Dokumen tersebut membahas tentang Building Learning Commitment (BLC) yang merupakan proses pembelajaran untuk mengubah perilaku secara positif secara individual, kelompok, dan menyeluruh. BLC meliputi kegiatan pengenalan gaya belajar masing-masing individu, pembentukan komitmen belajar bersama, serta pemahaman terhadap kendala belajar. Dokumen juga menjelaskan empat tahapan siklus belajar yaitu pengalaman nyata,
4. BUILDING LEARNING COMMITMENT
(BLC)
Suatu proses pembelajaran untuk
mempersiapkan peserta guna
mengikuti proses belajar secara
individual, kelompok dan
menyeluruh, yang mengubah diri
kearah positif baik secara intelektual
maupun emosional.
5. BUILDING LEARNING COMMITMENT (BLC)
CLIMATE SETTING, yaitu melakukan kegiatan
“ice breaking”, untuk membangun suatu team learning
yang kompak;
LEARNING STYLE INVENTORY, dimaksud agar masing-
masing individu dalam tim dapat mengenali dirinya sendiri
yaitu dalam hal “gaya belajarnya”;
LEARNING COMMITMENT, dimaksudkan agar
kumpulan individu dalam tim mampu membangun
komitmen bersama dalam proses pembelajaran;
LEARNING DISABILITY, dimaksudkan agar peserta
memahami kendala kemampuan belajar baik sebagai
individu maupun tim.
7. LEARNING STYLE INVENTORY
LEARNING STYLE INVENTORY
Menguraikan cara anda ”belajar” dan
memberikan gambaran tentang bagaimana anda
menghadapi ide-ide, situasi dari hari kehari.
Kita memahami bahwa setiap orang
mempunyai cara belajar yang berbeda-beda.
Inventarisasi ini membantu anda untuk
mengerti apa arti gaya belajar untuk anda dan
akan membantu anda untuk mengerti dengan
lebih baik tentang :
8. KEGUNAAN LSI
KEGUNAAN LSI
Bagaimana anda memilih karir.
Bagaimana anda memcahkan
masalah.
Bagaimana anda menentukan
tujuan.
Bagaimana anda dapat bergaul
dengan orang lain.
Bagaimana anda berperilaku pada
situasi baru.
9. LEARNING STYLE INVENTORY
LEARNING STYLE INVENTORY
Setiap orang mempunyai cara belajar sendiri.
Ada baiknya jika masing-masing mencoba mencari
bagaimana cara belajar yang paling cocok baginya.
Di bawah ini terdapat beberapa sikap kebiasaan yang
menjadi karakteristik cara belajar.
Saudara dapat menemukan cara belajar sendiri dengan
mencoba memberi nilai sesuai dengan pendapat
saudara pada setiap sikap.
Tidak ada jawaban yang benar maupun salah,
kebenaran imbangan memberi nilai mendekati cara
belajar saudara sendiri.
Yang dihasilkan adalah “how you learn” dan
10. CARA MEMBERI NILAI
DI BAWAH INI TERDAPAT 12 SET SIKAP,
MASINGMASING SET TERDIRI DARI 4 JENIS.
BERILAH NILAI NILAI 4 UNTUK YANG PALING
MENDEKATI SIKAP SAUDARA .
NILAI 3 DAN 2 YANG MAKIN JAUH DARI KEBIASAAN
SAUDARA .
NILAI 1 UNTUK YANG PALING TIDAK SESUAI
DENGANN KEBIASAAN SAUDARA .
JANGAN MEMBERI NILAI YANG SAMA PADA KATA ATAU
JENIS MASING MASING SET.
CONTOH : A B C D
SET 1 : 1 2 2 4 SALAH, KARENA ADA JENIS YANG
SAMA NILAINYA .
SET 2 : 4 3 2 1 BOLEH, KARENA TIDAK ADA JENIS
YANG SAMA NILAINYA.
11. PERTANYAAN INVENTARISASI GAYA BELAJAR
PERTANYAAN INVENTARISASI GAYA BELAJAR
Saya orang aktif.
Saya orang
yang logis
Saya
pengamat.
Saya orang
yang instuitif.
Bila saya
sedang
belajar
6
Saya suka
mencoba segala
sesuatu.
Saya suka
analisis segala
sesuatu dan
mengerjakannyh
a menjadi
bagianbagian.
Saya melihat
dari semua
sisi.
Saya terbuka
pada berbagai
pengallaman
beru.
Bila saya
belajar.
5
Mengerjakan.
Memikir.
Mengamati.
Merasakan.
Saya belajar
dengan.
4
Saya
bertanggungjawa
b pada segala
sesuatu.
Saya cenderung
mencari
pemecahan.
Saya diam
menunggu.
Saya
berperasaan
kuat dan
bereaksi.
Bila saya
sedang
belajar
3
.
Saya bekerja
keras
menyelesaiakan
sesuatu
Saya andalkan
pemikiran logik.
Saya melihat
dan
mendengar
hatihati.
Saya andalkan
perasan dan
instiusi.
Saya belajar
lebih kalau
2
Saya suka
mengerjakan
segala sesuatu
Saya suka
berfikir tentang
ide
Saya suka
melihat dan
mendengarkan
Saya suka
mengandalkan
perasaan
Kalau saya
belajar
1
12. PERTANYAAN INVENTARISASI GAYA BELAJAR
PERTANYAAN INVENTARISASI GAYA BELAJAR
AE / EA
KA / AC
PC / RO
PN / CE
JUMLAH
Saya orang
yang praktis.
Saya
menganalisis
ideide.
Saya
berhatihati.
Saya
menerima
dan terbuka.
Saya belajar
terbaik bila.
12
Saya senang
aktif.
Saya senang
mengevaluasi.
Saya senang
mengamati.
Saya menjadi
terlibat.
Bila saya
sedang
belajar.
11
Saya orang
yang
bertanggungja
wab.
Saya orang
yang rasional.
Saya orang
yang tertutup.
Saya orang
yang terbuka.
Bila saya
sedang
belajar.
10
Saya suka
mencoba
sendiri hasil
kerja.
Saya andalkan
ideide saya.
Saya andalkan
pengamatan.
Saya
berpegang
pada
perasaan.
Saya belajar
terbaik bila.
9
Saya suka
melihat
berbagai hasil
kerja.
Saya suka
berbagai ideide
dan teori.
Saya
berhatihati
sebelum
bertindak.
Saya merasa
secara pribadi
terlibat.
Bila saya
belajar.
8
Kesempatan
mencoba dan
praktek.
Teoriteori yang
rasional
Pengamatan.
Hubunganhub
ungan
manusia.
Saya belajar
terbaik dari.
7
13. CONTOH MEMBERI NILAI
CONTOH MEMBERI NILAI
3
3
1
4
3
1
Saya orang aktif.
1
Saya orang yang
logis
2
Saya pengamat.
Saya orang
yang instuitif.
4
Bila saya
sedang belajar
6
Saya suka
mencoba segala
sesuatu.
1
Saya suka analisis
segala sesuatu
dan
mengerjakannya
menjadi
bagianbagian.
2
Saya melihat
dari semua sisi.
Saya terbuka
pada berbagai
pengallaman
beru.
