interaksi individu dengan
individu lainnya merupakan lingkungan sosial yang banyak berpengaruh terhadap
perkembangan dan kepribadian seseorang.
c. Lingkungan budaya
9. Kebudayaan yaitu segala sesuatu ciptaan manusia sebagai usaha untuk mempertahankan
hidupnya, misalnya: ilmu pengetahuan, peranturan-peraturan, bahasa seni, olah raga dan
sebagainya. Kebudayaan merupakan lingkungan bagi individu dan mempengaruhi tingkah
laku seseorang. Individu selalu hidup dan dibesarkan dalam suasana kebudayaan tertentu.
Anak sangat sensitif dalam menerima prangsang-perangsang kebudayaan, lingkungan
kebudayaan dimana anak dibesarkan akan mewarnai tingkah laku atau perkembangan anak
itu.
d. Lingkungan sprirituil
Sebagai makhluk hidup, manusia juga membutuhkan lingkungan spirirituil tertentu,
sesuai dengan jenis agama dan kepercayaan yang dianut oleh keluarganya dan atau
masyarakat disekitarnya.
Prinsip-prinsip perkembangan:
1. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (NEVER ENDING
PROCESS)
Manusia secara terus menerus berkembang atau berubah dipengaruhi oleh
pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya. Perkembangan berlangsung secara terus
menerus sejak masa konsepsi sampai mencapai kematangan atau masa tua.
2. Semua Aspek perkembangan saling mempengaruhi
Setiap aspek perkembangan individu,baik fisik,emosi,itelegensi maupun sosial, satu
sama lainnya salingmempengaruhi. Terdapat hubungan atau korelasi yang positif
diantara aspek tersebut. Apabila seorang anak dalam pertumbuhan fisiknya
mengalami gangguan (sering sakit-sakitan), maka dia akan mengalami kemandegan
dalam perkembangan aspek lainnya, seperti kecerdasannya kurang berkembang dan
mengalami kelabilan emosional.
3. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu
Perkembanganterjadi secara teratur dan mengikuti pola atau arah tertentu. Setiap
tahap perkembangan merupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya. Contoh:
untuk anak berjalan sebelumnya harus dapat berdiri terlebih dahulu
4. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan
Perkembangan fisik dan mental mencapai kematengan dalam tempo yang berbeda
misal:otak mencapai bentuk dan ukuran yang sempurna umur 6-8 tahun;(b)
10. tangan,kaki dan hidung mencapai perkembangan yang maksimum pada masa remaja
dan (c) imjinasi kreatif berkembang dengan cepat pada masa kanak-kanak dan
mencapai puncaknya pada masa remaja
5. Setiap Fase perkembangan mempunyai ciri khas
Prinsip ini dijelaskan dengan contoh sebagai berikut: (a) sampai usia dua tahun, anak
memusatkan untuk mengenal lingkungannya, menguasai gerak-gerik fisik dan belajar
berbicara;(b) Pada usia tiga sampai enam tahun,perkembangan dipusatkan untuk
menjadi manusia sosial (belajar bergaul dengan orang lain).
6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan/fase perkembangan
Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang
individu akan mengalami fase-fase perkembangan: bayi,kanak-
kanak,anak,remaja,dewasa,
Dan masa tua.
SIFAT SIFAT PERKEMBANGAN
Perkembangan fisik
a. Pada tahun pertama pertumbuhan fisik sangat cepat sedangkan tahun kedua mulai
mengendur
b. Pola perkembangan bayi pria dan wanita sama
c. Tinggi badan secara proposional lebih lambat dari pertumbuhan berat badan selama
tahun pertama dan lebih cepat pada tahun kedua
d. Dari gigi 20 gigi seri, kira-kira 16 telah tumbuh selama masa bayi berakhir. Gigi
pertama muncul kira-kira pada usia 6-8 bulan. Gigi seri bawah muncul terlebih dahulu
kemudian menyusul tumbuhnya gigi seri bagian atas. Pada umur satu tahun, rata-rata
bayi mempunyai 4 sampai 6 gigi,dan pada umur dua tahun 16 gigi.
e. Pertumbuhan otak tampak dengan bertambah besarnya ukuran tengkorak kepala.
