4. BAB III Pasal 6
Pemerintah berkewajiban melakukan
pembinaan, pelayanan, dan perlindungan
dengan menyediakan layanan administrasi,
bimbingan ibadah haji, akomodasi,
transportasi, pelayanan kesehatan,
keamanan, dan hal lain yang diperlukan
oleh jemaah haji
4
DASAR HUKUM : UU Nomor 13 Tahun 2008
(tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji)
5. Pada BAB VIII Pasal 31 (Tentang Kesehatan)
Pembinaan dan pelayanan kesehatan
ibadah haji, baik pada saat persiapan
maupun pelaksanaan penyelenggaraan
ibadah haji, dilakukan oleh menteri yang
ruang lingkup tugas dan tanggung
jawabnya di bidang kesehatan
5
DASAR HUKUM : UU Nomor 13 Tahun 2008
(tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji)
6. UU Nomor 36 Tahun 2009
(tentang Kesehatan)
Bab VI, Bagian ke-4 Pasal 62
(tentang Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan
Penyakit)
Peningkatan Kesehatan merupakan segala
bentuk upaya kesehatan yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan atau
masyarakat untuk mengoptimalkan kesehatan
melalui kegiatan penyuluhan, penyebarluasan
informasi, atau kegiatan lain untuk menunjang
tercapainya hidup sehat
7. Pembinaan Kesehatan Jemaah Haji
Pembinaan Kesehatan jemaah haji merupakan
upaya kegiatan yang meliputi kegiatan
penyuluhan, bimbingan manasik kesehatan haji,
penyebar luasan informasi atau kegiatan lain
untuk menunjang tercapainya hidup sehat yang
diselenggarakan sejak jemaah mendaftar
sampai 14 hari setelah kepulangan dari Arab
Saudi, yang diselenggarakan oleh petugas
kesehatan Puskesmas, Rumah Sakit, Dinas
Kesehatan, bersama KUA, KBIH dan LSM secara
terpadu dan menyeluruh (paripurna)
8. Penyelenggaraan Kesehatan Haji :
Rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan haji
meliputi pemeriksaan kesehatan, bimbingan
dan penyuluhan kesehatan haji, pelayanan
kesehatan, imunisasi, surveilans, SKD respon
KLB, Penanggulangan KLB dan musibah massal,
kesehatan lingkungan dan manajemen
penyelenggaraan kesehatan haji
8
DASAR HUKUM : Kepmenkes 442 tahun 2009
9. Indikator
(Kepmenkes 442 tahun 2009, RPJMN, Renstra Kemenkes)
• Indikator Utama (Input)
Persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan
pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jemaah
haji sesuai standar
• Indikator Antara (Proses)
Rekrutmen dan Pelatihan Petugas Kesehatan Haji
30 % petugas PPIH (non kloter) pernah menjadi
petugas kesehatan haji
30 % petugas TKHI (kloter) berasal dari daerah asal
jemaah haji
9
10. STATUS KESEHATAN JEMAAH HAJI
Dibedakan menjadi 4 Kategori :
1. MANDIRI
2. OBSERVASI
3. PENGAWASAN
4. TUNDA
11. 11
KATEGORI PENILAIAN STATUS KESEHATAN
(ditentukan dari hasil pemeriksaan dan
pembinaan kesehatan JH)
1 GANGGUAN KESEHATAN Tidak Ya Ya Ya
1.1 Jenis Gangguan Kesehatan Tidak Disorder, Disfungsi Disabilitas Penyakit Menular
1.2 Koreksi Gangguan Kesehatan Tidak Obat / Alat Orang lain, Obat / Alat Karantina, Isolasi, Pengobatan
1.3 Dampak Gangguan kesehatan Tidak Gangguan Aktifitas Ancaman jiwa sendiri Ancaman jiwa orang lain
2 KEBUGARAN JASMANI Istimewa, baik Cukup Kurang Tidak dapat diperiksa
3 KEMANDIRIAN (ADL) Mandiri Mandiri Mandiri Tidak dapat diperiksa
(perlu pantauan) perlu bantuan orang
4 KESIMPULAN Memenuhi syarat Memenuhi syarat Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat
dengan baik dengan perhatian dengan catatan
OBSERVASI PENGAWASAN TUNDANO ASPEK PENILAIAN MANDIRI
19. Kegiatan di Embarkasi
1. Identifikasi Jemaah Haji (JH) risiko tinggi lapor
petugas bila ada keluhan tentang kesehatan
2. Pemeriksaan kesehatan JH oleh Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP)
3. JH mengikuti shalat berjamaah, ceramah
kesehatan, manasik/praktek manasik
4. JH menerima paspor, uang living cost, gelang
identitas
5. Besoknya naik bus ke bandara naik pesawat
20. Penyuluhan di Embarkasi
1. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
2. Makan jatah katering, hindari makanan
dari luar asrama
3. Toilet training (penggunaan toilet)
4. Makan makanan bergizi
5. Latihan relaksasi di pesawat & informasi
penyakit selama penerbangan
23. Penyuluhan di Pesawat
1. Penyuluhan TOILET TRAINING
2. Makan jatah katering
3. JANGAN TAHAN BAK (Kencing) / BAB (Berak)
4. Relaksasi / STRETCHING
5. JET LAG kelelahan karena perbedaan waktu
antara Indonesia dan Arab Saudi, dan penyakit
karena penerbangan jarak jauh
24. Kendala pemakaian toilet di pesawat:
tidak tahu tempatnya, atau tidak bisa masuk, atau tidak bisa mengunci pintu, atau
tidak paham cara membuang sisa kotoran.