2
Bila saya
belajar.
5
Mengerjakan.
2
Memikir.
4
Mengamati.
Merasakan.
3
Saya belajar
dengan.
4
Saya
bertanggungjawa
b pada segala
sesuatu.
2
Saya cenderung
mencari
pemecahan.
3
Saya diam
menunggu.
Saya
berperasaan
kuat dan
bereaksi.
1
Bila saya
sedang belajar
3
.
Saya bekerja
keras
menyelesaiakan
sesuatu
1
Saya andalkan
pemikiran logik.
4
Saya melihat
dan mendengar
hatihati.
Saya andalkan
perasan dan
instiusi.
2
Saya belajar
lebih kalau
2
Saya suka
mengerjakan
segala sesuatu
2
Saya suka berfikir
tentang ide
4
Saya suka
melihat dan
mendengarkan
Saya suka
mengandalkan
perasaan
3
Kalau saya
belajar
1
14. CONTOH MEMBERI NILAI
CONTOH MEMBERI NILAI
AE / EA
17
KA / AC
40
PC / RO
29
PN / CE
33
JUMLAH
2
3
2
4
2
1
Saya orang yang
praktis.
1
Saya
menganalisis
ideide.
4
Saya
berhatihati.
Saya
menerima dan
terbuka.
3
Saya belajar
terbaik bila.
12
Saya senang
aktif.
1
Saya senang
mengevaluasi.
4
Saya senang
mengamati.
Saya menjadi
terlibat.
2
Bila saya
sedang
belajar.
11
Saya orang yang
bertanggungjaw
ab.
1
Saya orang
yang rasional.
4
Saya orang
yang tertutup.
Saya orang
yang terbuka.
3
Bila saya
sedang
belajar.
10
Saya suka
mencoba sendiri
hasil kerja.
1
Saya andalkan
ideide saya.
2
Saya andalkan
pengamatan.
Saya
berpegang
pada
perasaan.
2
Saya belajar
terbaik bila.
9
Saya suka
melihat berbagai
hasil kerja.
1
Saya suka
berbagai
ideide dan
teori.
3
Saya
berhatihati
sebelum
bertindak.
Saya merasa
secara pribadi
terlibat.
4
Bila saya
belajar.
8
Kesempatan
mencoba dan
praktek.
2
Teoriteori
yang rasional
4
Pengamatan.
Hubunganhub
ungan
manusia.
3
Saya belajar
terbaik dari.
7
15. SIKLUS BELAJAR
SIKLUS BELAJAR
Empat kolom yang baru Anda jumlahkan
berhubungan dengan 4 tahap dalam siklus
belajar.
Dari pengalaman dalam siklus belajar terdapat
4 langkah :
Pengalaman Nyata ( PN ) = Concrete Experience
( CE )
Pengamatan Cermat ( PC ) = Reflective
Observation ( RO )
Konseptualisasi Abstrak ( KA ) = Abstract
Conseptualisation ( AC )
Eksperimen Aktif ( EA ) = Active Experimentation (
AE )
16. Untuk menghitung 2 skor kombinasi ,lakukan
pengurangan AC dengan CE dan
pengurangan AE dengan RO .Berilah tanda
(+ ) atau ( - ) pada hasil pengurangannya.
AC - CE = ……………….
AE - RO = ………………
20. What if? Why?
How? What?
Concrete Experience
( Feeling )
Reflective Observation
( Watching )
Abstract Conceptualiza-
tion(Analitical Thinking)
Active Experimentation
( Doing )
ACCOMODATORS
Whole Brain Learn by
Trial & Error
Natural Learning
DIVERGER
Interested in People,
Harmony,Values,Culture
&Context (all sides ) of
a problem
CONVERGER
Like to test Theories
and believe
Practical
ASSIMILATOR
Like to Play Around
with View throughts,
concepts and models.
21. SIKLUS BELAJAR
SIKLUS BELAJAR
PENGALAMAN NYATA (PN)
PENGALAMAN NYATA (PN)
PENGAMATAN CERMAT (PC)
PENGAMATAN CERMAT (PC)
KONSEPTUALISASI ABSTRAK (KA)
KONSEPTUALISASI ABSTRAK (KA)
EKSPERIMEN AKTIF (EA)
EKSPERIMEN AKTIF (EA)
22. PENGALAMAN NYATA
PENGALAMAN NYATA
BELAJAR DARI PENGALAMAN-
BELAJAR DARI PENGALAMAN-
PENGALAMAN SPESIFIK.
PENGALAMAN SPESIFIK.
BERKAITAN DENGAN ORANG
BERKAITAN DENGAN ORANG
KEPEKAAN TERHADAP PERASAAN DAN
KEPEKAAN TERHADAP PERASAAN DAN
ORANG
ORANG
23. PENGAMATAN CERMAT
PENGAMATAN CERMAT
OBSERVASI DENGAN PERHATIAN
OBSERVASI DENGAN PERHATIAN
SEBELUM MEMBUAT PENILAIAN.
SEBELUM MEMBUAT PENILAIAN.
MEMANDANG BERBAGAI HAL DARI
MEMANDANG BERBAGAI HAL DARI
PERSPEKTIF BEDA.
PERSPEKTIF BEDA.
MENCARI MAKNA DARI BERBAGAI HAL.
MENCARI MAKNA DARI BERBAGAI HAL.
24. KONSEPTUALISASI ABSTRAK
KONSEPTUALISASI ABSTRAK
ANALISIS YANG LOGIS TENTANG
ANALISIS YANG LOGIS TENTANG
BERBAGAI IDE.
BERBAGAI IDE.
PERENCANAAN YANG SISTEMATIS.
PERENCANAAN YANG SISTEMATIS.
MENGAMBIL LANGKAH DIDASARAI
MENGAMBIL LANGKAH DIDASARAI
INTELEKTUALITAS.
INTELEKTUALITAS.
MEMAHAMI SITUASI.
MEMAHAMI SITUASI.
25. EKSPERIMENTASI AKTIF
EKSPERIMENTASI AKTIF
KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SESUATU.
KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SESUATU.
MENGAMBIL RESIKO.
MENGAMBIL RESIKO.
MEMPENGARUHI ORANG LAIN DAN
MEMPENGARUHI ORANG LAIN DAN
KEJADIAN MELALUI TINDAKAN.
KEJADIAN MELALUI TINDAKAN.
27. KEKUATAN DAN KELEMAHAN GAYA BELAJAR
KEKUATAN DAN KELEMAHAN GAYA BELAJAR
( Dengan catatan untuk perbaikan ) ( 1 )
( Dengan catatan untuk perbaikan ) ( 1 )
PENAMPUNG PENYEBAR
Kekuatan :- Penyelesaian tugas Kekuatan : - Kemampuan berimagi-
- Kepemimpinan nasi..
- Pengambilan Resiko - Mengerti orang lain.
- Mengenal persoalan.
- Melakukan Brainstor-
ming.
Terlalu banyak:-Perbaikan menjadi Terlalu banyak:-Lumpuh oleh pilihan2.
tidak bermanfaat. -Tidak bisa memutuskan.
-Kegiatan menjadi -Tidak punya ide-ide.
tidak berarti .