Diperkirakan seperempat (1/4) dari berat otak orang dewasa dicapai pada usia
sembilan bulan dan tiga perempat (3/4) pada akhir tahun kedua
f. Organ keindraan berkembang dengan cepat selama masa byi dan sanggup berfungsi
dengan memuaskan sejak bulan-bulan pertama dari kehidupan.
g. Fungsi-fungsi fisologis. Masa bayi merupakan masa dimana dasar pembinaan pola-
pola fisiologis seperti makan,tidur,dan buang air harus terbentuk.
11. h. Perkembangan penguasaan otot-otot. Perkembangan penguasaan otot-otot mengikuti
pola yang jelas dan dapat diduga yang ditentukan oleh hukum arah pengembangan.
Perkembangan motorik sangat penting bagi perkembangan aspek-aspek lainnya.
Perkembangan inteligensi
Perkembangan kemampuan motorik (berjalan) pada anak yang cerdas dimulai pada
usia 12 bulan,anak yang sedang pada usia 15 bulan, yang moron 22 bulan,dan yang
idiot 30 bulan. Dalam perkembangan bahasa (berbicara),anak yang cerdas mulai
berbicara pada usia 16 bulan,moron 34 bulan,dan idiot 51bulan. Menurut piaget, usia
bayi ini berada pada periode sensorimotor. Bayi mengenal obyek-obyek yang berada
di lingkungan melalui sistem pengindraan (seperti penglihatan dan pendengaran) dan
gerakan motoriknya (refleks,seperti mengeyot dan menggerakkan kepala ke arah
sumber rangsang). Meskipun ketika dilahirkan seorang bayi sangat bergantung dan
tiak berdaya, tetapi sebagian alat-alat indranya sudah langsung bisa berfungsi,seperti
gerakan mengenyot dan menghisap puting ibunya. Perkembangan kognitif pada usia
ini ditandai pula oleh kemampuan: (1) mengembangkan imitasi, memori,dan
berpikir,(2)mempresepsi ketajaman obyek, yaitu obyek-obyek itu akan tetap ada
meskipun tidak ada lagi dalam lapangan persepsinya,dan (3) bergerak dari kegiatan
bersifat refleks ke aktivitas yang mengarah kepada tujuan
Perkembangan emosi
a. Usia 0,0-8 minggu
Kehidupan bayi sangat dikuasai oleh emosi(impulsif). Emosi anak sangat berkaitan
dengan perasaan indrawi (fisik),dengn kualitas perasaan: senang(like) dan tidak
senang(dislike). Misal :bayi senyum atau tidur pulas kalau merasa kenyang,hangat
dan nyaman.
b. Usia 8 minggu- 1 tahun
Psikis sudah berkembang. Anak merasa senang (tersenyum) apabila melihat mainan
yang digantungkan di depan matanya, atau melihat mainan yang telah dikenalnya.
Tidak merasa senang bila ada hal asing. Pada fase ini anak mengalami diferensiasi
12. (penguraian), yaitu dari perasaan senang dan tidak senang jasmaniah menjadi
perasaan-perasaan senang tidak senang,marah,jengkel,terkejut,dan takut
c. Usia 1 tahun-3 tahun
1. Emosi sudah mulai terarah pada sesuatu
2. Sejajar dengan perkembangan bahasa yang sudah di mulai pada usia 2 tahun
maka anak dapat menyatakan perasaannya dengan menggunakan bahasa
3. Sifat-sifat perasaan pada anak fase ini
a. Labil, artinya mudah kembali berubah (sebentar menangis kemudian
tertawa)
b. Mudah “tersulut” (dipengaruhi) tetapi tidak brtahan lama dan sifatnya
dangkal
Perkembangan bahasa
Ada tiga bentuk prabahasa yang normal muncul dalam pola perkembangan bahasa,
yakni menangis,mengonceh,dan isyarat. Menangis adalahlebih penting karena
merupakan dasar bagi perkembangan bahasa yang sebenarnya. Isyarat dipakai bayi
sebagai pengganti bahasa, sedangkan pada anak yang lebih tua atau dewasa, isyarat
dipakai sebagai pelengkap dewasa. Karena bahasa dipelajari melalui proses meniru
maka bayi perlu memperoleh model atau contoh yang baik supaya dapat meniru kata-
kata yang baik
Perkembangan bermain
Bermain atau setiap kegiatan yang menimbulkan kesenangan dimulai pada masa bayi.