25. Keluhan JH selama penerbangan yang lama:
pusing, mual, pegal-pegal, kedinginan, cemas,
atau penyakit yang sebelumnya memang sudah ada menjadi kambuh.
27. BANDARA KING ABDUL AZIZ
(KAA AIRPORT, JEDDAH)
هرالِهاَّلل ِمْسِبيِحهرال ِنَمْحِم
28.
29. Di Bandara KAA Jeddah
1. Masuk ruang tunggu
2. Pemeriksaan paspor
3. Pemeriksaan badan
4. Mencari barang/koper
5. Memeriksakan barang/koper
6. Menuju tempat istirahat
7. Persiapan ke Madinah (Gelombang I) atau ke
Mekkah (Gelombang II): pengumpulan paspor,
naik bis sesuai regu dan rombongan (bagi yang
ke Mekkah niat umrah/haji)
30. • JH dalam kondisi lelah, mengalami jet lag,
suasana yang baru dan asing, sebagian
terpencar ke toilet karena tidak BAK/BAB
selama di pesawat.
Barang bawaan banyak tertinggal dibawa
ikut bis yang mengangkut JH.
Check point sebelum masuk ke Mekkah, JH
akan mendapatkan minuman/makanan ringan
dari orang yang bersedekah.
31. MEKKAH
(17 hari pra wuquf & 8 hari pasca wuquf)
هرالِهاَّلل ِمْسِبيِحهرال ِنَمْحِم
32. Penyuluhan di Mekkah
1. Penyuluhan PHBS
2. Jaga kebugaran / kondisi badan
3. Makan makanan bergizi
4. Cukup minum
5. Cukup istirahat
6. Bila ada keluhan / sakit berobat
36. JH bingung dengan suasana baru dan padatnya orang, mengalami kelelahan
setelah Thawaf & Sa’i, serta harus menyesuaikan makanan.
Pengaturan tempat tinggal selama di Maktab berkoordinasi dengan Karom &
Karu, semua JH harus mendapatkan tempat tidur.
Penyesuaian alat komunikasi ganti SIM card dengan nomor Arab Saudi
42. Di Arafah
1. Sampai di Arafah menempati kemah masing-
masing yg telah disediakan Maktab
2. Malam istirahat untuk persiapan Wukuf
besoknya
3. Wukuf tanggal 9 Dzulhijjah setelah tergelincir
matahari sampai ba’da maghrib
4. Mendengar Khutbah Wukuf, sholat Zuhur dan
Ashar jama’ taqdim, berdoa, bermunajat dll
5. Malam hari bersiap-siap naik bis menuju
Muzdalifah terus ke Mina
44. Penyuluhan di ARMINA
1. Penyuluhan PHBS
2. Menjaga kondisi kesehatan (makan makanan
bergizi & minum walau tidak haus)
3. Menjaga kenersihan lingkungan (di Mina)
4. Bila ada keluhan / sakit berobat
47. Di Muzdalifah
1. Tiba di Muzdalifah berhenti sebentar (Mabid)
berdo’a dan mengambil beberapa
batu/kerikil untuk melontar Jumrah
2. Naik bis lagi menuju Mina setelah lewat
tengah malam
50. Di MINA
1. Menempati kemah sesuai Maktab
2. Melintar Jumrah Aqobah pada tanggal 10
Dzulhijjah dan menggunting/mencukur rambut
(tahallul awal)
3. Melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah
tanggal 11, 12 & 13 Dzulhijjah
4. Bagi yang Nafar Awal, tanggal 12 Dzulhijjah
sebelum Maghrib harus sudah meninggalkan
Mina. Bagi yang Nafar Tsani, meninggalkan Mina
pada tanggal 13 Dzulhijjah
59. Di Madinah
Gelombang I
1. Menempati pondokan
2. Ziarah ke Makam Nabi SAW bagi
wanita jam 07.00 s.d 10.00 dan
Ba’da Zuhur sampai menjelang
ashar
3. Shalat berjemaah di Masjid Nabawi
40 waktu (Arbain) laki-laki dan
perempuan terpisah tempatnya
4. Ziarah ke tempat-tempat
bersejarah
5. Setelah 8 hari bersiap-siap untuk
Umrah/Haji (mandi, wudlu, pakaian
Ihram, shalat sunah ihram 2 rakaat,
kemudian naik bis, niat umrah/haji
menuju Mekkah di Bir Ali
Gelombang II
1. Menempati pondokan
2. Ziarah ke Makam Nabi SAW bagi
wanita jam 07.00 s.d 10.00 dan
Ba’da Zuhur sampai menjelang
ashar
3. Shalat berjemaah di Masjid
Nabawi 40 waktu (Arbain) laki-
laki dan perempuan terpisah
tempatnya
4. Ziarah ke tempat-tempat
bersejarah
5. Setelah 8 hari bersiap-siap untuk
ke Jeddah Madinatul Hujjaj
60. Penyuluhan di Madinah
1. Penyuluhan PHBS
2. Cuaca dingin
3. Makan jatah katering
4. Jaga kondisi fisik
67. Di JEDDAH
Gelombang I & II
1. Menempati ruang yang telah
ditentukan masing-masing kloter
2. Istirahat menunggu waktu
keberangkatan dan menerima paspor
masing-masing
3. Berangkat ke Bandara KAA
68. Di Jeddah
1. Sebelum kembali ke tanah air, jamaah haji
beristirahat di Hotel Transit Jeddah sekitar 24 jam
dan sambil menunggu proses pemulangan biasanya
digunakan untuk berkunjung ke tempat-tempat
bersejarah.
2. Menuju ke bandara King Abdul Aziz minimal 3 jam
sebelum pesawat berangkat ke Tanah air