Terlalu sedikit :-Pekerjaan tidak se- Terlalu sedikit :-Tidak mengenal perso-
-lesai pada waktunya. alan dan kesempatan.
-Perencanaan tidak
praktis.
-Tidak menuju kesa-
saran.
28. KEKUATAN DAN KELEMAHAN GAYA BELAJAR (2)
KEKUATAN DAN KELEMAHAN GAYA BELAJAR (2)
PENGUMPUL PENCERNA
Kekuatan : - Pemecahan Kekuatan : - Perencanaan.
persoalan. - Pencptaan model
- Pengambilan kepu- - Penguraian per-
tusan. soalan.
- Pengurangan alasan. - Pengembangan
- Penentuan persoalan teori.
Terlalu banyak : - Pemecahan perso- Terlalu banyak :- Khayalan.
alan yang salah. - Tidak ada yang
- Pengambilan kepu- praktis.
tusan tergesa-gesa
Terlalu sedikit :- Kurang fokus. Terlalu sedikit : Tidak belajar da-
- Ide menjadi tidak ri kesalahan.
teruji. - Tidak ada dasar
- Pikiran menjadi ter- yang kuat.
pencar. -Tidak ada pende-
katan sistematik.
29. UNTUK MENGEMBANGKAN KETRAMPILAN BELAJAR
UNTUK MENGEMBANGKAN KETRAMPILAN BELAJAR
Penampung ( Accomodator )
> Komitment pada hal yang obyektif
> Mencari kesempatan baru
> Pengaruhi dan pimpin orang lain
> Ikut serta dalam proses
> Berhubungan dengan orang lain
Pengumpul (Converger )
> Ciptakan cara baru berpikir & bertin-
tindak
> Eksperimen dengan ide-ide baru
> Pilih pemecahan masalah terbaik
> Letakkan tujuan
> Membuat keputusan
Penyebar ( Diverger )
> Peka pada perasaan orang lain
> Peka pada nilai - nilai
> Mendengarkan dengan pikiran terbu-
ka
> Kumpulkan informasi
> Bayangkan dampak situasi tak menen-
tu
Pencerna ( Assimilator )
>Organisasikan informasi
> Bangun model konseptual
> Uji teori dan ide - ide
> Desain eksperimen
> Analisa data kuantitati
30. REVIEW
REVIEW PETA
PETA KARIR ( 1 )
KARIR ( 1 )
PENAMPUNG (Accomodator) PENYEBAR (Diverger)
KARIR DALAM ORGANISASI
KARIR DALAM ORGANISASI
Bidang : Manajemen
Administrasi masyarakat
Administrasi pendidikan
Perbankan
Pekerjaan :Akuntansi
Menejer / Supervisi
Administrator
KARIR DALAM BISNIS
KARIR DALAM BISNIS
Bidang :Pemasaran
Pemerintahan
Bisnis
Pengeceran
Pekerjaan :Penjual / Pengecer
Politisi
Spesialis Hubungan-Masyarakat
KARIR DALAM SENI DAN HIBURAN
Bidang :Penulisan
Panggung
Televisi
Pewartaan
Pekerjaan:Artis
Olahragawan
Aktor / Aktris
Pemusik
Perancang
KARIR DI ORGANISASI PELAYANAN
Bidang : Pekejaan Sosial
Psikologi
Kepoltsian
Perawatan
Pekerjaan : Penasehat / Penyembuh
Pekerja sosial
Menejer personalia
31. REVIEW PETA KARIR ( 2 )
REVIEW PETA KARIR ( 2 )
PENGUMPUL (Converger ) PENCERNA (Assimilator )
KARIR SEBAGAI SPESIALIS
Bidang : Pertambangan
Pertanian
Kehutanan
Ekonomi
Pekerjaan : Sarjana Sivil
Sarjana Kimia
Supervisi Produksi
KARIR DALAM TEKNOLOGI
Bidang : Teknik
Obat - obatan
Ilmu Komputer
Ilmu Fisika
Pekerjaan : Teknisi
Pemrogram Komputer
Teknik Pengobatan
Menejer
KARIR DALAM INFORMASI
Bidang : Pendidikan
Pemerintahan
Sosiologi
Hukum
Pekerjaan : Guru
Penulis
Perpustakaan
Minister
Profesor
KARIR DLM.ILM.PENGETAHUAN
Bidang : Matematik
Ilmu Fisika
Biologi
Pe,erjaan : Perancang
Ilmuwan R& D
Peneliti
32. PERTANYAAN - PETANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN
PERTANYAAN - PETANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN
ACCOMODATOR
ACCOMODATOR
CONVERGER
CONVERGER
ASSIMILATOR
ASSIMILATOR
DIVERGER
DIVERGER
1. Bila seseorang yang memiliki Gaya Belajar tertentu bekerja sama dengan
orang yang memiliki Gaya Belajar yang berbeda,kesulitan apa yang akan
dialaminya ?
Bagaimana yang bersangkutan memecahkan kesulitan yang dialaminya ?
2. Sebaliknya bantuan apa yang dapat ia terima dari yang bersangkutan apa-
bila seseorang bekerjasama dengan orang yang memiliki Gaya Belajar yang
berbeda ?