Bermain pada masa ini terutama terdiri dari gejala-gejala gerakan motorik yang tidak
menentu dan perangsangan organ-organ keindraan
Permainan pada masa bayi bersifat bebas dan spontan yang ditandai dengan tidak
adanya aturan-aturan dan lebih bersifat bermain sendiri
Perkembangan pengertian
Bayi memulai hidupnya dengan tidak mempunyai pengertian tentang apa yang ada di
lingkungannya. Dia memperoleh pengertian tentang apa yang diamatinya. Dia
memperoleh pengertian tentang apa yang diamatinya melalui kematangan belajar.
Pada awal tahun pertama, tingkah laku bayi menunjukan bahwa ia menafsirkan hal
13. hal yang baru berdasarkan yang lama. Setelah mencapai usia dua tahun, ia telah
mampu membuat kesimpulan sederhana berdasarkan pengalaman-pengalaman serupa
yang dilihat ada hubungannya. Pengertian pertama bagi bayi tentang objek diperoleh
melaui penjelasan sensorinya (pengindraannya) ; melihat,meraba,mencium,dan
mengecap
Perkembangan kepribadian
Pada masa ini masih berkembang sikap egosentris (aku dipusat). Ini berarti bahwa
anak memandang segala sesuatu dilihat dari sudut pandang sendiri,dan ditunjukan
untuk kepentingan dirinya sendiri,dan ditunjukan untuk kepentingan dirinya sendiri.
Dia hanya mementingkn dirinya sendiri, tidak menghiraukan kepentingan orang lain.
Ia adalah raja(ratu) kecil yang hanya memerintah dunia sekitarnya.
Sikap egosentris ini mempengaruhi sikap sosialnya,seperti: (a) semua orang harus
melayani dirinya, (b) pada kehendaknya,dan (c) segala sesuatu yang dikehendakinya.
Perkembangan moral
Seorang anak yang dilahirkan belum memiliki pengertian memiliki pengertian tentang
apa yang baik atau tidak baik. Pada masa ini anak hampir semuanya didominasi oleh
dorongan naluriah belaka (impuls). Oleh karena itu, tingkah laku anak belum bisa
dinilai sebagai tingkah laku bermoral atau tidak bermoral. Umpamanya,kalau seorang
anak merebut mainan anak yang lain maka perbuatan ini belum dapat dinilai sebagai
perbuatan yang tidak bermoral atau tidak baik
Perkembangan kesadaran beragama
Menurut Arnold Gessel, anak pada usia bayi sudah mempunyai perasaan ketuhanan.
Perasaan ini sangat memegang peranan penting dalam pribadi anak. Perasaan
ketuhanan pada usia ini merupakan fundamen bagi pengembangan kognisi,emosi,dan
bahasa anak maka untuk membantu perkembangan kesadaran beragamanya, orang tua
sebagai lingkungan pertama bagi anak seyogya melakukan hal berikut
1. Mengenalkan konsep-konsep atau nilai-nilai agama kepada anak melalui bahasa
2. Memperlakukan anak penuh dengan kasih sayang
3. Memberikan contoh yang baik dalam mengamalkan agama
14. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia adalah makhluk hidup yang selalu mengalami perubahan dari waktu ke
waktu. Dari Bayi,Balita,Anak-anak,remaja,dewasa,dan masa tua. Psikologi
perkembangan mempelajari dalam perkembangan yang mencakup seluruh rentang
kehidupan dari pembuahan sampai akhir hayat. Sebelum mempelajari psikologi
perkembangan terlebih dahulu memahami Hakikat perkembangan yang ada empat
yaitu perkembangan itu sendiri, pertumbuhan,kematangan,dan perubahan. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan yaitu faktor hereditas dan faktor
lingkungan seta faktor kematangan.Prinsip perkembangan:Perkembangan merupakan
proses yang tidak pernah berhenti,Semua aspek saling mempengaruhi,Perkembangan
mengikuti pola dan arah tertentu,perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan.
Sifat-sifat yang menyertai dalam perkembangan ada sembilan yaitu:Perkembangan
fisik, Perkembangan itelegensi,perkembangan emosi,perkembangan
bahasa,perkembangan bermain,perkembangan pengertian,perkembang-
An kepribadian, Perkembangan moral,dan perkembangan kesadaran beragama.
B. Saran
Hnedaknya makalah ini bisa dijadikan tambahan referensi untuk mempelajari tentang
psikologi perkembangan