ACCOMODATOR
CONVERGER
ASSIMILATOR
DIVERGER
33. 7
7
MATRIK GAYA BELAJAR
KELOMPOK VIII
TERLALU BERORIENTASI
PD KONDISI SAAT INI
PIKIRAN MASIH DANGKAL, KURANG
BERPIKIR UNTUK JANGKA PANJANG
TIDAK PEKA THD
PERMASALAHAN
TERLALU TEORITIS
COCOK SBG PERENCANA
SUKA MEMBUAT MODAL
MAMPU MENDEFINI-SIKAN MASALAH
MAMPU MENGEMBANGKAN TEORI
SUKA BERKAYAL
MENJADI KREATIF
SENTIMENTIL
MENJAGA PERASAAN ORANG LAIN
(MANUSIAWI )
PENGERTIAN PADA ORANG LAIN
A
S
I
M
I
L
A
T
O
R
BAIK DLM PEMBUATAN KEPUTUSAN
CEPAT BERTINDAK
IMPULSIF
BERORIENTASI PADA HASIL
KEPUTUSAN KURANG MEMBUMI /
KENA SASARAN
KAKU
MEMBOSANKAN
LAMBAT
PENYELESAIAN TUGAS
AKAN LEBIH BAIK
KEPEMIMPINAN AKAN
LEBIH BAIK
OBYEKTIF
SUKA PADA GAGASAN2 BARU
MAMPU IMAJINASI
PAHAM ORANG LAIN
PAHAM PERMASA LAHAN
SUKA TUKAR PIKIRAN
D
I
V
E
R
G
E
R
ACCOMODATOR
( 8,33% )
CONVERGER
( 25% )
ASIMILATOR
( 41,66% )
DIVERGER
( 25% )
GAYA
ORG LAIN
GAYA
ANDA
HEBAT
BAGUS
COCOK MENJADI PEMIMPIN YG BAIK
TUGAS TERSELESAIKAN
BERANI AMBIL RESIKO
KADANG2 TUJUAN TIDAK TERCAPAI
KURANG PERCAYA PD ORANG LAIN
TERLALU SERIUS
DAPAT MEMBERI GAGASAN YG BAGUS
UNTUK PEMECAHAN MASALAH
TERLALU PERCAYA
PADA DIRI SENDIRI
ORANG MENJADI BERTELE-TELE, TIDAK
PRAKTIS
KEPUTUSAN SULIT DICAPAI
TIDAK ADA KEPUTUSAN YG TEPAT
TIDAK AKAN MENDAPATKAN
PEKERJAAN YG MAKSIMUM
BANYAK BERKAYAL
A
C
C
O
M
O
D
A
T
O
R
DALAM MEMBUAT
RENCANA TDK DETAIL
SUKA TERBURU-BURU
KURANG MENYAKINKAN TETAPI CEPAT
MEMECAHKAN MASALAH
PERSOALAN CEPAT TERPECAHKAN
DAPAT SEGERA MENGAMBIL
KEPUTUSAN
CEKATAN
PERSOALAN
TERDEFINISIKAN
KURANG FOKUS
TIDAK DISIPLIN
SUBYEKTIF
HANYA MELIHAT
SEBAB AKIBAT
ORANG MENJADI TIDAK
SABAR, IMPULSIF
PERSOALAN YG DI DEFINISIKAN
BANYAK YG SALAH DISERTAI
KEPUTUSAN TERGESA-GESA
RENCANA YG DIBUAT
KURANG BAGUS
C
O
N
V
E
R
G
E
R
DINAMIS
SUPER
35. KENALI &KEMBANG-
KAN HUBUNGAN BE-
LAJAR &BE KERJA-
LAH DGN.ORANG LAIN
PERBAIKI KECOCOKAN
ANTARA KEKUATAN GA
YA BELAJAR DGN.SITU-
ASI KEHIDUPAN ANDA
JADILAH PEMBELA-
JAR YANG FLEKSI-
BEL
MEMPER-
MEMPER-
BAIKI
BAIKI
DENGAN
3
CARA
KEMAMPU-
AN BELA-
JAR
KETRAM-
PILAN PE-
MECAHAN
MASALAH
37. LEARNING DISABILITY
LEARNING DISABILITY
SAYA ADALAH POSISI SAYA
SAYA ADALAH POSISI SAYA (
(I' am
I' am
my position
my position) .
) .
MUSUH (PENYEBAB MASALAH) ADA
MUSUH (PENYEBAB MASALAH) ADA
DI LUAR SANA
DI LUAR SANA (
(The enemy is out
The enemy is out
there
there).
).
ILUSI KARENA PENGAMBILAN
ILUSI KARENA PENGAMBILAN
TANGGUNGJAWAB
TANGGUNGJAWAB (
(The ilution of
The ilution of
taking charge
taking charge ).
).
TERPAKU ATAS PERISTIWA-
TERPAKU ATAS PERISTIWA-
PERISTIWA
PERISTIWA (
(The fixation on
The fixation on
events
events).
).
38. LEARNING DISABILITY
LEARNING DISABILITY
CERITA PERUMPAMAAN KODOK
CERITA PERUMPAMAAN KODOK
REBUS
REBUS (
(The parable of boiled frog
The parable of boiled frog).
).
KESALAH PAHAMAN DALAM
KESALAH PAHAMAN DALAM
PENGAMBILAN PELAJARAN DARI
PENGAMBILAN PELAJARAN DARI
PENGALAMAN
PENGALAMAN (
(The delusion of
The delusion of
learning From experience
learning From experience).
).
MITOS TIM MANAJEMEN
MITOS TIM MANAJEMEN (
(The myth
The myth
of management team
of management team).
).
39. IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASI
KETIDAK MAMPUAN BELAJAR
KETIDAK MAMPUAN BELAJAR
1)
1) I' am my position
I' am my position 54/2.45
54/2.45
2)
2) The enemy is out there
The enemy is out there 55/2.50
55/2.50
3)
3) The ilution of taking charge
The ilution of taking charge 47/2.13
47/2.13
4)
4) The fixation on events
The fixation on events 56/2.54
56/2.54
5)
5) The parable of boiled frog
The parable of boiled frog 52/2.26
52/2.26
The delusion of learning from
experience
experience 52/2.36
52/2.36
7) The myth of management team
7) The myth of management team 49/2.22
49/2.22
40. IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASI
KETIDAK MAMPUAN BELAJAR
KETIDAK MAMPUAN BELAJAR
The myth of management
team
7
The fixation on events
4
The delusion of learning from
experience
6
The parable of boiled frog
5
The ilution of taking charge
3
The enemy is out there
2
I' am my position
1
NILAI
LEARNING DISABILITY
NO
41. ANALISIS KETIDAK MAMPUAN BELAJAR
ANALISIS KETIDAK MAMPUAN BELAJAR
KELOMPOK A-4 - 2007
KELOMPOK A-4 - 2007
2,9
20
3
4
1
2
3
3
4
Dinbunhut
7
2
14
4
4
2
3
2
1
1
Dinas KUKM
4
1,85
13
1
2
2
1
2
2
3
Dinas PU
5
2,7
19
3
2
4
1
2
4
3
Kejagung
6
11
15
15
JUMLAH
1,6
2,1
2,1
RATA-
RATA
2
2
1
2
1
2
1
Badan Kesbang
linmas
3
2
2
3
2
2
1
3
Dinas
Perhubungan
2
1
4
1
2
2
3
2
Dinas PU
1
7
6
5
4
3
2
1
KETIDAK
MAMPUAN
BELAJAR
NAMA
ORGANISASI
NO
54. NILAI
NILAI
UKURAN YANG MENGANDUNG KEBENARAN / KEBAIKAN
UKURAN YANG MENGANDUNG KEBENARAN / KEBAIKAN
TERHADAP KEYAKINAN DAN PERILAKU ORGANISASI
TERHADAP KEYAKINAN DAN PERILAKU ORGANISASI
YANG PALING DIANUT DAN DIGUNAKAN SEBAGAI
YANG PALING DIANUT DAN DIGUNAKAN SEBAGAI
BUDAYA KERJA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN
BUDAYA KERJA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN
PELAKSANAAN KEGIATAN MISI DAN VISI ORGANISASI.
PELAKSANAAN KEGIATAN MISI DAN VISI ORGANISASI.
ARE THE ORGANIZATIONS STRONGEST BELIEVES
ARE THE ORGANIZATIONS STRONGEST BELIEVES
ABOUT WHAT IS IMPORTANT TO IT, AND WHAT
ABOUT WHAT IS IMPORTANT TO IT, AND WHAT
BEHAVIORS ARE RIGHT OR WRONG.
BEHAVIORS ARE RIGHT OR WRONG.
ARE THE QUALITIES THAT SHAPE BELIEVES
ARE THE QUALITIES THAT SHAPE BELIEVES
BEHAVIORS AND SERVED AS ESSENTIAL BENCHMARKS
BEHAVIORS AND SERVED AS ESSENTIAL BENCHMARKS
FOR DECISIONS MAKING BY INDIVIDUALS IN THE
FOR DECISIONS MAKING BY INDIVIDUALS IN THE
ORGANIZATION.
ORGANIZATION.
55. KRITERIA NILAI
KRITERIA NILAI
FAKTOR PENGGERAK PERILAKU ORGANISASI
FAKTOR PENGGERAK PERILAKU ORGANISASI
DAN MENDORONG KEUNGGULAN KARYAWAN /
DAN MENDORONG KEUNGGULAN KARYAWAN /
INDIVIDU DALAM ORGANISASI.
INDIVIDU DALAM ORGANISASI.
DAPAT MENGKLARIFIKASI EKSPEKTASI KINERJA
DAPAT MENGKLARIFIKASI EKSPEKTASI KINERJA
MUTU.
MUTU.
MENGHARGAI PELANGGAN, SUPPLIER, VENDOR
MENGHARGAI PELANGGAN, SUPPLIER, VENDOR
DAN MASYARAKAT LUAS.
DAN MASYARAKAT LUAS.
PERILAKU PIMPINAN SEHARI-HARI SEBAGAI
PERILAKU PIMPINAN SEHARI-HARI SEBAGAI
TELADAN.
TELADAN.
SAAT MENENTUKAN PENCAPAIAN MISI DAN
SAAT MENENTUKAN PENCAPAIAN MISI DAN
VISI.
VISI.
56. NILAI BERSAMA
NILAI BERSAMA
Maksud dan kepedulian kelompok
Maksud dan kepedulian kelompok
(Shared Valued).
(Shared Valued).
Dianut seluruh Anggota / Sebagian
Dianut seluruh Anggota / Sebagian
besar.
besar.
Membentuk perilaku kelompok.
Membentuk perilaku kelompok.
Enduring (bertahan lama).
Enduring (bertahan lama).
57. RUMUSAN NILAI
RUMUSAN NILAI
PENJELASAN BAGAIMANA DALAM SEHARI-
PENJELASAN BAGAIMANA DALAM SEHARI-
HARINYA MELAKUKAN TUGAS MEMIMPIN
HARINYA MELAKUKAN TUGAS MEMIMPIN
ORGANISASI.
ORGANISASI.
SIKAP SALING MENGHORMATI SERTA
SIKAP SALING MENGHORMATI SERTA
MENGHARGAI TERHADAP SESAMA YANG LAIN
MENGHARGAI TERHADAP SESAMA YANG LAIN
BERPERILAKU SANTUN, RENDAH HATI, DAN
BERPERILAKU SANTUN, RENDAH HATI, DAN
MEMBERIKAN KESEJUKKAN DALAN SETIAP
MEMBERIKAN KESEJUKKAN DALAN SETIAP
PERTEMUAN.
PERTEMUAN.
MENANAMKAN RASA HORMAT PADA ORANG
MENANAMKAN RASA HORMAT PADA ORANG
LAIN TERUTAMA SIKAP MENGHARGAI
LAIN TERUTAMA SIKAP MENGHARGAI
PELANGGAN, SUPPLIER, VENDOR, DAN
PELANGGAN, SUPPLIER, VENDOR, DAN
MASYARAKAT.
MASYARAKAT.
58. MAKNA NILAI BAGI ORGANISASI
MAKNA NILAI BAGI ORGANISASI
TOGETHERNESS
TOGETHERNESS, BEKERJA DALAM
, BEKERJA DALAM
KEBERSAMAAN JAUH LEBIH BAIK DARI PADA
KEBERSAMAAN JAUH LEBIH BAIK DARI PADA
BEKERJA SENDIRI-SENDIRI.
BEKERJA SENDIRI-SENDIRI.
EMPATHY,
EMPATHY, MEMAHAMI DAN IKUT MERASAKAN
MEMAHAMI DAN IKUT MERASAKAN
MASALAH YANG DIHADAPI ORANG LAIN.
MASALAH YANG DIHADAPI ORANG LAIN.
ASSIST
ASSIST, KESEDIAAN UNTUK SELALU MEMBERI
, KESEDIAAN UNTUK SELALU MEMBERI
BANTUAN SECARA IKLAS.
BANTUAN SECARA IKLAS.
MATURITY
MATURITY, KEMATANGAN DALAM MENGATASI
, KEMATANGAN DALAM MENGATASI
PERMASALAHAN MAUPUN TANTANGAN BERSAMA.
PERMASALAHAN MAUPUN TANTANGAN BERSAMA.
WILINGNESS
WILINGNESS, KESEDIAAN BEKERJA SAMA
, KESEDIAAN BEKERJA SAMA
BERDASARKAN PERSAHABATAN DAN
BERDASARKAN PERSAHABATAN DAN
KOOPERATIF.
KOOPERATIF.
ORGANIZATIONAL
ORGANIZATIONAL,
, PERILAKU SECARA
PERILAKU SECARA
ORGANIZATIONAL YAKNI INTERKASI SATU SAMA
ORGANIZATIONAL YAKNI INTERKASI SATU SAMA
LAIN DALAM MEMECAHKAN MASALAH ATAUPUN
LAIN DALAM MEMECAHKAN MASALAH ATAUPUN
KRISIS.
KRISIS.
59. MAKNA NILAI BAGI ORGANISASI
MAKNA NILAI BAGI ORGANISASI
RESPECTS
RESPECTS,
, SALING MENGHORMATI SERTA SALING
SALING MENGHORMATI SERTA SALING
MENGHARGAI TERHADAP SESAMA YANG LAIN.
MENGHARGAI TERHADAP SESAMA YANG LAIN.
KINDNESS
KINDNESS, BERPERILAKU SANTUN, RENDAH DIRI, SERTA
, BERPERILAKU SANTUN, RENDAH DIRI, SERTA
SELALU MEMBERIKAN KESEJUKAN DALAM SETIAP
SELALU MEMBERIKAN KESEJUKAN DALAM SETIAP
PERTEMUAN.
PERTEMUAN.
INTEGRITY
INTEGRITY, MENANAMKAN RASA HORMAT KEPADA
, MENANAMKAN RASA HORMAT KEPADA
ORANG LAIN.
ORANG LAIN.
IMAGINATIVE
IMAGINATIVE, MENJAGA DAN MELANJUTKAN TRADISI
, MENJAGA DAN MELANJUTKAN TRADISI
INOVASI.
INOVASI.
KESUNGGUHAN
KESUNGGUHAN, KEYAKINAN UNTUK SELALU YANG
, KEYAKINAN UNTUK SELALU YANG
TERBAIK.
TERBAIK.
FLEXCIBILITY
FLEXCIBILITY, RESILIENCE, MASTERING CHANGE.
, RESILIENCE, MASTERING CHANGE.
WISDOM
WISDOM, SIKAP DAN PERILAKU YANG BERORIENTASI
, SIKAP DAN PERILAKU YANG BERORIENTASI
PADA PRINSIP KESEIMBANGAN / KEHARMONISAN ANTARA
PADA PRINSIP KESEIMBANGAN / KEHARMONISAN ANTARA
RASIONALISASI DAN MORALITAS, OTAK KIRI DAN OTAK
RASIONALISASI DAN MORALITAS, OTAK KIRI DAN OTAK
KANAN.
KANAN.
60. MAKNA NILAI BAGI ORGANISASI
MAKNA NILAI BAGI ORGANISASI
INTEGRITY
INTEGRITY, MENANAMKAN RASA HORMAT KEPADA
, MENANAMKAN RASA HORMAT KEPADA
ORANG LAIN.
ORANG LAIN.
IMAGINATIVE
IMAGINATIVE, MENJAGA DAN MELANJUTKAN TRADISI
, MENJAGA DAN MELANJUTKAN TRADISI
INOVASI.
INOVASI.
KESUNGGUHAN
KESUNGGUHAN, KEYAKINAN UNTUK SELALU YANG
, KEYAKINAN UNTUK SELALU YANG
TERBAIK.
TERBAIK.
FLEXCIBILITY
FLEXCIBILITY, RESILIENCE, MASTERING CHANGE.
, RESILIENCE, MASTERING CHANGE.
WISDOM
WISDOM,
, SIKAP DAN PERILAKU YANG BERORIENTASI
SIKAP DAN PERILAKU YANG BERORIENTASI
PADA PRINSIP KESEIMBANGAN / KEHARMONISAN ANTARA
PADA PRINSIP KESEIMBANGAN / KEHARMONISAN ANTARA
RASIONALISASI DAN MORALITAS, OTAK KIRI DAN OTAK
RASIONALISASI DAN MORALITAS, OTAK KIRI DAN OTAK
KANAN.
KANAN.
BERETIKA
BERETIKA, MENYELENGGARAKAN KEGIATAN DENGAN
, MENYELENGGARAKAN KEGIATAN DENGAN
JUJUR DAN TULUS, MENJAMIN PERLAKUAN YANG ADIL
JUJUR DAN TULUS, MENJAMIN PERLAKUAN YANG ADIL
DAN SAMA TERHADAP KARYAWAN, DAN MENYEDIAKAN
DAN SAMA TERHADAP KARYAWAN, DAN MENYEDIAKAN
INFORMASI YANG LENGKAP.
INFORMASI YANG LENGKAP.
RESPONSIVE
RESPONSIVE, MENGENALI HARAPAN MASYARAKAT DAN
, MENGENALI HARAPAN MASYARAKAT DAN
MEMENUHI JANJI
MEMENUHI JANJI
61. MAKNA NILAI BAGI ORGANISASI
MAKNA NILAI BAGI ORGANISASI
SECARA TEPAT WAKTU
SECARA TEPAT WAKTU,
, MENUNJUKKAN RASA HORMAT
MENUNJUKKAN RASA HORMAT
KEPADA SEMUA KARYAWAN, MEMBERIKAN KOMITMEN,
KEPADA SEMUA KARYAWAN, MEMBERIKAN KOMITMEN,
DAN MENDORONG PARTISIPASI KARYAWAN DALAM
DAN MENDORONG PARTISIPASI KARYAWAN DALAM
PELAYANAN MASYARAKAT.
PELAYANAN MASYARAKAT.
RASA MEMILIKI
RASA MEMILIKI, MENGENALI HARAPAN MASYARAKAT
, MENGENALI HARAPAN MASYARAKAT
DAN MEMENUHI JANJI SECARA TEPAT WAKTU.
DAN MEMENUHI JANJI SECARA TEPAT WAKTU.
KOMITMEN DAN KONSISTEN
KOMITMEN DAN KONSISTEN, WEWENANG DAN
, WEWENANG DAN
TANGGUNGJAWAB, KEIKHLASAN DAN KEJUJURAN,
TANGGUNGJAWAB, KEIKHLASAN DAN KEJUJURAN,
INTEGRITAS DAN PROFESIONALISME, KREATIVITAS DAN
INTEGRITAS DAN PROFESIONALISME, KREATIVITAS DAN
KEPEKAAN/SENSIVITAS, KEPEMIMPINAN DAN
KEPEKAAN/SENSIVITAS, KEPEMIMPINAN DAN
KETELADANAN, KEBERSAMAAN DAN DINAMIKA KELOMPOK
KETELADANAN, KEBERSAMAAN DAN DINAMIKA KELOMPOK
KERJA, KETEPATAN DAN KECEPATAN, RASIONALITAS DAN
KERJA, KETEPATAN DAN KECEPATAN, RASIONALITAS DAN
KECERDASAN EMOSI, KETEGUHAN DAN KETEGASAN,
KECERDASAN EMOSI, KETEGUHAN DAN KETEGASAN,
DISIPLIN DAN KETERATURAN BEKERJA, KEBERANIAN DAN
DISIPLIN DAN KETERATURAN BEKERJA, KEBERANIAN DAN
KEARIFAN, DEDIKASI DAN LOYALITAS, SEMANGAT DAN
KEARIFAN, DEDIKASI DAN LOYALITAS, SEMANGAT DAN
MOTIVASI, KETEKUNAN DAN KESABARAN, KEADILAN DAN
MOTIVASI, KETEKUNAN DAN KESABARAN, KEADILAN DAN
KETERBUKAAN, SERTA PENGUASAAN TEKNOLOGI
KETERBUKAAN, SERTA PENGUASAAN TEKNOLOGI
(SAMBUTAN KEPALA LAN PADA ACARA PEMBUKAAN DAN
(SAMBUTAN KEPALA LAN PADA ACARA PEMBUKAAN DAN
WISUDA PESERTA DIKLATPIM TK. II, JAKARTA, 30 JUNI
WISUDA PESERTA DIKLATPIM TK. II, JAKARTA, 30 JUNI
2003).
2003).
62. NORMA
NORMA
Tatacara bertindak.
Tatacara bertindak.
Menghargai yang melakukan.
Menghargai yang melakukan.
Menghukum yang melanggar.
Menghukum yang melanggar.
Memberitahukan pada
Memberitahukan pada
anggota baru.
anggota baru.
63. LANGKAH MENETAPKAN NILAI
LANGKAH MENETAPKAN NILAI
(PERTAMA)
(PERTAMA)
Perhatikan daftar
Perhatikan daftar
himpunan nilai pribadiku.
himpunan nilai pribadiku.
Pilih dan urutkan 10 nilai
Pilih dan urutkan 10 nilai
mulai dari yang paling
mulai dari yang paling
sesuai.
sesuai.
64. LANGKAH MENETAPKAN NILAI
LANGKAH MENETAPKAN NILAI
(KEDUA)
(KEDUA)
Diskusikan 10 nilai anda di
Diskusikan 10 nilai anda di
dalam sub kelompok.
dalam sub kelompok.
Dengan jajak pendapat pilih 5
Dengan jajak pendapat pilih 5
nilai menurut sub kelompok
nilai menurut sub kelompok
yang paling sesuai.
yang paling sesuai.
Disertai dengan alasan
pembenar kenapa nilai tersebut
disepakati untuk dipilih.
65. NILAI SUB KELOMPOK 4
MAKNA
MERASA SENASIB SEPENANGGUNGAN SESAMA
PESERTA DALAM KELOMPOK
KEBERSAMAAN
5
KONDISI FISIK DAN MENTAL YANG SEHAT
MASING-MASING INDIVIDU
KESEHATAN
4
SUATU KESADARAN UNTUK MELAKSANAKAN DAN
MENYELESAIKAN TUGAS YANG DIBEBANKAN
KEPADA MASING-MASING INDIVIDU / KELOMPOK
TANGGUNGJAWAB
3
KEMAMPUAN PRIBADI UNTUK MENTAATI DAN
MELAKSANAKAN NORMA DAN ATURAN YANG
BERLAKU
DISIPLIN PRIBADI
2
MELAKSANAKAN PEKERJAAN SECARA BERSAMA-
SAMA DAN SAMA-SAMA BEKERJA (MENGAPA
BISA MEMBERIKAN KONSTRIBUSI UNTUK
BISA SOKSES DALAM PEMBELAJARAN
DIKLAT ?)
KERJASAMA
1
NILAI
NO
66. NILAI DAN NORMA KELOMPOK 4 KELAS A
NORMA
SETIAP ANGOTA WAJIB SALING MENGHARGAI PERBEDAAN
PENDAPAT.
SETIAP ANGGOTA TIDAK BOLEH MENGAKTIFKAN NADA DERING HP
DAN MENELPON DIDALAM KELAS SELAMA PROSES PEMBELAJARAN
BERLANGSUNG.
KEBERSAMAAN
5
SETIAP ANGGOTA WAJIB MENGATUR MENU DAN POLA MAKAN
SEHAT.
SETIAP ANGGOTA WAJIB MENGIKUTI KEGIATAN OLAH RAGA dan
ISTIRAHAT CUKUP.
SETIAP ANGGOTA TIDAK DIPERKENANKAN MEROKOK DI RUANG
KELAS.
KESEHATAN
4
SETIAP ANGGOTA WAJIB MENGIKUTI PEMBELAJARAN DENGAN
SUNGGUH-SUNGUH.
TIDAK MENINGGALKAN TEMPAT BELAJAR SEBELUM PELAJARAN /
TUGAS SELESAI TANPA IJIN.
TANGGUNGJAWAB
3
SETIAP ANGGOTA WAJIB MENTAATI DAN MELAKSANAKAN
PERATURAN DAN KETENTUAN SECARA KONSEKUEN ( HADIR DAN
MENANDATANGANI DAFTAR HADIR 5 MENIT WIB SEBELUM
KEGIATAN DIMULAI )
DISIPLIN PRIBADI
2
SETIAP ANGGOTA WAJIB BERPARTISIPASI AKTIF PADA SETIAP
KEGIATAN DIKLAT
SETIAP ANGGOTA WAJIB MELAKSANAKAN KEPUTUSAN BERSAMA.
SETIAP ANGGOTA WAJIB MENERIMA DAN MELAKSANAKAN TUGAS
YANG DIBERIKAN KEPADANYA.
KERJASAMA
1
NILAI
NO
67. NILAI DAN NORMA SUB KELOMPOK 4
NORMA
TIAP ANGGOTA KELOMPOK WAJIB
MENTAATI DAN MELAKSANAKAN
PERATURAN:
DATANG TEPAT WAKTU SETIAP
MELAKSANAKAN AGENDA DIKLAT.
TIDAK MENINGGALKAN TEMPAT
PEMBELAJARAN, SEBELUM
AGENDA PEMBELAJARAN
SELESAI.
DISIPLIN
PRIBADI
2
TIAP ANGGOTA KELOMPOK
HARUS BERPARTISIPASI
TIAP ANGGOTA HARUS MAU
BERSAMA-SAMA BEKERJA DAN
BEKERJA BERSAMA-SAMA.
KERJASAMA
1
NILAI
NO
68. NILAI DAN NORMA SUB KELOMPOK 4
NORMA
SALING MENGHORMATI DAN
TOLERANSI.
SALING MEMBANTU.
SALING MENGINGATKAN.
KEBERSAMAAN
5
TIAP ANGGOTA KELOMPOK
WAJIB MENJAGA KESEHATAN.
OLAH RAGA CUKUP
MENGATUR MENU MAKAN.
ISTIRAHAT CUKUP.
KESEHATAN
4
TIAP ANGGOTA KELOMPOK MAU
MELAKSANAKAN TUGAS YANG
DIAMANAHKAN SECARA
SUNGGUH-SUNGGUH.
TANGGUNG-
JAWAB
3
NILAI
NO
69. NILAI DAN NORMA SUB KELOMPOK 4
NORMA
SETIAP ANGGOTA WAJIB
BERPARTISIPASI AKTIF
PADA SETIAP KEGIATAN
DIKLAT
SETIAP ANGGOTA WAJIB
MELAKSANAKAN
KEPUTUSAN BERSAMA.
SETIAP ANGGOTA WAJIB
MENERIMA DAN
MELAKSANAKAN TUGAS
YANG DIBERIKAN
KEPADANYA.
KERJASAMA
1
NILAI
NO
70. NILAI DAN NORMA SUB KELOMPOK 4
NORMA
SETIAP ANGGOTA
WAJIB MENTAATI DAN
MELAKSANAKAN
PERATURAN DAN
KETENTUAN SECARA
KONSEKUEN ( HADIR
DAN MENANDATANGANI
DAFTAR HADIR 5
MENIT WIB SEBELUM
KEGIATAN DIMULAI )
DISIPLIN
PRIBADI
2
NILAI
N
O
71. NILAI DAN NORMA SUB KELOMPOK 4
NORMA
SETIAP ANGGOTA
WAJIB MENGIKUTI
PEMBELAJARAN
DENGAN SUNGGUH-
SUNGUH.
TIDAK
MENINGGALKAN
TEMPAT BELAJAR
SEBELUM
PELAJARAN / TUGAS
TANGGUNGJA
WAB
3
NILAI
N
O
72. NILAI DAN NORMA SUB KELOMPOK 4
NORMA
SETIAP ANGGOTA WAJIB
MENGATUR MENU DAN
POLA MAKAN SEHAT.
SETIAP ANGGOTA WAJIB
MENGIKUTI KEGIATAN
OLAH RAGA dan ISTIRAHAT
CUKUP.
SETIAP ANGGOTA TIDAK
DIPERKENANKAN
MEROKOK DI RUANG
KELAS.
KESEHATAN
4
NILAI
NO
73. NILAI DAN NORMA SUB KELOMPOK 4
NORMA
SETIAP ANGOTA WAJIB
SALING MENGHARGAI
PERBEDAAN PENDAPAT.
SETIAP ANGGOTA
TIDAK BOLEH
MENGAKTIFKAN NADA
DERING HP DAN
MENELPON DIDALAM
KELAS SELAMA PROSES
PEMBELAJARAN
BERLANGSUNG.
KEBERSAM
AAN
5
NILAI
N
O
74. NILAI SUB KELOMPOK 4
KENDALI
BERSAMA
NORMA
NILAI
DIPERINGAT-
KAN
KELOMPOK
MELALUI
KETUA
KELOMPOK.
MENYANYI.
MELUCU.
MENGHORMATI
SESAMA
5
MENGHARGAI
WAKTU
4
TANGGUNGJAWAB
3
DISIPLIN
2
KERJASAMA
1
75. KOMITMEN BELAJAR
MELALUI KERJASAMA DAN
KEBERSAMAAN YANG BAIK DENGAN
DILANDASI DISIPLIN PRIBADI DAN
TANGGUNGJAWAB YANG TINGGI,
KELOMPOK 4 KELAS A, BERTEKAT
MERAIH SOKSES BERSAMA
DALAM MENGIKUTI
PROSES PEMBELAJARAN
DIKLATPIM II
76. NILAI SUB KELOMPOK 4
KESEHATAN
BERGUNA BAGI ORANG
LAIN
DISIPLIN PRIBADI
TANGGUNJAWAB
KERJAASAM
TANGGUNGJAWAB
MENGHORMATI
SESAMA
5
KERJSAMA
MENGHARGAI
WAKTU
4
KEBERSAMAAN
TANGGUNGJAWAB
3
DISIPLIN PRIBADI
DISIPLIN
2
KESEHATAN
KERJASAMA
1
NILAI
NO
77. NILAI SUB KELOMPOK 4
KESEHATAN
BERGUNA BAGI ORANG
LAIN
DISIPLIN PRIBADI
TANGGUNJAWAB
KERJAASAM
TANGGUNGJAWAB
MENGHORMATI
SESAMA
5
KERJSAMA
MENGHARGAI
WAKTU
4
KEBERSAMAAN
TANGGUNGJAWAB
3
DISIPLIN PRIBADI
DISIPLIN
2
KESEHATAN
KERJASAMA
1
NILAI
NO
78. NILAI SUB KELOMPOK C
KELOMPOK IV KELAS A
KARENA KAPASITAS INDIVIDU DALAM KELOMPOK
HITEROGEN.
MENGHORMATI
SESAMA
5
KETAATAN PADA JADWAL KEGIATAN
MENGHARGAI
WAKTU
4
SUATU KOMITMEN UNTUK MENYELESAIKAN
PEKERJAAN.
TANGGUNGJAWAB
3
KEBERHASILAN PELAKSANAAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN PERLU DIDUKUNG DISIPLIN
SETIAP PESERTA DIKLAT
DISIPLIN
2
KARENA KERJA DALAM KELOMPOK MEMERLUKAN
KERJASAMA
KERJASAMA
1
ALASAN PEMBENAR
NILAI
NO
79. NILAI SUB KELOMPOK A
KELOMPOK IV KELAS A
SETIAP PESERTA DIKLAT MEMPUNYAI
TANGGUNGJAWAB DARI PRIBADI MAUPUN
KELOMPOK.
TANGGUNGJAWAB
5
KEGIATAN PEMBELAJARAN PERLU KERJASAMA
DAN SAMA-SAMA KERJA DALAM MELAKSANAKAN
TUGAS DAN KEWAJIBAN SELAMA MENGIKUTI
DIKLAT.
KERJASAMA
4
PEMBELAJARAN TAK MENGENAL STATUS
PEKERJAAN / JABATAN, LEBIH MENJUNJUNG
TINGGI KEBERSAMAAN.
KEBERSAMAAN
3
DALAM MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN
DIPERLUKAN DISIPLIN PRIBADI (WAKTU, TATA
TERTIB, DAN TUGAS)
DISIPLIN PRIBADI
2
UNTUK MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN
DIPERLUKAN KESEHATAN JASMANI DAN ROHANI.
KESEHATAN
1
ALASAN PEMBENAR
NILAI
NO
80. NILAI SUB KELOMPOK B
KELOMPOK IV KELAS A
UNTUK MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI ATAU
KELOMPOK HARUS DIDUKUNG OLEH KESEHATAN
YANG PRIMA.
KESEHATAN
5
KEPUTUSAN KELOMPOK BERGUNA BAGI ORANG
LAIN.
BERGUNA BAGI
ORANG LAIN
4
DIMILIKI OLEH SETIAP ANGGOTA DALAM
MENYELESAIKAN TUGAS.
DISIPLIN PRIBADI
3
SEMUA ANGGOTA KELOMPOK HARUS
BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP KEPUTUSAN
KELOMPOK (MAU DAN MAMPU
MELAKSANAKAN TUGAS DENGAN BAIK).
TANGGUNJAWAB
2
HASIL KERJASAMA AKAN LEBIH BAIK JIKA
DIKERJAKAN SENDIRI.
KERJASAMA
1
ALASAN PEMBENAR
NILAI
NO
81. LANGKAH MENETAPKAN NILAI
LANGKAH MENETAPKAN NILAI
(KETIGA)
(KETIGA)
Presentasikan 5 nilai sub
Presentasikan 5 nilai sub
kelompok dan alasannya.
kelompok dan alasannya.
Bawa nilai 5 sub kelompok
Bawa nilai 5 sub kelompok
kepada kelompok besar.
kepada kelompok besar.
Pilihlah 5 nilai oleh kelompok
Pilihlah 5 nilai oleh kelompok
besar yang paling sesuai.
besar yang paling sesuai.
82. LANGKAH MENETAPKAN NILAI
LANGKAH MENETAPKAN NILAI
(KEEMPAT)
(KEEMPAT)
5 nilai kelompok besar tentukan normanya.
5 nilai kelompok besar tentukan normanya.
Diskusikan norma yang paling disepakati.
Diskusikan norma yang paling disepakati.
Apa konsekuensinya bila norma itu
Apa konsekuensinya bila norma itu
dilaksanakan.
dilaksanakan.
Apa sanksi bila norma dilanggar, sebagai
Apa sanksi bila norma dilanggar, sebagai
kontrol bersama (collective control).
kontrol bersama (collective control).
Susun komitmen bersama bila sudah
Susun komitmen bersama bila sudah
sepakat.
sepakat.
84. 8
8
• BILA SAKIT SEGERA
BEROBAT
• KESEHATAN PENTING
UNTUK MENSUKSESKAN
PEMBELAJARAN.
KESEHATAN
5
• TEGORAN
• TIAP ANGGOTA KELOMPOK
WAJIB UNTUK TAAT PADA
ATURAN
DISIPLIN
4
• TEGURAN DAN
SANKSI
• TIAP ANGGOTA KELOMPOK
HARUS BERPARTISIPASI
DAN DAPAT BEKERJA
DALAM TIM SAMA TIM DAN
MEMILIKI RASA
KEBERSAMAAN.
KERJA SAMA
3
• TEGURAN DAN
SANKSI
• TIAP ANGGOTA KELOMPOK
HARUS BERTANGGUNG
JAWAB DAN MEMILIKI RASA
TANGGUNG JAWAB /
KESUNGGUHAN.
TANGGUNG JAWAB
2
• PELANGGARAN,
DIKENAKAN
SANKSI / TEGURAN
• TIAP ANGGOTA KELOMPOK
HARUS JUJUR DAN
TERBUKA SESUAI DENGAN
ETIKA MORAL
KEJUJURAN
1
KOMITMEN BELAJAR
KONTROL / KENDALI
BERSAMA
NORMA
N I L A I
NO.
NILAI, NORMA, KONTROL BERSAMA DAN KOMITMEN BELAJAR
KOMITMEN BELAJAR PADA KELOMPOK 8 YAITU :
KELOMPOK 8 BERTEKAD BULAT UNTUK MENSUKSESKAN PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENUH
DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SERTA MENJUNJUNG TINGGI TATA NILAI YANG TELAH
DISEPAKATI DAN MENJAGA KESEHATAN LAHIR BATIN UNTUK MEMPEROLEH HASIL
PEMBELAJARAN YANG PRIMA.
